Kantongi Pendanaan Seri A, Squline Fokus Kembangkan Teknologi dan Akuisisi Talenta Baru

Platform kursus online Squline secara resmi mengumumkan perolehan pendanaan Seri A dari Investidea Ventures dengan partisipasi beberapa investor yang tidak disebutkan detailnya. Dalam keterangan resminya, nilai pendanaan mencapai “tujuh digit dolar AS”.

Dana segar tersebut akan digunakan Squline untuk mendukung pengembangan teknologi, akuisisi talenta baru, dan ekspansi produk di tahun 2019. Putaran investasi baru ini memungkinkan Squline memantapkan posisinya sebagai platform digital untuk bimbingan bahasa secara live di Indonesia.

Sejak didirikan tahun 2014, Squline telah menghadirkan inovasi baru di industri pembelajaran bahasa tradisional. Dimulai dengan peluncuran kursus bahasa Mandarin pada tahun 2014, kursus Bahasa Inggris tahun 2015, dan kursus bahasa Jepang pada tahun 2016 untuk pengguna di Indonesia. Selain itu, tahun ini mereka juga meluncurkan Kursus Bahasa Indonesia, menargetkan ekspatriat di Indonesia dan pasar luar negeri.

Konsep edukasi live video call dan text conversation dinilai Squline menjadikan proses belajar menjadi lebih efektif dan dapat menghubungkan pelajar dan pengajar dari berbagai wilayah di Asia Pasifik.

“Kami akan mengembangkan solusi yang lebih terjangkau namun tetap mengedepankan cara efektif untuk belajar bahasa secara online. Ini juga akan mendorong ekspansi pasar ke level B dan C pengguna di Indonesia dan meningkatkan tingkat daya saing mereka. Karena misi utama kami adalah menciptakan lingkungan belajar tanpa batas,” kata co-founder & CEO Squline Tomy Yunus.

Squline juga telah menjalin kolaborasi dengan institusi pendidikan lokal dan asing, di antaranya Beijing Language Culture College, Universitas Atmajaya, dan Universitas Indonesia. Saat ini disebutkan Squline telah memiliki lebih dari 5000 pengguna di Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah.

Startup yang merupakan alumni dari Telkomsel TheNextDev 2017 ini sebelumnya juga telah meresmikan kehadirannya di Australia. Minat besar pasar di negara tersebut untuk mempelajari Bahasa Indonesia dimanfaatkan oleh Squline untuk menghadirkan kelas secara online.

Application Information Will Show Up Here

Squline Opens Online Course for Bahasa Indonesia

A developer of online course Squline announces new online class for Bahasa Indonesia (Indonesian). The product released due to a trend in 2018 that global markets are heading to Indonesia. Bahasa Indonesia has potential to be understood and learned by foreigners, particularly investors or businessman planning for expansion.

Tomi Yunus, Squline‘s CEO, said that it’s necessary for the creative industry and technology players planning for expansion to Indonesia, to learn the culture and the language. Therefore, it’ll be easier to decide the business steps.

The foreigners who want to join the course in Squline can access the class anywhere, anytime, using one-on-one Live Video Call method with the experts. By downloading the app and register, you can sign up for the online class with a flexible roster. The targets are those who are too busy to come to an actual class and not having much spare time.

Squline admits that the initiative is inspired by the training in Startup Grind Global Conference and Telkomsel NextDev event last March. In the biggest annual creative festival, South by Southwest (SXSW) in Austin, Texas, Squline is selected to be Indonesia’s representative and promote Bahasa Indonesia in its app.

As a local startup in education, Squline provides a portal for language learning. There are many similar services in Google Play includes Bahaso. The interesting part is its target market. While other players are targeting Indonesians to learn the foreign languages, Squline focused on covering global markets who have interest in Bahasa Indonesia.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Squline Luncurkan Kursus Bahasa Indonesia Online

Pengembang platform kursus online Squline mengumumkan peluncuran lini produk baru, yakni kelas bahasa Indonesia secara online. Varian produk ini secara dilahirkan karena melihat tren di tahun 2018, pasar global bergerak makin cepat mengarah ke Indonesia. Bahasa Indonesia dinilai memiliki potensi untuk dikenal dan dipelajari oleh warga negara asing, terutama investor atau pebisnis yang merencanakan ekspansi.

