Yi Horizon VR180 Siap Abadikan Foto atau Video 3D dalam Resolusi 5,7K

Startup kamera binaan Xiaomi, Yi Technology, kembali meluncurkan kamera untuk medium virtual reality setelah tahun lalu menjalani debutnya lewat Yi 360 VR. Penawarannya kali ini sedikit berbeda karena didukung oleh kemitraannya langsung bersama Google.

Dijuluki Yi Horizon VR180, kamera ini dirancang secara spesifik untuk format baru yang Google canangkan. Selain Yi, Lenovo sebelumnya juga sudah mengumumkan produk serupa bernama Mirage Camera, dan keduanya dimaksudkan untuk membantu para kreator menciptakan foto maupun video 180 derajat yang bakal terlihat immersive dinikmati dari VR headset.

Yi Horizon VR180

Dibandingkan kepunyaan Lenovo, Horizon VR180 sedikit lebih unggul di atas kertas. Chipset Ambarella H2V95 memungkinkannya untuk merekam foto atau video 3D dalam resolusi 5,7K 30 fps. Semuanya diolah tanpa memerlukan perangkat tambahan, dan live streaming pun juga bisa dilakukan tanpa kesulitan.

Pengoperasiannya mengandalkan layar sentuh 2,2 inci yang terletak di belakang. Resolusinya memang biasa saja (640 x 360), tapi setidaknya layar dilengkapi engsel sehingga dapat dilipat menghadap ke depan, memudahkan pengambilan selfie maupun wefie.

Yi Horizon VR180

Kualitas audio yang direkam dijamin oleh empat buah mikrofon terintegrasi dengan noise reduction. Charging-nya mengandalkan konektor USB-C, namun sayang tidak ada informasi mengenai estimasi daya tahan baterainya.

Berdasarkan info yang tercantum di situs resminya, Yi Horizon VR180 bakal dipasarkan mulai musim semi mendatang, akan tetapi banderol harganya belum ditetapkan. Lenovo sendiri bakal memasarkan Mirage Camera seharga $300, jadi kemungkinan besar harga yang dipatok Yi tidak akan jauh-jauh dari kisaran tersebut.

Sumber: DPReview.

Dibanderol $399, Yi 360 VR Sanggup Merekam Video 360 Derajat dalam Resolusi 5,7K

Yi Technology kembali membuat gebrakan usai ‘mengusik’ pasar action cam dan mirrorless. Produsen kamera binaan Xiaomi tersebut kali ini mengincar segmen kamera 360 derajat melalui produk bernama Yi 360 VR.

Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas, wujud perangkat sangatlah ringkas dan menyerupai sebuah voice recorder. Di setiap sisinya tertanam sensor Sony IMX377 beresolusi 12 megapixel yang didampingi oleh lensa dengan sudut pandang masing-masing seluas 220 derajat.

Kombinasi ini sanggup menghasilkan video atau foto 360 derajat beresolusi 5,7K. Tanpa bantuan perangkat atau software eksternal, kamera kemudian akan mengolahnya secara otomatis menjadi video 4K yang siap di-share menggunakan smartphone.

GoPro Fusion baru diumumkan, Yi 360 VR sudah lebih dulu mencuri start / Yi Technology
GoPro Fusion baru diumumkan, Yi 360 VR sudah lebih dulu mencuri start / Yi Technology

Bicara soal smartphone, Yi telah menyiapkan aplikasi pendamping supaya pengguna dapat mengendalikan kamera sekaligus mengedit hasil tangkapannya menggunakan ponsel. Live streaming video 360 derajat pun juga dimungkinkan dalam resolusi 2,5K 30 fps, baik ke Facebook ataupun YouTube.

Tanpa bantuan smartphone, pengguna juga tetap bisa mengendalikan perangkat via tombol dan panel indikator di bagian atas. Yi 360 VR diklaim sanggup beroperasi selama satu jam nonstop, namun pengguna juga dapat mengoperasikannya selagi dicolokkan ke listrik.

Entah sengaja atau tidak, perangkat ini diumumkan hanya beberapa hari setelah GoPro mengumumkan kamera 360 derajat perdananya. Pun begitu, Yi Technology sudah siap memasarkannya mulai Juni mendatang seharga $399 – sedikit lebih mahal dari Samsung Gear 360, tapi di atas kertas Yi 360 VR juga lebih unggul.

