Uber dan Express Group Jajaki Kemitraan (UPDATED)

Uber dan perusahaan transportasi Express Group menjajaki kolaborasi dengan mengumumkan pilot program integrasi ride sharing dan program pembiayaan di Jakarta. Melalui kerja sama ini, mitra pengemudi Taksi Express bisa menggunakan layanan UberX untuk menerima pesanan. Di sisi lain, mitra pengemudi Uber memiliki opsi mencicil kendaraan dari Express Group, tanpa atribut taksi atau branding, yang termasuk dalam program Vehicle Solutions Uber.

Kemitraan antara perusahaan taksi dan layanan on-demand ini adalah yang kedua kalinya di Jakarta. Sebelumnya Go-Jek dan Blue Bird sempat mengumumkan penjajakan kemitraan kemudahan pemesanan, meskipun yang terakhir ini belum jelas bentuk konkretnya. Sebelumnya Express juga mengembangkan produk teknologi informasinya sendiri dengan peluncuran aplikasi pemesanan MyTrip.

Baik Uber maupun Taksi Express bisa dipesan melalui aplikasi messaging LINE.

Express adalah salah satu perusahaan transportasi yang terkena dampak, termasuk turunnya kinerja saham dan penurunan pendapatan, akibat hadirnya layanan on-demand. Kerja sama ini diharapkan dapat memperbaiki tingkat utilisasi layanannya, khususnya di ibukota.

“Melalui kolaborasi bersama Uber, kami harap tingkat utilisasi armada Express Group dapat ditingkatkan dan kami dapat memberikan layanan mobilitas yang aman, nyaman, dan menarik bagi penumpang, sekaligus memungkinkan pengemudi kami untuk mendapat manfaat dari teknologi ride sharing yang memberikan fleksibilitas dan peluang ekonomi yang lebih,” kata Benny Setiawan, Chief Operating Officer Express Group.

Saat ini Express disebutkan memiliki 11 ribu unit taksi di seluruh Indonesia, tapi kami tidak mendapatkan informasi berapa unit yang beroperasi di Jakarta.

Pihak Uber mengkonfirmasi pemesanan taksi melalui UberX akan menggunakan skema biaya UberX, termasuk pilihan pembayaran, promo, dan profil (Personal atau Business).

Mitra pengemudi Taksi Express yang berpartisipasi dalam program ini akan melayani permintaan perjalanan melalui aplikasi Uber ketika mereka tidak ada penumpang atau mengambil permintaan dari pesanan telepon/SMS dari call center Taxi Express.

Dari sisi konsumen, akan ada notifikasi (pop up) bahwa kendaraan yang dipesan berupa Taksi Express.

“Kami antusias bahwa Express Group, sebuah perusahaan taksi terkemuka di Indonesia, menggunakan ride sharing dan teknologi untuk menjangkau pangsa pasar baru. Kolaborasi ini ditujukan untuk menjadikan ridesharing semakin handal bagi penumpang dan membuka lebih banyak peluang ekonomi bagi mitra-pengemudi. Kami senang dapat berkolaborasi dengan Express Group,” kata Eric Alexander, Head of Business, APAC, Uber.

Update: Ada tambahan informasi soal penarifan taksi Express yang menggunakan skema pemesanan UberX

Deals@DS Minggu Ini (16 – 22 Desember 2016)

Sesuai komitmen kami, Deals@DS kami terus perbarui tiap minggunya. Kami memberikan diskon-diskon menarik dari berbagai layanan e-commerce, SaaS, cloud hosting, atau co-working space yang produk-produknya menjadi kebutuhan pembaca kami.

Untuk dapat menikmati penawaran ini, pembaca diwajibkan melakukan login, yang bisa dilakukan dengan menautkan akun Facebook atau LinkedIn. Tenang, kami menjaga privasi data-data Anda.

