Adopsi Domain .id Tembus Angka 123 Ribu Pengguna

Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) memaparkan data bahwa sebanyak 21.654 domain .id baru tercatat telah terdaftar di sepanjang tahun 2014. Pertumbuhan signifikan tersebut didorong oleh pendaftaran Domain Tingkat Dua (DTD) co.id dan Domain Tingkat Tinggi (DTT) .id yang juga populer dengan nama “apapun.id”. Terhitung Desember 2014, angka total pengadopsian domain .id mencapai 123.751.

“Domain apapun.ID yang baru dirilis pada 17 Agustus 2014 mendapat sambutan hangat dari masyarakan pengguna internet Indonesia. Hingga saat ini, sudah hampir 8.000 nama domain tersebut didaftarkan,” ujar Ketua Pandi Bidang Sosialisasi dan Komunikasi Sigit Widodo, yang dikutip dari Kompas.

Domain .co.id sendiri memiliki pertumbuhan lebih dari sembilan ribu domain baru terdaftar. Menurut Sigit, hal tersebut dapat terjadi lantaran masyarakat dewasa ini merasa lebih nyaman dan aman melakukan transaksi dari situs e-commerce yang menggunakan domain .co.id ketimbang domain internasional.

Sementara itu hampir delapan ribu domain apapun.id telah terdaftar, pertumbuhannya dinilai cukup berpotensi semakin meningkat lagi di tahun 2015 ini, mengingat target pemerintah yang juga berniat menjangkau lebih banyak masyarakat untuk terhubung ke internet dengan proyek Pita Lebar mereka.

Data PANDI lebih lanjut menjelaskan Domain Tingkat Dua khusus sekolah, sch.id, mengalami pertumbuhan hingga 2.400 domain baru terdaftar hanya dalam setahun. Belum cukup sampai di situ, domain desa.id mencatatkan peningkatan nyaris 900 domain terdaftar di tahun lalu.

domain .id

“Secara umum, kenaikan domain-domain ini menggambarkan perkembangan pemanfaatan internet yang semakin merata di kalangan usaha, sekolah, dan naiknya pemanfaatan internet di wilayah perdesaan,” tandas Sigit.

Terlepas meningkatnya nyaris keseluruhan dari seluruh domain .id, domain web.id justru mengalami penuruhan hingga 1.805 domain di tahun 2014. Belum jelas alasan dan tujuan ke mana para pengguna melakukan migrasi domain, tidak ada informasi lebih lanjut dari PANDI.

[Image: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga. 

Tokopedia Keluarkan Panduan Belanja Online yang Aman dan Tambahkan Tools Keamanan Pasca Kasus Phishing

Beberapa hari yang lalu, Tokopedia ketiban pulung dengan kasus penipuan yang terkait dengan layanannya. Seorang pembeli terjebak phishing di situs ini. Untuk mencegah terjadinya hal seperti ini di masa datang, Tokopedia mengeluarkan tips berbelanja online. Info ini tak hanya berguna bagi pebelanja, tetapi juga bagi para pelaku e-commerce di Indonesia untuk terus mengedukasi masyarakat tentang belanja online yang aman.

Masalah phishing seperti ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Tokopedia. Pihak Tokopedia mengkonfirmasi kepada Dailysocial bahwa hal ini bukan soal celah keamanan sistem. Meskipun demikian Tokopedia akan mengembangkan beberapa lapisan keamanan tambahan dengan mendeteksi perilaku dari pengguna, termasuk memberikan peringatan dini jika ada hal yang tidak wajar.

“Kami sungguh menyayangkan kejadian ini. Beliau menjadi korban phishing yang secara tidak sadar memberikan data akun kepada penipu sehingga penipu bisa mengakses akun beliau dan melakukan konfirmasi penerimaan barang serta memberikan review. Kami berharap seluruh pengguna lebih meningkatkan kewaspadaannya terhadap celah social engineering yang terjadi di luar situs kami, meskipun kami sudah membuat sistem yang aman,” ujar CEO Tokopedia William Tanuwijaya.

William berniat akan terus aktif melakukan edukasi melalui beberapa kanal dan juga sedang mengembangkan lapisan keamanan tambahan untuk deteksi dini upaya-upaya phishing yang mengatasnamakan brand Tokopedia.

