Apple Perbarui MacBook Air dan MacBook Pro, Pensiunkan MacBook 12 Inci

Apple baru saja melakukan penyegaran terhadap dua seri laptop-nya, MacBook Air dan MacBook Pro, dalam rangka menyambut tahun ajaran sekolah baru. Di saat yang sama, update ini juga berujung pada dipensiunkannya MacBook 12 inci secara total.

Kehadiran MacBook Air generasi baru pada dasarnya bisa menjadi alasan mengapa Apple men-discontinue MacBook 12 inci. Secara fisik, dimensi MacBook Air memang masih kalah ringkas dibanding MacBook 12 inci, akan tetapi Air lebih unggul perihal performa.

Penyegaran yang dilakukan terhadap MacBook Air sebenarnya jauh dari kata signifikan: Apple hanya menambahkan layar berteknologi True Tone, tanpa menyentuh spesifikasinya sama sekali. True Tone, bagi yang tidak tahu, memungkinkan layar perangkat untuk menyesuaikan temperatur warnanya dengan kondisi pencahayaan di sekitar.

Namun yang lebih penting justru adalah pemangkasan harganya. Versi terbaru MacBook Air kini dibanderol mulai $1.099, dan inilah yang pada akhirnya membuat MacBook 12 inci jadi terkesan kurang relevan.

MacBook Pro

Update yang diberikan terhadap MacBook Pro di sisi lain jauh lebih berpengaruh. Secara spesifik yang diperbarui kali ini adalah varian MacBook Pro termurah yang tidak dilengkapi Touch Bar. Dan setelah hampir tiga tahun, penyegaran kali ini akhirnya mendatangkan Touch Bar sekaligus Touch ID ke varian termurah itu.

Ini berarti sekarang tidak ada lagi varian MacBook Pro yang tak dibekali Touch Bar. Namun ternyata pembaruannya tidak berhenti sampai di situ saja. Apple juga merombak spesifikasi varian termurah MacBook Pro, dari yang tadinya mengusung prosesor dual-core Intel Core i5 generasi ketujuh menjadi quad-core Core i5 generasi kedelapan, dengan klaim peningkatan performa hingga dua kali lipat.

Untuk harganya, Apple membanderol varian termurah MacBook Pro mulai $1.299. Selisih $200 dengan MacBook Air itu bukan sebatas untuk menghargai Touch Bar saja, tapi juga performa yang lebih kencang mengingat Air hanya mengemas prosesor dual-core.

Sumber: Apple.

Browser Microsoft Edge Kini Tersedia di macOS

Menjelang akhir tahun lalu, Microsoft membuat kejutan dengan mengumumkan rencana mereka untuk merombak browser Microsoft Edge dengan berdasar pada prinsip open-source. Spesifiknya, browser bawaan Windows 10 itu bakal mengadopsi Chromium, yang tidak lain merupakan fondasi teknologi di balik browser Google Chrome.

Keputusan ini secara tak langsung menunjukkan bahwa Microsoft telah mengakui status Chrome sebagai browser terpopuler. Dengan mengadopsi Chromium, berarti semua yang kompatibel dengan Chrome juga bakal berjalan dengan baik di Edge, dan kompatiblitas selama ini memang selalu menjadi momok untuk browser bikinan Microsoft pasca kelahiran Firefox.

Di samping itu, Edge berbasis Chromium ini juga membuka peluangnya untuk eksis di platform lain, dan itu sudah Microsoft buktikan baru-baru ini lewat peluncuran versi preview dari Edge untuk macOS. Menariknya, Microsoft tidak sekadar membuatkan port standar begitu saja, akan tetapi mereka juga banyak menyesuaikan Edge dengan elemen-elemen platform pesaingnya ini.

