Sirui Umumkan Lensa Anamorphic 35mm F1.8 1.33x

Pada bulan Februari 2020 lalu, Sirui yang mungkin kita kenal sebagai pembuat tripod memperkenalkan lensa anamorphic 50MM F1.8 1.33x. Lensa tersebut memungkinkan merekam video dengan aspek rasio 2.4:1 dan tersedia untuk berbagai mount kamera yaitu Sony E-mount, Fujifilm X, dan Micro Four Thirds.

Sebagai informasi, lensa anamorphic sering digunakan oleh para filmmaker untuk menghasilkan video dengan aspek rasio super lebar sehingga tampil sinematik dan bokeh yang lebih menarik dengan efek pantulan cahaya. Biasanya lensa seperti dibanderol cukup mahal, tapi Sirui 50MM F1.8 1.33x hanya dibanderol Rp11 juta dan sudah tersedia di Indonesia.

Kejutan Sirui tidak sampai disitu saja, karena mereka juga akan meluncurkan lensa anamorphic yang kedua untuk tahun ini yaitu 35mm F1.8 1.33x. Seperti sebelumnya, lensa anyar ini dirancang untuk berbagai mount kamera dengan lensa APS-C. Pengguna kamera MFT tetap dapat menggunakannya tapi menggunakan adapter untuk sistem Sony E-mount, Canon EF-M, dan Nikon Z-mount.

Saat digunakan pada kamera APS-C, lensa ini menawarkan sudut pandang 26,3mm dengan aspek rasio 2.4:1 dengan karakteristik bokeh yang berbentuk oval dan flare yang menarik. Lensa anamorphic Sirui 35mm F1.8 1.33x akan tersedia dengan harga awal US$599 atau sekitar Rp8,6 juta melalui halaman kampanye di Indiegogo pada 3 Agustus, untuk informasi lebih lanjut bisa mengunjungi situs web Sirui.

Sumber: DPreview

Sony Umumkan Lensa Zoom Ultra Wide FE 12-24mm F/2.8 G Master

Sony telah resmi mengumumkan lensa FE 12-24mm f/2.8 G Master. Lensa zoom ultra wide 12-24mm pertama di dunia untuk sistem full frame dengan aperture konstan f/2.8.

Mengantongi label “G Master”, lensa ini dirancang dengan filosofi “tanpa kompromi”. Secara optik, lensa premium ini terdiri dari 17 elemen dalam 14 grup untuk mengatasi aberration, distortion, flare, dan ghosting.

sony-umumkan-lensa-zoom-ultra-wide-fe-12-24mm-f2-8-g-master-4

Termasuk tiga elemen extreme aspherical (XA), satu aspherical reguler, tiga extra-low dispersion (ED), dua elemen Super ED, dan lapisan baru Nano AR Coating II. Kombinasi ini menjanjikan kualitas foto yang tajam dari sudut ke sudut di seluruh rentang zoom.

Untuk autofocus-nya, Sony menggunakan desain “floating focus” khusus menggunakan dua focusing group yang ditenagai empat Extreme Dynamic (XD) linear motor. Hal ini memberikan minimum focusing distance konstan hanya 28mm tanpa mengorbankan kecepatan atau presisi.

Meski dirancang untuk sensor full-frame dengan aperture besar, dimensi lensa ini terbilang cukup compact dan punya bobot ringan 874 gram. Build quality yang premium ini tentunya sudah weather-sealed, tahan terhadap debu dan kelembaban dengan tudung lensa terintegrasi. Selain itu, lensa ini punya tombol focus-hold yang dapat diseuaikan dan switch focus mode.

Sony mengatakan lensa ini merupakan pilihan yang ideal untuk fotografi landscape, astrophotography, architecture, dan fotografer olahraga aktif yang ingin menangkap perspektif secara ultra wide. Berapa harganya? Sony FE 12-24mm f / 2.8 GM akan tersedia pada bulan Agustus dengan harga US$3.000 atau mencapai Rp43 jutaan.

Sumber: PetaPixel

Poco M2 Pro Hadir dengan Baterai 5.000 mAh dan Fast Charging 33W

Sub brand Xiaomi, Poco telah mengumumkan smartphone terbarunya yang disebut Poco M2 Pro. Smartphone kelas menengah ini hadir dengan harga yang agresif dan mengunggulkan baterai 5.000 mAh dengan teknologi fast charging 33W.

