Versi Anyar Microsoft Edge Hadirkan Sinkronisasi Tab dan History Beserta Password Manager

Tidak terasa sudah satu tahun berlalu semenjak Microsoft merombak total browser-nya, Edge, menggunakan teknologi yang sama seperti Chrome. Dalam kurun waktu tersebut, Microsoft tidak hentinya menghadirkan fitur-fitur baru buat Edge, dan tren itu masih mereka pertahankan di tahun 2021 ini.

Versi terbaru Microsoft Edge datang membawa seabrek fitur anyar, akan tetapi satu yang paling krusial adalah fitur sinkronisasi tab dan history. Sebelum ini, Microsoft Edge hanya bisa menyinkronisasikan bookmark, password, dan informasi autofill. Sekarang, tab dan history di Microsoft Edge versi desktop maupun mobile akan selalu tersinkronisasi satu sama lain, dengan catatan Anda login menggunakan satu akun yang sama.

Bicara soal password, versi anyar Edge nantinya juga akan dibekali fitur password generator, yang akan merekomendasikan kata sandi yang aman setiap kali Anda mendaftarkan akun online baru, atau setiap Anda mengganti password dari suatu akun yang Anda punyai. Tentu saja semua informasi tersebut juga akan disimpan dan disinkronisasikan secara otomatis.

Juga menarik adalah fitur sidebar search, yang memungkinkan kita untuk menyeleksi teks, lalu melakukan pencarian dengan teks yang diseleksi sebagai kata kuncinya. Yang istimewa, hasil pencariannya akan ditampilkan di sebuah side panel, bukan di tab baru, sehingga kita masih bisa tetap berfokus pada tab yang sedang dibuka selagi mencari referensi tambahan.

Buat yang menggunakan layanan email Outlook, Anda sekarang juga bisa mengintip isi inbox secara cepat hanya dengan membuka tab baru di Edge. Versi baru Edge ini turut memperkenalkan fitur sleeping tab, yang secara otomatis akan ‘menidurkan’ deretan tab yang sudah lama tidak dibuka sehingga tidak terus mengonsumsi RAM dan daya CPU.

Durasi waktu sebelum fitur sleeping tab ini aktif bisa Anda tentukan sendiri di menu pengaturan. Tujuan akhirnya tentu untuk mencegah kinerja perangkat jadi melambat akibat terlalu banyak tab di Edge.

Terakhir, Microsoft juga tidak lupa membenahi sejumlah aspek visual dari Edge. Beberapa icon-nya sudah diperbarui agar konsisten dengan filosofi Fluent Design System, dan Microsoft juga telah merancang 24 tema baru untuk Edge yang terinspirasi oleh sejumlah franchise populer.

Sumber: Microsoft.

Versi Terbaru Microsoft Edge Dilengkapi Fitur Screenshot Bawaan dan Video Conference Gratis Selama 24 Jam

Browser Microsoft Edge versi Chromium terus mendapatkan sederet pembaruan yang signifikan. Kali ini, update terbarunya mendatangkan akses cepat ke fitur Meet Now milik Skype. Jadi cukup dengan mengklik tombol Meet Now pada versi terbaru Edge, pengguna bisa langsung memulai sesi video conference, dan tautannya bisa dibagikan ke 49 orang lain.

Yang cukup istimewa dari Skype Meet Now adalah, 49 orang itu sama sekali tidak diwajibkan untuk mendaftarkan akun atau mengunduh aplikasi, dan sesi video conference-nya dapat berlangsung tanpa jeda sampai 24 jam. Bandingkan dengan versi gratis Zoom dan Google Meet yang membatasi penggunaan selama 40 dan 60 menit.

Mungkin dengan adanya tombol khusus untuk mengakses Meet Now di Edge, Microsoft berharap akan ada lebih banyak pengguna yang memanfaatkan fitur milik Skype tersebut dalam menjalani rutinitasnya selama masa pandemi. Langkah ini cukup rasional mengingat Microsoft Edge sekarang merupakan browser terpopuler kedua setelah Chrome. Selain di Edge, Microsoft juga sudah punya rencana untuk menghadirkan tombol Meet Now pada Outlook versi web maupun taskbar Windows 10.