Microsoft Edge for macOS

Di luar tampilan, yang paling mengejutkan adalah bagaimana Microsoft Edge untuk macOS telah mendukung Touch Bar milik MacBook Pro. Sejalan dengan visi Apple terkait Touch Bar, dukungan ini berarti Edge di macOS bisa memberikan fungsi-fungsi yang kontekstual melalui Touch Bar, semisal menampilkan panel kontrol video maupun deretan tab yang sedang dibuka.

Berhubung ini masih preview, Microsoft berjanji akan terus membenahi Edge untuk macOS sampai siap dirilis dalam status final. Untuk sekarang, versi preview-nya ini sudah bisa dicoba di perangkat dengan versi macOS 10.12 atau yang lebih baru.

Sumber: Microsoft.

MacBook Pro Dapat Penyegaran Spesifikasi dan Tiga Fitur Baru

Apple baru saja mengumumkan versi baru MacBook Pro dengan spesifikasi yang lebih gres. Yang diperbarui secara spesifik adalah model yang mengemas Touch Bar, sedangkan yang dilengkapi tombol function fisik masih sama seperti sebelumnya.

Berhubung ini cuma penyegaran spesifikasi, desain fisik perangkat pun masih sama persis, dan yang berharap Apple menyematkan slot SD card masih akan dibuat kecewa, sebab formasi colokannya tidak berubah sama sekali; masih USB-C semua, plus sebuah jack headphone.

2018 MacBook Pro with Touch Bar

Untuk model yang berlayar 15 inci, konsumen sekarang dapat memilih antara prosesor 6-core Intel Core i7 atau Core i9, semuanya generasi terbaru. Konfigurasi termahalnya juga datang dengan kartu grafis Radeon Pro 4 GB, RAM DDR4 32 GB, dan SSD berkapasitas 4 TB. Harganya? $6.699 untuk konfigurasi tertingginya, atau $2.399 untuk yang terendah.

Model yang berlayar 13 inci di sisi lain menawarkan pilihan prosesor quad-core Intel Core i5 atau Core i7, ditemani oleh kartu grafis terintegrasi Intel Iris Plus 655 dan SSD sebesar 2 TB. Banderolnya dimulai di angka $1.799, sama seperti versi sebelumnya.

Apple mengklaim peningkatan spesifikasi ini dapat mendongkrak performa MacBook Pro 15 inci hingga 70 persen, atau dua kali lebih cepat untuk model 13 inci. Daya tahan baterainya diyakini sama, sebab Apple juga menambah sedikit kapasitas baterainya sebagai kompensasi atas spesifikasi yang lebih perkasa sekaligus lebih haus daya.

2018 MacBook Pro with Touch Bar

Di samping spesifikasi yang lebih segar, kedua model MacBook Pro ini juga hadir mengusung tiga fitur baru. Yang pertama adalah layar berteknologi True Tone, macam yang terdapat pada iPhone X maupun iPad Pro. Resolusinya masih sama persis, akan tetapi temperatur warna yang ditampilkan bisa berubah-ubah secara otomatis, menyesuaikan dengan kondisi pencahayaan di sekitar.

Yang kedua adalah chip Apple T2 yang menjadi otak atas Touch Bar beserta fitur-fitur keamanan MacBook Pro, sekaligus memungkinkan pengguna untuk mengucapkan mantra “Hey Siri”. Ketiga, keyboard-nya telah disempurnakan dengan switch tipe butterfly generasi ketiga, yang diklaim lebih senyap meski menawarkan key travel yang sama persis.

Kalau Anda mengikuti berita dari media-media teknologi luar belakangan ini, Anda harusnya tahu mengenai kabar soal keyboard MacBook Pro yang bermasalah dan sangat mahal biaya reparasinya. Sayang sekali keyboard baru ini bukanlah solusi atas problem tersebut, dan untuk sekarang Apple hanya bisa memberikan tidak lebih dari sebatas program reparasi berdurasi empat tahun.

