Platform “99 Virtual Race” Gencarkan Gaya Hidup Sehat Lewat Kegiatan Olahraga Kolektif

Indonesia merupakan negara terbaru yang disorot sebagai bagian dari Geography of Wellness. Menurut data GWI, ekonomi kebugaran Indonesia tumbuh dari $35 miliar pada tahun 2017 menjadi $36,4 miliar pada tahun 2020. Indonesia berada di peringkat ke-19 dari 218 negara yang diukur di seluruh dunia dan ke-7 dari 46 di wilayah Asia-Pasifik.

Di Indonesia, platform yang menggencarkan wellness atau gaya hidup sehat sudah banyak ditemui, seperti Doogether yang fokus pada fasilitas kebugaran, Fita besutan Telkomsel, dan Aigis yang menyajikan platform insurtech B2B dilengkapi fitur wellness. 

Satu lagi platform yang juga menawarkan gaya hidup sehat adalah 99 Virtual Race (99VR). Platform ini didirikan sejak Mei 2017 oleh tiga orang founder yang gemar berolahraga lari, yaitu Stevie Go, David Aryadi, dan Stanley Adrian. Sempat menjajal Event Organizer (EO) untuk kegiatan lari, tetapi hasilnya tidak sepadan setelah memperhitungkan banyak hal. Akhirnya, mereka menemukan platform aplikasi builder yang dapat menyalurkan visinya lewat virtual run.

Pada Februari 2017, mereka memulai cikal bakal 99VR dengan mendirikan CV Samala Digital Solution. 99VR dibangun secara bootstrap, masing-masing founder berinvestasi awal sebesar Rp3,5 juta per orang dengan total Rp10,5 juta yang digunakan untuk membeli akses app builder dan memaksimalkan segala fitur.

Co-Founder dan CEO 99VR Stevie Go mengungkapkan bahwa di masa awal pengembangan produk, kegiatan operasional dilakukan oleh ketiga Founders dengan 1 orang admin dan hanya memiliki 1 orang tim IT dari pihak aplikasi builder. “Turning point terjadi pada saat kami bertemu dengan Founder dan CEO COMPRO yang tertarik bergabung dan support dari sisi tech team,” ujarnya

Para pendiri sepakat untuk mengembangkan 99VR menjadi sebuah PT Samala Sehat Bahagia sejak akhir 2018 hingga sekarang dengan total tim sampai dengan Maret 2023 sebanyak 13 orang.

Hingga Desember 2022, 99VR telah menjangkau 163 ribu downloader, finisher di 25 negara, serta 214 events dimana 70% lebih dilakukan dengan klien dari beragam industri, diantaranya Nutrifood Indonesia, Bank Indonesia, BCA, Pertamina, Universitas Indonesia, Uniqlo, dan Harris Hotel Grup.

Di bulan Agustus 2017, 99VR berhasil menghasilkan 100 juta pertama dalam waktu 3 bulan. Selama satu tahun beroperasi, pihaknya mengantongi total pendapatan sebesar lebih dari Rp1 miliar. Pada 2021, 99VR mengklaim telah memperoleh total pendapatan sebesar Rp7,8 miliar.

Aplikasi 99VR

Dalam wawancara bersama DailySocial, Stevie melihat industri teknologi secara umum masih berpotensi berkembang mengingat saat ini banyak yang merasakan bagaimana teknologi memberikan kemudahan dalam aktivitas kita sehari-hari.

99VR memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman pengguna, baik sejak flow pendaftaran sampai pembayaran. Penggunaan AI disebut membantu proses verifikasi data peserta, sedangkan machine learning dimanfaatkan untuk menghindari potensi kecurangan.

Di aplikasi 99VR, peserta bisa mendaftar event yang diinginkan. Saat periode dimulai, peserta bisa mulai lari dan submit untuk jarak yang diajukannya. Setelah menyelesaikan race, medali akan dikirimkan ke alamat masing-masing peserta. Tak hanya itu99VR juga menawarkan solusi pembuatan aplikasi dan desain bagi para perusahaan atau UMKM agar mempunyai alat untuk berjualan.

Perusahaan secara spesifik menargetkan generasi milenial dan gen X yang mulai sadar akan pentingnya kesehatan, tetapi tidak tahu harus memulai dari mana karena tidak ada motivasi. Saat ini, pengguna 99VR terdiri dari 70% pria dan 30% wanita yang tersebar di semua provinsi Indonesia dan 25 negara di dunia.

“Dengan beragam event dan challenge yang disuguhkan 99VR, mereka menjadi termotivasi dan berani memulai olahraga dan bergabung dengan event lari,” ungkap Stevie pada DailySocial.

