Begadang Bareng Komunitas R6 Indonesia Nonton Six Invitational

Buat yang belum tahu, kompetisi Rainbow Six: Siege (R6S) tingkat global itu hanya ada 2: Pro League dan R6 Invitational. Jadi, R6 Invitational ini adalah turnamen R6 paling bergengsi tingkat dunia yang ada saat ini.

Tim-tim R6S terbaik dari seluruh penjuru dunia beradu akal dan mental atas sebuah gengsi menyandang predikat juara dunia R6. Ada 16 tim yang dibagi jadi 4 grup yang siap bertarung. Inilah para pesertanya, beserta jalur mereka bisa sampai ke kompetisi paling bergengsi ini:

Sumber: Ubisoft
Sumber: Ubisoft

Six Major Champions:

DreamHack Montreal Champions:

Season 8 Pro League Finalists:

DreamHack Winter Runner-ups*:

  • PENTA Sports (EU) *Slot was granted to the runner-up as the winners (G2 Esports) were already qualified

Online Qualifier Winners: 

Sumber: R6 IDN
Sumber: R6 IDN

Untuk merayakan gelaran kompetisi termegah tadi, sembari menjalin kedekatan bersama, Komunitas R6S Indonesia (R6 IDN) mengadakan nonton bareng R6 Invitational untuk babak Semifinal dan Grand Finalnya di hari Sabtu dan Minggu ini (16-17 Februari 2019). Berhubung jadwalnya mengikuti siaran langsung yang digelar di Montreal, Canada, komunitas R6 IDN mengajak begadang bersama-sama.

Bobby Rachmadi Putra, Community Leader dari R6 IDN, mengatakan bahwa, “nobar ini digelar karena untuk merayakan sengitnya pertarungan kasta tertinggi esports Rainbow Six: Siege. Sekaligus untuk menjadi ajang keakraban bagi komunitas yang sudah lama berkompetisi bersama. Intinya sih seru-seruan bareng komunitas R6.”

Buat para pecinta R6S ataupun yang depresi karena masih jomlo di akhir pekan pasca hari Valentine, silakan merapat ke DailySocial Kemang Office untuk nonton bareng di hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 22:00 WIB.

Kira-kira siapa yang bisa bertahan sampai pagi ya? Eh, siapa yang akan juara di Six Invitational ini?

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Rainbow Six: Siege Indonesia Community (R6 IDN)

Ubisoft Rombak Penyajian Rainbow Six Siege di Semua Edisi

Saat novel Rainbow Six dirilis lebih dari dua dekade silam, Tom Clancy mungkin tak pernah membayangkan kreasinya itu mencetus deretan permainan video ber-genre action. Ada belasan game Rainbow Six yang dirilis dalam rentang waktu 20 tahun – termasuk spin-off, sekuel dan expansion pack. Judul terakhirnya, Siege, dikenal sebagai salah satu game esports populer.

Kurang lebih dua setengah tahun setelah meluncur, Rainbow Six Siege berhasil menghimpun 40 juta pemain. Namun perjalanan yang ia lalui tidak selalu mulus. Saat baru dirilis, Siege dikritisi karena minimnya konten. Komunitasnya baru benar-benar tumbuh pesat sesudah Ubisoft menerapkan strategi ‘game sebagai layanan’ serta mengarahkan pengembangannya ke ranah esports. Rainbow Six Siege sendiri tidak asing dengan perubahan.

Minggu ini, developer memutuskan untuk merevisi penyajian permainan dalam rangka merayakan peluncuran season pass Year 4. Sebagai langkah awalnya, Ubisoft mengubah harga seluruh edisi game. Mulai sekarang, Rainbow Six Siege dapat Anda miliki dengan harga yang lebih muraht, baik jika Anda membeli edisi sandar maupun versi Ultimate. Berikut detailnya:

  • Edisi Standar menyuguhkan opsi 20 operator (karakter) dan akses ke seluruh mode game serta map. Versi ini ditawarkan di harga US$ 20, tapi khusus konsumen Indonesia, kita bisa membelinya cukup dengan mengeluarkan uang Rp 230 ribu.
  • Edisi Deluxe menyimpan konten versi standar ditambah opsi semua operator di update Year 1. Dibanderol US$ 30 (harga lokal Rp 345 ribu), bundel ini jauh lebih ekonomis ketimbang jika Anda membeli operatornya satu per satu.
  • Edisi Gold dibekali segala hal yang ada di Deluxe, dan Anda juga diberikan akses ‘VIP’ ke pilihan operator Year 4 ditambah bonus 600 R6 credit. Dapat Anda beli seharga US$ 60 atau Rp 690 ribu.
  • Edisi Ultimate disertai seluruh konten Gold, ditambah kebebasan memilih 44 operator yang dihidangkan oleh update Year 1 sampai Year 3, termasuk season pass Year 4. Tertarik? Siapkan modal sebesar US$ 100 (atau Rp 1,15 juta di Indonesia). Update Year 4 sendiri memperkenalkan delapan operator baru, dengan delapan item headgear dan seragam.

R6S 1

Selain membuat tiap edisi jadi lebih terjangkau, Ubisoft juga memangkas harga dari DLC yang mereka tawarkan. Kemudian seperti yang tertera di atas, 20 operator bisa langsung Anda mainkan begitu game dibeli. Masing-masing operator baru dapat Anda buka dengan mengeluarkan credit in-game antara 500 sampai 2.000, bisa Anda peroleh dari empat sampai sepuluh kali bertanding.

Kabar gembiranya lagi, seluruh edisi Rainbow Six Siege di Steam sedang mendapatkan diskon 50 persen, berlangsung hingga tanggal 19 Februari. Game dijajakan seharga mulai dari Rp 115 ribu saja.

Tim Kelas Pro League, Ferox E-Sports Juarai ComCup7

Community Cup (Comcup) 7 yang digelar akhir pekan lalu (9-10 Februari 2019) akhirnya telah menemukan sang pemenangnya. Pemenang Comcup 7 kali ini mungkin memang sudah tak asing lagi buat para penggemar esports Rainbow Six: Siege (R6S) Indonesia, yaitu Ferox E-Sports.

Ferox E-Sports sendiri merupakan salah satu tim R6S asal Indonesia yang juga turut bertanding di R6S Pro League, yang berisikan tim-tim terbaik dari seluruh penjuru dunia. Tim ini sudah turut berlaga di liga profesional paling bergensi tad  dari musim kemarin hingga sekarang (saat berita ini ditulis). Untuk tim asal Indonesia sendiri, hanya ada 2 yang bertanding di Pro League tersebut yaitu Ferox E-Sports dan Scrypt (sebelumnya bernama Gosu). Di sana memang ada nama Aerowolf yang sebenarnya organisasi esports asal Indonesia namun para pemain tim R6S mereka semuanya justru berasal dari Singapura.

Sumber: ESL Pro League
Sumber: ESL Pro League
  • Derry “Detrian” Rahadiputra (20 tahun)
  • Reinaldo “Tolji” Gilbert Honantha (17 tahun)
  • Richard “Rixx” Nixon Latif (18 tahun)
  • Muhammad Ihsan “Lonely” Akbar Panggabean (19 tahun)
  • Muhammad Irham “Mizu” Akbar Panggabean (21 tahun)
  • Anthony “Zetosin” Lie (18 tahun)
  • Daffa “Kura” El (16 tahun)

Anehnya, LIMITLESS Gaming yang sebelumnya juara ISL4 justru tersandung di pertandingan pertama. Apakah Ferox bisa bertahan di turnamen selanjutnya seperti Star League 2019 ataupun ComCup 8 (yang akan digelar tanggal 23-24 Februari 2019)? Atau apakah iNation yang mampu membalaskan dendam mereka atas kekalahan sekarang?

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Rainbow Six: Siege Indonesia Community (R6 IDN)

Komunitas R6S Siap Gelar Community Cup yang Ketujuh

Komunitas Rainbow Six: Siege (R6S) Indonesia kian aktif menggarap esports R6S di tanah air. Setelah mengawali tahun 2019 dengan babak kualifikasi untuk Star League, hari Sabtu dan Minggu (9-10 Februari 2019) ini mereka akan menggelar Community Cup yang ketujuh (ComCup 7) kalinya.

