Tiga Ciri Smart House untuk Millenials

Sophisticated. Rasanya, kata tersebut akan langsung muncul di benak kita kala mendengar istilah smart home. Terlebih ketika kita telah memahami bahwa di dalam sebuah rumah yang dikategorikan smart home, kita akan menemui beragam device yang serba terotomasi.

Tapi, sebelum memutuskan untuk secara penuh mengadopsi smart home—dengan lampu rumah yang bisa dinyalakan dengan scheduling atau vaccuum cleaner dikendalikan melalui smartphone—sebaiknya kamu memahami terlebih dulu apa saja prinsip dasar smart home. Dengan prinsip ini sebagai acuan, bukan tidak mungkin kamu bisa memiliki hunian ‘pintar’ ke depannya. Let’s live life better!

1. Entertainment

Sebagai kaum muda dengan segudang to-do list tiap harinya, kamu pasti sadar betapa pentingnya nilai sebuah hiburan. Tentunya, dalam aspek entertainment, kamu harus merasakan pengalaman yang beberapa langkah lebih maju jika ingin menganut sistem smart home.

Panasonic TV 4K PRO, misalnya. Televisi dengan Hexa Chroma Drive ini dapat menjadi salah satu pilihan untuk menikmati beragam opsi hiburan yang ada. Apalagi Panasonic TV 4K Pro dirancang untuk memberikan kualitas gambar semirip mungkin dengan sudut padang si pembuat film. Mereka menggabungkan prosesor Master HCX Panasonic yang mutakhir dengan teknologi pengelolaan kualitas profesional dan rentang warna yang lebar untuk menangkap setiap nuansa film asli.

2. Energy efficiency

 

16423030_1294490610589697_1443846581407929233_o (1)

Yang perlu digarisbawahi dari konsep smart home adalah gagasan dalam meningkatkan pengalaman menggunakan produk teknologi dengan mengurangi penghamburan energi. Belum sah sebuah rumah disebut smart home bila efisiensi energi belum menjadi pertimbangan.

Konsep ini telah diadaptasi oleh Panasonic melalui teknologi Inverter. Inilah fitur yang dikembangkan Panasonic yang memungkinkan kompresor menggunakan lebih sedikit energi untuk menjaga pengaturan suhu sekaligus mampu menyejukkan dan menghangatkan ruangan dengan lebih cepat setelah dihidupkan.

Teknologi yang ditanamkan di beberapa perangkat Panasonic seperti AC dan kulkas ini memungkinkan penggunaan listrik lebih hemat tanpa mengganggu performa dari perangkatnya.

3. Health

18766554_1419340194771404_1180282590551514389_o (1)

Pintar dan sehat itu mestinya selaras. Karena itulah kesehatan menjadi bagian dari pilar utama smart home. Sudah seharusnya kemajuan teknologi mendukung kesehatanmu.

Panasonic sadar akan hal tersebut dan berupaya mewujudkan dasar-dasar smart home yang kelihatannya dimulai dari AG Clean, teknologi yang menjamin anti-bakteri lebih kuat sehingga menjaga kebersihan makanan serta minuman dalam kulkas. Teknologi ini juga secara cerdas dapat menghilangkan aroma tajam yang berasal dari ikan dan sayur dengan sistem double deodorizing.

Jadi, membangun ‘rumah pintar’ itu bukan semata mengenai Internet of Things atau segala sesuatu yang terhubung. Tiga hal di atas lebih penting untuk diterapkan terlebih dahulu sebagai dasar dalam membangun smart house. Baru setelahnya, kamu bisa mempersiapkan penerapan smart house yang lebih komprehensif dan terotomasi maksimal.

Ketika kamu sudah siap mewujudkan rumah impian, jangan lupa untuk ikut serta Festival Rumah Impian bersama Panasonic. Then, let’s live life better!

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Panasonic.

4 Hal yang Merangkum Keseruan Mini Finhacks 2017

Proses pencarian IT developer terbaik yang dapat mengembangkan sektor digital banking dalam Finhacks 2017 akan dilakukan dengan berbagai cara. Mini Finhacks adalah salah satunya, di mana BCA dan DailySocial akan mampir ke empat kota di Indonesia, agar dapat secara langsung bertatap muka dengan talenta-talenta IT terbaik Tanah Air.

Menariknya, Mini Finhacks lebih dari ajang ‘silaturahmi’ dengan pelaku dunia fintech dan pengembangan aplikasi saja; kegiatan ‘pemanasan’ Finhacks ini juga menjadi tempat berbagi insight, pembuktian kemampuan inovasi, dan wadah untuk mendapatkan tiket emas menuju Finhacks 2017 dengan tema #Codescape.

