Indonesia Super Gaming League, Wadah Kompetisi Dota 2 dan Anime Fighters

Ada hiburan menarik untuk para penggemar video game kompetitif di wilayah Surabaya sepanjang bulan Oktober ini. Akademi Esports Indonesia AEGIS telah bekerja sama dengan Level 99 IT Store Marvell City Mall Surabaya untuk mengadakan sederet lomba dengan hadiah puluhan juta rupiah. Rangkaian event yang disebut sebagai Indonesia Super Gaming League (ISGL) 2019 ini digelar setiap hari Minggu, mulai tanggal 6 Oktober.

Menu utama ISGL 2019 adalah liga Dota 2 antar universitas yang mempertemukan 8 tim terbaik dari kampus-kampus di Surabaya. Menawarkan prize pool senilai Rp25.000.000, kompetisi ini menjadi ajang seru untuk mengadu keahlian tim-tim Dota 2 amatir. Selain itu juga menjadi kesempatan untuk mencicipi fasilitas “esports arena” yang baru diluncurkan oleh Level 99 IT Store pada bulan Juli kemarin.

ISGL 2019 - Dota 2
Sumber: AEGIS

AEGIS dan Level 99 juga menggandeng komunitas fighting game Surabaya, Drop The Cap, untuk mengadakan turnamen sampingan (side tournament). Anda mungkin sudah mengenal nama Drop The Cap sebelumnya sebagai penyelenggara turnamen Tekken 7 di acara Creators Super Fest 2019 Surabaya.

Sejalan dengan acara IGSL 2019 itu yang berjalan setiap minggu, Drop The Cap pun membuka beberapa turnamen berbeda. Pertama yaitu turnamen DIVIDE! yang mengusung game Under Night In-Birth Exe: Late[st] (UNIST). Drop The Cap bekerja sama dengan komunitas Cross Gathering dalam pelaksanaannya. Menurut mereka, DIVIDE! merupakan turnamen UNIST pertama di Surabaya.

Turnamen DIVIDE! akan dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Oktober 2019 pukul 12.00 WIB. Anda dapat melakukan pendaftaran melalui tautan berikut. Sementara untuk biaya pendaftarannya sebesar Rp20.000 dan dapat dibayarkan on the spot.

ISGL 2019 - UNIST
Sumber: Drop The Cap

Turnamen kedua yang digelar Drop The Cap dan Cross Gathering adalah turnamen LET’S ROCK! dengan mengusung game Guilty Gear Xrd REV 2. Sama seperti DIVIDE!, turnamen ini juga memungut biaya pendaftaran sebesar Rp20.000, namun diadakan di hari berbeda yaitu pada tanggal 17 November 2019. Baik DIVIDE! maupun LET’S ROCK! sama-sama terbatas untuk 32 peserta. Anda dapat melakukan pendaftaran untuk turnamen Guilty Gear ini lewat tautan berikut.

ISGL 2019 - GGREV2
Sumber: Drop The Cap

Pembukaan fasilitas esports arena di Level 99 IT Store ini merupakan sebuah bentuk dukungan mereka terhadap tim-tim di Surabaya dan sekitarnya untuk memperoleh prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Geliat penggemar esports di Surabaya memang tak kalah dari keaktifan di ibukota, salah satu buktinya bisa dilihat dari antusiasme penonton yang begitu membludak ketika final MPL Season 2 digelar pada akhir tahun lalu.

Di dunia fighting game pun, Surabaya dan Malang bersama-sama telah menunjukkan gairah yang besar untuk terlibat dalam esports. Ketika ada komunitas Surabaya yang menggelar turnamen, para anggota komunitas Malang kerap turut berpartisipasi, begitu pula sebaliknya. Keseruan ekosistem wilayah ini bisa Anda lihat dari digelarnya turnamen Tekken World Tour Dojo di akhir September kemarin.

Bila Anda penggemar esports yang berdomisili di sekitar Surabaya, khususnya penggemar Dota 2 dan genre “anime fighters”, jangan sampai melewatkan kompetisi Indonesia Super Gaming League 2019 ini.

