[App Review] YouTube Kids Datang, Khawatir Pun Hilang

Minggu lalu Google secara resmi menggulirkan aplikasi baru YouTube Kids ke Indonesia, menghadirkan solusi bagi orang tua yang mulai merasa khawatir dengan tontonan buah hatinya. Aplikasi ini jadi jalan keluar bagi para ayah dan ibu yang khawatir anaknya tiba-tiba hafal lagu dewasa yang bukan untuk umurnya atau jargon-jargon yang tidak semestinya diucapkan.

Pembuatan YouTube Kids memang berangkat dari kekhawatiran itu. Konten-konten yang dihadirkan hampir 100% aman bagi anak-anak, bebas dari materi yang tidak semestinya ditonton oleh mereka, dan sejauh ini belum ada iklan serta sejumlah fitur parental control yang memberi kendali penuh kepada orang tua untuk memastikan buah hatinya terhindar dari paparan materi yang berbahaya.

Sebelum kita lihat bagaimana antarmuka dan fitur YouTube Kids, saya ingin sedikit mengulas perjalanan aplikasi ini sampai akhirnya diluncurkan dan tiba di tanah air.

YouTube Kids pertama kali diluncurkan pada tanggal 23 Februari 2015 untuk Android dan iOS. Sejak saat itu, aplikasi ini memperoleh banyak pembaruan baik dari segi antarmuka maupun dukungan perangkat dan juga negara. Setelah menunggu cukup lama, Indonesia kebagian jatah pada tanggal 6 September lalu, dan ini mengakhiri penantian banyak orang tua di tanah air, termasuk saya dan mungkin Anda.

Sekarang, mari kita lihat ke dalaman YouTube Kids. Ini hari pertama saya menggunakannya, dan saya – Anda tentu juga ingin tahu apakah aplikasi ini benar-benar aman untuk anak kita.

Interface

Kesan menyenangkan langsung terasa ketika pertama kali menjalankan aplikasi YouTube Kids. Sangat jauh berbeda dengan aplikasi versi standar. Ketika dijalankan pertama kali, YouTube Kids menampilkan animasi dengan pilihan karakter lucu meski dengan dominasi warna yang tak jauh dari merah sebagaimana aplikasi aslinya.

Screenshot_2018-09-12-08-32-03-058_com.google.android.apps.youtube.kids

Setelah disambut dengan animasi keren, saya kemudian diminta untuk melakukan verifikasi, memastikan bahwa saya benar sebagai orang tua yang memegang kendali terhadap seluruh konten dan pengaturan di dalam aplikasi. Anda juga akan mendapati perintah yang sama, di antaranya memasukkan tahun kelahiran Anda, email, sandi email dan terakhir membuat profil untuk masing-masing anak tergantung usianya. Anda bisa membuat banyak profil apabila perangkat digunakan bersama-sama. Nah, konten-konten yang dihadirkan nantinya akan disesuaikan dengan usia masing-masing anak. Saat proses pembuatan profil, Anda juga diminta memasukkan informasi tahun kelahiran buah hati Anda.

Screenshot_2018-09-12-08-32-26-108_com.google.android.apps.youtube.kids Screenshot_2018-09-12-08-33-32-779_com.google.android.apps.youtube.kids

Memasuki aplikasi, secara default YouTube Kids menampilkan video dalam mode lanskap, tidak bisa diubah ke mode potrait. Desain aplikasi secara umum didominasi oleh warna merah dan putih dengan latar belakang lucu yang berubah setiap kali Anda berpindah ke laman yang lain.

Screenshot_2018-09-12-08-34-34-146_com.google.android.apps.youtube.kids

Video ditampilkan dalam ukuran yang cukup besar, tidak ada mode kotak-kotak seperti aplikasi aslinya. Ada lima buah kategori video yang wakilkan oleh lima ikon yang unik, antara lain kategori Recommended, Learning, Music, Shows dan Explore. Masing-masing kategori memiliki jenis video yang berbeda tergantung ketertarikan anak. Untuk menjelajah video-video yang ditampilkan, pengguna harus menggeser layar ke kanan atau ke kiri.