Seperti apa keseruan yang akan terjadi? Here you go!

Sprint Coding

Seperti namanya, Mini Finhacks adalah versi ‘kecil’ dari hackathon; Mini Finhacks menyambangi tiga kota Indonesia dengan konsep sprint coding yang berlangsung selama tiga jam.

Secara prinsip, sprint coding hampir mirip dengan hackathon, yakni menjadi ajang kompetisi untuk mengembangkan aplikasi. Yang membedakan ialah, di sprint coding, kecepatan menjadi salah satu poin penilaian.

Tapi yang cepat belum tentu yang dapat, karena kemampuan aplikasi menjadi solusi permasalahan juga merupakan salah satu poin nilai lainnya.

Dibuka dengan talkshow

Biarpun konsepnya perlombaan coding, tapi Mini Finhacks tetap memberikan insight-insight menarik kepada para pesertanya. Ilmu ini disajikan di dalam talkshow yang menjadi ‘appetizer‘ dari acara sprint coding.

Membuka pertandingan di Mini Finhacks, talkshow tersebut akan diisi oleh para pakar di dunia perbankan, teknologi, dan local heroes dari kancah startup di setiap kota.

Mereka semua akan mengajak para atlet sprint coding untuk ‘pemanasan’ dengan berbincang santai mengenai isu-isu digital banking melalui tema-tema “Practical Approach on Favorable Digital Banking Product” untuk Mini Finhacks Surabaya, “Developing Favoured Digital Banking Product” untuk Mini Finhacks Yogyakarta, dan “Create Your Own Digital Bank” untuk Mini Finhacks Bandung.

Golden ticket

Di setiap Mini Finhacks, para peserta ditantang memecahkan masalah yang telah disiapkan panitia sebelumnya, selain berpeluang bawa pulang hadiah dengan nilai total Rp 20 juta – lima tim terbaik secara otomatis akan menerima golden ticket ajang utama Finhacks 2017, sehingga berkesempatan meraih jumlah hadiah yang lebih besar lagi.

Beda kota, beda inovasi

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, saat sprint coding, peserta akan diminta menghadirkan inovasi yang menjawab sebuah permasalahan. Menariknya, setiap kota punya permasalahannya masing-masing untuk dipecahkan.

Nah, seperti apa tantangan Mini Finhacks yang ada di kotamu? Siapkah kamu menjawabnya?

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama BCA dan DailySocial sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Finhacks 2017.

Memaksimalkan Smartphone untuk Mendukung Produktivitas Para Founder Startup

Pada awalnya, telepon genggam memang difungsikan sebagai alat komunikasi baik suara maupun teks. Namun perkembangan teknologi yang terus maju membawa berbagai fungsi canggih yang disematkan pada telepon genggam.

Smartphone sekarang ini telah bertambah fungsi bukan hanya lagi untuk panggilan suara dan teks tetapi sudah multitasking. Bisa digunakan untuk komunikasi, hiburan sekaligus untuk mendukung produktivitas alias untuk bekerja.

Para pendiri startup alias founders tentunya tidak asing dengan penggunaan smartphone untuk berbagai kegiatan termasuk yang mendukung pekerjaan mereka dalam mengembangkan perusahaannya. Meski demikian tentunya inspirasi dari tips kali ini bisa jadi bahan ide tambahan, siapa tahu bisa menambah fungsi smartphone yang dimiliki untuk kegiatan produktivitas.

1. Kolaborasi dengan tim

Bagi para founder, bisa berkomunikasi dengan semua tim di mana saja dan kapan saja tentunya adalah sebuah kegiatan rutin. Smartphone Android dengan layar lebar serta performa yang bisa diandalkan tentunya dibutuhkan untuk kegiatan ini. Aplikasi pendukung kerja kolaborasi juga telah tersedia di PlayStore.

Selain aplikasi chat, Slack, Trello dan berbagai tools kolaborasi lain bisa digunakan untuk tetap terhubung dengan anggota tim agar target perusahaan bisa tercapai.

2. Sync dokumen untuk bekerja di mana saja

Salah satu ‘kemewahan’ yang dimiliki dunia pekerjaan yang berbasis teknologi adalah memungkinkan untuk memaksimalkan kerja yang didukung oleh sinkronisasi dokumen. Penggunaan berbagai tools pengolah dokumen yang bisat erhubung ke internet dan bisa diakses lewat smartphone akan memudahkan untuk membuat, meng-edit atau mengirimkan dokumen.