Pembaruan selanjutnya yang tidak kalah menarik adalah, Edge sekarang punya fitur screenshot bawaan. Cara menggunakannya sangat mudah, dan pengguna juga dapat mengambil screenshot panjang sampai halaman yang paling bawah. Ke depannya, Microsoft berjanji akan menambahkan toolbar untuk mencorat-coret langsung di atas hasil screenshot, serta satu tombol untuk langsung mengambil screenshot satu halaman penuh.

Menavigasikan file PDF pada Edge versi terbaru kini juga lebih mudah karena pengguna dapat mengklik tautan-tautan pada daftar isi (jika ada). Fitur ini sebenarnya sudah tersedia pada Edge versi lama, dan akhirnya Microsoft berhasil menyediakannya pada Edge yang berbasis Chromium.

Juga unik adalah fitur bernama Teleparty, yang memungkinkan beberapa pengguna untuk menonton film yang sama dari suatu layanan streaming meski masing-masing menggunakan laptop atau PC yang berbeda. Tayangannya akan tersinkronisasi secara otomatis di setiap perangkat, dan pengguna juga bisa chatting selama tayangan berlangsung.

Kalau fitur ini kedengaran familier, itu karena Anda pernah menggunakan atau sekadar mendengar kabar tentang extension Chrome bernama Netflix Party. Extension yang sama itu kini sudah diintegrasikan ke Edge, dan namanya diganti menjadi Teleparty karena sudah mendukung banyak layanan streaming lain macam HBO GO maupun Disney+. Bicara soal Chrome, Edge sekarang juga kompatibel dengan segudang theme yang tersedia di Chrome Web Store.

Khusus untuk pengguna di Amerika Serikat, Edge sekarang dibekali fitur untuk membandingkan harga produk dari berbagai situs belanja online. Timing-nya jelas sengaja disesuaikan dengan musim liburan yang bakal segera tiba. Terakhir, buat para pengguna Pinterest, layanan tersebut sekarang sudah terintegrasi ke Edge melalui fitur Collections.

Sumber: VentureBeat dan Microsoft.

Chrome Kini Bisa Menyalin Tautan Menuju ke Teks Spesifik dalam Suatu Laman

Beberapa waktu lalu, saya sempat terkejut saat sedang mencari-cari informasi di Google. Usai mengklik tautan artikel yang muncul di porsi paling atas hasil pencarian, tampilan browser rupanya juga langsung lompat ke bagian spesifik dalam artikel yang sesuai dengan kata kunci pencarian, dan teks yang relevan pun otomatis ditandai dengan warna kuning.

Usut punya usut, ini rupanya merupakan salah satu fitur baru yang Google luncurkan setelah mengujinya cukup lama di platform AMP (mobile). Sekarang, Google punya fitur lain yang lebih menarik lagi yang berlandaskan pada teknologi yang sama. Namanya Text Fragments, dan fungsinya adalah untuk membagikan tautan atau link khusus yang akan langsung menampilkan sepotong teks secara spesifik pada suatu laman.

Chrome Link to Text Fragments

Agar lebih mudah dipahami, saya langsung berikan contohnya saja. Coba Anda buka tautan ini menggunakan browser Chrome di komputer. Tautan tersebut tak hanya membawa Anda ke artikel review Realme X3 SuperZoom saja, tapi juga langsung lompat ke bagian yang menjelaskan soal performa kamera depannya, dengan teks yang sudah di-highlight dengan warna kuning.

Atau tautan ini, yang akan langsung membawa Anda ke bagian yang menjelaskan salah satu kekurangan dari game Command & Conquer Remastered. Pastikan browser yang dipakai adalah Chrome, sebab kalau menggunakan Firefox atau Safari, tautan hanya akan membuka artikel seperti biasa tanpa lompat ke bagian yang sudah ditandai.

Google bilang fitur ini kompatibel dengan browser apapun yang menggunakan Chromium versi 80 ke atas sebagai basisnya, tapi ternyata fitur ini masih belum betul-betul sempurna di Microsoft Edge versi terbaru. Saat membuka tautannya di Edge, tampilan browser memang langsung lompat ke bagian spesifik dalam artikel, tapi terkadang teksnya belum ditandai.