Sumber: AEGIS, Drop The Cap

Inilah Hasil Lengkap Seluruh Cabang Pertandingan Utama di EVO 2019

Festival dan kompetisi fighting game terbesar di dunia tahun ini, EVO 2019, baru saja selesai. Berbagai pertarungan seru dan drama menghiasi Mandalay Bay, Las Vegas, pada tanggal 2 – 4 Agustus (5 Agustus waktu Indonesia) kemarin, menjadikannya akhir pekan yang tak terlupakan bagi banyak orang. Bila Anda penggemar genre fighting game yang sempat menonton siaran pertandingan tersebut, tentu Anda tahu bagaimana hebohnya acara ini, terutama di beberapa cabang pertandingan yang memang sangat hype.

Kini para juara dunia telah ditetapkan, masing-masing pulang membawa hadiah tersendiri serta kebanggaan. Siapa saja mereka, dan bagaimana perjuangan mereka mendaki tangga kejuaraan EVO yang sangat kompetitif? Langsung saja simak di bawah.

Tekken 7

EVO 2019 - Tekken 7 Champion
Sumber: Stephanie Lindgren/EVO

EVO cabang Tekken tahun ini mempertontonkan rivalitas antara dua “dewa” Tekken dunia, yaitu Knee dari Korea Selatan dan Arslan Ash dari Pakistan. Arslan Ash yang awal 2019 lalu menjadi juara EVO Japan 2019, melawan Knee yang merupakan juara EVO 2018. Hasilnya adalah pertarungan epik, diakhiri dengan Arslan Ash yang melakukan sujud syukur di panggung EVO setelah menumbangkan Knee. Arslan Ash jadi pemain pertama dunia yang memegang gelar EVO dan EVO Japan sekaligus!

Peringkat Top 8 EVO 2019 Tekken 7:

  • Juara 1: Team vSlash | Arslan Ash
  • Juara 2: ROX Dragons | Knee
  • Juara 3: Red Bull | Anakin
  • Juara 4: Yamasa | Take
  • Juara 5: Yamasa | Nobi
  • Juara 5: COOASGAMES | Noroma
  • Juara 7: THY | Chikurin
  • Juara 7: UYU | LowHigh

Street Fighter V: Arcade Edition

EVO 2019 - SFV Champion
Sumber: Bonchan

Setelah menjuarai CEO 2019 dan VSFighting 2019 kemarin, nama Bonchan langsung melejit jadi pemain yang difavoritkan untuk menjuarain EVO. Ekspektasi tersebut dijawab kontan oleh Bonchan dengan permainan Sagat dan Karin yang luar biasa. Pemain bernama asli Masato Takahashi ini sudah lama dipandang sebagai salah satu pemain Street Fighter terkuat di Jepang, namun baru kali ini ia membuktikannya dengan meraih trofi juara dunia EVO.

Peringkat Top 8 EVO 2019 Street Fighter V: Arcade Edition:

  • Juara 1: Red Bull | Bonchan
  • Juara 2: Nasr eSports | BigBird
  • Juara 3: Cygames | Infexious
  • Juara 4: Fudoh | Fujimura
  • Juara 5: iDom
  • Juara 5: Yoshimoto Gaming | Machabo
  • Juara 7: AZ | Kichipa-mu
  • Juara 7: ALUS | YangMian

Dragon Ball FighterZ

EVO 2019 - DBFZ Champion
Sumber: Stephanie Lindgren/EVO

Kazunoko yang jadi juara Dragon Ball FighterZ World Tour 2018/2019 ternyata harus puas terhenti di peringkat Top 8. Sebagai gantinya, babak Grand Final kali ini adalah runback (tanding ulang) dari EVO 2018 antara GO1 melawan SonicFox. Tahun lalu SonicFox jadi juaranya, tapi tahun ini GO1 berhasil membalas kekalahan tersebut dan meraih gelar EVO untuk pertama kalinya. Begitu seru dan penuh emosi pertandingan ini sampai-sampai setelahnya GO1 langsung tak kuasa menahan air mata.

Peringkat Top 8 EVO 2019 Dragon Ball FighterZ:

  • Juara 1: Cyclops Athlete Gaming | GO1
  • Juara 2: Echo Fox | SonicFox
  • Juara 3: Cyclops Athlete Gaming | Fenritti
  • Juara 4: Vodafone Giants | Shanks
  • Juara 5: HiroHiro
  • Juara 5: Jumper7b
  • Juara 7: Evil Geniuses | NYChrisG
  • Juara 7: Burning Core | Kazunoko

Samurai Shodown

EVO 2019 - SamSho Champion
Sumber: Famitsu

Cabang Samurai Shodown di EVO 2019 benar-benar terasa seperti sebuah nostalgia. Bukan hanya karena franchise Samurai Shodown itu sendiri yang akhirnya bangkit setelah “tidur” sekian lama, kompetisinya di level Top 8 pun penuh dengan performa hebat dari nama-nama veteran, termasuk Infiltration, Justin Wong, Kazunoko, dan Alex Valle. Infiltration sudah pernah meraih gelar EVO di cabang Super Street Fighter IV: Arcade Edition (2012), Street Fighter x Tekken (2013), Street Fighter V (2016), dan kini Samurai Shodown (2019). Berikutnya gelar apa yang diincarnya?