Anda bisa bekerja di desktop saat berada di kantor, lalu sinkronisasi dan meneruskan pekerjaan saat di perjalanan, atau mengerjakan tambahan tugas saat menghadiri konferensi di negara tetangga.

Semua bisa dikerjakan lewat smartphone, asalkan smartphone tertebut hadir dengan dukungan RAM yang mumpuni, prosesor yang handal serta layar lebar yang nyaman untuk melakukan olah dokumen.

3. Simple Coding

Bagi para founder startup yang juga berperan sebagai coder, smartphone juga bisa digunakan untuk kegiatan coding. Meski memang tidak akan senyaman coding dengan laptop atau full desktop namun jika membutuhkan untuk melakukan coding secara mobile, smartphone bisa menjadi salah satu pilihan.

Aplikasi untuk mendukung kegiatan ini juga telah tersedia di PlayStore. Jika smartphone yang Anda miliki berukuran 6 inci, bisa juga ditambahkan aksesoris bluetooth keyboard untuk memberikan kanyamanan saat mengetik.

4. Mencari inspirasi

Menjalankan startup tentunya membutuhkan banyak ide, baik itu untuk inspirasi atau memang akan dikembangkan menjadi fitur pada layanan yang dikembangkan. Smartphone sangat bisa digunakan untuk mencari ide, baik itu dari bacaan teks, video, film atau konten lainnya.

Persoalannya, ide adalah hal yang misterius kedatangannya namun bisa juga cepat pergi. Pernahkah Anda menemukan ide brilian (misalnya ketika membaca e-book atau menonton video di YouTube) lalu ide tersebut tidak Anda tulis atau sampaikan kepada siapapun, dan berakhir hilang begitu saja?

Nah, menariknya smartphone kini bisa membantu Anda menuangkan inspirasi ini dengan cepat. Multitasking dengan split screen dari Samsung Galaxy C9 Pro adalah solusi nyata bagi para founder startup dalam menuangkan ide. Saat ide muncul di tengah-tengah menonton video webinar atau membaca artikel, Anda dapat langsung menuliskannya atau berbagi ke anggota tim, dengan mengaktifkan mode multi windows.

5. Hiburan

Tidak hanya bekerja tentu saja founder startup pun butuh hiburan. Ada berbagai macam hiburan yang bisa dinikmati lewat smartphone, mulai dari bermain game, membaca artikel, membaca novel atau buku sampai dengan menikmati video, film atau dari YouTube dan tentu saja menikmati musik lewat layanan streaming.

Dukungan baterai yang cukup besar (hingga 4000 mAh) akan dibutuhkan untuk kegiatan ini selain tentu saja layar yang baik dan prosesor atau dapur pacu yang bisa mendukung kinerja.

Dengan melihat fitur-fitur yang tersedia di Samsung Galaxy C9 Pro tadi, kita setidaknya dapat menyimpulkan bahwa di tengah tingginya tingkat kesibukan dan aktivitas yang padat, para pendiri dan pemilik startup dapat tetap produktif meski tengah dalam mobile mode. Asalkan ada kecerdikan dalam memanfaatkan waktu dan juga gadget yang mumpuni, task list akan tetap aman terjaga.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung.

Kado Manis dari Sebuah Dedikasi pada Pekerjaan

Era digital berhasil mengubah banyak hal, termasuk kebiasaan orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Tak terkecuali dalam aktivitas pekerjaan, aksesibilitas yang kian mudah membuat batasan antara waktu personal dan profesional seakan sangat tipis. Sebagai contoh, pada saat liburan seperti Idulfitri, dengan gadget yang dimiliki orang tetap bisa menyempatkan diri melakukan aktivitas produktif, mulai dari yang paling sederhana seperti membalas email klien sampai melakukan kegiatan yang lebih kompleks seperti melakukan meeting secara online.

Di lain sisi banyak jenis pekerjaan yang memaksa pegawainya untuk tetap siap siaga. Implikasinya mereka harus merelakan waktu dan kebersamaan yang harusnya dapat dinikmati bersama keluarga. Contohnya ketika kita bertolak mudik ke kampung halaman, di sana kita akan melihat bahwa para pekerja sektor publik, seperti di bandara, tetap berdedikasi pada pekerjaannya membantu para pemudik untuk bertemu dengan keluarga agar bisa bersama di hari raya.