MacBook Pro leather sleeve

Terakhir, Apple juga memperkenalkan aksesori baru untuk MacBook Pro berupa leather sleeve dalam tiga pilihan warna: cokelat, biru dan hitam. Aksesori ini pertama muncul tahun lalu bersama MacBook 12 inci.

Sumber: Apple dan The Verge.

Aplikasi-Aplikasi Ini Siap Maksimalkan Touch Bar Milik MacBook Pro Sebelum Akhir Tahun

Selama bertahun-tahun, Apple selalu membanggakan bahwa produk-produknya merupakan hasil perkawinan yang pas antara hardware dan software. Karena itu, setiap kali mereka mengumumkan iPhone generasi baru yang dibekali fitur anyar, mereka tidak akan lupa meng-update aplikasi-aplikasi buatannya agar bisa memaksimalkan fitur tersebut.

Contoh yang paling gampang adalah iPhone 6S dengan fitur 3D Touch. Pun demikian, peran Apple saja tidak cukup, mereka juga perlu dukungan developer aplikasi pihak ketiga supaya fitur tersebut benar-benar bisa menjadi nilai jual utama. Kasus yang sama juga berlaku untuk MacBook Pro generasi baru. Fitur utamanya, Touch Bar, tidak berarti tanpa dukungan third-party app.

Dalam presentasinya, Apple sempat mendemonstrasikan sejumlah app pihak ketiga yang akan menghadirkan dukungan terhadap fitur Touch Bar, Adobe Photoshop dan djay Pro di antaranya. Microsoft beberapa waktu lalu juga sempat mengumumkan dukungan Touch Bar pada Office for Mac.

Yang menjadi pertanyaan, kapan dukungan ini bakal tersedia, apalagi mengingat Apple sudah mulai memasarkan MacBook Pro dengan Touch Bar? Berikut ini adalah daftar sekitar 20 aplikasi populer yang siap memaksimalkan kapabilitas Touch Bar paling lambat sebelum pergantian tahun.

  • Photoshop, akhir tahun
  • djay Pro, akhir November
  • Microsoft Office, Outlook, Skype
  • Pixelmator, bersamaan dengan perilisan
  • Affinity Designer, akhir November; Affinity Photo, Desember
  • Da Vinci Resolve
  • Sketch, akhir November
  • Day One, bersamaan dengan perilisan
  • Coda, bersamaan dengan perilisan
  • 1Password
  • OmniGraffle, November
  • OmniPlan, awal Desember
  • OmniFocus, awal Desember
  • OmniOutliner, kuartal pertama tahun depan
  • Blogo, akhir tahun
  • Live Home 3D versi 3.1

Sumber: TechCrunch.

Office for Mac Hadirkan Dukungan Touch Bar Milik MacBook Pro

Kehadiran Touch Bar di MacBook Pro generasi baru bisa dilihat sebagai upaya Apple dalam mengimplementasikan interface sentuh tanpa harus mengadopsi layar sentuh. Mereka menilai tombol F1 – F12 sudah kurang relevan dengan kebutuhan konsumen zaman sekarang, jadi lebih baik menggantinya dengan sesuatu yang bisa beradaptasi sesuai kebutuhan.

Maka dari itu, Apple pun mengajak semua developer aplikasi untuk memikirkan cara terbaik guna memaksimalkan kapabilitas Touch Bar dalam aplikasinya. Salah satu aplikasi yang sudah mencuri start adalah Office for Mac, dimana dukungan Touch Bar akan memberikan pengalaman baru dalam berinteraksi dengan Word, PowerPoint, Excel dan Outlook.

Pengguna bisa lebih fokus mengerjakan dokumen di Word berkat Touch Bar / Apple
Pengguna bisa lebih fokus mengerjakan dokumen di Word berkat Touch Bar / Microsoft

Dalam Word, pengguna MacBook Pro nantinya bisa masuk ke mode Word Focus Mode dari Touch Bar. Mode ini akan menampilkan dokumen secara full-screen tanpa sedikitpun toolbar yang mengganggu. Sebagai gantinya, toolbar ditempatkan di Touch Bar, sehingga pengguna tetap bisa menyesuaikan formatting selagi berkonsentrasi mengetik.

