Rekam Video dengan Lebih Profesional Menggunakan Samsung Galaxy Note20 dan Note20 Ultra

Berbekal fitur dan kualitas kamera yang semakin canggih, smartphone kini telah menjadi pilihan device untuk melakukan perekaman video yang tak kalah profesional.  Tidak hanya terlihat pada hasilnya, kesan profesional juga ini bisa dirasakan oleh pengguna saat melakukan pengambilan gambar. Hal tersebut juga yang mungkin akan Anda rasakan saat mencoba merekam video menggunakan Samsung Galaxy Note20 dan Note20 Ultra. 

Dua seri smartphone terbaru dari Samsung ini dibekali dengan tiga kamera. Samsung Galaxy Note20 dibekali kamera 12MP lensa Wide Angle, 64MP lensa Telephoto, dan 12MP lensa Ultra Wide. Sementara Samsung Galaxy Note20 Ultra memiliki tiga kamera dengan spesifikasi 108MP lensa Wide Angle, 12MP lensa Ultra Wide, dan 12MP lensa Telephoto. Selain itu, fitur perekaman dengan kualitas 8K hingga mode Pro Video membuat kedua smartphone ini akan memberikan kesan pembuatan video yang selevel dengan kreasi profesional untuk penggunanya. 

Galaxy Note 20 Series

Berikan Peningkatan Signifikan pada Audio

Salah satu peningkatan paling signifikan yang dihadirkan Samsung Galaxy Note20 dan Note20 Ultra ada pada aspek audionya. Aspek ini menjadi fitur yang paling istimewa pada mode Pro Video. Kini, pengguna bisa mengatur fokus terhadap arah datangnya suara untuk menciptakan efek tersendiri dari video yang dihasilkan. Berkat tiga mikrofon yang berada disekitar bodi smartphone, fitur ini juga kini memberikan tiga pilihan penangkapan audio yaitu Rear, Front, dan Omni. Selain itu, pengguna juga dapat melihat level input dari audio secara real-time, sehingga tingkat input audio tersebut dapat disesuaikan secara langsung saat melakukan perekaman.

Tidak hanya melalui mikrofon, pengguna juga kini akan mendapatkan pengalaman yang lebih baik saat melakukan penangkapan audio melalui earbuds. Pengguna bisa menggunakan Galaxy Buds Live sebagai pin microphone dengan kualitas suara yang tak kalah baik dari microphone yang tertanam pada smartphone. Dengan keunggulan tersebut, pengguna dapat memiliki suara rekaman yang terdengar dengan sangat jelas meskipun melakukan perekaman di tengah kebisingan maupun lingkungan yang terbuka. 

Berbagai FItur Perekaman Videonya berikan Pengalaman Profesional

Untuk memberikan pengalaman merekam video layaknya sebuah film profesional bagi pengguna, tentunya tidak hanya aspek audio saja yang mendapatkan peningkatan, tetapi juga berbagai aspek pengambilan videonya. Salah satu fitur yang diberikan pada Samsung Galaxy Note20 Series ini adalah Controlling Zoom Speed. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengatur kecepatan zoom ketika merekam video. Sehingga kini pengguna bisa melakukan zoom secara perlahan untuk memberikan fokus atau memberikan kesan dramatis dengan melakukan zoom secara cepat pada subjek atau objek yang direkam. 

Tidak hanya itu, pada seri terbaru ini, Samsung pertama kalinya memungkinkan pengguna untuk merekam video dengan kualitas gambar yang sangat mulus pada 120fps. Hal ini sangat menguntungkan bila pengguna ingin melakukan pengambilan adegan pada subjek atau objek yang direkam melakukan pergerakan yang sangat cepat. 

Selain itu, Samsung Galaxy Note20 dan Note20 Ultra juga memungkinkan pengguna untuk menciptakan video slow-motion hingga 24pfs. Dengan fitur Speed Control pada bagian editor video, pengguna bisa membuat video dengan merekam video slow-motion dari awal maupun mengubah kecepatan dari video biasa. Fitur ini juga memungkinkan pengguna untuk menonjolkan sisi emosional saat mengubah video berkecepatan standar menjadi slow-motion secara mulus. 

Galaxy Note20 series

Desain Kamera juga Pertegas Kesan ‘Profesional’ 

Samsung Galaxy Note20 Series juga menambah kesan ‘profesional’ bagi penggunanya dengan menghadirkan tema desain yang premium dan timeless. Spesifikasi premium pada kamera Samsung Galaxy Note20 dan Note20 Ultra ini juga diperkuat dengan tampilan yang memberikan bentuk terbaik dari sebuah kamera smartphone layaknya sebuah kamera profesional. 

Desain kamera tersebut juga sejalan dengan tiga nilai utama dari desain Samsung Galaxy Note20 series ini yaitu Minimal, Extrusion, dan Geometric. Nilai Minimal terlihat dari bentuk kamera yang sederhana, sehingga meningkatkan kesan kesempurnaan secara keseluruhan pada seri ini. Selain itu, nilai Extrusion hadir melalui detail yang tegas dari kamera yang menjadikannya pusat perhatian.

Samsung memang ingin meningkatkan tingkat kesempurnaan pada detail kamera melalui spesifikasi premium pada Samsung Galaxy  Note20 Series ini. Dengan berbagai pengembangan ini, pengguna kini tidak hanya dapat merasakan pengalaman merekam video profesional lewat fitur-fitur lengkapnya, tetapi juga dari kesan mewah dan sempurna yang terlihat dari tampilan kameranya.

Informasi pre-order: 

Konsumen yang ingin memiliki Samsung Galaxy Note20 Series bisa langsung mengikuti pre-order mulai 6 Agustus hingga 19 Agustus 2020. Berikut rincian penawaran menarik yang bisa didapat selama masa pre-order:

  • Galaxy Note20 dibanderol dengan harga Rp 14.499.000. Setiap pemesanan akan disertai dengan e-voucher untuk pembelian Galaxy Buds+ senilai Rp 2.399.000
  • Galaxy Note20 Ultra varian 256 GB memiliki harga Rp 17.999.000, sementara varian 512 GB dibanderol senilai Rp 19.999.000. Setiap pemesanan Galaxy Note20 Ultra akan disertai dengan e-voucher untuk pembelian Galaxy Buds Live senilai Rp 2.599.000

Peserta pre-order juga berkesempatan untuk mendapatkan Bank Cashback hingga Rp1.000.000 dengan bunga cicilan 0% dan periode hingga 24 bulan bila menggunakan mitra-mitra Bank Samsung di Indonesia. Sedangkan bagi yang sudah register sebelumnya di situs resmi Samsung dan melanjutkan dengan pembelian akan mendapatkan smart case cover senilai Rp699.000.

Untuk mengikuti atau mendapatkan informasi lebih lanjut dapat dilakukan dengan mengunjungi situs Pre-Order Samsung di www.galaxylaunchpack.com serta berbagai e-commerce yang telah bekerja sama dengan Samsung untuk pre-order kali ini, yaitu Lazada, JD.ID, Blibli, Shopee, Tokopedia, Eraspace, Bukalapak, Akulaku, Bhinneka.com, Dinomarket, dan Globalteleshop.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung. 

Tips Mencatat dan Mengolah Ide dengan Efektif Melalui Bantuan Teknologi

Mencatat ide terkadang menjadi kegiatan yang diremehkan. Padahal, bila tidak diingat dengan baik, ide yang tiba-tiba muncul tersebut bisa menghilang beberapa detik kemudian. Fokus yang teralihkan juga bisa menjadi faktor lain yang membuat kita lupa atau tidak sempat melakukan pencatatan hal-hal penting. Selain dicatat, ide juga perlu diolah dengan baik. Mulai dari mengumpulkan ide-ide pada catatan yang tersebar hingga mempresentasikannya dengan menarik perlu dilakukan agar ide emas tersebut tidak disia-siakan.

