6 Smartphone Android Terbaik untuk Nonton Film (Dukung HDR10 Netflix)

Menikmati sajian film baru di bioskop kesayangan Anda memang memberikan pengalaman yang luar biasa. Namun tidak semua orang sempat untuk pergi ke bioskop.

Kini sudah ada sejumlah aplikasi yang memungkinkan Anda menonton tayangan kesukaan di smartphone, satu diantaranya Netflix. Kelebihan dengan layanan sejenis adalah Netflix mendukung format video High Dynamic Range, HDR10 dan Dolby Vision.

Ya, selain resolusi layar yang tinggi, dukungan teknologi video format HDR tak boleh luput Anda punyai di smartphone Anda. Sehingga Anda bisa menikmati film yang diputar dalam format berkualitas tertinggi dengan warna dan luminans yang lebih beragam seperti halnya di layar kaca.

Berikut daftar smartphone terbaik untuk nonton film dan mendukung video HDR10 di layanan Netflix:

1. Razer Phone

smartphone-terbaik-untuk-nonton-film-2

Sebagai smartphone gaming, Razer Phone mengusung teknologi layar yang istimewa. Panel IGZO 5,7 inci 1440×2560 piksel (515 ppi) dengan rasio layar 16:9 buatan Sharp yang digunakan memiliki frame rate tinggi yang mendukung refresh rate 120Hz dan fitur Wide Colour Gamut.

Dukungan format video HDR 10 di Netflix pun menambah daftar keunggulan Razer Phone. Selain format video HDR, Razer Phone juga mendukung teknologi audio Dolby Digital 5.1 yang bekerja di kedua speaker ataupun headphone. Razer Phone pun menjadi smartphone pertama yang mendukung kedua format video dan audio di Netflix.

2. LG G6

smartphone-terbaik-untuk-nonton-film-1

Sejauh ini LG G6 adalah satu-satunya smartphone yang mendukung standar format video HDR Dolby Vision di Netflix. LG G6 mengusung teknologi FullVision display 5,7 inci resolusi 1440×2880 piksel (564 ppi) dan layar rasio baru 18:9 atau 2:1 Univisium yang nyaman untuk nonton video layaknya di bioskop.

3. Sony Xperia XZ Premium

smartphone-terbaik-untuk-nonton-film-3

Jagoan Sony di kelas atas ini mengusung teknologi Triluminos display dan X-Reality Engine di layar 5,46 inci resolusi 4K 3840×2160 piksel (807 ppi).  Ya, layar 4K ini hanya aktif saat menikmati konten foto dan video.

4. LG V30

smartphone-terbaik-untuk-nonton-film-4

Seri ini memang diciptakan untuk penggemar multimedia, baik itu untuk menikmati dan juga membuatnya. LG V30 mengusung teknologi FullVision Display P-OLED 6 inci resolusi 1440×2880 piksel (37 ppi) dan layar rasio baru 18:9.

5. Samsung Galaxy Note 8

smartphone-terbaik-untuk-nonton-film-5

Berikutnya dari Samsung, phablet canggih dengan stylus S Pen, Galaxy Note 8. Dengan Infinity Display Super AMOLED 6,3 inci resolusi 1440×2960 piksel (521 ppi) dan rasio layar 18.5:9.

6. Sony Xperia XZ1

smartphone-terbaik-untuk-nonton-film-6

Kemudian terakhir ada smartphone berdimensi compact dari Sony, Xperia XZ1. Dengan layar IPS 5,2 inci resolusi 1080×1920 piksel (424 ppi).

Itulah enam smartphone Android yang sudah mendukung standar baru format video HDR 10 di aplikasi Netflix.

Sumber: Netflix.com.

Asus Vivo AiO V272, PC All-in-One yang Nyaman untuk Bekerja

Bagi Anda yang kurang nyaman menggunakan laptop sebagai komputer pribadi, tapi juga tak mau dibuat repot dengan ribetnya PC Desktop tradisional. Jenis PC All-in-one (AiO) mungkin akan cocok bagi Anda yang bekerja di satu tempat, misalnya meja kerja atau cubicle kantor. Bisa lebih praktis dan hemat ruang tanpa mengurangi fungsi utamanya sebagai komputer kerja.

