Catching a Cab Using an App

Let’s talk about apps. We haven’t reviewed a local mobile app for a while so perhaps this is as good of a time as any. As we know, a while ago BlueBird Group released its taxi-booking apps for BlackBerry, followed by Android and iOS. These apps make up the group’s strategy to cater for its highly mobile clientele and more importantly to take the load off of its already congested telephone booking system.

If you’ve tried booking for cabs in Jakarta over the phone, you’ll know how frustrating it can be in trying to get a call through. If a cab cant be dispatched in five minutes, usually the company will let you know by phone and this repeats every five minutes unless you tell them to forget about it. The app is currently still in beta and works only in Jakarta even though BlueBird Group operates in several different cities in the country. The company says that it will slowly roll out the service over the next year to other cities.

Using an app simplifies this process and makes it almost painless. While the app isn’t what you would call cutting edge or even aesthetically pleasing, it serves the basic purpose of getting a cab quickly.

Continue reading Catching a Cab Using an App

Viki Sekarang Tersedia di iPad dan Android

Masih segar dengan berita tentang pengumuman Budi Putra sebagai Direktur dari perusahaan Viki, kali ini situs video international ini mengumumkan bahwa layanan mereka tersedia untuk pengguna Android dan iPad. Sebelumnya Viki telah memiliki aplikasi untuk iPhone dan iPod Touch dan secara ekslusif menyediakan aplikasi Android untuk pengguna Samsung Galaxy, baru hari ini aplikasi Viki tersedia untuk perangkat lain.

Aplikasi iPad Viki sebenarnya adalah update dari aplikasi sebelumnya untuk iPhone yang kini dibuat universal, yang berarti pengguna Viki yang telah mengunduh aplikasi iPhone dan ingin menikmati acara TV favorit mereka dari Korea, Inggris, Jepang, India, Amerika atau acara TV lainnya, juga film dan acara hiburan di iPad bisa langsung melakukan update dari aplikasi yang telah mereka unduh. Aplikasi untuk Android juga bekerja dengan cara yang sama untuk perangkat tablet dan ponsel.

Continue reading Viki Sekarang Tersedia di iPad dan Android

Data Minat Jadi Modal Usaha Iklan Twitter

Bloomberg Businessweek membuat profil Twitter di edisi terbarunya dan membahas secara mendalam tentang perjalanan Twitter dalam mencari model bisnis dan sumber pemasukan yang tepat tanpa mengusik pengguna mereka yang sangat sensitif. Setelah mengalami ketidakstabilan dalam 4 tahun pertama mereka, Twitter akhirnya menemukan stabilitas pada tahun 2011 dan diperkirakan akan melambung di tahun 2012 dengan mindset bisnis periklanan yang baru melalui akun, Tweet, dan tren yang dipromosikan. Pelaku bisnis juga diundang untuk mengembangkan halaman Twitter dengan biaya tambahan.

Periklanan di Twitter berpusat di sekitar data atas minat penggunanya. Twitter berusaha untuk mencari tahu pribadi seperti apa dari penggunanya dengan melihat siapa yang Anda ikuti, apa yang Anda bagikan dan tautan apa yang Anda klik. Dick Costolo, CEO Twitter berpikir bahwa pendekatan ini lebih baik dari model yang dijalankan Facebook yang lebih personal, bahkan terlalu personal. Data atas minat memang sedikit lebih luas namun lebih bisa menemukan orang seperti apa Anda, dan bukan siapa Anda.

Continue reading Data Minat Jadi Modal Usaha Iklan Twitter

Viki is now available on iPad and Android

Fresh from the announcement of Budi Putra as a Director at the company, international video site Viki today announces availability of its apps for Android and iPad. While Viki has had an iPod touch and iPhone app for a while and an exclusive Android app for Samsung Galaxy device owners, it wasn’t until today for the apps to be more widely available.