Opsi untuk membuat tautan akan muncul pada context menu (klik kanan) setelah menyeleksi teks / Google
Opsi untuk membuat tautan akan muncul pada context menu (klik kanan) setelah menyeleksi teks / Google

Tautannya sendiri harus dibuat dengan menggunakan extension Link to Text Fragment yang bisa diunduh dari Chrome Web Store. Usai diunduh dan di-install, Anda akan melihat opsi baru bertuliskan “Copy Link to Selected Text” saat mengklik kanan pada teks yang sudah diseleksi. Klik opsi tersebut, maka tautannya bisa langsung dibagikan.

Sekali lagi, tautan khusus ini sepertinya cuma bisa dibuka di browser Chrome di komputer (setidaknya untuk saat ini), sebab ketika saya coba menggunakan Chrome di iPhone, tautannya hanya membuka bagian teratas laman seperti biasa, tidak langsung lompat ke bagian yang sudah ditandai.

Fitur ini tentu sangat berguna untuk membagikan info spesifik pada artikel yang cukup panjang, atau untuk menandai langkah tertentu dalam sebuah artikel tutorial. Saya juga membayangkan manfaatnya untuk membagikan link menuju bagian spesifik dalam artikel yang berformat listicle.

Sumber: The Verge.

Microsoft Mulai Luncurkan Edge Versi Chromium via Windows Update

Pengguna perangkat Windows 10, bersiaplah mengucapkan selamat tinggal kepada browser Microsoft Edge, lalu menyambut versi barunya yang mengadopsi source code Chromium. Lewat update terbaru Windows 10 yang tengah diluncurkan, pengguna bakal menerima Edge versi Chromium ini secara otomatis.

Sebelum ini, Edge versi Chromium hanya bisa didapat dengan mengunduhnya secara manual lewat situs Microsoft. Pasca update, Edge versi lama akan dihapus dengan sendirinya. Kendati demikian, Microsoft memastikan semua pengaturan, kata sandi maupun daftar bookmark yang tersimpan di Edge versi lama bakal otomatis dimigrasikan ke Edge versi Chromium.

Buat yang kesulitan membedakan, Edge versi Chromium punya icon mirip ombak, dan tidak lagi berupa huruf “e” seperti versi lamanya. Aplikasinya sendiri juga jauh lebih kapabel daripada versi lamanya, dan penggunaan Chromium berarti ia setara dengan Google Chrome perihal kompatibilitas, sebab source code yang digunakan memang sama.

Microsoft juga tidak lupa mengikuti siklus update yang diterapkan tim pengembang Chromium. Ini berarti kita bakal menerima update Edge versi baru yang sudah matang setiap enam minggu.

Microsoft Edge

Saya pribadi sudah mulai menggunakan Edge versi Chromium sejak beberapa minggu terakhir, dan cukup puas dengan fitur maupun performa yang ditawarkan. Hampir semua situs, termasuk situs-situs eksperimental yang umumnya memiliki banyak animasi kompleks, bisa dibuka di Edge versi Chromium tanpa masalah. Beda kasusnya dari Edge versi lama yang kerap dilanda problem seputar kompatibilitas.

Satu hal yang saya suka dari Edge versi Chromium ini adalah – di samping fitur-fitur baru macam vertical tab – konsumsi RAM-nya lebih rendah daripada Chrome. Pengguna loyal Chrome pastinya tahu bahwa browser tersebut paling rakus kapasitas RAM. Kalau cuma membuka 5 – 6 tab mungkin bedanya tidak terlalu terasa, tapi lain ceritanya kalau sudah mulai membuka lebih dari 30 tab atau malah lebih.

Dengan meluncurnya Edge versi Chromium via Windows Update, ia semestinya bisa merambah lebih banyak lagi pengguna. April lalu, Edge sudah berhasil menggusur Firefox sebagai browser terpopuler kedua setelah Chrome. Belum lama ini, Edge juga kedatangan mini game ala Chrome Dino.

Sumber: ZDNet.

Microsoft Edge Kini Merupakan Browser Terpopuler Kedua Setelah Chrome

Keputusan Microsoft untuk mengadopsi Chromium pada browser bikinannya, Edge, terbukti merupakan langkah yang tepat. Selama bulan Maret kemarin, pangsa pasar Microsoft Edge berhasil melampaui Mozilla Firefox sekaligus merebut posisi kedua di ranah browser komputer.

Data yang diolah NetMarketShare mencatatkan pangsa pasar 7,59% untuk Edge, sedikit di atas Firefox dengan 7,19%. Angka ini memang masih jauh dari Google Chrome, yang mendominasi dengan pangsa pasar sebesar 68,5%, namun tetap cukup membanggakan mengingat Edge kerap dicap sebagai browser yang fungsinya cuma untuk mengunduh Chrome.