Peringkat Top 8 EVO 2019 Samurai Shodown:

  • Juara 1: Infiltration
  • Juara 2: Burning Core | Kazunoko
  • Juara 3: Justin Wong
  • Juara 4: HB | Reinald
  • Juara 5: LU | Alex Valle/CaliPower
  • Juara 5: RB
  • Juara 7: TF | DidimoKOF
  • Juara 7: Brook | ZJZ

Super Smash Bros. Ultimate

EVO 2019 - SSBU Champion
Sumber: Echo Fox

Super Smash Bros. Ultimate (SSBU) membuktikan bahwa game ini memang layak menjadi cabang EVO dengan jumlah partisipan terbanyak. Bermain mengandalkan Joker dari Persona 5, MKLeo sempat nyaris tereliminasi tapi ia melakukan bracket reset di Grand Final dengan skor 3-2. Momentum tidak berhenti sampai di situ, karena kemudian MKLeo meraih angka sempurna dan mengalahkan Tweek dengan skor 3-0. Pemuda berusia 18 tahun ini pun menjadi juara perdana EVO untuk cabang Super Smash Bros. Ultimate.

Peringkat Top 8 EVO 2019 Super Smash Bros. Ultimate:

  • Juara 1: Echo Fox | MKLeo
  • Juara 2: Team SoloMid | Tweek
  • Juara 3: Solary | Gluttony
  • Juara 4: eUnited | Samsora
  • Juara 5: ProtoBanham
  • Juara 5: Raito
  • Juara 7: GameWith | Zackray
  • Juara 7: Rogue | Light

Mortal Kombat 11

EVO 2019 - MK11 Champion
Sumber: SonicFox

Keistimewaan SonicFox alias Dominique McLean bukan hanya karena dia ahli bermain fighting game, tapi karena ia mampu berkompetisi di lebih dari satu cabang sekaligus. Setelah runner-up di Dragon Ball FighterZ, SonicFox langsung beraksi di Mortal Kombat 11 dan membawa pulang gelar juara. Tampaknya posisi pemain yang satu ini sebagai raja game buatan NetherRealm Studios masih sulit untuk diingkari.

Peringkat Top 8 EVO 2019 Mortal Kombat 11:

  • Juara 1: Echo Fox | SonicFox
  • Juara 2: Burning Core | Dragon
  • Juara 3: Nasr Esports | TekkenMaster
  • Juara 4: UYU | Deoxys
  • Juara 5: PxP | A Foxy Grampa
  • Juara 5: Panda Global | Tweedy
  • Juara 7: Panda Global | Hayatei
  • Juara 7: Noble | Semiij

Soulcalibur VI

EVO 2019 - Soulcalibur Kayane
Sumber: Chris Bahn/Kayane

Cabang Soulcalibur VI tahun ini cukup spesial karena prestasi yang diraih Kayane, satu-satunya pemain perempuan yang mencapai peringkat Top 8 di EVO. Apalagi EVO juga untuk pertama kalinya mengadakan panel berjudul “The Women of the FGC” yang mendiskusikan peran perempuan di komunitas fighting game. Performa Yuttoto yang memenangkan kejuaraan dengan Voldo pun sangat mengesankan. Siapa bilang Voldo di Soulcalibur hanya joke character?

Peringkat Top 8 EVO 2019 Soulcalibur VI:

  • Juara 1: BNE | Yuttoto
  • Juara 2: BlueGod
  • Juara 3: Oplon | SkyII
  • Juara 4: Woahhzz
  • Juara 5: Tamonegi
  • Juara 5: Panda Global | Shen Chan
  • Juara 7: Orange | Kayane
  • Juara 7: DF | Saiyne

Under Night In-Birth Exe:Late[st]

EVO 2019 - UNIST Champion
Sumber: Robert Paul/EVO

Popularitas Under Night In-Birth pelan tapi pasti semakin tumbuh, dan tahun ini di EVO berhasil menjadi salah satu game kategori anime fighters dengan partisipan terbanyak—lebih tinggi dari BlazBlue dan hampir sama dengan Dragon Ball FighterZ. French Bread selaku developer seri ini pun menjawab dedikasi para penggemar dengan mengumumkan game baru setelah turnamen berakhir, yaitu Under Night In-Birth Exe:Late[cl-r].