Kalau dilihat dari desain dan spesifikasinya, Poco M2 Pro sangat identik dengan Redmi Note 9 Pro versi India atau Redmi Note 9S untuk versi globalnya. Bagian depan mengemas cinematic screen dengan lubang untuk kamera depan 16MP di dahinya.

Poco M2 Pro 1

Panel yang digunakan berjenis IPS 6,67 inci beresolusi 1080×2400 piksel dalam rasio 20:9. Layarnya ini punya tingkat kecerahan 450 nits dan telah mendukung HDR10. Bagian muka, belakang, dan kamera belakang diproteksi Corning Gorilla Glass 5.

Smartphone Android 10 dengan MIUI 11 ini mengandalkan chipset Snapdragon 720G. SoC ini dibangun pada proses fabrikasi 8nm dengan CPU octa-core yang terdiri dari dual-core Kyro 465 Gold 2.3GHz dan hexa-core Kryo 465 Silver 1.8GHz, bersama GPU Adreno 618.

Soal fotografi, konfigurasi quad-camera belakangnya datang dengan kamera utama 48MP f/1.8. Ditemani kamera 8MP f/2.2 dengan lensa ultra wide 119 derajat, 5MP f/2.4 dengan lensa macro, dan 2MP f/2.4 sebagai depth sensor.

Poco M2 Pro tersedia di pasar India dalam tiga pilihan warna yaitu Out Of The Blue, Green and Greener, dan Two Shades of Black. Untuk harganya, konfigurasi memori 4GB/64GB dibanderol INR 13.999 atau sekitar Rp2,6 juta. Lalu, untuk versi RAM 6GB/64GB dibanderol INR 14.999 (Rp2,8 jutaan) dan 6GB/128GB dijual INR16.999 (Rp3,2 jutaan).

Sumber: GSMArena

Codec Video H.266 VVC Menawarkan Ukuran File 50 Persen Lebih Kecil Dari H.265 HEVC

Fraunhofer HHI telah mengumumkan standar codec video baru bernama Versatile Video Codec (H.266/VVC). Dalam pengembangannya, mereka bermintra dengan sejumlah raksasa industri seperti Apple, Ericsson, Intel, Huawei, Microsoft, Qualcomm, dan Sony.

H.266/Versatile Video Coding (VVC) ini berfokus pada peningkatkan kompresi dan menjanjikan ukuran file 50 persen lebih kecil dibanding standar HEVC (H.265). Namun, tanpa mengalami penurunan kualitas visual yang signifikan.

codec-video-h-266-vvc-menawarkan-ukuran-file-50-persen-lebih-kecil-dari-h-265-hevc

Bila kamu periksa pengaturan perekam video di smartphone, penggunaan codec video HEVC (H.265) dan kapabilitasnya masih terbilang terbatas. Meskipun sangat penting, mengingat kemampuan perekaman video di smartphone juga meningkat pesat, dari resolusi 4K dan sekarang 8K. Bisa dibayangkan, bila merekam video 8K pada codec H.264 maka ukuran file videonya pasti sangat besar. Di sisi lain, kapabilitas yang dimiliki H.264 sangat luas.

Selain untuk merekam video beresolusi tinggi, contoh penggunaan H.266/Versatile Video Coding (VVC) paling tepat adalah teknologi video streaming. Kegiatan berbasis video streaming akan sangat diuntungkan, termasuk halnya smart TV. Di mana nantinya kita bisa menikmati tontonan 4K dengan penggunaan internet yang lebih hemat tanpa mengurangi kualitas signifikan.

Software encoder dan decoder pertama akan dirilis pada musim gugur ini (sekitar bulan Agustus – Oktober). Hardware encoder dan decoder juga sedang dirancang baik untuk aplikasi seluler maupun TV.

Sumber: GSMArena

Smartphone dengan Kamera Foto dan Video Terbaik Versi DxOMark

Perkembangan teknologi pada kamera smartphone memang sangat mengesankan, terutama di segmen high-end. Di mana pabrikan smartphone berlomba-lomba menghadirkan inovasi dan teknologi terbaru mereka pada seri flagship-nya.

Ukuran sensor dan pikselnya semakin besar, resolusinya tinggi, dibekali dengan banyak lensa dari ultra wide, macro, hingga telephoto. Serta, didukung fitur-fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) dan masih banyak lagi.