“Salah satu alasan Tokopedia hadir di masyarakat adalah untuk memberikan pengalaman berbelanja online yang lebih aman, di mana pembayaran baru diteruskan kepada penjual setelah pembeli konfirmasi menerima barang. Jadi sejak hari pertama kami sudah sangat peduli terhadap keamanan, dan keamanan akan selalu menjadi bagian inovasi kami yang paling penting,” tegasnya.

Tokopedia sendiri menurut William telah memiliki sistem OTP (one time password) seperti yang digunakan bank besar di Indonesia. “Namun fitur-fitur keamanan ini akan kurang berguna jika user sendiri juga tidak berhati-hati,” ungkapnya.

Berikut beberapa tips dari Tokopedia agar Anda tidak terjebak penipuan ketika bertransaksi online.

1. Cek kredibilitas

Pilih situs yang terpercaya dan sudah memiliki kredibilitas dalam dunia jual-beli online. Sebelum berbelanja ada baiknya bertanya kepada orang, yang pernah berbelanja di situs tersebut. Meski hal ini mudah diabaikan oleh pembeli, Tokopedia menyarankan untuk membaca kebijakan-kebijakan dari situs jual-beli online tersebut. Pastikan tidak ada kebijakan yang merugikan pembeli, serta pastikan pula data-data pribadi akan dilindungi dan tidak disebarluaskan ke pihak lain.

2. Jangan mudah tergiur dimingi harga miring

Untuk memastikan harga produk yang ingin dibeli, sebaiknya konsumen mencari tahu kisaran harga produk tersebut di pasaran, sehingga tidak akan mudah tertipu dengan toko yang menjual produk tersebut dengan harga miring.

3. Perhatikan deskripsi produk

Sebelum memutuskan untuk membeli satu produk, pembeli wajib membaca informasi atau deskripsi terkait produk tersebut terlebih dahulu dengan teliti. Jika ada yang kurang jelas, langsung hubungi penjual bersangkutan untuk mengetahui lebih detail tentang produk yang diinginkan.

4. Rekening pribadi atau perusahaan?

Saat melakukan transaksi jual-beli online melalui web, hindari mentransfer dana ke nomor rekening pribadi. Pilihlah situs yang memiliki rekening atas nama badan usaha seperti PT atau CV, yang keamanannya sudah pasti lebih terjamin. Rekening ini biasanya disebut dengan rekening bersama (rekber) atau escrow system, yang menjadi perantara antara penjual dan pembeli, dan bisa meminimalisir tindakan penipuan. Tokopedia adalah salah satu marketplace yang menyediakan layanan ini.

tokopedia-crew

5.Cek kredibilitas penjual

Konsumen bisa menilai kredibilitas penjual dengan melihat testimoni atau review yang diberikan oleh pembeli-pembeli lain yang sebelumnya sudah pernah membeli dari toko yang bersangkutan. Jika review-nya kurang baik, lebih baik cari toko online yang lain.

6. Periksa kembali pesanan

Sebelum melakukan pembayaran, pastikan kembali bahwa produk yang di pesan sudah sesuai. Selain itu, pastikan untuk memasukkan alamat dan nomor telepon dengan benar. Hal ini untuk menghindari terjadinya kesalahan pada saat proses pengiriman barang.

7. Asuransikan

Baiknya minta penjual untuk menambahkan asuransi di pengiriman. Lebih baik bayar lebih untuk biaya asuransi. Yang penting pesanan datang dalam kondisi yang baik.

8. Simpan bukti transaksi

Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, kita wajib menyimpan bukti transaksi, seperti resi transfer dan sejarah percakapan dengan penjual, hingga transaksi benar-benar selesai. Apabila terjadi kesalahan pengiriman atau penjual menyatakan belum menerima pembayaran, pembeli bisa menunjukkan bukti-bukti tersebut kepada penjual.

[Ilustrasi: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Hesti Pratiwi. 

Evercoss Hadirkan Aplikasi Opera Max Secara Pre-Installed di Perangkat Terbarunya

Aplikasi kompresi data dan video Opera Software yang dapat membantu pengguna smartphone dalam menghemat dan mengatur pemakaian data didevice mereka, Opera Max, segera dapat diakses dengan mudah oleh pengguna ponsel Evercoss di Indonesia. Melalui kerja sama dengan Evercoss, aplikasi Opera Max dapat diakses melalui perangkat terbaru mereka, Elevate Y3,  secara pre-installed mulai tahun depan.

Menggunakan Opera Max, pengguna Evercoss diharapkan dapat menikmati pengalaman berselancar Internet yang sama dengan konsumsi data yang lebih hemat, hingga 50%.

