Shinta Dhanuwardoyo Dirikan VCNetwork, Hadirkan Jaringan VC Terpilih untuk Startup

Sepak terjang Shinta Witoyo Dhanuwardoyo di dunia startup Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi. Sebagai Founder dan CEO Bubu, Shinta banyak berkontribusi untuk perkembangan startup di Indonesia. Awal tahun 2016 ini, Shinta dan Jenny Q. Ta mendirikan VCNetwork, sebuah situs matchmaking berskala global yang menghubungkan VC dan startup yang lebih spesifik

Alasan utama didirikannya VCNetwork adalah untuk mempertemukan venture capital (VC) yang cocok dan memiliki pemahaman serta latar belakang bisnis yang sama dengan startup yang sedang melakukan pengalanggan dana dan ingin dipertemukan dengan VC yang tepat.

“Saya melihat masalah utama para pendiri startup saat ini adalah lebih kepada siapa saja yang mereka kenal bukan apa saja produk yang bisa para pendiri berikan. Saya percaya kepemimpinan, produk yang baik serta memanfaatkan momentum yang ada bisa menentukan kesuksesan sebuah startup. Untuk itu menjadi hal yang penting untuk mempertemukan VC yang tepat diluar dari jaringan yang dimiliki oleh pemilik startup yang sedang mencari dana untuk startup mereka,” kata Shinta kepada Finance Magnates.

VCNetwork memiliki visi dan misi yang cukup cerdas untuk memperluas jaringan, yaitu dengan mengumpulkan berbagai VC serta lembaga serta komunitas VC untuk bergabung bersama VCNetwork. Nantinya setelah cukup banyak jumlah investor hingga VC yang bergabung dengan VCNetwork barulah mulai mengumpulkan serta melakukan proses penyaringan siapa saja startup yang ideal untuk masuk dalam jaringan VCNetwork dan tentunya memiliki latar belakang yang sama dengan VC yang telah bergabung.

Di hari peluncurannya, VCNetwork telah menjaring 300 investor dan berharap bisa menaikkannya menjadi 1000, sebelum kemudian mengalihkan fokus ke jumlah startup terdaftar.

Cara kerja VCNetwork

Entrepreneur atau pemilik startup cukup melakukan registrasi dan membuat profil perusahaan, yang termasuk di dalamnya adalah informasi pendiri dan berapa besar jumlah uang yang dibutuhkan. Para pemilik startup juga diharuskan untuk melengkapi informasi industri atau jenis perusahaan apa yang dimiliki. Setelah business plan dilengkapi dan diunggah, sistem VCNetwork secara otomatis akan melakukan pencocokan VC mana yang sesuai atau paling tidak mendekati dengan profil startup tersebut.

Nantinya pihak VCNetwork akan memberikan informasi lengkap tentang startup yang dinyatakan cocok oleh sistem dengan VC terkait untuk segera ditindaklanjuti. Diharapkan kehadiran VCNetwork dapat menciptakan hubungan yang tepat sasaran antara pemilik startup dan  venture capital.

“Selain mempertemukan VC yang tepat untuk para pemilik startup, VCNetwork juga berupaya untuk memberikan dukungan moril kepada para pemilik startup untk bisa terus menciptakan produk yang inovatif dan tentunya mendunia,” tuntas Shinta.

Berrybenka dan Rencana Bisnisnya di Tahun 2016

Layanan e-commerce fashion Berrybenka, yang sudah hadir sejak tahun 2012, tahun ini mencoba mengukuhkan posisinya sebagai fashion e-commerce terbesar dan terlengkap di Indonesia. Di kesempatan istimewa, DailySocial berbincang-bincang dengan CEO Berrybenka Jason Lamuda di kantor pusat Berrybenka yang terletak di kawasan Slipi Jakarta.

Tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, fokus Berrybenka masih soal produk fashion lokal untuk konsumen dan pecinta fashion pada khususnya. Bagi Jason, penting untuk mempertahankan ciri khas perusahaan dan tidak terlena untuk menambah varian baru yang pada akhirnya akan membuat perusahaan menjadi tidak fokus kepada visi dan misi awal.

“Hingga tahun 2016 ini Berrybenka masih fokus kepada fashion, kita percaya bahwa core business dan kekuatan Berrybenka ada di fashion, kita sudah bisa mengetahui dan memprediksi produk apa yang sedang tren hingga penaksiran harga. Jadi untuk tahun 2016 dan 2017 Berrybenka masih akan fokus kepada produk fashion,” kata CEO Berrybenka Jason Lamuda.