Berangkat dari semangat untuk mengapresiasi para “pahlawan di balik layar”, Traveloka bekerja sama dengan PT Angkasa Pura I (Persero) menghadirkan Program Silaturahmi – Angkasa Pura 1. Salah satu perwujudan program ini ialah dengan menerbangkan puluhan keluarga dari pekerja sektor publik, khususnya yang bertempat di bandara, untuk dapat merayakan hari raya bersama keluarga.

Dijelaskan oleh Caesar Indra selaku Senior Vice President Business Development Traveloka bahwa dalam program ini Traveloka menyediakan sebanyak 200 tiket pesawat pulang pergi dan satu kamar hotel selama 3 hari 4 malam di destinasi cakupan wilayah operasional PT Angkasa Pura 1 berada. Sebagai informasi, terdapat lebih dari 5.000 karyawan PT Angkasa Pura 1 di 13 bandara nasional yang tetap bertugas melayani selama hari libur menyambut Idulfitri.

Dalam kesempatan yang sama, Adi Nugroho, Direktur Personalia dan Umum PT Angkasa Pura 1 menambahkan bahwa pihaknya mengapresiasi para pekerja bandara yang tetap bertugas melayani publik pada momen liburan kali ini. Dan program yang digagas bersama Traveloka dinilai akan menjadi salah satu apresiasi atas kerja keras yang mereka lakukan.

Dikatakan lebih lanjut oleh Adi bahwa dalam program ini PT Angkasa Pura 1 akan membantu dalam proses seleksi dan verifikasi sehingga memastikan dapat terdistribusi dan dinikmati dengan baik oleh para pekerja. Terdapat beberapa kriteria dalam menyeleksi pekerja bandara yang dapat menerima program ini. Mereka yang menerima kejutan spesial ini adalah yang berada di level staf, yang memiliki kinerja dan prestasi baik dalam masa tugasnya di masing-masing tempat.

Selain itu, bersamaan dengan momen libur lebaran tahun ini, tepatnya tanggal 29 Juni 2017, Traveloka meluncurkan video dokumentasi dari Program Silaturahmi Traveloka – Angkasa Pura I, berupa dua cerita terbaik dari karyawan PT Angkasa Pura 1. Kedua cerita tersebut kini bisa disaksikan di kanal Youtube resmi Traveloka melalui tautan berikut ini: http://bit.ly/trvlkmks dan http://bit.ly/trvlkbali.

Traveloka dulu, silaturahmi kemudian. Angkasa Pura I – Bandara Aman, Mudik Nyaman.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Traveloka.

Empat Inovasi Teknologi Keuangan yang Menarik Bagi Millenials

Millenials dengan pola hidup dan cara berpikirnya yang dinamis, adalah mereka yang cepat beradaptasi dengan teknologi. Untuk para millenials, setidaknya inilah empat inovasi yang layak dicoba;

Chat Vira

Chat Vira adalah Virtual Assistant Chat Banking persembahan BCA. Inovasi fintech yang merupakan salah satu output dari gelaran Finhacks #HackByTheBeach 2016 ini dapat diakses melalui aplikasi-aplikasi chat populer, di antaranya Facebook Messenger, LINE, dan Kaskus Chat.

Kini, Vira dapat membantu mengetahui informasi promosi BCA hingga membantu transaksi perbankan mulai dari cek saldo & mutasi, hingga cek informasi kartu kredit (limit, tagihan, dan transaksi).

CekAja

CekAja adalah portal web yang menyajikan perbandingan ragam produk finansial yang ada di Indonesia, mulai dari tabungan, berbagai produk kredit, produk syariah, produk asuransi, untuk individu dan UKM.

Startup yang sudah berdiri sejak tahun 2014 ini mengaku telah memiliki traksi terbesar pengguna untuk layanan sejenis di Tanah Air, yang dibuktikan melalui kemantapannya berekspansi ke Filipina dengan produk eCompareMo.

Jojonomic

Jojonomic merupakan startup yang menyediakan layanan pengelolaan keuangan, baik untuk pribadi maupun untuk kalangan bisnis. Melalui aplikasi dengan pendekatan social platform, Jojonomic mencoba untuk menghadirkan kenyamanan bagi pengguna sehingga memiliki manajemen finansial yang lebih tertata.

Melalui versi Jojonomic Pro, prosedur reimbursement di organisasi/perusahaan cukup dilakukan melalui foto dan pengisian formulir di aplikasi ponsel. Mereka mengklaim departemen sumber daya manusia bakal menghemat waktu pengurusan reimbursement hingga 70%.