Screenshot_2018-09-12-08-35-40-252_com.google.android.apps.youtube.kids

Video yang dipilih akan diputar langsung dalam mode layar penuh. Kontrol playback-nya hanya akan muncul saat layar disentuh. Di mode ini, baru muncul tombol next tepat di sebalah kanan video utama yang fungsinya untuk pindah ke video selanjutnya. Awalnya saya salah duga, saya pikir ini tombol untuk mempercepat video yang diputar, ternyata bukan. Jadi, untuk mempercepat video hanya ada satu cara yaitu dengan menggeser kursor di bar video player.

Screenshot_2018-09-12-08-34-06-084_com.google.android.apps.youtube.kids

Ketika video sedang diputar, sayangnya YouTube Kids hanya menampilkan latar belakang berwarna hitam yang semestinya bisa diganti dengan latar belakang lucu seperti di lama utamanya. Sepertinya hal ini ditujukan agar anak bisa lebih fokus pada video tanpa teralihkan oleh hal lain di bagian latar.

Di bagian kanan atas video juga ditambahkan tombol tiga titik seperti YouTube standar, di mana tombol ini memuat tiga opsi ekstra yaitu Off untuk mematikan atau menghidupkan caption, Report untuk melaporkan video dan Block untuk memblokir video bersangkutan. Yap, Anda mungkin bertanya-tanya di mana opsi untuk mengatur kualitas video, karena sejak pertama dijalankan video terlihat bening yang menandakan resolusi yang diputar terbilang tinggi sehingga kekhawatiran berikutnya adalah pada konsumsi data.

Untuk bagian interface saya rasa tak banyak yang bisa dikritisi, karena sebagian besar yang disuguhkan YouTube Kids sangat representatif, menawarkan tempat yang nyaman bagi anak, membuat anak merasa betah sehingga tidak kembali beralih ke aplikasi YouTube standar yang justru membuat rencana besar aplikasi ini menjadi sia-sia.

Konten di YouTube Kids

Nah sekarang bagian yang terpenting dalam review kali ini, apakah konten video di YouTube Kids benar-benar aman untuk anak?

Jawabannya menurut saya, aman tetapi dengan catatan.

Saya sudah melihat semua konten video yang disuguhkan oleh kelima kategori utamanya. Meski pilihannya sebanyak YouTube standar, namun pilihan videonya sangat layak ditonton oleh anak-anak. Pengelompokan video cukup membantu anak-anak dengan usia sekolah dasar untuk memilih apa yang menjadi minat mereka.

Screenshot_2018-09-12-11-38-39-596_com.google.android.apps.youtube.kids

Saya juga mencoba melakukan pencarian  – fitur ini bisa dimatikan di awal konfigurasi aplikasi – dengan kata kunci tertentu dan mendapati beberapa konten video berjenis musik yang memuat penyanyi dewasa, misalnya Adele, Kenny G, Bruno Mars, George Michael, Glenn Medeiros, dan lain-lain. Sayangnya, YouTube Kids masih juga menampilkan musik-musik yang relatif kurang baik untuk anak-anak, misalnya musik jenis dangdut, disco mix, dan tarian-tarian yang menurut saya relatif kurang tepat didengar atau disaksikan oleh anak-anak.

Jadi, rekomendasi saya adalah mematikan fitur pencarian untuk menghindari konten-konten yang di luar dari rekomendasi yang diberikan oleh YouTube Kids. Pengaturan ini tidak bisa diubah di panel Settings, tapi Anda bisa mereset ulang aplikasi dengan cara menghapus data, caranya klik menu Settings – Apps – YouTube Kids – Hapus Data. Setelah itu jalankan kembali YouTube Kids, lakukan pengaturan dari awal dan pastikan Anda mematikan fitur pencarian.

Fitur YouTube Kids

Karena peruntukannya yang memang menyasar anak-anak, maka jangan pernah punya ekspektasi YouTube Kids punya fitur pembuatan channel, upload video, komentar, likes atau share. Karena yang dibutuhkan oleh anak-anak hanyalah video, video yang sesuai dengan umur mereka.