Peringkat Top 8 EVO 2019 Under Night In-Birth Exe:Late[st]:

  • Juara 1: WP | ClearLampO
  • Juara 2: Ouhuu-Hittou
  • Juara 3: Hishigata
  • Juara 4: Kure
  • Juara 5: Neji
  • Juara 5: PUB | Rikir
  • Juara 7: Libekichi
  • Juara 7: Senaru

BlazBlue: Cross Tag Battle

EVO 2019 - BBCTAG Champion
Sumber: Stephanie Lindgren/EVO

Sama seperti Super Smash Bros. Ultimate, cabang BlazBlue: Cross Tag Battle juga dihadiri oleh penampilan karakter dari seri Persona. Bila juara SSBU menang menggunakan Joker, di sini Kyamei berhasil sampai ke Grand Final mengandalkan Akihiko Sanada dan Mitsuru Kirijo dari Persona 3. Tapi sayangnya ia harus menyerah terhadap duet Ruby Rose dan Yang Xiao Long dari RWBY, yang dimainkan oleh Shinku.

Peringkat Top 8 EVO 2019 BlazBlue: Cross Tag Battle:

  • Juara 1: Gravity Gaming | Shinku
  • Juara 2: FCRYUKYU | Kyamei
  • Juara 3: Domi
  • Juara 4: Mekasue
  • Juara 5: CYCLOPS Athlete Gaming | Fenritti
  • Juara 5: Bace
  • Juara 7: JonaKim
  • Juara 7: Susano’o | KojiKOG
EVO Japan 2020 - Announcement
Sumber: EVO Japan

Itulah deretan peraih prestasi di ajang Evolution Championship Series 2019. Setelah semua pertandingan berakhir, pihak EVO rupanya sudah menyiapkan panggung kompetisi berikutnya: EVO Japan 2020! Tiga game utama sudah diumumkan yaitu BlazBlue: Cross Tag Battle, Soulcalibur VI, dan Tekken 7, tapi ini masih akan terus bertambah. Sementara waktu dan lokasinya telah ditetapkan pada 24 – 26 Januari 2020, di Makuhari Messe International Exhibition Mall, Chiba, Jepang. Kita tunggu saja akan seseru apa kompetisi itu nantinya.

Sumber: EVO, EventHubs

Jadwal Lengkap dan Daftar Komentator EVO 2019 Diumumkan

Ajang kompetisi fighting game akbar Evolution Championship Series (EVO) 2019 akan digelar kurang dari seminggu lagi. Selama tiga hari yaitu tanggal 2 – 4 Agustus, ribuan penggemar, pemain, dan pelaku industri akan berkumpul di Mandalay Bay, Las Vegas, untuk merayakan keseruan genre fighting yang semakin lama semakin populer saja. Sembilan game populer akan dipertandingkan di panggung utama, ditambah sederet judul lain yang turut meramaikan entah sebagai turnamen sampingan atau permainan kasual.

Menonton pertandingan fighting game di level tertinggi memang sangat seru, tapi keseruan itu tak lengkap tanpa adanya komentator yang membuat hype semakin tinggi. EVO 2019 pun dihadiri oleh sejumlah komentator, dan belum lama ini pihak panitia telah mengumumkan siapa saja nama yang tampil. Tentunya mereka terdiri dari tokoh-tokoh dengan banyak kontribusi di komunitas fighting game. Berikut ini beberapa yang perlu Anda ketahui.

James Chen

James Chen
James Chen | Sumber: Red Bull

Salah satu komentator senior di dunia fighting game, James “jchensor” Chen adalah kreator konten yang telah aktif bahkan sejak internet belum populer. Menyebut diri sebagai Fighting Game Historian, James Chen aktif melakukan streaming di Twitch, membuat tutorial fighting game di YouTube, serta mengupas segala hal menarik seputar fighting game. Bila Anda menyaksikan turnamen fighting game berskala besar, James Chen nyaris selalu hadir di dalamnya.

