Q3 2020, PMWL Season 0: East Jadi Turnamen Paling Populer ke-2

Berkat pandemi COVID-19, jumlah penonton di berbagai platform streaming game melonjak naik sepanjang semester pertama 2020. Pada Q2 2020, jumlah rata-rata hours watched per minggu bahkan mencapai 600 juta jam. Menurut laporan terbaru dari Stream Hatchet, angka ini mulai turun pada Q3 2020. Meskipun begitu, jumlah rata-rata hours watched per minggu di semua platform streaming game masih mencapai 500 juta jam, naik 73% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Padahal, kompetisi olahraga tradisional, seperti sepak bola dan basket, telah kembali diselenggarakan.

Pada Q3 2020, Twitch masih menjadi platform streaming game nomor satu dengan total hours watched mencapai 4,7 miliar jam. Namun, jika dibandingkan dengan pada Q2 2020, total hours watched Twitch pada Q3 2020 mengalami penurunan sekitar 375 juta jam. Padahal, mereka telah kembali menandatangani kontrak kerja sama dengan 2 streamer populer, Tyler “Ninja” Blevins dan Michael “Shroud” Grzesiek.

Q3 2020 streaming game
Total hours watched di berbagai platform streaming game pada Q3 2020. | Sumber: Stream Hatchet

Meskipun Twitch masih menguasai pasar, YouTube Gaming menjadi platform streaming game dengan pertumbuhan paling besar pada Q3 2020 dengan kenaikan total hours watched sebesar 150 juta jam selama 3 bulan terakhir. Sementara itu, total hours watched dari Facebook Gaming akhirnya menembus 1 miliar jam.

League of Legends masih menjadi game paling populer pada Q3 2020, diikuti oleh Fortnite, PUBG Mobile, dan Free Fire dari Garena. Hal ini menunjukkan bahwa popularitas mobile game terus menanjak. Bukti lain dari meningkatnya popularitas mobile game adalah dari jumlah hours watched dari PUBG Mobile World League.

Q3 2020 streaming game
5 turnamen esports paling populer sepanjang Q3 2020. | Sumber: Stream Hatchet

Pada Q3 2020, PMWL Season 0: East menjadi turnamen paling populer ke-2, setelah League of Legends Champions Korea 2020 Summer Season. Menurut Esports Charts, ada lebih dari 500 ribu orang Indonesia yang menonton PMWL Season 0. Tidak heran, mengingat tim asal Indonesia, Bigetron RA, berhasil menjadi juara dari turnamen tersebut.

Empat game terpopuler sepanjang Q3 2020 memang merupakan game esports. Namun, game Among Us dan Fall Guys juga masuk ke dalam daftar 10 game paling populer. Hal ini merupakan bukti bahwa para penonton tak hanya menonton konten game dan esports demi melihat kecakapan para pemainnya, mereka juga tertarik untuk menonton streamer yang memiliki kepribadian menarik.

Turnamen National Campus Open for MLBB di Filipina Tawarkan Hadiah Rp92 Juta

Esports AcadArena, program esports kampus di Filipina, bekerja sama dengn PVP Esports dari Singapura untuk mengadakan turnamen Mobile Legends, EAA National Campus Open for MLBB. Turnamen ini akan menawarkan total hadiah sebesar PHP 300 ribu (sekitar Rp92 juta) dalam bentuk uang, perangkat gaming, serta diamonds.

Secara keseluruhan, akan ada 16 tim yang berlaga di EAA National Campus Open. Untuk memilih 16 tim tersebut, akan diadakan 3 babak kualifikasi. Babak kualifikasi pertama bakal diselenggarakan pada 10 Oktober 2020. Namun, babak kualifikasi ini hanya bisa diikuti oleh badan pendidikan yang menjadi bagian dari Alliance. Kali ini, setiap badan pendidikan hanya bisa mengirimkan 2 tim sebagai perwakilan mereka. Dari turnamen tersebut, akan terpilih 8 tim untuk berlaga di National Campus Open.

National Campus Open
Jadwal babak kualifikasi untuk EAA National Campus Open for MLBB. | Sumber: AcadArena

Sementara itu, 8 tim lainnya akan dipilih dalam babak kualifikasi terbuka, yang bisa diikuti oleh murid SMA serta mahasiswa, baik mahasiswa S1, S2, atau bahkan S3. Namun, mahasiswa yang baru lulus tidak diperbolehkan untuk ikut. Selain itu, para pemain yang pernah bertanding di Mobile Legends Pro League, mulai dari Season 1 sampai Season 5, juga tidak diizinkan untuk bertanding di turnamen tersebut.