Flip

Menyajikan layanan berupa virtual wallet yang mengedepankan kemudahan transfer antar bank, Flip diunggulkan karena tidak adanya biaya tambahan untuk transfer ke bank mana pun. Soal keamanan, Flip telah menyiapkan beberapa skenario keamanan seperti keamanan di layer aplikasi, layer transmisi dengan memanfaatkan SSL dan keamanan two step verification yang bisa digunakan sesuai kebutuhan pengguna.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama BCA dan DailySocial sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Finhacks 2017.

Diadakan di Empat Kota Indonesia, Sprint Coding dan Hackathon Mewarnai Rangkaian Finhacks Codescape 2017

Setelah tahun lalu sukses menggelar Financial Hackathon (Finhacks) 2016 dengan tema #HackByTheBeach dan menghasilkan tiga inovasi terbaik, BCA dan DailySocial kembali menggelar Finhacks bertajuk Codescape 2017.

Jika tahun lalu mengusung tema #HackByTheBeach dengan suasana tepi laut. Finhacks 2017 ini mengusung tema #Codescape dengan nuansa pegunungan yang akan mengambil lokasi di BCA Learning Institute, Sentul.

Sebelum menuju perhelatan Finhacks 2017, BCA dan DailySocial terlebih dahulu akan mengadakan meetup dan Mini Finhacks.

Inilah rangkaian perjalanan Finhacks #Codescape 2017!

Meetup

Titik awal perjalanan akan dimulai di Meetup Jakarta. BCA dan DailySocial akan menjumpai rekan-rekan developer Ibu Kota untuk berbincang santai dan sharing seputar dunia fintech dan digital banking.

Bertempat di markas Kaskus, Finhacks Meetup Jakarta akan menghadirkan Hans Lesmana (General Manager of KASKUS Payment), Rahmat Harlyadi (Vice President Marketing DailySocial), dan Petrus Johans Ariwibowo (Project Manager of BCA). Ketiganya membahas soal Driving Digital Banking Breakthrough Among Internet Culture.

Mini Finhacks

Sesuai namanya, Mini Finhacks adalah kompetisi pemrograman dengan skala yang lebih kecil. Jika acara utama dari Finhacks Codescape 2017 adalah hackathon, Mini Finhacks dikemas dalam format sprint coding, atau “balapan ngoding”.

Acara Mini Finhacks rencananya akan dilangsungkan di tiga kota yaitu Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung. Dengan acara talkshow sebagai pembukanya, Mini Finhacks di setiap kota akan berisi tema berbeda-beda; “Practical Approach on Favorable Digital Banking Product” di Surabaya, “Developing Favoured Digital Banking Product” di Yogyakarta, dan “Create Your Own Digital Bank” di Bandung.

Di Mini Finhacks, selain talkshow–akan diadakan sprint coding mencari 5 tim yang berkesempatan dapatkan golden ticket Finhacks 2017. Selain ‘golden ticket’ Finhacks 2017, lima tim pemenang sprint coding akan mendapatkan total uang tunai sebesar Rp 20 juta.

Pemenang sprint coding di Mini Finhacks akan mendapatkan golden ticket untuk mengikuti hackathon di Sentul, Bogor.

Setelah Mini Finhacks, perjalanan Finhacks Codescape 2017 akan ditutup di Sentul, Bogor.

Hackathon

Ini dia ‘menu utama’ dari Finhacks Codescape 2017! Tanggal 26 – 27 Agustus 2017, BCA Learning Institute akan berubah menjadi colloseum untuk pertandingan developer fintech Tanah Air.

Dalam ajang hackathon Finhacks Codescape 2017, mereka akan berlaga menciptakan teknologi yang mendorong kemajuan digital banking experience. Enam puluh tim developer berlomba untuk menyajikan solusi terbaru di dunia fintech.

So, are you ready to join the journey?

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama BCA dan DailySocial sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Finhacks 2017.

Tips Mendasar Agar Tim-mu Tetap Solid di Football Manager 2017

Apakah kamu penggemar sepakbola dan mengidolakan Alex Ferguson atau Josep Guardiola yang merupakan pelatih legendaris? Bila demikian, kamu bisa belajar menjadi pelatih bagi tim kesayanganmu.

Kamu bisa seperti mereka dengan bermain ‘Football Manager’. Dalam permainan ini, kamu punya hak penuh dalam mengendalikan taktik dan strategi permainan sepakbola pada tim kesayanganmu.