Dikutip dari rilis persnya, Chief Marketing Officer Evercoss Janto Djojo menjelaskan, “Opera Max akan mengkompresi teks dan gambar. Juga dapat mengkompresi video. Mereka yang memiliki data yang terbatas atau bandwidthyang sedikit akan dapat menikmati keuntungan dari aplikasi ini karena dapat menurunkan konsumsi data hingga 50% dari pemakaian regular.”

Kemitraan dengan Opera merupakan kerja sama kedua yang dilakukan oleh Evercoss dengan pihak asing tahun ini. Sebelumnya Evercoss telah meluncurkan toko aplikasi Everstore sebagai hasil kolaborasi dengan perusahaan Internet Tiongkok Baidu.

Aplikasi Opera Max sendiri dilengkapi dengan dashboard yang dapat menunjukkan pada penggunanya berapa data yang telah dihabiskan oleh tiap-tiap aplikasi secara harian maupun bulanan. Selain itu pengguna juga dapat memblok penggunaan data dari aplikasi mereka yang jarang digunakan, namun aplikasi yang berjalan di belakang akan tetap menggunakan datamobile.

Penggunaan data yang tinggi dari Internet mobile yang dihabiskan oleh suatu aplikasi juga dapat dihindari dan dapat diatur hanya digunakan bila pengguna berada dalam jangkauan Wi-Fi.

Sebagai tambahan, perangkat Evercoss terbaru yang akan menyediakan aplikasi Opera Max secara pre-installed dikabarkan akan dilengkapi dengan prosesor octacore dan RAM 2GB. Evercoss menjadi brand smartphone pertama di Indonesia yang memperkenalkan aplikasi penghematan data Opera Max, namun pengguna umum dapat juga mengunduh aplikasi Opera Max melalui Google Play.

CEO Opera Software Lars Boilesen mengatakan, “Kami sangat senang karena kerja sama dengan Evercoss membuat kami dapat menyediakan pengalaman Internet terbaik untuk pengguna kami dengan Opera Max.”

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada.

Pabrik OPPO Indonesia Ditargetkan Beroperasi Penuh Mulai April 2015

Investasi besar yang digelontorkan OPPO  untuk membangun pabrik di Indonesia akhirnya direalisasikan pada Sabtu (20/12) lalu. OPPO telah melaksanakan prosesi ground breaking renovasi pabrik seluas 27.000 meter persegi di Tangerang, Banten. Pabrik ini merupakan pabrik OPPO yang pertama di luar negara asalnya, Tiongkok.

Pabrik yang dibangun di lahan seluas 27 ribu meter persegi tersebut adalah hasil dari investasi yang ditanamkan sebesar $30 juta atau sekitar Rp 374 miliar. Dana investasi tersebut digunakan untuk membeli bangunan bekas pabrik salah satu brand olahraga besar yang sudah tutup dan merenovasinya menjadi pabrik OPPO. Pabrik ini diharapkan dapat memiliki kapasitas produksi 500.000 unit smartphone per bulan.

Sebenanarnya OPPO Global sendiri telah lama merencanakan untuk membangun pabrik di Indonesia. Keputusan yang diambil OPPO untuk membangun pabriknya bukanlah semata-mata untuk mengikuti tren membangun pabrik di Indonesia yang santer terdengar. Penetrasi OPPO sudah mulai menuai hasil  positif di Indonesia dengan meraih 6% pasar.

CEO PT. Indonesia OPPO Electronics Jet Lee mengungkapkan bahwa alasan lain OPPO investasi untuk membangun pabrik di Indonesia adalah antusiasme dari masyarakat Indonesia akan smartphone, OPPO khususnya, yang terus meningkat. Lebih lanjut Lee juga menjelaskan bahwa produksi smartphone akan memiliki standar dan kualitas yang tinggi dengan mengikuti prosedur pengendalian mutu yang ketat untuk memastikan setiap produk OPPO lulus uji quality control (QC) sebelum didistribusikan.

“Kami sangat bangga atas terlaksananya prosesi yang menandakan awal proses renovasi bangunan ini. Renovasi pabrik merupakan wujud komitmen dan keseriusan kami dalam berinvestasi di Indonesia,” ujar Jet lee.