Turnamen babak kualifikasi terbuka ini akan diadakan 2 kali, seperti yang disebutkan oleh The Inquirer. Dalam setiap babak kualifikasi, akan dipilih 4 tim terbaik untuk bertanding di National Campus Open. Babak kualifikasi gelombang pertama akan diadakan pada 17 Oktober 2020 sementara gelombang kedua diselenggarakan pada 24 Oktober 2020. Berbeda dengan babak kualifikasi khusus untuk anggota Alliance, kali ini, semua badan edukasi yang memutuskan untuk ikut boleh mengirimkan tim perwakilan sebanyak-banyaknya.

Tim yang memenangkan National Campus Open akan menjadi perwakilan Filipina dalam turnamen PVP Esports Campus Championship, yang akan diadakan pada 5-6 Desember 2020. Kompetisi tersebut bakal mempertemukan tim-tim Mobile Legends terbaik di Asia Tenggara. Belakangan, pertandingan esports untuk para siswa dan mahasiswa memang semakin banyak. Pada Agustus 2020, Ligagame dan Cyberathlete bekerja sama untuk mengadakan turnamen VALORANT antar kampus di Asia Tenggara.

Sumber header: PVP Esport

Genshin Impact Jadi Game Tiongkok dengan Peluncuran Global Tersukses

Genshin Impact diluncurkan oleh miHoYo pada 28 September 2020. Walau baru dirilis beberapa hari lalu, Genshin Impact berhasil menjadi aplikasi dengan pemasukan terbesar ke-2 di App Store, menurut data dari perusahaan pelacak aplikasi Qimai Data. Satu-satunya aplikasi yang mengalahkan game tersebut adalah Douyin, versi Tiongkok dari TikTok. Saat artikel ini ditulis, Qimai memperkirakan, Genshin Impact telah mendapatkan US$1,84 juta dari pengguna iOS.

Kesuksesan Genshin Impact tak terbatas pada mobile. Selain di mobile, game tersebut juga dirilis untuk PC dan Sony PlayStation 4. Di Tiongkok, jumlah gamer yang mendaftarkan diri sebelum Genshin Impact dirilis mencapai 16 juta orang. Sementara di luar Tiongkok, ada 5,3 juta gamer yang melakukan pra-registrasi. Jika dibandingkan dengan game-game Tiongkok lainnya, Genshin Impact memiliki angka pra-registrasi paling tinggi.

Menurut Serkan Toto, CEO, Kantan Games, perusahaan konsultasi industri game, Genshin Impact merupakan game Tiongkok dengan peluncuran global tersukses saat ini. “Saya rasa, tidak ada game Tiongkok lain yang berhasil mendapatkan angka pra-registrasi sebanyak Genshin Impact di luar pasar lokal. Jadi, melihat dari banyaknya orang yang mendaftarkan diri sebelum game diluncurkan, Genshin Impact sudah sukses,” ujar Toto, menurut laporan South China Morning Post.

Ketertarikan gamer akan Genshin Impact juga terlihat dari banyaknya orang yang menonton konten game tersebut. Hanya beberapa jam setelah Genshin Imapct diluncurkan, ada 110 ribu orang yang menonton konten game tersebut di Twitch. Jumlah concurrent viewers dari Genshin Impact ini bahkan mengalahkan Fortnite dari Epic Games.

Tidak heran jika Genshin Impact sangat sukses. Kepada media lokal, Co-founder miHoYo, Liu Wei mengungkap bahwa mereka menyiapkan dana lebih dari US$100 juta untuk pengembangan dan marketing dari Genshin Impact. Sebagai perbandingan, dana untuk membuat film Hollywood seperti Mulan adalah US$200 juta. Namun, peluncuran Genshin Impact bukannya bebas dari masalah. Sebelum dirilis, game itu dianggap terlalu mirip dengan The Legend of Zelda: Breath of the Wild.

Didirikan pada 2012, miHoYo telah meluncurkan sejumlah game populer. Menurut perusahaan pelacak aplikasi Sensor Tower, semua game miHoYo — termasuk Honkai Impact 3rd — telah diunduh sebanyak 40 juta kali dan menghasilkan US$760 juta.

Gandeng Hisense, Fnatic Semakin Serius untuk Masuki Pasar Tiongkok

Fnatic baru saja menjalin kerja sama dengan Hisense, perusahaan manufaktur perangkat elektronik asal Tiongkok. Perjanjian ini akan berlangsung selama lebih dari 1 tahun.

Melalui kerja sama ini, Fnatic dan Hisense akan membuat konten video dan media sosial untuk menjangkau para fans Fnatic. Salah satu konten yang akan mereka buat adalah review produk. Selain membuat konten, Hisense juga akan menyediakan berbagai perangkat elektronik untuk markas Fnatic.

fnatic hisense
Salah satu bentuk kerja sama antara Fnatic dan Hisense adalah dengan membuat konten video, termasuk review produk.