Multi Profile

Screenshot_2018-09-12-08-33-32-779_com.google.android.apps.youtube.kids

Di awal tadi sudah saya singgung, bahwa YouTube Kids memperbolehkan orang tua untuk membuat beberapa profile di satu perangkat. Dukungan ini untuk mengakomodasi penggunaan satu perangkat oleh beberapa anak dengan usia yang berbeda. Orang tua hanya cukup mengarahkan anak untuk memilih profil mereka masing-masing, setelah itu mereka bisa fokus pada pekerjaan tanpa harus memantau secara periodik.

Offline Video

Fitur yang ini tak boleh hilang. Pasalnya, anak punya kecenderungan untuk menonton video yang sama berulang kali. Ketimbang menggunakan data, orang tua bisa mengunduh video tersebut untuk kemudian ditonton lagi keesokan harinya. Dengan begitu, Anda hanya ‘membakar’ kuota untuk satu kali unduhan, jauh lebih hemat ketimbang menonton video yang sama berulang kali dalam mode online.

Screenshot_2018-09-12-08-35-48-157_com.google.android.apps.youtube.kids

Seperti YouTube standar, di versi ramah untuk anak ini orang tua juga bisa menentukan sendiri kualitas video yang diunduh dan menggunakan koneksi apa, WiFi atau mobile. YouTube Kids juga menyediakan panel khusus yang akan menyimpan seluruh video unduhan, selain untuk menonton ulang juga untuk menghapus video yang sudah tidak diminati atau memblokir dari daftar tontonan.

Timer

Berikutnya, YouTube Kids punya fitur timer. Ini temuan baru, sebab di YouTube standar pun tak akan ditemukan. Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan orang tua untuk mengatur berapa lama anak boleh menonton video, pilihannya dari 1 sampai dengan 60 menit.

Screenshot_2018-09-12-08-37-41-372_com.google.android.apps.youtube.kids

Apa yang terjadi jika waktu yang ditentukan habis? Aplikasi akan terkunci secara otomatis, di mana hanya Anda sebagai orang tua yang bisa membukanya. Untuk itu, YouTube Kids menawarkan fitur berikutnya yaitu Passcode.

Passcode

Screenshot_2018-09-12-08-38-29-054_com.google.android.apps.youtube.kids

Untuk memasuki panel pengaturan, YouTube Kids sudah memberlakukan otentikasi menggunakan hitungan angka yang kemungkinan besar tidak bisa diselesaikan oleh anak-anak balita. Tapi, Anda juga punya opsi yang lebih aman yaitu menggunakan Passcode untuk menggantikannya setiap kali memasuki panel setting. Passcode bisa diakses di menu Settings dan terdiri dari empat digit angka. Passcode ini juga bisa dihapus jika ingin diganti dengan kode yang lain.

Pengaturan Resolusi

Screenshot_2018-09-12-08-37-56-348_com.google.android.apps.youtube.kids

YouTube Kids memang tidak menyematkan fitur pengaturan resolusi di videonya, melainkan disembunyikan di panel pengaturan. Anda tinggal masuk ke Settings kemudian kemudian menghidupkan opsi Limit Mobile Data Usage – Only stream HD video on Wi-Fi.

Unblock Video

Selain mempunyai tool untuk memblokir video, YouTube Kids juga memberikan opsi untuk membuka blokir video sehingga semua konten akan bisa diakses kembali oleh anak. Gunakan fitur ini dengan bijak agar keamanan anak tetap terjaga.

Kesimpulan

Sejak dirilis tiga tahun lalu, YouTube Kids mendapatkan respon yang beragam dari publik. Sejumlah orang tua yang punya pertimbangan yang satu visi merasa kehadirannya mampu jadi solusi paling tepat untuk mengakomodasi fenomena kebiasan anak belia kekinian yang gemar menonton video secara online.

Tetapi, perjalanan YouTube Kids tak lepas dari kritik. Beberapa pihak menuding Google mengumpulkan data dari anak-anak sehingga secara kasat mata privasi mereka tidak sepenuhnya aman.

