Ingin Dukung Ekosistem Esports Perempuan, Dignitas Buat Platform _FE

Dignitas meluncurkan platform baru bernama _FE untuk mengembangkan ekosistem esports perempuan. Dalam tiga bulan ke depan, _FE akan meluncurkan berbagai program untuk mendukung atlet esports dan kreator konten perempuan, baik yang masih ada di tingkat pemula serta amatir, maupun yang sudah menjadi profesional.

Salah satu program tersebut adalah diskusi rutin untuk membahas tentang berbagai isu yang dihadapi oleh perempuan di dunia gaming. Selain itu, _FE juga akan membuat situs yang berisi konten gaming perempuan, jadwal kompetisi esports perempuan, serta artikel tentang para perempuan di dunia gaming. Melalui _FE, Dignitas juga akan mengadakan seminar edukasi virtual bagi perempuan yang tertarik untuk masuk ke dunia esports, baik sebagai pemain profesional atau streamer, maupun sebagai orang-orang yang bekerja di balik layar, seperti analis merek atau manajer media sosial.

Beberapa program lain yang _FE adakan antara lain menyelenggarakan kompetisi untuk gamer perempuan, membangun komunitas di Discord, membuat merek pakaian khusus gamer perempuan, mengadakan acara di markas Dignitas di Los Angeles dan New York, serta merekrut pemain profesional dan kreator konten baru.

dignitas _FE
Tim perempuan Dignitas berhasil memenangkan CS:GO World Champion.

Inisiatif _FE akan akan dipimpin oleh Heather “sapphiRe” Garozzo, Vice President of Talent, Dignitas. Garozzo tak hanya pernah menjadi juara Counter-Strike: Global Offensive World Champion, dia juga memiliki pengalmaan hampir 20 tahun dalam dunia esports, broadcast, marketing, dan manajemen talenta. Dia juga merupakan satu-satunya perempuan yang pernah masuk dalam Hall of Fame milik Esports Insider.

“Konsep untuk membuat _FE telah ada sejak awal 2017, ketika Dignitas merekrut tim khusus perempuan, yang bertanding dengan nama Dignitas FE,” kata Garozzo pada GamesBeat. “Perempuan yang bekerja di Dignitas, baik sebagai pemain profesional, streamer, maupun eksekutif, sangat tertarik untuk mendukung gamer perempuan muda.”

Lebih lanjut, Garozzo berkata, “Semua pekerja perempuan Dignitas pernah berbagi pengalaman mereka di dunia gaming dalam diskusi di berbagai universitas. Tahun ini, kami ingin bisa membagikan pengetahuan kami dan memberikan dukungan kami pada komunitas gaming dalam lingkup yang lebih luas.”

Saat ini, tim perempuan Dignitas terdiri dari lima orang. Tim yang berlaga di CS:GO dan Valorant itu dipimpin oleh Emmalee “Emuhleet” Garrido, yang pernah memenangkan CS:GO World Champion dua kali. Dia merupakan salah satu perempuan paling sukses di dunia esports. Empat anggota tim Dignitas FE lainnya adalah Amanda “rain” Smith dari Kanada, Kiara “milk” Makua dari Hawaii, Melisa “Theia” Mundorff dari AS, dan Juliana “showliana” Maransaldi dari Brasil.

Dignitas juga memiliki dua kreator konten perempuan, yaitu Hercurlyse dan artStar. Hercurlyse merupakan bintang TikTok dengan 20 ribu pengikut baru setiap bulannya. Sementara Carolyn “artStar” Noquez pernah dua kali menjadi Female World Champion sebelum memutuskan untuk menjadi streamer di Twitch.

Semester 1 2020, Total Pemasukan Industri Mobile Game Capai Rp540 Triliun

Total pemasukan industri mobile game sepanjang semester pertama 2020 mencapai US$36,8 miliar (sekitar Rp540 triliun), naik 26% dari tahun lalu. Pendapatan industri mobile game kali ini merupakan rekor pemasukan terbesar sepanjang sejarah. Tidak aneh jike pemasukan industri mobile game naik, mengingat pandemi yang mewabah sepanjang 2020 justru membuat gamer lebih sering bermain game dan menghabiskan uang untuk game.

Selain itu, selama beberapa tahun belakangan, pemasukan dari industri mobile game memang menunjukkan tren naik. Pada semester pertama 2017, total pemasukan mobile gaming mencapai US$22,6 miliar (sekitar Rp331,7 triliun), menurut data dari Sensor Tower dan Statista. Sekitar 65 persen pemasukan itu berasal dari pengguna iPhone. Sementara pada semester pertama 2018, total pemasukan mobile gaming naik menjadi US$26,2 miliar (sekitar Rp384,6 triliun). Pada 2019, pemasukan industri mobile gaming kembali naik menjadi US$30,3 miliar (sekitar Rp444,8 triliun).

pemasukan industri mobile game
Total pemasukan industri mobile game pada semester pertama 2017-2020.