Berikut ini adalah promo yang sedang berjalan:

Tunggu apalagi, daftar sekarang dan nikmati privilege menjadi member dengan penambahan deals sepanjang waktu. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku.

Deals@DS Minggu Ini (9 – 15 Desember 2016)

Sesuai komitmen kami, Deals@DS kami terus perbarui tiap minggunya. Kami memberikan diskon-diskon menarik dari berbagai layanan e-commerce, SaaS, cloud hosting, atau co-working space yang produk-produknya menjadi kebutuhan pembaca kami.

Untuk dapat menikmati penawaran ini, pembaca diwajibkan melakukan login, yang bisa dilakukan dengan menautkan akun Facebook atau LinkedIn. Tenang, kami menjaga privasi data-data Anda.

Berikut ini adalah promo yang sedang berjalan:

Tunggu apalagi, daftar sekarang dan nikmati privilege menjadi member dengan penambahan deals sepanjang waktu. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku.

Deals@DS Minggu Ini (2 – 8 Desember 2016)

Sesuai komitmen kami, Deals@DS kami terus perbarui tiap minggunya. Kami memberikan diskon-diskon menarik dari berbagai layanan e-commerce, SaaS, cloud hosting, atau co-working space yang produk-produknya menjadi kebutuhan pembaca kami.

Untuk dapat menikmati penawaran ini, pembaca diwajibkan melakukan login, yang bisa dilakukan dengan menautkan akun Facebook atau LinkedIn. Tenang, kami menjaga privasi data-data Anda.

Berikut ini adalah promo yang sedang berjalan:

Tunggu apalagi, daftar sekarang dan nikmati privilege menjadi member dengan penambahan deals sepanjang waktu. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku.

3 Pelajaran MiSK Global Forum untuk Startup Indonesia

Keterlibatan delegasi Indonesia di MiSK Global Forum 2016 sudah dibahas di artikel sebelumnya. Ada beberapa hal menarik lain yang saya peroleh di sela-sela mengikuti berbagai sesi dan menjalin networking di antara delegasi dan partisipan.

Saudi, yang selama ini kita kenal sebagai negara kaya karena melimpahnya hasil migas, mencoba memberikan atmosfer yang berbeda di acara ini. Gejolak harga minyak, instabilitas politik di kawasan Timur Tengah, dan perubahan peta politik global membuat anak-anak muda di sana tak lagi bisa terus-menerus bergantung pada fasilitas yang selama ini mereka peroleh.

Berikut ini adalah 3 poin yang bisa menjadi pelajaran bagi penggiat startup di Indonesia.

Masalah adalah “berkah”

Saudi Arabia selama ini adalah salah satu negara kaya yang banyak bergantung pada melimpahnya sumber daya alam, khususnya migas. Dengan kondisi sekarang yang cenderung tidak lagi menguntungkan, mereka harus mencari sumber-sumber pendapatan baru.

Salah satu usaha yang dilakukan adalah kegiatan konferensi kewirusahaan seperti MiSK Global Forum. Meskipun demikian, hal tersebut tidak bisa serta merta menjadi pemicu anak muda untuk mengikuti “virus” kewirausahaan.

Berdasarkan data Saudi Youth Index 2016 yang dirilis dalam konferensi tersebut, pekerjaan di sektor pemerintah atau publik masih menjadi pilihan utama anak muda di negara tersebut. Faktor stabilitas keuangan masih menjadi isu utama.

Di Indonesia sendiri, yang jelas lebih banyak masalah, sikap mandiri dan tidak lagi bergantung pada pemerintah sudah mulai menjadi tren baru di kalangan anak muda. Masalah menjadi “berkah” ketika kreativitas terus diasah untuk membantu pemerintah menyelesaikan masalah-masalah ini. Kewirausahaan, termasuk yang berbasis teknologi, adalah salah satu cara yang menjadi pilihan.