Kamu bisa merombak susunan pemain sesuka hati dan menjadikan tim tersebut sesuai dengan yang kamu kehendaki. Agar taktik dan strategi permainan bisa dijalankan dengan lancar, tentunya kamu harus bisa menjaga kekompakan para pemain yang kamu pilih.

Lalu bagaimanakah cara agar tim sepakbola kesayanganmu tetap solid dalam melaksanakan pertandingan dalam Football Manager? Berikut adalah tipsnya!

1. Jangan terlalu sering bongkar pasang pemain

Jangan mudah bongkar pasang pemain di setiap jendela transfer (transfer window). Belilah dan juallah pemain tak lebih dari tiga pemain, agar pemain baru mudah beradaptasi dan kekompakan masih terjaga.

2. Selalu lakukan rotasi pemain

Berikan jam terbang dan pengalaman kepada semua pemain. Berilah kepercayaan pada semua pemain, agar pemain–baik cadangan maupun pemain inti–semakin matang dalam hal mental maupun teknik.

3. Pilihlah pemain muda

Pemain muda tentu masih memiliki fisik dan stamina yang bagus, meski dari segi pengalaman masih kalah dibanding pemain tua. Akan tetapi, dengan pelatihan yang baik, para pemain muda tentu akan mendapat pengetahuan dan pengalaman yang cukup mumpuni.

4. Carilah pemain yang berstamina bagus

Stamina sangat diperlukan dalam permainan sepak bola. Maka dari itu, carilah pemain yang berstamina bagus dan mempunyai kecepatan di atas rata-rata.

5. Carilah pemain dengan harga yang cocok

Untuk mendapatkan pemain dengan harga yang minim, belilah pemain yang dibuang oleh klub asalnya. Kenapa? Kebanyakan pemain yang dibuang alias tak dibutuhkan lagi di klubnya, biasanya, akan berharga rendah, bahkan ada yang berstatus free transfer. Ini sangat menguntungkan klub dan dana klub kita.

Itulah beberapa strategi dasar yang bisa kamu lakukan dalam bermain Football Manager yang merupakan game yang sudah melegenda sebagai game yang bisa merebut waktumu. Meski berbayar, kamu tidak akan kecewa untuk mendapatkannya.

Apalagi sekarang Google Play punya promo #SalipLevel selama bulan Ramadan, biar kamu bisa beli aplikasi, game dan item dengan diskon hingga 80%. Selain Football Manager 2 kamu bisa dapatkan diskon untuk game dan item seperti The Amazing Spider-Man 2 dan Minecraft Story Mode. Belinya bisa pakai pulsa juga lho! Ayo, segera dapatkan game-nya di sini dan rasakan pengalaman seru dari berbagai aplikasi di Google Play.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Google Play.

Finhacks 2017, Kreasi dan Rekreasi dengan Coding

Inisiasi BCA dan DailySocial untuk merangkul talenta-talenta pengembangan aplikasi fintech terbukti dapat berlanjut. Pasca kesuksesan Finhacks 2016 yang mengusung tema #HackByTheBeach setahun silam, Finhacks kembali hadir mengusung tema #Codescape; di mana mengajak para developer untuk coding di tengah-tengah pemandangan hijau.

 

Logo Finhacks 2017 / DailySocial
Logo Finhacks 2017 / DailySocial

Berbeda dengan tahun 2016, Finhacks 2017 mengajak para developer untuk mengembangkan teknologi yang mendorong experience perbankan lebih menyenangkan, aman, dan efisien untuk keseharian pengguna.

Refreshing dengan berkreasi

Tema lomba Finhacks 2017 kali ini adalah #Codescape yang punya makna ganda; code dan escape, yang artinya ajang untuk lepas dari kepenatan rutinitas harian dan berkreasi lewat coding. Tema tersebut pun didukung dengan lokasi coding yang berada di BCA Learning Institute Sentul. Dengan lokasi yang dikelilingi pemandangan hijau dan jauh dari padatnya kehidupan perkotaan, diharapkan ide-ide yang fresh bisa bermunculan.

Lanskap sejuk selama ngoding

Makna lainnya, #Codescape juga merupakan akronim dari code dan landscape, di mana pemkamungan hijau dan futuristik BCA Learning Institute di kawasan Sentul akan menemani para peserta hackathon selama melakukan coding.

BCA Learning Institute berlokasi di daerah yang sejuk, dan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Ada banyak fasilitas yang dapat dirasakan para peserta #Codescape. Sederhananya, tempat ini nantinya akan menjadi semacam karantina para inovator untuk dua hari Finhacks #Codescape.