“Kami senang dapat bekerja sama dengan Fnatic, salah satu dari organisasi esports terbaik di dunia. Tujuan kami adalah untuk meningkatkan standar hidup para fans Fnatic dan fans esports,” kata Alex Zhu, Vice President of Hisense International, seperti dikutip dari Esports Insider.

Kali ini bukan pertama kalinya Hisense masuk ke ranah esports. Pada 2017, mereka menjadi sponsor televisi eksklusif untuk Evil Geniuses, organisasi esports asal Amerika Serikat yang memenangkan The International pada 2015. Fnatic menjadi organisasi esports kedua yang Hisense gandeng untuk menjadi rekan mereka.

Industri esports memang sedang menjadi pembicaraan hangat. Tiongkok merupakan salah satu pasar esports yang paling menarik bagi para pelaku esports. Pasalnya, pertumbuhan industri esports di negara tersebut memang sangat pesat. Pada tahun ini, industri esports di Tiongkok tumbuh hingga 25% dari tahun lalu. Dukungan pemerintah menjadi salah satu alasan mengapa industri esports bisa tumbuh pesat di Tiongkok.

Jadi, tidak heran jika organisasi esports seperti Fnatic pun tertarik untuk masuk ke pasar Tiongkok. Menurut laporan The Esports Observer, Fnatic telah berusaha untuk melakukan ekspansi ke Tiongkok sejak 2017. Ketika itu, mereka bekerja sama dengan tim dan badan esports Tiongkok, B.O.O.T. Selain ke Tiongkok, Fnatic juga kini mulai fokus untuk melakukan ekspansi ke India. Mereka telah mengakuisisi tim PUBG Mobile di negara tersebut. Tak hanya itu, mereka juga bekerja sama dengan aplikasi layanan streaming India, Loco dan menggandeng OnePlus untuk menggeelar turnamen PUBG Mobile di India.

BOOM Tetap Dukung Pelatih Tim CS:GO yang Terkena Hukuman ESIC

Esports Integrity Commission (ESIC) baru saja mengumumkan keputusan mereka untuk menghukum 37 pelatih tim esports Counter-Strike: Global Offensive karena dianggap telah berbuat curang. Salah satu pelatih yang terkena hukuman dari ESIC adalah Alessandro “Apoka” Marcucci, pelatih tim CS:GO BOOM Esports.

Marcucci mendapatkan hukuman selama 5,4 bulan karena menggunakan bug pada game untuk mengetahui posisi musuh secara real-time. Menurut ESIC, Marcucci melakukan hal ini di 2 pertandingan penuh dan 4 ronde. Durasi hukuman yang dikenakan pada Marcucci telah dikurangi 85%. Dia mendapatkan keringanan karena dia mengakui apa yang dia lakukan dan membantu ESIC dalam investigasi.

Selama durasi hukuman, Marcucci tidak boleh masuk dalam server pertandingan atau ikut serta dalam pemilihan peta. Selain itu, dia juga dilarang berkomunikasi dengan anggota tim yang dia latih selama 15 menit sebelum dan sesudah pertandingan.

Terkait hal ini, BOOM Esports menyatakan dukungannya pada Marcucci, yang mengaku tidak bersalah. Dia mengklaim, dia tidak ada di hadapan komputernya ketika dia dituduh memanfaatkan bug dalam game untuk mengetahui posisi musuh dalam 2 pertandingan penuh, menurut laporan HLTV.

“Kami percaya, Apoka tidak menggunakan bug ini secara sengaja untuk bisa menang,” tulis BOOM Esports dalam pernyataan resmi yang mereka rilis di Twitter. “Apoka sendiri sangat kooperatif selama investigasi ESIC. Dia juga sudah menjelaskan apa yang terjadi dari sudut pandangnya. Dia menjelaskan, dia tidak bisa memutuskan hubungan dengan server karena dia tidak sedang berada di dekat PC-nya.”

Lebih lanjut, BOOM berkata, “Meski kami kecewa dengan keputusan ESIC untuk menghukum Apoka, kami menghargai keputusan mereka dan akan menerima hukuman yang mereka tetapkan. Namun, kami ingin menyatakan dukungan kami pada Apoka dan kami memutuskan untuk tetap menjadikannya sebagai pelatih kami.”

BOOM bukan satu-satunya organisasi esports yang memutuskan untuk mempertahankan pelatih yang terkena hukuman dari ESIC. Beberapa organisasi besar juga melakukan hal yang sama. Misalnya, OG tetap mempertahankan pelatih Casper “ruggah” Due dan Furia juga mempertahankan pelatih mereka, Nicholas “guerri” Nogueira.