Menurut CEO Squline Tomy Yunus, para pelaku industri kreatif dan teknologi yang ingin melakukan ekspansi bisnis ke Indonesia perlu untuk mengenal budaya bangsa Indonesia dan bahasa Indonesia terlebih dahulu. Dengan begitu, langkah-langkah untuk menentukan keputusan bisnis yang tepat akan lebih mudah diambil.

Warga negara asing yang ingin kursus bahasa Indonesia di Squline dapat dengan mudah mengakses kelas kapan saja dan di mana saja melalui metode belajar one-on-one LIVE Video Call bersama pengajar profesional. Cukup dengan mengunduh aplikasi Squline dan melakukan registrasi kemudian pesan kelas online sesuai dengan jadwal yang diinginkan.

Squline mencoba mempersiapkan kursus online bahasa Indonesia bagi mereka yang ingin mempelajari bahasa Indonesia dengan mudah dan jadwal yang fleksibel tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu bersama dengan pengajar profesional, sesuai dengan karakteristik pangsa pasar yang ditargetkan, yakni kalangan yang cukup sibuk.

Pihak Squline mengaku inisiatif ini salah satunya didasarkan pada bekal yang diperoleh dari pelatihan yang diterima di acara Startup Grind Global Conference dan Telkomsel NextDev. Bulan Maret lalu, dalam festival kreatif tahunan terbesar, South by Southwest (SXSW) di Austin, Texas, Squline terpilih hadir mewakili Indonesia dan mempromosikan bahasa Indonesia melalui platform aplikasinya.

Squline merupakan startup lokal yang bergerak di bidang edukasi, tepatnya menyajikan portal belajar berbahasa asing. Sebenarnya layanan serupa sudah banyak ditemukan di Google Play, termasuk Bahaso. Yang menarik justru target pasarnya. Jika umumnya pemain lain menargetkan pengguna di Indonesia untuk belajar bahasa asing, Squline mencoba mulai fokus merangkul pasar global yang tertarik mempelajari Bahasa Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Bekraf Umumkan Lima Startup Lokal yang Diberangkatkan ke SXSW 2018

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) hari ini mengumumkan lima startup lokal yang ditunjuk untuk mengikuti ajang South By Southwest (SXSW) 2018. Kelima startup tersebut adalah Kata.ai, Mycotech, Saft7robotics, Seruniaudio, dan Squline. SXSW 2018 sendiri akan berlangsung 9-10 Maret 2018 di Texas, Amerika Serikat.

Lima startup yang dipilih memang menjangkau lanskap yang berbeda. Kata.ai dikenal sebagai salah satu startup pionir pengembang layanan berbasis Artificial Intelligence. Beberapa produk berbasis chatbot telah berhasil diaplikasikan bersama beberapa perusahaan besar untuk menangani otomasi layanan pelanggan. Kemudian ada Mycotech, yakni pengembang bahan material ramah lingkungan dari limbah pertanian.

Saft7robotics adalah pengembang produk robot edukasi. Ada juga Seruniaudio, yakni pengembang perangkat clip-on khusus untuk alat musik akustik. Dan terakhir ada Squline, yakni platform online untuk membantu belajar bahasa asing dengan tutor dari seluruh dunia. Tahun ini Vestifarm dari TheNextDev Academy juga akan turut mengikuti acara tersebut, didukung oleh Telkomsel.

“Squline sangat bangga dapat terpilih untuk mewakili industri kreatif Indonesia tampil di SXSW 2018. Squline akan mempromosikan layanan kami yang sudah ada dan juga program terbaru kami yaitu bahasa Indonesia. Sehingga nantinya orang-orang Amerika dapat belajar bahasa Indonesia langsung dengan pengajar native dari Indonesia,” sambut CEO Squline Tomy Yunus.