Apapun itu, dari sudut pandang user, ini bisa jadi yang dibutuhkan oleh pengguna, oleh para orang tua yang merasa khawatir dengan tontonan buah hatinya. YouTube Kids merupakan jawaban untuk tuntutan rasa aman itu, dengan rancangan dan ruang personal yang terkontrol. Tak hanya memberi rasa tenang, orang tua juga bisa menghindari ketegangan dengan anak dikarenakan harus memberlakukan aturan yang ketat ketika masih menggunakan YouTube standar.

Meski demikian, tentunya peran orangtua sebagai pengambil keputusan tetap menjadi penting. Menjaga buah hati dengan akses gadget yang wajar bisa menjadi pilihan, jika tidak memungkinkan untuk membatasi akses secara total. Youtube Kids bisa menjadi alat bantu untuk pembatasan akses yang aman bagi anak. Tentunya dengan pengawasan dari orangtua dan pengaturan maksimal di aplikasinya.

Sparks

  • Aplikasi mempunyai antarmuka yang lucu dan menarik, pas untuk anak-anak dan membuat mereka merasa betah sehingga tak akan kembali ke aplikasi YouTube standar.
  • Fitur dan navigasi yang minimalis membuat orang tua tak harus khawatir dengan kesalahan input. Tidak ada menu chanel, subscribe, like, komentar, dan lain sebagainya.
  • Tak ada iklan – sejauh ini.
  • Fitur parental control yang terlindungi memberikan ketenangan yang lebih.

Slacks

  • Fitur pencarian masih menampilkan hasil ke konten-konten dewasa
  • Latar belakang serba hitam terutama ketika video diputar menampilkan kesan kurang menarik, meskipun saya yakin Google punya alasan sendiri.
  • Mode lanskap saya rasa kurang nyaman untuk anak dengan genggaman yang kecil sehingga potensi perangkat untuk jatuh jadi lebih besar.

Pembaruan YouTube Kids Hadirkan Dua Fitur Baru untuk Orang Tua

YouTube Kids terus berbenah sejak pertama kali diluncurkan beberapa tahun yang lalu. Cakupannya pun makin meluas di mana Indonesia kebagian jatah awal September, menghapus kekhawatiran orang tua akan tontonan buah hatinya. Tak lama setelah hadir di Indonesia, YouTube Kids kembali memberikan fitur baru terutama bagi para orang tua sebagai pemegang kendali.

Fitur yang pertama adalah Approved content only. Alat kontrol baru ini memungkinkan para orang tua untuk menyeleksi video, video partner dan channel apa yang boleh ditonton oleh anak. Orang tua bahkan bisa mencari video spesifik yang dirasa memang layak ditonton. Opsi ini membutuhkan ketelatenan orang tua untuk memilih video secara manual, jadi memang harus disediakan waktu khusus.

Berikutnya, orang tua kini dapat membuat ruang terpisah dan pengalaman yang berbeda untuk anak berusia 8 hingga 12 tahun. Jenis video yang akan ditemui oleh mereka juga berbeda dari anak berusia lebih muda. YouTube Kids bahkan menambahkan dua kategori baru yakni Music dan Games. Ketika Anda sebagai orang tua merasa anak sudah siap untuk konten yang lebih dewasa, opsi ini bisa dipergunakan.

Pembaruan ini sudah bisa dijumpai di YouTube Kids versi Android, disusul nanti juga akan digulirkan ke iOS. Sedangkan untuk fitur baru kedua saat ini sudah bisa jumpai oleh pengguna di kawasan Amerika Serikat. Wilayah lain akan menyusul kemudian.

Sumber berita Googleblog.

YouTube Kids Resmi Meluncur di Indonesia

Hari ini (06/9) Google resmi meluncurkan YouTube Kids di Indonesia. YouTube Kids merupakan aplikasi video untuk keluarga dengan konten yang terkurasi, sehingga aman untuk anak-anak. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2015, aplikasi YouTube Kids kini telah mengudara di lebih dari 37 negara, dapat digunakan di platform Android maupun iOS.

“Prioritas utama kami memberikan pengalaman terbaik bagi keluarga dan anak-anak untuk mengakses konten yang ramah. YouTube Kids memberi orang tua kontrol untuk memberikan pengalaman yang sesuai untuk anak-anak mereka mengeksplorasi keingintahuan mereka yang tak ada habisnya dan belajar tentang topik-topik yang baru,” ujar Head of Kids and Learning Partnerships YouTube APAC, Don Anderson.