Para pengguna iPhone biasanya memberikan kontribusi lebih besar pada pemasukan industri mobile gaming daripada pengguna Android. Dari total pemasukan industri mobile game pada semester pertama 2020, sekitar 60% berasal dari iOS. Pada Q1 2020, total pemasukan App Store mencapai US$10,6 miliar (sekitar Rp155,6 triliun), naik 18% dari tahun sebelumnya. Dan pada Q2 2020, total pemasukan mobile game untuk iOS naik menjadi US$11,6 miliar (sekitar Rp170,2 triliun).

Sementara itu, pemasukan mobile game untuk Android mencapai US$14,6 miliar (sekitar Rp214,3 triliun) pada paruh pertama 2020. Pada Q2 2020, total pemasukan Play Store mencapai US$7,7 miliar (sekitar Rp113 triliun), naik dari US$6,9 miliar (sekitar Rp101,3 triliun) pada kuartal sebelumnya.

Dari segi pemasukan, iOS memang lebih unggul dari Android. Namun, dari segi total download, Android masih mendominasi. Pada Q1 2020, total download dari mobile game di Android mencapai 10,4 miliar unduhan, naik 39 persen dari periode yang sama tahun lalu. Pada Q2 2020, angka itu naik menjadi 12,4 miliar, menurut data dari Sensor Tower.

Sepanjang semester pertama 2020, total download dari mobile game di Google Play Store naik 52 persen dari tahun lalu menjadi 22,8 miliar unduhan. Sementara itu, jumlah download di App Store sepanjang semester pertama 2020 hanya mencapai 5,7 miliar, empat kali lipat lebih sedikit dari jumlah download di Android.

Tren Penonton MPL, PMPL, dan FFML Sepanjang 2020

Banyak kompetisi olahraga tradisional yang terganggu oleh pandemi virus corona. Namun, tidak begitu dengan esports. Memang, turnamen esports sempat terhenti. Meskipun begitu, kompetisi esports kini sudah dapat diselenggarakan kembali, walau biasanya diadakan secara online. Faktanya, jumlah penonton esports justru bertambah akibat larangan keluar rumah di banyak negara.

Karena itu, saya akan membahas tentang tren penonton untuk tiga liga esports yang diadakan sepanjang 2020. Ketiga liga tersebut adalah Mobile Legends Professional League, PUBG Mobile Professional League, dan Free Fire Master League. Kenapa liga esports? Karena liga esports berlangsung selama beberapa minggu, berbeda dengan turnamen yang biasanya hanya diadakan pada akhir pekan. Ketiga turnamen ini juga dipilih karena sama-sama resmi dari masing-masing publisher-nya. Selain itu, data yang kami ambil di sini adalah yang hanya dari YouTube dan Facebook saja yang datanya terbuka.

Untuk melihat tren penonton dari ketiga liga tersebut, saya lalu memantau jumlah view dari MPL Season 5 dan Season 6, PMPL Season 1 dan 2, serta FFML Season 1 dan 2. Data yang disajikan dalam artikel ini berdasarkan data yang dikumpulkan per 24 Agustus 2020.

Mobile Legends Professional League

Pada awal tahun 2020, MPL memasuki musim ke-5. Ketika itu, MPL disiarkan melalui dua channel resmi, yaitu channel YouTube Mobile Legends: Bang Bang dan juga akun Facebook MPL Indonesia. Sepanjang musim tersebut, jumlah total view yang didapatkan oleh MPL mencapai 73,6 juta. Video dengan jumlah view paling banyak adalah video dari hari terakhir playoff, yang menampilkan babak final, dengan 5,4 juta view. Mengingat babak final MPL Season 5 mempertemukan RRQ dengan EVOS, tidak heran jika jumlah penontonnya membludak.

Sepanjang musim, jumlah view untuk MPL dari minggu ke minggu cenderung stabil. Selama delapan minggu saat musim reguler MPL berlangsung (tanpa menghitung babak playoff), total view mencapai 59,6 juta. Sementara jumlah view rata-rata per minggu mencapai 7,4 juta view.

Dengan pengecualian pada Minggu ke-7, Hari ke-3, jumlah view MPL Season 5 di YouTube tak pernah kurang dari 1 juta. Sementara pada hari pertama dan kedua dari babak playoff, jumlah view mencapai 2,4 juta dan 2,8 juta. Angka itu hanya mencakup jumlah view di channel YouTube saja. Jika ditambah dengan jumlah view dari akun resmi Facebook, jumlah view pada babak playoff MPL Season 5 di hari pertama dan kedua mencapai 3,9 juta view dan 4,5 juta view.

Jumlah total view MPL Season 5. | Sumber: Hybrid/Ellavie
Tren jumlah total view MPL Season 5. | Sumber: Hybrid/Ellavie

Saat ini, MPL Season 6 baru saja melalui minggu ke-2. Dari segi distribusi konten, satu hal yang membedakan MPL Season 6 dan musim sebelumnya adalah Season 6 disiarkan di dua channel YouTube resmi, yaitu channel Mobile Legends; Bang Bang dan MLBB Esports. Tentunya, Season 6 juga disiarkan di Facebook. Jumlah penonton MPL Season 6 di channel YouTube Mobile Legends: Bang Bang memang masih lebih banyak dari channel MLBB Esports. Meskipun begitu, jumlah view di channel MLBB Esports masih mengalahkan jumlah view di Facebook.