Yi Halo

Yi Halo terdiri dari 17 action cam Yi 4K yang telah dimodifikasi / Yi Technology
Yi Halo terdiri dari 17 action cam Yi 4K yang telah dimodifikasi / Yi Technology

Selain Yi 360 VR, perusahaan asal Tiongkok tersebut turut mengumumkan Yi Halo, satu set kamera 360 derajat untuk kalangan profesional yang merupakan hasil kolaborasi Yi dengan Google. Kasusnya sama seperti GoPro Odyssey, dimana perangkat ini dirancang secara spesifik untuk platform VR Google Jump.

Yi Halo mengemas total 17 action cam Yi 4K yang telah dimodifikasi, dimana satu di antaranya diposisikan di atas supaya hasil videonya bisa lebih bagus lagi. Seperti Odyssey, Yi Halo dapat menghasilkan video 360 derajat beresolusi 8K 30 fps, namun pengguna juga diberi opsi perekaman dalam resolusi 5,8K 60 fps.

Perangkat dapat dioperasikan melalui panel layar sentuh yang berada di sisi perangkat, dan hasil rekamannya juga bisa dilihat langsung dari smartphone dengan bantuan aplikasi pendamping. Tentunya Yi Halo bukan untuk semua orang seperti Yi 360 VR di atas, apalagi mengingat harganya yang mencapai angka $16.999.

Sumber: Business Wire dan The Verge.

Yi Technology Akan Demonstrasikan Action-Cam dan Drone Baru di CES 2017

Pelan-pelan menumpuk reputasi di ranah teknologi imaging, nama Yi Technology jadi kian dikenal publik setelah memperkenalkan sejumlah kamera action dan mirrorless dengan menggandeng branding Xiaomi. Dan dari kabar terkini, sang produsen mempunyai agenda untuk memperluas portfolio perangkatnya, dua di antaranya akan mereka demonstrasikan di CES 2017.

Via press release, Yi Technology mengumumkan rencana untuk menyingkap action camera baru dan drone spesialis videography di ajang pameran teknologi terbesar di dunia itu. Bagi sang developer asal Tiongkok, CES merupakan batu lompatan penting buat unjuk gigi, apalagi mereka boleh dibilang sebagai pendatang baru di ranah ini. Kedua device tersebut adalah kamera action bernama 4K+ dan UAV Yi Erida.

Yi 4K+

Yi 4K

Merupakan pewaris Yi 4K, kamera action ketiga Yi ini kembali ditawarkan sebagai solusi terjangkau tanpa ada pengorbanan di aspek kualitas. Penjelmaan terkininya bahkan lebih canggih lagi: YI 4K+ mampu merekam video beresolusi ultra-HD di 60 frame rate per detik. Angka ini dua kali lebih besar dari yang dihidangkan produk kompetitor, membuat hasil rekamannya jadi lebih realistis.

Jika masih mengusung arahan serupa pendahulunya, maka Yi 4K+ menyuguhkan layar seluas 2,2-inci, ditenagai unit baterai dengan durasi dua jam penggunaan, serta dilengkapi fitur stream video via Wi-Fi. Buat sekarang, Yi Technology belum memperlihatkan seperti apa wujudnya (gambar di atas adalah Yi 4K).

Yi Erida

Yi Erida 1

Dalam mengembangkan drone pertama mereka ini, Yi Technology berkolaborasi bersama para teknisi Atlas Dynamics. Yi Erida diklaim sebagai drone tri-copter (tiga bagian baling-baling) tercepat, mampu melesat hingga kecepatan 120-kilometer per jam. Untuk mencapainya, pengembang betul-betul berpedoman pada prinsip aerodinamis, lalu menyusun tubuhnya dari material serat karbon agar ringan namun tetap tangguh.

Produsen menjanjikan kemampuan terbang yang gesit serta lincah. Dari sesi uji coba, baterai build-in Yi Erida kabarnya mampu menjaga drone tetap mengudara selama 40 menit di kecepatan penuh atau sampai 120 menit dalam pemakaian standar. Kamera action Yi 4K disematkan di sisi bawah drone, tersambung dengan gimbal. Buat sistem kendali, Yi Erida memanfaatkan aplikasi mobile di smartphone. Di sana Anda dapat mengakses beragam fungsi seperti shutter, exposure, white balance, dan lain-lain.

Yi Erida juga dirancang agar bisa dilipat dan mudah dibawa-bawa. Selanjutnya Yi Technology turut membubuhkan rangkaian sensor serta sistem radar dengan pemindai laser untuk meningkatkan aspek keamanannya.

Kedua device akan didemonstrasikan di booth #46324 di CES 2017 dari tanggal 5 sampai 8 Januari.