Perempuan adalah penggerak perekonomian

Salah satu pembicara utama di ajang MiSK Global Forum adalah Pendiri Grameen Bank Muhammad Yunus. Secara khusus, Grameen Bank memberi bantuan tanpa jaminan kepada para perempuan karena mereka adalah penggerak perekonomian. Hal ini terbukti efektif.

Salah satu hal yang digalakkan di MiSK Global Forum adalah partisipasi perempuan dalam perekonomian. Sebelumnya, stigma yang kita pahami adalah keterbatasan peran perempuan di luar rumah. Kini pemerintah Saudi, melalui ajang seperti ini, melihat bahwa partisipasi perempuan bakal mendorong perekonomian ke arah yang lebih baik. Saudi Youth Index 2016 juga mencatat bahwa kaum perempuan Saudi lebih positif dan lebih yakin terhadap outlook negara ketimbang kaum laki-lakinya.

Di Indonesia kondisinya tak jauh berbeda. Perempuan sejak lama menjadi tulang punggung keluarga. Di desa, di kota, di pedalaman, di perkantoran, partisipasi aktif perempuan bakal mendorong sebuah negara ke arah yang lebih baik.

Penggiat startup perempuan pun tak kalah. Hadirnya CEO Hijup Diajeng Lestari sebagai salah satu pembicara adalah salah satu pengenalan karya anak bangsa di kancah global.

Pendidikan adalah kunci

“Kunci edukasi adalah dengan membebaskan siswa dari “kediktatoran guru” dan membiarkan mereka mengikuti ritme mereka sendiri” – Pendiri dan CEO Udacity Sebastian Thrun.

Pendidikan terus menerus didengungkan dalam MiSK Global Forum sebagai salah satu pilar inti pendukung kewirausahaan dan perekonomian. Ketika siswa selalu mengikuti perintah guru, hal tersebut akan terus terbawa dan mengurangi kreativitas mereka, padahal setiap anak diciptakan dengan kemampuan berbeda-beda.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih memiliki permasalahan mendasar soal pendidikan. Startup teknologi pendidikan (edtech) berusaha membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan ini, baik dalam bentuk solusi kelas online maupun sarana diskusi pembelajaran di luar kelas.

Pendidikan bukan cuma soal pendidikan formal. Evolusi pendidikan mendorong setiap orang untuk terus belajar, karena keilmuan dan pengetahuan terus berkembang. Tentu saja, semua disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

Deals@DS Minggu Ini (25 November – 1 Desember 2016)

Sesuai komitmen kami, Deals@DS kami terus perbarui tiap minggunya. Kami memberikan diskon-diskon menarik dari berbagai layanan e-commerce, SaaS, cloud hosting, atau co-working space yang produk-produknya menjadi kebutuhan pembaca kami.

Untuk dapat menikmati penawaran ini, pembaca diwajibkan melakukan login, yang bisa dilakukan dengan menautkan akun Facebook atau LinkedIn. Tenang, kami menjaga privasi data-data Anda.

Berikut ini adalah promo yang sedang berjalan:

Tunggu apalagi, daftar sekarang dan nikmati privilege menjadi member dengan penambahan deals sepanjang waktu. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku.

Kiprah Delegasi Indonesia di MiSK Global Forum Saudi Arabia

Minggu lalu saya mendapatkan kesempatan mengikuti ajang MiSK Global Forum yang diselenggarakan di Riyadh, Saudi Arabia. Dari Indonesia ada 15 anggota delegasi yang berpartisipasi, melalui GEPI (Global Entrepreneurship Program Indonesia) sebagai mitra, terdiri dari penggiat startup teknologi dan kewirausahaan sosial (social entrepreneurship). Satu di antaranya, CEO Hijup Diajeng Lestari, didaulat menjadi salah satu pembicara dalam sebuah diskusi panel tentang kewirausahaan perempuan dengan mendorong nilai-nilai budaya dan fashion.