Selama dua minggu sejak MPL Season 6 dimulai, jumlah view MPL Season 6 di channel MLBB telah mencapai 9,4 juta view, di channel MLBB Esports mencapai 4,1 juta view, sementara di akun Facebook MPL Indonesia, jumlah view hanya mencapai 2,9 juta view.

Jumlah view MPL Season 6 di tiga kanal distribusi yang berbeda. | Sumber: Hybrid/Ellavie i.A.
Jumlah view MPL Season 6 di tiga kanal distribusi yang berbeda. | Sumber: Hybrid/Ellavie

Menariknya, meskipun disiarkan di lebih banyak channel, hal ini tidak menjamin bahwa jumlah view dari MPL Season 6 akan lebih banyak dari musim sebelumnya. Faktanya, jika jumlah view MPL Season 6 dibandingkan dengan musim sebelumnya, terlihat bahwa jumlah view Season 6 lebih sedikit. Selama dua minggu pertama, jumlah view MPL Season 5 mencapai 17,4 juta view, sementara MPL Season 6 hanya mencapai 16,5 juta view.

Jumlah view MPL Season 5 vs MPL Season 6 pada dua minggu pertama. | Sumber: Hybrid/Ellavie
Jumlah view MPL Season 5 vs MPL Season 6 pada dua minggu pertama. | Sumber: Hybrid/Ellavie

Seperti yang bisa Anda lihat pada grafik di atas, kecuali pada Minggu ke-2, Hari ke-3, jumlah view setiap minggu dari MPL Season 5 selalu lebih banyak dari Season 6.

 

PUBG Mobile Professional League

Oke, mari beralih ke PMPL. Sama seperti MPL, pertandingan PMPL juga disiarkan di channel resmi PUBG Mobile Indonesia, yaitu YouTube dan Facebook. Satu hal yang menarik, para fans PUBG Mobile lebih suka menonton pertandingan PMPL di Facebook daripada di YouTube. Buktinya, jumlah view dari pertandingan PMPL jauh lebih tinggi di Facebook daripada di YouTube. Di YouTube, jumlah view PMPL Season 1 dalam satu hari hanya mencapai sekitar 9 ribu sampai 300 ribu view. Sementara di Facebook, jumlah view liga esports tersebut bisa mencapai ratusan ribu atau bahkan jutaan view.

Sepanjang musim pertama, PMPL berhasil mendapatkan 32,5 juta view. Satu hal yang harus diingat, saat mengumpulkan data viewership untuk PMPL Season 1, saya tidak dapat menemukan video untuk Minggu ke-3, Hari ke-5 di Facebook, walau pertandingan dari hari tersebut tersedia di YouTube.

Seperti yang sudah bisa ditebak, hari terakhir liga menarik view paling banyak. Video dari pertandingan di hari tersebut berhasil mendapatkan view sebanyak 12 juta view. Mengingat PMPL berlangsung selama 5 minggu, maka jumlah view rata-rata per minggu adalah 6,5 juta view.

Jumlah view PMPL Season 1. | Sumber: Hybrid/Ellavie
Jumlah view PMPL Season 1. | Sumber: Hybrid/Ellavie

PMPL Season 2 kini tengah berlangsung. Pada akhir pekan lalu, liga tersebut telah melewati minggu ke-2. Sejauh ini, liga tersebut telah mendapatkan total view sebanyak 9,2 juta. Sama seperti Season 1, sebagian besar view tersebut — sekitar 8,3 juta view — berasal dari Facebook. Namun, jumlah view di channel YouTube PUBG Mobile juga menunjukkan kenaikan.

Sayangnya, jika dibandingkan dengan dua minggu pertama dari PMPL Season 1, jumlah view dari PMPL Season 2 sejauh ini masih lebih sedikit. Dalam dua minggu, PMPL Season 1 berhasil mendapatkan 10 juta view. Sementara PMPL Season 2 hanya mendapatkan 9,2 juta view. Kemungkinan, salah satu alasan mengapa jumlah view dari pertandingan Season 2 lebih sedikit adalah karena di PMPL Season 1, Minggu ke-2 memiliki 5 hari, sementara dalam Season 2, hanya ada 3 hari dalam setiap pekan pertandingan.

Jumlah view PMPL Season 1 dan Season 2 pada dua minggu pertama. | Sumber: Hybrid/Ellavie
Jumlah view PMPL Season 1 dan Season 2 pada dua minggu pertama. | Sumber: Hybrid/Ellavie

Free Fire Masters League

Liga terakhir yang akan saya bahas di sini adalah Free Fire Master League. FFML Season 1 diadakan pada awal tahun, untuk lebih tepatnya, pada akhir Januari hingga Februari 2020. Sementara Season ke-2 tengah berlangung sekarang, Agustus 2020. Untuk data viewership dari FFML Season 1, saya hanya dapat mengumpulkan data di channel YouTube FF Esports ID karena konten tersebut tidak ditemukan di akun Facebook resmi Free Fire Esports ID.