Proses renovasi pabrik diperkirakan akan memakan waktu selama 4 bulan dan jika tidak meleset pabrik smartphone OPPO di Indonesia akan mulai beroperasi penuh pada April 2015. Di samping itu, pihak OPPO juga akan mempersiapkan beberapa bangunan seperti gudang penyimpanan dan lini produksi dalam kawasan pabrik sebagai pendukung.

Selain investasi di bidang infrastruktur, pihak OPPO juga berinvestasi sebesar 300 juta Rupiah untuk membantu berkembangnya startup Indonesia dalam program bertajuk “OPPO Initiator – Ideas, Rolling, Action!” sebagai bentuk tanggung jawab sosial mereka.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada. 

Smartfren Bangun Toko Online “Pop Shop” dengan Dukungan aCommerce

Smartfren Telecom mengumumkan kehadiran Pop Shop sebagai sarana penjualan produk-produknya secara online. Pop Shop didukung oleh aCommerce selaku e-commerce enabler. Barang-barang yang dijual di toko online ini bebas ongkos kirim ke seluruh Indonesia. Mereka juga melayani metode pembayaran Cash On Delivery (COD) untuk wilayah Jabodetabek.

Kehadiran layanan e-commerce menjadi faktor krusial bagi perkembangan Smartfren yang memperoleh peningkatan popularitas berkat seri Android miliknya Andromax. Lucunya Andromax justru belum dijual di Pop Shop. Barang-barang yang ditawarkan di Pop Shop rata-rata adalah last year productatau bisa dibilang Pop Shop berfungsi sebagai sarana garage sale secara online. Mungkin Smartfren terlebih dulu ingin melihat animo masyarakat tentang toko online yang dibangunnya ini.

Dengan diskon yang lumayan, penjualan di Pop Shop bersifat terbatas hingga 31 Desember ini.Setiap transaksi dibatasi untuk 10 unit pembelian, dengan iming-iming paket data kompetitif selama 12 bulan ke depan.

aCommerce yang memiliki solusi end-to-end di bidang e-commerce bakal mengurusi semua hal, termasuk urusan layanan pelanggan. Sebelumnya aCommerce telah berpengalaman membantu Planet Sports dan Groupon Indonesia untuk meng-handle urusan logistik. Selain pembayaran COD, sistem Pop Shop mengakomodasi pembayaran melalui kartu kredit dan Mandiri Clickpay.

Smartfren mulai mengikuti langkah operator lain untuk membuka layanan e-commerce sebagai sarana menjual produk-produknya. Meskipun demikian, produk yang dijual masih berkutat di produk telekomunikasi yang menjadi andalan operator yang baru saja berkolaborasi dalam penyelenggaraan jaringan dengan Bakrie Telecom. Smartfren sendiri juga bersiap untuk menggelar layanan LTE di Indonesia awal tahun depan dengan lisensi TD-LTE di frekuensi 2300 MHz.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin.

Bekali Diri Dengan Aplikasi Backpacker Toolkit Sebelum Pergi Melancong

Mengakomodasi para pelancong yang baru saja menjajaki suatu wilayah tertentu, aplikasi Backpacker Toolkit yang dikembangkan oleh ElvBit Studio hadir sebagai solusi yang memberikan direktori dan utilitas digital untuk mereka yang membutuhkannya. Fitur-fitur yang disajikan terbilang cukup lengkap dengan memaksimalkan segala keunggulan fungsi smartphone masa kini, terutama location service.

Aplikasi Backpacker Toolkit ini memiliki konsep kerja yang sederhan. Di halaman utamanya pengguna bisa langsung melakukan swipe kiri atau ke kanan untuk mengakses fitur-fitur yang tersedia.

Fitur utama ialah opsi Place. Pengguna bisa mengakses direktori tempat umum yang tersedia dalam 22 kategori. Setiap kategorinya memberikan daftar tempat yang terdekat dengan posisi terkini pengguna, tap untuk melihat detil informasi suatu tempat. Tidak cukup sampai di situ, dalam kategori yang telah dipilih pengguna bisa memanfaatkan fitur Around Us yang menampilkan peta secara luas guna menunjukkan tempat-tempat di sekitar pengguna. Aplikasi ini juga menyediakan kolom pencarian berdasarkan query jika dianggap masih belum tepat.

photo 1

Terdapat pula menu Weather untuk melihat cuaca, suhu, dan kecepatan angin yang disediakan oleh World Weather. Menu lainnya ialah Compass, Flashlight, Translator, dan Where Am I.