Saudi, yang selama ini kita kenal sebagai negara kaya karena melimpahnya hasil migas, mencoba memberikan atmosfer yang berbeda di acara ini. Gejolak harga minyak, instabilitas politik di kawasan Timur Tengah, dan perubahan peta politik global membuat anak-anak muda di sana tak lagi bisa terus-menerus bergantung pada fasilitas yang selama ini mereka peroleh.

Pangeran Mohammad bin Salman, Deputi Putra Mahkota, yang juga kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, melalui Yayasan MiSK mencoba memperkenalkan sisi kewirausahaan yang mungkin masih terdengar asing untuk kaum muda di kawasan itu.

Menghadirkan sejumlah pembicara dunia yang inspiratif, termasuk penerima Nobel Perdamaian dan Pendiri Grameen Bank Muhammad Yunus, Executive Chairman Cisco Systems John Chambers, Co-Founder Pixar Alvy Ray Smith, dan Co-Founder dan CEO Udacity Sebastian Thrun, ajang seperti ini diharapkan membuka mata soal perkembangan bisnis global dewasa ini, baik yang berbentuk kewirausahaan sosial maupun yang berbasis teknologi.

Pemberdayaan perempuan juga menjadi tema penting yang coba diangkat. Di Saudi, stigma bahwa perempuan “tidak boleh” melakukan ini dan itu (di luar konteks urusan rumah tangga) seakan-akan lekat di benak para pengamat. MiSK Global Forum mencoba menghadirkan sejumlah pengusaha perempuan yang berhasil mendobrak stigma ini melalui bisnis, edukasi, dan gerakan yang dihimpun.

Mempromosikan busana muslim sebagai bisnis global

CEO Hijup Diajeng Lestari sebagai salah satu pembicara diskusi panel di MiSK Global Forum 2016 / DailySocial
CEO Hijup Diajeng Lestari sebagai salah satu pembicara diskusi panel di MiSK Global Forum 2016 / DailySocial

Salah satu sesi pemberdayaan perempuan melibatkan Diajeng sebagai pembicara. Dalam diskusi panel bertajuk “Playing at the Heart of a Nation: From Cultural Heritage to a Brand Value, Diajeng bersanding bersama dua desainer fashion Timur Tengah, yaitu Lubna Al Zakwani dan Arwa Alammari.

Sebagai seorang pengusaha marketplace online yang sudah mendapatkan investasi dari 2 investor Silicon Valley, Diajeng menekankan pentingnya standar untuk setiap produk yang dijualnya. Jika ingin memasuki pasar internasional, ada sejumlah standar yang harus dipenuhi. Untuk bisnis fashion misalnya, ada aturan soal bahan dan ukuran. Karakter dan DNA juga menjadi hal yang perlu diperhatikan.

E-commerce, lanjutnya, membantu seorang desainer atau pengusaha meraih konsumen secara global tanpa limitasi jarak dan waktu. Kaum Muslim, sebagai konsumen segmen ini, berjumlah 1,7 miliar di seluruh dunia dan tidak hanya tinggal di negara-negara mayoritas Muslim.

Menurut data yang dimiliki Diajeng, pasar fashion Islam bernilai $230 miliar dan justru para pemainnya adalah pemain fashion besar yang tidak berbasis di negara Islam, misalnya Uniqlo dan H&M. Diajeng tidak ingin negara Muslim hanya menjadi pasar dan ingin mengembangkan bisnis yang bisa mempekerjakan banyak orang.

 

Pasca Perolehan Pendanaan, Co-Working Space Spacemob Segera Buka Cabang di Jakarta

Co-working space Spacemob yang berbasis di Singapura kemarin mengumumkan perolehan pendanaan awal yang terbilang fantastis senilai $5,5 juta (sekitar Rp 74 miliar) dari sejumlah investor yang dipimpin oleh Vertex Ventures Holdings. Perusahaan investasi Indonesia Alpha JWC juga terlibat dalam pendanaan ini. Salah satu hal yang bakal dilakukan Spacemob adalah berekspansi ke Jakarta dan membuka cabangnya di sini di kuartal pertama 2017.