Buat Platform Turnamen Esports, Padiplay Dukung Komunitas Gamer Amatir

Jumlah pemain aktif bulanan Mobile Legends di Indonesia mencapai 31 juta orang, mengutip data dari IndoTelko. Sementara itu, dalam Mobile Legends Pro League, turnamen Mobile Legends paling bergengsi di Indonesia, hanya ada 8 tim yang bertanding. Jika masing-masing tim memiliki 6 pemain (dengan 1 cadangan), maka total pemain profesional di MPL hanyalah 48 orang.

Dari sini, terlihat bahwa meskipun ada banyak gamer di Indonesia, tapi gamer yang bisa menjadi atlet esports profesional dan berlaga di turnamen bergengsi, jumlahnya hanya segelintir saja. Untungnya, Moonton mulai menyelenggarakan Mobile Legends Developmental League, sehingga ada lebih banyak pemain Mobile Legends yang bisa berlaga di turnamen profesional. Hanya saja, pada akhirnya, tetap ada jutaan pemain Mobile Legends yang harus puas hanya menjadi penonton.

Padahal, turnamen untuk pemain amatir dan semi-pro juga sama pentingnya dengan turnamen profesional dalam mengembangkan ekosistem esports. Keberadaan komunitas gamer yang aktif mengadakan turnamen di tingkat grassroot juga bisa menguntungkan developer game, karena turnamen amatir dapat meningkatkan engagement para pemain.

Piramida ekosistem esports.
Piramida ekosistem esports.

Lalu, bagaimana jika para pemain amatir ingin ikut merasakan serunya berlaga di turnamen esports? Kabar baiknya, saat ini, telah muncul sejumlah platform turnamen esports yang memudahkan komunitas atau bahkan individu untuk membuat turnamen esports. Salah satunya adalah Padiplay.

 

Sekilas tentang Padiplay

Padiplay merupakan platform turnamen esports yang didirikan oleh Budi Santoso Asmadi, yang kini juga menjabat sebagai CEO Padiplay. Platform tersebut mulai dibangun pada Mei 2019 dan diluncurkan pada Agustus 2019. Budi menjelaskan, dia tertarik untuk membuat Padiplay setelah melihat banyaknya gamer di Indonesia.

“Menurut data dari Decision Lab, jumlah pemain game di Indonesia mencapai 100 juta orang, hampir separuh dari total penduduk di Indonesia,” ujar Budi dalam wawancara bersama Hybrid. Para gamer ini dibagi ke dalam 3 kategori: gamer PC, konsol, dan mobile. Di antara ketiga jenis gamer tersebut, mobile gamer memiliki jumlah paling banyak dan pertumbuhan paling pesat. TIdak heran, mengingat Indonesia memang merupakan mobile-first.

Budi juga percaya, industri game dan esports di Indonesia masih akan terus tumbuh dalam 10 tahun ke depan. Buktinya, jumlah view dari sejumlah turnamen esports besar di Indonesia menembus angka jutaan. “Kami lalu tertarik untuk mengembangkan platform yang bisa menjadi wadah esports, sehingga para event organizer dan pemain atau tim bisa join,” ujarnya.

Ketika ditanya tujuannya untuk membuat Padiplay, Budi menjelaskan, scene esports layaknya piramida. Para pemain esports profesional ada di puncak piramida dan pemain biasa di dasar piramida. Jumlah pemain esports profesional memang sedikit, tapi ekosistem esports profesional sudah terbentuk dengan baik. Pemain esports pro bisa bertanding di turnamen besar yang diadakan secara rutin. Sebaliknya, meskipun jumlah pemain amatir jauh lebih banyak, tidak banyak turnamen yang tersedia untuk mereka.

Turnamen esports kini bisa menarik banyak penonton.
Turnamen esports kini bisa menarik banyak penonton.

“Kami survei di beberapa daerah, banyak pemain game yang juga mau ikut turnamen tapi tidak punya wadahnya,” ungkap Budi. “Bagaimana kalau kita jadi wadah untuk banyak turnamen, yang tersebar sampai pelosok? Kami lalu membuat platform yang bisa diakses secara online. Alasannya, event organizer kan biasanya hanya bergerak secara lokal. Misalnya, mereka ada di Cikarang, ya pemain yang bisa ikut hanya pemain yang ada di Cikarang saja.” Sementara jika turnamen diadakan online, maka semua gamer — asalkan mereka punya koneksi internet yang memadai — akan bisa ikut dalam kompetisi itu.

