Riot Games Umumkan Rencana Esports VALORANT di Asia Tenggara, 3 Publisher Jepang Bergabung dengan GEF

Berikut beberapa berita menarik terkait ekosistem esports dalam satu minggu belakangan. Selain pengumuman dari Riot, juga ada pengumuman dari Astralis Group tentang kerja sama barunya. Tak hanya itu, Activision Blizzard juga buka data tentang viewership dari babak final Overwatch League.

Riot Games Umumkan Rekan untuk Adakan Turnamen VALORANT di Asia Tenggara

Minggu ini, Riot Games mengumumkan rencana mereka tentang skena esports VALORANT di Asia Tenggara. Mereka mempercayakan penyelenggaraan turnamen VALORANT di Asia Tenggara, Taiwan, dan Hong Kong pada tujuh perusahaan, lapor The Esports Observer. Selain kompetisi esports secara umum, rekan-rekan baru dari Riot ini juga akan mengadakan kompetisi VALORANT di tingkat universitas.

Inilah daftar perusahaan yang menjadi rekan Riot Games:

  • ONE Up untuk turnamen esports dan kompetisi tingkat universitas di Indonesia
  • ESL untuk turnamen esports dan kompetisi tingkat universitas di Thailand
  • Taiwan Mobile dan TeSL untuk kompetisi tingkat universitas di Taiwan
  • Talon untuk turnamen esports dan kompetisi tingkat universitas di Hong Kong, serta turnamen esports di Taiwan
  • Professional Gamers League dan Eliphant untuk kompetisi tingkat universitas di Singapura
  • The Gaming Company untuk turnamen esports dan kompetisi tingkat universitas di Malaysia, serta turnamen esports di Singapura
  • AcadArena untuk kompetisi tingkat universitas di Filipina
  • Mineski Philippines untuk turnamen esports dan kompetisi tingkat universitas di Filipina

Rekan-rekan Riot ini juga akan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan babak kualifikasi dari First Strike, turnamen VALORANT pertama yang diadakan oleh Riot. Registrasi untuk babak kualifikasi pertama di Indonesia dibuka pada 14 Oktober 2020 dan akan dituutp pada 21 Oktober 2020. Babak kualifikasi pertama akan diselenggarakan pada 24-25 Oktober 2020.

Babak kualifikasi pertama dari First Strike di Indonesia telah dibuka. | Sumber: Daily Spin
Babak kualifikasi pertama dari First Strike di Indonesia telah dibuka. | Sumber: Daily Spin

Sementara itu, babak kualifikasi kedua akan dibuka pada 19 Oktober sampai 28 Oktober 2020. Babak kualifikasi tersebut akan diadakan pada 31 Oktober-1 November 2020. Untuk kawasan Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand, registrasi babak kualifikasi First Strike juga telah dibuka.

Sakti dari Persikabo Wakili Indonesia di eFootball 2021 myClub x2 Tour

Main Stand Gaming mengadakan turnamen Pro Evolution Soccer (PES) berjudul eFootball 2021 myClub x2 Tour dengan total hadiah sebesar 1 juta baht (sekitar Rp473 juta) untuk empat musim. Jadi, setiap musim menawarkan total hadiah hingga 250 ribu baht (sekitar Rp118 juta), menurut informasi di page Facebook resmi Main Stand Gaming. Pendaftaran untuk turnamen tersebut telah dibuka pada 1-30 September 2020 lalu. Sekarang, turnamen PES itu tengah bergulir.

Mewakili Indonesia, Sakti Aulia Sulistyo dari Persatuan Sepakbola Indonesia Kabupaten Bogor (Persikabo) akan ikut serta dalam myClub x2 Tour. Pada akhir Agustus 2020, Sakti sukses memenangkan Big League Season 2. Dalam kompetisi myClub x2 Tour, Sakti lolos ke babak 32 besar. Dalam pertandingan yang diadakan pada 14 Oktober kemarin, Sakti bertanding melawan pemain asal Thailand, rukawamoji. Sayangnya, dalam pertandingan best-of-1 tersebut, dia harus mengaku kalah dengan skor 2-1.

Astralis Kerja Sama dengan Cavea

Astralis Group, organisasi esports asal Denmark, baru saja menandatangani kerja sama dengan Cavea, sebuah perusahaan analitik. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai dari kerja sama tersebut. Melalui kerja sama ini, Cavea akan menyediakan analisa media sosial di seluruh channel digital Astralis.

“Kami mengambil keputusan berdasarkan fakta dan bukannya perasaan. Bekerja sama dengan Cavea membantu kami mengerti tentang fanbase dan jutaan penonton kami di seluruh dunia,” kata Jakob Lund Kristensen, Co-founder dan CCO Astralis Group, seperti dikutip dari Esports Insider. “Hal ini memungkinkan kami untuk mengerti kegiatan apa yang memiliki nilai komersil paling besar untuk kami dan rekan-rekan kami.”

Sebelum ini, Cavea juga pernah bekerja sama dengan beberapa orgnisasi esports lain, seperti Ninjas in Pyjamas, Fnatic, dan Excel Esports. Mereka juga pernah berkolaborasi dengan penyelenggara turnamen DreamHack.

Konami, Sega, dan Capcom Bergabung dengan Global Esports Federation

Publisher game Jepang, Konami, Sega, dan Capcom baru saja bergabung dengan Global Esports Federation (GEF). Selain itu, belum lama ini, ketiganya juga bergabung dengan Publishers and Developers Advisory Council (PDAC). Dengan ini, tiga perusahaan Jepang tersebut menjadi publisher pertama yang bergabung dengan GEF sejak organisasi tersebut didirikan pada akhir 2019. Sebelum ini, GEF telah bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk Olympic Council of Asia dan Dentsu.

Sega, Konami, dan Capcom bergabung degan GEF. | Sumber: Esports Insider
Sega, Konami, dan Capcom bergabung degan GEF. | Sumber: Esports Insider

“Sembilan bulan lalu, Global Esports Federation didirikan dengan tujuan untuk mengumpulkan para pemegang kepentingan ekosistem esports di dunia,” kata Chris Chan, President GEF, menurut laporan Esports Insider. “Kami menyadari pentingnya peran publisher dan developer game. Karena itu, kami menyambut Capcom, Konami, dan Sega sebagai anggota dari GEF dan PDAC..”

Babak Final Overwatch League Pecahkan Rekor Viewership

Activision Blizzard baru saja mengungkap data tentang viewership dari babak final Overwatch League. Mereka menyebutkan, Average Minute Audience (AMA) dari pertandingan tersebut mencapai 1,55 juta orang, naik 38% jika dibandingkan dengan pertandingan grand final OWL pada tahun lalu. Hal ini menjadikan babak final OWL tahun 2020 sebagai pertandingan OWL dengan penonton paling banyak sepanjang sejarah. Pada puncaknya, jumlah penonton grand final OWL di YouTube mencapai 180 ribu orang.

Viewership babak final Overwatch League. | Sumber: The Wrap
Viewership babak final Overwatch League. | Sumber: The Wrap

Tidak heran jika viewership Overwatch League tahun ini meningkat cukup pesat, mengingat pandemi membuat banyak turnamen esports hanya diselenggarakan secara online. Pada tahun ini, hampir semua pertandingan Overwatch League diadakan secara online.

“Kami bangga karena kami bisa mengakhiri Overwatch League musim ini dengan pertumbuhan viewership global sebesar 38%,” kata Vice President of Overwatch Esports, Activision Blizzard, John Spector, menurut laporan The Wrap. “YouTube merupakan rekan yang sangat baik. Dan jumlah penonton kami di Asia sangat banyak karena babak final OWL disiarkan pada prime time di kawasan tersebut.”

Update VALORANT Act III Kembali Ubah Ranked System

Pasca peluncuran, Riot Games sudah sempat memberikan roadmap atau rencana pengembangan atas game FPS terbaru besutan mereka yaitu VALORANT. Dalam rencana tersebut, Anna Donlon selaku Executive Producer VALORANT menjelaskan bahwa akan ada update Act/Babak setiap bulan, dan update Episode setiap 6 bulan. Setelah update Act 2 bulan Agustus lalu, Riot kini sudah mempersiapkan perubahan-perubahan berarti yang akan rilis untuk Act 3 di bulan Oktober.

Salah satu perubahan yang akan dilakukan, adalah perubahan untuk sistem kompetitif. Dijelaskan oleh David Cole selaku Design Lead, Competitive dari Riot Games, nantinya Anda hanya bisa bermain mode kompetitif dengan pemain lain dengan perbedaan rank, maksimal tiga tingkat. Awalnya, pemain dengan rank Silver 3 akan dipasangkan dengan pemain dengan rank paling tinggi Platinum 1. Kini, sistem tersebut diubah sehingga pemain rank Silver 3 maksimal hanya bisa main dengan pemain rank Gold 1 saja.

David Cole menjelaskan perubahan ini dilakukan untuk mengurangi ketidakseimbangan dalam mode kompetitif, dan tentunya membuat mode kompetitif menjadi semakin bersaing. Selain perbedaan rank dalam mode kompetitif dibuat jadi lebih ketat, Act 3 juga mempersiapkan beberapa perubahan lain dalam hal mode kompetitif.

Perubahan tersebut termasuk, perubahan sistem naik/turun rank di tingkat Immortal yang kini ditentukan sepenuhnya oleh menang/kalah. Sebelumnya, penentuan naik/turun rank ditentukan oleh performa, termasuk pada rank Immortal.

Selain itu, update VALORANT Act III juga akan memberikan pemain keleluasaan untuk memilih server. Agar permainan lebih bersaing, pemain tentunya harus dapat bermain dengan keadaan terbaik, termasuk server terbaik agar ping lebih rendah. Perubahan tersebut dibuat atas dasar pemikiran tersebut, namun David Cole menjelaskan bahwa nantinya sistem ini akan meningkatkan kemungkinan pemain mendapat server yang diinginkan, walau tidak dipastikan 100%.

Sumber: playvalorant.com
Sistem rank VALORANT yang diungkap Riot Games untuk pertama kalinya pada update 1.02. Sumber: playvalorant.com

Pasca rilis bulan Juni 2020 lalu, Riot Games terbilang cukup aktif memperbaiki berbagai macam hal di dalam game VALORANT, termasuk mode kompetitif. Perubahan ini bisa dibilang sebagai perubahan kedua yang dilakukan oleh Riot Games terhadap mode kompetitif, dengan perubahan pertama dilakukan ketika mereka memutuskan untuk rilis mode ini di Update 1.02.

Dengan perubahan sistem perbedaan rank yang lebih ketat, mode rank tentunya jadi bisa lebih bersaing, dan diharapkan bisa mempermudah pemain untuk dapat climbing. Mengingat naik/turun rank yang ditentukan berdasarkan baik/buruk performa, perbedaan climbing jadi lebih sulit, terutama untuk pemain yang punya skill bersaing. Performa pemain tersebut kemungkinan besar akan tertutupi oleh kawan/lawan yang punya beda rank lebih jauh, baik ketika menang atau kalah, yang membuat peningkatan rank cenderung lebih sedikit.

SteelSeries Kerja Sama dengan Spacestation Gaming, Juara Six Invitational 2020

Spacestation Gaming baru saja mengumumkan kerja samanya dengan perusahaan pembuat aksesori gaming asal Denmark, SteelSeries. Melalui kerja sama ini, SteelSeries akan menyediakan berbagai perangkat gaming untuk pemain dan staf dari Spacestation Gaming. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai dari kolaborasi tersebut.

“Saya sendiri merupakan fan dari SteelSeries,” kata Shaun McBride, Pendiri Spacestation Gaming, menurut laporan Esports Insider. “Pemain kami sering meminta untuk menggunakan produk SteelSeries. Jadi, ketika mereka menawarkan kerja sama dengan kami, saya langsung setuju. Melalui kolaborasi ini, SteelSeries akan mendukung seluruh staf kami dan membantu para pemain kami untuk memberikan performa yang lebih baik.”

steelseries spacestation gaming
Spacestation Gaming berhasil menjadi juara dunia Rainbow Six Siege setelah memenangkan Six Invitational 2020.

Spacestation Gaming merupakan organisasi esports asal Amerika Utara yang berlaga di berbagai game, termasuk Rainbow Six Siege, Rocket League, Super Smash Bros. Ultimate, SMITE, Valorant, Clash Royale, Trackmania, iRacing, dan World of Warcraft.

Saat ini, Spacestation Gaming merupakan satu-satunya organisasi esports yang pernah meraih gelar juara dunia pada 2020. Pasalnya, mereka berhasil memenangkan Six Invitational 2020 pada awal 2020. Ketika itu, karantina dan lockdown akibat pandemi COVID-19 belum diberlakukan. Selain itu, mereka juga menjadi salah satu dari 10 tim yang mendapatkan status Tier 1 dalam program bagi hasil di scene esports Rainbow Six Siege.

“Spacestation Gaming memiliki atlet-atlet esports berbakat. Selain itu, mereka juga ahli dalam membuat konten yang menarik bagi para fans esports. Karena itu, kami senang dapat bekerja sama dengan mereka,” kata Andrew Trulli, Esports Marketing Manager, SteelSeries.

Selain Spacestation Gaming, SteelSeries juga menjalin kerja sama dengan beberapa organisasi esports ternama yang pernah memenangkan gelar juara dunia. Salah satunya adalah OG Esports, organisasi asal Eropa yang pernah memenangkan The International 2 tahun berturut turut. Selain itu, SteelSeries juga bekerja sama dengan FunPlus Phoenix, yang memenangkan League of Legends World Championship pada 2019. Beberapa organisasi esports lain yang menjadi rekan SteelSeries antara lain FaZe Clan, Barrage, dan Nordavind.

Sumber header: The Esports Observer

Binus Adakan Turnamen BSSC Squarelympic, Total Hadiah Lebih dari Rp8 Juta

Binus Square Student Committee (BSSC) akan mengadakan turnamen esports dengan nama BSSC Squarelympic. Mengangkat tema The Champion of the Universe, turnamen ini akan mengadu 5 game esports sekaligus, yaitu Counter-Strike: Global Offensive, Dota 2, Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, dan Valorant. BSSC Squarelympic menawarkan total hadiah hingga lebih dari Rp8 juta.

Tujuan BSSC mengadakan turnamen esports Squarelympic adalah untuk mendorong masyarakat agar tetap produktif di tengah pandemi. Tak hanya itu, BSSC juga percaya, ikut serta dalam turnamen esports bersama teman dapat mengalihkan perhatian seseorang dari berbagai masalah yang muncul kaibat pandemi dan justru dapat memperluas jaringan pertemanan mereka. BSSC Squarelympic akan dimulai pada 28 September 2020 sampai 4 Oktober 2020. Pertandingan dari turnamen esports ini akan disiarkan secara live di channel YouTube BSSC.

turnamen esports binus
BSSC akan mulai diselenggarakan pada minggu depan.

Berikut jumlah slot yang tersedia dari masing-masing game beserta biaya pendaftaran untuk masing-masing tim:

  • CS:GO memiliki 16 slot, dengan biaya pendaftaran Rp120 ribu/tim
  • Dota 2 memiliki 32 slot, dengan biaya pendaftaran Rp120 ribu/tim
  • Mobile Legends memiliki 64 slot, dengan biaya pendaftaran Rp120 ribu/tim
  • PUBG Mobile memiliki 64 slot, dengan biaya pendaftaran Rp100 ribu/tim
  • Valorant memiliki 32 slot, dengan biaya pendaftaran Rp120 ribu/tim

Jika tertarik untuk ikut dalam turnamen esports dari Binus ini, Anda bisa mengunjungi akun resmi Instagram BSSC Squarelympic 2020 di @bsscql2020.

Bahkan sebelum pandemi melanda, esports telah menjadi industri yang besar. Newzoo memperkirakan, nilai industri esports akan menembus US$1 miliar pada tahun ini. Selain itu, esports juga semakin diakui sebagai olahraga. Buktinya, esports diikutsertakan dalam berbagai ajang olahraga bergengsi. Misalnya, pada Asian Games 2018, esports jadi pertandingan eksibisi. Sementara pada SEA Games 2019, esports bahkan menjadi cabang olahraga bermedali.

Di Indonesia, esports juga semakin diakui oleh pemerintah. Buktinya, belum lama ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menyatakan esports sebagai cabang olahraga berprestasi.

Tak hanya di level profesional, esports juga semakin populer di tingkat universitas. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya turnamen esports khusus untuk mahasiswa yang muncul, baik di Indonesia maupun di mancanegara. Sejumlah universitas bahkan menawarkan beasiswa khusus untuk para atlet esports.

VALORANT First Strike, Turnamen Perdana Dari Riot Games

Setelah rilis tanggal 2 Juni 2020 lalu, VALORANT terbilang mendapat penerimaan yang cukup positif, baik secara internasional ataupun lokal. Merupakan game tactical FPS yang bersifat kompetitif, tidak heran jika esports jadi bagian yang melekat dari VALORANT. Sebelumnya Riot Games pernah mengatakan bahwa mereka tidak akan menangani esports VALORANT secara langsung untuk sementara waktu. Maka dari itu mereka membuat inisiatif bernama Ignition Series, sebuah seri turnamen besutan komunitas yang terselenggara di berbagai regional di dunia, yang di dukung oleh Riot Games.

Tetapi melihat antusiasme atas esports yang begitu tinggi, Riot Games sepertinya tidak ingin menunggu lebih lama untuk mencoba mengurus esports VALORANT secara langsung. Maka dari itu, pada video Dev Diaries yang terbit tanggal 23 September 2020 lalu, Riot Games mengumumkan VALORANT First Strike.

Whallen Rozelle Senior Director of Global Esports Riot Games mengatakan dalam video. “Helatan ini akan menjadi kesempatan perdana bagi pemain di Amerika Utara, Eropa, Asia, Amerika Latin, dan bagian dunia lainnya, untuk merengkuh gelar sebagai jagoan VALORANT di kawasan masing-masing.” Lebih lengkap Whallen Rozelle menulis dalam blog VALORANT, bahwa selain region yang ia sebut, regional final juga akan dilakukan di CIS, Turkey, Oceania, Brazil, dan Middle East.

Kompetisi akan menggunakan sistem terbuka, yang mana semua pemain dan tim, baik profesional maupun amatir punya kesempatan untuk mencoba merebut gelar juara regional. Kualifikasi regional dimmulai pada pertengahan Oktober, dengan babak final diselenggarakan tanggal 3 – 6 Desember di regional yang disebutkan sebelumnya.

Walaupun menggunakan sistem terbuka, VALORANT First Strike menerapkan peraturan batas usia dan minimal rank. Dalam blog dijelaskan, hanya pemain yang berusia minimal 16 tahun dan telah mencapai rank Immortal 1, yang dapat mengikuti kualifikasi regional VALORANT First Strike.

“Sejak peluncuran, kami sibuk mendengarkan berbagai ekspektasi dan harapan kalian untuk masa depan esports VALORANT.” Tulis Rozelle di paragraf akhir blog VALORANT First Strike. “Integritas kompetisi menjadi prioritas utama kami. Selama 6 bulan belakangan kami berkolaborasi dengan tim VALORANT anti-cheat untuk mengidentifikasi, investigasi, dan merespon setiap tindak-tanduk mencurigakan, dan akan terus melanjutkan tindakan tersebut selama babak kualifikasi dan final First Strike nanti.”

Sumber: Sport Business Daily
Whallen Rozelle, Senior Director of Global Esports dari Riot Games. Sumber: Sport Business Daily

“Kami juga terus mencari format, irama pertandingan, serta penjadwalan yang terbaik, demi dapat memberikan pengalaman menonton yang memuaskan bagi fans. Terakhir, kami juga memprioritaskan fitur observer yang Anda minta, dengan beberapa sudah ada di dalam game, dan beberapa yang lain sedang dalam proses pengembangan.” Rozelle menjelaskan di bagian akhir kalimat.

Selain dari apa yang dijelaskan tersebut, belum ada detail lebih lanjut lagi terkait VALORANT First Strike. Jika melihat dari regional yang disebutkan, sepertinya puncak pertandingan untuk tim asal Indonesia dan negara Asia Tenggara lain akan berada di regional Asia. Jika benar, tantangan menjadi yang terbaik di Asia tentunya lebih berat bagi tim-tim kuat dari skena lokal, seperti BOOM Esports, MORPH Team, SOMNIUM, atau mungkin ANONYMOUS yang dipimpin veteran CS:GO Kevin Susanto “Xccurate”.

Nerd Street Gamers akan Langsungkan Turnamen VALORANT Khusus Perempuan

Tidak bisa dipungkiri semenjak peluncurannya game VALORANT mendapatkan respon yang baik dari komunitas gamers secara Global. Sederetan tim esports juga sudah membentuk roster divisi VALORANT dalam waktu yang relatif singkat dan berlaga di IGNITION SERIES. Adapun esports platform Nerd Street Gamers yang dalam waktu dekat akan meluncurkan turnamen VALORANT pertama yang dikhususkan bagi peserta perempuan.

Turnamen bertajuk FTW: Summer Showdown akan menjadi ajang pertemuan 8 tim esports VALORANT yang dibentuk dari streamer, pemain amatir dan talenta perempuan lainnya di ranah esports. Turnamen yang diselenggarakan terbatas bagi peserta dari region Amerika Utara.

VALORANT_Jett_Red1resus2
via: Riot Games

Lebih jauh mengenai turnamen yang akan digelar, akan ada 1 slot yang dibuka bagi tim yang melalui tahapan kualifikasi. Sedangkan 7 slot lainnya akan diisi oleh tim yang memperoleh direct invite. Pendaftaran untuk tahapan kualifikasi sudah dibuka dan akan bertanding di tanggal 5 September 2020.

Dalam menjalankan tahapan kualifikasi, Nerd Street Gamers melakukan kolaborasi bersama GALorants sebagai komunitas gamers VALORANT perempuan yang terbentuk dan terbilang aktif di platform Discord. Kehadiran turnamen ini akan membuka jalan bagi tim esports VALORANT perempuan untuk tampil dan bersinar di tingkatan turnamen yang lebih tinggi.

FTW: Summer Showdown akan mulai bertanding di tanggal 12 September 2020 mendatang. Nantinya 8 tim yang terkumpul akan dibagi ke dalam 2 grup. Dua tim yang duduk di peringkat teratas dari masing-masing grup akan melaju ke babak playoff dengan sistem single elimination. Hadiah sebesar 10.000 Dolar Amerika sudah disiapkan untuk tim yang berlaga di babak utama.

Senior Marketing Director dari Nerd Street Gamers, Paige Funk, memberikan pernyataannya terkait turnamen FTW: Summer Showdown, “kami ingin memberikan lebih banyak ruang bagi perempuan dalam industri esports, baik sebagai atlet maupun pilihan karier lainnya.”

FTW: Summer Showdown | via: Nerd Street Gamers
FTW: Summer Showdown | via: Nerd Street Gamers

For The Women atau yang lebih mudah disingkat FTW adalah sebuah inisiatif yang berfokus pada dukungan dan jejaring perempuan di ranah esports yang dimulai oleh Spectator Gaming di tahun 2019. Rencananya di waktu mendatang FTW akan mengadakan lebih banyak turnamen yang bisa memberi ruang kompetisi bagi atlet esports perempuan di level amatir ke level profesional. Ekosistem esports yang inklusif dan aman adalah hal yang penting bagi keberlangsungan industri di masa depan.

“Seluruh misi dari FTW adalah menjangkau kaum perempuan dari segala sektor esports untuk membuka jalan bagi generasi gamers perempuan berikutnya,” ungkap Kelsey Rowley selaku Communications Manager dari Spectator Gaming.

Ingin Dukung Ekosistem Esports Perempuan, Dignitas Buat Platform _FE

Dignitas meluncurkan platform baru bernama _FE untuk mengembangkan ekosistem esports perempuan. Dalam tiga bulan ke depan, _FE akan meluncurkan berbagai program untuk mendukung atlet esports dan kreator konten perempuan, baik yang masih ada di tingkat pemula serta amatir, maupun yang sudah menjadi profesional.

Salah satu program tersebut adalah diskusi rutin untuk membahas tentang berbagai isu yang dihadapi oleh perempuan di dunia gaming. Selain itu, _FE juga akan membuat situs yang berisi konten gaming perempuan, jadwal kompetisi esports perempuan, serta artikel tentang para perempuan di dunia gaming. Melalui _FE, Dignitas juga akan mengadakan seminar edukasi virtual bagi perempuan yang tertarik untuk masuk ke dunia esports, baik sebagai pemain profesional atau streamer, maupun sebagai orang-orang yang bekerja di balik layar, seperti analis merek atau manajer media sosial.

Beberapa program lain yang _FE adakan antara lain menyelenggarakan kompetisi untuk gamer perempuan, membangun komunitas di Discord, membuat merek pakaian khusus gamer perempuan, mengadakan acara di markas Dignitas di Los Angeles dan New York, serta merekrut pemain profesional dan kreator konten baru.

dignitas _FE
Tim perempuan Dignitas berhasil memenangkan CS:GO World Champion.

Inisiatif _FE akan akan dipimpin oleh Heather “sapphiRe” Garozzo, Vice President of Talent, Dignitas. Garozzo tak hanya pernah menjadi juara Counter-Strike: Global Offensive World Champion, dia juga memiliki pengalmaan hampir 20 tahun dalam dunia esports, broadcast, marketing, dan manajemen talenta. Dia juga merupakan satu-satunya perempuan yang pernah masuk dalam Hall of Fame milik Esports Insider.

“Konsep untuk membuat _FE telah ada sejak awal 2017, ketika Dignitas merekrut tim khusus perempuan, yang bertanding dengan nama Dignitas FE,” kata Garozzo pada GamesBeat. “Perempuan yang bekerja di Dignitas, baik sebagai pemain profesional, streamer, maupun eksekutif, sangat tertarik untuk mendukung gamer perempuan muda.”

Lebih lanjut, Garozzo berkata, “Semua pekerja perempuan Dignitas pernah berbagi pengalaman mereka di dunia gaming dalam diskusi di berbagai universitas. Tahun ini, kami ingin bisa membagikan pengetahuan kami dan memberikan dukungan kami pada komunitas gaming dalam lingkup yang lebih luas.”

Saat ini, tim perempuan Dignitas terdiri dari lima orang. Tim yang berlaga di CS:GO dan Valorant itu dipimpin oleh Emmalee “Emuhleet” Garrido, yang pernah memenangkan CS:GO World Champion dua kali. Dia merupakan salah satu perempuan paling sukses di dunia esports. Empat anggota tim Dignitas FE lainnya adalah Amanda “rain” Smith dari Kanada, Kiara “milk” Makua dari Hawaii, Melisa “Theia” Mundorff dari AS, dan Juliana “showliana” Maransaldi dari Brasil.

Dignitas juga memiliki dua kreator konten perempuan, yaitu Hercurlyse dan artStar. Hercurlyse merupakan bintang TikTok dengan 20 ribu pengikut baru setiap bulannya. Sementara Carolyn “artStar” Noquez pernah dua kali menjadi Female World Champion sebelum memutuskan untuk menjadi streamer di Twitch.

Rekap VALORANT Pacific Open 2020: Perjuangan Indonesia dan Kemenangan ahq eSports Club

Pekan lalu menjadi pekan yang panjang bagi skena kompetitif VALORANT di Asia Pasifik. Setelah diumumkan 25 Juni 2020 lalu, pertandingan VALORANT Pacific Open 2020 memasuki puncaknya mulai tanggal 17 hingga 23 Agustus 2020 kemarin. Turnamen tersebut diikuti oleh 6 negara dari kawasan Asia Pacific, yaitu Taiwan, Hongkong, Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.

Indonesia diwakili oleh 2 tim. Xorgee yang diakuisisi oleh MORPH Team jadi wakil Indonesia yang lolos melalui Indonesia Qualifier. Sementara itu BoysWithLove yang diakuisisi BOOM Esports menjadi tim yang mendapat undangan langsung. Pertandingan dibagi menjadi dua babak, yaitu babak grup, dan babak Playoff.

Babak grup bertanding dengan format satu kali Round Robin dalam seri best-of-1. Permainan MORPH Team sayangnya belum bisa memenuhi harapan para penggemar, terpaksa tumbang di babak grup dengan catatan menang-kalah 1-2 di grup B. Sementara itu, BOOM Esports di grup A, yang hanya berisikan 3 tim karena KILOISDEAD didiskualifikasi, berhasil lolos dengan catatan menang-kalah 1-1.

Masuk babak top 8, BOOM Esports menghadapi Team SMG. Bermain dalam seri best-of-3, BOOM Esports sudah hampir mendapatkan kemenangannya di game 1, pada Map Split. Setelah bermain solid sebagai Defenders, sayang mereka kehilangan tempo permainannya saat menjadi seorang Attackers. Baru pada game kedua, di Map Ascent, BOOM Esports berhasil melakukan sapu bersih dengan skor 13-3.

Game ketiga, BOOM Esports sebenarnya sudah bermain dengan apik di Map Bind. adrnking ketika itu sudah berhasil mengamankan 12 poin kemenangan, dengan Team SMG hanya 9 poin saja. Namun Team SMG sebagai Defender berhasil menunjukkan kemampuannya dan melakukan wipe yang sangat baik. Mulai dari ronde 22, sampai Overtime di ronde 26, Team SMG menang secara berturut-turut. BOOM Esports harus mengakui kehebatan Team SMG, tumbang di babak 8 besar.

Dari sisi lain, ahq eSports Club dari Taiwan sudah menunjukkan performa yang kuat sejak awal babak Playoff, amankan kemenangan 2-0 pada pertandingan 8 besar, dan Semi-Final. Pada Grand Final, mereka menghadapi Attack All Around asal Thailand, yang juga menjadi pertarungan pembuktian antara kawasan Asia Tenggara dengan Asia Pasifik.

Pertarungan antara kedua tim berjalan dengan sangat sengit sekali. Mendapat momentum baik di Map 1 tidak menjamin kemenangan bagi Ahq eSports Club. Attack All Around menunjukkan performa memukau di Map 2, Ascent, terutama saat bermain sebagai Defender dan melakukan retake site dengan sangat rapi. Attack All Around kembali bisa mendapatkan kemenangan di Haven dengan skor 13-8, tapi kemenangan itu ternyata malah membangkitkan semangat ahq eSports Club.

Game 4, Map Split, Milk dan Iyo melakukan pertahanan yang sangat solid di area Heaven A dan B, sehingga Attack All Around (AAA) tidak bisa masuk ke site manapun, sampai membuat skor jadi 11-1 jelang memasuki second-half. Ketika berganti peran menjadi Attacker, ahq eSports Club juga sempat kesulitan, memberi secercah harapan, dan 7 poin kemenangan untuk AAA. Namun pada akhirnya ahq eSports Club masih bisa menutup game, dengan skor 13-8.

Game kelima, pertandingan penentuan dimainkan di Map Haven. AAA sebagai defender kali ini tidak bisa mengulang skema retake site mereka yang rapih seperti sebelumnya. Sementara ahq eSports Club bermain dengan solid secara keseluruhan, baik saat menjadi Attackers ataupun Defenders. Alhasil, berkat permainan apik dari Iyo, Rainy, Kant, Milk, dan Kilo, ahq eSports Club pun berhasil menutup pertandingan dengan skor 13-8, dan menjadi pemenang VALORANT Pacific Open 2020.

Kemenangan ini juga membuat ahq eSports Club menjadi tim terkuat di Asia Pacific untuk sementara waktu ini. Terlebih, turnamen ini juga merupakan bagian dari sirkuit Ignition Series, yang semakin mengukuhkan posisi ahq eSports Club untuk sementara waktu ini. Permainan luar biasa dari ahq eSports Club, dan tentunya terima kasih untuk BOOM Esports dan MORPH Team yang sudah berjuang dengan sangat baik membawa nama Indonesia di skena VALORANT Asia Pasifik.

FunPlus Phoenix Akuisisi Roster VALORANT di Region Eropa

Organisasi esports asal Tiongkok, FunPlus Phoenix, secara resmi memperkenalkan deretan roster VALORANT mereka. Dalam sebuah pengumuman yang dirilis di lini masa mereka, tim FPX menyatakan telah merekrut satu tim VALORANT berisikan 5 roster sekaligus.

Sebagai debutnya, tim VALORANT yang membawa bendera FPX akan berlaga di gelaran turnamen IGNITION SERIES yang dihelat oleh Allied Esports. Di beberapa waktu sebelumnya tim yang sekarang menjadi bagian dari organisasi esports FPX bersama dengan organisasi esports asal Turki, BBL Esports, mengamankan masing-masing 1 slot fase grup dengan menyisihkan beberapa tim lainnya di fase kualifikasi.

Dengan berlaga di fase grup, tim FPX akan berhadapan dengan tim-tim dengan predikat powerhouse di skena kompetitif game FPS di region Eropa seperti G2 Esports, Team Liquid yang sebelumnya mengakuisisi seluruh roster tim Fish 123,  dan tim Ninjas in Pyjamas.

Adapaun di gelaran turnamen disiplin game League of Legends tim FPX tampil unggul dan membuat namanya diingat oleh tim-tim dari region Eropa. Doinb bersama rekan-rekannya di tim FPX menaklukkan gelaran turnamen League of Legends World Championship dengan menundukkan tim G2 Esports dan merebut gelar juara dunia.

Sedangkan dengan roster yang terdiri dari campuran pemain berkebangsaan Swedia, Ukraina dan Rusia, hal ini juga mendatangkan komentar dan respon dari komunitas gamers internasional. Langkah organisasi esports FPX mengambil roster dari region Eropa bisa saja menandakan rencana ekspansi FunPlus Phoenix untuk menjadi organissasi esports bertaraf global. Pertemuan antara tim FPX dan tim G2 Esports diperkirakan akan mengulang kembali rivalitas kedua tim seperti pada disiplin game League of Legends.

