Berkat Chromium, Microsoft Edge Kini Tersedia di Windows 7, 8 dan 8.1

Janji Microsoft untuk menghadirkan browser Edge di luar platform Windows 10 perlahan mulai ditepati. Belum lama ini, mereka merilis versi preview dari Microsoft Edge untuk macOS yang dari awal bahkan sudah membawa dukungan terhadap fungsi Touch Bar milik MacBook Pro.

Platform ‘lawan’ sudah, sekarang giliran platform sendiri, tapi yang sudah hampir ditinggalkan, yakni Windows 7, Windows 8 dan Windows 8.1. Ya, Microsoft Edge kini dapat dicoba oleh mereka yang masih menggunakan Windows versi lawas, entah itu secara terpaksa atau memang belum tergerak untuk upgrade.

Untuk mengunduhnya, pengguna cukup membuka situs Microsoft Edge Insider melalui perangkat Windows 7, 8, atau 8.1 miliknya. Meski statusnya masih preview, Microsoft menegaskan bahwa sebagian besar fitur yang ditawarkan sama seperti Edge di Windows 10. Untuk kalangan enterprise yang membutuhkan mode Internet Explorer pada Edge, fitur ini dipastikan bakal hadir dalam waktu dekat.

Kehadiran Edge di versi-versi lama Windows ini menunjukkan betapa besar pengaruh pengadopsian teknologi Chromium yang telah Microsoft lancarkan sejak mengumumkan rencananya di bulan Desember lalu. Tujuannya tentu adalah untuk memberikan pengalaman browsing yang lebih baik, terlepas dari versi Windows apa yang konsumen gunakan.

Di saat yang sama, kalangan developer pun juga ikut diuntungkan. Mereka dapat berkreasi tanpa harus terhambat isu fragmentasi. Andai mereka membuat sebuah web app yang sangat keren untuk Chrome, web app tersebut dipastikan juga bakal memberikan pengalaman yang sama di browser Edge pada perangkat yang masih menjalankan Windows 7.

Sumber: Microsoft.

Penggunaan Windows Berkurang, Turun di Bawah 90 Persen?

Ketika diluncurkan, Windows 10 mendapatkan tanggapan positif karena selain mendengarkan permintaan konsumen terkait UI, Microsoft juga menyempurnakan bundel software dan membekalinya dengan Cortana. Di Oktober 2015, terhitung ada lebih dari 110 juta device yang berjalan di Windows 10. Tetapi menariknya, muncul indikasi lebih banyak orang berpaling dari Windows.

Informasi tersebut dilaporkan oleh PC Gamer berdasarkan data yang dikumpulkan Net Marketshare. Persentase penggunaan sistem operasi Windows di desktop turun hingga di bawah 90 persen, tepatnya 88,77 persen di bulan April. Kemungkinan besar, hal ini merupakan dampak melemahnya Windows 7. Melihat dua bulan ke belakang, untuk pertama kalinya, Windows 7 terpantau merosot dari 51,89 menjadi 48,81 persen.

Di periode dua tahun ke belakang, Windows 7 memperlihatkan dominasi pada Juni dan Juli 2015, namun mulai melandai di momen perilisan Windows 10. Platform anyar ini memang menunjukkan peningkatan stabil, dan mungkin masa upgrade gratis yang sebentar lagi akan habis turut mendorong hal tersebut. Uniknya, ada eskalasi tipis pemakaian Windows 8.1, setelah menyusut kurang dari 10 persen di Februari 2016.

Dan yang tak kalah menarik: Windows XP masih menampakkan kegigihannya bersaing dengan OS-OS anyar. Ia memulai tahun ini dengan menguasai 11 persen lebih, meskipun terpaksa turun. Masa extended support XP sebetulnya sudah berakhir lebih dari dua tahun silam, dan sejak itu platform rentan terhadap serangan serta eksploitasi.

Ketika Windows melemah, Anda bisa melihat kategori Others mengalami kenaikan hampir tiga persen dalam satu bulan terakhir – dari 9,45 ke 12,43 persen. Kemudian dari bagan lain, Mac semakin mendekati sepuluh persen (9,57 persen).

Dari menganalisa kurva-kurva Net Marketshare, PC Gamer memperkirakan sangat kecil kemungkinan bagi Windows 10 melampaui Windows 7 secara signifikan di tahun ini. Bahkan jika Windows 10 memperoleh kenaikan dan Windows 7 turun tiga persen tiap bulan, platform terfavorit itu tetap akan memimpin di Desember 2016 hingga dipaksa menyerahkan mahkotanya pada Windows 10 di Januari 2017 .