Spacemob didirikan oleh Turochas ‘T’ Fuad, seseorang berkebangsaan Indonesia yang telah lama menetap dan berbisnis di Singapura. Jika namanya terdengar familiar, Fuad sebelumnya adalah pendiri Travelmob, sebuah startup travel (dengan model bisnis mirip Airbnb) yang diakuisisi HomeAway tahun 2013 lalu.

Kepada DailySocial, Fuad mengatakan bahwa Spacemob didirikan berdasarkan pemahamannya tentang kemitraan pengelola hotel dan pemilik properti saat mengelola Travelmob. Dari sana ia melihat peluang untuk membawa model seperti ini ke industri co-working. Spacemob lahir dengan premis bahwa ruang adalah “hal terpenting kedua”. Yang utama adalah dukungan dan ekosistem yang disediakan untuk anggota.

Sebagai sebuah co-working space, Spacemob bisa dikatakan unik karena memiliki tim teknis lengkap, dari full stack developer, front end engineer, designer, hingga product manager. Disebutkan tim ini membangun sistem pembayaran untuk pemesanan makanan dan ruangan melalui QR code, membangun sistem administrasi ruang (misalnya untuk mengunci ruangan) secara nirkabel, dan memiliki sistem keanggotaan yang memberikan berbagai benefit.

“Segera meluncur adalah direktori anggota yang menyediakan profil in-depth setiap anggota dan layanan yang mereka berikan dan butuhkan. Tim juga dalam proses membangun teknologi pelacakan berbasis RFID untuk memaksimalkan efisiensi ruang,” ungkapnya.

Spacemob Jakarta

Khusus untuk ekspansinya di Jakarta, Fuad menyebutkan ruangannya di Jakarta akan menjadi ekstensi DNA mereka saat ini, sebuah co-working space yang fokus untuk membangun dasar bisnis dengan membawa mindset teknologi untuk mengelola co-working space dan mendorong terciptanya kegiatan co-working di antara para anggotanya.

Co-Founder dan Managing Partner Alpha JWC Chandra Tjan dalam pernyataannya menyebutkan, “Yang membuat Spacemob benar-benar spesial adalah visi kuat T, kepercayaannya untuk membuat perubahan di dunia industri working space di zaman sharing economy, dan kemampuannya menginspirasi orang-orang terbaik untuk bergabung dalam perjalanannya.”

Tentang kemungkinan perekrutan engineer di Jakarta, Fuad mengatakan, “Kami terbuka untuk merektut talenta dari berbagai negara di kawasan ini, termasuk di Jakarta. Salah satu front-end engineer kami adalah orang Indonesia yang direkrut dari Jakarta.”

“Kami memiliki rencana ekspansi yang agresif, berniat meluncurkan 30 lokasi Spacemob di Asia Pasifik pada tahun 2019. Investasi ini akan mendanai hal tersebut,” tutup Fuad menjustifikasi nominal perolehan pendanaan awal ini.

Deals@DS Minggu Ini (11 – 17 November 2016)

Sesuai komitmen kami, Deals@DS kami terus perbarui tiap minggunya. Kami memberikan diskon-diskon menarik dari berbagai layanan e-commerce, SaaS, cloud hosting, atau co-working space yang produk-produknya menjadi kebutuhan pembaca kami.

Untuk dapat menikmati penawaran ini, pembaca diwajibkan melakukan login, yang bisa dilakukan dengan menautkan akun Facebook atau LinkedIn. Tenang, kami menjaga privasi data-data Anda.

Berikut ini adalah promo yang sedang berjalan:

Tunggu apalagi, daftar sekarang dan nikmati privilege menjadi member dengan penambahan deals sepanjang waktu. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku.