Memanfaatkan ajang Consumer Electronics Show 2018, Asus memberi penyegaran di lini ZenBook, vendor asal Taiwan ini juga meluncurkan PC All-in-One Vivo AiO V272.

Keunggulan Vivo AiO V272 ialah layar sentuh multitouch ukuran 27 inci resolusi Full HD 1920×1080 piksel dengan color gamut 100% sRGB yang lebar serta teknologi wide-view untuk memastikan bahwa layar kontras dan warna tidak terdegradasi pada sudut pandang hingga 178 derajat. Cocok untuk kolaborasi dan jika membutuhkan berbagi layar.

Selain visual, Asus juga membenamkan teknologi audio SonicMaster dengan bass-reflex untuk pengalaman hiburan yang mendalam. Inti Vivo AiO V272  adalah prosesor Intel Core i7 generasi ke-8, dan grafik NVIDIA GeForce MX15 yang kuat.

Yang pasti Vivo AiO V272 ini didesain untuk pekerjaan harian dan tidak cocok untuk tugas berat seperti gaming atau rendering video.  Selain informasi yang disebutkan di atas, sayangnya detail lebih lengkap belum diungkap oleh Asus, pun demikian dengan harganya.

Sumber: Ubergizmo.

Asus ZenBook 13 UX331UAL, Teman Setia Bepergian dengan Battery Life 15 Jam

Bagi sebagian kalangan, laptop sudah menjadi barang yang wajib dibawa ke mana pun akan pergi. Bobot laptop yang ringan dan baterai yang tahan lama biasanya menjadi perhatian utama.

Jika faktor di atas yang Anda cari, Asus ZenBook 13 terbaru seri UX331UAL yang diperkenalkan di CES 2018 akan menjadi laptop idaman Anda. Apa saja yang ditawarkan?

Ringan & Tahan Lama

asus-zenbook-13-ux331ual-1

Laptop berlayar 13,3 inci resolusi 1920×1080 piksel dengan frame logam ini beratnya hanya 985 gram dengan dimensi 130x216x13.9 cm. Bentukan yang ringkas dan bobotnya yang enteng, sangat cocok menjadi teman perjalanan setia ke mana pun Anda bepergian.

asus-zenbook-13-ux331ual-2

Selain itu, baterai polymer 3 cell 5.000 mAh yang tertanam diklaim mampu bertahan hingga 15 jam sekali charge. Bisa dibayangkan, betapa nyamannya ketika Anda tak perlu khawatir kehabisan daya saat bekerja di luar.

Tetap Powerful

Anda juga tak perlu ragu akan kekuatannya, prosesor Intel Core i7 generasi ke-8, RAM 16GB LPDDR3 2133MHz, dan storage 1TB PCIe SSD. Secara spesifikasi, harusnya bisa menjalankan semua tugas tanpa kendala.

Terakhir, untuk urusan kelengkapan port tersedia mulai dari dua port USB Type A, USB Type C, HDMI, slot micro SD, dan audio jack.

Sayangnya, harga Asus ZenBook 13 UX331UAL belum diumumkan dan rencanya akan mulai tersedia di pasar global pada semerter pertama tahun 2018.

Sumber: Ubergizmo.

Google Play Resmi Support 10 Tipe Chromebook Tambahan

Perjalanan Chrome OS telah memasuki babak baru. Popularitas Chromebook meningkat karena kompatibilitas dengan aplikasi Android.

