[Video] Melihat Tren Investasi Emas Digital di Indonesia

Pandemi menyadarkan banyak masyarakat untuk lebih jeli dalam mengelola keuangannya, termasuk dalam berinvestasi. Dari sekian banyak instrumen yang ada di Indonesia, investasi emas masih jadi pilihan banyak masyarakat sebagai alat pelindung nilai.

Di video ini, DailySocial bersama Anang Samsudin dari Treasury membahas tentang tren dan popularitas investasi emas digital selama 2021 dan seperti apa proyeksinya di masa depan.

Untuk video menarik lainnya seputar startup dan teknologi, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV.

Treasury Gold Investment Platform Provides Crypto Asset Trading Service

Treasury digital gold investment platform officially provides crypto asset trading services. Treasury collaborates with Tokocrypto to offer crypto assets as an alternative investment besides gold.

In a virtual press conference today (03/6), Treasury’s CEO, Dian Supolo said that Indonesian people’s interest in digital assets has experienced significant growth in recent years. The Commodity Futures Trading Regulatory Agency (BAPPEBTI) noted that the Indonesian crypto asset investors has reached 4.45 million as of March 2021.

In addition, through this new service, his team wants to drive financial balance in digital asset transactions. He said, the concept of financial balance in asset diversification is the basic principle of financial management.

“We don’t just make crypto [investment] services because we don’t want users to only think about money. We also want to educate the public through our products,” Dian said.

Treasury partners with Tokocrypto because it is considered to have the same frequency, not only investing for the sake of profits, but also being responsible for creating a balanced investment culture.

On the same occasion, Tokocrypto’s Co-founder & CEO, Pang Xue Kai also said that this collaboration is expected to improve the crypto asset ecosystem as a better and safer alternative asset class in Indonesia.

“Many still assume that crypto trading is illegal in Indonesia, even though the government has unlocked the access. We encourage a safe crypto trading ecosystem here as we are trying to avoid potential money laundering,” Kai said.

In a general note, Tokocrypto is the first crypto platform in Indonesia to have a license from BAPPEBTI. In April 2021, Tokocrypto officially introduces Toko Token (TKO) which is the first local crypto project with a hybrid model (CeFi and DeFi) in Indonesia.

Previously, Pluang, which started as a gold investment application which later also diversified into crypto instruments. Pluang partners with Zipmex for strategic collaboration.

Crypto investment starts from Rp5,000

Treasury users can now buy and sell crypto assets starting at IDR 5,000. Currently, there are five options, including Bitcoin (BTS), Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), and Tether (USDT), while Toko Token (TKO) can be purchased in multiples of one token.

Dian said that Rp5,000 to start crypto investments are the ideal price for the Indonesian people. He said, this price should not interfere with the user’s money management for other needs, especially emergency funds.

Furthermore, his team currently offers five options as the Indonesian market enthusiasm for crypto is quite large. However, Dian added that there will be more options in the future. “We don’t want instant and rush to analyze data [on the market], everything has a process,” he said.

Just like other investments, users can buy and sell crypto assets through a piggy bank balance that can be top up via various available payment methods. Treasury also provides some features where users can check the total asset value or the details of each asset to an easy-to-understand profit/loss estimation.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Platform Investasi Emas Treasury Hadirkan Layanan Jual-Beli Aset Kripto

Platform investasi emas digital Treasury resmi menghadirkan layanan jual-beli aset kripto. Treasury turut menggandeng Tokocrypto untuk menawarkan aset kripto sebagai alternatif investasi selain emas.

Dalam konferensi pers yang digelar virtual hari ini (03/6), CEO Treasury Dian Supolo mengatakan bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap aset digital mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) mencatat terdapat 4,45 juta investor aset kripto di Indonesia per Maret 2021.

Di samping itu, lewat layanan baru ini, pihaknya ingin mendorong penerapan konsep keseimbangan keuangan dalam bertransaksi aset digital. Menurutnya, konsep keseimbangan keuangan pada diversifikasi aset menjadi prinsip dasar pengelolaan keuangan.

“Kami tidak sekadar buat layanan [investasi] kripto karena kami tidak ingin pengguna hanya berpikir soal cuan. Kami juga ingin edukasi masyarakat lewat produk kami,” ungkap Dian.

Treasury menggandeng Tokocrypto karena dinilai memiliki frekuensi yang sama, yakni tak hanya sekadar berinvestasi untuk menikmati keuntungan, tetapi bertanggung jawab dalam menciptakan kultur investasi yang seimbang.

Pada kesempatan sama, Co-founder & CEO Tokocrypto Pang Xue Kai juga mengatakan, kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan ekosistem aset kripto sebagai alternatif asset class yang lebih baik dan aman di Indonesia.