Salah satu cara untuk mengatasi dan mengantisipasi hal-hal tersebut adalah dengan menggunakan fitur-fitur pencatatan yang tersedia pada gadget Anda. Sehingga, Anda bisa langsung mencatat, mengolah, hingga mempresentasikan ide-ide tersebut dengan lebih mudah dan efektif. Untuk memahami lebih lanjut, berikut kami hadirkan beberapa tips untuk membantu Anda mencatat dan mengolah ide dengan efektif melalui bantuan teknologi.

1. Segera Tulis Ide yang Muncul

Ide bisa datang kapan saja. Ketika mendapatkan sebuah ide, Anda tidak perlu langsung berpikir jauh bagaimana ide tersebut akan diolah, hal yang pertama harus dilakukan adalah mencatat ide tersebut. Ide awal yang masih mentah, justru biasanya menjadi awal penting dari rencana emas yang akan dikembangkan. Untuk itu, penting bagi Anda membiasakan diri dalam melakukan pencatatan langsung disaat ide itu muncul.

Bila Anda tidak ingin repot karena selalu membawa buku catatan dan alat tulis kemana-mana, Anda dapat memaksimalkan fitur yang dimiliki smartphone Anda untuk membantu kegiatan pencatatan tersebut. Salah satunya fitur S Pen dan S Notes yang dimiliki Galaxy Note20 dan Note20 Ultra dari Samsung. Dilengkapi dengan angka latency sebesar 9ms yang lebih rendah dari seri-seri sebelumnya, fitur S Pen pada seri terbaru Galaxy Note ini akan memberikan Anda pengalaman seolah menulis di atas kertas.

Untuk membantu Anda mencatat dengan cepat, seri ini juga dilengkapi fitur Screen Off Memo, sehingga Anda tidak perlu menyalakan layar dan membuka kunci untuk mencatat ide-ide penting yang muncul tiba-tiba. Selain itu, Anda juga tidak perlu khawatir ketika terburu-buru dalam menggunakan S Pen dalam mencatat, karena S Notes juga memiliki fitur Auto Straighten yang dapat mengubah tulisan tangan menjadi teks yang lebih mudah untuk dibaca.

2. Tandai Bagian Bacaan yang Penting

Ide juga bisa datang dari bahan bacaan yang dibaca sehari-hari. Bila Anda menemukan informasi penting saat membaca artikel, berikan sedikit catatan atau highlight pada bagian tersebut. Catatan yang diberikan bisa dalam bentuk pengingat maupun hal terkait yang membantu Anda mengembangkan ide-ide yang dimiliki.

Hal ini juga dapat dibantu dengan memanfaatkan S Pen dan S Notes yang dimiliki Samsung Galaxy Note20 Series ini. Melalui fitur ini, Anda dapat memberikan anotasi atau catatan kecil pada artikel maupun bahan bacaan lainnya langsung dari smartphone. Bila bahan bacaan yang dibaca cukup panjang dan padat, fitur ini berguna untuk mengingat kembali ide apa yang muncul di saat Anda membaca bagian-bagian sebelumnya.

Galaxy Note20 Series
Galaxy Note20 Series dan Fitur S Pen

3. Catat Timestamp Rekaman Suara

Rekaman audio menjadi salah satu pilihan dalam mendokumentasikan kegiatan meeting, interview, ataupun belajar. Dengan memiliki rekaman audio, Anda bisa mendengarkan kembali hal-hal penting yang tidak sempat tercatat dengan detail. Hal tersebut dapat membantu Anda memiliki pemahaman yang lebih dalam terkait materi yang disampaikan sebelumnya.

Namun, terkadang kita menemukan kesulitan dalam mencari bagian-bagian penting dalam rekaman suara tersebut, apalagi bila rekaman tersebut merupakan rekaman panjang yang durasinya lebih dari satu jam. Untuk mengantisipasi hal ini, sebenarnya Anda dapat melakukan pencatatan timestamp pada bagian penting saat Anda merekam rekaman suara tersebut. Hal tersebut dapat dengan mudah diatasi dengan fitur audio bookmark yang dimiliki Samsung Galaxy Note20 Series. Dengan fitur ini, Anda tetap dapat menggunakan S Pen untuk mencatat sambil melakukan perekaman suara. Selain itu, fitur ini juga dapat membantu Anda untuk memberikan catatan kecil maupun timestamp dalam audio yang direkam, sehingga ide dan materi penting tidak terlewatkan dan tetap dapat tercatat dengan baik.

4. Sinkronisasi Catatan Anda

Catatan-catatan yang telah dibuat tadi tentu perlu dikelola kembali untuk kemudian diolah dan dikembangkan menjadi ide ataupun rencana eksekusi yang lebih matang. Untuk itu, sebaiknya Anda juga mengingat dengan baik dimana letak catatan yang dibuat sebelumnya. Akan tetapi, bila Anda menggunakan S Notes yang tersedia pada Samsung Galaxy Note20 Series, Anda tidak perlu repot-repot karena semua catatan yang dibuat akan secara otomatis tersinkronisasi dengan Microsoft OneNote dan Outlook. Dengan begitu, Anda juga bisa mengembangkan catatan-catatan tersebut untuk diolah lebih lanjut atau disusun menjadi pitch deck langsung dari PC Anda.

5. Presentasikan Ide dengan Menarik

Salah satu tantangan dalam mengolah ide adalah mempresentasikannya dengan baik. Presentasi yang atraktif dan profesional akan mendukung ide tersebut terlihat lebih menjual. Selain untuk menyusun pitch deck yang menarik, bantuan teknologi juga dapat berperan untuk menunjang performa presentasi Anda.

Hal tersebut juga dapat didukung oleh fitur-fitur yang dimiliki oleh Galaxy Note20 Series. Tidak hanya mendukung Anda untuk melakukan pencatatan ide, S Pen dan S Notes dari series ini juga dapat membantu Anda mempresentasikan ide-ide tersebut. Anda dapat mengimpor, mengedit, dan mengekspor file PDF langsung dari S Notes. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan S Pen sebagai pointers yang membuat presentasi lebih elegan. Melalui fitur air actions, Anda dapat menggeser slide serta mengatur penggunaan media lain seperti audio dan video cukup dengan menggunakan S Pen. Fitur ini dapat membantu Anda mengendalikan smartphone hingga jarak 10 meter.

Pencatatan ide memang hanya langkah awal dari eksekusi yang akan dilakukan di masa depan. Dengan bantuan teknologi seperti fitur S Pen dan S Notes yang terdapat pada Galaxy Note20 Series, ide-ide tersebut dapat dicatat dengan lebih baik dan mungkin akan menghasilkan output yang lebih baik pula.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung

Melihat Peran NZTE sebagai Penghubung Kolaborasi Inovasi Teknologi Selandia Baru dan Indonesia

Dalam memanfaatkan inovasi teknologi, terkadang kolaborasi strategis dibutuhkan untuk menghadirkan kerja sama yang saling menguntungkan. Kerja sama ini dapat memecahkan masalah sekaligus mengatasi kekurangan sumber daya secara efektif dan efisien.

Kolaborasi seperti ini, juga telah dilakukan oleh Selandia Baru dan Indonesia dengan dijembatani oleh New Zealand Trade and Enterprise (NZTE). Dengan bantuan NZTE, perusahaan dari Selandia Baru dapat memperluas jangkauan bisnisnya melalui implementasi inovasi di negara-negara lain yang membutuhkan, termasuk Indonesia.

Pertemukan Kebutuhan dan Solusi dari Kedua Negara

Selandia baru merupakan negara yang cukup dikenal dengan karakteristiknya sebagai creative idea-makers dan gemar menciptakan inovasi-inovasi baru terkait teknologi. Hal ini juga didukung dengan data dari Martin Prosperity Index yang memperlihatkan negara ini mendapatkan peringkat ketiga dalam hal kreativitas secara global. Selain itu, menurut data INSEAD Business School, Selandia Baru juga menempati peringkat kelima dalam hal inovasi di kawasan Asia Pasific. Tentu bukan hal yang mengherankan bila banyak ide-ide kreatif nan inovatif hadir dari negara ini.

“Selandia Baru terkenal sebagai creative ideas maker, kita juga terkenal dengan karakteristik exploration, adventure, and creativity. We turn ideas into reality and solve what others do not.” tambah Diana Permana, Trade Commissioner dari NZTE kepada DailySocial.

Hal tersebut juga dilihat oleh NZTE sebagai peluang dalam tugasnya membantu perusahaan-perusahaan Selandia Baru menghadirkan kolaborasi strategis di Indonesia. Namun selain membantu perusahaan-perusahaan tersebut berkembang, NZTE juga tetap fokus untuk mengeksplorasi kebutuhan Indonesia seperti apa, lalu mempertemukan solusi yang tepat untuk kebutuhan tersebut.

Melihat Fintech sebagai Sektor yang Menjanjikan

NZTE sendiri sebenarnya sudah menyasar beberapa sektor bisnis di Indonesia. Mulai dari food and agriculture, renewable energy, aviation, hingga specialized manufacturing. Sektor baru yang akan mereka eksplorasi selanjutnya adalah sektor teknologi, khususnya fintech. Hal ini didasari oleh beberapa hal, seperti adanya revolusi 4.0 yang turut mendorong transformasi digital di Indonesia serta mulai munculnya startup-startup fintech beberapa tahun belakangan. Di sisi lain, transformasi digital tersebut juga menyebabkan adanya perilaku baru dimana konsumen memiliki preferensi untuk melakukan berbagai transaksi keuangan secara digital. Selain itu, potensi pengembangan sektor keuangan ini juga dilihat dari angka unbanked dan underserved di Indonesia yang masih cukup tinggi, baik individu maupun dalam bentuk usaha kecil.

Untuk itu, tahun ini NZTE mulai memperkenalkan beberapa startup asal Selandia Baru yang dapat membantu mengembangkan ekosistem fintech dan layanan finansial lainnya di Indonesia. Sejauh ini, NZTE telah memperkenalkan tiga startup tahun melalui rangkaian webinar yaitu Eightwire, Maxava, dan Sussed.

Ketiga startup tersebut memiliki inovasi tersendiri yang dapat membantu institusi finansial di Indonesia. Melalui fitur-fiturnya, Eightwire dapat membantu institusi formal seperti pemerintah dan bank untuk melakukan data exchange dan data sharing dengan aman dan efektif. Selanjutnya, Maxava dapat membantu bank dan juga perusahaan asuransi untuk memiliki sistem monitoring dan disaster recovery, sehingga data penting milik konsumen tetap aman bila sewaktu-waktu terjadi downtime. Terakhir, Sussed melalui inovasi smart credit dan paperless dapat membantu bank dan penyedia layanan keuangan lainnya untuk memberikan kemudahan pengajuan kredit bagi UKM secara efektif dan efisien.

Turut Aktif Membantu Ciptakan Awareness

Peran NZTE dalam membantu mewujudkan kolaborasi inovasi teknologi Selandia Baru dan Indonesia tidak berhenti sampai ke memperkenalkan para startup potensial, namun juga tetap membantu proses mereka dalam mengembangkan bisnisnya, termasuk menciptakan awareness kepada para calon konsumen.

Kita juga tetap mendukung ongoing process, how to develop, how to maintain the business, starting from building awareness.” tambah Diana

Masa pandemi juga tidak menghalangi NZTE dalam melakukan hal-hal tersebut, kini semua kegiatan yang mereka lakukan telah dialihkan ke aktivitas digital. Selain webinar, mereka juga turut membuat mini workshop dan turut aktif di media sosial. Hal ini dilakukan karena tuntutan untuk dapat agile dalam menghadapi situasi sulit ini, serta tetap dapat membantu perusahaan Selandia Baru menjangkau calon konsumennya.

“Semua activation sector kita pasti berjalan seperti biasa hanya saja di-pivoting ke digital.” terang Diana.

Selanjutnya, NZTE berencana untuk melebarkan ruang kolaborasi strategisnya ke sektor lain. Sektor-sektor yang akan disasar ke depannya adalah government, banking, manufacturing, energy, serta sektor agritech. Tentunya, kolaborasi-kolaborasi yang akan dilakukan tersebut tetap melibatkan inovasi teknologi yang dapat membantu ekosistem teknologi dua negara yang terlibat dapat terus berkembang.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh NZTE

Selamat Kepada 10 Startup Terpilih dalam Future City Hackathon

Setelah melewati proses kurasi terhadap lebih dari 100 solusi yang terdaftar, Future City Hackathon kini telah memilih Top 10 Startups yang akan mendapatkan keuntungan mentorship serta bimbingan dari tim Jakarta Smart City untuk penerapan solusinya di Jakarta.  Untuk membantu startup mengembangkan inovasinya untuk tepat guna dalam tantangan new normal, Future City – The Virtual Smart City Hackathon telah mengadakan rangkaian webinar dari sudut pandang 6 pilar Smart City yang dipaparkan  para ahli di bidangnya.

Terpilihnya 10 startup ini melibatkan penilaian dari para mentor dan juri dengan beberapa kriteria, yakni kematangan bisnis, kesiapan teknis, potensi integrasi dengan layanan publik di Jakarta Smart City dan kapabilitas tim. Seluruh startup terpilih akan mendapatkan kesempatan untuk merancang solusi berdasarkan data permasalahan kota Jakarta dan kembali melakukan presentasi pada penjurian terakhir pada tanggal 20 dan 21 Agustus 2020. Warga Jakarta juga dapat berpartisipasi untuk memilih solusi yang dinilai paling nyata untuk menjawab permasalahan yang dirasakan warga dalam new normal ini.

Pemenang dari Future City Hackathon akan diumumkan pada 28 Agustus 2020 dengan hadiah  sebesar €1.500, yang diberikan pemerintah kota Berlin sebagai bagian dari kerja sama sister city Berlin-Jakarta dan kesempatan untuk mengimplementasikan solusinya di Jakarta Smart City. Berikut daftar Top 10 Startups yang terpilih dan berhasil ke tahap Future City Hackathon selanjutnya:

1. 8villages Indonesia

2. Birru

3. Braga Technologies

4. Bullyid Indonesia

5. Doktersiaga

6. IZY.ai

7. Qyos

8. Sehati TeleCTG

9. Smash.id

10. Sonicboom Indonesia

Sebelum terpilih, startup-startup tersebut juga sempat mengikuti sesi online interview bersama para mentor sebagai bagian dari penilaian. Bila tertarik, Anda juga dapat menyaksikan video-video sesi interview tersebut melalui link berikut ini.

The Future City – The Virtual Smart City Hackathon diselenggarakan oleh Smart Change berkolaborasi dengan Jakarta Smart City dan didanai oleh Uni Eropa. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi futurecity.jakarta.go.id

host logo

Mengenal Lebih Jauh Konsep Smart City lewat Rangkaian Webinar Future City

Pembangunan kota berkelanjutan di Jakarta semakin memiliki urgensi di masa pandemi. Dengan banyaknya perubahan dan tantangan baru yang muncul dan berdampak langsung pada kehidupan warga Jakarta, solusi inovatif sangat diperlukan untuk membantu kota dan masyarakatnya dalam menghadapi era new-normal. Dengan itulah webinar Future City diadakan untuk membahas indikator Smart City demi menjawab permasalahan yang dihadapi Jakarta dengan solusi yang inovatif dan berkelanjutan.

Webinar yang berlangsung pada 27 Juli hingga 4 Agustus lalu ini terbuka untuk umum. Harapannya, webinar yang dipaparkan oleh para ahli dapat dijadikan masyarakat sebagai sarana informasi dan juga membantu startups untuk mengembangkan solusi lebih dalam yang berguna untuk memenangkan hackathon ini.

Berikut adalah 6 indikator Smart City kota Jakarta yang dibahas dalam webinar Future City:

Smart Governance

Melalui indikator ini, para peserta diharapkan dapat memberikan solusi inovatif terkait pelayanan publik yang lebih efektif oleh pemerintah, khususnya terkait pengelolaan data COVID-19. Contohnya inovasi dalam integrasi data dan sistem pemantauan pasien COVID-19. Selain itu, digitalisasi layanan pemerintah pada smart city juga diharapkan dapat mempermudah penerimaan informasi atau pelaporan masalah dari masyarakat, salah satu contohnya dalam penanggulangan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.

“Sebagai bentuk perwujudan kota cerdas, teknologi dapat mengakselerasi hidup yang berimbang sesuai dengan kebutuhan bagi setiap warga kota, salah satunya adalah layanan untuk menanggulangi kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak yang harus selalu menjadi aspek penting, baik sekarang, maupun di masa depan,” ujar Agita Pasaribu, pembicara webinar seri smart governance.

Smart Economy

Pemanfaatan teknologi digital juga diyakini dapat membantu pelaku ekonomi terdampak COVID-19 untuk kembali bangkit. Digitalisasi ini diharapkan dapat membantu memberdayakan dan juga meningkatkan ketahanan UMKM dalam beradaptasi dengan situasi new normal. Inovasi lain yang juga dapat dihadirkan untuk menciptakan wadah penghubung pencari kerja dengan penyedia kerja. Selain itu, digitalisasi juga diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan informasi lengkap terkait perkembangan ekonomi di Jakarta melalui aplikasi.

Smart People

Salah satu aktor penting dalam penerapan kota cerdas adalah sumber daya manusianya. Untuk itu, inovasi juga perlu hadirkan untuk membantu pemberdayaan masyarakat berbasis digital. Hal ini bertujuan untuk membangun koordinasi yang lebih baik antar warga, mengadakan pelatihan yang bersifat inklusif. Selain itu, menurut pembicara pada seri smart people, dr. Edi Alpino Rivai Siregar, MKK, DIPIDK, pilar kesehatan dan promosinya juga harus terintegrasi dengan baik untuk memudahkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

“Dalam kerangka dan konteks smart people di smart city maka pilar kesehatan seperti promosi, preventif, kuratif dan rehabilitatif harus tetap terintegrasi dengan baik sehingga memberikan kemudahan layanan kesehatan di era digitalisasi dimana masyarakat dengan mudah dapat mengakses aplikasi tersebut serta mendapatkan hasil yang valid, efektif dan safe.” terang dr. Edi.

Smart Living

Salah satu tantangan yang juga harus diatasi terkait fasilitas publik adalah bagaimana membuat fasilitas tersebut dapat digunakan dengan lebih aman tanpa meningkatkan risiko penyebaran virus. Dengan inovasi yang tepat, pemerintah dapat meningkatkan pelayanan dalam dunia pendidikan, pariwisata, kesehatan, serta ketenagakerjaan di Jakarta. Inovasi-inovasi dapat dihadirkan dalam bentuk digitalisasi layanan kesehatan yang dapat diakses dari rumah, aplikasi yang dapat membantu kegiatan belajar-mengajar di rumah, dan juga proteksi bagi kesehatan tenaga kerja.

Smart Environment

Pengelolaan sampah, limbah, dan pengurangan tingkat polusi juga turut menjadi perhatian dalam pengembangan smart city. Pada indikator ini, para peserta diharapkan dapat memunculkan inovasi digital terkait manajemen pengelolaan sampah yang baik dan terintegrasi. Hal ini juga mencakup inovasi terkait solusi daur ulang sampah dan pengelolaan limbah air yang dapat mencemari lingkungan. Inovasi-inovasi yang dihadirkan juga diharapkan dapat membantu pengurangan polusi di Jakarta.

Smart Mobility

Terakhir, salah satu aspek penting dalam kembalinya kegiatan masyarakat setelah masa pandemi ini adalah mobilitas. Mobilitas yang aman dan disesuaikan dengan protokol agar mengurangi resiko penyebaran COVID-19. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas layanan transportasi, layanan digital dapat dihadirkan untuk mengurangi kontak antara pengemudi dan penumpang, serta memungkinkan masyarakat melakukan pemantauan tingkat keramaian tempat umum yang hendak dikunjungi. Digitalisasi ini juga diharapkan dapat membantu dalam penyediaan layanan transportasi bagi pasien COVID-19 dan memudahkan masyarakat dalam melakukan jual-beli bahan pangan.

Rangkaian webinar ini tidak hanya menghadirkan para expert di indikator-indikator smart city tersebut, tetapi juga mengundang para pembicara dari Jakarta Smart City (JSC) untuk memperluas pemahaman para peserta webinar pada tiap sesinya. Pembicara-pembicara dari Jakarta Smart City juga turut memaparkan data yang ada tentang smart city dan bagaimana data tersebut dapat diolah menjadi solusi baru yang bermanfaat bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan di era new normal.

Selain itu, solusi-solusi yang sedang dikembangkan oleh JSC juga turut diperkenalkan melalui rangkaian webinar ini. Contohnya adalah Corona Likelihood Metric (CLM) , sebuah solusi untuk membantu menekan laju penyebaran COVID-19. Ini merupakan alat uji risiko yang dapat digunakan melalui fitur JakCLM pada aplikasi Jakarta Kini (JAKI). JSC juga turut memaparkan program yang sedang dan telah berjalan dengan melibatkan kolaborasi bersama startups di bidang Artificial Intelligence.

Kolaborasi tersebut juga memperlihatkan bahwa JSC membuka peluang besar bagi para startup yang memiliki solusi inovatif yang berkaitan dengan indikator-indikator smart city terutama bagi para peserta yang sedang mengikuti rangkaian hackathon ini. Selain itu, menurut Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City, Yudhistira Nugraha, hackathon ini juga merupakan momentum untuk memberikan kontribusi nyata dalam memberikan ide, gagasan dan inovasi terhadap permasalahan Jakarta dalam adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi COVID-19.

“Inovasi datang dari permasalahan. Future City Hackaton ini merupakan momentum untuk memberikan kontribusi nyata dalam memberikan ide, gagasan dan inovasi terhadap permasalahan Jakarta dalam adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi COVID-19. Di era pandemi ini, kegiatan hackathon diharapkan bisa menjadi kesempatan besar dalam mengakselerasi transformasi digital dalam pengembangan smart city mulai dari orang, proses bisnis dan teknologi sehingga bisa mengantisipasi perubahan kebutuhan masyarakat” terang Yudhistira.

The Future City – The Virtual Smart City Hackathon diselenggarakan oleh Smart Change berkolaborasi dengan Jakarta Smart City dan didanai oleh Uni Eropa. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi futurecity.jakarta.go.id

host logo

Tren Akuisisi Pengguna pada Game Hiper Kasual

Game hiper kasual mengalami pertumbuhan yang pesat pada kuartal pertama di tahun 2020. Hal ini juga didorong masa pandemi yang membuat banyak orang memilih beraktivitas di rumah. Peningkatan jumlah pemain genre ini juga mendatangkan kesempatan dan peluang tersendiri bagi para pemasar yang ingin memanfaatkannya.

Namun, terkadang dalam memanfaatkan hal tersebut para pemasar juga menemukan tantangan terkait perhitungan biaya. Informasi penting yang dimiliki oleh para pemasar kadang tidak sesuai dengan data-data yang sebenarnya. Melalui artikel ini, kami akan memberikan informasi-informasi penting yang dapat dimanfaatkan oleh para pemasar terkait berapa biaya yang perlu dikeluarkan, jumlah instalasi, serta berapa tingkat konversi iklan pada game hiper kasual yang dirangkum dari Adjust’s Hyper Casual Gaming Report 2020.

Biaya Akuisisi Semakin Murah

Salah satu dampak dari semakin populernya genre game hiper kasual sepanjang kuartal keempat adalah penurunan biaya akuisisi atau cost per install (CPI) yang dibutuhkan oleh para pemasar. Akan tetapi, meski terjadi penurunan secara global, biaya akuisisi ini tetapi bervariasi serta ditentukan oleh berbagai faktor, seperti negara atau kawasan.

hiper kasual
Biaya per instalasi game hiper kasual Q4 2019 – Q1 2020

Secara global, biaya rata-rata yang dibutuhkan untuk melakukan akuisisi pada game hiper kasual ini mengalami penurunan hingga menjadi $0,17 sepanjang kuartal pertama 2020. Amerika Serikat merupakan negara dengan penurunan yang paling besar yaitu 35% sehingga biaya akuisisi pengguna di negara tersebut menjadi hanya $0,42 di periode ini. Akan tetapi, meski mengalami penurunan yang cukup signifikan, biaya ini masih lebih besar dari negara-negara yang berada di kawasan lain.

Jumlah Instalasi dari Iklan Mengalami Kenaikan

Hal positif lainnya yang juga harus dimanfaatkan oleh para pemasar adalah naiknya angka jumlah instalasi game hiper kasual per seribu tayangan iklan. Pada tingkat global, instalasi per seribu tayangan atau installs per mille (IPM) mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 18.2%. Pada kuartal pertama tahun 2020, angka IPM secara global menunjukkan kenaikan menjadi 31 dari 1.000 pengguna menginstal game setelah melihat iklan. Hal ini juga dapat mengindikasikan bahwa jumlah pengguna yang tertarik dan melakukan tindakan berdasarkan paparan iklan semakin bertambah di semua kawasan.

hiper kasual
Jumlah instalasi per seribu tayangan game hiper kasual Q4 2019 – Q1 2020

Kawasan Asia Pasifik Memiliki Tingkat Efektivitas Iklan Paling Tinggi

Kawasan Asia Pasifik nampaknya tidak hanya mencatatkan perubahan positif pada biaya akuisisi dan jumlah instalasi dari iklan, tetapi kawasan ini juga memiliki tingkat efektivitas iklan paling tinggi dibandingkan kawasan lainnya. Meski begitu, angka click-through rate (CTR) yang cukup tinggi (24%) pada kawasan ini tidak dibarengi dengan tingkat instalasi yang memuaskan, hanya berkisar pada 13%. Hal ini menandakan bahwa pengguna di kawasan ini memang cenderung mengandalkan iklan untuk mencari game baru, namun tidak langsung mengunduh game berdasarkan iklan tersebut.

hiper kasual
Tingkat konversi, instalasi, dan rasio klik untuk iklan game hiper kasual Q1 2020

Hal ini cukup berbanding terbalik dengan statistik para pengguna di kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA) serta Amerika Serikat. Para pengguna di dua kawasan ini memiliki angka CTR yang lebih rendah daripada pengguna di kawasan Asia Pasifik namun memiliki tingkat instalasi yang tinggi, yaitu sebanyak 17% di kuartal pertama. Para pemasar dapat melihat ini sebagai tantangan karena pengguna pada kawasan ini tidak terlalu menyukai iklan namun memiliki kecenderungan tingkat instalasi game yang cukup tinggi.

Hiper Kasual Unggul dari Genre Apapun

Bila dibandingkan dengan genre game lainnya, hiper kasual ternyata tetap unggul baik di platform Android maupun iOS. Tingkat konversi genre ini (3,34% untuk Android dan 2,72% untuk iOS) lebih tinggi dari genre lainya. Hal ini juga mencerminkan popularitas game hiper kasual di kedua platform tersebut. Namun, statistik ini juga turut menunjukkan bahwa genre lain tetap dapat bersaing dengan hiper kasual. Contohnya genre action pada platform Android dan genre role-playing di iOS. Sehingga para pemasar juga tetap dapat memperhitungkan genre game lainnya untuk menerapkan strategi pemasarannya.

hiper kasual
Perbandingan masing-masing genre pada platform Android dan iOS.

Dengan memahami informasi dan data yang dibutuhkan terkait akuisisi serta efektivitas iklan pada game hiper kasual ini, para pemasar dapat lebih jeli dalam memanfaatkan peluang dalam pertumbuhan pesat genre ini. Selain itu, data-data ini juga dapat dimanfaatkan oleh para pemasar untuk mengevaluasi dan mengatur ulang strategi pemasarannya sehingga dapat memberikan hasil yang lebih maksimal. Anda juga dapat mengetahui lebih lanjut terkait statistik dan tren akuisisi pada game hiper kasual ini melalui Adjust’s Hyper Casual Gaming Report 2020 yang dapat diunduh lewat tautan berikut ini.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Adjust

Transformasi Sumber Daya Manusia untuk Mendorong Inovasi Perusahaan

Perkembangan teknologi yang terjadi terus memberikan dampak terhadap pergeseran pasar dalam lanskap industri apapun. Selain itu, perkembangan ini juga mengubah perilaku konsumen serta menghadirkan segmentasi-segmentasi baru. Perubahan-perubahan ini tak jarang dianggap sebagai tantangan baru bagi banyak perusahaan besar. Perubahan tersebut juga turut mendorong mereka untuk terus melakukan pembaharuan pada berbagai aspek perusahaannya agar tetap dapat eksis.

Meski terlihat sebagai tantangan yang cukup sulit, namun tak sedikit perusahaan besar yang mulai melakukan transformasi untuk mempertahankan eksistensinya, seperti misalnya Telkomsel. Operator seluler terbesar di Indonesia yang telah berdiri sejak 1995 ini, responsif terhadap perubahan lanskap industri dengan bertransformasi menjadi sebuah digital telco company. Melalui transformasi tersebut, Telkomsel juga memiliki budaya kerja baru untuk mendorong hadirnya inovasi-inovasi yang dapat menjaga relevansi dan eksistensi perusahaan.

Lakukan Transformasi di Berbagai Aspek

Agar transformasi digital dapat berjalan dengan efektif, perusahaan perlu melakukan transformasi secara menyeluruh di berbagai aspek. Hal ini diperlukan agar ekosistem baru yang dihadirkan dari transformasi ini dapat diimplementasikan serta diintegrasikan oleh setiap divisi dalam perusahaan dengan baik. Bila ada satu divisi yang masih mengadopsi sistem lama, maka akan ada divisi lain yang kinerjanya mungkin akan terhambat. Apa saja transformasi yang bisa dilakukan? Bisa dimulai dari budaya internal organisasi perusahaan, operasional perusahaan, pelayanan konsumen, hingga proses pembuatan produk-produk baru. Hal tersebut juga telah dilakukan oleh Telkomsel, dimana transformasi mencakup berbagai aspek mulai dari Infrastructure, Technology, hingga People.

Pada aspek infrastructure, Telkomsel kini mulai membentuk model operasional baru yang  didesain berdasarkan customers centricity. Selanjutnya, pada aspek technology, Telkomsel mulai melakukan internal digitization melalui penggunaan teknologi yang membuat segala proses dapat dilakukan secara cepat dan efisien. Pada aspek terakhir yang juga merupakan salah satu aspek yang paling penting, people, Telkomsel mendorong karyawannya beradaptasi dengan kultur, cara kerja, dan kapabilitas yang dibutuhkan di era digital.