Dalam sambutannya Wakil Kepala Bekraf Ricky Pesik menyampaikan bahwa keberangkatan perwakilan Indonesia ke SXSW 2018 didedikasikan untuk mendukung insan industri kreatif mencapai tujuan mereka. Ini menjadi momentum yang juga dapat dimanfaatkan oleh startup Indonesia guna memperkenalkan produk mereka di kancah internasional.

“Mengikuti kesuksesan partisipasi Indonesia dan sambutan hangat dunia terhadap perusahaan teknologi dan rintisan dari Pavilion Archipelageek tahun lalu, dalam kesempatan ini BEKRAF kembali membawa sederet talenta terbaik tanah air untuk unjuk gigi memperkenalkan karya kreatifnya ke ajang bergengsi dunia,” ujar Ricky.

Menurut pemaparan Bekraf, tahun ini sekurangnya ada 75 startup yang mendaftar untuk diikutsertakan ke dalam SXSW 2018. Tahun lalu Bekraf memberangkatkan beberapa startup termasuk Qlue, PicMix, GO-JEK, Blibli, Kaskus, Slingshot dan beberapa lainnya.

Squline Optimalkan Strategi B2B untuk Pasarkan Layanannya

Startup pengembang layanan kursus online bahasa asing Squline terus berupaya mematangkan strategi ekspansi bisnisnya dengan menyasar sektor B2B (Business-to-Business). Kerja sama terbaru dijalin bersama Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) untuk mematangkan kualitas pemahaman bahasa asing para Taruna di tempat tersebut. Pendekatan seperti ini dinilai efektif memicu penggunaan platform Squline secara lebih intensif.

“Kami melihat bahwa kebutuhan kemampuan bahasa asing di sisi swasta, institusi, dan pemerintahan terjadi peningkatan sangat besar setiap tahunnya. Sebagian besar dari mereka memilih belajar dengan cara yang kurang efektif karena terbentur oleh pekerjaan, atau tugas sehari-hari mereka,” ungkap CEO Squline Tomy Yunus.

Kerja sama berbasis B2B sendiri sudah dimulai hampir 4 tahun belakangan ini oleh Squline. Upaya ini telah berhasil membawakan  Squline lebih dari 1000 siswa yang belajar bahasa asing setiap harinya. Improvisasi juga terus dilakukan, salah satunya dengan dukungan guru asing profesional di bidang bahasa.

Tomy melanjutkan, “Menurut kami, ini merupakan peluang bagi Squline sebagai solusi belajar bahasa asing seara online dengan menawarkan kemudahan akses belajar dan felksibilitas jadwal belajar, tentunya dengan didukung oleh tenaga pengajar asing profesional. Oleh karena itu, mulai tahun ini kami aktif untuk melakukan ekspansi bisnis kami dengan menyasar segmen B2B.”

Menindaklanjuti kerja sama dengan Squline ini, Direktur Poltekip Dr. Suprapto menyampaikan, “Ke depannya seluruh taruna Poltekip akan dibekali dengan pelatihan bahasa asing terutama Bahasa Inggris. Pelatihan Bahasa Inggris berbasis online akan menjadi pilihan yang efektif mengingat jadwal kegiatan taruna yang cukup padat. Karena dengan pelatihan bahasa inggris berbasis online yang dipandu oleh guru profesional kegiatan akan berjalan lebih efektif dan efisien.”

Proses penandatanganan kerja sama Squline - Poltekip
Proses penandatanganan kerja sama Squline – Poltekip

Squline sendiri bisa dikatakan sebagai startup perintis kursus online belajar bahasa asing pertama di Indonesia, didirikan oleh Tomy Yunus dan Yohan Limerta pada tahun 2013. Saat ini ada tiga varian bahasa yang dapat dipelajari, yakni Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin dan Bahasa Jepang. Layanan yang diberikan mengombinasikan kelas interaktif tatap muka via video call dan konten pembelajaran multimedia.