Buat yang belum familiar dengan jenjang kompetisi R6S di Indonesia, Community Cup merupakan turnamen dengan ‘kasta’ terendah. Di atas Community Cup, ada yang namanya Indonesian Series League yang terakhir digelar (ISL4) pada bulan Desember 2018 lalu. Di 2019 ini, Komunitas R6S Indonesia mengenalkan 2 ajang kompetitif baru yaitu Star League tadi (yang satu tingkat di atas ISL) dan Major Event yang merupakan puncak ajang kompetitif R6S Indonesia.

Berbicara mengenai ComCup 7 kali ini, meski jenjang kompetisinya terendah, peserta yang sudah siap bertanding merupakan tim-tim yang tak dapat dipandang sebelah mata karena ada LIMITLESS Gaming yang jadi juara ISL4, Ferox E-Sports, iNation e-Sports, dan kawan-kawannya. Anda bisa melihat daftar lengkap pesertanya di gambar di bawah ini.

Sumber: Toornament
Sumber: Toornament

Satu hal yang menarik yang kami dengar ceritanya dari Bobby Rachmadi Putra, yang merupakan Community Leader R6 IDN, turnamen ini sebenarnya awalnya hanya terbuka untuk 16 tim. Namun berhubung banyaknya tim yang mendaftar dan permintaan komunitas, turnamen ini jadi berisikan 24 peserta.

Untuk hadiah yang disediakan bagi pemenang kompetisi ini (yang didukung langsung oleh Ubisoft), ada 1200 R6 Credits sebanyak 5 buah untuk sang juara pertamanya.

Apakah LIMITLESS Gaming juga akan menjadi juara setelah kemenangan dramatis mereka di ISL4 lalu? Atau justru akan ada juara baru yang mampu mencuri perhatian kali ini? Jangan lupa saksikan ComCup7 di kanal YouTube R6 IDN yang akan dimulai pukul 11.00 WIB hari Sabtu. Untuk informasi lengkap soal aturan main ataupun bracket, Anda bisa melihatnya langsung di laman Toornament ComCup7.

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Rainbow Six Indonesia Community

Mampukah PC Anda Menjalankan Far Cry New Dawn di Resolusi 4K?

Menyusul Fallout 76 dan Rage 2, Ubisoft akhirnya mencoba mengangkat tema pasca-kiamat di video game-nya. Tapi mereka tidak melakukannya lewat franchise baru, melainkan melalui seri yang sudah lama menjadi andalan sang publisher: Far Cry. Diumumkan di acara The Game Awards 2018, Far Cry New Dawn ialah spin-off sekaligus sekuel langsung dari permainan Far Cry kelima.

Berdasarkan informasi dari Ubisoft Montreal, formula New Dawn masih meneruskan pendahulunya. Game action-adventure ini disuguhkan dalam perspektif orang pertama, mempersilakan pemain untuk menjelajahi dunianya yang terbuka luas dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan. Seperti biasa, ada banyak aktivitas yang bisa Anda lakukan di sana selain merebut suatu lokasi dari tangan musuh, misalnya berburu.

Seperti Far Cry 5, New Dawn kembali mengambil latar belakang Hope County, sebuah daerah fiktif di negara bagian Montana. Namun tempat ini telah berubah drastis semenjak ledakan nuklir di akhir cerita Far Cry 5. Kesamaan dua game juga diperlihatkan oleh hadirnya lagi sistem Guns/Fangs for Hire, yang memungkinkan kita merekrut pasukan atau mendapat bantuan dari hewan peliharaan, serta kebebasan untuk menentukan sendiri karakter utama permainan.