Ryan Hart

Ryan Hart
Ryan Hart | Sumber: Capcom Pro Tour

Ryan Joseph Hart alias Prodigal Son adalah atlet esports asal Inggris yang telah menggeluti banyak cabang fighting game. Ia pernah menjadi juara EVO di tahun 2004 dan 2008 untuk cabang Tekken, di samping banyak kompetisi lainnya. Kini ia bekerja sebagai kreator konten dan host di ESL, namun masih sesekali datang ke turnamen sebagai peserta bila ada waktu luang.

L.I. Joe

Joe Ciaramelli alias Long Island Joe adalah pemain Street Fighter yang dikenal sangat menggemari karakter Urien. Reaksinya ketika bertemu dengan pengisi suara Urien, serta kegembiraan yang ia luapkan ketika Urien diumumkan untuk Street Fighter V, adalah beberapa hal tentangnya yang telah viral di dunia maya. Ia sempat meraih Top 8 di EVO 2016, dan kini aktif menjadi organizer untuk turnamen East Coast Throwdown.

Jiyuna

Jiyuna
Jiyuna bersama Daigo Umehara | Sumber: Red Bull

Andrew “Jiyuna” Fidelis adalah pria asal Amerika Serikat yang tinggal di Jepang. Sebagai orang yang mahir bahasa kedua negara, Jiyuna punya peran krusial dalam menyampaikan informasi dari komunitas fighting game Jepang ke Amerika, dan sebaliknya. Ia bekerja sebagai penerjemah untuk Daigo Umehara, juga merupakan karyawan untuk ARIKA (studio di balik game Fighting EX Layer).

Seth Killian

Sebagai mantan Community Manager di Capcom, nama Seth Killian sering kali muncul bersamaan dengan berita penting di dunia fighting game. Ia juga merupakan salah satu co-founder EVO bersama Tom Cannon, Tony Cannon, dan Joey Cuellar. Ia sempat menjadi Game Designer di Sony Santa Monica Studio sebelum akhirnya pindah ke Radiant Entertainment. Pada tahun 2016 Riot Games mengakuisisi Radiant Entertainment, dan kini Killian menduduki posisi Lead Designer di Riot.

Seth Killian
Seth Killian | Sumber: Polygon

Selain nama-nama di atas masih banyak sekali tokoh komunitas fighting game lainnya, dan Anda akan bisa menyaksikan siaran mereka semua pada acara EVO nanti. Pihak EVO juga telah merilis jadwal lengkap pertandingan untuk seluruh cabang game yang bisa Anda pantau di bawah.

EVO 2019 - Schedule
Jadwal lengkap EVO 2019 | Sumber: EVO

Seluruh jadwal ini menggunakan zona waktu PDT (Pacific Daylight Time), jadi Anda perlu menambahkan 14 jam untuk menyesuaikan dengan zona Waktu Indonesia Barat. Bila Anda tidak sempat menyaksikan keseluruhan rangkaian acara selama tiga hari, setidaknya Anda perlu mencatat waktu untuk menyaksikan babak final turnamen dengan jadwal berikut:

  • Soulcalibur VI – Sabtu, 3 Agustus 2019, 10:00 WIB
  • Under Night In-Birth Exe:Late[st] – Minggu, 4 Agustus 2019, 00:00 WIB
  • Dragon Ball FighterZ – Minggu, 4 Agustus 2019, 3:00 WIB
  • Samurai Shodown – Minggu, 4 Agustus 2019, 6:00 WIB
  • Mortal Kombat 11 – Minggu, 4 Agustus 2019, 10:00 WIB
  • BlazBlue: Cross Tag Battle – Minggu, 4 Agustus 2019, 23:00 WIB
  • Street Fighter V: Arcade Edition – Senin, 5 Agustus 2019, 2:00 WIB
  • Tekken 7 – Senin, 5 Agustus 2019, 6:30 WIB
  • Super Smash Bros. Ultimate – Senin, 5 Agustus 2019, 9:00 WIB

Sumber: Evolution Championship Series

Pertumbuhan Partisipan EVO, Bukti Minat Esports Fighting Game Meningkat Pesat

Seiring EVO 2019 semakin dekat, diskusi di komunitas fighting game tentang acara ini semakin hangat saja. Sebagian bersemangat dan menunjukkan gairah positif, tapi ada juga yang skeptis atau kesal karena berbagai hal. Maklum, EVO alias Evolution Championship Series adalah ajang kompetisi fighting game paling prestisius dunia saat ini, jadi setiap orang tentu punya ekspektasi masing-masing.