Belum lama ini, DxOMark telah merilis daftar smartphone dengan kamera terbaik yang terbagi dalam beberapa kategori. Buat yang belum kenal, DxOMark memang kerap dijadikan sebagai benchmark untuk menilai kemampuan kamera dan namanya sering disebut saat peluncuran smartphone baru.

Daftarnya sebagai berikut:

  • Foto – Huawei P40 Pro
  • Video – Huawei P40 Pro
  • Wide – Samsung Galaxy S20 Ultra
  • Night – Huawei P40 Pro
  • Zoom – Huawei P40 Pro
  • Bokeh – Samsung Galaxy Note 10+ 5G

Aspek yang Diuji

smartphone-dengan-kamera-foto-dan-video-terbaik-versi-dxomark-2
Foto DxOMark

Sebelum menguji smartphone, DxOMark sendiri dikenal akan pengujiannya terhadap sensor kamera DSLR dan mirrorless, serta lensa. Untuk pengujian kamera smartphone, DxOMark membagi dalam dua kategori yaitu foto dan video, kemudian menggabungkannya nilainya. Selain itu, mereka juga menguji kamera depan dan kualitas audio secara terpisah.

Pada ketegori foto, aspek kamera yang diuji adalah exposure, color, autofocus, texture, noise, artifacts, night, zoom, bokeh, dan wide. Sementara, untuk video yang diuji meliputi exposure, color, autofocus, texture, noise, artifacts, dan stabilization.

Smartphone Kamera Terbaik

smartphone-dengan-kamera-foto-dan-video-terbaik-versi-dxomark-4

Saat ini, smartphone Android flagship terbaru dari Huawei ini meraih beberapa gelar sekaligus. Menurut DxOMark, Huawei P40 Pro adalah smartphone terbaik untuk foto, video, night, dan zoom. Sementara, untuk kamera wide dimenangkan oleh Samsung Galaxy S20 Ultra dan Samsung Galaxy Note 10+ 5G untuk bokeh.

Dengan skor foto 140 poin, foto yang dihasilkan oleh kamera utama Huawei P40 Pro menunjukkan dynamic range yang luas dan keseimbangan antara texture / noise terdepan di kelasnya. Artinya, smartphone ini pilihan yang ideal untuk memotret dalam kondisi menantang seperti kontras yang tinggi dan low light.

Meraih skor video 105 poin, rekaman video Huawei P40 Pro ini menangkap exposure yang bagus dan dynamic range yang luas, dengan hanya beberapa minor clipping saat merekam pada keadaan kontras tinggi. Selama tidak merekam di bawah cahaya tungsten yang rendah, white balance dan color rendering akurat.

10 Smartphone Kamera Terbaik

Secara keseluruhan (foto dan video), sepuluh smartphone terbaik sementara versi DxOMark saat ini, diraih oleh:

1. Huawei P40 Pro – 128
2. Honor 30 Pro+ – 125
3. Oppo Find X2 Pro – 124
4. Xiaomi Mi 10 Pro – 124
5. Huawei Mate 30 Pro 5G – 123
6. Honor V30 Pro – 122
7. Samsung Galaxy S20 Ultra – 122
8. Huawei Mate 30 Pro – 121
9. Xiaomi Mi CC9 Pro Premium Edition – 121
10. OnePlus 8 Pro – 119

Meski begitu, tidak semua smartphone yang disebutkan di atas tersedia di Indonesia. Hanya tiga smartphone kamera terbaik yang bisa dibeli secara resmi di Indonesia, sebagai berikut.

1. Huawei P40 Pro

smartphone-dengan-kamera-foto-dan-video-terbaik-versi-dxomark-3

Smartphone yang meraih skor foto 140 dan 105 untuk video ini dibanderol Rp14.499.000 dan memiliki konfigurasi quad-camera. Kamera utamanya disebut Ultra Vision Wide, resolusinya 50MP RYYB (23mm) f/1.9 dengan omnidirectional PDAF dan OIS.

Sensor gambar ini berukuran 1/1.28 inci yang merupakan terbesar di kelas smartphone, dengan teknologi Quad Bayer dan piksel berukuran 2.44 µm. Lalu, ditemani 12MP dengan lensa telephoto dengan struktur periscope 5x optical zoom, 40MP dengan lensa ultra wide, dan ToF 3D camera.