Jika dibandingkan dengan liga Mobile Legends atau PUBG Mobile, FFML Season 1 memiliki jumlah view paling sedikit. Total view sepanjang FFML musim pertama hanya mencapai 792 ribu view, jauh tertinggal dari jumlah view MPL dan PMPL yang mencapai puluhan juta. Meskipun begitu, FFML justru merupakan liga esports dengan pertumbuhan viewership terbesar.

Untuk mendistribusikan siaran pertandingan FFML Season 2, Garena tidak hanya menggunakan YouTube, tapi juga Facebook. Meskipun begitu, YouTube tetap memberikan kontribusi jumlah view terbesar. Sebagai perbandingan, jumlah view dari video FFML Season 2 di Facebook hanya mencapai ratusan ribu view. Sementara jumlah view di YouTube selalu mencapai lebih dari satu juta.

Saat ini, FFML Season 2 baru saja melewati pekan ke-3. Namun, hingga sekarang, jumlah total view dari liga tersebut telah mencapai 9 juta, jauh lebih banyak dari toatl view FFML Season 1 sepanjang musim. Hanya saja, sejauh ini, tren viewership untuk FFML Season 2 menunjukkan penurunan. Satu hal yang harus diingat, baik MPL dan PMPL juga menunjukkan tren yang sama. Belajar dari MPL Season 5 dan PMPL Season 1, jumlah penonton akan kembali naik saat pertandingan terakhir dilangsungkan. Pola ini juga bisa Anda temukan pada jumlah orang yang mengikuti shalat Tarawih berjamaah saat bulan Ramadan: ramai di awal dan di akhir.

Jumlah view FFML Season 2 pada minggu ke-3. | Sumber: Hybrid: Hybrid/Ellavie
Jumlah view FFML Season 2 pada minggu ke-3. | Sumber: Hybrid: Hybrid/Ellavie

Akhir Kata

Jika dibandingkan dengan musim sebelumnya, musim MPL dan PMPL yang tengah berlangsung menunjukkan penurunan dari segi jumlah view. Ada beberapa kemungkinan mengapa hal ini terjadi.

Pertama, karena ada tiga liga esports yang diadakan secara bersamaan. Jadi, mau tidak mau, fans harus memilih salah satu liga yang mau mereka tonton. Namun, berbeda dengan tayangan di televisi, konten yang sudah diunggah ke internet bisa ditonton kapan saja. Bahkan, tak jarang, ada orang yang bahkan mengunggah ulang video pertandingan dari liga esports. Selain itu, jika mau, Anda juga bisa membuka beberapa tab secara bersamaan.

Kemungkinan kedua adalah saat ini, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tak lagi berlaku. Jadi, orang-orang yang tadinya harus berdiam di rumah punya banyak opsi kegiatan lain. Misalnya, hangout bersama teman atau kegiatan lain yang melibatkan kerumunan dan meningkatkan kemungkinan seseorang terpapar COVID-19.

Unity Berencana Lakukan IPO Tahun Ini

Unity Technologies hendak melakukan penawaran saham perdana (IPO). Mereka bahkan telah memasukkan prospektus ke Securities and Exchange Commission. Dokumen prospektus tersebut mencakup laporan keuangan Unity dan strategi bisnis perusahaan. Dari dokumen tersebut, terlihat bahwa bisnis Unity tumbuh dengan cukup pesat. Sayangnya, mereka masih mengalami kerugian.

Pada tahun 2019, Unity mendapatkan pemasukan sebesar US$514 ,8 juta, naik 42 persen dari tahun sebelumnya. Namun, mereka masih merugi. Kerugian bersih mereka pada 2019 mencapai US$163,2 juta, lebih besar dari kerugian pada 2018, yang hanya mencapai US$131,6 juta.

Sementara sepanjang semester pertama 2020, pemasukan Unity masih terus naik. Secara total, pemasukan Unity pada semester pertama 2020 naik 39 persen dari periode yang sama tahun lalu, menjadi US$315,3 juta. Hanya saja, Unity juga masih merugi. Kerugian mereka pada semester pertama 2020 mencapai US$54,1 juta. Kabar baiknya, kerugian ini lebih kecil dari jumlah kerugian yang mereka alami pada semester pertama 2019, yang mencapai US$67,1 juta.

Unity mau ipo
Unity merupakan salah satu game engine terpopuler.

Selain laporan keuangan, Unity juga menjelaskan tentang tiga bisnis mereka dalam dokumen prospektus. Secara garis besar, mereka punya tiga bisnis. Pertama adalah segmen Create Solutions, yang mencakup pemasukan dari biaya langganan Unity engine serta konsultasi, pelatihan, dan layanan profesional lainnya.

Kedua adalah bisnis Operate Solutions, yang mencakup Unity Ads, Unity In-App Purchases, dan berbagai tool lain yang berfungsi untuk membantu developer mendapatkan pemain baru dan melakukan memonetisasi dari game mereka. Terakhir adalah segmen Strategic Partnership. Sesuai namanya, bisnis tersebut fokus pada kerja sama Unity dengan perusahaan teknologi lainnya.

Saat ini, bisnis Operate Solutions memberikan kontribusi paling besar dalam pemasukan Unity. Padahal, bisnis tersebut baru dibuat pada 2015, sementara Unity telah didirikan sejak 2004. Bisnis Operate Solutions memberikan kontribusi lebih dari 54 persen dari total pemasukan Unity pada 2019. Sementara Create Solutions hanya berkontribusi 31 persen dan Strategic Partnership 15 persen.

“Salah satu strategi kami untuk tumbuh sebagai perusahhaan adalah dengan melakukan ekspansi ke berbagai industri baru di luar gaming, termasuk arsitektur, engineering, konstruksi, otomotif, transportasi, manufaktur, film, televisi, dan retail,” kata Unity, menurut laporan GamesIndustry. “Kami juga mencoba untuk masuk dalam berbagai bidang lain seperti desain bangunan dan mobil, simulasi mobil otonom, pelatihan keamanan pekerja menggunakan augmented reality dan lain sebagainya.”

Unity Technologies paling dikenal dengan game engine mereka, Unity. Game engine tersebut juga merupakan saingan dari Unreal Engine buatan Epic Games. Tak hanya itu, Unity engine juga dianggap sebagai salah satu teknologi paling penting dalam industri game.

Engine tersebut digunakan pada 53 persen dari 1.000 mobile game terpopuler di App Store dan Play Store. Menurut laporan VentureBeat, Unity juga berkata, engine buatan mereka digunakan di lebih dari 50 persen mobile game, game PC, dan game konsol yang tersedia di pasar. Unity percaya, pangsa pasar untuk engine mereka mencapai US$29 miliar.

Apple Boleh Blokir Fortnite dari App Store, tapi Tidak Unreal Engine

Beberapa minggu lalu, Epic Games menambahkan sistem pembelian baru di Fortnite, yaitu direct payment. Melalui direct payment, pemain dapat langsung membeli V-Bucks (mata uang di Fortnite) langsung dari Epic Games. Dengan begitu, Epic tak perlu membayar komisi pada Apple dan Google sebesar 30% setiap pemain melakukan pembelian dalam game.

Hal ini membuat Apple dan Google meradang. Kedua perusahaan itu kemudian memutuskan untuk memblokir Fortnite di App Store dan Play Store. Epic Games lalu membalas dengan menuntut Apple ke pengadilan atas tuduhan praktik monopoli. Mereka juga mengadakan turnamen Fortnite dalam rangka memenangkan dukungan para gamer dan sekalian meledek Apple.

Pengadilan telah menetapkan keputusan terkait tuntutan Epic Games pada Apple. Hakim Yvonne Gonzalez Rogers memutuskan bahwa Apple boleh memblokir Fortnite dari App Store. Menurut Rogers, pemblokiran Fortnite dari App Store merupakan hasil dari keputusan Epic Games untuk melanggar kontrak dengan Apple. Dia juga menganggap, jika Fortnite diblokir, hal ini tidak akan menyebabkan masalah besar pada industri gaming.

pengadilan apple epic
Hakim Rogers menganggap, jika Apple memblokir alses E[oc le Unreal Engine di iOS, hal ini akan menyebabkan masalah pada industri gaming.
Namun, Rogers memutuskan, Apple tak boleh memblokir akun developer Epic Games di iOS. Sebelum ini, Epic mengklaim bahwa Apple berencana untuk memblokir akun developer Epic pada 28 Agustus 2020. Jika hal ini terjadi, Epic tak lagi bisa memberikan update pada Unreal Engine di iOS.

Berdasarkan keputusan Rogers, Apple harus membiarkan Epic menyediakan Unreal Engine pada developer lain. Pasalnya, jika akses Epic pada Unreal Engine untuk iOS dibatasi, hal ini dianggap akan mendisrupsi industri gaming dan menyulitkan para developer game lain, yang tidak terlibat dalam pertengkaran antara Apple dan Epic.

“Epic Games dan Apple boleh saling menuntut satu sama lain ke pengadilan,” tulis Rogers, seperti dikutip dari The Verge. “Namun, perselisihan antara keduanya tidak boleh menyebabkan kerugian pada pihak yang tak terlibat.”

Keputusan Hakim Rogers ini bersifat sementara. Baik Apple dan Epic Games masih dapat membela diri dalam sidang yang akan diadakan pada 28 September 2020.

Mau Dalami Esports, FC Barcelona Gandeng Tencent

Klub sepak bola Spanyol, FC Barcelona, mengumumkan kerja samanya dengan konglomerasi asal Tiongkok, Tencent. Menurut pernyataan resmi, tujuan FC Barcelona bekerja sama dengan Tencent adalah agar mereka bisa mendalami dunia esports.

Untuk itu, FC Barcelona akan melakukan diskusi dengan Tencent terkait semua yang telah mereka lakukan di esports. Mereka juga akan membahas tentang kompetisi esports, edukasi esports, serta industri esports. Tak hanya itu, mereka juga akan membahas tentang potensi kolaborasi antara esports dengan dunia olahraga. Sayangnya, masih belum ada informasi tentang kegiatan konkret yang akan dilakukan oleh FC Barcelona dengan Tencent, menurut laporan Esports Insider.

barcelona tencent
Barcelona juga punya roster Rocket League.