Kini tak hanya dijajakan dengan harga terjangkau dengan spesifikasi yang pantas, sejumlah produsen juga berlomba-lomba menghadirkan Chromebook dengan spesifikasi canggih dan desain yang menarik. Jadi pilihannya jauh lebih variatif dari sebelum-sebelumnya.
google-play-resmi-support-10-chromebook-lainnya-1
Google kembali menambahkan daftar Chromebook yang dapat menjalankan aplikasi Android. Ada sepuluh tipe dari berbagai vendor berbeda, yaitu:

  • Acer Chromebook 11 (C740): Beta channel berubah menjadi Stable channel
  • Acer Chromebook 15 (CB5-571 / C910): Planned berubah menjadi Beta channel
  • CTL J5 Convertible Chromebook: Planned berubah menjadi Beta channel
  • Dell Chromebook 13 (7310): Beta channel berubah menjadi Stable channel
  • eduGear CMT Chromebook: Planned berubah menjadi Beta channel
  • Haier Chromebook 11 C: Planned berubah menjadi Beta channel
  • PCMerge Chromebook PCM-116T-432B: Planned berubah menjadi Beta channel
  • Prowise Chromebook Proline: Planned berubah menjadi Beta channel
  • Toshiba Chromebook 2 (2015): Planned berubah menjadi Beta channel
  • Viglen Chromebook 360: Planned berubah menjadi Beta channel

Dukungan Google Play Store yang memungkinkan Anda bisa menjalankan aplikasi Android membuat Chromebook semakin diminati sebagai alternatif OS Windows. Sebab, harusnya bisa meningkatkan fungsionalitas Chromebook secara signifikan.

Chromebook pun menjadi lebih bisa diandalkan, baik untuk kebutuhan bekerja, belajar atau bermain. Bagi saya, selain faktor mampu menjalankan aplikasi Android, daya tahan baterai yang lama menjadi alasan kenapa saya juga menginginkan Chromebook.

Jika Anda juga tertarik untuk meminang sebuah Chromebook, pastikan perangkat yang Anda incar tercantum dalam daftar ini dan Anda juga bisa membaca beberapa pengaturan lainnya di tautan ini.

Sumber: Android Police.

Dua Moto Mod Dirilis di CES 2018, untuk Produktivitas dan Kesehatan

Meski sudah dibekali spesifikasi dan fitur-fitur canggih, kemampuan smartphone masih punya banyak batasan dalam memenuhi kebutuhan penggunanya yang berbeda-beda.

Lenovo punya caranya sendiri untuk meningkatkan fungsi smartphone yaitu lewat smartphone semi modular seri Moto Z dan ekosistem Moto Mod. Dua anggota Moto Mod terbaru telah dirilis di CES 2018, yaitu Livermorium Slider Keyboard Moto Mod dan Lenovo Vital Moto Mod.

Slider Keyboard Moto Mod adalah sebuah aksesori keyboard fisik QWERTY yang dikembangkan oleh perusahaan pihak ketiga, Livermorium. Ya, awalnya Moto Mod ini merupakan project crowdfunding yang digagas oleh Livermorium.

Selain bisa bernostalgia dan merasakan sensasi mengetik yang berbeda di keyboard fisik yang dapat dimiringkan hingga 60 derajat. Moto Mod ini bisa memaksimalkan fitur multi window di smartphone untuk meningkatkan produktivitas, misalnya Anda bisa membuka dua aplikasi secara bersamaan dan tetap bisa melakukan aktivitas mengetik dengan mudah tanpa adanya keyboard virtual yang hampir memenuhi setengah layar.

Beralih ke Lenovo Vital Moto Mod, ini adalah sebuah aksesori kesehatan yang bisa memonitor lima tanda-tanda vital, termasuk detak jantung, laju pernapasan, suhu tubuh, tekanan darah sistolik dan diastolik dari jari Anda. Semakin banyak kita tahu tentang tubuh kita, semakin mudah pula kita bisa menjaga kesehatan.

Rencananya Lenovo Vital Moto Mod dijual seharga US$395 atau Rp5,3 jutaan dan mulai dipasarkan pada bulan April 2018. Sedangkan, Livermorium Slider Keyboard akan dijual seharga US$ 100 atau sekitar Rp1,3 jutaan.

