AndroidNation Buka Pintu Bagi Para Penggemar Android di Jakarta

AndroidNation yang didukung oleh Google membuka pintu mereka hari Jumat kemarin, dan menjadi toko pertama di Indonesia yang mengedepankan pengalaman Android. Outlet ini terletak di Senayan City di Jakarta, menempati ruangan seluas 136 m2 dan ditujukan untuk mempopulerkan Android di pasar lokal selain untuk mengedukasi konsumen tentang apa itu Android dan apa saja yang bisa dilakukan dengan perangkat berbasis Android. Didirikan dan dioperasikan oleh raksasa retail ponsel Erafone, AndroidNation bukan hanya ditujukan menjadi toko retail saja tetapi juga menjadi pusat komunitas.

Direktur Pengembangan Bisnis dari Erajaya Group, Jeremy Sim mengatakan, “Kami menyediakan pengetahuan bagi konsumen tentang Android mulai dari perangkat, sistem operasi, termasuk juga konten yang tersedia.” Dia mengatakan bahwa walaupun ponsel Android semakin populer, masih banyak yang tidak menyadari apa yang mereka bisa lakukan dengan perangkan yang mereka miliki. Toko ini didirikan untuk membantu mereka yang ingin mempelajari lebih jauh tentang bagaimana caranya menggunakan ponsel dan tablet Android.

AndroidNation tidak diharapkan untuk mendorong peningkatan penjualan ponsel Android besar-besaran. Toko ini diposisikan terutama sebagai sarana untuk menyorot Android sebagai sistem operasi populer dan untuk menampilkan perangkat terbaik berbasis Android. Menurut Jeremy, selama satu kuartal ke depan, Erajaya Group akan menilai kinerja toko tersebut dan berdasarkan umpan balik yang ada, akan mempertimbangkan untuk menambah gerai AndroidNation di Jakarta dan Surabaya.

Continue reading AndroidNation Buka Pintu Bagi Para Penggemar Android di Jakarta

AndroidNation Opens Its Doors to Android Fans and Enthusiasts in Jakarta

Google-backed AndroidNation opened its doors last Friday, becoming the first Android experience store in the country. The outlet, located at Senayan City in Jakarta covers 136m2 and is aimed at popularizing Android in the local market as well as educating consumers on what Android is and what they can do with Android-powered devices. Established and operated by Indonesian retail phone giant Erafone, AndroidNation isn’t only geared for retail but it aims to be a community center as well.

Business Development Director of Erajaya Group Jeremy Sim said, “We provide knowledge to consumers about Android starting from the device, the operating system, as well as available content.” He remarked that while Android phones are getting popular, many are still not fully aware of what they can do with their devices. The store is established to assist those who want to learn more about using Android phones and tablets.

Continue reading AndroidNation Opens Its Doors to Android Fans and Enthusiasts in Jakarta

Facebook Tanamkan Investasi Sistem Kabel Bawah Laut Asia

Seperti yang dilaporkan oleh CommsDay, Facebook semakin serius menghadapi pasar Asia dengan berinvestasi pada sistem kabel bawah laut yang bernama Asia Pacific Gateway. Ini adalah kabel sepanjang 10.000 km yang membentang dari Malaysia ke Korea Selatan dan Jepang yang menghubungkan berbagai negara yang dilewatinya. Kabel ini dipersiapkan untuk mempercepat koneksi internet di wilayah Asia dan menyediakan bandwith yang lebih besar untuk negara-negara yang terkoneksi pada sistemnya setelah proyek ini selesai tahun 2014. Menurut BBC, dana yang telah terkumpulkan dari beberapa investor untuk merealisasikan proyek ini mencapai $450 juta.

Sistem kabel ini akan menghubungkan Malaysia secara langsung dengan Korea Selatan dan Jepang serta Cina daratan, Hong Kong, Taiwan, Vietnam, dan Singapura. Jaringan ini akan dikelola oleh Global Transit, anak perusahaan dari Time dotCom asal Malaysia, yang mewakili konsorsium perusahaan yang terlibat dalam proyek tersebut.

Continue reading Facebook Tanamkan Investasi Sistem Kabel Bawah Laut Asia

Facebook Invests in 10,000 Kilometer Asian Undersea Cable System

In a sign that Facebook is getting even more serious about Asia, the company has invested in an undersea cable system called the Asia Pacific Gateway according to CommsDay. This is a 10,000 km cable that runs from Malaysia to South Korea and Japan that links up other countries along the way. The cable is expected to speed up Internet connection within the Asian region and provide much greater bandwidth to countries connected to the system once the project is completed in 2014. Including other investors, the project has secured $450 million according to the BBC.

This cable system will link Malaysia directly to South Korea and Japan as well as mainland China, Hong Kong, Taiwan, Vietnam, and Singapore. The network will be administered by Global Transit, a subsidiary of Malaysia’s Time dotCom on behalf of the consortium of companies involved in the project.

Continue reading Facebook Invests in 10,000 Kilometer Asian Undersea Cable System

The Jakarta Post Kini Bernuansa Ungu Setelah Kedatangan Ex-Yahoo Budi Putra dan Jimmi Kembaren sebagai CEO dan CTO dari JakPost Digital

Divisi online The Jakarta Post telah menyambut CEO dan CTO baru mereka bulan ini. Mantan country editor Yahoo Indonesia Budi Putra bergabung dengan harian ini sebagai CEO The Jakarta Post Digital sementara mantan rekannya di Yahoo Jimmi Kembaren ditunjuk sebagai CTO baru perusahaan ini. Keduanya sebelumnya mendirikan Peneroka bersama-sama tidak lama setelah meninggalkan Yahoo dan sampai sekarang masin mengelola situs ini sebagai situs eksperimental dengan konten hiburan, gaya hidup, dan ulasan.

Dalam wawancara dengan DailySocial, Budi Putra menjelaskan bahwa perannya di The Jakarta Post Digital (JakPost Digital) adalah untuk menemukan arahan baru dan cara untuk menumbuhkan bisnis digital koran tersebut selain mendorong traffic ke situs JakPost.

Ketika ia didekati oleh The Jakarta Post, ia menawarkan untuk melakukan spin off divisi online sehingga akan ada tim yang secara penuh mengeksplorasi kemungkinan untuk menjadi outlet online media alih-alih hanya sebagai cara tambahan untuk mendistribusikan konten dari edisi cetak.

Continue reading The Jakarta Post Kini Bernuansa Ungu Setelah Kedatangan Ex-Yahoo Budi Putra dan Jimmi Kembaren sebagai CEO dan CTO dari JakPost Digital

The Jakarta Post Bleeds Purple as it Welcomes Ex-Yahoos Budi Putra and Jimmi Kembaren as CEO and CTO of JakPost Digital

The Jakarta Post’s online arm has welcomed a new CEO and CTO this month. Former Yahoo country editor Budi Putra joins the newspaper as the CEO of The Jakarta Post Digital while fellow former Yahoo Jimmi Kembaren has been appointed as the company’s new CTO. The two previously founded Peneroka together shortly after leaving Yahoo and currently still maintain it as an experimental entertainment, lifestyle, and reviews site.

In an interview with DailySocial, Budi Putra explained that his role at The Jakarta Post Digital (JakPost Digital) is to discover new directions and ways to grow the newspaper’s digital business beyond simply driving traffic to the existing website.

Continue reading The Jakarta Post Bleeds Purple as it Welcomes Ex-Yahoos Budi Putra and Jimmi Kembaren as CEO and CTO of JakPost Digital

Budi Putra Bergabung ke Jakarta Post Digital Sebagai CEO

Tampaknya tidak ada yang tidak baru dalam kehidupan Budi Putra. Mantan wartawan senior senior Tempo yang pernah mendapatkan penghargaan ini kembali ke industri media sebagai CEO dari Jakarta Post Digital, produk online dari koran The Jakarta Post, yang diterbitkan oleh grup KompasGramedia. Budi Putra sebelumnya bekerja di Viki sebagai Direktur untuk Indonesia setelah beberapa bulan sebelumnya menjadi penasihat startup video asal Singapura ini. di Viki, Budi juga menangani pengembangan bisnis untuk pasar Asia Tenggara.

Setelah meninggalkan Tempo, Budi Putra mengembara di dunia blogging mencoba untuk menghidupkan minat blogging di kalangan masyarakat luas sebagai seorang blogger profesional dan menjadi co-founder Asian Blogging Network, yang kini sudah tidak aktif lagi. Di tahun 2009, Budi direkrut oleh Yahoo! Southeast Asia untuk mendirikan dan memimpin tim editorial di Indonesia. Sayap media Yahoo! Indonesia kini menjadi salah satu tujuan paling populer di Indonesia dengan Yahoo! OMG dan Yahoo! News menjadi pemimpin.

Penunjukkan Budi sebagai CEO dari Jakarta Post Digital menjadi sebuah kejutan karena dia telah menjadi penghubung bagi Viki dengan para penerbit konten di SEA terutama di Indonesia. Kami akan mewawancarai Budi Putra besok tentang perpindahan dan kedatangan kembalinya ke dunia jurnalistik dan bagaimana sayap digital The Jakarta Post akan beroperasi dibawah kepemimpinan seseorang yang adalah blogger sejati.

Budi Putra Joins The Jakarta Post as CEO of Digital

It seems that there’s no shortage of excitement in the life of Budi Putra. The award-winning former senior journalist at Tempo magazine is now back in the industry as the CEO of Jakarta Post Digital, the online arm of the Jakarta Post daily newspaper, published by KompasGramedia group. Budi Putra was most recently working with Viki as the Director for Indonesia after serving for several months as an adviser to the Singapore-based video startup. At Viki, He also handled business development for the Southeast Asian market.

After leaving Tempo, Budi Putra wandered through the blogging world trying to drum up interest in blogging among the wider community as a professional blogger and co-founder of the now defunct Asian Blogging Network. In 2009, he was recruited by Yahoo Southeast Asia to establish and lead its editorial efforts in Indonesia. Yahoo Indonesia’s media arm is now one of the most popular destinations in the country with Yahoo! OMG and Yahoo! News leading the way.

His appointment as the CEO of Jakarta Post Digital came as a surprise as he had been establishing relations between Viki and content publishers across the region especially in Indonesia. We will have an interview with Budi Putra tomorrow about his move back to the world of formal journalism and how The Jakarta Post’s digital arm will operate under someone who is a blogger at heart.

 

Third Party Apps in Danger as Twitter Severs Ties With LinkedIn

Just two weeks after Twitter introduced expanded tweets for brands, product team director Michael Sippey reiterated Twitter’s intentions with regards to its product and distribution of content  on the company’s developer blog. Upon reading it thoroughly it’s never been clearer that Twitter aims to control its product more so than ever before. In aiming to deliver a consistent experience, the days of third party apps seem to be numbered.

As Sippey noted in his post, Twitter’s director of platform Ryan Sarver last year fired a warning shot at third party developers to discourage them from creating applications that mimic Twitter’s own and deliver identical Twitter experience to consumers. This is simply an extension of that directive and LinkedIn is the first casualty.

At the same time, LinkedIn published a post on its own blog noting that it will no longer be deliver tweets on its network. The relationship between these two companies began in 2009 and LinkedIn users were able to display their tweets on their LinkedIn profile page. I’ll leave it to you to decide whether synchronizing your tweets to LinkedIn is a wise move, but in any case, this is no longer possible as of today.

Continue reading Third Party Apps in Danger as Twitter Severs Ties With LinkedIn

Path Tambahkan 7 Bahasa Baru Termasuk Bahasa Indonesia

Path mengumumkan di blog-nya kemarin bahwa mereka telah menambahkan tujuh bahasa baru melalui opsi pelokalan di layanan mereka. Jejaring sosial yang membatasi pertemanan hanya untuk 150 teman ini mengerti bahwa menerapkan strategi internasional bisa membantu adopsi di pasar dengan pengguna yang tidak menggunakan bahasa Inggris, maka dari itu Path menambahkan pilihan bahasa Belanda, Norwegia, Cina Tradisional, Thailand, Indonesia, Melayu, dan Inggris UK. Penambahan ini menambahkan pilihan bahasa pada Path menjadi 16 bahasa termasuk bahasa Spanyol, Italia, Jerman, Portugis, Perancis, Swedia, Cina Sederhana, Jepang, dan Korea.

Pada bulan April yang lalu, Path meminta bantuan dari seluruh dunia untuk membuat aplikasi mereka lebih memiliki ‘rasa’ internasional dan dari daftar yang disebutkan, masih ada empat bahasa lagi yang belum dirilis. Keempat bahasa tersebut adalah, bahasa Arab, Rusia, Turki, dan Norwegian BokmÃ¥l. Untuk menggunakan Path dalam berbagai bahasa, Anda harus mengaturnya di pengaturan perangkat Anda. Pengaturan bukan dilakukan pada aplikasi Path.

Continue reading Path Tambahkan 7 Bahasa Baru Termasuk Bahasa Indonesia