Pemandangan BCA Learning Institute, Bogor / BCA
Pemandangan BCA Learning Institute, Bogor / BCA

Hadiah Lebih dari 120 Juta Rupiah

Tahun ini, perhelatan Finhacks 2017 menyiapkan total hadiah uang tunai senilai 120 juta rupiah untuk tiga tim pemenang utama yang dapat menghadirkan solusi bagi permasalahan fintech, atau secara spesifik digital banking.

Bahkan, lebih dari itu, para pemenang juga secara otomatis akan mendapatkan MacBook Pro 13.3″ Retina Display (juara pertama), MSI GE62 2QL (juara kedua), dan Ricoh Theta S 360 Degree (juara ketiga).

Macbook Pro 13" Retina Display untuk Juara Pertama Finhacks 2017 / Apple
Macbook Pro 13″ Retina Display untuk Juara Pertama Finhacks 2017 / Apple

 

MSI GE62 2QL untuk Juara Kedua Finhacks 2017 / MSI
MSI GE62 2QL untuk Juara Kedua Finhacks 2017 / MSI

 

RICOH Theta S 360 degree untuk Juara Ketiga Finhacks 2017 / RICOH
RICOH Theta S 360 degree untuk Juara Ketiga Finhacks 2017 / RICOH

Dua Jalur Pendaftaran

Ada dua jalur pendaftaran mengikuti Finhacks 2017. Pertama adalah dengan mendaftarkan ide inovasi kamu di Finhacks 2017; kamu bisa langsung memberikan gambaran aplikasi digital banking yang ingin kamu kembangkan, dan men-submit-nya dengan format word atau ppt.

Cara kedua, bisa melalui Mini Finhacks yang akan hadir di tiga kota; Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung. Di Mini Finhacks, selain talkshow–akan diadakan sprint coding mencari lima tim yang berkesempatan dapatkan golden ticket Finhacks 2017.

Mencoba ‘Hackathon Versi Mini’

Selain ‘golden ticketFinhacks 2017, lima tim pemenang sprint coding akan mendapatkan total uang tunai sebesar 20 juta rupiah.

Secara umum, dengan ambience seperti ini, peserta Finhacks 2017 akan diminta untuk menciptakan teknologi yang membuat banking experience lebih mudah dan efisien lagi. Jadi, apakah kamu inovator unggulan yang kami cari?

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama BCA dan DailySocial sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Finhacks 2017.

Mengenal PaaS untuk Dunia Perindustrian

Inovasi, dalam spektrum apapun, dibangun oleh salah satu sifat yang merujuk pada fleksibilitas, yakni dinamis. Kita semua tentu sudah tidak asing dengan istilah tersebut, bila dikaitkan pada kemunculan perubahan-perubahan dari perusahaan sekelas Apple, misalnya. Tak hanya inventornya, teknologi pendukung daya cipta pun harus akur terhadap dinamika proses trial-error, atau kemungkinan perkembangan bisnis yang tiba-tiba melonjak.

Pembaruan industri membuat sifat dinamis ini menjadi sebuah urgensi, apalagi sehubungan dengan dibentuknya ekosistem baru untuk melahirkan bibit-bibit inovasi, seperti Digital Foundry. Itulah contoh implementasi revolusi industri jilid keempat dari kacamata proses kreatif. Dari sisi teknis, mari ambil teknologi cloud computing sebagai contohnya.

Cloud computing mempermudah technologist dalam membangun produk dan mendirikan startup. Dari berbagai ‘atmosfer’ komputasi awan, PaaS (Platform as a Service) adalah bentuk teknologi cloud yang dirancang tepat untuk dapat beradaptasi dengan laju perkembangan bisnis teknologi yang pesat dan pengelolaan aplikasi yang dinamis.

PaaS, melalui segala dayanya dalam mengelola aplikasi dan memelihara infrastruktur secara simpel, membuat kolaborasi yang terjadi di Digital Foundry menjadi tidak terdengar mustahil. Terlebih bila Anda sudah berkenalan dengan Predix.

Predix milik General Electric (GE) telah didesain sedemikian rupa untuk menghadirkan infrastruktur berbasis cloud dengan tingkat keamanan yang tinggi, demi mendukung dunia industri dalam merasakan manfaat dari pertumbuhan Industrial Internet yang pesat. GE mengaku bahwa Predix dirancang untuk industri, oleh industri, guna mengolah data di masa depan.