The iPad app is actually an update to the earlier iPhone app made universal, which means those who have the iPhone version and would like to watch their favorite Korean, English, Japanese, Indian, British, American or other TV shows, movies and entertainment news on the iPad can just go ahead and update the app. The Android app works equally well on tablets and phones.

Continue reading Viki is now available on iPad and Android

Interest Graph Powers Twitter’s Advertising Efforts

Bloomberg Businessweek profiles Twitter in its latest issue and goes deep into its journey to find the right business model and revenue generator that do not repel its highly sensitive members. Following a turmoil in its first four years, Twitter found stability in 2011 and is set to soar in 2012 with its newly minted advertising business through promoted accounts, tweets, and trends. Businesses are also invited to create enhanced Twitter pages for a fee.

Twitter’s advertising is centered around an interest graph. It strives to find out what kind of person you are based on who you follow, what you share, and what links you click. CEO Dick Costolo thinks this is better than Facebook’s model which is very personal, and sometimes too personal. The interest graph is a little bit more broad as it discovers what kind of person you are instead of who you are.

Continue reading Interest Graph Powers Twitter’s Advertising Efforts

Yahoo! Indonesia resmi memperkenalkan Roy Simangunsong sebagai Country Ambassador dan Sales Director yang baru

Yahoo! Indonesia hari ini mengumumkan Country Ambsassador dan Sales Director mereka yang baru yaitu Roy Arnold Simangunsong. Roy yang pindah dari IBM, sebelumnya ia pernah bekerja di Microsoft. Tanggung jawab utamanya di Yahoo! adalah mendorong strategi penjualan, menemukan peluang dan pertumbuhan iklan online. Ia juga mengisi peran yang sebelumnya diisi oleh Pontus Sonnerstedt. Roy resmi bergabung di Yahoo! Indonesia pada bulan Desember 2011 lalu.

Tentang peran baru ini Roy mengatakan, “Saya ingin fokus pada relevansi lokal dan membawa nilai bagi konsumen maupun audiens Indonesia”. Ia mengidentifikasikan 4 area kunci yang akan membawa pertumbuhan Yahoo! di Indonesia, antara lain niche segments, kerja sama dengan klien dan pengiklan, berinvestasi di produk dan konten yang inovatif serta berinvestasi di talent.

Dalam satu tahun kebelakang, Yahoo! Indonesia telah meluncurkan Koprol untuk Bisnis, Yahoo! Post, microsite Ramadhan Mubarak, Buka Dunia dan Style Factor.

Continue reading Yahoo! Indonesia resmi memperkenalkan Roy Simangunsong sebagai Country Ambassador dan Sales Director yang baru

Yahoo! Indonesia Officially Introduces Roy Simangunsong as New Country Ambassador and Sales Director

Yahoo! Indonesia today officially announced its new Country Ambassador and Sales Director, Roy Arnold Simangunsong who came to Yahoo from IBM and previously Microsoft. His responsibilities are primarily centered around driving online advertising strategies, sales, opportunities, and growth and he is also filling the role previously held by Pontus Sonnerstedt. He joined Yahoo! Indonesia in December 2011.

Speaking about his new role, he said, “I want to focus on local relevance and bringing value to both our customers and the Indonesian audience”. He identifies four key area that will grow Yahoo in Indonesia and these are niche segments, partnerships with clients and advertisers, investing in innovative products and content, and investing in people.

Continue reading Yahoo! Indonesia Officially Introduces Roy Simangunsong as New Country Ambassador and Sales Director

Apa Masalah yang Ingin Dipecahkan oleh Startup Anda?

Pendiri Pownce, Convore dan Grove, Leah Culver, menceritakan kisahnya tentang penggunaan layanan cloud dan mengesampingkan rasa kepemilikan tradisional. Tentunya hal ini sangat mudah dilakukan jika menetap di Amerika Serikat, sedangkan bagi kita di Asia Tenggara, kita hanya bisa bermimpi.