Perlu diberi catatan bahwa aplikasi ini menggunakan API (Application Programming Interface) yang cukup banyak, termasuk Google, Bing, dan World Weather. Aplikasi ini membutuhkan koneksi Internet dan location service yang konstan, sehingga Backpacker Toolkit cukup banyak mengkonsumsi daya baterai. Mengingat keterbatasannya tersebut, konsep “backpacking” yang coba didukung oleh aplikasi ini nampaknya hanya sebatas di kota-kota besar dengan akses Internet yang baik dan tempat persinggahan untuk mengisi ulang daya baterai gadget pengguna.

Jika harus memberikan saran ke pada tim pengembang, ada baiknya mereka membenahi transisi scrolling di daftar Place yang sedikit kurang halus dengan sentuhan animasi yang lebih rapi. Selain itu, saat ingin bergeser ke kiri saat di peta dalam fitur Where Am I, pengguna justru sering kali membuka menu di tabkiri dengan tidak sengaja.

Aplikasi Backpacker Toolkit untuk Android bisa diunduh di tautan ini.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga. 

XL Gandeng Pemkot Yogyakarta Wujudkan Smart City dengan Program XL Xmart City

PT. XL Axiata Tbk (XL) pada Kamis (18/12) lalu resmi menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk wujudkan smart city dengan menerapkan program XL Xmart City. Program XL Xmart City ini merupakan program solusi digital terintegrasi untuk memecahkan masalah-masalah perkotaan, seperti urbanisasi, transportasi, dan kesehatan. Penandatanganan kesepakatan kerja sama dilakukan oleh Plt. Direktur Digital Service Officer XL Yessie D Yosetya dan Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Balai Kota Yogyakarta.

VP Central Region XL Bambang Parikesit mengatakan, “Kami menyambut baik terwujudnya kerja sama dengan Pemkot Yogyakarta ini. Program XL Xmart City ini adalah wujud komitmen XL untuk turut membantu mengatasi berbagai permasalahan publik melalui teknologi digital untuk majukan Indonesia.”

Sejumlah layanan, seperti mobile wallet XL Tunai‎ untuk transaksi perbankan, aplikasi listrik pintar dua arah SIMPLY, pembayaran PBB melalui solusi VPN, marketplace belanja online Elevania, dan layanan berbasiscloud untuk mendukung perkembangan UKM (Usaha Kecil Menengah) dan IKM (Industri Kecil Menengah)‎ Usahawan akan diaplikasikan ke solusi digital ini.

Juga akan diterapkan Xcloud Solution yang merupakan solusi kesehatan berbasis komputasi awan dan jaringan CCTV melalui Video Xurveilance untuk membantu dalam mengawasi lalu lintas.

Yessie menjelaskan bahwa Yogya adalah kota pertama yang diajak untuk kerja sama dalam menerapkan program ini dan langkah pertama yang bisa diterapkan kemungkinan adalah pembayaran pajak secara online. Kerja sama ini akan segera direalisasikan pada tahun tahun depan untuk mewujudkan Yogya menjadi kota digital, dan meningkatkan transaksi non tunai.

Yessie menambahkan, “Dengan demikian, selain memecahkan masalah perkotaan secara terintegrasi, XL Xmart City juga akan berkontribusi menjadikan Yogyakarta sebagai salah satu Kota Pintar di dunia.”

Dikutip dari Kedaulatan Rakyat Yogya Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyampaikan bahwa program semacam smart city ini penting untuk diterapkan di Kota Yogya mengingat predikat yang tersemat sebagai Kota Pariwisata dan Pendidikan yang menjadi tujuan kunjungan banyak orang. Pemberlakuan program ini diharapkan dapat mengurangi transaksi tunai di tengah masyarakat.

Selain Yogyakarta, pemerintah provinsi DKI Jakarta juga berinisiatif membangun smart city terdepan di Indonesia dengan menggandeng dua layanan global, Twitter dan Google.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada. 

DyCode Resmi Luncurkan Aplikasi Jepret Story untuk Perangkat Android

Setelah unjuk gigi dalam ajang SingTel-Samsung Mobile App Challenge dan dinobatkan sebagai jawara di ajang Indonesia Next App, kemarin (19/12) DyCode secara resmi meluncurkan aplikasi Jepret Story di Bandung. Jepret Story merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna mengumpulkan foto dan video dari jejaring sosial atau hasil kolektif dari teman yang berkolaborasi. Saat ini aplikasi Jepret Story sudah tersedia untuk perangkat Android dan dapat diunduh melalui Google Play.