2. OPPO Find X2 Pro

smartphone-dengan-kamera-foto-dan-video-terbaik-versi-dxomark-7

Flagship OPPO ini menempati posisi ketiga dengan skor foto 134 dan 104 untuk video. Smartphone yang dibanderol Rp17.999.000 ini mengemas konfigurasi triple camera.

Kamera utamanya menggunakan sensor baru Sony IMX689 48MP yang dirancang khusus bersama OPPO. Bersama kamera 13MP dengan lensa telephoto periscope 5x optical zoom dan 48MP dengan lensa ultra wide.

3. Samsung Galaxy S20 Ultra

smartphone-dengan-kamera-foto-dan-video-terbaik-versi-dxomark-6

Beralih ke Samsung, smartphone yang dibanderol dengan harga Rp18.499.000 mengusung setup quad-camera. Meraih skor 132 untuk foto dan 102 untuk video.

Galaxy S20 Ultra mengandalkan kamera utama 108MP menggunakan sensor Samsung ISOCELL Bright HM1. Bersama kamera 48MP dengan lensa telephoto periscope yang menyuguhkan 4x optical zoom, 10x hybrid zoom, dan 100x space zoom. Lalu, 12MP dengan lensa ultra wide 13mm yang menurut DxOMark sebagai yang terbaik, dan satu lagi ToF 3D camera.

6 Tips Membuat Konten Video untuk YouTube Menggunakan Smartphone

Membangun channel YouTube memang tidak mudah, butuh kerja keras dan kesabaran. Namun, setiap orang punya kesempatan untuk menjadi seorang YouTuber bahkan bila hanya mulai dengan mengandalkan smartphone.

Bagi yang ingin atau baru mulai, tidak masalah bila merekam menggunakan kamera smartphone. Pada dasarnya, kita masih bisa menerapkan beberapa teknik videografi untuk mengoptimalkan hasilnya.

Peralatan apa saja yang dibutuhkan sebagai YouTuber pemula dan bagaimana menghasilkan kualitas video yang optimal meski hanya menggunakan kamera smartphone? Simak tips berikut ini.

1. Pencahayaan

Seperti fotografi, pencahayaan juga merupakan elemen penting dalam videografi. Seperti yang kalian ketahui, sensor pada kamera smartphone ukurannya kecil dan bila Anda tidak punya peralatan lighting maka pastikan syuting di tempat yang terang.

Baik itu di luar ruangan atau di dalam ruangan mengandalkan cahaya dari jendela. Kalau mengandalkan cahaya matahari dari jendela, artinya tergantung posisi jendela. Agar cahaya bisa masuk ke kamar, antara pagi menjelang siang (sekitar jam 7 – 11) atau jam siang menjelang sore (sekitar jam 2-5).

Pilih waktu yang tepat saat cahaya masuk ke kamar, atur posisi agar wajah kita jelas di depan kamera jangan membelakangi sumber cahaya (backlight). Tapi, menghadap cahaya atau miring agar hanya setengah bagian wajah kita yang terpapar cahaya sehingga menimbulkan kesan yang cinematic.

2. Mikrofon Eksternal

tips-membuat-konten-video-menggunakan-smartphone-untuk-youtube-1

Sebelum mulai syuring, mari persiapkan peralatan dasar yang paling dibutuhkan. Pertama mikrofon eksternal, bagaimana pun kualitas audio sama pentingnya dengan visual.

Untuk mikrofon eksternal untuk smartphone bisa menggunakan jenis lavaliere alias lavs (clip-on). Kelebihannya suaranya bakal lebih jelas, karena dekat dengan mulut kita (dijepitkan di kerah). Hanya saja, bakal berusan dengan kabel.

Harga mikrofon eksternal untuk smartphone ini relatif murah. Untuk clip-on ada Boya By-M1 Pro, Saramonic LavMicro U3A, Boya My-M3 M3D, dan Rode Smartlav.

Bisa juga menggunakan mikrofon jenis shotguN kamera mirrorless, banyak yang ukurannya kecil tapi perlu menggunakan conventer tambahan TRRS ke TRS agar bisa bekerja. Mikrofon ini menerima sinyal suara hanya dari satu arah saja, pastikan lurus dan jaraknya tidak terlalu jauh.