Telkomsel juga memastikan organisasi yang ada di dalamnya dapat menjawab tantangan kompetisi dan perubahan bisnis, serta dapat menjadi playground yang menarik bagi karyawannya untuk berinovasi. Termasuk dengan terciptanya ekosistem yang memberi ruang kreativitas bagi karyawan untuk mengembangkan kapabilitasnya dalam berbagai project inovasi.

Policy Revamp sebagai Kunci Sukses Transformasi SDM

Sumber daya manusia (SDM) pada perusahaan juga jadi bagian yang memegang peranan penting dalam proses transformasi digital. Tanpa pemahaman yang baik terkait budaya dan implementasi kerja baru, maka transformasi yang direncanakan tidak dapat berjalan dengan efektif. Setiap insan SDM harus paham budaya dan implementasi kerja baru, salah satunya dengan cara melakukan policy revamp.

Bagaimana hasil policy revamp yang baik? Melalui policy revamp, tiap karyawan akan terdorong untuk mengadopsi budaya maupun cara kerja baru lewat kebijakan-kebijakan yang diterapkan perusahaan. Kebijakan yang ada harus mampu mendorong berbagai aspek transformasi, seperti transformasi budaya, transformasi di dalam cara bekerja (ways of working), dan transformasi di dalam kapabilitas baru (new capability).

Hal ini juga diterapkan Telkomsel dalam proses transformasi perusahaannya. Melalui policy revamp, Telkomsel kini menerapkan tujuh digital cultures seperti Open mind, Creativity, Experimental, Agility, Networking, Innovation, dan Anticipatory. Beberapa komponen ini juga mungkin mengingatkan Anda pada working culture di startup yang sesuai dengan era digital saat ini.  Melalui penerapan tujuh budaya digital tersebut, Telkomsel memperkuat posisinya sebagai perusahaan yang relevan di industri dan terdepan di era digital 4.0.

Mendorong Hadirnya Inovasi dan Produk Digital Baru

Salah satu keunggulan ketika perusahaan berhasil menjalankan transformasi digital adalah hadirnya banyak inovasi-inovasi baru. Inovasi ini dapat bermanfaat untuk internal perusahaan maupun produk-produk digital baru yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Hal tersebut dapat terjadi ketika SDM di dalam perusahaan telah dapat menjalankan kultur inovasi dan digital ini dengan baik.

Dari segi budaya perusahaan, transformasi digital akan mendorong karyawan untuk melahirkan inovasi-inovasi teknologi yang mampu membantu kemajuan perusahaan. Dari sisi produk, perusahaan menjadi terdorong untuk menciptakan produk berbasis teknologi sesuai kebutuhan konsumen yang juga terus berubah-ubah. Stimulasi terciptanya inovasi bisa dicapai melalui pembentukan ekosistem dan program yang dapat membantu peningkatan kompetensi karyawan dalam perkembangan teknologi.

Hal tersebut yang juga mendorong Telkomsel untuk membentuk Digital Prodigy Team, yang merupakan Expert Pool di Telkomsel serta pengembangan sejumlah critical capabilities yang dibangun melalui pemenuhan capability Data Science, Data Engineer, Data Analytics, UI Design, UX Design, dan UX Research.

Data Science Academy dan UX Academy merupakan dua dari banyak inisiatif yang telah dijalankan oleh Telkomsel, dimana hal ini dilakukan sebagai bagian dari pengembangan critical capabilities yang dibutuhkan untuk menjadi digital telco company. Sejak diselenggarakan pada 2019, kedua program tersebut telah menyedot minat lebih dari 2.300 peserta di berbagai fungsi dan area di Indonesia untuk bergabung, sebelum akhirnya dilakukan proses seleksi.

Data Science Academy dan UX Academy sendiri terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari bootcamp session (pembekalan materi), capstone project (mempraktikan keterampilan digital menggunakan use-case perusahaan), hingga showcasing (penilaian dari mentor). Seluruh rangkaian kegiatan tersebut dirancang untuk meningkatkan keterampilan digital secara strategis, memperkuat kolaborasi antar karyawan, serta menumbuhkan kepercayaan diri peserta dalam menghadapi perkembangan teknologi digital dari waktu ke waktu.

Tidak hanya berhenti di titik ini. Telkomsel juga membuka lab inovasi bernama InnoXtion. Mengambil inspirasi dari kata “Innovation”, Telkomsel berharap para karyawan bisa memberikan inovasi yang segar dengan bantuan para coach yang mampu mendukung prosesnya hingga masuk ke tahap new business incubation stage. Sepanjang 2018-2019, ada ratusan ide yang diberikan para karyawan. Antusiasme ini menjadi bukti kesuksesan Telkomsel dalam membangun kultur inovasi dan kultur digital yang menciptakan individu penuh kreativitas.

Upaya Telkomsel terbukti efektif, yang terlihat dari berbagai inovasi produk dan layanan baru yang dihadirkan untuk memenuhi perubahan gaya hidup konsumen.  Ada dua produk yang menjadi bukti keberhasilan transformasi Telkomsel.

Produk pertama yang dihasilkan adalah by.U, layanan seluler prabayar digital pertama di Indonesia. Telkomsel menerapkan struktur squad dan agile way-of-working untuk mempercepat pengembangan produk dan layanan by.U. Dengan fokus untuk memenuhi kebutuhan segmen Gen Y & Z yang merupakan digital native dan mengutamakan “freedom”, by.U memberikan end-to-end product experience yang serba digital. Dengan slogan “Semuanya, Semaumu”, by.U berusaha untuk terus memberikan solusi layanan seluler yang selalu sesuai dengan kebutuhan segmen Gen Y & Z. Sejak pertama kali diluncurkan pada bulan Oktober 2019, hingga kini by.U telah diunduh oleh sekitar 2,5 juta kali di App Store & Google Play Store

Produk lain yang juga lahir dari proses penerapan cara kerja yang agile di Telkomsel adalah produk Home LTE bernama Telkomsel Orbit. Produk ini hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin membutuhkaan internet cepat, stabil, dan dapat diandalkan untuk digunakan di rumah

Dari pengalaman Telkomsel, kita bisa melihat bagaimana terciptanya barisan inovasi baru yang bermanfaat bagi internal perusahaan maupun konsumennya. Telkomsel berhasil melepaskan stigma tentang perusahaan besar yang sulit menerima perubahan, dengan respon yang cepat  melalui transformasi untuk tetap relevan dengan industri maupun gaya hidup konsumen,

Hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah bagaimana perusahaan dapat memastikan sumber daya manusianya dapat mengerti dan mengimplementasikan transformasi digital tersebut dengan baik. Bila budaya dan cara kerja baru telah dapat diadaptasi dengan baik oleh setiap karyawan, maka inovasi baru juga dapat hadir lewat dorongan kreativitas yang dihadirkan para karyawan tersebut.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Telkomsel

Menerka Kebutuhan Transformasi Digital Bisnis saat Pandemi

Dalam menghadapi masa pandemi, bisnis harus terus beradaptasi agar dapat bertahan. Salah satu adaptasi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan transformasi digital. Melalui transformasi digital, sebuah bisnis tetap dapat melakukan pengembangan produk serta melayani permintaan konsumen dengan baik seiring dengan adaptasi digital yang juga terus meningkat di masa pandemi ini.

Namun, hal yang juga harus diperhatikan oleh bisnis adalah bagaimana transformasi digital yang dilakukan tidak hanya dapat membantu mereka bertahan, tetapi juga dapat membantu mereka meningkatkan skala bisnisnya melalui peluang-peluang baru dari transformasi tersebut.

Dalam #DSTalk yang diadakan Kamis (30/7) lalu, Natali Ardianto (Co-founder & CEO of Lifepack.id & Jovee.id) dan Ginandjar Alibasjah (IT Services Director of Lintasarta), membahas tentang kebutuhan untuk melakukan transformasi digital pada setiap skala bisnis di masa pandemi ini, mulai dari adaptasi dengan keadaan baru hingga mencari berbagai peluang baru.