Sumber: PhoneArena, Blog Motorola.

Lenovo Mirage Solo, Headset VR Standalone Berbasis Daydream Pertama

Saat ini untuk menikmati pengalaman gaming virtual reality (VR) yang memuaskan, kita harus rela merogoh kocek yang begitu dalam. Baik itu untuk menyiapkan PC yang bertenaga atau konsol gaming dan juga headset VR premium seperti Oculus Rift, HTC Vive, atau Sony PlayStation VR.

Namun hadirnya headset VR standalone alias berdiri sendiri, digadang-gadang akan menjadi salah satu headset VR mobile yang mumpuni dengan harga lebih terjangkau. Satu diantaranya ialah Lenovo Mirage Solo berbasis Google Daydream yang diperkenalkan di ajang CES 2018.

Bersifat standalone ini artinya Anda tak perlu menyambungkan ke PC ataupun smartphone untuk masuk ke realita maya. Sebab perangkat ini sudah dibekali hardware untuk memproses konten VR sendiri.

Lenovo Mirage Solo

Untuk menampilkan konten, Lenovo Mirage Solo dibekali layar 5,5 inci beresolusi 2560 x 1440 piksel dengan refresh rate 75Hz dan sudut pandang mencapai 110 derajat.

Untuk pemrosesan data, Lenovo memercayakan chipset Qualcomm Snapdragon 835 ditopang RAM 4GB, memori internal 64GB dengan slot microSD hingga 256GB, dan baterai 4.000 mAh.

Harga Lenovo Mirage Solo dibanderol $500 atau sekitar Rp 6,7 juta. Rencananya akan mulai dipasarkan pada kuartal kedua 2018.

Lenovo Mirage Camera

Kalau Lenovo Mirage Solo dirancang untuk mengonsumsi konten VR, Lenovo Mirage Camera dirancang untuk memproduksi konten VR, dengan kemampuan menyiarkan video VR 180 derajat secara langsung.

Lenovo Mirage Camera dibekali lensa fish-eye berkemampuan merekam konten 3D dengan sudut pandang luas, didukung dua kamera beresolusi 13 megapixel yang mampu merekam gambar stereoskopis dan video 4K @30fps.

Lenovo Mirage terintegrasi dengan Google Photos dan YouTube. Bagian inti ditenagai chipset Snapdragon 626 dengan 2GB RAM, dan memori internal 16GB dengan slot microSD hingga 128GB. Anda bisa berbagi konten langsung dari Mirage tanpa perlu smartphone, berkat built-in WiFi. Ada juga versi LTE yang dilengkapi dengan modem seluler Qualcomm X9 LTE.

Perangkat ini mengisi ulang menggunakan konektor USB-C, dan dapat bertahan hingga dua jam untuk merekam video HD dalam sekali charge. Lenovo Mirage Camera dibanderol dengan harga $300 atau Rp 4,2 juta dan akan tersedia pada kuartal kedua 2018.

Sumber: Ubergizmo 1, Ubergizmo 2.

Dua Laptop Konvertibel 2-in-1 Dell Hadir di CES 2018

Laptop konvertibel 2-in-1 banyak menghiasi di CES 2018, dua diantaranya dari Dell. Dell XPS 15 2-in-1 (2018) yang dirancang untuk aktivitas multimedia dan Dell Latitude dengan tingkat keamanan yang tinggi.  Seperti apa?

Dell XPS 15 2-in-1 (2018)

Dell XPS 15 adalah laptop 2-in-1 dengan layar 15,6 inci yang diklaim punya body paling tipis (9mm bagian tertipis) dan berperforma tinggi yang cocok untuk para pekerja kreatif. Layar 15,6 incinya mengusung resolusi 4K 3200×1800 piksel dengan teknologi InfinityEdge Display.