Berhubung Edge sekarang menggunakan basis yang sama seperti Google Chrome, problem seputar kompatibilitas pun sudah nyaris tak ada lagi. Situs-situs yang dirancang supaya bisa berjalan mulus di Chrome hampir bisa dipastikan juga bakal berjalan lancar di Edge.

Edge bahkan turut dilengkapi galeri plugin atau extension yang sangat mirip seperti Chrome Web Store. Juga menarik adalah sederet fitur baru yang ditawarkan versi anyarnya, yang sebagian di antaranya bahkan tidak tersedia di Chrome, macam vertical tab dan Smart Copy.

Satu hal yang cukup mengejutkan dari statistik ini adalah, jumlah pengguna Internet Explorer ternyata masih banyak, bahkan lebih banyak dari jumlah pengguna Mac yang memakai Safari sebagai browser-nya. Internet Explorer duduk di peringkat keempat dengan pangsa pasar 5,87%, sedangkan Safari di posisi kelima dengan 3,62%.

Kemungkinan besar belum banyak yang tahu kalau semenjak ditenagai Chromium, Microsoft Edge sudah bisa diunduh dan digunakan di perangkat yang masih menjalankan OS Windows 7, Windows 8, ataupun Windows 8.1.

Sumber: TechRadar.

Versi Baru Microsoft Edge Tawarkan Sederet Fitur yang Menarik

Microsoft Edge yang kita kenal bukanlah browser yang dulu lagi. Sejak mengadopsi Chromium sebagai basisnya tahun lalu, Edge sudah bukan lagi jelmaan modern Internet Explorer, melainkan sepupu Google Chrome yang tak kalah memikat.

Versi terbarunya yang dirilis belum lama ini bahkan menawarkan fitur yang lebih lengkap lagi. Microsoft sendiri menjabarkan 10 alasan untuk berpaling ke Edge, dan di sini saya ingin merangkumnya lebih jauh lagi.

Yang pertama, fitur Collections dalam waktu dekat dapat tersinkronisasi antar perangkat. Fitur ini pada dasarnya bisa dianggap sebagai evolusi dari fitur Bookmark, di mana pengguna bisa mengelompokkan beragam konten dari internet, entah itu teks, gambar, atau tautan.

Menariknya, Collections bisa dioper ke Word atau Excel dengan satu klik, sehingga kumpulan teks, gambar, dan tautan itu tadi dapat disulap menjadi dokumen yang rapi dan siap dicetak kapan saja. Ideal untuk masa-masa seperti sekarang di mana sebagian besar orang tua harus membantu anak-anaknya menyiapkan materi pembelajaran di rumah.

Fitur menarik yang kedua adalah vertical tab. Seperti yang kita tahu, tab pada browser umumnya diposisikan di atas, berjejer secara horizontal. Fitur ini akan memindah deretan tab tersebut ke bagian samping, dengan tujuan memudahkan pengguna melihat semua tab yang sedang dibuka.

Fitur ini tentunya bakal sangat bermanfaat ketika jumlah tab yang dibuka sudah mencapai lusinan. Vertical tab juga sangat ideal untuk monitor dengan rasio yang melebar; jumlah konten yang ditampilkan pada dasarnya sama persis, akan tetapi sisi kiri dan kanan yang umumnya kosong kini jadi diisi oleh daftar tab yang dibuka itu tadi.

Selanjutnya, ada fitur Smart Copy bagi yang kerap menyalin informasi dari internet. Fitur ini sejatinya memastikan konten yang disalin tetap mempertahankan formatnya, bukannya jadi berantakan ketika di-paste ke jendela email ataupun Microsoft Word.

Buat yang mempersilakan Edge menyimpan data berbagai akunnya, versi baru Edge kini menawarkan fitur Password Monitor. Usai diaktifkan, fitur ini akan memeriksa apakah akun pengguna ada yang pernah dibobol oleh hacker, lalu mengingatkan pengguna untuk mengganti kata sandinya jika tercatat demikian.