3. Tripod

Bahkan bila merekam video pakai smartphone, peralatan yang satu ini tetap dibutuhkan oleh para content creator awal. Untuk memudahkan kita untuk merekam video secara lebih fleksibel dan juga untuk mengambil footage B-roll dengan pergerakan kamera yang stabil.

Selain bicara langsung di depan kamera (disebut A-roll), footage B-roll juga dibutuhkan untuk memperlihatkan lebih detail apa yang sedang dijelaskan. Sebagai contoh, bikin video review smartphone – artinya kita perlu memperlihatkan desain dan fitur-fiturnya.

4. Gunakan Frame Rate Tinggi

Kalau smartphone kamu punya fitur perekaman video 1080p pada 60 fps, maka gunakan sebaik mungkin. Syuting dengan frame rate tinggi ini memungkinkan membuat slow-motion hingga 40 persen bila diedit pada 24 fps, sehingga memperhalus pergerakan kamera saat tilting dan panning.

Selain agar tampil cinematic, juga terkait fungsionalitas. Misalnya bila waktu syuting terbatas, kita bisa mengisi timeline yang diedit agar mencakup lebih banyak cerita karena setiap detik bernilai 2 detik.

5. Video dengan Resolusi 4K

Syuting video di resolusi 4K juga banyak manfaatnya. Contohnya saat diedit pada 1080p, kita bisa zoom atau crop video hingga 50 persen tanpa kehilangan kualitas.

Hal ini membuat proses editing lebih leluasa. Sebab, selain crop juga kita bisa membuat efek pergerakan di dalam video. Contohnya tilting, panning, hingga zoom in dan zoom out. Tapi, laptop atau yang smartphone untuk mengedit videonya cukup kuat.

6. Editing

tips-membuat-konten-video-menggunakan-smartphone-untuk-youtube-2

Saat merekam video, kita sedang membuat bahan-bahan untuk karya video. Selanjutnya, tahap yang tidak kalah penting ialah post processing atau editing.

Bila belum ada laptop buat editing, pakai smartphone pun bisa meskipun fungsionalitasnya terbatas. Aplikasi edit video seperti Adobe Premiere Rush, PowerDirector, KineMaster, InShot, dan lainnya cukup bisa diandalkan. Pilih yang sesuai kebutuhan Anda.

Satu lagi sebagai penutup, di kamera smartphone ada fitur seperti time-lapse dan AR lens atau 3D Emoji. Manfaatkan fitur tersebut untuk membuat footage yang lebih kreatif lagi.

Honor X10 Max 5G dan Honor 30 Lite Resmi Diumumkan, Dengan Chipset MediaTek Dimensity 800 5G

Honor telah meluncurkan dua smartphone 5G teranyar mereka, Honor X10 Max 5G yang punya layar seukuran tablet yaitu 7,09 inci dan Honor 30 Lite. Keduanya ditenagai oleh chipset MediaTek Dimensity 800 5G, menjalankan OS Android 10 tanpa Google (menggunakan Huawei Mobile Services) dengan sentuhan Magic UI 3.1, dan punya kamera utama beresolusi 4MP.

Honor X10 Max 5G

Honor X10 Max 5G 1

Layar seluas 7,09 inci tersebut beresolusi 1080×2280 piksel dalam rasio 19:9 dan dikemas dalam desain waterdrop notch guna menampung kamera depan 8MP. Mengandalkan panel IPS dengan RGBW matrix sehingga menyuguhkan tingkat kecerahan 780 nits dan sudah mendukung HDR10.

Ukuran layar yang besar tentu membuat dimensinya juga bongsor, 174.4×84.9×8.3 mm dan punya bobot 232 gram. Menurut Honor, smartphone ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai sistem infotainment portabel di mobil. Sudah dilengkapi dual speaker di depan dengan desain simetris di bagian atas dan bawah layar.

Honor X10 Max 5G 2

Soal fotografi, pengguna nantinya harus puas dengan dua unit kamera belakang. Meski kamera utamanya cukup istimewa karena sudah beresolusi 48MP f/1.8 dan ditemani 2MP sebagai depth sensor.