Ada dua topik yang belakangan banyak jadi bahan perbincangan terkait EVO. Pertama adalah hilangnya judul Super Smash Bros. Melee dari daftar turnamen utama. Yang kedua yaitu tentang jumlah partisipan judul-judul yang ada dan apa maknanya dalam ekosistem fighting game secara umum. Keduanya memang topik yang cukup penting, jadi wajar bila kemudian ada yang pro ataupun kontra.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Super Smash Bros. Melee telah bertahun-tahun menjadi salah satu judul teramai dan terbesar dalam EVO. Meskipun judul yang dirilis untuk console GameCube ini usianya sudah belasan tahun, komunitasnya sangat kuat dan bersemangat untuk menjaga ekosistem kompetitif tetap berjalan. Sejak tahun 2013, game ini selalu menduduki jumlah partisipan 4 besar di EVO.

Bahkan ketika Nintendo ingin melarang Super Smash Bros. Melee tampil di EVO, mereka tetap vokal memperjuangkan agar turnamen bisa berjalan. Bisa dibilang, justru komunitas Super Smash Bros. Melee-lah yang membuat esports Super Smash Bros. bertahan hingga sekarang dan direstui oleh Nintendo. Jadi wajar bila mereka kecewa dan banyak melayangkan protes terhadap keputusan panitia EVO.

Pernyataan Joey “MrWiz” Cuellar (CEO EVO) baru-baru ini tentang jumlah partisipan di EVO 2019 membuat semakin banyak orang di komunitas fighting game yang bersuara sumbang. Pasalnya, ada dua game yang memiliki partisipan tak sampai 1.000 orang, yaitu Soulcalibur VI (742) dan BlazBlue: Cross Tag Battle (640). Orang mulai berandai-andai bahwa jika turnamen Super Smash Bros. Melee tetap diadakan, angka partisipannya pasti bisa lebih tinggi. Sebagian juga menyebut Soulcalibur VI dan BlazBlue: Cross Tag Battle sebagai “game mati” karena jumlah partisipannya sedikit.

Satu hal yang mungkin mereka lupa, adalah bahwa angka yang diraih dua judul itu sebetulnya sama sekali bukan angka yang sedikit. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan partisipan EVO 2019 dengan tahun-tahun sebelumnya. Salah satu catatan di forum Shoryuken menunjukkan data historis EVO sejak 2012 hingga sekarang, dan dari sini kita bisa lihat bahwa baik Soulcalibur VI maupun BlazBlue: Cross Tag Battle sebetulnya tergolong masih populer.

Partisipan EVO 2012:

  1. Street Fighter IV – 1.520
  2. Marvel vs. Capcom 3 – 1.248
  3. The King of Fighters XIII – 1.072
  4. Street Fighter x Tekken – 448 tim (896 orang)
  5. Soulcalibur V – 416
  6. Mortal Kombat 9 – 304

Partisipan EVO 2013:

  1. Super Street Fighter IV: Arcade Edition – 1.601
  2. Ultimate Marvel v. Capcom 3 – 1.297
  3. Super Smash Bros. Melee – 696
  4. Injustice: Gods Among Us – 582
  5. Street Fighter x Tekken – 545
  6. The King of Fighters XIII – 433
  7. Persona 4 Arena – 400
  8. Tekken Tag Tournament 2 – 355
  9. Mortal Kombat 9 – 233

Partisipan EVO 2014:

  1. Ultra Street Fighter IV – 1.979
  2. Ultimate Marvel vs. Capcom 3 – 1.014
  3. Super Smash Bros. Melee – 970
  4. BlazBlue: Chronophantasma – 508
  5. Killer Instinct – 338
  6. The King of Fighters XIII – 319
  7. Injustice: Gods Among Us – 311
  8. Tekken Tag Tournament 2 – 257

Partisipan EVO 2015:

  1. Ultra Street Fighter IV – 2.227
  2. Super Smash Bros. for Wii U – 1.926
  3. Super Smash Bros. Melee – 1.869
  4. Mortal Kombat X – 1.162
  5. Guilty Gear Xrd SIGN – 968
  6. Ultimate Marvel vs. Capcom 3 – 816
  7. Tekken 7 – 458
  8. Persona 4 Arena Ultimax – 437
  9. Killer Instinct – 397

Partisipan EVO 2016:

  1. Street Fighter V – 5.107
  2. Super Smash Bros. for Wii U – 2.662
  3. Super Smash Bros. Melee – 2.372
  4. Pokken Tournament – 1.180
  5. Guilty Gear Xrd Revelator – 910
  6. Ultimate Marvel vs. Capcom 3 – 782
  7. Mortal Kombat XL – 713
  8. Tekken 7 – 549
  9. Killer Instinct – 546

Partisipan EVO 2017:

  1. Street Fighter V – 2.622
  2. Super Smash Bros. for Wii U – 1.515
  3. Super Smash Bros. Melee – 1.435
  4. Tekken 7 – 1.278
  5. Injustice 2 – 883
  6. Guilty Gear Xrd REV 2 – 827
  7. Ultimate Marvel vs. Capcom 3 – 648
  8. BlazBlue: Central Fiction – 499
  9. The King of Fighters XIV – 375

Partisipan EVO 2018:

  1. DragonBall FighterZ – 2.575
  2. Street Fighter V: Arcade Edition – 2.484
  3. Tekken 7 – 1.538
  4. Super Smash Bros. for Wii U – 1.354
  5. Super Smash Bros. Melee – 1.351
  6. BlazBlue: Cross Tag Battle – 1.178
  7. Guilty Gear Xrd REV 2 – 629
  8. Injustice 2 – 363

Partisipan EVO 2019:

  1. Super Smash Bros. Ultimate – 3.492
  2. Street Fighter V: Arcade Edition – 1.929
  3. Tekken 7 – 1.885
  4. Samurai Shodown – 1.719
  5. Mortal Kombat 11 – 1.567
  6. Under Night In-Birth Exe: Late[st] – 1.156
  7. DragonBall FighterZ – 1.191
  8. Soulcalibur VI – 742
  9. BlazBlue: Cross Tag Battle – 640
UNIST - Screenshot
Pelan tapi pasti, Under Night In-Birth jadi judul “anime fighters” paling populer | Sumber: Steam

Memang bila dibandingkan judul-judul di atasnya, partisipan Soulcalibur VI dan BlazBlue: Cross Tag Battle di tahun 2019 tergolong rendah. Tapi sebetulnya angka tersebut pun termasuk tinggi bila dibandingkan EVO tahun-tahun sebelumnya. Andai angka ini terjadi di tahun 2012, maka dua judul itu akan masuk sebagai turnamen terpopuler keempat dan kelima. Artinya sebenarnya mereka bukan “game mati”, hanya saja EVO telah tumbuh menjadi begitu besar dan begitu ramai sehingga angka 742 dan 640 orang terlihat sedikit.

Bagi para pemain Super Smash Bros. Melee, Super Smash Bros. Ultimate memang tetap merupakan sebuah game berbeda. Akan tetapi Super Smash Bros. Ultimate memiliki gameplay yang cukup baik untuk dimainkan kompetitif. Beberapa pemain profesional Smash pun telah berpindah dari Melee ke Ultimate, contohnya seperti Armada, Mew2King, dan Hungrybox, meskipun ada juga yang tetap memainkan keduanya. Komunitas Melee dan Ultimate belum sepenuhnya bersatu, tapi melihat jumlah partisipan Super Smash Bros. Ultimate di tahun 2019 lebih tinggi dari Super Smash Bros. Melee dan Super Smash Bros. for Wii U digabung pada tahun sebelumnya, dapat kita simpulkan bahwa ada potensi untuk mengarah ke sana.

Terlepas dari opini yang beredar tentang pro dan kontra EVO 2019, angka-angka di atas menunjukkan satu hal yang pasti. Yaitu bahwa minat masyarakat terhadap fighting game kompetitif telah meningkat sangat pesat dalam tujuh tahun terakhir. Para penggemar Soulcalibur dan BlazBlue pun tidak perlu kecil hati, karena seri kesayangan mereka masih tetap populer. Hanya saja belakangan ini fighting game berkualitas di pasaran sudah sangat lumrah, dan ada judul-judul dengan penggemar yang lebih banyak.

Memang EVO 2019 belum bisa memecahkan rekor partisipan Street Fighter V di tahun 2016 yang fantastis melebihi 5.000 orang. Tapi ketika Street Fighter VI muncul nanti, jangan heran bila rekor itu terlampaui dengan mudah. Fighting game sudah bukan lagi esports “bawah tanah” yang digelar di arcade center secara kecil-kecilan, tapi sudah menjadi tontonan mendunia dengan banyak penggemar setia. Mudah-mudahan di Indonesia pun bisa demikian.

Sumber: Shoryuken, Joey Cuellar

Pendaftaran EVO 2019 Ditutup, Organizer Wacanakan Perubahan Distribusi Hadiah

Ajang kompetisi fighting game terbesar di dunia EVO 2019 semakin mendekat. Dengan sisa waktu kurang dari sebulan, panitia EVO hari ini baru saja menutup registrasi turnamen. Berikutnya tinggal menunggu waktu saja sampai hari-H acara, yaitu tanggal 2 – 4 Agustus di Mandalay Bay, Las Vegas.

EVO 2019 mempertandingkan sembilan game dari berbagai developer. Ketika daftar game ini diumumkan, ada sebagian komunitas yang kecewa karena Super Smash Bros. Melee tidak muncul. Padahal game itu telah menjadi judul utama selama enam tahun terakhir, bahkan salah satu cabang dengan jumlah partisipan paling ramai. Tapi keputusan EVO untuk meninggalkan Super Smash Bros. Melee dapat dimengerti. Selain memang usianya sudah sangat tua, juga telah ada pengganti yang layak yaitu Super Smash Bros. Ultimate.

Seiring pendaftaran turnamen ditutup, CEO EVO Joey “MrWiz” Cuellar menunjukkan jumlah partisipan total untuk semua semua game yang dipertandingkan. Ternyata Super Smash Bros. Ultimate berhasil menjadi game dengan partisipan terbanyak, bahkan menurut Cuellar, EVO 2019 juga merupakan turnamen Smash terbesar yang pernah ada sepanjang sejarah. Berikut ini jumlah partisipannya:

  • Super Smash Bros. Ultimate – 3.492
  • Street Fighter V: Arcade Edition – 1.929
  • Tekken 7 – 1.885
  • Samurai Shodown – 1.719
  • Mortal Kombat 11 – 1.567
  • Under Night In-Birth Exe: Late[st] – 1.156
  • Dragon Ball FighterZ – 1.191
  • Soulcalibur VI – 742
  • BlazBlue: Cross Tag Battle – 640

Angka di atas menunjukkan bahwa kepopuleran Super Smash Bros. Ultimate tidak hanya terjadi di kalangan gamer kasual, tapi juga gamer serius dan profesional. Di bulan April lalu Nintendo mengabarkan bahwa judul ini telah terjual 13,81 juta kopi di seluruh dunia, mengalahkan total penjualan console Wii U sepanjang masa.

Super Smash Bros. Ultimate - Screenshot
Super Smash Bros. Ultimate | Sumber: Nintendo

Ini juga menunjukkan bahwa para fans Super Smash Bros. kompetitif akhirnya bisa bersatu setelah sekian lama terpecah (Smash Melee vs. Smash modern). Tampaknya keputusan Masahiro Sakurai membuat Super Smash Bros. Ultimate dapat dinikmati untuk kasual sekaligus esports adalah keputusan yang sangat tepat.

Di samping menutup pendaftaran, ada satu isu lagi yang diangkat Cuellar berkaitan teknis EVO nanti, yaitu distribusi hadiah. Sudah jadi tradisi EVO sejak tahun 2002 bahwa juara 1 di EVO berhak membawa pulang sebagian besar uang hadiah (60%). Namun organizer EVO ingin melakukan perubahan dengan menurunkan jumlah hadiah juara 1 dan 2, tapi menaikkan hadiah peringkat-peringkat di bawahnya (sampai Top 8).

Lewat Twitter, Cuellar membuka polling untuk menentukan sistem mana yang sebaiknya digunakan. Saat artikel ini ditulis polling tersebut telah diikuti 16.682 orang, dengan 92% suara mendukung sistem distribusi hadiah baru. Jadi kemungkinan besar perubahan ini benar-benar akan diterapkan.

Selain pilihan yang ditawarkan Cuellar, banyak juga penggemar yang memberi masukan lain tentang distribusi ini. Misalnya memberikan hadiah tidak hanya untuk Top 8 namun hingga Top 32, atau setidaknya memberikan semacam cendera mata agar mereka punya kenang-kenangan untuk dibawa pulang. Ada juga usulan yang nyeleneh seperti “winner takes all”. Mana pilihan yang nantinya diambil Cuellar dan para panitia EVO, kita tunggu saja di tanggal 2 Agustus nanti.

Sumber: EventHubs, Joey Cuellar