“Masih banyak yang berasumsi kalau crypto trading itu ilegal di Indonesia, padahal pemerintah sudah membuka akses. We encourage safe crypto trading ecosystem di sini karena kami berupaya menghindari potensi money laundring,” kata Kai.

Sekadar informasi, Tokocrypto merupakan platform kripto pertama di Indonesia yang mengantongi izin dari BAPPEBTI. Pada April 2021, Tokocrypto resmi memperdagangkan Toko Token (TKO) yang merupakan proyek kripto lokal pertama dengan model hybrid (CeFi dan DeFi) di Indonesia.

Sebelumnya ada Pluang, yang berawal dari aplikasi investasi emas yang kemudian juga melakukan diversifikasi ke instrumen kripto. Pluang menggandeng Zipmex sebagai mitra stratgis.

Investasi kripto mulai dari Rp5.000

Pengguna Treasury kini dapat melakukan jual-beli aset kripto mulai dari harga Rp5.000. Saat ini, baru terdapat lima pilihan koin, antara lain Bitcoin (BTS), Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), dan Tether (USDT), sedangkan Toko Token (TKO) dapat dibeli dengan kelipatan satu token.

Dian menilai, investasi kripto mulai dari Rp5.000 menjadi harga ideal yang dapat dijangkau oleh masyarakat Indonesia. Menurutnya, investasi di harga tersebut juga diharapkan tidak sampai mengganggu pengelolaan uang pengguna untuk kebutuhan lain, terutama dana darurat.

Lebih lanjut, saat ini pihaknya baru menghadirkan lima koin karena antusiasme pasar Indonesia terhadap kripto tersebut terbilang besar. Namun, Dian menambahkan akan ada lebih banyak pilihan koin ke depannya. “Kami tidak mau instan dan tidak mau terburu-buru menganalisis data [di pasar], semua ada prosesnya,” tuturnya.

Sama seperti investasi lainnya, pengguna dapat melakukan jual-beli aset kripto melalui saldo Celengan yang dapat di-top up lewat berbagai metode pembayaran yang tersedia. Treasury juga menghadirkan sejumlah fitur di mana pengguna dapat mengecek nilai aset total atau rincian dari setiap aset hingga estimasi profit/loss dengan persentase yang mudah dipahami.

Application Information Will Show Up Here

DStour #65: Santai tapi Produktif di Kantor Treasury

Kantor dengan luas yang terbatas bisa dimanfaatkan platform jual beli emas secara online Treasury untuk bersantai sekaligus bekerja para pegawai. Terletak di gedung South Quarter Jakarta Selatan, kantor ini dilengkapi dengan ruangan meeting, standing desk, hingga corner bench yang bisa dimanfaatkan pegawai untuk bekerja.

Berikut ini #DStour kantor Treasury yang dipandu PR Manager Treasury Anang Samsudin.

Treasury App Introducing Gold Investment Platform

A gold-based online investment platform is introduced in the industry, starting from November 2018, to accommodate gold transaction online and jewelry & gold bar storage.

In today press release, Treasury’s Head of Brand Development, Narantara Sitepu said by targeting unserved customers, the company intends to be the favorite app for gold investment.

“Using only Rp20 thousand, people can buy gold via Treasury app starts from 0,5 grams. It’s for more people to be able to invest by purchasing gold online.”

In order to guarantee gold sales, Treasury partners with UBS as ISO-certified gold provider and clearing institutions. Treasury is currently registered in OJK. In the meantime, Treasury is only available for Indonesian citizen.

“To guarantee users, we comply with the regulation from related parties. It was to gain higher trust of the customers,” he said.

Similar to other services providing online gold transaction, Treasury is accessible through mobile via Android platform. The iOS version is soon to be launched. In terms of payment options, Treasury has partnered up with some banks and Doku payment gateway.

“”We have plans for additional payment options to facilitate customers. Aside from BNI, we’ll also partner with BCA in the near future,” he added.

Collaborates with Finansialku

Treasury is said to have around 2 thousand users. In order to increase users, expand marketing activities and education to the related society of online gold investment, Treasury collaborates with Finansialku.

As a financial planning portal, Finansialku provides education related to financial management and starts to sell some financial products.

“Based on the background, Treasury decided to partner with Finansialku. We see the same vision and mission with Finansialku,” Sitepu said.

Using #PunyaSimpenan campaign, Finansialku and Treasury will held a roadshow for broaden information and education related to online gold investment. If according to the plan, by the third quarter 2019, Treasury is accessible through Finansialku.

“I’m very positive that the #PunyaSimpenan campaign can improve literacy, boost interest, and for millennials to aware of building a better future,” Finansialku’s CEO, Melvin Mumpuni said.