Far Cry New Dawn rencananya akan dirilis bulan depan, tepatnya pada tanggal 15 Februari 2019 di Windows, PlayStation 4 dan Xbox One. Versi PC sudah pasti menyajikan grafis tercantik dan juga didukung oleh resolusi 4K. Tapi syaratnya, sistem PC Anda harus mampu menanganinya. Dan inilah daftar kebutuhan hardware PC buat menjalankan New Dawn:

 

Minimal

  • OS: Windows 7 SP1, Windows 8.1, Windows 10 (64-bit)
  • Prosesor: Intel Core i5 2400 3,1GHz atau AMD FX 6350 3,9GHz
  • RAM: 8GB
  • GPU: Nvidia GeForce GTX 670 (2GB) atau AMD Radeon R9 270X (2GB)
  • Resolusi: 720p
  • Preset video: Low
  • DirectX: June 2010 Redistributable
  • Suara: Sound card yang kompatibel dengan DirectX 9.0c plus driver terbaru
  • Hard drive: 30 GB
  • Periferal: Keyboard, mouse, headset yang didukung Windows

 

Rekomendasi

  • OS: Windows 7 SP1, Windows 8.1, Windows 10 (64-bit)
  • Prosesor: Intel Core i7-4790 3,6GHz atau AMD Ryzen 5 1600 3,2GHz
  • RAM: 8GB
  • GPU: Nvidia GeForce GTX 970 (4GB) atau AMD Radeon R9 290X (4GB)
  • Resolusi: 1080p
  • Preset video: High
  • DirectX: June 2010 Redistributable
  • Suara: Sound card yang kompatibel dengan DirectX 9.0c plus driver terbaru
  • Hard drive: 30 GB
  • Periferal: Keyboard, mouse, headset yang didukung Windows

 

Konfigurasi 4K 30FPS

  • OS: Windows 10 (64-bit)
  • Prosesor: Intel Core i7-6700 3,4GHz atau AMD Ryzen 5 1600X 3,6GHz atau setara
  • RAM: 16GB
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX 1070 (8GB) atau AMD RX Vega 56 (8GB)
  • Resolusi: 2160p
  • Preset video: High
  • DirectX: June 2010 Redistributable
  • Suara: Sound card yang kompatibel dengan DirectX 9.0c plus driver terbaru
  • Hard drive: 30 GB
  • Periferal: Keyboard, mouse, headset yang didukung Windows

 

Konfigurasi 4K 60FPS

  • OS: Windows 10 (64-bit)
  • Prosesor: Intel Core i7-6700K 4,0GHz atau AMD Ryzen 7 1700X 3,4 GHz atau setara
  • RAM: 16GB
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX 1080 SLI (8GB) atau AMD RX Vega 56 CFX (8GB) atau yang lebih baik
  • Resolusi: 2160p
  • Preset video: High
  • DirectX: June 2010 Redistributable
  • Suara: Sound card yang kompatibel dengan DirectX 9.0c plus driver terbaru
  • Hard drive: 30 GB
  • Periferal: Keyboard, mouse, headset yang didukung Windows

Mantan Supervisor Esports Hearthstone, Che Chou, Pindah ke Ubisoft

Bila Anda penggemar berat Hearthstone, mungkin Anda sudah familier dengan nama Che Chou. Ia adalah karyawan Blizzard yang memegang jabatan sebagai Senior Global Franchise Lead for Hearthstone Esports, atau versi pendeknya, Esports Team Lead. Bersama dengan Sam Braithwaite, Che Chou adalah orang yang menangani dan merancang ekosistem esports di sekitar Hearthstone sejak 2016, dan turut berkontribusi menggelar kompetisi-kompetisi Hearthstone berhadiah lebih dari US$2,8 juta sepanjang tahun 2018.

Jasa Che Chou cukup besar di dunia Hearthstone, dan belum lama ini ia jugalah yang mengumumkan sistem kompetisi baru untuk Hearthstone di tahun 2019. Karena itu, cukup mengejutkan ketika tiba-tiba muncul kabar bahwa Chou telah meninggalkan Blizzard. Tanggal 5 Januari 2019 adalah hari terakhirnya di perusahaan tersebut. Chou tidak menjelaskan apa alasan ia berpisah dengan Blizzard, tapi dalam cuitannya di Twitter, ia mengaku memiliki perasaan yang campur aduk.