Di sini kita tidak bisa memiliki perusahaan taksi seperti Uber, karena melanggar peraturan, setidaknya begitu di banyak negara (mungkin juga semua). Layanan seperti AirBNB juga tidak bisa beroperasi di sini karena layanan seperti ini membutuhkan tingkat kepercayaan yang sangat tinggi dari kedua belah pihak (dan juga karena peraturan yang berlaku). Pengiriman belanja sehari-hari belum terlalu bisa diandalkan. Layanan seperti Dropbox membutuhkan koneksi 3G yang bisa diandalkan dan tersebar luas. Kita tidak bisa membeli buku lewat Kindle atau iBookstore, tidak ada layanan seperti Rdio, Spotify, bahkan tidak juga iTunes Store.

Hidup di negara dunia ketiga sangat menyebalkan, tetapi ini berarti masih banyak peluang untuk menemukan dan mencari tahu layanan dan produk apa yang bisa dibuat untuk menyelesaikan berbagai masalah tersebut. Itulah tantangan yang harus dihadapi ketika menetap di belahan bumi kita. Orang menjadi sibuk dengan hak-hak yang didapatkan oleh penghuni negara maju yang mengakibatkan kebutuhan dasar di daerah kita sendiri terlupakan. Disinilah para wirausahaan lokal harusnya muncul, mengidentifikasi masalah dan hadir menawarkan solusi terbaik.

Continue reading Apa Masalah yang Ingin Dipecahkan oleh Startup Anda?

What Problem is Your Startup Trying to Solve?

It's difficult to be this excited about local startups

Pownce, Convore, and Grove founder Leah Culver shared her story about living using cloud services and doing away with the traditional sense of ownership. Of course, being in the US it’s ridiculously easy to do this whereas for us in Southeast Asia, it’s the stuff dreams are made of.

We can’t have a cab company like Uber because it’s against the law, at least in some countries (maybe all). AirBNB can’t yet operate properly due to the high amount of trust required by both parties (and also the law). Grocery deliveries are still unreliable. Dropbox requires a reliable, widespread 3G connection. We can’t buy books on Kindle or iBookstore, no Rdio, Spotify, not even iTunes Store.

Living in a third world country is a bitch, but you know what, that means there’s plenty of opportunities to figure out how to come up with services and products that solve these problems. That’s the challenge in living in this part of the world. People get preoccupied with first world entitlements that some of the more basic needs in this region gets forgotten. This is where local entrepreneurs should step up, identify those problems and come up with workable solutions.

Continue reading What Problem is Your Startup Trying to Solve?

Plasa Berencana Untuk Menjual Bisnis E-commerce Mereka ke eBay

Tampaknya eBay akan secara langsung masuk ke dunia e-commerce Indonesia dengan mangakuisisi bisnis e-commerce Plasa.com, menurut informasi yang kami dapatkan dari berbagai sumber, baik dari dalam maupun luar perusahaan.

E-commerce menjadi arah baru bagi Plasa di bawah mantan CEO Shinta Dhanurwardoyo, tetapi sekarang Shinta telah keluar dari Plasa dan online marketplace yang dimiliki Plasa secara praktis berjalan sendiri tanpa arahan, perusahaan ini disebut-sebut sedang berusaha memotong kerugian dengan menjualnya ke eBay. Kesepakatan ini belum final dan masih ada kemungkinan untuk tidak terjadi. Saat ini kedua perusahaan masih memperdebatkan detail dari kesepatakan ini.

Plasa.com mengalami masa sulit setelah ditinggal CEO sebelumnya, Shinta Dhanurwadoyo dan Chief Innovation Officer mereka Andi S. Boediman. Plasa merekrut Iriana Muadz dari Heinz ABC pada bulan Maret 2011 sebelum akhirnya juga meninggalkan perusahaan bulan kemarin. Sementara ini, Aris Siswoko dari manajemen Telkom dikatakan mengelola perusahaan tersebut.

Continue reading Plasa Berencana Untuk Menjual Bisnis E-commerce Mereka ke eBay