Memindah objek di PowerPoint jadi lebih mudah berkat Touch Bar / Microsoft
Memindah objek di PowerPoint jadi lebih mudah berkat Touch Bar / Microsoft

Lanjut ke PowerPoint, Touch Bar akan membantu pengguna memanipulasi grafik dengan mudah. Jadi selain tombol formatting, juga ada tombol Reorder Objects yang akan memunculkan “peta grafik” dari semua layer pada slide. Dengan demikian, pengguna bisa mencari objek yang tepat dan memindah posisinya dengan lebih mudah.

Ketik "='", maka Touch Bar akan menampilkan deretan formula yang kerap digunakan di Excel / Microsoft
Ketik “='”, maka Touch Bar akan menampilkan deretan formula yang kerap digunakan di Excel / Microsoft

Beralih ke Excel, Touch Bar akan menyajikan deretan formula yang kerap digunakan ketika pengguna mengetikkan simbol sama dengan. Di saat yang sama, Touch Bar juga memberikan akses cepat ke pengaturan border, warna cell dan recommended chart.

Terakhir, Touch Bar di Outlook akan menampilkan sejumlah fungsi yang kerap dipakai secara adaptif. Di jendela compose misalnya, Touch Bar akan menampilkan deretan dokumen terkini yang bisa dijadikan attachment dengan satu tap. Di Today View, Touch Bar akan menampilkan semua event kalender untuk hari tersebut, sekaligus menerima panggilan Skype.

Sumber: Office Blog.

Apple Resmi Perkenalkan MacBook Pro Generasi Baru

Sudah setahun lebih sejak konsumen berjumpa dengan MacBook Pro baru, dan itu pun tidak lebih dari sekedar pembaruan spesifikasi – plus integrasi Force Touch trackpad yang dipelopori oleh MacBook 12 inci. Terlepas dari itu, publik menilai sudah saatnya Apple mengungkap generasi baru MacBook Pro yang datang bersama sesuatu yang revolusioner.

Itulah yang Apple lakukan dalam event semalam (27/10). Bertempat di markas utamanya, Tim Cook dkk memperkenalkan MacBook Pro yang punya desain benar-benar baru; lebih tipis, lebih ringkas sekaligus lebih keren dari generasi sebelumnya. Bobotnya bahkan tidak kalah ringan dari MacBook Air, tepatnya 1,37 kg untuk varian 13 inci dan 1,83 kg untuk varian 15 inci.

Lalu apanya yang revolusioner? Jika Anda melirik ke bagian paling atas keyboard, Anda mungkin curiga kalau barisan tersebut tidak terdiri dari tombol-tombol fisik. Dugaan Anda benar, karena sejatinya ini merupakan fitur andalan MacBook Pro generasi baru yang dijuluki dengan istilah Touch Bar.

Luas penampang trackpad-nya hampir dua kali lipat MacBook Pro generasi sebelumnya / Apple
Luas penampang trackpad-nya hampir dua kali lipat MacBook Pro generasi sebelumnya / Apple

Touch Bar pada dasarnya merupakan sebuah layar sentuh multitouch berbentuk memanjang dan beresolusi tinggi yang bisa menampilkan beragam menu kontekstual. Utamanya, Touch Bar menggantikan peran system dan function key seperti yang kita jumpai pada lini MacBook selama bertahun-tahun.

Namun yang menarik, tombol-tombol virtual ini akan berganti ketika Anda membuka aplikasi. Di aplikasi Final Cut Pro X misalnya, Touch Bar akan menampilkan timeline; sedangkan di Safari, Touch Bar akan menyajikan deretan tab yang sedang terbuka, lengkap beserta preview thumbnail-nya.