FC Barcelona mulai memasuki ranah esports pada 2018. Ketika itu, mereka merekrut tim Pro Evolution Soccer, game sepak bola buatan Konami, yang juga merupakan sponsor dari FC Barcelona. Satu tahun berselang, tepatnya pada April 2019, FC Barcelona memutuskan untuk merekrut tim esports Rocket Leauge, game yang menggabungkan sepak bola dengan mobil-mobilan akrobatik. Tim yang membawa nama FC Barcelona itu bertanding dalam Rocket League Championship League, yang formatnya baru saja dirombak.

Keputusan FC Barcelona untuk ikut aktif dalam dunia esports bukanlah hal yang aneh, mengingat banyak klub sepak bola lain yang melakukan hal yang sama. Misalnya, Arsenal juga punya roster yang bertanding di PES eFootball Pro League sementara FC Schalke 04 juga punya tim League of Legends sendiri. Meskipun begitu, pada awal tahun ini, President FC Barcelona, Josep Maria Bartomeu berkata bahwa mereka tidak akan ikut serta dalam game esports yang mengandung kekerasan. Namun, mereka tidak keberatan untuk ikut serta dalam League of Legends atau Fortnite karena kedua game itu dianggap sebagai game strategi.

Pada Februari 2020, muncul kabar bahwa FC Barcelona tengah tertarik untuk ikut serta dalam skena esports League of Legends di Tiongkok. Kerja sama dengan Tencent adalah awal yang baik untuk merealisasikan rencana tersebut. Tencent merupakan salah satu pemilik dari TJ Sports, perusahaan yang bertanggung jawab untuk menggelar League of Legends Pro League (LPL) bersama dengan Riot Games.

Jelang PUBG Mobile Global Championship, PUBG Mobile Dapat Update Besar-Besaran

Tim PUBG Mobile baru saja mengumumkan bahwa mereka akan merilis versi 1.0 dari game battle royale tersebut. Update yang akan dirilis pada 8 September 2020 itu diklaim akan meningkatkan frame rate hingga 30 persen dan mengurangi lag hingga 76 persen, tergantung pada smartphone yang Anda gunakan. Melalui update tersebut, PUBG Mobile juga akan mengalami sejumlah perombakan desain, seperti tampilan antarmuka di lobby serta animasi karakter saat terjun payung, berlari, dan gerakan lainnya.

“Partikel, asap, ledakan, cahaya pada moncong senjata, dan tambahan interaksi dengan scope akan membuat setiap tembakan dalam game menjadi semakin realistis,” kata tim PUBG Mobile, seperti dikutip dari The Verge. “Upgrade pada sistem pencahayaan dan tekstur akan membuat rumput, langit, dan air terlihat semakin nyata. Kualitas tekstur dan model karakter juga akan diperbaiki untuk mmberikan pengalaman bermain yang semakin realistis.”

Selain update, tim PUBG Mobile juga mengumumkan rencana mereka terkait skena esports game mobile tersebut. Mereka akan menggabungkan PUBG Mobile World League dengan World Championship dalam turnamen yang disebut PUBG Mobile Global Championship. Tidak tanggung-tanggung, turnamen tersebut menawarkan total hadiah sebesar US$2 juta (sekitar Rp29,3 miliar).

PUBG Mobile Global Championship
Sebelum PUBG Mobile Global Championship, PUBG Mobile akan dapat update.

Sesuai namanya, PMGC akan mempertemukan tim-tim terbaik dari Amerika, Asia Selatan, Asia Tenggara, Eropa, Timur Tengah, dan Tiongkok. Turnamen tersebut akan mulai diadakan pada November 2020. Menurut laporan The Esports Observer, ada rencana bahwa PMGC akan diadakan di hadapan penonton jika regulasi terkait pandemi COVID-19 telah dilonggarkan.

Sejak diluncurkan pada 2018, PUBG Mobile tumbuh menjadi salah satu mobile game paling sukses di dunia. Per Desember 2019, game tersebut telah diunduh sebanyak 600 juta kali. Sementara jumlah pemain aktif PUBG Mobile dikabarkan mencapai 50 juta orang. Angka ini tidak menghitung para pemain di Tiongkok. Di sana, PUBG Mobile diluncurkan dengan nama Game for Peace. Dikabarkan, game tersebut memiliki 150 juta pemain aktif.

Sementara dari segi pemasukan, Sensor Tower memperkirakan, pada tahun lalu, PUBG Mobile mendapatkan pemasukan sebesar US$1,3 miliar (sekitar Rp19 triliun). Per 3 Juli 2020, total pemasukan PUBG Mobile sejak dirilis diduga mencapai US$3 miliar (sekitar Rp44 triliun).

Epic Games Adakan Free Fortnite Cup untuk Ledek Apple

Epic Games mengadakan Free Fortnite Cup pada 23 Agustus 2020. Turnamen tersebut bisa diikuti oleh semua pemain Fortnite di seluruh dunia. Satu hal yang membuat turnamen tersebut unik adalah karena Free Fortnite Cup diadakan sebagai bentuk protes Epic Games pada Apple.