Untuk tahun 2016 terdapat beberapa strategi yang akan dilancarkan oleh Berrybenka, diantaranya adalah menggelar rangkaian kegiatan offline pop-up bazaar di luar Jabodetabek, memperkenalkan metode pembayaran baru melalui Indomaret, memperluas penetrasi di luar Jabodetabek serta pengembangan mobile commerce dan aplikasi.

“Selain itu sebagai fashion e-commerce yang memfokuskan kepada produk lokal, Berrybenka juga ingin menjadi fashion e-commerce terbesar di Indonesia dengan 90% produk lokal, memberikan kemudahan belanja melalui situs, aplikasi, chat platform dan tepon serta memberikan kemasan atau paket yang mewah untuk pelanggan,” kata Jason.

Peningkatan transaksi di Hijabenka

Produk unggulan dari Berrybenka yang hingga kini mengalami peningkatan yang signifikan, baik dari sisi transaksi hingga konsumen, adalah Hijabenka. Merupakan divisi baru yang dicoba untuk dihadirkan oleh Berrybenka, secara mengejutkan mulai dari tahun 2014 hingga 2015 menunjukkan perkembangan hingga 300%, jauh lebih banyak dari Berrybenka yang hanya mencapai 200% hingga tahun 2015. Hal ini membuktikan bahwa saat ini minat fashion di Indonesia memang ada pada produk fashion dengan nuansa muslim yang diwakili oleh Hijabenka.

“Seringkali e-commerce berpikir bahwa produk yang paling laku serta paling banyak traksinya adalah produk yang memiliki nama atau brand lebih besar dalam hal ini adalah Berrybenka, namun kenyataannya adalah produk lainnya seperti Hijabenka ini justru memiliki jumlah kenaikan yang signifikan dan memiliki performa yang meningkat,” kata Jason.

Hal menarik yang juga dicatat DailySocial saat berbincang dengan Jason adalah peningkatan pengguna Berrybenka yang menggunakan aplikasi mobile. Walaupun selama tahun 2015 jumlahnya sudah meningkat hampir 50% namun belum melampaui pengguna di desktop.

“Dari segi traffic saat ini Berrybenka dan Hijabenka banyak datang dari mobile. Serupa dengan [layanan] e-commerce lainnya, secara transaksi pengguna di mobile hampir melewati jumlah transaksi di desktop, dan kita perkirakan di tahun 2016 ini jumlah transaksi di mobile akan mengungguli jumlah transaksi di desktop,” kata Jason.

Untuk lebih meningkatkan penggunaan aplikasi Berrybenka di mobile, ke depannya akan dihadirkan fitur-fitur baru yang menarik dan tentunya memudahkan pengguna, sesuai dengan rencana Berrybenka tahun 2016.

Layanan antar in-house dan gudang Berrybenka

Untuk mendukung kinerja Berrybenka saat ini sudah hadir gudang Berrybenka yang dibuat dengan teknologi terkini dan terletak di Serpong Jakarta. Gudang yang memiliki luas 500 m2 ini menampung semua produk Berrybenka.

“Kami telah menginvestasikan uang yang cukup besar untuk pembangunan gudang ini, diharapkan dapat lebih melancarkan proses pengiriman barang untuk pelanggan Berrybenka,” kata Jason.

Selain gudang investasi yang juga dilakukan oleh Berrybenka adalah memiliki in-house courier service atau layanan antar milik Berrybenka. Layanan antar Berrybenka saat ini baru beroperasi di wilayah Jakarta saja dan armada yang tersedia baru berjumlah 15 armada.

Saat ini Berrybenka masih memanfaatkan layanan logistik pihak ketiga untuk sistem pengantaran, kerjasama yang telah dijalin dengan 3 perusahaan logistik ternama, yaitu JNE, RPX dan First Logistic selama ini terbukti berjalan dengan baik. Meskipun demikian Berrybenka tidak menutup peluang jika masih ada penawaran kemitraan dengan perusahaan logistik lainnya.

Mendukung ekosistem e-commerce Indonesia

Sebagai salah satu fashion e-commerce pertama di Indonesia, Berrybenka selalu mendukung kegiatan yang positif untuk kemajuan industri e-commerce di Indonesia. Diantaranya adalah dengan mengikuti kegiatan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) dan Jakarta Great Online Sale (JGOS)  dan lainnya. Makin menjamurnya e-commerce di Indonesia juga merupakan persaingan yang sehat bagi industri e-commere di Indonesia.