Strategi Omnichannel Matahari Department Store Hadirkan MatahariStore

Hari ini Matahari Department Store (MDS) dan MatahariMall resmi men-spin off MatahariStore sebagai suatu situs e-commerce tersendiri yang fokus di segmen fashion. Langkah ini merupakan bagian dari strategi omnichannel menjangkau seluruh lapisan masyarakat di seluruh daerah Indonesia. Dalam pelaksanaannya, operasional MatahariStore akan menggunakan infrastruktur MatahariMall yang sudah ada.

Direktur Merchandising and Marketing MDS Christian Kurnia dalam acara peresmian hari ini mengungkapkan saat ini ada 148 gerai Matahari di 68 kota di Indonesia. Meskipun demikian, sesungguhnya mereka bisa membangun 400 gerai jika tidak karena keterbatasan infrastruktur dan sumberdaya. Untuk menjangkau lebih banyak lapisan inilah Matahari Store dihadirkan.

“MatahariStore.com hadir sebagai sebuah kesempatan bagi MDS untuk menjangkau mereka yang sebelumnya belum terjangkau oleh toko fisik,” ujar Christian.

Matahari Store tidak berdiri sendiri. Dengan strategi omnichannel, MDS tetap terus membangun gerai fisik, setidaknya 6-8 gerai baru per tahunnya.

Berdasarkan informasi keterbukaan, selama 9 bulan pertama tahun ini MDS telah membukukan pendapatan sekitar 13 triliun Rupiah. Meskipun demikian, tidak ada informasi berapa persen yang telah disumbangkan melalui MatahariMall (sektor online). Sektor fashion adalah salah satu primadona layanan berbasis online.

“Kala MatahariMall.com menawarkan lebih dari berbagai jenis pilihan barang dan melayani pasar dengan cakupan yang sangat luas, MatahariStore.com lebih terfokus kepada fashion, mengandalkan kepercayaan dari pasar yang telah dibangun selama ini,” ujar CEO MatahariMall Hadi Wenas.

Christian menganalogikan MatahariMall sebagai sebuah mall, sedangkan gerai MDS di MatahariMall sebagai tenant. Sebagai salah satu tenant, kans MDS untuk mendapatkan pembeli lebih kecil. MatahariStore meng-highlight produk-produk MDS dengan look-and-feel yang diserupakan dengan gerai fisiknya. MatahariStore dijanjikan memberikan harga yang lebih murah dari gerai fisik karena berkurangnya biaya operasional, seperti biaya tempat dan pramuniaga.

Dengan menggunakan infrastruktur MatahariMall, pembelian melalui MatahariStore akan dilayani oleh sistem pembayaran MatahariMall. Pun demikian untuk pengiriman dan pengembalian produk. Proses ini juga bisa berlangsung di 649 titik Pickup & Pay MatahariMall di seluruh Indonesia.

Menurut informasi yang kami terima, konsumen MatahariMall tidak perlu membuat login baru jika ingin mengakses MatahariStore. Selain via web, MatahariStore juga tersedia dalam bentuk aplikasi di platform Android dan iOS.

Persaingan di sektor fashion commerce

Hadirnya MatahariStore menambah marak persaingan di sektor fashion commerce. Sebelumnya sudah ada Zalora, BerryBenka, Orami, dan sejumlah layanan e-commerce lainnya yang memperebutkan kue di segmen ini.

Melihat tren yang mendorong penjualan lebih banyak private label demi mengoptimalkan perolehan margin, MatahariStore memiliki keunggulan dengan banyaknya private label miliknya yang dikenal masyarakat. Strategi O2O yang dimiliki MatahariMall bisa menjadi senjata MatahariStore untuk mempertahankan posisinya.

“Saat ini, pasar digital di Indonesia masih menyimpan peluang yang luar biasa. Kolaborasi antara MatahariMall.com dan MatahariStore.com menjadi sinergi strategis antara kedua perusahaan di bawah naungan Lippo Group untuk memaksimalkan potensi pasar Indonesia,” tutup Hadi.

Application Information Will Show Up Here