 

Mekanisme Padiplay

Padiplay layaknya situs agregasi turnamen esports. Di Padiplay, Anda bisa menemukan banyak turnamen esports dari berbagai game, mulai dari mobile game seperti Mobile Legends, game PC seperti Counter-Strike: Global Offensive, sampai game konsol seperti FIFA. Jika tertarik untuk ikut dalam sebuah turnamen, Anda juga bisa langsung mendaftarkan diri melalui situs Padiplay.

Tak hanya itu, Anda juga bisa menggunakan platform Padiplay untuk membuat turnamen esports sendiri. Membuat kompetisi esports di Padiplay cukup mudah. Anda hanya perlu mendaftarkan diri di situsnya dan melakukan verifikasi email. Setelah itu, Anda bisa masuk ke bagian “Organize” untuk membuat turnamen sendiri. Anda lalu akan diminta untuk memasukkan nama turnamen, menentukan game yang akan dimainkan, jumlah peserta, total hadiah, serta format pertandingan, misalnya single-elimination.

Padiplay juga bisa menampilkan informasi caster jika Anda ingin menggunakan jasa caster dalam turnamen yang Anda buat. Setelah menentukan segala sesuatu tentang turnamen yang Anda inginkan, Anda bisa mempublikasikan kompetisi tersebut. Turnamen yang Anda buat lalu akan muncul di situs Padiplay, memungkinkan para pemain untuk melihat informasi terkait kompetisi tersebut dan mendaftarkan diri jika mereka tertarik.

Tampilan halaman ketika hendak membuat turnamen esports di PadiPlay.
Tampilan halaman ketika hendak membuat turnamen esports di Padiplay.

Budi mengaku, selain menjadi platform turnamen esports, Padiplay juga ingin mengembangkan komunitas gamer. “Sejauh ini, ada sekitar 100 komunitas yang telah menggunakan Padiplay. Dan jumlah komunitas yang pernah menggunakan platform Padiplay untuk turnamen online atau offline, ada sekitar 58 komunitas,” ujarnya. Sementara jumlah tim yang terdaftar di Padiplay mencapai sekitar 5 ribu tim.

Menurut Budi, paling banyak, komunitas di Padiplay berasal dari Kalimantan, walau juga ada banyak yang berasal dari Jawa. Sementara game yang memiliki komunitas paling banyak adalah Mobile Legends, diikuti oleh PUBG. “Kita juga merupakan community hero dari Moonton. Karena kita memang punya turnamen mingguan untuk Mobile Legends. Kita juga menjadi rekan Tencent untuk PUBG Mobile,” aku Budi.

Padiplay bukan satu-satunya platform yang ingin mengembangkan komunitas gaming dan esports di Indonesia. Yamisok merupakan platform lain yang juga tertarik mengembangkan komunitas gaming dan esports. Sama seperti di Padiplay, Yamisok juga merupakan situs agregasi turnamen esports. Kabar baiknya, Yamisok dapat membantu Anda untuk menemukan komunitas atau tim esports. Hanya saja, Anda tidak bisa membuat turnamen sendiri di sini.

Daftar turnamen yang tampil di Yamisok.
Daftar turnamen yang tampil di Yamisok.

Apa yang bisa Anda buat di Yamisok adalah komunitas game. Untuk itu, Anda cukup masuk ke bagian “Komunitas” dan menekan tombol “Buat Komunitas”. Kemudian, Anda akan diminta untuk menentukan nama komunitas, memberikan deskripsi, dan memilih jenis komunitas game yang hendak dibuat. Selain itu, Anda juga akan diminta untuk memberikan nomor telepon, nomor identitas beserta foto identitas. Tampaknya, hal ini ditujukan agar orang-orang tidak sembarangan membuat komunitas dan membiarkannya terbengkalai begitu saja.

 

Monetisasi dan Rencana Padiplay ke Depan

Anda bisa menggunakan platform Padiplay untuk mencari turnamen dan membuat kompetisi secara gratis. Lalu, darimana sumber penghasilan Padiplay? Pada dasarnya, ada 2 sumber pemasukan Padiplay. Pertama adalah sponsor. Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk menjadi sponsor dari turnamen di Padiplay, maka mereka harus menyiapkan total hadiah dan menyediakan dana untuk penyelenggaraan turnamen, termasuk bayaran untuk Padiplay.

Bukopin merupakan salah satu sponsor Padiplay. Dari sektor perbankan, Padiplay juga pernah didukung oleh BRI. Sponsor Padiplay tak melulu datang dari sektor perbankan, tapi juga industri lain, seperti asuransi, startup, dan bahkan universitas. “Kita juga pernah mengadakan turnamen untuk MRT,” ujar Budi. Mengingat semakin banyak perusahaan non-endemik yang masuk ke dunia esports, tidak heran jika sponsor Padiplay berasal dari berbagai industri.