Bagian dari Adaptasi Terhadap Kondisi Baru

Transformasi digital yang dilakukan oleh suatu bisnis dapat dikatakan sebagai bagian dari adaptasi terhadap kondisi serba baru yang dihadapi saat ini. Menurut Natali Ardianto, startup dapat melihat kondisi sebagai tiga kategori yaitu survival, pivot, dan emerge.

Startup harus dapat survive dengan mempertahankan runaway perusahaannya setidaknya hingga dua tahun ke depan. Efisiensi operasional perusahaan serta melakukan PHK juga bisa menjadi opsi bagi startup untuk mempertahankan keberlangsungan bisnisnya. Selain itu, startup juga harus mulai berpikir secara strategis untuk melakukan pivot untuk mengubah business model agar sesuai dengan situasi pandemi ini. Terakhir adalah emerging dengan melakukan digitalisasi dan mulai menyasar strategi hyperlocal untuk menyesuaikan dengan kebutuhan baru konsumen.

“Untuk teman-teman yang melihat potensi dan baru mau memulai sekarang, I think it’s a good time, yang penting sesuai kebutuhan konsumen.” tambah Natali

Transformasi Digital Dibutuhkan Semua Skala Bisnis

Kebutuhan transformasi bisnis ini juga sebenarnya merupakan suatu hal yang tak terelakkan lagi bagi semua skala bisnis, baik bisnis kecil maupun korporasi besar. Menurut Ginandjar Alibasjah, kebutuhan ini juga sebenarnya bukan hadir karena adanya pandemi, melainkan karena hal ini memang merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan untuk beradaptasi.

“Kalau kita bicara transformasi digital, itu sebenarnya bukan pandemi triggernya, pandemi ini trigger untuk percepatannya.” tambah Ginandjar.

Selain itu, menurut Ginandjar transformasi ini juga dapat membawa banyak keuntungan bagi korporasi. Mulai dari memanfaatkan data yang dikelola dengan baik menjadi business intelligence baru hingga  simplifikasi proses yang membuat operasional menjadi lebih efisien.

Salah satu hal transformasi digital yang harus diperhatikan adalah semua bisnis adalah bagaimana mereka dapat membangun infrastruktur digital yang tepat. Bagi bisnis yang baru mulai merintis, dapat memanfaatkan bantuan provider seperti Lintasarta untuk membangun infrastruktur digital seperti data center dan cloud. Hal ini dapat menyiasati kekurangan sumber daya yang mungkin menjadi concern di awal bisnis.

Selain infrastruktur, hal penting lainnya dalam melakukan transformasi digital adalah membangun mindset keamanan data. Menurut Natali, hal seperti ini harus sudah diperhatikan sejak awal, karena bila perusahaan sudah terlanjur besar, akan lebih kompleks permasalahan keamanan datanya. Untuk itu, perusahaan juga perlu menyiapkan sistem keamanan yang baik untuk mencegah kebocoran data yang tidak diinginkan.

Mencari Peluang Meski Terkena Dampak Pandemi

Disisi lain, para pebisnis juga harus dapat meningkatkan sensitivitas untuk mencari peluang-peluang baru dalam bisnisnya, salah satunya dengan cara melakukan transformasi digital. Selain itu, Natali juga menyebutkan bahwa setiap pebisnis harus open minded dalam menghadapi pandemi ini. Pertama, mereka harus bisa aware terhadap masalah apa yang saat ini sedang dialami consumer. Selanjutnya, mereka juga harus dapat menerima keadaan pandemi yang berdampak pada bisnis, untuk itu mereka juga perlu membuat skenario bisnis yang disesuaikan dengan perkembangan pemulihan kondisi pandemi ini. Terakhir, setiap pebisnis juga mau tidak mau perlu beradaptasi. Contohnya melakukan pivot ataupun PHK.

“Sebagai entrepreneur, you have to do a lot of hard choices, tapi harus logis, nggak boleh pakai perasaan.” tambah Natali.

Peluang ini juga bisa diwujudkan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Bagi Lintasarta sendiri, kolaborasi dengan startup sudah dilakukan beberapa kali. Misalnya melalui program Gerakan 1000 Startup Digital, Lintasarta Digischool, dan Appcelerate. Kolaborasi ini tidak hanya dilakukan untuk melahirkan startup-startup baru, tetapi juga turut mengembangkannya dengan cara membantu sampai go to market, serta mempertemukan solusi-solusi tersebut dengan kebutuhan client-client Lintasarta lainnya.

“Komitmen Lintasarta untuk membangun startup sangat besar dan tidak menutup kemungkinan ke depannya bersama teman-teman startup bisa kerja sama dengan Lintasarta.” tambah Ginandjar.

Dengan melakukan transformasi digital, bisnis dapat lebih beradaptasi dengan lebih cepat dengan kebutuhan-kebutuhan baru yang hadir karena masa pandemi ini. Selain itu,  setiap pebisnis juga harus dapat peka terhadap peluang yang dapat dimanfaatkan dari transformasi tersebut.

4 Tips Membangun Tim yang Solid untuk Startup

Sebuah startup perlu memiliki tim yang solid untuk dapat terus menjaga keberlangsungan bisnisnya. Tim yang solid dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja yang akan berdampak pada kemajuan suatu startup. Tidak hanya itu, tim yang solid juga akan terus berdedikasi dalam mencari peluang untuk bangkit disaat performa startup tersebut sedang menurun.

Namun, membangun suatu tim yang solid juga memiliki tantangan tersendiri. Mulai dari menyatukan orang-orang dengan latar belakang dan sifat yang berbeda hingga menjaga kebersamaan dan kedekatan tim tersebut. Terlebih semenjak beberapa bulan terakhir dimana kita diharuskan beradaptasi dengan remote working, koordinasi dan kolaborasi antar-tim menjadi lebih sulit dilakukan. Untuk itu, Anda harus memahami bagaimana cara membangun tim yang solid agar dapat memperlancar kolaborasi dan meningkatkan produktivitas. Berikut kami hadirkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membangun tim yang solid untuk startup Anda.

Menyamakan Visi dan Misi Tim

Salah satu hal fundamental yang perlu diperhatikan dalam membangun tim yang solid adalah menyamakan visi dan misi tim tersebut. Dengan mengkomunikasikan hal ini dari awal, masing-masing anggota baik pimpinan tim maupun anggota akan saling mengerti bahwa mereka memiliki tujuan yang sama untuk dicapai. Hal ini juga dapat membantu tim untuk saling bersinergi dalam menjaga tim untuk berada di jalur yang tepat dalam mencapai tujuannya.

Pemahaman visi dan misi tim juga dapat membentuk komitmen yang kuat karena masing-masing anggota memiliki tujuan akhir yang sama. Komitmen ini juga dapat mendorong setiap anggota tim untuk saling bahu membahu agar tujuan utama tersebut dapat tercapai dengan baik. Dengan begitu, tim dapat bekerja dengan efektif karena setiap anggotanya saling bekerja sama untuk bergerak ke arah tujuan yang sama.

Membangun Kedekatan Emosional Antar Anggota

Tim yang solid selalu memiliki rasa kebersamaan yang tinggi pada tiap anggota. Salah satu cara untuk memunculkan rasa kebersamaan ini adalah dengan membangun kedekatan emosional pada masing-masing anggota. Mulai dari mengadakan kegiatan bersama-sama di luar konteks pekerjaan, meningkatkan intensitas komunikasi tim, serta sesekali berbagi hal personal dapat dilakukan agar setiap anggota dapat lebih saling mengenal karakter dan sifat anggota lainnya.