Touch Bar akan beradaptasi dengan aplikasi yang dibuka dan menampilkan tool yang sesuai / Apple
Touch Bar akan beradaptasi dengan aplikasi yang dibuka dan menampilkan tool yang sesuai / Apple

Sederhananya, Touch Bar akan beradaptasi dengan aplikasi apapun yang sedang dijalankan, menampilkan deretan tombol yang diperlukan untuk membantu pengguna menavigasikan aplikasi tersebut. Touch Bar sebisa mungkin akan meminimalkan penggunaan trackpad, atau sebaliknya malah bisa berpadu secara harmonis dengan trackpad di aplikasi macam Photoshop.

Bicara soal trackpad, Anda bisa melihat bahwa penampangnya semakin luas di sini. Apple mengklaim ukurannya lebih besar 46 persen untuk varian 13 inci dan hampir dua kali lipat untuk varian 15 inci. Tentu saja, keduanya juga telah mengadopsi teknologi Force Touch.

Touch Bar juga berjasa atas kehadiran Touch ID pada lini perangkat Mac untuk pertama kalinya. Letaknya ada di ujung kanan, bertepatan dengan tombol power-nya. Sama seperti di iPhone atau iPad, sensor sidik jari ini bisa digunakan untuk meng-unlock Mac secara instan, melakukan transaksi online via Apple Pay dan berganti user seandainya perangkat digunakan oleh lebih dari satu orang.

Masih Retina Display, tapi kini lebih terang dan lebih akurat reproduksi warnanya / Apple
Masih Retina Display, tapi kini lebih terang dan lebih akurat reproduksi warnanya / Apple

Beralih ke layar, resolusinya tidak berubah untuk kedua varian: 2560 x 1600 pixel untuk varian 13,3 inci, 2880 x 1800 pixel untuk varian 15,4 inci. Pun demikian, Apple mengklaim tingkat kecerahan dan kontras rasionya naik sekitar 67 persen; dapat menyala dengan tingkat kecerahan maksimum 500 nit, tapi di saat yang sama mengonsumsi daya 30 persen lebih rendah.

Bagaimana dengan performanya? Jangan khawatir, sebab tradisi yang dimulai MacBook Pro selama ini masih dipertahankan. Apple memberikan pilihan prosesor Intel Core i5 atau i7 generasi keenam, RAM 8 GB atau 16 GB, Intel Iris Graphics untuk varian 13 inci atau Radeon Pro untuk varian 15 inci, serta SSD 256 GB atau 512 GB (bisa dikonfigurasikan sampai 2 TB untuk varian 15 inci). Kedua varian sama-sama mengemas empat port USB-C yang juga merupakan port Thunderbolt 3.

Bodinya bahkan lebih tipis dari bagian ujung belakang MacBook Air / Apple
Bodinya bahkan lebih tipis dari bagian ujung belakang MacBook Air / Apple

MacBook Pro 13 inci akan dijajakan dengan banderol mulai $1.799, sedangkan varian 15 inci mulai $2.399. Apple di saat yang sama juga akan menawarkan varian 13 inci yang tak dilengkapi Touch Bar dan hanya mengemas sepasang port USB-C saja seharga $1.499. Semua varian tersedia dalam pilihan warna space gray atau silver standar.

Yang tidak disangka, lahirnya MacBook Pro generasi baru ini ternyata berimbas pada dipensiunkannya lini MacBook Air. Apple masih akan menjualnya sampai stoknya habis, tapi ke depannya tidak akan ada lagi MacBook Air baru.

Apple menilai MacBook Pro generasi baru ini sudah bisa memberikan segala kelebihan yang ditawarkan MacBook Air sebelumnya. Dimensi bodinya bahkan lebih kecil dan lebih tipis, tapi di saat yang sama performanya jauh lebih kencang dan baterainya masih bisa bertahan selama sekitar 10 jam.

Sumber: Apple.