This year’s business target

Currently, Treasury is only available in Jabodetabek, however, there’s plan to expand this year to other big cities in Indonesia. The company also targets to increase app downloads up to 100 thousand by the end of this year.

“The aim is to increase users according to target in 2019,” he added.

Regarding fundraising, the three-month old startup is said to have no plan yet. Treasury is still in the seed funding stage.

“We guarantee, with Treasury app, everyone can purchase gold whenever, wherever by viewing gold rate in real time. We also guarantee all investment are in a form of gold, ready to be issued and delivered to the customers,” he finished.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi “Treasury” Hadirkan Platform Investasi Emas

Sebuah platform investasi online berbasis emas kembali hadir meramaikan industri. Treasury mulai beroperasi sejak November 2018 untuk mengakomodasi transaksi jual beli emas secara online dan penyimpanan emas batangan serta perhiasan.

Dalam acara temu media hari ini, Head of Brand Development Treasury Narantara Sitepu mengungkapkan, dengan menyasar unserved customer perusahaan ingin menjadi platform pilihan untuk investasi di emas.

“Hanya dengan Rp20 ribu kini semua orang sudah bisa secara langsung membeli emas langsung dari aplikasi Treasury mulai dari 0,5 gram. Harapannya agar semakin banyak lagi masyarakat umum melakukan investasi dengan membeli emas secara online.”

Untuk menjamin keamanan pembelian dan penjualan emas, Treasury bermitra dengan UBS sebagai penyedia emas dengan sertifikasi ISO dan bermitra dengan lembaga kliring. Saat ini Treasury juga sudah tercatat di OJK. Untuk sementara waktu, Treasury hanya terbuka untuk warga Indonesia.

“Untuk menjamin semua keamanan kepada pelanggan, kami mematuhi semua peraturan dari regulator terkait. Hal ini kami lakukan agar lebih besar lagi rasa kepercayaan dari pelanggan,” kata Narantara.

Serupa dengan layanan lain yang melakukan penjualan dan pembelian emas secara online, Treasury bisa diakses secara mobile melalui platform Android. Untuk versi iOS rencananya akan segera diluncurkan dalam waktu dekat. Untuk pilihan pembayaran, Treasury menjalin kerja sama dengan sejumlah bank dan payment gateway Doku.

“Kita juga memiliki rencana untuk menambah pilihan pembayaran untuk memudahkan pelanggan. Selain BNI kita juga akan menambah kemitraan dengan BCA dalam waktu dekat,” kata Narantara.

Menggandeng Finansialku

Saat ini Treasury mengklaim telah memiliki sekitar dua ribu pengguna. Untuk menambah jumlah pengguna, memperluas kegiatan pemasaran, dan edukasi ke masyarakat terkait investasi emas secara online, Treasury menggandeng Finansialku.

Sebagai sebuah portal perencana keuangan, Finansialku memberikan edukasi terkait manajemen keuangan dan mulai menjual beberapa produk finansial.

“Dengan alasan itulah akhirnya Treasury memutuskan untuk menjalin kemitraan dengan Finansialku. Kami melihat adanya kesamaan visi dan misi dengan Finansialku,” kata Narantara.

Mengusung kampanye #PunyaSimpenan, nantinya Finansialku dan Treasury akan menggelar roadshow yang bertujuan untuk memperluas informasi dan edukasi seputar investasi emas secara online. Jika sesuai rencana, di kuartal ketiga 2019, produk Treasury juga bisa diakses di aplikasi Finansialku.

“Saya sangat optimis kampanye #PunyaSimpenan emas ini bisa menambah literasi, mendorong minat dan menyadarkan generasi millenial untuk merencanakan masa depan yang lebih baik,” kata CEO Finansialku Melvin Mumpuni.

Target tahun ini

Saat ini Treasury baru tersedia di kawasan Jabodetabek, namun di tahun ini ada rencana untuk memperluas area jangkauan di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Perusahaan juga memiliki target menambah jumlah unduhan aplikasi hingga 100 ribu di akhir tahun.

“Harapannya tahun ini kami bisa menambah jumlah pengguna sesuai dengan target dari Treasury tahun 2019 ini,” kata Narantara.

Disinggung apakah ada rencana melakukan penggalangan dana, startup yang baru berusia sekitar tiga bulan ini disebut masih belum memiliki rencana terkait ini. Treasury masih berada di tahapan pendanaan seed.

“Kami pastikan dengan aplikasi Treasury, semua orang bisa membeli emas kapan saja dan di mana saja dengan melihat pergerakan harga emas secara real time. Kita juga menjamin semua investasi sudah dalam bentuk emas dan siap untuk dicetak dan diantarkan langsung ke rumah pelanggan,” tutup Narantara.

Application Information Will Show Up Here