Selain sponsor, sumber pemasukan Padiplay yang lain adalah pengadaan turnamen premium. Yang dimaksud dengan turnamen premium adalah kompetisi yang memiliki biaya pendaftaran. “Jika komunitas membuat turnamen premium, mereka akan membagi hasilnya dengan kami,” kata Budi. “Karena mereka menggunakan payment gateway Padiplay. Dan kita juga akan bantu adakan siaran live turnamen mereka.”

Budi berkata, Padiplay berharap bahwa komunitas yang ada di bawah Padiplay juga akan bisa berkembang. “Kami tidak membangun komunitas sekedar untuk menambah database. Kami ingin mengembangkan esports bersama komunitas,” ujarnya. Dia berharap, komunitas game juga bisa tumbuh secara komersil. Karena itu, sebuah sponsor bisa memutuskan untuk mensponsori Padiplay atau komunitas game terentu. Tak berhenti sampai di situ, di masa depan, Padiplay juga berencana untuk menambahkan fitur commerce alias belanja di situsnya. Melalui fitur ini, komunitas gaming akan bisa menjual berbagai merchandise mereka, sama seperti yang dilakukan oleh tim-tim profesional.

Sebagai platform turnamen esports, fokus Padiplay saat ini adalah untuk mengadakan turnamen esporst secara online. Namun, Budi bercerita, dalam 2 tahun ke depan, dia ingin agar Padiplay punya 100 “kantor” yang bisa berfungsi sebagai gaming house atau keperluan siaran turnamen. “Karena itu kita sekarang sedang giat-giatnya mencari investasi,” ujarnya. Setelah hal ini tercapai, Padiplay akan fokus pada penyelenggaraan turnamen online dan offline. “Kita juga akan grab local brand untuk jadi sponsor kita. Karena sejauh ini, mereka tidak ada eksposur ke kegiatan seperti ini,” ungkapnya.

 

Penutup

Sama seperti fans sepak bola yang bermimpi untuk menjadi Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi, tidak aneh jika para pemain Mobile Legends berharap bisa menjadi superstar seperti Muhammad “Lemon” Ikhsan atau Muhammad “Udil” Juliansyah. Turnamen komunitas bisa menjadi tempat bagi para pemain amatir atau bahkan semi-pro untuk mengasah kemampuan mereka. Selain memberi panggung pada para pemain amatir, keberadaan turnamen di tingkat komunitas ini juga penting untuk mendorong regenerasi pemain profesional. Dan keberadaan platform turnamen esports seperti Padiplay akan memudahkan komunitas untuk menggelar turnamen esports.

Sumber header: Digital Trends

SteelSeries Kerja Sama dengan Spacestation Gaming, Juara Six Invitational 2020

Spacestation Gaming baru saja mengumumkan kerja samanya dengan perusahaan pembuat aksesori gaming asal Denmark, SteelSeries. Melalui kerja sama ini, SteelSeries akan menyediakan berbagai perangkat gaming untuk pemain dan staf dari Spacestation Gaming. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai dari kolaborasi tersebut.

“Saya sendiri merupakan fan dari SteelSeries,” kata Shaun McBride, Pendiri Spacestation Gaming, menurut laporan Esports Insider. “Pemain kami sering meminta untuk menggunakan produk SteelSeries. Jadi, ketika mereka menawarkan kerja sama dengan kami, saya langsung setuju. Melalui kolaborasi ini, SteelSeries akan mendukung seluruh staf kami dan membantu para pemain kami untuk memberikan performa yang lebih baik.”

steelseries spacestation gaming
Spacestation Gaming berhasil menjadi juara dunia Rainbow Six Siege setelah memenangkan Six Invitational 2020.

Spacestation Gaming merupakan organisasi esports asal Amerika Utara yang berlaga di berbagai game, termasuk Rainbow Six Siege, Rocket League, Super Smash Bros. Ultimate, SMITE, Valorant, Clash Royale, Trackmania, iRacing, dan World of Warcraft.

Saat ini, Spacestation Gaming merupakan satu-satunya organisasi esports yang pernah meraih gelar juara dunia pada 2020. Pasalnya, mereka berhasil memenangkan Six Invitational 2020 pada awal 2020. Ketika itu, karantina dan lockdown akibat pandemi COVID-19 belum diberlakukan. Selain itu, mereka juga menjadi salah satu dari 10 tim yang mendapatkan status Tier 1 dalam program bagi hasil di scene esports Rainbow Six Siege.

“Spacestation Gaming memiliki atlet-atlet esports berbakat. Selain itu, mereka juga ahli dalam membuat konten yang menarik bagi para fans esports. Karena itu, kami senang dapat bekerja sama dengan mereka,” kata Andrew Trulli, Esports Marketing Manager, SteelSeries.