Sebenarnya, aplikasi Jepret Story tidak berdiri sendiri. Di balik layar terdapat Jepret Cloud, sebuah platformcloud berbasis Microsoft Azure yang mendukung kinerja dari aplikasi ini. Dengan memanfaatkan tagar (hashtag) tertentu sesuai kebutuhan penggunanya, Jepret Cloud akan merangkum keseluruhan foto yang dibubuhkan tagar tersebut menjadi sebuah cerita visual dalam bentuk album online, slideshow video, atau bahkan langsung dicetak.

“Dengan menggunakan Jepret Story, kita dapat mengumpulkan foto dan video dari kamera smartphone dan juga media sosial yang akan dikumpulkan secara otomatis berdasarkan hashtag tertentu. Semua foto dan video akan terkumpul ke dalam sebuah Story atau cerita dan dapat diterbitkan sebagai Live Galery atau Slideshow Movie,” ungkap CEO DyCode Andri Yadi.

Lebih lanjut Andri menjelaskan bahwa Jepret Story sendiri dapat dikatakan masih keluarga dari aplikasi Jepret yang merupakan layanan media sosial berbasis gambar yang dapat diakses oleh pengguna Nokia S40 dan S60. Namun karena aplikasi dengan konsep serupa sudah banyak tersedia di smartphone maka Andri memutuskan untuk mengkonsep sesuatu yang baru, karena menurutnya masih belum ada aplikasi yang dapat mengumpulkan momen dan membuat cerita berdasarkan media tersebut.

“Saya yakin Jepret Story dapat membantu pengguna di Indonesia hingga Asia tenggara untuk mengumpulkan dan mengggambarkan cerita dalam kehidupan mereka secara visual dan instan,” tambahnya.

Walaupun secara pribadi digunakan untuk mengumpulkan momen yang tersebar dari banyak akun media sosial dan juga hasil kolaborasi dengan teman yang diundang, aplikasi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai media promosi bagi mereka yang ingin berjualan. Pihak penjual dapat membuat Story dari produk mereka dan jika pengguna mengklik Story tersebut, maka akan diarahkan ke halaman dari produk yang dijual.

Selain berniat menyediakan API yang kabarnya sudah siap rilis untuk dimanfaatkan oleh pengembang-pengembang lain, pihak DyCode juga akan segera merilis aplikasi ini untuk tersedia di platform iOS pada Februari 2015. Di samping itu, terkait dengan nama Jepret Story sendiri, pihak DyCode mengungkapkan mereka berencana mengganti nama aplikasi ini per 1 Januari 2015.

Dalam kesempatan yang sama, DyCode juga mengumumkan kompetisi bertajuk Holiday Story yang diadakan pada tanggal 22 Desember 2014 hingga 9 Januari 2014 sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan adaptasi penggunanya. Kompetisi ini merupakan hasil kerja sama dengan Samsung, Tripvisto, Whatever Backpacker, TeaStory, dan Majalah Selular.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada. 

Rolling Glory Rilis Empat Mini Game Seri Botchi Terbaru

Untuk menyambut akhir tahun yang selalu identik dengan liburan keluarga, pengembang lokal Rolling Glory yang berbasis di Bandung baru-baru ini mengumumkan telah merilis empat permainan terbaru yang merupakan kelanjutan dari permainan buku cerita interaktif Great Adventures of Botchi. Permainan Great Adventures of Botchi pernah mendapatkan Merit Award APICTA 2013 untuk kategori Professional E-learning.

Berikut ini adalah ke empat permainan yang dirilis oleh Rolling Glory bekerja sama dengan Manikmaya Games, sebuah perusahaan game publishing asal Bandung yang berkomitmen mempublikasikan game-game buatan lokal dengan konten dan nilai moral asli Indonesia.

Print

1. “Botchi Play: Bermain Titik” adalah sebuah game yang mengajak anak untuk mengenali perbedaan warna primer, sekunder, dan tersier dengan menghubungkan titik yang sama warnanya. Warna titik yang harus dihubungkan berbeda-beda di tiap levelnya. Setiap menyelesaikan level maka pemain akan mendapatkan gambar keluarga Botchi. Permainan ini dapat di unduh melalui Google Play.