Cara kerja layanan PaaS Predix yang ditujukan untuk konsep Internet of Things (IoT) cukup sederhana. Anda tinggal menghubungkan data dari sebuah mesin yang dihubungkan ke Predix cloud, lalu Anda bisa mengembangkan Industrial Internet services di dalamnya.

Tak perlu lagi pengeluaran besar untuk memesan sistem in-house data analytic, layanan PaaS Predix membantu Anda untuk meninjau operasional mesin, hingga kemudian Anda dapat menguji dan mengaktifkan aplikasi untuk industri dengan lebih mudah dan terintegrasi pada cloud.

Schindler telah merasakan betapa layanan Predix secara efektif bisa diandalkan. Sebagai salah satu perusahaan lift terbesar di dunia, Predix dapat mengoptimalkan konsumsi daya dari lift dan eskalator rilisan mereka. Bahkan, diproyeksikan Predix akan membantu Schindler menganalisa 100 aplikasi di tingkat mesin (dan mengkoreksinya bila perlu) dalam satu waktu.

Ide membuat platform untuk IoT telah tersaji di atas. Cloud computing telah terbukti menjadi opsi tepat agar industri lebih produktif dalam mengembangkan produk dan mengerjakan proyek. Kini, tinggal idenya. Apa ide pengembangan industrimu?

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh General Electric.

Digital Industrial, Mengintip Cara Kerja Baru Industri Indonesia

Inovasi digital terbukti telah memberikan perbedaan signifikan bagi kehidupan umat manusia. Berbicara kehidupan sehari-sehari, tentu sudah tidak asing lagi di telinga Anda bagaimana media sosial begitu berdampak pada cara masyarakat berinteraksi. Atau, e-commerce yang membuat Anda jual-beli lewat sentuhan jari di layar smartphone. Dan juga on-demand transportation, di mana Anda bisa memesan taksi maupun ojek dengan satu-dua-tiga kali klik.

Lingkup perindustrian juga ternyata ikut andil dalam menyumbang kemajuan inovasi digital ini, yang pada akhirnya mempengaruhi masyarakat. General Electric membawa gelombang inovasi ini melalui konsep Digital Industrial.

Bagi perindustrian, khususnya Indonesia, Digital Industrial dapat membantu dalam optimalisasi konsumsi bahan bakar serta meningkatkan efisiensi listrik pada beragam sektor. Manufaktur dapat merasakan kemudahan dalam produksi barang, begitu pula pertanian dan perikanan yang bisa mengakselerasi perekonomian akar rumput.

Menurut GE, setidaknya tiga langkah prioritas ini yang diperlukan Indonesia untuk menjalankan program ini dalam industrinya.

Pertama, industri harus siap berinvestasi pada infrastruktur. Mereka harus berkonsentrasi pada infrastruktur seperti transportasi, energi, jasa kesehatan, dan komunikasi. Sambil membangun infrastruktur tradisional, industri Indonesia dapat mengadopsi dan menyesuaikan kondisi dengan solusi-solusi digital.

Kedua, investasi pada pengembangan skill, untuk melahirkan talenta yang tepat bagi masa depan industri. Langkah yang satu ini dimulai melalui reformasi pada peningkatan standar sistem pendidikan, dengan STEM education (Science, Technology, Engineering and Mathematics). Meski tidak semua orang akan menjadi engineer ataupun data scientist, tetap saja penting bagi para pekerja untuk membiasakan diri dengan teknologi dan inovasi digital.

Ketiga, Indonesia mesti sigap mengambil langkah progresif untuk meningkatkan business environment. Hal ini dapat dimulai dari pemberdayaan dan pengembangan bisnis startup atau bisnis rintisan berbasis teknologi.

Inilah implementasi The Future of Works dari General Electric yang telah mereka lakukan. Caranya adalah dengan merangkul startup-startup Indonesia yang ada dan memiliki spirit sama. Dattabot salah satunya.

Dattabot mengembangkan sebuah platform smart farming bernama HARA, yang membawa pengaruh teknologi digital untuk memastikan agar produktivitas panen kepada petani-petani dan juga perusahaan pertanian. Mengombinasikan teknologi big data, digital sensors, data analytics, dan predictive agriculture inputs, HARA membawa nilai tambah bagi sawah-sawah potensial tersebut bersama sistem operasi GE bernama PREDIX.

Teknologi digital dan inisiasi-insiasi seperti inilah yang membawa cara kerja bagi industri Indonesia. Kolaborasi perindustrian, teknologi, dan ekonomi kerakyatan agaknya mampu membawa perubahan signifikan bagi kehidupan umat manusia selanjutnya.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh General Electric.