Selain Spacestation Gaming, SteelSeries juga menjalin kerja sama dengan beberapa organisasi esports ternama yang pernah memenangkan gelar juara dunia. Salah satunya adalah OG Esports, organisasi asal Eropa yang pernah memenangkan The International 2 tahun berturut turut. Selain itu, SteelSeries juga bekerja sama dengan FunPlus Phoenix, yang memenangkan League of Legends World Championship pada 2019. Beberapa organisasi esports lain yang menjadi rekan SteelSeries antara lain FaZe Clan, Barrage, dan Nordavind.

Sumber header: The Esports Observer

Lenovo dan Power League Gaming Buat Miss Esports untuk Dukung Gamer Perempuan

Menurut riset yang dilakukan oleh Newzoo di 13 negara, 46% gamer merupakan perempuan. Sementara di kawasan Timur Tengah dan Amerika Utara (MENA), gamer yang ada di rentang umur 18-24 tahun menghabiskan waktu selama sekitar 8 jam per minggu untuk bermain game di konsol. Dari semua gamer tersebut, sekitar 35% merupakan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah gamer perempuan juga cukup banyak.

Menyadari hal ini, Lenovo dan Power League Gaming (PLG) bekerja sama untuk mendukung para gamer perempuan di kawasan MENA dengan membuat platform Miss Esports. Keduanya menciptakan platform tersebut pada tahun ini. Platform Miss Esports menunjuk sejumlah gamer perempuan sebagai “duta” untuk menjadi mentor dan panutan bagi gamer perempuan lainnya. Pada akhirnya, dibentuknya Miss Esports bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang aman dan suportif pada gamer perempuan di kawasan MENA.

miss esports
Claire Carter, Marketing Director, Lenovo – Middle East and Africa.

Para gamer perempuan yang telah terpilih untuk menjadi duta Miss Esports sebelum ini telah sukses membangun karir profesional mereka di dunia gaming dan esports. Karena itu, sekarang Miss Esports mencari gamer perempuan baru untuk menjadi duta. Setiap gamer perempuan yang terpilih menjadi duta Miss Esports akan merepresentasikan negara asal mereka. Nantinya, para duta Miss Esports akan diminta untuk berbagi tentang pengalaman pribadi mereka di dunia gaming. Tak hanya itu, mereka juga akan mendapatkan kesemptan untuk menjalin jaringan dengan para pelaku industri game, streaming, dan produksi konten game.

“Kita harus bisa menciptakan ekosistem yang inklusif. Miss Esports merupakan bagian dari usaha kami untuk mendukung semua gamer — dalam kasus ini, kami ingin menciptakan komunitas positif untuk mendukung gamer perempuan bertalenta,” kata Claire Carter, Marketing Director Lenovo, Middle East and Africa, seperti dikutip dari Esports Insider. Dia mengungkap, tujuan akhir mereka adalah untuk menciptakan kesetaraan antara gamer perempuan dan laki-laki sehingga keduanya bisa bertanding bersama.

Industri game dan esports memang sering dianggap sebagai dunia laki-laki. Namun, belakangan, semakin banyak program yang bertujuan untuk mendorong gamer perempuan tumbuh dan berkembang, sepreti program _FE dari Dignitas atau beasiswa khusus perempuan dari Universitas Roehampton.

Resurgence dan Vividthree Mau Kerja Sama untuk Bawa Teknologi AR ke Esports

Organisasi esports asal Singapura, Resurgence kini tengah berdiskusi dengan perusahaan hiburan Vividthree Holdings Ltd untuk menjalin kerja sama dalam mengadakan acara esports yang lebih imersif di Asia tengggara.

Memang, Vividthree memiliki keahlian dalam teknologi Augmented Reality dan Virtual Reality. Jadi, jika mereka bekerja sama dengan Resurgence, mereka akan dapat memanfaatkan keahlian tersebut untuk membuat konten berkualitas untuk para audiens esports. Misalnya, Vividthree dapat membuat konten naratif berbasis data, serta visualisasi dan statistik dengan high fidelity audio. Dengan begitu, para penonton akan bisa mendapatkan insight yang lebih baik tentang pertandingan esports yang tengah berlangsung.

resurgence kerja sama vividthree
Vividthree dikenal dengan keahliannya dalam teknologi AR dan VR. | Sumber: Facebook

“Sebagai bagian dari strategi ekspansi kami, kami akan menargetkan 150 juta gamer yang ada di Asia Tenggara pada 2021,” kata Jayf Soh, Pendiri dan CEO Resurgence, dikutip dari Asia One. “Kerja sama kami dengan Vividthree akan memungkinkan kami untuk menggunakan teknologi inovatif dalam proses produksi konten esports sehingga kami bisa memberikan konten yang lebih baik dan meningkatkan interaksi dengan para penonton. Memang, salah satu tujuan kami adalah menciptakan narasi yang menarik dan membuat jalur karir yang stabil bagi para pemain esports profesional dan kreator konten.”