Print

2. “Botchi Play: Magicolor” akan mengajak anak untuk bereksperimen dengan warna melalui pertunjukan sulap bersama Botchi. Anak dapat belajar mengenal nama-nama benda mulai dari nama alat transportasi sampai nama hewan sembari bereksperimen dan berkreasi mengkombinasikan benda-benda yang ada dengan warna yang diinginkan, Anda dapat mengunduhnya melalui Google Play.

Print

3. “Botchi Play: Peekabotchi” adalah permainan petak umpet dimana Botchi akan bersembunyi dengan cara mengubah warnanya menjadi warna objek-objek yang ada di sekitarnya. Dalam permainan ini, anak diuji untuk teliti dan fokus dalam mencari Botchi yang bersembunyi dan untuk mengunduhnya Anda dapat mengunjungi halaman Google Play.

Print

4. “Botchi Play: Harus Ke Mana Ya?” adalah permainan yang mengajak anak untuk membantu Botchi membereskan kamarnya dengan cara memilah dan menyimpan mainan-mainan ke dalam box yang sesuai warnanya. Anak dilatih untuk peka terhadap warna serta dikenalkan pada nama dan bentuk berbagai objek yang sering ditemukan sehari-hari. Permainan ini sendiri sudah tersedia di Google Play.

Saat ini empat permainan yang dirilis oleh Rolling Glory tersebut baru tersedia untuk perangkat Android dan akan dipersiapkan untuk segera tersedia di perangkat iOS.

Selain mengembangkan produk permainan, Rolling Glory sendiri pada awal tahun sempat bekerja sama dengan NoLimit meluncurkan platform SuaraBdg yang merupakan sebuah aplikasi web untuk memungkinkan masyarakat memantau serta menampilkan performa dari pemerintahan kota Bandung.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada.

Microsoft Luncurkan Aplikasi MED+ untuk Sajikan Pembelajaran Anatomi Tiga Dimensi

Sebagai perusahaan IT yang mendunia, Microsoft kali ini memprakarsai revolusi kegiatan belajar-mengajar kedokteran dengan mengimplementasikan aplikasi pendidikan kesehatan. Menjalin kerja sama strategis dengan Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (ILUNI FKUI), Acer, dan VI System, Microsoft secara resmi meluncurkan aplikasi MED+ hari Kamis (18/12) di kampus Universitas Indonesia.

“Kerja sama Microsoft dengan ILUNI FKUI dan VI System merupakan wujud komitmen kami dalam sektor publik untuk memajukan pendidikan dan kesehatan di Indonesia, untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan teknologi. Hal ini sesuai dengan visi pemerintah Indonesia baru, untuk mengedepankan penggunaan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di dalamnya pendidikan dan kesehatan,” ucap Education Lead Microsoft Indonesia Benny Kusuma.

Aplikasi MED+ memungkinkan para mahasiswa kedokteran Indonesia untuk mempelajari anatomi, fisiologi, dan patologi tubuh manusia secara tiga dimensi. Saat ini MED+ hanya terdiri atas enam modul pembelajaran sesuai standar ilmu kedokteran, yaitu sistem kardiovaskuler (jantung), sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem reproduksi, sistem urinal, dan sistem saraf.

Inovasi ini merupakan salah satu terobosan baru ketika ilmu kedokteran dan teknologi kian hari semakin membutuhkan. Aplikasi ini diciptakan guna membantu mahasiswa kedokteran di seluruh Indonesia untuk belajar dengan lebih komprehensif, sehingga ke depannya menghasilkan para dokter, perawat dan praktisi kesehatan Indonesia yang siap menghadapi tantangan dunia kesehatan yang semakin besar.

Sejauh ini MED+ tersedia untuk diunduh secara trial hanya dalam platform Windows 8.1 hingga waktu yang belum ditentukan. Nantinya pengguna cukup membayar biaya berlangganan yang juga sepaket dengan produk Microsoft seperti Office 365 dan One Drive yang memiliki kapasitas tak terhingga untuk seumur hidup. Office 365 dipercaya mampu menunjang kolaborasi dan interaksi dalam proses belajar-mengajar mahasiswa kedokteran menjadi lebih baik lagi.

Peran serta Microsoft dalam sektor publik di Tanah Air ini merupakan yang kedua dalam seminggu terakhir. Sebelumnya, Microsoft mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan di dunia maya beserta segala bahaya yang mungkin terjadi dengan menggandeng Polda Metro Jaya Selasa kemarin (17/12).

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga.