WhatsApp for Desktop Versi Beta untuk Windows Telah Tersedia, Apa yang Beda dari WhatsApp Web?

Untuk dapat mengirim dan menerima pesan WhatsApp langsung dari komputer, biasanya kita akan mengandalkan WhatsApp Web. Layanan ini diluncurkan pada tahun 2015, dengannya kita dapat mengakses WhatsApp dari browser, baik itu Microsoft Edge, Google Chrome, ataupun Mozilla Firefox dari laptop maupun desktop.

Kini akhirnya WhatsApp memberikan solusi baru, belum lama ini mereka sedang mengembangkan aplikasi WhatsApp for Desktop berbasis Windows. Sekarang versi beta-nya sudah dapat Anda unduh di toko aplikasi Microsoft Store.

Setelah menginstalnya, berikutnya kita tetap harus menghubungkannya dengan aplikasi WhatsApp di smartphone. Caranya sebagai berikut:

  • Buka aplikasi WhatsApp di smartphone Android dan pilih ikon tiga titik yang terletak di pojok kanan atas.
  • Kemudian pilih menu Linked devices dan klik opsi Link a device.
  • Berikutnya WhatsApp akan meminta autentikasi dan memverifikasi menggunakan data biometrik seperti sensor sidik jari pengguna.
  • Langkah terakhir, arahkan scan QR code di smartphone ke QR code yang terpampang di aplikasi WhatsApp for Desktop.

WhatsApp for Desktop ini dibuat berdasarkan pada Universal Windows Platform (UWP) dan notifikasi akan berfungsi bahkan jika aplikasi ditutup. Lalu, apa yang berbeda dari WhatsApp Web?

Dari segi tampilan keduanya cukup identik, di sebelah kiri ada kumpulan obrolan dan preview besar di sebelah kanannya. Selain itu, kita bisa memulai obrolan baru, membuat grup, dan memberi bintang pesan penting.

Nah yang berbeda ialah sekarang Anda dapat melakukan panggilan suara dan video ke seseorang langsung dari komputer. Namun saat ini masih belum mendukung panggilan dalam grup. Karena sekarang masih versi beta, semoga ke depannya bakal lebih banyak lagi fitur yang dibenamkan ke WhatsApp for Desktop.

Sumber: GSMArena

Samsung Menggulirkan Pembaruan One UI 4 Berbasis Android 12 untuk Galaxy S21 Series

Sebulan yang lalu, Samsung membuka program untuk mengajak pengguna smartphone flagship Galaxy S21 series mencicipi dan sekaligus menguji One UI 4 versi beta berbasis Android 12 sebelum resmi dirilis.

Peserta dapat merasakan preview desain One UI 4, mencoba fitur-fitur barunya, dan mengirimkan masukan yang digunakan oleh Samsung untuk menyempurnakan user experience One UI 4 versi final.

Kini pengguna Galaxy S21 series sekali lagi boleh berbangga, sebab Samsung telah mengumumkan secara resmi bahwa trio Galaxy S21, S21+, dan S21 Ultra menjadi perangkat pertama yang menerima pembaruan besar One UI 4 mulai hari ini.

Pembaruan tersebut digulirkan secara OTA, pengguna akan mendapatkan notifikasi jika waktunya tiba, atau pergi ke pengaturan software update untuk mengeceknya secara manual. Mungkin butuh beberapa hari hingga mencapai ke semua pengguna.

Beberapa peningkatan yang dibawa oleh One UI 4 mencakup antarmuka pengguna yang disederhanakan, tampil lebih bersih dan elegan dengan Material You. Juga tersedia beragam opsi penyesuaian baru, termasuk Color Palette yang dapat mengubah tampilan dan nuansa mulai dari home screen, ikon, menu, tombol, dan background.

Fitur widget juga dirancang ulang dan menawarkan penyesuaian yang lebih dalam. Anda akan lebih mudah mengekspresikan diri dengan lebih banyak variasi emoji, GIF, dan stiker yang tersedia langsung dari keyboard.

One UI 4 juga menghadirkan fitur privasi dan keamanan baru, Anda dapat memilih dengan tepat apa yang ingin dibagikan atau yang dirahasiakan. Misalnya Anda akan diberi tahu saat aplikasi mencoba mengakses kamera atau mikrofon. Dengan dasboard privasi baru, semua pengaturan dan kontrol dikumpulkan dalam satu tempat.

Selain itu, Samsung juga merilis pembaruan baru untuk pengguna smartwatch seperti Galaxy Watch, Galaxy Watch Active, Galaxy Watch Active2, dan Galaxy Watch3. Pembaruan tersebut menghadirkan fitur kesehatan yang ditingkatkan dan rangkaian watch face baru dengan penyesuaian lebih lanjut.

Salah satunya peningkatan fitur Fall Detection, sebelumnya fitur ini dirancang untuk mengidentifikasi jatuh yang keras saat pengguna melakukan aktivitas fisik. Namun sekarang tersedia opsi untuk mendeteksi jatuh saat berdiri diam.

Setelah perangkat mendeteksi, smartwatch akan mengirimkan pemberitahuan SOS ke kontak yang telah dipilih sebelumnya. Sehingga pengguna dapat menerima bantuan yang dibutuhkan sesegera mungkin.

Fitur lain yang diperbarui ialah Group Challenge, serta insight yang lebih dalam tentang kesehatan pengguna secara menyeluruh di aplikasi Samsung Health Monitor.

Sumber: Samsung 1, 2

Sony Umumkan Kamera Sinema Venice 2, Dukung Perekaman Video 8,6K & Sensornya Dapat Ditukar

Sony telah mengumumkan kamera sinema digital flagship terbarunya, Venice 2. Penerus dari Venice generasi pertama yang dirilis tahun 2017 ini mampu merekam video 8,6K dalam mode full frame dan mendukung dynamic range hingga 16 stop.

Sejumlah pembaruan pun diusung oleh Venice 2, seperti form factor yang lebih ringkas sehingga lebih ditangani ketika menggunakan gimbal dan didukung dua opsi sensor berbeda. Termasuk sensor full frame 8,6K baru beresolusi 50MP dengan dynamic range 16 stop atau dapat menggunakan sensor full frame 6K 24,8MP dari Venice original yang menawarkan dynamic range 15 stop dan mampu menghasilkan refresh rate lebih tinggi.

Untuk menukar modul sensor gambar, memang belum sepraktis seperti mengganti lensa, Anda masih membutuhkan bantuan beberapa alat sederhana. Setelah mengganti sensor, kamera tidak membutuhkan pembaruan firmware atau penginstalan ulang, segera setelah sensor baru dipasang, kamera langsung siap digunakan.

Selain itu, Venice 2 juga mewarisi beberapa fitur populer dari Venice original. Mencakup dukungan color science yang sama, dual base ISO 800 dan 3200, serta ND filter bawaan 8 stop. Juga kemampuan untuk merekam footage dalam berbagai resolusi dan rasio crop berbeda, termasuk 4K anamorphic dalam mode full-frame, 4K Super35. dan banyak lagi.

Sony juga menghadirkan rangkaian peningkatan berdasarkan umpam balik dari para penggunanya, yakni opsi perekaman internal untuk X-OCN, Apple 4K ProRes 444, dan Apple 4K ProRes 422 HQ. Berikut mode perekaman maksimum saat merekam dengan sensor 8,6K baru pada Venice 2.

  • 8.6K | 3:2 | 30FPS | Full Frame
  • 8.2K | 17:9 | 60FPS | Full Frame
  • 5.8K | 6.5 Anamorphic | 48FPS | Super35
  • 5.8K | 17:9 | 90FPS | Super35

Untuk menyimpan hasil video, Venice 2 menggunakan kartu memori AXS baru dari Sony yang dapat mentransfer data hingga 6,6 Gbps – lebih dari cukup untuk perekaman 8K 60 fps. Saat ini, Sony belum mengungkap detail harga dari Venice 2, namun rencananya Venice 2 dengan sensor 8.6K baru akan dikirim pada Februari 2022, sedangkan versi 6K akan dikirim pada Maret 2022.

Sumber: DPreview

TECNO Spark 7 Limited Special Box Dibanderol Rp1.199.000, Tawarkan Baterai 6.000 mAh

Pada awal bulan September lalu, TECNO Mobile meluncurkan perangkat entry-level yang mengunggulkan fitur Near-Field-Communication atau NFC. Ia adalah TECNO Spark 7 NFC dan dibanderol dengan harga Rp1.349.000.

NFC memang menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam beberapa hal. Mulai dari mengecek dan mengisi saldo uang elektronik atau kartu e-toll, mengirim dan menerima data, dan sebagainya.

Kali ini, TECNO Mobile menghadirkan varian baru dari Spark 7 NFC yang tanpa dibekali fitur NFC yakni TECNO Spark 7 special limited box. Sebagai ganti dari NFC, TECNO membenamkan baterai dengan kapasitas 1.000 mAh lebih besar menjadi 6.000 mAh.

Dengan kapasitas baterai yang besar di segmen entry level, TECNO Spark 7 ingin memberikan totalitas bagi generasi muda dengan kebutuhan konsumsi teknologi yang tinggi. Objektif tersebut merupakan cerminan dari semangat seri Spark dalam membantu para generasi muda untuk bisa menggapai mimpinya #SparkYourDream.

Dengan kapasitas baterai terbesar di kelasnya, ditambah fitur fotografi yg mendukung kebutuhan lifestyle & content creation namun dengan harga yang terjangkau, kami percaya produk sangat bernilai dan efisien bagi para generasi muda,” ujar Anson Xia, Country Manager TECNO Mobile Indonesia.

Selain perbedaan kapasitas baterai dan absennya fitur NFC, spesifikasi lainnya terbilang identik. Ia mengusung layar 6,55 inci HD+, serta dual rear AI Camera 2.0 dengan kamera utama 16MP dan kamera depan 8MP yang dapat mendeteksi objek, kontur, tekstur, cahaya, dan warna dengan presisi.

Selain itu, TECNO Spark 7 menjalankan sistem operasi Android 11 edisi Go yang menawarkan pengalaman penggunaan ringan. Aplikasi untuk Android Go dibuat khusus agar menggunakan lebih sedikit ruang penyimpanan, hemat data, dan konsumsi baterai.

Mengenai performa, dapur pacunya mengandalkan chipset MediaTek Helio A25 dengan CPU octa-core (4×1.8 GHz Cortex-A53 dan 4×1.5 GHz Cortex-A53), serta GPU PowerVR GE8320. Didukung RAM 2GB dan penyimpanan internal 32GB.

Dalam menghadirkan perangkat ini, TECNO kolaborasi dengan JD.ID dan bisa didapat dengan harga Rp1.199.000 atau Rp150.000 lebih murah dari versi NFC. Tersedia tiga pilihan warna, meliputi magnet black, morpheus blue, dan spruce green.

Sebagai mitra penjualan eksklusif TECNO Spark 7, Chief Marketing Officer JD.ID Leo Haryono mengungkapkan kesamaan antara visi dan misi yang dianut oleh JD.ID dengan TECNO Mobile, terutama terhadap para generasi muda di Indonesia.

Kami percaya generasi muda Indonesia memiliki identitas dan passion yang beragam, untuk itu mereka perlu didukung oleh smartphone yang juga mengerti keberagaman kebutuhan tersebut. Lewat JD.ID, kami berharap TECNO Spark 7 bisa dengan mudah dijangkau oleh para generasi muda di Indonesia,” kata Leo.

Selain merilis TECNO Spark 7, pada kesempatan yang sama TECNO Mobile juga merilis produk AIoT kategori audio, yang terdiri dari earphone TECNO P1 yang menawarkan bass yang kuat (Rp31.900), TECNO J2 (Rp49.000) yang menawarkan dual sound driver, dan TECNO R2 (Rp99.000) dengan desain metalik yang stylish. Saat ini, ketiga produk TECNO AIoT tersebut bisa didapatkan di platform e-commerce Lazada dan Shopee.

Kemampuan Videografi OPPO A95, Mampu Hasilkan Footage yang Stabil Berkat Fitur Steady Video

Setelah menggoda dengan sejumlah bocoran, OPPO Indonesia kemudian mengkonfirmasi bahwa perangkat misterius yang akan mereka rilis adalah OPPO A95. Berikutnya OPPO menggelar rangkaian acara perkenalan awal, mulai dari membahas kemampuan kamera, RAM, baterai, dan skenario penggunaan OPPO A95 untuk membantu para UMKM. Sekarang mari fokus mengupas fitur videografi pada OPPO A95.

Kemampuan videografi kini menjadi salah satu fitur di smartphone yang dicari oleh konsumen, terutama kalangan entrepreneur muda untuk kebutuhan pembuatan konten digital. OPPO A95 menyediakan kemampuan tersebut melalui kamera belakang yang dapat merekam video berkualitas tinggi secara stabil dengan adanya fitur Steady Video,” ujar Aryo Meidianto A, PR Manager OPPO Indonesia.

Fitur Video OPPO A95

OPPO A95 mengusung konfigurasi triple camera di bagian belakang, kamera utamanya beresolusi tinggi 48MP, ditambah 2MP untuk bidikan macro, dan 2MP sebagai depth sensor. Perekam videonya mendukung hingga resolusi 1080p pada 30 fps dan video slo-mo 720p pada 120 fps. Meski belum mencapai 4K tetapi masih dapat memenuhi kebutuhan standar video 1080p saat ini.

Selain itu, yang membuat OPPO A95 menonjol di kelas menengah ialah keberadaan fitur Steady Video dan Electronic Image Stabilization (EIS) pada kamera belakangnya. Untuk foto, memungkinkan pengguna untuk menangkap foto lebih tajam meski tangan kita agak goyang atau subjek kita agak bergerak.

Sementara, pada video memungkinkan menghasilkan footage dengan pergerakan di dalam video yang lebih stabil dan nyaman ditonton. EIS juga akan membantu untuk menemukan titik kontras tinggi sekaligus menjaganya agar hasil gambar tetap selaras dan tidak berlebihan.

Pindah ke depan, kamera selfie 16MP juga dapat merekam video 1080p pada 30 fps. Dilengkapi dengan artificial intelligence (AI), yang dapat membuat hasil video terlihat lebih jelas dan hidup. OPPO turut menyediakan fitur AI Beautification untuk memberikan efek kecantikan kulit yang lebih tepat sesuai lingkungan sekitar.

Tentu saja, OPPO A95 sudah menyediakan aplikasi edit video bawaan SoLoop. Dengan SoLoop, pengguna A95 dapat dengan mudah mengedit video baik secara pro maupun membuat video lebih kekinian dengan berbagai pilihan gaya dan filter untuk diunggah ke platform media sosial.

Beragam fitur fungsional untuk perekaman video di OPPO A95 semakin melengkapi kemampuan perangkat ini untuk mendukung berbagai aktivitas, baik indoor atau outdoor. OPPO A95 yang memiliki layar AMOLED dan sertifikasi IPX4 yang dapat melindungi perangkat ini dari cipratan air normal.

OPPO A95 yang menyertakan baterai berkapasitas 5000 mAh juga yang dilengkapi dengan pengisian daya cepat 33Watt juga mendukung mobilitas pengguna dalam beraktivitas harian lebih lama. Kenyamanan pengguna dalam memakai OPPO A95 sebagai perangkat pendukung kerja juga terpenuhi melalui fitur RAM Expansion. OPPO A95 mampu memberikan opsi perluasan RAM 8GB menjadi total 13GB.

Bagi peminat A95, OPPO telah membuka periode pemesanan awal atau Blind Pre-Order OPPO A95 yang digelar mulai tanggal 11-17 November 2021. Konsumen yang tertarik dapat membeli voucher senilai Rp100.000 di OPPO Online Store atau lewat e-commerce partner Shopee dan Lazada. Selanjutnya, kode voucher dapat dipakai untuk pembelian perangkat OPPO A95 mulai tanggal 18-30 November 2021.

5 Pilihan Gadget Baru di Indonesia, Minggu Ke-2 Bulan November

Pada minggu kedua bulan November 2021, masyarakat Indonesia kembali diberi pilihan gadget baru yang sekaligus bisa menjadi rekomendasi gadget akhir tahun. Mulai dari rangkaian smartphone dari realme, duo smartphone flagship terjangkau seri 11T dari Xiaomi, dan satu kelas menengah dari Infinix. Serta, drone DJI Mavic 3 yang membawa upgrade signifikan dengan sensor Four Thirds 20 MP dan smartwatch premium Huawei Watch GT 3. Langsung saja, penjelasan singkatnya sebagai berikut:

1. realme

Realme GT Neo2

Dari realme, ada tiga smartphone baru yang menyasar segmen atas sampai bawah. Mulai dari realme GT Neo2 untuk segmen atas yang dijual dengan harga Rp6.499.000 untuk varian memori 12/256 GB.

Walaupun harganya tak terlalu tinggi, smartphone yang menjalankan realme UI 2.0 berbasis Android 11 ini mengemas fitur yang mengesankan. Ia mempersembahkan layar AMOLED 6,62 inci FHD+ dengan refresh rate 120 Hz, artinya sudah optimal buat kebutuhan gaming.

Dapur pacunya juga kencang dengan chipset Snapdragon 870 5G, pembaruan langsung dari Snapdragon 865. Terlebih didukung RAM 12 GB dan ditambah lagi RAM virtual hingga 7 GB berkat fitur Dynamic RAM Expansion (DRE).

Lanjut ke kelas menengah, realme mengutus Narzo 50A yang dibanderol Rp2.099.000 untuk varian memori 4/64 GB dan Rp2.299.000 untuk 4/128 GB. Perangkat ini berfokus untuk menghadirkan performa kuat dengan harga kompetitif.

Narzo 50A adalah smartphone berlayar IPS 6,5 inci HD+ yang ditenagai chipset MediaTek Helio G85 dan disuplai baterai jumbo 6.000 mAh. Ia juga menggunggulkan kamera utama dengan resolusi tinggi 50 MP.

Pindah ke kelas bawah, realme membawa Narzo 50i dijual pada harga Rp1.599.000 dengan konfigurasi 4/64 GB.

Ia mengusung layar IPS 6,5 inci HD+ dan menjalankan realme UI Go Edition sehingga resource yang dijalankan tidak seberat perangkat non Android Go. Sayangnya, karena alasan kelangkaan chipset, Narzo 50i masih menggunakan chipset lawas yaitu Spreadtrum SC9863A.

Tak lupa, realme juga memiliki smartband baru bernama realme Band 2 yang dijual pada harga Rp499.000. Ia mengusung layar 1,4 inci dengan kecerahan 500 nit, dibekali sensor Goodix GH3011 yang dapat memantau detak jantung dan SpO2 selama 24 jam, dan baterai yang dapat bertahan hingga 12 hari.

2. Xiaomi

Xiaomi-11T-Series

Di penghujung tahun ini, Xiaomi kembali meramaikan pasar smartphone Tanah Air dengan dua smartphone flagship terjangkau yakni Xiaomi 11T dan 11T Pro. Keduanya berbagi desain dan fitur yang identik, yang beda ialah model chipset-nya.

Fitur yang sama diantaranya layar AMOLED 6,67 inci FHD+ dengan refresh rate 120 Hz dan di depan diproteksi Gorilla Glass Victus. Tiga unit kamera belakang dengan kamera utama 108 MP, 8 MP dengan lensa ultrawide, dan 5 MP dengan lensa telephoto.

Perbedaan utamanya terletak pada penggunaan dapur pacu dan kecepatan pengisian dayanya. Xiaomi 11T ditenagai oleh chipset Dimensity 1200 5G dan baterai 5.000 mAh dengan pengisian cepat 67W. Sementara, Xiaomi 11T Pro menggunakan Snapdragon 888 5G yang juga membawa kemampuan perekaman video 8K 30 fps dan pengisian cepat 120W.

Dengan spesifikasi di atas, Xiaomi menjual Mi 11T dengan harga Rp5.999.000. Sementara, Mi 11T Pro 8/256 GB dijual pada harga Rp6.999.000 dan varian 12/256 GB pada harga Rp7.499.000.

3. Infinix 

Pindah ke Infinix Hot 11s NFC, bisa ditebak dari namanya bahwa perangkat kelas menengah ini memiliki fitur NFC yang serbaguna. Ia hadir dengan layar IPS 6,78 inci FHD+ dan memiliki refresh rate 90Hz.

Fitur lain, Infinix Hot 11s NFC menjalankan XOS 7.6 berbasis Android 11 dan memiliki kamera utama 50 MP di belakang. Ditenagai MediaTek Helio G88 Dual-Chip, RAM hingga 6GB, penyimpanan internal hingga 128 GB, dan baterai 5.000 mAh dengan pengisian cepat 18W.

Infinix Hot 11s NFC bisa didapatkan dengan harga Rp2.229.000 untuk varian 128/6 GB dan Rp1.949.000 untuk varian 64/4 GB.

4. DJI Mavic 3

Berikutnya ada sebuah drone baru dari DJI, Mavic 3. Kalau dibanding pendahulunya, Mavic 2 Pro dengan sensor 1 incinya sudah terbilang mengesankan, tetapi Mavic 3 menawarkan lebih lagi berkat sensor berukuran Four Thirds 20 MP menggunakan Hasselblad L2D-20c dengan lensa wide 24 mm dan aperture variabel F2.8-11.

Bukan hanya satu, Mavic 3 memiliki kamera sekunder menggunakan sensor CMOS tipe 1/2 inci 12 MP dengan lensa telephoto 162 mm F4.4. Kombinasi keduanya membuat Mavic 3 dapat melakukan hybrid zoom sebanyak 28x.

Untuk perekaman videonya, Mavic 3 dapat menghasilkan footage 5.1K dengan frame rate 50 fps dan mendukung perekaman 10-bit D-Log. Serta, 4K DCI atau UHD dengan frame rate 120 fps dan 1080p dengan frame rate hingga 200 fps (bitrate 200 Mbps dengan H.264 dan 140 Mbps dengan H.265).

Untuk harga, DJI Mavic 3 versi standar dibanderol dengan harga Rp33.750.000. Untuk tipe DJI Mavic Fly More Combo dibanderol Rp42.990.000, sedangkan DJI Mavic 3 Cine Premium Combo dengan built-in 1TB SSD dan didukung dengan perekaman video Apple ProRes 422 HQ dibanderol seharga Rp79.950.000.

5. Huawei Watch GT 3

Terakhir ada smartwatch premium dari Huawei dan pertama yang menggunakan sistem operasi HarmonyOS, yakni Watch GT 3. Ia dibanderol mulai dari Rp3.499.000 untuk model 46 mm Classic Edition dan Rp3.399.000 untuk Active Edition. Serta, Rp3.499.000 untuk model 42 mm Elegant Edition dan Rp3.399.000 untuk model Active Edition.

Beberapa keunggulannya antara lain TruSeen 5.0+ untuk memantau detak jantung secara lebih akurat dan dapat memantau kadar oksigen dalam darah. Ia dilengkapi fitur pemantauan latihan lebih dari 100 mode latihan termasuk 18 mode latihan profesional, 12 latihan luar ruangan, dan 6 latihan dalam ruangan.

Penutup

Dari rangkaian smartphone realme, tepatnya tiga untuk segmen yang berbeda dan dipermanis satu smartband murah meriah. Lalu, dua smartphone flagship terjangkau dari Xiaomi yang kembali meramaikan persaingan di jagat smartphone. Satu smartphone kelas menengah dari Infinix, drone terbaru Mavic 3, dan ditutup smartwatch premium dari Huawei. Dari semua itu, sudah menemukan yang Anda cari untuk upgrade atau hadiah akhir tahun?

Western Digital Hadirkan WD Blue SN570 NVMe SSD Untuk Para Pembuat Konten, Harga Mulai Rp788.000

Western Digital telah meluncurkan flash drive internal WD Blue SN570 NVMe SSD di Indonesia, ia hadir sebagai solusi baru untuk para pembuat konten. Baik untuk meningkatkan performa laptop dan PC yang sudah dimiliki, ataupun merakit PC baru.

Berdasarkan laporan terbaru yang diterbitkan oleh UNESCO, diperkirakan lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia memilih menggeluti karir di industri kreatif. Saat mengerjakan suatu project dengan jumlah file besar, penyimpanan data yang cepat tentunya dapat memperlancar alur kerja para pembuat konten supaya lebih produktif.

Di atas kertas, WD Blue SN570 NVMe SSD memang menawarkan kecepatan baca hingga 3.500 MB/s (di kapasitas 500GB – 1TB). Hal itu 5x lebih cepat daripada SSD SATA terbaik dari Western Digital. Produk ini menggunakan interface PCIe Gen3 x4 NVMe v1.4 dengan form factor M.2 2280.

Beban kerja yang kompleks membutuhkan performa dan kehandalan yang tinggi, dan solusi penyimpanan yang tepat dapat membantu alur kerja agar lebih efisien dan meningkatkan produktivitas. WD Blue SN570 NVMe SSD terbaru kami dirancang bagi para pembuat konten, untuk menyediakan kecepatan tinggi, proteksi data, dan daya tahan untuk mendukung visi kreatif mereka,” kata Eric Spanneut, Vice President of Client and Enterprise SSDs for Western Digital’s Flash Business unit.

Menariknya setiap pembelian WD Blue SN570 NVMe SSD dilengkapi dengan keanggotaan satu bulan gratis di Adobe Creative Cloud. Konsumen dapat mengakses aplikasi dan layanan kreatif dari Adobe seperti Photoshop, Lightroom, Premier Pro, Illustrator, InDesign, dan lainnya.

Sekarang semua orang membuat konten, entah itu di rumah ataupun ketika mereka sedang berjalan-jalan santai, sehingga mereka semakin bergantung dengan gadget. Melalui kemitraan dengan Western Digital, kami dapat mendukung para pekerja kreatif ini dengan tool yang mereka butuhkan untuk mengeluarkan karya terbaik, kapan saja dan dimana saja inspirasi tersebut muncul,” kata Marc Leibowitz, Vice President, Global Strategic Partnerships at Adobe.

Product image

Fitur lain dari WD Blue SN570 NVMe SSD termasuk dukungan software Western Digital SSD Dashboard yang dapat membantu memantau kesehatan drive, kapasitas yang tersedia, temperature drive, dan fungsi lainnya. Untuk ketersediaan WD Blue SN570 NVMe SSD dapat dibeli di pengecer tertentu dan offcial store Western Digital seperti Tokopedia dan Shopee. Daftar harganya sebagai berikut, mereka dilengkapi dengan garansi terbatas 5 tahun.

  • 250GB: Rp788.000 (tersedia di bulan November)
  • 500GB: Rp1.128.000 (tersedia di bulan November)
  • 1TB: Rp2.050.000 (tersedia dalam beberapa bulan ke depan)

Canon Indonesia Hadirkan Film Seri Dokumenter, Diambil Menggunakan Canon EOS R6

Sepanjang pandemi covid-19, meski merupakan persoalan kesehatan tetapi dampaknya sangat luas di sektor ekonomi. Untuk menginspirasi masyarakat untuk jangan mudah menyerah dengan keadaan, Canon melalui pt. Datascrip menghadirkan “CARRY ON – STORIES IN THE TIME OF CORONA”.

Serial dokumenter yang terdiri dari enam episode yang menceritakan tentang kisah para sosok pekerja yang berjuang di masa pandemi. Dengan melihat segala ciri khas tokoh di dalamnya, serta pelajaran tentang bagaimana cara mereka untuk tetap bertahan di tengah pandemi.

Tidak mudah mengangkat tema kehidupan ini karena banyak kisah pilu yang diceritakan. Namun, kami melihat kondisi ini justru menjadi satu titik balik bagi semua orang untuk bisa bangkit dari semua keterbatasan, karena pandemi dirasakan oleh semua orang, tidak memandang dari tingkat sosial, gender dan usia. Kami harap film seri dokumenter ini dapat menginspirasi dan menyampaikan pesan kepada penonton di Indonesia untuk tetap bangkit,” ujar Monica Aryasetiawan – Canon Business Unit Director pt. Datascrip.

6 Episode Film Seri Dokumenter dari Canon

Film seri dokumenter ini terdiri dari 6 episode dengan latar belakang profesi dan kisah hidup yang berbeda-beda tiap episodenya. Episode pertamanya berjudul ‘Bulanan jadi Harian’ sudah bisa disaksikan di channel YouTube Canon Indonesia dan judul baru akan tayang setiap minggu.

1. Bulanan Jadi Harian

Menceritakan sosok bernama Hidayat yang merupakan seorang mantan pegawai di perusahaan percetakan yang di-PHK karena omset perusahaannya yang terus merugi. Meski begitu, Hidayat tak patah semangat, ia tetap berjuang dan terus berusaha memenuhi kebutuhan keluarganya mulai dari bekerja sebagai kuli serabutan hingga supir ojek online.

2. Geladi dari Kamar

Menceritakan seorang aktor teater yang mendadak kehilangan panggung ketika pandemi Covid 19 datang sehingga harus memutar otak untuk mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya. Muhammad Afrizal merasakan hobi dan finansial sama-sama jatuh menggelinding, dikejar dengan sisa tenaga namun setelahnya, hal itu menjadi rutinitas keseharian. Tidak ada katarsis, tidak ada opsi, tidak ada jaminan kapan kehormatan panggung dapat direbut kembali.

3. Guru Selamanya

Mengisahkan tentang seorang guru honorer yang berlokasi di Cikalongkulon bernama Deni yang tak kenal lelah mengajarkan pada muridnya berbagai pelajaran hidup. Kesederhanaan dan ketulusan untuk tetap berjuang di tengah keterbatasan yang ada. Apresiasi kehormatan dari Canon untuk seluruh guru di Indonesia dengan perjuangan tanpa lelah, sekaligus pada setiap murid dan wali murid yang memperjuangkan pendidikan dari keterbatasannya masing-masing.

4. Perawat Sejak Pikiran

Bercerita tentang Minola Rivai atau biasa dipanggil Mimi, seorang ibu dua anak yang berprofesi sebagai perawat untuk pasien rawat rumah (homecare) yang juga melayani pengetesan rapid-antigen. Mimi bercerita tentang bagaimana dirinya berhadapan dengan situasi pandemi Covid-19, mulai dari dilematis memilih antara pengabdian menjadi seorang perawat atau keluarga sendiri, hingga pengalaman unik para pasien positif Covid-19 yang ia rawat untuk sehat kembali.

5. Jadi Ayah Sepenuhnya

Bercerita tentang Muhammad Hamidun atau Dudun yang berprofesi sebagai Wedding Photographer dan baru saja diberkahi seorang anak. Ketika Covid-19 menyerang, seketika ia kehilangan order pekerjaan karena dilarangnya acara resepsi pernikahan, perannya sebagai ayah dipertaruhkan, hingga akhirnya ia beralih menjadi penjual produk makanan demi bisa bertahan hidup dibantu oleh istrinya.

6. Goyang Tulang Punggung

Menceritakan kisah Nia Izzati, seorang biduan dangdut sekaligus ibu dua anak yang harus berjuang seorang diri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mulai dari makan, hingga kebutuhan lainnya tanpa didampingi oleh suami. Namun, keadaan berubah saat pandemi Covid-19 datang dan membuatnya berhenti dari profesi tersebut yang merupakan sumber pendapatan utama karena sepinya permintaan untuk tampil. Demi memenuhi kebutuhan kedua anaknya, Nia pun rela bekerja apa saja, mulai dari supir, pelayan cafe hingga kurir jualan online.

Proses Produksi

Film seri dokumenter ini digarap oleh salah satu EOS Creator Indonesia, Reyhan Aliy, seorang fotografer dan videografer profesional sekaligus founder of Carito Films Creative House. Produksi seluruhnya menggunakan kamera Canon EOS R6, dengan lensa prime Canon RF 35mm F1.8 IS STM Macro dan Canon RF 50mm F1.8 STM.

Canon EOS R6 memang merupakan kamera mirrorless full frame terbaru Canon yang video-centric, ia mengusung sensor 20MP dan dapat merekam video 4K UHD ataupun DCI hingga frame rate 60 fps. Meski film diedit pada resolusi 1080p, Reyhan Aliy mengambil footage b-roll pada resolusi 4K untuk mendapatkan fleksibilitas crop dan refarming komposisi pada post processing.

Fitur lain yang sangat membantu ialah mekanisme layar yang fully articulating, sistem Dual Pixel AF II yang andal, baterai baru Canon LP-E6NH yang tahan lama, dan tentu saja in-body image stabilization. Berkat dukungan frame rate tinggi, IBIS, dan IS di lensa, hal itu memungkinkan hampir 90% pengambilan gambar dilakukan secara handheld.

Itulah kenapa ia memilih menggunakan lensa prime untuk mendapatkan setup kamera seringkas mungkin. Menurutnya Canon RF 35mm F1.8 IS STM Macro adalah lensa yang serbaguna, karena tetap dapat menangkap gambar cukup luas bila mundur beberapa langkah dan dapat mengambil bidikan closeup.

Anggota timnya hanya terdiri dari tiga orang, termasuk dirinya, satu untuk assist dan satu lagi untuk mengambil BTS. Bukan tidak ingi menambah orang, karena proses produksi dilakukan secara pandemi.

Tiga Lensa Prime Terbaru dari Panasonic, Yongnuo, dan Viltrox Untuk Eksplorasi Fotografi

Bagi pecinta fotografi, salah satu hal yang sangat menyenangkan ialah ketika mendapatkan lensa baru, terutama lensa prime. Karena biasanya bentuknya lebih ringkas dan aperture-nya besar sehingga sangat cocok untuk eksplorasi fotografi. Ditambah pilihan focal length-nya beragam dan harga yang sangat bervariasi, baik lensa native maupun dari pihak ketiga.

Minggu ini, tercatat ada tiga pengumuman lensa baru. Mulai dari Panasonic Lumix S 35mm F1.8 untuk sistem kamera L-mount, Yongnuo 50mm F1.8S DF DSM untuk Sony E-mount, dan Viltrox 85mm F1.8 untuk Canon RF-mount.

Panasonic Lumix S 35mm F1.8

Panasonic melengkapi rangkaian lensa prime mereka dengan Lumix S 35mm F1.8. Sebelumnya sudah ada Lumix S 85mm F1.8, diikuti Lumix S 50mm F1.8, dan Lumix S 24mm F1.8. Saat ini, Panasonic juga sedang mengembangkan Lumix S 18mm F1.8.

Lumix S 35mm F1.8 adalah lensa full frame untuk sistem L-mount Alliance, artinya bisa dipasang juga pada kamera Leica dan Sigma. Dari segi optik, ia mengusung 11 elemen dalam 9 grup, termasuk 3 elemen aspherical dan 3 elemen ED (Extra-Low Dispersion).

Bodinya sudah dust dan moisture resistant, memiliki curved aperture diaphragm 9 blade, fokus minimum 24 cm, ukuran filter 67mm, dan beratnya 295 gram. Harga Lumix S 35mm F1.8 dibanderol US$699.99 atau sekitar Rp9,9 jutaan.