Dua minggu lalu, Apple dan Google memblokir Fortnite dari App Store dan Play Store karena Epic menyediakan opsi pembelian V-Bucks — mata uang di Fortnite — yang memungkinkan para gamer untuk membeli V-Bucks langsung dari Epic Games. Dengan begitu, Epic tak perlu membayar potongan 30 persen pada Apple. Epic juga melakukan hal yang sama di Android. Hal ini berujung pada diblokirnya Fortnite di App Store dan Play Store. Epic lalu menuntut Apple dan Google ke pengadilan atas tuduhan monopoli.

Dalam Free Fortnite Cup, salah satu hadiah yang Epic Games tawarkan adalah skin Tart Tycoon. Untuk memenangkan skin tersebut, seorang peserta hanya cukup mendapatkan 10 poin. Pemain akan mendapatkan 10 poin setiap mereka berhasil keluar sebagai pemenang dan mendapatkan Victory Royale. Peserta juga akan mendapatkan satu poin setiap kali mereka berhasil mengeliminasi pemain lain. Tak hanya itu, pemain akan mendapatkan satu poin jika mereka bisa bertahan per tiga menit. Dengan begitu, bisa dipastikan, hampir semua peserta Free Fortnite Cup akan mendapatkan skin Tart Tycoon.

free fortnite cup
Skin Tart Tycoon yang bisa dimenangkan dalam Free Fortnite Cup.

Tak berhenti sampai di situ, Epic juga menawarkan topi Free Fortnite. Di topi berwarna hitam tersebut, terdapat gambar llama dengan warna pelangi, yang identik dengan logo Apple. Topi tersebut akan diberikan pada 20 ribu pemain dengan poin terbanyak dalam Free Fortnite Cup.

free fortnite cup
Topi Free Fortnite.

Terakhir, Epic juga menawarkan hadiah berupa perangkat gaming, mulai dari smartphone Android sampai laptop gaming. Epic menyediakan 1.200 perangkat gaming untuk para pemain yang dapat memakan apel paling banyak dalam game.

Inilah perangkat gaming yang ditawarkan oleh Epic:

  • Samsung Galaxy Tab S7
  • OnePlus 8
  • PlayStation 4 Pro
  • Xbox One X
  • Nintendo Switch
  • Alienware Gaming Laptop
  • Razer Gaming Laptop

Selain untuk meledek Apple, tampaknya, Epic juga menyelenggarakan Free Fortnite Cup untuk memenangkan hati para gamer. Meskipun begitu, tidak diketahui apakah opini publik akan dapat membantu Epic untuk memenangkan kasus mereka di pengadilan melawan Apple dan Google.

Kreator Crossfire Kerja Sama dengan Amazon Games

Amazon Games dan Smilegate baru saja mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama untuk meluncurkan game baru pada 2021. Melalui kontrak eksklusif ini, Amazon Games akan merilis game buatan Smilegate di Amerika Utara dan Eropa. Sayangnya, saat ini, belum diketahui game seperti apa yang akan dirilis oleh Amazon Games.

Smilegate adalah developer asal Korea Selatan yang dikenal berkat game FPS mereka, Crossfire. Game itu memiliki 670 juta pemain terdaftar, meski tidak semua pemain tersebut aktif memainkan Crossfire. Sekarang, jumlah pemain concurrent dari Crossfire mencapai delapan juta orang. Crossfire paling populer di kawasan Asia, menurut laporan GamesIndustry.

“Smilegate RPG dan Amazon Games akan menggabungkan keahlian di bidang kami masing-masing untuk memperkenalkan salah satu game AAA kami ke para pemain di negara-negara Barat,” kata CEO Smilegate RPG, Chi Won Gil, seperti dikutip dari Gamasutra. “Amazon Games punya posisi yang unik sebagai publisher, memungkinkan mereka untuk menjangkau pemain yang sama sekali baru berkat komitmen mereka pada konsumen. Tak hanya itu, mereka juga punya sumber daya dan channel yang beragam.”

smilegate amazon games
Game FPS Crossfire merupakan salah satu game buatan Smilegate.

Beragam channel yang dimiliki oleh Amazon Games antara lain Twitch, Prime Gaming, dan Amazon Web Services. Setelah sukses di Asia dengan Crossfire, Smilegate melihat kerja sama dengan Amazon Games sebagai cara bagi mereka untuk menembus pasar Amerika Utara dan Eropa.

Memang, beberapa tahun belakangan, Smilegate cukup agresif dalam mencoba memasuki pasar Amerika Utara dan Eropa. Mereka pernah membuka kantor di Berlin, Jerman. Hanya saja,  mereka harus menutup kantor tersebut satu tahun setelah dibuka. Belum lama ini, mereka juga membuka studio baru di Barcelona, Spanyol. Tujuan dari studio itu adalah untuk membuat game AAA.