Che Chou and Sam Braithwaite
Che Chou dan Sam Braithwaite | Sumber: Hearthstone Esports

Salah satu kemungkinan yang bisa terjadi adalah adanya restrukturisasi secara menyeluruh di departemen-departemen esports Blizzard. Bulan Desember lalu Blizzard baru saja menutup esports resmi Heroes of the Storm, dan mereka juga menarik sebagian developer Heroes of the Storm untuk bekerja di proyek lain. Pada vlog terakhirnya di Blizzard, Chou berkata bahwa esports Hearthstone masih tumbuh sehat. Tapi bukan tidak mungkin perubahan besar di Heroes of the Storm juga berdampak pada departemen lainnya.

Untungnya tidak butuh waktu lama bagi Chou untuk menemukan “rumah” baru. Hanya tiga hari setelah berpisah dengan Blizzard, Chou mengabarkan bahwa ia telah menerima tawaran dari Ubisoft San Fransisco untuk masuk sebagai Senior Director of Esports. Belum jelas proyek apa yang akan ia tangani, apakah Rainbow Six: Siege yang sekarang sudah berjalan atau proyek esports baru. Tapi yang pasti pengalaman Chou di Blizzard bisa jadi masukan berharga bagi Ubisoft.

Sementara itu, posisi Senior Global Franchise Lead for Hearthstone Esports kini dipegang oleh Sam Braithwaite. Ia tidak hanya berpengalaman mengurus Hearthstone, tapi dulunya juga menangani esports Heroes of the Storm serta StarCraft. Kemungkinan Blizzard saat ini tengah menyiapkan rencana esports yang lebih terfokus, sementara beberapa game yang memang terlihat kurang populer akan ditinggalkan.

Braithwaite sendiri pernah mengatakan bahwa datang dan perginya suatu game adalah hal yang wajar. Dunia esports sangat dipengaruhi oleh tren, dan menurutnya, saat ini tren sedang ada di dunia battle royale. “Kenyataan situasinya adalah Fortnite, PUBG, dan seluruh fenomena battle royale sekarang mendominasi bandwidth banyak orang sebagai hiburan, dan apa yang mereka tonton di Twitch, dan apa yang mereka mainkan,” ujar Braithwaite pada Inven Global.

Selama sebuah game masih bisa menghasilkan pemasukan yang baik, penerbit tentu tidak akan meninggalkannya begitu saja. Tapi sama seperti Heroes of the Storm, Hearthstone pun suatu saat pasti tenggelam oleh tren esports baru. Kita hanya bisa menebak-nebak, kira-kira tren apa yang akan menggantikannya.

Sumber: Inven Global

Rainbow 6 Siege Indonesia Series League 4 Temukan Sang Jawaranya!

Setelah menyelesaikan seluruh pertandingan di pekan ketiga untuk Lower Division, Indonesia Series League 4 kembali digelar di akhir pekan lalu (15-16 Desember 2018) sebagai pekan terakhir dan menyelesaikan babak Upper Division – Playoffs.

Turnamen yang mendapat dukungan langsung dari Ubisoft, sebagai publisher dan developer Rainbow Six Siege (R6S), ini pun telah menemukan para juaranya untuk Upper Division. Berikut ini adalah jajaran para jawaranya beserta hadiah yang mereka dapatkan:

  1. Juara 1: LIMITLESS Gaming (Rp2,5 juta)
  2. Juara 2: 1z eSports (Rp2 juta)
  3. Juara 3: Expect (Rp1,5 juta)

Perjalanan LIMITLESS sendiri menjadi juara memang tidak mudah. Pertarungan pertama mereka di perempat final memang cukup mulus dengan memukul telak dReborn 2-0. Namun mereka harus bertemu dengan GGS (Good Gaming Squad) yang punya pemain R6S Indonesia papan atas di semifinal. Berkat tekad kuat para pemain LIMITLESS, mereka berhasil memutarbalik keadaan meski sempat tertinggal dan memenangkan pertandingan terberat mereka sepanjang event ini.

Sumber: Komunitas Rainbow Six Indonesia
Sumber: Komunitas Rainbow Six Indonesia

Di final, LIMITLESS harus berhadapan dengan 1z. 1z yang memang punya umur tak jauh berbeda dengan LIMITLESS cukup berhasil membuat sang juara kewalahan. Namun LIMITLESS tetap berhasil menutup kemenangan dengan skor akhir 2-1.

Selain perjalanan LIMITLESS tadi, ada beberapa tim lain yang juga layak untuk dibahas singkat kali ini. GGS yang dibentuk atas kerjasama dengan Good Gaming Shop sebenarnya berhasil memberikan kejutan di babak perempat final dengan mengalahkan salah satu tim paling senior di sejarah esports R6S Indonesia, Ferox e-Sports yang jadi juara di turnamen Run ‘N’ Gun Indonesia. Namun GGS justru tumbang dari LIMITLESS yang baru dibentuk pertengahan tahun 2018 ini. Secara mengejutkan, mereka juga kembali kalah di perebutan juara 3 melawan Expect.

1z eSports, sang runner-up, juga tak kalah menarik dibahas. Mereka berhasil memberikan yang terbaik setelah sekian lama berlatih dan mengikuti semua turnamen yang diadakan oleh komunitas R6S Indonesia. Tim ini berhasil mengalahkan iNation e-Sports yang cukup senior di dunia persilatan R6S Indonesia di babak perempat final.

Tim terakhir yang cukup menarik di turnamen kali ini adalah sang juara ketiga, yaitu Expect. Padahal, tim ini bisa dibilang tim baru namun mereka benar-benar punya tekad baja dan berhasil melaju ke Upper Division. Meski berhasil mengalahkan Healthy Veggies di perempat final, mereka harus takluk ke 1z di semifinal. Namun demikian, mereka tak terlarut dalam kekalahan dan berhasil menjadi juara ketiga melawan GGS.

Sumber: Komunitas Rainbow Six Indonesia
Sumber: Komunitas Rainbow Six Indonesia

Selamat untuk LIMITLESS atas perjuangannya di ISL4 kali ini! Apakah mereka bisa mempertahankan gelar juara bertahan mereka di ISL yang selanjutnya?

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Rainbow Six Indonesia Community

Google dan Ubisoft Bagi-Bagi Assassin’s Creed Odyssey Gratis untuk Para Penguji Project Stream

Oktober lalu, Google membuat kejutan dengan mengumumkan layanan streaming game mereka yang bernama Project Stream. Mengejutkan bukan hanya karena ada Google di belakangnya, tapi juga karena layanan itu hanya membutuhkan browser Chrome di komputer dan koneksi internet yang cepat.

Tidak tanggung-tanggung, game pertama yang diuji dengan Project Stream adalah Assassin’s Creed Odyssey, game yang dikenal haus resource karena kualitas grafisnya yang memukau, serta mekanisme open world dengan dunia yang begitu luas. Namun berbekal optimasi yang maksimal, Project Stream menjanjikan pengalaman bermain yang mulus dalam resolusi 1080p 60 fps.

Sebagai bentuk apresiasi Google dan Ubisoft terhadap mereka yang berpartisipasi dalam pengujian Project Stream, partisipan bakal memperoleh satu kopi Assassin’s Creed Odyssey secara cuma-cuma, plus 1.000 Helix credit (mata uang virtual dalam game tersebut) yang setara dengan uang $10.

Hadiah menggiurkan ini tidak terbatas buat mereka yang sudah menguji Project Stream sejak bulan Oktober kemarin saja, melainkan juga partisipan baru yang memainkan Assassin’s Creed Odyssey via Project Stream minimal selama satu jam mulai sekarang sampai 15 Januari nanti.

Sayang sekali pengujian Project Stream hingga kini masih terbatas untuk konsumen di kawasan AS saja. Saya pribadi sudah mencoba mendaftar menggunakan VPN dan berhasil, akan tetapi rupanya masih tetap harus menunggu kabar selanjutnya mengingat slot partisipan yang tersedia terbatas.

Bagi yang memiliki koneksi internet 25 Mbps atau lebih cepat (salah satu syarat yang diajukan Project Stream), tidak ada salahnya ikut mencoba mendaftar langsung di situs Project Stream. Pastikan Anda lebih dulu mengaktifkan VPN dan memilih Amerika Serikat sebagai lokasinya sebelum mengakses tautan tersebut.

Sumber: VG247 dan Ubisoft.

Lewat Demo Walkthrough Terbaru, Beyond Good and Evil 2 Terlihat Semakin Menjanjikan

Kabar tentang pengerjaan sekuel dari Beyond Good & Evil telah beredar lebih dari satu dekade silam, terutama sejak desainer Michel Ancel mengungkapkan keinginannya menciptakan trilogi. Tapi kegagalan game action-adventure itu secara komersial membuat publisher Ubisoft enggan menggarap penerusnya, mengakibatkan game terjerumus dalam development hell.

Secercah harapan baru muncul di E3 2017. Di pameran gaming tahunan itu, Ubisoft akhirnya resmi mengumumkan Beyond Good and Evil 2. Arahan pengembangannya sedikit berubah dari visi awal sang desainer. Game tidak lagi meneruskan kisah petualangan Jade, namun diramu sebagai prekuel dan mempersilakan pemain menciptakan karakter utamanya sendiri. Setelah memublikasikan trailer sinematik, porsi gameplay-nya pelan-pelan mulai terungkap.

Dan di minggu ini, Ubisoft kembali menyingkap perkembangan proyek tersebut melalui video ‘demo walkthrough‘. Konten walkthrough ini sebetulnya tidak benar-benar baru, direkam di E3 2018, tapi baru sekarang mereka mempersilakan publik untuk melihatnya. Durasinya cukup panjang, berlangsung selama kurang lebih 25 menit. Dan dari sana, terungkaplah elemen-elemen gameplay yang esensial.

Sedikit berbeda dari game sebelumnya, developer mencoba mengintegrasikan formula role-playing online ke gameplay action-adventure di Beyond Good and Evil 2. Di sana, Anda dipersilakan untuk bermain sendiri atau menikmatinya secara kooperatif. Pembuatan karakter dan kustomisasi ialah salah satu aspek yang dibanggakan Ubisoft Montpellier. Tak cuma jenis kelamin dan ras, Anda bahkan bisa mementukan spesies sang tokoh utama.

Di Beyond Good and Evil 2, eksplorasi merupakan salah satu aspek penting. Karakter Anda adalah seorang perompak angkasa, dan menjadi kapten di pesawat miliknya. Ubisoft mencoba menerjemahkan konsep itu ke elemen gameplay dengan menyajikan pertempuran jarak jauh, jarak dekat, serta menghadirkan jet pack untuk memudahkan Anda mencapai tempat-tempat tinggi. Meski sedang bermain coop, para pemain tak harus selalu berjelajah bersama-sama. Mereka diperkenankan mengambil rute berbeda.

Game juga mendukung bermacam-macam gaya bermain melalui fitur bernama augment. Augment adalah upgrade yang bisa dibubuhkan pada karakter, pedang maupun pistol; fungsinya ialah memberikan kemampuan istimewa pada sang tokoh. Dalam pertempuran, masing-masing augment dapat dikombinasikan buat menciptakan efek tertentu.

Hampir sama seperti Grand Theft Auto, segala kendaraan yang ada di permainan bisa Anda ambil alih dan kendarai. Pemain juga dibebaskan untuk meng-upgrade dan menggonta ganti modul pesawat mereka – agar lebih efektif dalam aksi perompakan, serta bertempur melawan musuh atau pasukan penegak hukum.

Saat artikel ini ditulis, Ubisoft belum mengumumkan waktu peluncuran serta platform tempat game akan tersedia. Namun informasi dari Space Monkey Program mengindikasikan rencana pelepasannya di PC, Xbox One dan PS4.

Ubisoft Gandeng PayPal, Lenovo, dan HyperX dalam Rainbow Six Pro League Musim 2019

Ubisoft beberapa waktu lalu mengumumkan bahwa mereka telah menjalin kerja sama dengan PayPal sebagai platform pembayaran resmi untuk kompetisi Tom Clancy’s Rainbow Six Pro League dan Major. Kerja sama ini berlaku dalam periode November 2018 hingga November 2019, di seluruh wilayah Amerika Utara, EMEA (Eropa, the Middle East, and Africa), Asia Pasifik, dan Amerika Latin. Indonesia selaku salah satu wilayah Asia Pasifik tentunya juga termasuk di dalamnya.

Pengumuman ini disampaikan Ubisoft dalam acara final Rainbow Six Pro League Season 8 yang diadakan di Rio de Janeiro, Brasil. Kompetisi itu sendiri dimenangkan oleh G2 Esports, tim Rainbow Six: Siege profesional yang bermarkas di Jerman. Sebagai juara pertama, G2 Esports berhak membawa pulang uang hadiah senilai US$75.000.

“Kami merasa terhormat dapat menyambut PayPal sebagai partner kunci dalam Tom Clancy’s Rainbow Six Pro League dan Major,” demikian kata Geoffrey Sardin, Vice President Sales & Marketing Ubisoft EMEA. “Ini adalah pertanda jelas bahwa iklim esports Tom Clancy’s Rainbow Six terus bergerak maju, menarik partner-partner baru yang memiliki antusiasme terhadap esports sama seperti kami. Akan sangat bagus melihat kerja sama kami berkembang di berbagai event di kemudian hari, termasuk (event) Rio de Janeiro, Montreal, dan event sepanjang tahun 2019.”

Rainbow Six Siege - G2 Esports
G2 Esports Juara Rainbow Six Pro League Season 8 | Sumber: G2 Esports

Tidak hanya PayPal, Ubisoft juga menggandeng beberapa perusahaan prestisius lainnya sebagai partner untuk musim kompetisi 2018 – 2019 yang akan berlangsung. Salah satunya adalah Lenovo yang merupakan sponsor resmi eksklusif untuk penyediaan PC dan monitor. Kerja sama dengan Lenovo ini sudah berjalan sejak pertengahan tahun 2018, dan akan berjalan hingga pertengahan 2019.

Sementara itu satu partner lain yang baru saja memperpanjang masa kerja samanya adalah HyperX, penyedia gaming peripheral seperti headset, keyboard, mouse, dan sebagainya. HyperX adalah nama yang pasti sudah sangat akrab di telinga para penggemar esports. Mereka memang sering menjadi sponsor kompetisi-kompetisi bergengsi, juga merupakan sponsor untuk tim-tim esports ternama seperti Team Liquid, Cloud9, dan Cygames Beast.

HyperX akan menjadi penyedia eksklusif peripheral Tom Clancy’s Rainbow Six Pro League serta Major untuk periode November 2018 – Agustus 2019. Artinya kerja sama ini melingkupi Pro League online seasons dan Worldwide Finals, serta dua kompetisi Major yaitu Six Invitational 2019 dan Six Major berikutnya yang akan digelar di musim panas. HyperX sendiri sudah cukup lama menjadi partner Ubisoft, yaitu sejak tahun 2016. Ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan punya visi dan keyakinan yang sama di dunia esports.

Rainbow Six Siege - Operators
Operator Rainbow Six: Siege | Sumber: Ubisoft

“Kami telah bekerja sama dengan HyperX sejak permulaan dunia esports Tom Clancy’s Rainbow Six,” demikian diungkapkan Geoffrey Sadrin. “Logis saja dan sungguh menyenangkan bagi kami untuk dapat memperpanjang kerja sama ini hingga tahun mendatang.”

Saat ini Ubisoft tengah bersiap-siap untuk mengadakan kompetisi Major yaitu Six Invitational 2019, bulan Februari nanti. Baru-baru ini Rainbow Six: Siege mendapatkan dua operator baru, yaitu Nomad dan Kaid, serta map baru Fortress yang berlatar pedesaan Afrika Utara. Seperti apakah pengaruh kedatangan dua operator ini terhadap meta esports Rainbow Six: Siege, kita lihat saja nanti ketika Six Invitational 2019 dimulai.

Sumber: Ubisoft, Lenovo