“Pada dasarnya saya selalu menyambut baik persaingan yang ada terutama di dunia e-commerce di Indonesia, paling tidak kita semua memiliki tujuan yang sama yaitu mengajak lebih banyak masyarakat Indonesia untuk belanja online,” ungkap Jason.

Menanggapi terkait rencana pemerintah yang akan segera meluncurkan peta jalan e-commerce di Indonesia akhir Januari 2016 mendatang, Menurut Jason hal tersebut disambut positif olehnya sebagai CEO dan Founder Berrybenka. Jason juga melihat selama ini Presiden Joko Widodo serta Rudiantara sebagai Mentri Komunikasi dan Informatika telah memberikan dukungan yang positif untuk kemajuan industri e-commerce di Indonesia.

“Bagi saya selama peraturan atau roadmap tersebut memudahkan para pelaku e-commerce di Indonesia saya akan mendukung semua peraturan yang ada, tentunya harapan saya adalah peraturan tersebut akan memberikan keuntungan lebih untuk startup lokal seperti Berrybenka,” tuntas Jason.

Platform Pencarian Jodoh Online-Offline eSynchrony Hadir di Jakarta

Tingginya penetrasi internet serta penggunaan smartphone yang meningkat jumlahnya secara signifikan di Indonesia, menjadi alasan utama Lunch Actually Group, biro jodoh terbesar Asia Tenggara dari Singapura meluncurkan platform layanan online-offline terbaru untuk pencarian jodoh. Dengan mengadopsi teknologi serta fitur yang hampir serupa di web based, eSynchrony hadir sebagai aplikasi pencarian jodoh yang mengklaim menjadi yang paling komplit, eksklusif dan terpercaya di Indonesia. Setelah Singapura, Kuala Lumpur, Penang, Hong Kong dan Bangkok, Jakarta menjadi kota tujuan oleh eSynchrony.

Dalam acara peluncurannya, Co-Founder Lunch Actually Violet Lim menegaskan eSychrony hadir untuk menjawab keinginan para pengguna setia Lunch Actually yang ingin mengakses aplikasi secara mobile. Aplikasi eSynchrony saat ini sudah bisa diunduh di App Store dan Google Play.

“Pengalaman Lunch Actually di berbagai negara selama ini membuat kami menerima banyak masukan untuk menambah layanan baru, agar calon klien kami benar-benar bisa lebih mudah mencari pasangan hidupnya. Kami memadukan antara proses pencarian offline dengan intelligent profiling dalam dunia maya, kata Violet.

eSynchrony mencatat sejak diluncurkan layanan ini pada April 2015 lalu, jumlah anggota yang ada di Indonesia sudah terdaftar 200 orang.

“Kami menyadari saat ini sudah banyak kompetitor yang ada dalam hal layanan dating service, namun eSynchrony memiliki perbedaan yang cukup menonjol yaitu kami serius untuk mencarikan jodoh yang tepat dengan algoritma yang ada serta sistem pembayaran yang dikenakan kepada pelanggan, membuktikan keseriusan kami untuk membantu pengguna,” kata Violet.

Cara mudah menjadi anggota eSynchrony

0202

Untuk mendaftar di eSynchrony, calon anggota harus melewati 16 tes kompatibilitas. Termasuk di dalamnya adalah tes kepribadian yang didesain untuk mengungkap profil calon anggota. Selain itu eSynchrony akan menghubungi anggotanya dan melakukan verifikasi data sekaligus juga untuk berkonsultasi dengan bantuan dating consultant. Ketika akun sudah terverifikasi, mereka dapat melihat siapa saja anggota yang memiliki kecocokan dengan mereka berdasarkan kuis yang mereka isi saat proses registrasi.

“Layanan kami hanya untuk mereka yang benar-benar serius mencari pasangan hidup, kami meminimalisir sekecil mungkin potensi fake profile. Apalagi nantinya mereka yang sudah cocok melalui dunia maya akan kami pertemukan dalam kencan nyata. Bisa dibayangkan kalau pertemuan pertama ini tidak didahului dengan proses terverifikasi sejak awal,” kata Violet.

Menjaga privasi serta mengedepankan data yang akurat merupakan kultur yang dimiliki oleh eSynchrony. Hal ini terlihat dari tidak dilengkapinya in-app messaging dalam aplikasi maupun situs eSynchrony. Selain itu bagi pengguna yang tidak terlalu percaya diri untuk memperlihatkan foto profil mereka, bisa menyembunyikan atau tidak memperlihatkan foto diri di profil eSynchrony.

“Kami menawarkan pilihan keanggotaan yang bervariasi kepada para pengguna, dengan harga mulai dari Rp 800 ribu, pengguna bisa memilih waktu keanggotaan mulai dari 2, 4, hingga 6 bulan,” kata Violet.

Dalam kurun waktu yang ditentukan oleh pengguna, dating consultant secara rutin akan menghubungi pengguna menanyakan perkembangan sebelum dating hingga usai dating. Jika pengguna tidak menemukan pasangan yang tepat hingga waktu yang ditentukan, eSynchrony akan mengembalikan uang pendaftaran kepada pengguna.

“Kami menyadari, meskipun platform yang kami buat secara total kami hadirkan [untuk memenuhi kebutuhan anggota], namun dengan perkembangan yang ada kesuksesan belum tentu bisa terjadi. Untuk itu kami menawarkan proses refund kepada pengguna yang merasa tidak puas dengan layanan dari eSynchorny,” kata Violet.

eSynchrony mengklaim persentase kesuksesan pencocokan jodoh adalah 70%. Semua berdasarkan proses awal registrasi serta algoritma yang ada untuk menjodohkan pengguna laki-laki dan perempuan.

‘Saya berharap eSynchrony bisa menjadi platform layanan online-offline terbaru pencarian jodoh yang mudah, lengkap dan tentunya terpercaya untuk pria dan wanita lajang usia 28 tahun ke atas di Indonesia,” tutup Violet.

Riset SuperAwesome: 66% Anak di Asia Tenggara Memilih Hiburan Internet Dibandingkan Televisi

Internet saat ini bukan hanya menjadi konsumsi bagi orang dewasa saja, melainkan usia remaja hingga anak-anak juga sudah akrab dengan layanan berbasis internet. Laporan terkini yang dirilis oleh salah satu penyedia platform digital marketing SuperAwesome menyebutkan sekitar 66% anak-anak di kawasan Asia Tenggara lebih memilih internet dibandingkan televisi atau media tradisional lainnya untuk mendapatkan hiburan.

Sebanyak 70% anak-anak usia 6 hingga 14 tahun mengakses aplikasi game mobile. Bahkan lebih dari seperempat anak-anak yang menonton televisi juga menggunakan smartphone pada saat yang bersamaan. Secara keseluruhan riset SuperAwesome mencatat, bahwa anak-anak di kawasan Asia Tenggara mulai meninggalkan televisi sebagai pilihan untuk mendapatkan hiburan digital.

“Pasar usia 13 tahun ke bawah adalah salah satu market paling berpengaruh di dunia. Sayangnya belum banyak informasi akurat mengenai perilaku digital mereka. Untuk itu kami dengan senang hati melakukan studi yang komprehensif terhadap perilaku digital anak-anak di kawasan ASEAN, seperti yang telah kami lakukan sebelumnya di Amerika dan Inggris,” ungkap CEO SuperAwesome Dylan Collins.

Sebelumnya pengamatan perilaku digital media di kawasan Asia Tenggara lebih berfokus pada usia remaja atau dewasa. Sementara pasar usia 13 tahun ke bawah kurang mendapatkan perhatian. Faktanya kelompok usia ini memiliki pengaruh besar pada tren konsumen dan keputusan akhir untuk membeli barang, terlebih bagi mereka yang berkeluarga.

Ditambahkan pula oleh Collins bahwa smartphone merupakan perangkat inti yang paling sering digunakan untuk mengakses media, dengan peningkatan yang cukup signifikan penggunaan smartphone melampaui televisi. Penelitian yang di lakukan oleh SuperAwesome melibatkan 1800 anak-anak usia 6 hingga 14 tahun di 5 negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Platform media digital untuk anak-anak

Sejak melakukan ekspansi ke Indonesia 2 bulan yang lalu, SuperAwesome mengklaim menjadi platform iklan anak-anak dan remaja terbesar di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam. Anak-anak usia 6 sampai 16 tahun saat ini merupakan populasi terbesar di Asia Tenggara. Terlebih anak-anak di era seperti sekarang sudah umum menggunakan media digital untuk memperoleh informasi seperti mainan atau barang yang mereka inginkan.

Setiap bulan SuperAwesome mengaku telah menjangkau lebih dari 250 juta anak-anak melalui iklan video di paltform mobile dan web. Dan market tersebut telah menjadi fokus untama perusahaan dalam mengerucutkan bisnis digital. SuperAwesome merupakan sister company dari Deliveree dan termasuk salah satu proyek dari Inspire Ventures.

Menjadi Program Nasional, Roadmap E-Commerce Siap Diluncurkan Akhir Januari 2016

Sejak diluncurkan wacana pembentukan roadmap (peta jalan) e-commerce Desember 2014 silam, pemerintah melalui Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian secara resmi menetapkan roadmap e-commerce menjadi program nasional. Dan roadmap tersebut akan diluncurkan pada akhir Januari 2016 mendatang.

“Rencana peluncuran resmi peta jalan e-commerce Indonesia sebagai program nasional (akan dilakukan) di akhir bulan Januari 2016,” ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Ismail Cawidu dalam siaran pers yang diterbitkan dalam situs Kemenkominfo.

Dengan diselesaikannya roadmap tersebut nantinya penunjukan PMU (Program Management Unit) akan dikoordinasikan oleh kementrian/lembaga dalam implementasi roadmap. Sedangkan yang bertidak untuk memantau perkembangan adalah masing-masing inisiator di kementrian atau lembaga terkait.

Roadmap e-commerce ini melibatkan delapan kementerian yang terdiri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan Badan Ekonomi Kreatif. Turut hadir dalam pertemuan perumusan roadmap tersebuat pejabat eselon 1 dan 2 dari kementrian serta lembaga terkait, wakil Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA), PT Pos Indonesia dan Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Asperindo.

5 prinsip dasar implementasi e-commerce

Dari hasil pembahasan serta lokakarya yang telah digalakkan menghasilkan 5 prinsip dasar dalam mengimplementasikan e-commerce, yakni :

  1. Seluruh warga Indonesia harus diberi kesempatan untuk mengakses dan melakukan transaksi e-commerce.
  2. Seluruh warga Indonesia harus dibekali dengan keahlian dan kemampuan untuk memanfaatkan keuntungan dari ekonomi informasi.
  3. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) harus diminimalkan selama proses transisi menuju ekonomi internet, dan tambahan lapangan pekerjaan bersih harus positif setelah dikurangi oleh dampak creative destruction.
  4. Kerangka hukum yang jelas harus diterapkan untuk menjamin industri e- commerce yang aman dan terbuka, termasuk di dalamnya netralitas teknologi, transparansi, dan konsistensi internasional.
  5. Pemain nasional, terutama startup digital dan UKM, harus dilindungi dengan sebaik- baiknya. Bisnis lokal dan pertumbuhan industri nasional harus menjadi prioritas utama.

Hasil Rancangan petajalan e-commerce kemudian dikonsultasikan kepada setiap kementerian dan lembaga yang terlibat serta kepada stakeholder terkait termasuk idEA dan PT Pos Indonesia, sehingga solusinya mudah dipraktikkan dan dikerjakan. Dari hasil eksplorasi berbagai stakeholder yang meliputi 6 area/permasalahan dan menggunakan 5 prinsip dasar di atas, menghasilkan sejumah 31  inisiatif yang bersifat cross-cutting antar kementerian, lembaga dan stakeholder lainnya.

“Apabila 31 inisiatif tersebut diimplementasikan secara disiplin dan tepat waktu serta tepat sasaran, maka diperkirakan nilai transaksi (e-commerce) akan mencapai $130 miliar pada 2020. Dengan syarat implementasi harus sudah dimulai akhir Januari 2016 ini,” ungkap Ismail.

Roadmap e-commerce merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI Joko Widodo agar industri e-commerce di Indonesia dapat tumbuh dengan baik, seperti yang telah dilakukan di negara maju seperti Tiongkok dan Amerika Serikat.

Telkom Finnet Hadirkan Tiga Layanan Baru Untuk Monetisasi Bisnis UKM

Setelah sukses menjalin kemitraan dengan sejumlah e-commerce di Indonesia, PT Finnet Indonesia (Finnet), yang merupakan anak perusahaan Telkom, menghadirkan tiga layanan baru yang dikhususkan untuk sektor UKM. Tiga layanan tersebut adalah Finpay, Mobile Point of Sale (MPOS) dan Electronic Invoicing System. Finpay merupakan sebuah sistem pembayaran yang berfungsi secara end-to-end mempermudah metode pembayaran di bisnis UKM.

Pengembangan solusi pembayaran dan kuangan menjadi langkah strategis Telkom untuk menumbuhkan monetisasi solusi teknologi informasi di pasar UKM. Diperkirakan Indonesia akan memiliki peningkatan jumlah konsumen hingga 135 juta pada tahun 2030 mendatang di pasar UKM. Dan momen tersebut tak ingin dilewatkan oleh perusahaan BUMN penyedia layanan telekomunikasi tersebut

“Kita ada persiapkan tiga produk untuk menggarap (sektor) UKM tersebut melalui program Sobat UKM milik Telkom,” kata Direktur Utama Finnet Indonesia Niam Dzikri kepada Indotelko.

Dzikri melanjutkan, “Electronic Invoicing ini bisa membantu UKM yang belum full online, cukup dengan email bisa mengakses source of fund, ini akan memudahkan mereka. Selain itu kita juga akan tawarkan pengelolaan eKiosk berupa stasisun pulsa di tempat yang ramai. Nanti UKM yang kelola, margin bagi dua dengan Finnet.”

Untuk memperlancar program tersebut, Finnet bekerja sama dengan Telr menghadirkan layanan solusi pembayaran melalui internet (Internet Payment Gateway / IPG) yang nantinya bisa digunakan oleh pelanggan dan merchant yang ada di segmen individu dan UKM. Telr adalah penyedia layanan solusi e-commerce terintegrasi berbasis di Dubai dan Singapura.

“Saat ini Finnet sudah mendominasi bisnis bill payment, dan di tahun 2016 Finnet akan mengembangkan bisnis eCommerce melalui Finpay. Kita harus paranoid, karena kapan pun, siapa pun, dapat men-disruptive kita kecuali kita yang men-disruptive kompetitor,” ungkap Niam.

Nantinya dengan sistem yang dimiliki oleh Telr, memudahkan para pelaku UKM untuk menerima dan mengelola pembayaran online melalui web, perangkat mobile hingga media sosial.

Riset TNS: Generasi Terpelajar Dominasi Pengguna Instagram di Indonesia

Di usianya yang menginjak 5 tahun, jejaring sosial berbagi foto Instagram tercatat terus mengalami peningkatan jumlah pengguna. Inovasi baru juga turut dibubuhkan di aplikasinya. Instagram mengklaim hingga tahun 2015 telah memiliki 400 juta pengguna di seluruh dunia. Setiap harinya terdapat sekitar 80 juta foto yang diunggah ke aplikasi dan menjadikannya sebagai aplikasi berbagi foto terfavorit.

Baru-baru ini lembaga riset Taylor Nelson Sofres (TNS) Indonesia merilis data pengguna dan beberapa informasi lain terkait Instagram di Indonesia. TNS mencatat pengguna di Indonesia didominasi oleh anak-anak muda yang secara aktif menggunakan smartphone serta memiliki kemampuan finasial yang baik dan memiliki latar belakang pendidikan lulusan universitas.

Instagrammers di Indonesia itu 89 persen anak muda, terpelajar dan mapan,” kata Direktur TNS Indonesia Hansal Savla kepada Tempo.

Penelitian yang dilakukan secara online oleh TNS tersebut dilakukan kepada 506 pengguna Instagram dari usia 18 hingga 44 tahun. Dari responden tersebut disimpulkan rata-rata pengguna memiliki kebiasaan menggunakan Instagram sedikitnya satu kali dalam satu minggu. Kalangan anak muda (18-24 tahun) mendominasi penggunaan Instagram di Indonesia dengan persentase sebanyak 59%, sementara di urutan kedua berasal dari usia 25 – 34 tahun, dan posisi terakhir adalah pengguna yang berusia 34 – 44 tahun. Kaum wanita tercatat paling banyak menggunakan Instagram.

Sementara itu fakta menarik yang juga dibagikan oleh TNS adalah sebanyak 69% pengguna Instagram merupakan lulusan universitas yang memiliki gelar sarjana, memiliki pendapatan 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan pengguna smartphone pada umumnya.

“Yang terpelajar ini jumlahnya 11 kali lipat dari pengguna smartphone secara umum. Misalnya pengguna umum itu seperti asisten rumah tangga yang pakai smartphone tapi tidak pakai Instagram,” kata Hansal.

Memicu kreativitas dan wawasan

Selama ini Instagram merupakan platform yang banyak dimanfaatkan oleh berbagai kalangan untuk memamerkan hasil karya foto dan video pendek mereka secara online. Mulai dari foto pemandangan, kegiatan sehari-hari, acara istimewa hingga foto selfie. Tidak jarang para pecinta kuliner, penjual produk pakaian hingga pemilik restoran memanfaatkan Instagram untuk promosi menu makanan dan jenis produk yang dijualnya.

Menurut data yang dirilis oleh TNS, foto atau video yang  paling banyak yang diunggah oleh pengguna Instagram di Indonesia adalah foto pemandangan, tempat wisata dan foto-foto pengguna saat berlibur.

Instagram juga dikatakan mampu memicu kreativitas pengguna serta membuka wawasan mereka terhadap hal-hal yang baru, baik dari Indonesia hingga mancanegara. Instagram juga kerap digunakan untuk mencari inspirasi secara visual.

“Sebanyak 69% responden setuju bahwa Instagram membukakan dunia untuk mereka, sementara 66% setuju Instagram memicu kreativitas pengguna,” ungkap Hansal.

Tampung Aspirasi Warga, Pemkot Surabaya Hadirkan Situs Urun Rembug

Hingga tanggal 31 Januari 2016 mendatang warga surabaya yang tergabung dalam komunitas, kelompok hingga perorangan bisa memberikan masukan, usulan, ide hingga kritikan kepada Pemerintah Kota Surabaya Jawa Timur. Melalui situs yang dibuat khusus untuk menampung semua aspirasi dari warga Surabaya, urun rembug dengan sistem daring (dalam jaringan atau online) diluncurkan.

Sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021, semua warga Surabaya diberikan kesempatan untuk ambil bagian dalam hal menyampaikan aspirasinya untuk meningkatkan infrastruktur kota Surabaya sejalan dengan visi dan misi dari Walikota terpilih.

“Pengertian isu strategis itu harus berdampak luas bagi masyarakat. Jadi, masyarakat diharapkan bisa memilah-milah, mana isu strategis berskala kota dan mana permasalahan individu. Kalau lingkupnya kecil, dapat disampaikan melalui Musrenbang,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Imam Sonhaji kepada Tempo.

Di dalam situs juga dimuat beberapa isu strategis yang diharapkan bisa disampaikan oleh warga Surabaya, tentunya yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan yang memberikan dampak signifikan bagi warga Surabaya 5 tahun ke depan.

Sejauh ini isu-isu yang menjadi perhatian warga Surabaya diantaranya adalah, transportasi perkotaan, pembangunan berkelanjutan, pariwisata, pembangunan wilayah dan tata ruang, pemuda dan olahraga, perumahan dan pemukiman dan masih banyak lagi.

“Usulan yang tidak diterima juga ditampilkan dengan disertai alasannya. Kami ingin semuanya terbuka dan fair,” kata Agus.

Bagi warga surabaya yang ingin turut serta memberikan usulan untuk pembangunan kota Surabaya bisa langsung mengakses situs Urun rembug, melakukan registrasi disesuaikan dengan kategori yaitu individu atau organisasi, kemudian langsung melakukan login disertai dengan nomor induk kependudukan (NIK) Surabaya dahulu, setelah itu bisa menuliskan usulan sesuai dengan aspek yang sudah ada atau menambahkan beberapa poin baru.

Dengan dihadirkannya situs Urun rembug ini, pemerintah kota Surabaya ingin membuktikan bahwa semua pembangunan yang ada di kota Surabaya semua berorientasi kepada masyarakat.

Setelah Jakarta dan Bandung, kota Surabaya nampaknya saat ini tengah berbenah dan berupaya untuk memanfaatkan teknologi. Selama ini kota Surabaya kerap dijadikan the next city dalam hal ekspansi startup atau perusahaan yang berbasis teknologi. Baru-baru ini kota Surabaya juga menjadi tuan rumah kegiatan Startup Sprint Surabaya yang digelar pertengahan bulan Desember 2015. Pemenang Startup Sprint Surabaya dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini akan mengunjungi sejumlah startup di Silicon Valley.

