Marketplace Jasa Fotografer Servolia Jalin Kolaborasi Pemasaran dengan Tripal

Marketplace jasa fotografer Servolia mengumumkan kolaborasi bisnis dengan Tripal.co, sebuah marketplace yang menghubungkan pelancong dengan orang lokal untuk jadi pemandu. Kemitraan ini akan dilakukan selama setahun dan ke depannya Servolia akan menggandeng kemitraan serupa dengan perusahaan lainnya.

“Ide kolaborasi ini tercetus karena ada beberapa pertanyaan dari pengguna yang memesan jasa di kami, apakah ada orang juga yang bisa menemaninya hunting spot bagus di lokasi tersebut sekaligus transportasinya. Di situ ide kolaborasi dengan Tripal muncul,” terang CEO & Co-Founder Servolia Rade Tampubolon kepada DailySocial.

Model kolaborasinya masih sebatas pada mempromosikan bisnis satu sama lain. Jadi Tripal mempromosikan tentang Servolia ke para pelancong. Servolia juga mempromosikan Tripal ke para penggunanya. Tidak ada pembagian komisi untuk saat ini, baru sebatas saling promosi untuk mendapatkan keuntungan bersama dari sisi awareness.

Servolia itu sendiri, sambung Rade, merupakan bisnis sangat baru di Indonesia, lantaran baru diluncurkan pada Januari 2018 kemarin. Akan tetapi sejauh ini animonya sudah cukup baik, sudah merangkul sekitar 500 fotografer di seluruh Indonesia dan melayani 200 pemesan jasa foto.

Selain mengandalkan situs sendiri, Servolia juga telah terintegrasi di Lazada Seller Center untuk membantu para pengguna mendapatkan fotografer di mana pun mereka berada.

“Ke depannya kita akan terus kolaborasi dengan startup lainnya yang relevan, agar kita bisa berikan added value ke para pengguna, maupun untuk dongkrak pertumbuhan bisnis.”

Secara terpisah, dalam keterangan resminya, CEO & Founder Tripal Kevin Wu menuturkan kolaborasi antar bisnis semakin penting di era sekarang. Ini bukan hanya bermanfaat bagi pemasaran dan pertumbuhan bisnis, namun yang paling penting adalah nilai tambah dan manfaat yang dapat diberikan ke pengguna dan pelanggan.

Dengan adanya kerja sama pemasaran ini, kedua perusahaan berharap bisa membantu lebih banyak masyarakat untuk mendapatkan jasa yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat. Juga memberdayakan fotografer dan orang lokal untuk lebih meningkatkan penghasilan mereka.

Dalam wawancara bersama DailySocial sebelumnya, Kevin mengungkapkan saat ini Tripal telah memiliki 5700 pengguna dengan pemandu wisata terdaftar mencapai 300 orang tersebar di 19 provinsi di seluruh Indonesia.

“Sebagai ‘Pal’ Anda tidak perlu sebagai professional tour guide untuk bisa bergabung di Tripal. Siapa saja bisa mendaftar yang penting sudah berusia 18 tahun ke atas, bisa mahasiswa, pekerja freelance, fotografer, pecinta alam, pekerja seni, guru, dan lainnya,” kata Kevin.

Secara model bisnis, pemain serupa Servolia sebelumnya telah hadir bernama Frame A Trip yang diinisiasikan oleh Dian Sastrowardoyo, Michael Tampi dan rekan-rekannya.

Tripal Pertemukan Wisatawan dan Aktivitas Wisata Lokal

Berangkat dari hobi dan pengalaman pribadi pendirinya, layanan peer-to-peer marketplace yang menghubungkan traveler dengan orang lokal Tripal diluncurkan. Masih kurangnya promosi aktivitas hingga tempat-tempat wisata yang diklaim Founder dan CEO Tripal Kevin Wu sebagai “anti mainstream” di Indonesia, merupakan salah satu alasan mengapa layanan yang bisa digunakan wisatawan lokal hingga asing tersebut didirikan.

Kepada DailySocial, Kevin Wu mengungkapkan, saat ini belum banyak startup hingga perusahaan yang menawarkan kegiatan wisata seperti itu. Kebanyakan OTA dan perusahaan terkait lainnya hanya menjual tiket pesawat, hotel dan aktivitas wisata yang sudah umum saja.

“Sebagai seorang traveler saya selalu mencari lokasi otentik termasuk wisata kuliner lokal, di sisi lain masih banyak pelaku usaha lokal yang terancam punah karena belum tersentuh teknologi dalam mempromosikan usahanya tersebut.”

Kevin menambahkan, konsep platform-nya diharapkan menawarkan sebuah pengalaman perjalanan yang personal, fleksibel, dan otentik.

Berencana meluncurkan aplikasi Tripal

Founder dan CEO Tripal Kevin Wu / DailySocial
Founder dan CEO Tripal Kevin Wu / DailySocial

Hingga saat ini Tripal telah memiliki sekitar 5700 pengguna, sementara “Pal” atau pemandu wisata lokal yang sudah terdaftar dari 19 provinsi di Indonesia sudah berjumlah 300 orang.

“Sebagai ‘Pal’ Anda tidak perlu sebagai professional tour guide untuk bisa bergabung di Tripal. Siapa saja bisa mendaftar yang penting sudah berusia 18 tahun ke atas, bisa mahasiswa, pekerja freelance, fotografer, pecinta alam, pekerja seni, guru, dan lainnya,” kata Kevin.

Pengguna yang ingin mendapatkan paket wisata unik dari Tripal bisa langsung mendaftarkan diri dan memilih paket yang sesuai. Nantinya pesanan Anda akan diteruskan kepada orang lokal terkait dengan bayaran yang telah ditetapkan. Usai wisata dilakukan, pengguna diminta untuk memberikan testimoni atau ulasan terkait dengan lokasi yang sudah dikunjungi, sebagai rekomendasi kepada pengguna berikutnya.

“Hal ini sangat bertolak belakang dengan kebutuhan wisatawan ‘jaman now’ yang menginginkan perjalanan personal (sendiri atau dengan group kecil), fleksibel dalam menentukan jadwal, dan otentik bukan lagi tempat wisata mainstream  yang ada,” kata Kevin.

Saat ini Tripal hanya bisa diakses di situs atau mobile browser, namun akhir bulan Febuari mendatang Tripal berencana meluncurkan aplikasi mobile untuk platform Android dan iOS. Target lainnya yang ingin dicapai oleh Tripal adalah menambah jumlah lokasi layanan hingga 34 provinsi.