Sementara itu, Charles Yeo, Managing Director, Vividthree berkata, “Kami bangga karena kami akan dapat bekerja sama dengan Resurgence sehingga kami akan dapat menggunakan teknologi kami ke industri esports. Kami tidak sabar untuk melihat bagaimana penggunaan teknologi AR dan VR akan mengubah pengalaman para fans dan pemain esports.”

Industri esports kini memang tengah menjadi primadona. Di Asia Tenggara, industri gaming dan esports juga masih mengalami pertumbuhan walau di tengah pandemi COVID-19 sekalipun. Pasalnya, turnamen esports masih bisa diselenggarakan bahkan di tengah karantina atau pembatasan sosial. Tak hanya itu, selama pandemi, konten game dan esports juga justru menjadi semakin populer. Buktinya, masyarakat menghabiskan semakin banyak waktunya untuk menonton konten esports di platform streaming game seperti Twitch dan Facebook Gaming.

Sumber header: IGN

EA Sports Rombak FIFA 21 Global Series, Fokus ke Elemen Hiburan

EA Sports memutuskan untuk merombak struktur dari FIFA 21 Global Series. Di tengah pandemi virus corona, sulit bagi EA Sports untuk menyelenggarakan turnamen offline. Karena itu, mereka akan mengadakan turnamen secara online. Untuk memastikan pertandingan dapat berjalan dengan lancar, EA Sports membagi turnamen FIFA 21 ke dalam 6 sirkuit berdasarkan kawasan.

Enam kawasan itu adalah Amerika Selatan, Amerika Utara, Asia Barat, Asia Timur, Eropa, dan Oceania. Secara total, EA Sports akan mengadakan lebih dari 30 turnamen online. Puluhan kompetisi ini akan mulai diadakan pada November 2020. Dari turnamen-turnamen ini, EA Sports akan memilih pemain-pemain FIFA 21 terbaik untuk maju ke FIFA eWorld Cup.

“Keadaan tengah tidak menentu di dunia. Dan kami mencoba untuk beradaptasi pada situasi yang tidak pasti ini,” kata Brent Koning, Group Director and FIFA Commissioner, EA Sports, menurut laporan Goal. “Prioritas kami adalah untuk mengganti model turnamen berbasis event menjadi model berbasis cloud. Untuk itu, kami harus menggunakan model sirkuit berdasarkan kawasan. Hal ini memungkinkan kami untuk menjamin integritas dari turnamen kami.”

FIFA 21 Global Series
Jadwal FIFA 21 Global Series dan kegiatan sebelum turnamen tersebut. | Sumber: Goal

Sebelum mengadakan jajaran turnamen FIFA 21 profesional pada November 2020, EA Sports juga akan mengadakan berbagai kegiatan pramusim pada Oktober 2020. Acara pramusim ini akan dibuka oleh Twitch Rivals Preseason Invitational, yang diadakan pada 3-5 Oktober 2020. Di sini, para pesepak bola profesional akan bergabung dalam FIFA Ultimate Team. Salah satu atlet sepak bola yang ikut serta dalam kompetisi tersebut adalah penyerang utama Manchester City, Sergio Agüero, lapor Esports Insider.

Setelah itu, EA akan mengadakan eLaLiga All-Star pada 6 Oktober 2020. Kompetisi ini akan mengadu para pemain FIFA profesional di liga Spanyol. Sementara pada 8 Oktober 2020, EA Sports akan mengadakan YouTube Gaming Creators Cup, yang mempertemukan para influencer dengan kreator konten dalam pertandingan FIFA 21. Acara terakhir adalha FIFA 21 Challenge, yang akan diselenggarakan pada 29 Oktober 2020. Dalam turnamen tersebut, para pesepak bola profesional harus melawan pemain FIFA profesional.

“Salah satu perubahan terbesar tahun ini adalah kami memutuskan untuk fokus pada elemen hiburan,” kata Koning. “Stay and Play Cup membuktikan bahwa masyarakat tidak hanya ingin melihat pertandingan antara para pemain FIFA terbaik di dunia, tapi juga laga antara para pesepak bola terbaik dunia, influencer, dan selebritas favorit mereka. Jadi, kami mengadakan 2 acara baru: Twitch Rival Preseason Invitational dan YouTube Gaming Creators Cup. Keduanya akan diadakan sebelum penyelenggaraan FIFA 21 Global Series.”