Berikut adalah jajaran roster VALORANT dari tim FunPlus Phoenix;

  • Pontus “Zyppan” Eek,
  • Andrey “Shao” Kiprsky,
  • Kirill “ANGE1” Karasiow,
  • Johan “Meddo” Renbjörk
  • Tobias “shadow” Flodström
  • Erik “d00mbr0s” Sandgren (coach)

Lebih jauh lagi, selain Zyppan, seluruh roster VALORANT tim FPX adalah pemain veteran pada disiplin game CS:GO. Di matchday pertama di tanggal 11 Agustus 2020 kemarin, tim FPX tampil menghadapi Team Liquid dan berakhir imbang. Setidaknya hasil kemarin bisa memberikan sedikit gambaran akan potensi yang menjanjikan dari tim FPX di skena kompetitif region Eropa.

Debut RRQ.Endeavour di Garuda VALORANT Invitational

Akhir pekan lalu (8 dan 9 Agustus 2020) menjadi babak kualifikasi dari salah satu turnamen komunitas Valorant Indonesia. Bertajuk Garuda Valorant Invitational, kompetisi ini mempertandingkan beberapa nama besar di ekosistem esports Indonesia seperti Team NXL, MORPH Team yang berisikan pemain-pemain dari tim Xorgee, SOMNIUM Esports yang memberi perlawanan keras kepada Xccurate di GLHF Valorant Open Cup, dan terakhir RRQ.Endeavour.

Ya, Anda tidak salah baca. Memang pada 8 Agustus 2020 lalu, Rex Regum Qeon mengumumkan bahwa kepindahan RRQ.Endeavour ke dalam skena VALORANT. Ini menjadi kepindahan mereka yang kedua kali, setelah beberapa waktu lalu mereka sempat mencoba peruntungan di skena Call of Duty Mobile. Untuk menjajaki Valorant, RRQ.Endeavour menambahkan Albert Giovanni atau FrostMisty, yang sempat menjadi roster CS:GO tim RRQ, dan merupakan salah satu pemain veteran di skena CS:GO Indonesia.

Sumber: Instagram @teamrrq
Sumber: Instagram @teamrrq

Garuda Valorant Invitational dipertandingkan selama dua hari. Hari pertama merupakan kualifikasi terbuka yang mempertandingkan 64 tim. Setelah melalui kualifikasi yang panjang, tim XCN dan Jaran Ireng keluar sebagai juara, dan berhak menuju ke babak selanjutnya. Pertarungan yang dinanti-nanti adalah babak Invited Qualifier.

Babak Invited Quaifier menggunakan format satu kali Round-Robin. Setiap pertandingan menggunakan format Best-of-2, yang memberikan ganjaran 3 poin jika menang, 1 poin jika seri, 0 poin jika kalah. Pertandingan antara RRQ.Endeavour melawan MORPH Team jadi salah satu sajian yang patut untuk disaksikan.

Game 1, map Haven, penampilan RRQ.Endeavour sempat kurang memenuhi ekspektasi para fans gara-gara kalah sampai skor menjadi 0-4. Namun momentum akhirnya mulai terbangun setelah, Yulius “Nextjacks” terlihat mulai panas, mendapat Double-Kill, dan mulai mencuri skor di ronde 5. Setelahnya pertarungan antar keduanya jadi sangat sengit sampai skor menjadi 11-12. Sayang pada babak penentuan, RRQ.Endeavour banyak melakukan miskordinasi, sehingga mereka dapat di babat dengan cukup mudah, MORPH Team memenangkan game 1.

Game 2, map Bind, RRQ.Endeavour seperti mengulang skenario yang sama. Mereka kembali kalah 0-4, dan kebangkitannya juga dimulai dari ronde 5 dengan Nextjacks mendapat kill penutup menggunakan Operator, sembari jadi percobaan untuk membawa pamornya sebagai “Dewa AWP” dari game Point Blank ke VALORANT.

Setelah momen itu, keadaan kembali lagi berimbang, bahkan kali ini RRQ sampai bisa menyamakan kedudukan menjadi 11-11. Namun, dua ronde setelahnya RRQ.Endeavour kembali luput, sehingga MORPH Team akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 13-11.

Setelah 3 match, MORPH Team dan SOMNIUM Esports menjadi dua tim yang berhasil lolos dari Invited Qualifier menuju ke babak seanjutnya. Sementara di peringkat 3 ada Team NXL dengan perolehan Win-Draw-Lose 1-1-1, dan RRQ.Endeavour di peringkat 4 dengan perolehan 0-0-4.

Sumber: YouTube @RevivaLTV
Hasil Invited Qualifier Garuda VALORANT Invitational. Sumber: YouTube @RevivaLTV

Walaupun RRQ.Endeavour tidak berhasil mendapatkan satu kali kemenagan pun, namun apa yang mereka tunjukkan ketika melawan MORPH Team jadi satu acuan, yang menunjukkan potensi masa depan tim ini di skena VALORANT. Pekan depan akan menjadi puncak dari Garuda Valorant Invitational yang akan mempertandingkan MORPH Team, SOMNIUM Esports, Jaran Ireng, dan XCN. Akankah MORPH bisa mempertahankan tahtanya? Atau mungkin SOMNIUM Esports, Jaran Ireng, ataupun XCN yang justru mencuat sebagai jawara baru komunitas VALORANT Indonesia?