Menurut pemaparan tim Google dari rilis yang kami terima, tim YouTube Kids banyak berisi dari kalangan orang tua. Harapannya sikap mereka dalam mendidik dapat memberikan banyak masukan dalam pengembangan fitur. Termasuk memberikan masukan dalam desain (pengalaman pengguna) dan cakupan konten yang ditampilkan dalam aplikasi.

“Peluncuran YouTube Kids adalah bukti pertumbuhan luar biasa dari konten keluarga dan pembelajaran di Indonesia. Tim kami berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem ini lebih jauh lagi, dan untuk membawa konten lokal dan global yang lebih berguna untuk keluarga Indonesia,” tambah Anderson.

Fitur pengawasan orang tua juga dibubuhkan, dengan harapan memberikan ketenangan pada saat anak-anak mereka menjelajahi video online di aplikasi. Beberapa fitur kontrol yang diberikan memungkinkan orang tua melakukan beberapa hal, termasuk mengaktifkan/menonaktifkan fitur pencarian, membuatkan profil anak sesuai dengan kegemarannya, memberikan kode sandi pribadi untuk anak, hinggatimer penggunaan aplikasi.

“Ketika orang tua membuka YouTube Kids, kami menjelaskan bagaimana sistem kami memilih dan merekomendasikan konten serta cara menandai video. Kami juga meminta pengguna untuk membuat pilihan tentang jenis konten yang diinginkan untuk anak-anak mereka lihat. Orang tua dapat memutuskan pengalaman yang tepat untuk keluarga mereka sejak dini,” tutup Anderson.

Application Information Will Show Up Here

YouTube Kids Siap Hadirkan Fitur Kustomisasi yang Lebih Komprehensif

Sejak dirilis tiga tahun yang lalu, YouTube Kids terus diperbarui demi memberikan pengalaman yang lebih optimal, tak hanya untuk anak-anak tapi juga buat orang tua. Dari awal YouTube Kids selalu memberikan kemudahan bagi orang tua untuk mengontrol konten yang bisa dikonsumsi anak-anaknya, dan itu terus disempurnakan pada versi terbarunya.

Dalam waktu dekat, YouTube Kids bakal menawarkan koleksi video yang berasal dari sejumlah channel terpercaya, macam Sesame Street maupun PBS Kids. Tim internal YouTube Kids juga sudah menyiapkan koleksi video dari bermacam topik, mulai dari arts & crafts sampai musik dan olahraga. Semuanya demi melindungi anak-anak dari konten yang tidak sepantasnya mereka tonton.

Meski demikian, yang paling tahu soal apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak adalah orang tuanya masing-masing. Untuk itu, YouTube Kids nantinya bakal menyediakan opsi di mana para orang tua bisa memilih koleksi video maupun channel apa saja yang dapat diakses oleh buah hatinya, dan ini bisa dibuat lebih spesifik lagi per profil masing-masing anak.

Pembaruan yang terakhir berkaitan dengan fitur untuk mematikan fungsi search pada aplikasi YouTube Kids. Nantinya, apabila fitur ini aktif, rekomendasi konten yang disuguhkan pun hanya akan terbatas pada channelchannel yang sudah dipilih dan diverifikasi oleh tim internal YouTube Kids.

Semua ini menarik dan sangat menguntungkan bagi anak-anak maupun orang tua. Sayang sekali sampai detik ini pun masyarakat tanah air masih belum bisa mengunduh YouTube Kids tanpa mengubah pengaturan negara di akun app store-nya masing-masing. Ayolah YouTube, sudah 2018 dan kami para orang tua telah lama menanti kehadiran YouTube Kids demi kebaikan generasi penerus.

Sumber: YouTube.

YouTube Kids Diperbarui, Kini Setiap Anak Bisa Memiliki Profilnya Sendiri

Anda mungkin tidak ingat kalau Google pernah merilis aplikasi YouTube Kids di tahun 2015. Hal ini wajar mengingat aplikasi YouTube khusus anak-anak ini masih belum kunjung tersedia di Indonesia, meski jumlah pengguna aktifnya sudah melewati angka 11 juta per minggu di 37 negara.

Terlepas dari itu, perkembangan YouTube Kids masih cukup menarik untuk disorot. Menarik karena versi terbarunya membawa opsi kustomisasi yang jauh lebih lengkap, memungkinkan anak yang lebih tua untuk bergantian dengan adiknya menggunakan aplikasi, tanpa risiko konten yang tercampur aduk.

Rahasianya adalah melalui fitur profil. Orang tua sekarang dapat membuatkan profil untuk masing-masing anaknya. Anak yang lebih tua bakal mendapati konten yang lebih banyak di halaman utama, sedangkan adiknya yang lebih muda bakal menjumpai lebih sedikit teks.

YouTube Kids profile

Desain dan optimalisasi konten yang disesuaikan dengan umur anak ini krusial, sebab anak-anak yang terus bertambah dewasa pastinya menginginkan sebuah platform yang juga ikut bertumbuh bersama mereka. Demikian penilaian Google setelah berbicara dengan banyak orang tua.

Versi anyar YouTube Kids juga memungkinkan anak-anak untuk menetapkan passcode rahasia pada profilnya untuk mencegah keisengan kakak atau adiknya, meski ini tidak berlaku untuk orang tuanya. Terakhir, proses setup awalnya sudah disempurnakan supaya orang tua tidak kesulitan dalam menyiapkan aplikasi untuk anak-anaknya.

Sumber: YouTube.

YouTube Kids Mulai Go International, Diawali di UK dan Irlandia

YouTube Kids, aplikasi yang diciptakan secara khusus untuk menyuguhkan konten terkurasi bagi anak-anak kini mulai go international. Sebelumnya, aplikasi ini hanya bisa diunduh oleh pengguna yang tinggal di Amerika Serikat saja. Dan selama sekitar 9 bulan sejak dirilis, jumlah download-nya sudah mencapai lebih dari 10 juta kali.

Ekspansi internasional ini diawali di UK dan Irlandia terlebih dulu. Google sepertinya tidak ingin terburu-buru karena mereka juga berusaha menggandeng sejumlah media publikasi untuk menyajikan konten-konten yang populer secara lokal. Jadi di setiap negara rekomendasi video yang disuguhkan pasti berbeda.

Semua kegiatan menonton di YouTube Kids tidak terikat pada suatu akun. Fitur-fitur seperti upload, share, like, atau yang lainnya yang membutuhkan akun telah disingkirkan dari YouTube Kids. Fokusnya hanya pada rekomendasi video yang ditampilkan pada home screen – yang terbagi menjadi 4 kategori, yakni Shows, Music, Learning dan Explore.

YouTube Kids juga menyediakan fitur search, tapi para orang tua juga bisa memilih untuk menonaktifkannya. Mengapa? Karena Google belum berani menjamin kalau konten yang muncul adalah yang benar-benar cocok buat anak-anak. Ada kemungkinan hasil pencariannya mencakup video yang tergolong kurang ramah bagi anak-anak.

Agar pengaturan yang telah ditetapkan tidak diubah-ubah, para orang tua juga bisa memasang password. Fitur menarik lain adalah timer, dimana aplikasi akan mengingatkan sang anak kalau waktu menontonnya sudah habis. Harapannya, yang ‘dimusuhi’ oleh sang anak adalah aplikasi YouTube Kids itu, bukan orang tuanya.

Semoga saja Google bisa membawa YouTube Kids ke Indonesia sesegera mungkin.

Sumber: YouTube UK Blog dan VentureBeat.

Google Luncurkan Aplikasi YouTube Kids untuk Anak-Anak (Update)

Saya memiliki keponakan berusia empat tahun yang sangat senang menonton video-video YouTube di iPad. Saat bertemu istri saya usai sekolah, ia selalu meminjam iPad Mini dan langsung membuka aplikasi YouTube untuk menonton video-video terbaru yang muncul di “My Subscription”. Continue reading Google Luncurkan Aplikasi YouTube Kids untuk Anak-Anak (Update)