Dapur pacunya ditenagai prosesor Intel generasi ke-8 (Quad Core i5-8305G atau Quad Core i7-8705G) dan kartu grafis AMD RX Vega M. Di sisi memori, Dell menyediakan RAM 8GB atau 32GB DDR4 dan internal storage 128GB (non-PCIe) atau 1 TB (PCIe). Harga Dell XPS 15 ini dijual mulai dari US$1300 atau sekitar Rp18,5 jutaan.

Dell new Latitude 2-in-1

Beralih ke lini Latitude, laptop 2-in-1 yang satu ini dirancang dengan fitur keamanan canggih. Termasuk Windows Hello dengan kamera IR, biometric card reader dengan Control Vault 2 dan sertifikasi FIPS 140-3 Level 3.

Ada dua versi, pertama Dell Latitude 5290 yang hadir dengan layar sentuh 12,3 piksel resolusi 1920×1280 piksel dan menjanjikan baterai tahan lama hingga 12 jam.

Kedua Dell Latitude 7390 dengan layar 13,3 inci resolusi 1080×1920 piksel. Laptop ini punya engsel yang bisa diputar hingga 360 derajat dan dijanjikan punya daya tahan baterai hingga 17 jam.

Bagian intinya, keduanya punya konfigurasi yang identik, yakni prosesor Intel Core i7 generasi ke-8 dengan RAM 16GB dan Intel UHD Graphics 620.

Produk ini dirancang untuk para profesional dengan keseimbangan antara mobilitas dan produktivitas. Harga  Dell Latitude 5290 dibanderol US$899 atau sekitar Rp12,8 jutaan dan Dell Latitude 7390 dijual US$1149 atau Rp16,4 jutaan.

Sumber: Ubergizmo 1, 2.

Project Linda, Ubah Razer Phone Jadi Laptop Gaming

Boleh jadi, saat ini Razer Phone adalah satu-satunya smartphone yang memang dirancang khusus untuk gamer mobile. Bagaimana jika Razer Phone dapat ‘disulap’ menjadi sebuah laptop gaming untuk memainkan game Android? Pastinya keren sekali bukan?

Di pameran CES 2018, produsen perangkat gaming kenamaan di dunia ini memperkenalkan project Linda, sebuah konsep dock laptop ultraportable untuk Razer Phone. Dengan layar 13,3 inci resolusi QHD, refresh rate 120Hz, dan dukungan HDR, seperti yang dimiliki Razer Phone. Ketika menyatu, layar Razer Phone akan bisa digunakan sebagai touchpad dan display sekunder yang bisa multifungsi.

Dock laptop Razer Phone ini hadir dengan ukuran keyboard qwerty penuh, lengkap dengan shorcut dirancang untuk Android, dan backlit Razer Chroma yang dapat disesuaikan. Adanya port USB-A juga memungkin Anda menyambungkan mouse.

Razer Phone akan terhubung melalui port USB Type-C miliknya dan setelah menyatu, ia akan menjadi otaknya. User interface yang ditampilkan seperti UI tablet. Secara hardware, chipset Qualcomm Snapdragon 835 dan RAM 8GB harusnya dapat menyuguhkan performa yang mendukung.

Desain dock laptop juga cukup ringkas, ketebalannya hanya 15mm dan berat 1.25kg. Dilengkapi dengan 200GB penyimpanan tambahan, port USB-A, USB-C untuk pengisian, baterai 53,6Wh dengan teknologi fast charging, dan bahkan jack audio 3.5mm yang tidak dimiliki Razer Phone.

Seperti yang dikutip dari GSMarena, perangkat ini masih merupakan sebuah konsep, tidak ada kepastian apakah nantinya produk ini akan dirilis resmi ke konsumen. Saat ini, Razer sedang  mengumpulkan umpan balik dari para pengguna perangkat Razer.

Konsep dock dan smartphone memang bukan yang pertama dilakukan Razer, beberapa pabrikan pernah mengusungnya dengan premis pengguna bisa mendapatkan pengalaman layaknya tablet atau laptop entry level. Namun, gaung yang dihadirkan Razer Phone dengan kemampuannya bisa menjadi daya tarik tersendiri.