Monetisasi dan kemitraan

Untuk monetisasi, 99VR mengambil fee pada layanan B2B dan pendaftaran peserta serta membership untuk B2C. Dari seluruh kegiatan yang diselenggarakan 99VR, saat ini lebih dari 220, sekitar 30% adalah event independen dengan rata-rata 4-5 (total B2B dan B2C) event baru setiap bulannya. 99VR melakukan penghematan dan efisiensi dari sisi opex dan berfokus pada bagian/divisi yang selama ini memberikan profit besar untuk perusahaan.

Stevie mengakui bahwa tantangan terberat justru memasuki tahun ke-6 di mana mereka harus sedikit melakukan pivot terkait perubahan kebiasaan pengguna yang akan lebih fokus lagi untuk B2B dan O2O dari sisi B2C. Ke depannya, 99VR akan mendorong misi olahraga sebagai gaya hidup sehat yang bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja.

“Itu sebabnya saat ini pun kami sedang mencari strategic partner untuk bisa mengembangkan produk-produk kami yang lain. Target kami bisa menembus satu juta pengguna dengan memiliki divisi atau bisnis unit baru untuk memperkuat ekosistem ini,” tegas Stevie.

Stevie juga mengungkapkan bahwa perusahaan saat ini tengah menggalang dana. “Saat ini kami berencana membuka kesempatan untuk menggandeng strategic partner dengan tujuan pengembangan produk 99VR agar rencana kami di 2023 bisa lebih cepat terwujud untuk memperluas atau menambah revenue stream baru,” ujarnya.

Tren Lomba Lari Virtual dan Peran Gadget dalam Memopulerkannya

Berdasarkan data dari AyoLari.in, tercatat bahwa di tahun 2019 lalu ada 363 lomba lari yang diadakan di berbagai daerah di tanah air. Tahun 2020 memang belum usai, tapi sejauh ini tercatat sudah ada 203 lomba lari, termasuk beberapa yang dijadwalkan berlangsung pada bulan November dan Desember mendatang.

Jumlah itu tergolong cukup lumayan, apalagi jika mempertimbangkan fakta bahwa sebagian besar lombanya berlangsung selama pandemi dengan mengandalkan format virtual. Lomba lari virtual sendiri memang sudah cukup sering diadakan dalam 2-3 tahun terakhir, akan tetapi berhubung lomba lari tradisional sedang tidak memungkinkan di masa pandemi, tren virtual run pun kembali naik daun.

Daripada bersepeda, berlari jelas bisa melibatkan lebih banyak orang, dan itu penting karena kita semua harus tetap bisa menjaga kebugaran tubuh demi melalui masa-masa sulit seperti sekarang. Namun seperti yang kita tahu, kita juga harus selalu menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari aktivitas lari beramai-ramai.

Pengalaman yang ditawarkan lomba lari virtual jelas berbeda karena atmosfer berkompetisinya tidak akan seintens lomba lari tradisional. Kendati demikian, buat sebagian besar orang, tentu ada rasa kepuasan tersendiri setelah berpartisipasi dalam event yang dianggap sedang happening.

Di saat yang sama, tren virtual run ini juga tidak akan populer tanpa adanya kemajuan teknologi. Pasalnya, kehadiran smartphone dan smartwatch sangat memudahkan kita untuk memonitor kegiatan berlari dengan data yang lengkap dan akurat.

Meski tidak ada kawan yang mendampingi, kegiatan berlarinya sendiri juga dapat dibuat menjadi lebih menyenangkan dengan adanya perangkat seperti TWS, yang memastikan musik bisa terus mengalun dan menyemangati tanpa ada seuntai kabel pun yang mengganggu. Maka dari itu tidak mengherankan jika sebagian besar lomba lari yang dilangsungkan di tahun 2020 ini merupakan lomba lari virtual.

OPPO Reno4 Virtual Run

Di bulan Oktober ini, salah satu lomba lari virtual yang tengah berlangsung diselenggarakan oleh OPPO. Bertajuk Reno4 Virtual Run, lomba ini tak hanya mengajak para konsumen OPPO saja, melainkan juga semua masyarakat tanah air untuk tetap berolahraga dan menjaga kesehatan di masa pandemi.

Kegiatan ini sudah dimulai sejak tanggal 12 Oktober lalu, dan akan berakhir pada 31 Oktober mendatang. Respon masyarakat terhadap Reno4 Virtual Run rupanya sangat besar, terlihat dari jumlah partisipan yang mengikutinya, yaitu 2.593 orang.