Terakhir, Edge mengemas fitur Immersive Reader yang akan menyulap layout artikel menjadi jauh lebih bersih dan rapi untuk dibaca. Kustomisasi tampilan yang ditawarkan cukup lengkap, dan ke depannya bakal ada mode khusus untuk memudahkan kaum dyslexia membaca dengan menyoroti beberapa baris teks saja.

Versi terbaru Edge sekarang sudah bisa diunduh dari situs Microsoft.

Sumber: CNET dan Microsoft.

Berkat Chromium, Microsoft Edge Kini Tersedia di Windows 7, 8 dan 8.1

Janji Microsoft untuk menghadirkan browser Edge di luar platform Windows 10 perlahan mulai ditepati. Belum lama ini, mereka merilis versi preview dari Microsoft Edge untuk macOS yang dari awal bahkan sudah membawa dukungan terhadap fungsi Touch Bar milik MacBook Pro.

Platform ‘lawan’ sudah, sekarang giliran platform sendiri, tapi yang sudah hampir ditinggalkan, yakni Windows 7, Windows 8 dan Windows 8.1. Ya, Microsoft Edge kini dapat dicoba oleh mereka yang masih menggunakan Windows versi lawas, entah itu secara terpaksa atau memang belum tergerak untuk upgrade.

Untuk mengunduhnya, pengguna cukup membuka situs Microsoft Edge Insider melalui perangkat Windows 7, 8, atau 8.1 miliknya. Meski statusnya masih preview, Microsoft menegaskan bahwa sebagian besar fitur yang ditawarkan sama seperti Edge di Windows 10. Untuk kalangan enterprise yang membutuhkan mode Internet Explorer pada Edge, fitur ini dipastikan bakal hadir dalam waktu dekat.

Kehadiran Edge di versi-versi lama Windows ini menunjukkan betapa besar pengaruh pengadopsian teknologi Chromium yang telah Microsoft lancarkan sejak mengumumkan rencananya di bulan Desember lalu. Tujuannya tentu adalah untuk memberikan pengalaman browsing yang lebih baik, terlepas dari versi Windows apa yang konsumen gunakan.

Di saat yang sama, kalangan developer pun juga ikut diuntungkan. Mereka dapat berkreasi tanpa harus terhambat isu fragmentasi. Andai mereka membuat sebuah web app yang sangat keren untuk Chrome, web app tersebut dipastikan juga bakal memberikan pengalaman yang sama di browser Edge pada perangkat yang masih menjalankan Windows 7.

Sumber: Microsoft.

Browser Microsoft Edge Kini Tersedia di macOS

Menjelang akhir tahun lalu, Microsoft membuat kejutan dengan mengumumkan rencana mereka untuk merombak browser Microsoft Edge dengan berdasar pada prinsip open-source. Spesifiknya, browser bawaan Windows 10 itu bakal mengadopsi Chromium, yang tidak lain merupakan fondasi teknologi di balik browser Google Chrome.

Keputusan ini secara tak langsung menunjukkan bahwa Microsoft telah mengakui status Chrome sebagai browser terpopuler. Dengan mengadopsi Chromium, berarti semua yang kompatibel dengan Chrome juga bakal berjalan dengan baik di Edge, dan kompatiblitas selama ini memang selalu menjadi momok untuk browser bikinan Microsoft pasca kelahiran Firefox.

Di samping itu, Edge berbasis Chromium ini juga membuka peluangnya untuk eksis di platform lain, dan itu sudah Microsoft buktikan baru-baru ini lewat peluncuran versi preview dari Edge untuk macOS. Menariknya, Microsoft tidak sekadar membuatkan port standar begitu saja, akan tetapi mereka juga banyak menyesuaikan Edge dengan elemen-elemen platform pesaingnya ini.

Microsoft Edge for macOS

Di luar tampilan, yang paling mengejutkan adalah bagaimana Microsoft Edge untuk macOS telah mendukung Touch Bar milik MacBook Pro. Sejalan dengan visi Apple terkait Touch Bar, dukungan ini berarti Edge di macOS bisa memberikan fungsi-fungsi yang kontekstual melalui Touch Bar, semisal menampilkan panel kontrol video maupun deretan tab yang sedang dibuka.

Berhubung ini masih preview, Microsoft berjanji akan terus membenahi Edge untuk macOS sampai siap dirilis dalam status final. Untuk sekarang, versi preview-nya ini sudah bisa dicoba di perangkat dengan versi macOS 10.12 atau yang lebih baru.