Sumber: GSMArena, Razer Zone.

SanDisk Pamerkan USB-C Flash Drive Kapasitas 1TB untuk Smartphone di CES 2018

Berapa besar memori internal smartphone yang Anda gunakan? 16GB, 32GB, atau bahkan 64GB dan mungkin itu masih belum cukup.

Ledakan konten di smartphone, seperti aplikasi, game, foto, lagu, video, dan sebagainya, membuat ruang penyimpanan cepat terkuras habis. Layanan cloud storage seperti Google Drive, OneDrive, Dropbox, dan lainnya memang cukup membantu, tapi kapasitas ruang penyimpanan data yang ditawarkan di versi gratis tergolong kecil.

sandisk-usb-c-flash-drive-1tb-1
Gambar via Engadget

Western Digital paham betul mengenai masalah tersebut, di gelaran Consumer Electronics Show 2018 (CES 2018), mereka pun memamerkan prototipe SanDisk USB-C flash drive kapasitas 1TB yang diklaim memiliki bentuk terkecil di dunia.

Kapasitas 1TB atau 1.000 GB tentu sudah lebih dari cukup untuk mengatasi masalah ledakan konten di smartphone. Jika ponsel pintar Anda sudah menggunakan port USB Type-C, maka bisa langsung ditancap ke smartphone. Sayangnya, harga dan detail spesifikasi SanDisk USB-C flash drive 1TB ini belum diungkap.

sandisk-usb-c-flash-drive-1tb-2

Perangkat lainnya yang diperkenalkan (bukan prototipe) ialah SanDisk Ultra Fit USB 3.1 Flash Drive berkapasitas 256GB (read speed 130 mbps) yang juga diklaim memiliki bentuk terkecil di dunia. Dengan kapasitas 256GB, Anda memiliki fleksibilitas untuk menyimpan lebih banyak konten.

Misalnya saja, 14.000 foto, 10 jam video full HD, 16.000 lagu, dan itupun masih tersisa 64GB yang tersedia untuk menyimpan file lainnya. Jika tertarik, SanDisk Ultra Fit USB 3.1 Flash Drive 256GB dijual US$149,99 atau sekitar Rp2,1 jutaan.

Sumber: GSMArena dan Theverge. Gambar: Engadget dan SanDisk

Razer Rilis HyperFlux, Mouse Gaming Nirkabel yang Berjalan Tanpa Batas

Perhelatan Consumer Electronics Show (CES) menjadi tempat berbagai vendor teknologi unjuk gigi. Salah satunya ialah Razer, perusahaan terbaik di sektor peralatan game ini telah memperkenalkan teknologi mouse gaming yang benar-benar nirkabel yang disebut HyperFlux.

Razer HyperFlux Wireless Power Technology ini mencakup mouse pad Firefly HyperFlux yang kompatibel dengan mouse Mamba HyperFlux. Dua perangkat ini saling bekerja sama untuk memastikan Anda tidak perlu mengisi ulang mouse nirkabel Anda lagi.

Mouse ini tidak memiliki baterai dan mendapatkan energi dari mouse pad. Teknologi ini memiliki dua keuntungan, pertama, berat mouse yang lebih ringan hanya 96 gram karena tidak memiliki baterai. Kedua, Anda tidak perlu khawatir mouse kehabisan daya.

Itu kelebihannya, kekurangan teknologi HyperFlux ialah mouse hanya akan bekerja dengan mouse pad, kecuali jika Anda ingin memasang kabel dan menggunakannya sebagai mouse biasa.

Dengan Mamba HyperFlux mouse dan Firefly HyperFlux mouse pad ini, Anda tak perlu khawatir lagi mouse kehabisan daya. Harganya sendiri dijual US$249 atau sekitar Rp3,5 juta dan akan mulai tersedia di pasar global pada Q1 tahun ini.

Sumber: GSMArena dan Razerzone.