Jumlah ini terbilang mengesankan, terutama jika dibandingkan dengan ajang sejenis yang juga pernah diselenggarakan oleh OPPO pada tahun 2016 lalu, yakni Selfie Run yang menjaring sekitar 1.600 peserta.

Menyesuaikan dengan tema bagaimana gadget bisa berperan dalam memopulerkan tren lomba lari virtual, hadiah lomba yang dapat dimenangkan peserta Reno4 Virtual Run pun juga merupakan gadgetgadget yang esensial untuk menemani kegiatan berolahraga, macam smartphone Reno4 Series – termasuk Reno4 F yang baru saja dirilis – OPPO Watch, serta TWS OPPO Enco W51.

Kalau boleh menebak, bukan tidak mungkin ke depannya lomba lari virtual masih akan rutin diadakan meski situasi sudah kembali normal. Di titik itu, premisnya mungkin bukan lagi lomba lari selagi menjaga protokol kesehatan, tapi lomba lari yang bisa diikuti oleh semua masyarakat di tanah air, tidak peduli di mana pun mereka berada.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

Aplikasi Gerak Dorong Masyarakat Hidup Sehat dengan Berolahraga

Memanfaatkan teknologi, platform yang bertujuan memotivasi masyarakat Indonesia untuk bergerak, berlari dan berpartisipasi bersama dalam aksi positif resmi meluncur pada bulan Februari 2019. Didirikan oleh tiga orang dengan latar belakang freelance designer dan program developer yaitu Jesslin Sevelen, Septian Rahman, dan Michael; aplikasi “Gerak” saat ini sudah bisa diunduh di perangkat iOS dan Android.

Kepada DailySocial Connector Gerak Septian Rahman mengungkapkan, tujuan utama aplikasi Gerak diciptakan adalah mengajak, menantang dan memotivasi orang untuk berolahraga lari di mana saja dan kapan saja.

“Gerak sebenarnya bukan startup pertama yang kami miliki, sebelumnya founder juga pernah merintis startup lain selama 2 tahun dan gagal. Pelajaran dan pengalaman yang kami dapati adalah ide sangat gampang untuk ditemukan, namun komitmen dan eksekusinya yang terpenting. Dalam hanya waktu 2 bulan, kami berhasil merilis aplikasi Gerak di Android dan iOS, serta merilis acara virtual perdana bertajuk Gerak Ramadan Run 2019.”

Dalam perjalanannya, para pendiri Gerak melihat banyak antusias dan respons positif dari masyarakat yang telah memanfaatkan platformnya. Secara khusus Gerak mengedepankan tiga aspek, yaitu dari purpose/value, teknologi, dan brand.

Cara kerja Gerak

Cara kerja aplikasi mirip dengan aplikasi tracking lari Strava, namun Gerak memiliki perbedaan yang signifikan karena dikombinasikan dengan acara virtual run yang bisa diikuti oleh pengguna berbayar. Secara sederhana pengguna bisa ikut lomba lari atau maraton dari mana saja, tidak berfokus dalam satu titik lokasi.

“Setiap event atau tantangan yang berhasil diselesaikan akan mendapatkan rewards, selain hidup yang lebih sehat, setelah finish akan mendapatkan medali, jersey dan hadiah lainnya sesuai tema acara. Sekaligus ikut serta membantu berdonasi dan aktivitas sosial lainnya,” kata Septian.

Saat ini Gerak telah memiliki sekitar 2500 pengguna aktif. Berbagai kegiatan pun sudah dilancarkan. Dengan modal terbatas, Gerak berhasil mengajak 600 orang untuk mendaftar dan berlari selama bulan ramadan.

“Target kami tahun ini adalah mengejar angka 10 ribu masyarakat Indonesia untuk mulai ikut aktif berlari dan berhasil menyelenggarakan minimal 10 virtual run event dan challenge,” kata Septian.

Masih menjalankan bisnis secara bootstrapping, tahun ini juga Gerak memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana. Harapannya para pendiri Gerak bisa menemukan investor yang memiliki visi sama, yaitu mendukung cara hidup sehat untuk masyarakat. Jika nantinya berhasil diperoleh, tambahan kapital tersebut akan digunakan untuk menambah jumlah tim dan mempercepat pertumbuhan bisnis baik dari sisi produk hingga pasar.

“Semua kegiatan virtual run yang Gerak adakan lebih berfokus kepada membantu lingkungan sekitar dan membantu pengguna untuk membentuk kebiasaan bergerak dan berolahraga. Dari segi brand sendiri, Gerak berfokus untuk membangun good relationship dengan pengguna dan komunitas tentunya,” tutup Septian.

Application Information Will Show Up Here