Sementara itu, Amazon Games baru saja meluncurkan game free-to-play shooter berjudul Crucible pada 20 Mei 2020. Sayangnya, belum dua bulan sejak peluncuran, Crucible justru ditarik dan dimasukkan ke dalam tahap beta. Hal itu berarti, pemain baru tak lagi dapat mengunduh game tersebut per 1 Juli 2020.

“Amazon Games berkomitmen untuk meluncurkan game terbaik bagi pelanggan kami, baik game buatan tim internal kami maupun game dari developer eksternal,” kata VP Amazon Games, Christoph Hartmann. “Smilegate punya rekam jejak yang baik dalam membuat game besar yang disukai oleh banyak orang serta bisa dimainkan hingga bertahun-tahun. Dan game online seperti inilah yang ingin kami berikan pada pelanggan kami.”

Sumber header: Screen Rant

Netflix Rilis Seri TV Dokumenter Industri Game, High Score

Netflix merilis seri TV dokumenter tentang game pada 19 Agustus 2020. Seri yang dinamai High Score itu terdiri dari enam episode.

“High Score adalah seri TV dokumenter tentang era kejayaan video game, yaitu saat game-game legendaris, mulai dari Pac-Man sampai Doom, diluncurkan,” tulis Netflix dalam sinopsis untuk High Score, seperti yang dilaporkan oleh ComicBook. “Game-game ikonik seperti Space Invaders, Final Fantasy, Street Fighter II, Mortal Kombat, Sonic the Hedgehog, dan John Madden Football dibuat oleh ahli komputer dan seniman dari berbagai negara di seluruh dunia.”

Sebagai seri TV dokumenter, High Score menceritakan tentang berbagai kejadian penting dalam industri game, seperti kejatuhan Atari, sejarah Nintendo, dan perang konsol pada tahun 1990-an. Tak hanya itu, seri TV tersebut juga membahas tentang awal mula penggunaan teknologi 3D dalam game dan bagaimana game online menjadi populer. France Costrel, Director dan Executive Producer, High Score mengungkap, era saat Pac-Man menjadi game populer akan menjadi awal yang tepat untuk High Score.

“Kami tahu bahwa developer telah tertarik untuk membuat game sebelum era industri gaming yang kami bahas,” kata Melissa Wood, Executive Producer, High Score, pada GamesBeat. “Di High Score, kami juga sempat membahas tentang era Space War dan Pong. Namun, apa yang kami ingin coba tunjukkan di High Score adalah game sebagai media baru yang kemudian menjadi populer di kalangan masyarakat. Bagi kami, Space Invaders dan Pac-Man memiliki peran penting dalam memperkenalkan game ke masyarakat luas.”

Lebih lanjut, Wood menjelaskan tentang alasan di balik keputusan mereka untuk membahas game dan orang-orang yang muncul dalam setiap episode High Score. “Ada cerita apa di balik game-game ini? Siapa saja orang-orang yang membuat game tersebut? Kami ingin membahas tentang game yang dikenal semua orang dan orang-orang yang populer di kalangan gamer. Namun, kami juga ingin menunjukkan para kreator game yang mungkin tidak terlalu dikenal dan tidak pernah menceritakan perjalanan mereka,” ujar Wood.

Dalam setiap episode dari High Score, ada satu orang yang menjadi fokus narasi. Saat ditanya tentang cara menentukan orang yang pantas untuk menjadi fokus dari masing-masing episode, Costrel menjawab, “kami ingin agar orang-orang yang menjadi pusat dari High Score beragam. Kami mau agar para gamer kasual atau orang-orang yang sekedar ingin bernostalgia tentang game tua sadar bahwa ada cerita yang menarik di balik game-game lawas yang mereka mainkan.”

Pada awalnya, High Score membahas era gaming saat Pac-Man populer. Sementara pada akhir seri TV tersebut, High Score bercerita tentang game 3D dan game multiplayer. Pasalnnya, Constrel merasa, awal kemunculan game 3D dan game online adalah waktu yang tepat untuk mengakhiri High Score.

Dengan peluncuran High Score, baik Costrel dan Wood berharap, orang-orang akan menyadari bahwa game tak hanya permainan. “Video game punya reputasi sendiri. Tujuan kami membuat High Score adalah untuk menunjukkan pada orang-orang bahwa game adalah sebuah seni. Kami ingin menunjukkan bahwa membuat game tidak mudah dan membutuhkan kreativitas,” ungkap Costrel.

Wood lalu menambahkan, “Game punya nilai. Menghabiskan waktu bermain game itu tidak sia-sia. Bermain game menjadi cara bagi orang-orang untuk saling terhubung dengan satu sama lain. Para kreator game selalu memikirkan para pemain mereka ketika mereka membuat game. Dan ada unsur seni dalam game.”

“Kami juga ingin menunjukkan beragam jenis seni dalam game, mulai dari komposisi musik sampai programming,” kata Costrel. “Membuat game tidak melulu tentang mendapatkan untung dan mengembangkan industri game. Ada unsur seni dalam membuat game. Saya berharap, orang-orang akan sadar betapa rumitnya proses pembuatan game, dan bahwa membuat game merupakan seni.”

Sumber: ComicBook, GamesBeat