Salah satu faktor pendorong peningkatan Windows 10 di awal ketersediaannya adalah strategi update gratis yang Microsoft terapkan pada Windows 7, 8 dan 8.1; akan usai pada tanggal 29 April 2016. Tapi sang raksasa asal Redmond masih memikul beban berat: Mereka menargetkan satu milar perangkat beroperasi di Windows 10 tiga tahun selepas perilisannya.

Microsoft: Prosesor Generasi Baru Tak Lagi Kompatibel Dengan Windows 7

Berkat penyajian secara gratis dalam jangka waktu setahun, beragam fitur menjanjikan, serta API DirectX 12, adopsi penggunaan Windows 10 menunjukkan angka positif. Microsoft juga tampaknya pelan-pelan menghilangkan dukungan terhadap platform lawas (termasuk Windows 8). Padahal berdasarkan data statistik, Windows 7 masih menjadi OS favorit gamer.

Bagi yang masih bertahan untuk tetap menggunakan sistem operasi lawas nan handal tersebut, akan tiba suatu masa ketika Anda ‘dipaksa’ beralih ke Windows 10. Lewat blog berjudul ‘Windows 10 Embracing Silicon Innovation’ Terry Myerson selaku Windows and Devices Group Executive Vice President mengungkap kabar kurang baik. Pada intinya, prosesor jenis baru tak lagi dikompatibel dengan Windows 7.

Di awal blog, Myerson menjelaskan keuntungan menggunakan prosesor Intel Core generasi ke-6 ‘Skylake’ di Windows 10 dibandingkan Windows 7. Berkat kombinasi dua aspek tersebut, performa GPU integrated melonjak 30 kali lipat, lalu daya tahan baterai meningkat sampai tiga kali, ditambah sistem keamanan Credential Guard. Ia mengetahui bahwa masih banyak orang memanfaatkan Windows versi lawas. Dan di ranah enterprise, transisi menuntut waktu.

Namun hitungan mundur sudah dimulai. Myerson menyampaikan, waktu buat beralih ke OS baru akan tiba. Alasan secara lebih teknisnya: Windows 7 didesain hampir 10 tahun lalu sebelum SOC x86/x64 terlahir. Supaya Windows 7 bisa berjalan di prosesor modern, driver dan firmware perlu mengemulasikan ekspektasi sistem operasi dalam menyela proses, mendukung bus (sistem komunikasi antar komponen), dan pengelolaan tenaga; yang cukup kompleks saat diterapkan ke Wi-Fi, grafis, security, dan lain sebagainya.

“Ketika para partner membuat kustomisasi ke setting layanan, driver dan firmware legacy, konsumen kemungkinan besar akan melihat sendiri kemunduran [update] servis Windows 7,” tuturnya. Microsoft berencana mempublikasi daftar device Skylake lengkap yang masih serasi dengan Windows 7 dan Windows 8.1 minggu depan.

Windows 7 telah memasuki periode extended support. Microsoft tetap menjamin reliabilitas, keamanan, serta kompatibilitas sampai tanggal 14 Januari 2020. Dukungan serupa didapat oleh Windows 8.1 hingga 10 Januari 2023. Tapi dengan diperkenalkannya prosesor generasi baru, konsumen memerlukan platform Windows teranyar saat itu.

List Skylake yang tadi dibahas akan menjadi acuan sampai 17 Juli 2017, setelah Microsoft melepas update-update keamanan paling penting untuk Windows 7 dan 8.1. Mereka turut berjanji buat mempermudah konsumen dalam ‘merangkul inovasi CPU baru dikombinasi dengan Windows 10’.

Via PC Gamer. Sumber: Blog Microsoft.

Selamat Tinggal Windows 8!

Satu persatu dukungan atas sistem operasi Windows telah dihentikan oleh Microsoft. Dan tanggal 12 Januari 2016 kemarin merupakan hari terakhir bagi sistem operasi Windows 8 untuk menerima penambalan (patch) dan update, karena setelah itu perbaikan dan dukungan terhadap versi dari sistem operasi ini tidak akan lagi dilakukan.

Jika saat ini Anda masih menggunakan sistem operasi Windows 8 maka diharuskan untuk berpindah ke sistem operasi yang paling baru, untuk amannya ke Windows 10 agar bisa tetap mendapat dukungan teknis.

Seperti yang kami kutip dari Softpedia, pihak Microsoft menjanjikan bahwa proses upgrade bisa dilakukan dengan sangat mudah asalkan komputer yang Anda gunakan telah terhubung ke internet dengan koneksi yang stabil.

Bagi sebagian pengguna, pada awal-awal kemuculan sistem operasi Windows 8 dianggap merupakan platform Windows dengan antarmuka yang sedikit ‘membingungkan’, karena pada platform ini Microsoft telah menghilangkan tombol Start yang telah menjadi ciri pada sistem operasi Windows saat perusahaan software raksasa asal Redmond itu merilis sistem operasi Windows 95 satu dekade lalu.

Tidak hanya itu, kebingungan juga muncul ketika pengguna akan mematikan (shutdown) komputer Windows 8 karena menu shutdown tersembunyi di sudut kanan bawah layar dan baru akan muncul ketika pengguna menggeser kursor ke area tersebut. Namun berbagai hal ini telah diperbaiki dengan kehadiran Windows 10.

Penghentian dukungan ini juga tidak hanya terjadi pada Windows 8 yang dirilis tahun 2012 lalu, namun sistem operasi Windows 8.1, yang notabene merupakan pembaharuan “service pack” dari platform Windows 8 ini juga terkena imbasnya, sehingga sistem operasi ini juga tidak lagi mendapatkan dukungan update dan pembaharuan dari Microsoft.

Namun begitu, saat ini pengguna masih memiliki kesempatan untuk meng-upgrade versi Windows 8 menjadi Windows 8.1 dan kemudian meng-upgrade lagi ke sistem operasi Windows 10, dimana platform teranyar ini akan memiliki dukungan hingga tahun 2025 nanti.

Sumber: Softpedia | Gambar Header: LogoSpike

Mau Tak Mau, Pengguna ‘Dipaksa’ Download Windows 10

Setelah berbagai rumor dan spekulasi, semua orang merasa lega saat mendengar bahwa Windows 10 akan tersaji berupa update gratis untuk para pemilik sistem operasi sebelumnya. Para pengguna berbondong-bondong mengamankan ‘hak’ mereka, dan segera meng-upgrade begitu Windows 10 tersedia. Melalui survei Steam, adopsi OS baru itu melonjak 13 persen lebih. Continue reading Mau Tak Mau, Pengguna ‘Dipaksa’ Download Windows 10

[Review] Asus EeeBook X205TA

Masih ingatkah Anda pada netbook? Istilah itu terlahir di tahun 2007, mengacu pada device mirip laptop, namun ukurannya kecil dan ditawarkan di harga murah. Netbook bersaing di segmen yang sama seperti network computer, Chromebook misalnya. Sebutan netbook terdengar kuno, tapi Asus dengan gagah berani menyerbu pasar ini lagi lewat EeeBook X205TA.

Continue reading [Review] Asus EeeBook X205TA

Dell Rilis Tablet Tahan Banting Yang Tangguh Untuk Segala Medan

Dell telah dikenal sebagai produsen perangkat komputasi yang memiliki reputasi yang sangat baik, kendati bisnisnya di ranah desktop sempat terseok-seok namun ia tetap konsisten dalam menelurkan produk-produknya.
Continue reading Dell Rilis Tablet Tahan Banting Yang Tangguh Untuk Segala Medan

Sambut Kebangkitan PC Desktop, MSI Siapkan Nightblade MI dan Aksesori Gaming

Ajang Computex Taipei 2015 menegaskan sebuah tren yang tampaknya kembali muncul belakangan: naiknya minat konsumen akan PC jenis desktop buat keperluan hiburan multimedia standard hingga gaming kelas antusias. Hal itu terbukti dengan merebaknya beragam tipe komputer dari mulai mini PC, small-form factor, hingga momentum kelahiran Steam Machines. Continue reading Sambut Kebangkitan PC Desktop, MSI Siapkan Nightblade MI dan Aksesori Gaming

Asus Zenbook UX305 Resmi Dipasarkan di Indonesia

Hari Rabu (13/5/2015) kemarin, Asus secara resmi memasarkan Zenboox UX305 di pasar Indonesia. Ultrabook ini pertama kali diperkenalkan mendekati akhir kuartal pertama lalu, namun sekarang konsumen tanah air sudah bisa mendapatkannya melalui sejumlah mitra distribusi Asus Indonesia. Continue reading Asus Zenbook UX305 Resmi Dipasarkan di Indonesia

Intel Compute Stick Resmi Hadir di Indonesia

Kabar menggembirakan datang dari Intel Indonesia. Komputer mungilnya yang diperkenalkan di ajang CES 2015 bulan Januari lalu, Intel Compute Stick, akan segera bisa dibeli di Indonesia dalam waktu dekat. Continue reading Intel Compute Stick Resmi Hadir di Indonesia