Dapur pacunya mengandalkan chipset MediaTek Dimensity 800 5G, disokong besaran RAM 6GB atau 8GB dan penyimpanan internal 64GB atau 128GB. Kapasitas baterainya 5.000 mAh dengan fast charging 22,5W.

Honor X10 Max tersedia di pasar Tiongkok, dalam warna biru, perak dan hitam. Harganya untuk konfigurasi dasar RAM 6GB/64GB dibanderol CNY 1.899 (Rp ​3,9 juta), versi 6GB/128GB CNY 2.099 (Rp4,3 juta), dan varian 8GB/128GB seharga CNY 2.499 (Rp5,1 juta).

Honor 30 Lite

Honor 30 Lite 2

Beralih ke Honor 30 Lite, smartphone 5G ini juga ditenagai chipset MediaTek Dimensity 800 5G. SoC ini dibangun pada proses fabrikasi 7nm dengan CPU octa-core yang terdiri dari Cortex-A76 dan Cortex-A55 (semuanya 2.0GHz), dengan GPU Mali-G57 MC4.

Performanya ditunjang RAM 6GB dengan penyimpanan internal 64GB, konfigurasi ini dibanderol CNY 1.700 atau sekitar Rp3,4 jutaan. Sementara, RAM 8GB dengan dengan memori 128GB dijual seharga CNY 2.200 atau Rp4,5 juta. Kapasitas baterainya 4.000 mAh dengan fast charging 22,5W yang akan terisi 53 persen dalam 30 menit.

Honor 30 Lite 1

Panel IPS yang digunakan cukup menarik, karena sudah mendukung refresh rate 90Hz dan touch sampling rate 180Hz yang nyaman bila digunakan untuk bermain game. Ukurannya 6,5 inci dengan resolusi 1080×2400 piksel dalam aspek rasio kekinian 20:9.

Terkait fotografi, pengguna Honor 30 Lite bisa mendalkan kamera depan 16MP untuk selfie dan face unlock. Sementara, kamera belakangnya ada empat unit, dengan kamera utama 48MP f/1.8, bersama kamera 8MP dengan lensa ultra wide, dan 2MP sebagai depth sensor. Khusus kamera utamanya, dapat merekam video 4K dengan EIS dan mendukung Super Night Mode.

Sumber: GSMArena

Kamera Olympus Juga Bisa Jadi Webcam dan Ungkap Roadmap Lensa Terbarunya

Kabar soal pamitnya Olympus di industri kamera memang sangat mengejutkan. Setelah akhir tahun 2020 nanti, bisnis pencitraan Olympus akan diteruskan oleh Japan Industrial Partners.

Bagi pengguna kamera Olympus, harusnya tidak perlu khawatir. Sebab, Olympus telah mengumumkan roadmap lensa terbaru mereka dan softwate OM-D Webcam Beta.

Ya, mengikuti jejak Canon, Fujifilm, dan Panasonic, pemilik kamera Olympus juga memungkinkan mengubah kamera sebagai webcam berkualitas tinggi untuk aktivitas live streaming dan video conference. Saat ini, ada lima model perangkat yang didukung, yaitu:

  • Olympus OM-D E-M1X
  • Olympus OM-D E-M1
  • Olympus OM-D E-M1 Mark II
  • Olympus OM-D E-M1 Mark III
  • Olympus OM-D E-M5 Mark II

Cara menggunakan kamera Olympus sebagai webcam sangat mudah, pertama download dan install softwate OM-D Webcam Beta untuk platform Windows 10, Olympus tidak menyebut ketersediaan untuk platform MacOS. Setelah itu sambungkan kamera melalui port USB Type-C, buka aplikasi video conference yang Anda gunakan misalnya Zoom atau yang lain dan pilih opsi kamera Olympus.

Sebagai catatan, OMD-D Webcam Beta tidak menampilkan audio. Jadi, Anda tetap mengandalkan mikrofon internal komputer atau mikrofon USB eksternal. Dengan begitu, Anda bisa bebas menempatkan kamera di lokasi terbaik.

150-400mm-1536x761

Untuk roadmap atau gambaran lensa yang akan datang, Olympus mengungkap detail soal lensa M.Zuiko Pro 150-400mm F4.5 dengan built-in teleconverter 1.25x. Lensa ini pertama kali diumumkan pada Januari 2019 dan akan tiba pada musim dingin 2020 atau sekitar September.

olympus-roadmap-lensa

Bersama dengan update firmware untuk pengguna OM-D E-M1X yang membawa kemampuan Intelligent Subject Tracking Autofocus. Satu lagi, Olympus telah menambahkan lensa M.Zuiko Pro ED 8-25mm F4 Pro ke dalam roadmap.