Selain menimbulkan rasa kebersamaan, kedekatan emosional tiap anggota tim juga dapat menumbuhkan rasa saling percaya. Hal ini penting untuk dimiliki dalam membangun tim yang solid. Rasa saling percaya dapat membantu masing-masing anggota untuk percaya pada tugas yang dimiliki rekan kerja lainnya dapat dituntaskan dengan baik. Dengan begitu, kepercayaan pada tiap anggota dapat menghindarkan tim dari perpecahan yang terjadi karena ada anggota yang bekerja secara individualis.

Menciptakan Alur Komunikasi yang Baik

Memiliki alur komunikasi yang baik juga dapat membantu Anda dalam membangun tim yang solid. Bila hal ini tidak dipandang serius, alur komunikasi yang berantakan dapat membuat adanya miskomunikasi antar anggota tim. Hal tersebut dikhawatirkan juga dapat mengundang perpecahan dan membuat kinerja tim menjadi lebih lambat.

Untuk menciptakan alur komunikasi yang baik, setiap anggota harus mengerti tanggung jawab dan peran masing-masing di dalam tim. Sehingga mereka mengerti kepada siapa harus meminta bantuan dan kepada siapa harus membuat laporan. Alur komunikasi yang baik juga akan membiasakan tim untuk saling berkolaborasi dan membangun kekompakan secara perlahan.

Akan tetapi, menciptakan alur komunikasi yang baik untuk membangun tim yang solid juga memiliki beberapa tantangan, salah satunya disaat anggota tim sedang tidak berada di lokasi yang sama. Untuk itu, tim harus memiliki cara untuk memfasilitasi alur komunikasi agar koordinasi tetap dapat terjalin dengan baik. Salah satu bantuan teknologi yang dapat mengatasi hal tersebut adalah Lark, aplikasi all-in-one yang juga memiliki sejumlah fitur untuk penunjang komunikasi tim. Melalui fitur-fitur yang dimiliki Lark, setiap anggota tim dapat dimudahkan untuk berkoordinasi melalui messenger, call & meetings, serta smart shared calendar yang saling terintegrasi. Dengan begitu, tim Anda akan dimudahkan dalam berkoordinasi dan bekerja sama melalui alur komunikasi yang baik meski sedang berada di tempat yang berbeda-beda.

Mengadakan Evaluasi terhadap Kinerja Tim

Terakhir, hal yang juga harus diperhatikan adalah melakukan evaluasi terhadap kinerja tim. Dengan melakukan evaluasi, seluruh anggota akan lebih mengerti apa yang belum dan apa yang sudah tercapai. Bila ada permasalahan dalam proses pengerjaan sebuah tugas, tim Anda akan lebih mengerti apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan hal tersebut melalui evaluasi yang dilakukan. Masing-masing anggota juga dapat saling memberi feedback untuk membantu anggota lain lebih berkembang lagi. Evaluasi ini juga diharapkan dapat tetap menjaga tim untuk tetap pada jalur dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kegiatan evaluasi tim ini juga dapat didukung oleh fitur pembuatan dokumen antar anggota tim yang dimiliki oleh Lark. Melalui fitur tersebut, manager atau supervisor dapat langsung memeriksa hasil pekerjaan tim, sekaligus memberikan feedback dalam satu dokumen yang mudah diakses dan dapat digunakan di berbagai device. Fitur ini juga memudahkan anggota tim lainnya untuk saling membantu bila terdapat kesulitan karena dapat saling mengakses dokumen yang berkaitan. Dengan begitu, evaluasi output pekerjaan juga bisa dilakukan secara realtime dan lebih efisien.

Evaluasi tim juga menjadi kesempatan untuk melakukan apresiasi kepada seluruh anggota tim atas pencapaian yang telah dilakukan. Apresiasi ini juga dapat membangkitkan semangat  dan kebersamaan tim karena telah melewati prosesnya bersama-sama. Apresiasi juga mendorong masing-masing anggota tim merasa usaha keras yang diberikan lebih dihargai. Hal ini dapat memberikan suntikan emosional tersendiri bagi setiap anggota tim sekaligus menjadi dorongan untuk terus berkembang lagi.

Memiliki tim yang solid dapat membantu perusahaan Anda terus menjaga produktivitas serta mencapai visi dan misi perusahaan dengan lebih baik. Selain itu, melalui bantuan project management tools seperti Lark, koordinasi tim yang dibutuhkan akan dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dengan begitu, kekompakan tim yang telah dibangun sebelumnya dapat terfasilitasi dengan baik sehingga setiap anggota dapat berkolaborasi dalam mengerjakan project dengan lebih efektif.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Lark

Sinar Mas Land and Nakama Introduced Startup Heroes in BSD City

The development of the Indonesian startup ecosystem continues to show positive things. It is shown through the emerging new startups even during a pandemic. It is also proven by the number of seminars and short classes to help founders to better understand the procedures and steps in making startups.

In addition, some competitions were held for these new startups, both by the government and private parties (companies). However, one problem arises that after attending a series of seminars and competitions, there are many new startups still don’t have access to the next stage, especially related to the funding. In answering this problem, Sinar Mas Land and Nakama Connecting created a Startup Heroes started from last Saturday (7/25).

The first Bootcamp program amid a pandemic

In collaboration with Nakama, Sinar Mas Land held the first Bootcamp program called Startup Heroes followed by more than 500 startups and 1000 founders. The initiators of this program are Temmy, Iga Alma, Thomas Ardi, and Hendri Chen from Nakama. They have experience running several Impactpreneur seminars, startups, and community builder seminars.

In the series, participants will receive training and one-on-one mentoring with 30 experts for 3 months. It is to finalize ideas before the meeting with potential investors to be held in October. This event also supported by Amazon Web Services (AWS), Intel, DailySocial.id, Techinasia, and Kejora Venture in the implementation.

“This Bootcamp program will provide an opportunity for every startup participant to get one-on-one monitoring with mentors in accordance with the related field. Nakama will facilitate, foster, and gather the leading startups with investors,” Temmy said from Nakama.

startup heroes
Startup Heroes series followed by health protocol

This is also the first bootcamp program held during the COVID-19 pandemic. It means, the event should be followed by certain health protocol to support them with a face-to-face meeting. The first face-to-face event was held on Saturday (7/25) at The Breeze’s BSD City semi-outdoor atrium and limited to 44 selected founders. Other participants who can’t directly attend this face-to-face event can still follow through the Zoom application online.

Providing Digital Hub as a space for the digital community

As a sponsor for the Startup Heroes event, Sinar Mas Land is actively contributes to the development of Indonesia’s startup ecosystem. Also, through this bootcamp event, Sinar Mas Land has made a serious move to support the development of digital technology that is also manifested in the form of ​​26 hectares Digital Hub area in BSD City. It is to be dedicated as a research and education center for startups to multinational companies engaged in digital and technology. The Digital Hub Project Leader from Sinar Mas Land, Irawan Harahap, expected Sinar Mas Land through the Startup Heroes program can support young talents and the digital community to grow amid the Covid-19 pandemic.

A massive digital transformation drives Sinar Mas Land to build BSD City as a digital ecosystem. It is believed to bring its own challenges and require other parties such as governments, corporations, and startups to join and form a cohesive digital ecosystem. In order to accelerate this vision, BSD City is to prepare its area as a digital talent pool with national and international-based digital schools based.

“In a general note, technology is obviously required for increasing online activities. This program becomes a serious form to continue enriching the Digital Hub ecosystem and develop an integrated smart digital creative city in BSD City,” Irawan said.

The complete facilities offered by Digital Hub has attracted all technology industry players in the domestic and international markets. Ranging from interactive meeting rooms, 3D printing machines, gaming rooms, VR rooms, to segways can be utilized by all tenants. The facilities and infrastructure prepared for the Digital Hub are also a serious move of Sinar Mas Land to build an integrated smart digital city that is capable to contribute to people’s lives and the country’s economy.

Disclosure: This article is a sponsored content by Sinar Mas Land