Sumber: Microsoft.

Microsoft Edge Bakal Adopsi Teknologi Open-Source Chromium

Di bawah komando Satya Nadella, Microsoft dalam beberapa tahun terakhir tampak lebih aktif berpartisipasi dalam komunitas pengembangan software open-source. Puncaknya terjadi pada bulan Juni lalu, tepatnya ketika Microsoft mengumumkan bahwa mereka berniat mengakuisisi GitHub, salah satu platform open-source terpopuler yang ada saat ini.

Namun itu rupanya belum cukup untuk menunjukkan komitmen Microsoft terkait filosofi open-source. Baru-baru ini, mereka mengumumkan bahwa browser andalannya, Edge, bakal mengadopsi proyek open-source Chromium yang digagaskan Google. Ya, ini berarti ke depannya Edge bakal menggunakan rendering engine yang sama seperti Chrome.

Mengapa baru sekarang? Mungkin Microsoft baru menyadari kelemahan Edge perihal kompatibilitas. Namun situasinya bakal berubah drastis ketika Edge sudah memakai fondasi teknologi yang sama seperti Chrome. Chrome adalah browser terpopuler saat ini, jadi wajar apabila developer selalu memastikan situsnya bisa berjalan optimal di Chrome.

Selain penyempurnaan kompatibilitas, pengadopsian Chromium juga berarti Edge bisa hadir di lebih banyak platform. Edge nantinya dapat diunduh oleh konsumen yang perangkatnya masih menjalankan Windows 7 atau Windows 8, dan Microsoft tidak menutup kemungkinan akan eksistensi Edge di platform macOS.

Terakhir, Microsoft juga berjanji untuk aktif berpartisipasi dalam pengembangan Chromium. Kontribusi mereka pada dasarnya berpotensi menjadikan browserbrowser berbasis Chromium lebih baik di platform Windows, termasuk Chrome itu sendiri.

Sumber: Microsoft.

Avast Rilis Browser dengan Fokus pada Aspek Keamanan dan Privasi

Anda yang menggunakan software antivirus di komputer pasti setidaknya pernah mendengar nama Avast. Kalau Anda suka dengan antivirus-nya, kemungkinan Anda juga bakal tertarik dengan browser besutannya, yang baru-baru ini telah dirombak besar-besaran sekaligus berganti nama menjadi Avast Secure Browser.

Sesuai dugaan, yang menjadi prioritas utama dari browser ini adalah yang menyangkut aspek keamanan dan privasi. Avast memanfaatkan pengalaman panjangnya di bidang antivirus dengan menyematkan teknologi seperti anti-phising dan anti-malware, plus ada juga fitur unik seperti Bank Mode, yang memastikan semua transaksi perbankan online pengguna berlangsung secara aman.

Avast Secure Browser

Semua fitur keamanan dan privasi ini ditempatkan secara terpusat guna memudahkan akses. Andai diperlukan, tiap-tiap fiturnya bisa kita matikan dengan mudah, semisal fitur adblocking, yang terkadang wajib dimatikan ketika membuka situs-situs tertentu. Bagi pengguna layanan password manager Last Pass, integrasinya sudah tersedia secara default di sini.

Soal performa, browser ini pastinya bisa membuka situs dengan cukup cepat, mengingat basisnya adalah browser Chromium yang open-source, yang juga merupakan basis browser Google Chrome. Avast bahkan mengklaim kecepatan loading situsnya bisa mencapai 4x lebih cepat dibanding browser populer lain. Namun bagi saya pribadi, yang lebih penting adalah fakta bahwa basisnya menggunakan Chromium, bukan klaim lebih cepat ini.

Komparasi fitur-fitur Avast Secure Browser dengan browser lain yang populer / Avast
Komparasi fitur-fitur Avast Secure Browser dengan browser lain yang populer / Avast

Fitur lain yang tidak kalah menarik adalah Video Downloader, di mana pengguna dapat mengunduh file video atau audio dari sejumlah situs streaming. Saya yakin Netflix tidak termasuk, tapi yang umum seperti YouTube semestinya bisa.

Avast Secure Browser saat ini sudah bisa diunduh secara cuma-cuma, dan kompatibel dengan Windows 7 sampai Windows 10. Ke depannya, Avast berencana merilis browser yang sama untuk Android dan iOS.

Sumber: Avast.