Yongnuo 50mm F1.8S DF DSM

Dari Yongnuo, ada lensa AF YN 50mm F1.8S DF DSM untuk sistem kamera mirrorless full frame Sony E-mount. Ia dibanderol dengan harga dengan harga 1.999 Yuan atau Rp4,4 jutaan.

Secara optik, YN 50 mm F1.8S DF DSM dibuat dari 11 elemen dalam 8 grup. Termasuk 4 elemen high-refractive, 1 elemen low-dispersion, dan 1 elemen aspherical.

Lebih lanjut, sistem autofocus-nya digerakkan oleh digital stepping motor (DSM) dan dilengkapi tuas on/off untuk fungsi AF pada bodi lensa dan tombol fisik FN yang bisa disesuaikan di pengaturan kamera. Fitur lain ialah aperture diaphragm 9 blade, filter depan 58 mm, jarak pemfokusan minimum 45 cm, dan port USB-C untuk memperbarui software lensa.

Viltrox 85mm F1.8

Beralih ke Viltrox 85mm F1.8, ia merupakan lensa AF pertama perusahaan untuk sistem kamera mirrorless full frame Canon. Ia dibuat dari 10 elemen dalam 7 grup, termasuk 4 elemen short-wavelength dan satu elemen ED (Extra-Low Dispersion).

Fitur lainnya termasuk aperture diaphragm 9 blade, filter depan 72 mm, jarak pemfokusan minimum 80 cm, dan bobotnya 530 gram. Autofocus-nya digerakkan melalui stepping motor (STM), ia dilengkapi chip terintegrasi untuk mentransfer metadata dari lensa ke kamera dan memungkinkan perubahan aperture dari kamera, karena memang tidak ada ring aperture fisik.

Pada bodi lensa terdapat tuas on/off untuk fitur autofocus. Viltrox juga menyertakan port USB-C pada dudukan lensa untuk pembaruan firmware di masa mendatang. Harga lensa AF Viltrox 85mm F1.8 untuk Canon RF-mount dijual US$399 atau Rp5,7 jutaan.

Sumber: DPreview 1, 2, 3

Poco M4 Pro 5G Adalah Penerus M3 Pro 5G, dengan Chipset dan Kamera Lebih Baik

Masih ingat dengan Poco M3 Pro 5G? Ia adalah smartphone 5G terjangkau yang menempatkan dirinya sebagai ‘The Real 5G Killer‘, dirilis setengah tahun lalu dan masuk Indonesia pada akhir Juni 2021 dengan harga mulai dari Rp2,8 juta.

Kini Poco telah mengumumkan penerusnya, Poco M4 Pro 5G dan tentu saja konektivitas 5G masih menjadi salah satu sorotan utamanya. Dibanding pendahulunya, aspek performa dan kamera meningkat cukup signifikan.

Poco M4 Pro 5G kini mengandalkan chipset MediaTek Dimensity 810 dengan modem 5G terintegrasi. SoC ini dibangun menggunakan teknologi proses 6 nm, dengan CPU octa-core yang terdiri dari 2x Cortex-A76 2.4 GHz, 6x Cortex-A55 2.0 GHz, dan GPU Mali-G57 MC2.

Sebagai pembanding, Poco M3 Pro 5G ditenagai MediaTek Dimensity 700 7 nm. Sementara, konfigurasi memorinya masih sama, RAM LPDDR4X dan penyimpanan internal UFS 2.2 berkapasitas 4 GB+64 GB dan 6 GB+128 GB. Namun M4 Pro 5G didukung dynamic RAM, yang memungkinkan pengguna menambah RAM virtual hingga 5 GB.

Beralih ke kamera, sektor ini sebetulnya bukan fitur andalan Poco M4 Pro 5G. Ia hanya mengemas dua kamera, tetapi kamera utamanya mendapatkan upgrade dari sensor 48 MP menjadi 50 MP dan ditemani kamera 8 MP dengan lensa ultrawide 119 derajat.

Bagian depan, ia mengemas DotDisplay 6,6 inci FHD+ dalam aspek rasio 20:9 dan punya punch hole kecil untuk menyisipkan kamera depan 16 MP. Masih menggunakan panel IPS dengan refresh rate 90 Hz dan touch sampling rate 240 Hz. Didukung kecerahan maksimum 450 nit dan diproteksi Gorilla Glass 3.

Desain dan warna Poco yellow yang khas masih dibawanya, opsi lain ada power black dan cool blue. Bagian atas di sekitar kamera belakang ada bingkai hitam bersama label Poco berukuran cukup besar.

Peningkatan lain ialah kecepatan pengisian dayanya mencapai 33W yang dapat mengisi baterai 5.000 mAh dari 0-100% dalam waktu 59 menit. Selain itu, ia memiliki dual speaker dan X-axis linear motor yang siap memberikan pengalaman gaming imersif.

Soal harga, model dasar Poco M4 Pro 5G dengan memori 4/64GB dijual €230 atau sekitar Rp3,7 jutaan. Sementara, varian atas 6/128 GB dibanderol €250 atau Rp4,1 jutaan.

Sumber: GSMArena