Sumber: PetaPixel

Fujifilm Mengembangkan Tape Magnetic Berkapasitas 400TB

Tape magnetic, media penyimpanan yang satu ini mungkin kurang familier bagi banyak orang. Tapi sebetulnya tape magnetic sangat penting untuk pengarsipkan data, karena memungkinkan menyimpan data jangka-panjang dalam jumlah besar.

Permintaan media penyimpanan data besar yang terus meningkat, kabarnya Fujifilm sedang mengerjakan teknologi baru yang akan menjadi terobosan besar. Sebab, menawarkan hingga kapasitas 400TB dalam satu drive.

Sebagai informasi, teknologi penyimpanan berbasis tape Linear Tape-Open (LTO), saat ini LTO berada di generasi ke-8 dan memiliki kapasitas maksimum 12TB. Teknologi LTO terbaru generasi ke-9, dijadwalkan tiba akhir tahun ini dengan kapasitas maksimal hanya 24TB.

Inovasi di balik potensi lompatan kapasitas penyimpanan tape magnetik hingga 400TB ini ialah karena lapisan baru pada pita tersebut. Bila LTO 8 dan LTO 9 menggunakan partikel magnetik yang disebut Barium Ferrite (BaFe), Fujifilm bermaksud menggunakan Strontium Ferrite (SrFe).

fujifilm-bafe-srfe-particle-size-comparison-2018

Menurut dokumen 2018 tentang LTO. Kualitas magnetik SrFe lebih superior dibanding BaFe sehingga memungkinkan mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi sambil semakin mengurangi ukuran partikel.

Fujifilm telah memulai penelitian tentang partikel SrFe pada tahun 2012. Pada tahun 2015 mereka berhasil mengembangkan 220TB dalam satu tape dan pada 2018 mereka percaya dapat mengurangi volume partikel hingga 40 persen. Ketersediaan tape magnetic dengan teknologi ini di ritel masih cukup lama, rencananya Fujifilm akan mengumumkan LTO berbasis SrFe pada tahun 2027.

Sumber: DPreview

Venus Optics Umumkan Lensa Ultra Wide Laowa 9mm F5.6 Untuk Full Frame

Buat yang suka memotret foto landscape dan arsitektur, nama Laowa tentu sudah cukup familer. Sebab, lensa besutan Venus Optics ini menyediakan banyak lensa wide angle dengan harga yang cukup terjangkau, tapi kualitas optiknya mumpuni.

Nah yang terbaru, Venus Optics telah mengumumkan Laowa 9mm F5.6 FF RL. Lensa manual ultra wide terlebar untuk sistem kamera mirrorless dengan sensor full frame.

956main

Lensa ini menyuguhkan bidang pandang seluas 135 derajat dan meskipun belum mengusung teknologi Zero-D, tetapi tingkat distorsi sangat rendah. Laowa 9mm F5.6 ini dibangun dari 14 elemen dalam 10 grup, termasuk dua elemen extra-low dispersion.

venus-optics-umumkan-lensa-ultra-wide-laowa-9mm-f5-6-untuk-full-frame-2

Selain sangat lebar, lensa ini memiliki minimum focusing distance sangat pendek hanya 12mm dan menggunakan diafragma aperture lima bilah. Ukuran diameter dan panjang lensanya 60×60 mm dengan berat 350 gram.

Dukungan mount-nya juga cukup lengkap, Venus Optics menyediakan Laowa 9mm F5.6 FF RL untuk Leica M, Sony FE, Nikon Z, dan L-mount. Selain itu, ini pertama kalinya Venus Optics membuat lensa untuk Leica M-mount. Sebab itu, khusus untuk Leica M dibuat dalam dua pilihan warna, black dan silver.

956_03

Meskipun harganya menjadi sedikit lebih mahal yaitu US$900 atau sekitar Rp12,9 juta untuk pengguna kamera Leica M. Sementara, untuk versi Sony FE, Nikon Z, dan L-mount dibanderol dengan harga US$800 atau Rp11,5 juta.

Sumber: DPreview