RentalBaju Tawarkan Penyewaan Baju Pesta Hingga Kostum Cosplay Secara Online

Ketika Anda telah menemukan ide yang cerdas dan sepertinya cukup masuk akal untuk ditawarkan kepada publik, bisa jadi merupakan tahap awal yang selanjutnya bisa dikembangkan untuk membangun startup. Ide-ide sederhana yang berawal dari kebiasaan sehari-hari dirumah, rutinitas dan lainnya terkadang bisa menjadikan inspirasi  untuk memulai usaha baru.

Adalah Ratih Widiastuty, pendiri startup RentalBaju, yang melihat peluang tersebut. Saat ini Ratih, dan Co-Founder Tonni Hakeem, bersama-sama membangun RentalBaju sebagai platform marketplace yang bisa digunakan untuk setiap orang, termasuk individu dan pemilik usaha penyewaan baju.

“Ide awal RentalBaju.com ini berasal dari tumpukan pakaian yang masih bagus dan layak pakai di lemari saya. Terlebih, para wanita pada khususnya, sering datang ke suatu occasion yang mengharuskan tampil stunning dan fashionable tetapi tidak ada budget. Saya berpikir bagaimana bila kita sewa daripada harus membeli pakaian,” kata Ratih kepada GEPI.

Saat ini sudah banyak tempat penyewaan baju yang tersedia untuk masyarakat umum, mulai dari baju pernikahan, kebaya, gaun, kostum cosplay dan masih banyak lagi. Melihat besarnya minat yang ada, Ratih kemudian mencoba untuk menerapkan teknologi untuk membuat marketplace yang secara lengkap berisikan foto-foto, ukuran, harga dan informasi terkait lainnya untuk para vendor (pemilik baju) serta para konsumen (penyewa baju).

Untuk memudahkan pengguna memilih baju-baju yang dibutuhkan, RentalBaju mengkategorikan masing-masing pakaian dalam 6 kategori, di antaranya adalah premium, gaun, dress, kostum, koper dan occasion. Untuk mempercantik serta menambah nilai lebih dari pakaian yang disewakan, RentalBaju juga menyediakan layanan free photoshoot untuk vendor, memiliki kurir in-house untuk mengirimkan pakaian, serta proses fitting di tempat pelanggan. Untuk pembayaran, pelanggan diminta untuk memberikan uang deposit di awal yang telah diatur oleh pihak dari Rentalbaju secara real time.

“Tanggapan positif dari customer dan vendor menjadi hasil dari platform ini. Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya jumlah animo vendor personal RentalBaju. Vendor utama kami tertarik dan merasa tertolong dengan konsep bisnis kami dan customer kami menunggu RentalBaju.com ini segera dirilis untuk memudahkan transaksi dan kenyamanan mereka dalam memilih pakaian secara online,” kata Ratih.

Tantangan dan rencana ekspansi RentalBaju

Baju-baju yang disewakan di Rentalbaju merupakan baju dengan kualitas terbaik dan dengan nilai yang cukup tinggi. Untuk harga paling rendah RentalBaju menawarkan mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu. Hal tersebut terkadang menyulitkan pihak dari RentalBaju untuk mendapatkan vendor, karena pihak vendor khawatir baju yang dimiliki akan rusak atau hilang.

“Tantangan yang dihadapi oleh RentalBaju.com terdapat pada business trust vendor kepada RentalBaju.com, seperti pakaiannya aman dan tidak terjadi hal-hal yang tidak terduga seperti rusak dan lain-lain. Selain itu, kami menghadapi tantangan tersendiri pada pola konvensional vendor untuk proses fitting dan transaksi dengan costumer,” kata Ratih.

Saat ini RentalBaju hanya memberikan layanan di kawasan Jakarta dan sekitarnya saja, namun rencana ke depannya Rentalbaju berencana untuk melakukan ekspansi ke kota-kota besar lainnya seperti Denpasar, Surabaya, bandung dan Medan. Untuk menambah jumlah kurir, RentalBaju berencana bermitra dengan Go-Jek.

Sejak diluncurkan pada bulan November 2015 lalu, situs RentalBaju sudah bisa diakses dengan tampilan yang lengkap dan foto-foto pakaian yang bervariasi. Namun, dari pantauan DailySocial, masih ada kekurangan hingga error ketika hendak mengakses sejumlah fitur, seperti pembayaran dan discount. Sejauh ini pesaing terdekat RentalBaju adalah Belsbee yang sudah hadir sejak setahun lalu.

Dukung Bisnis E-Commerce di Indonesia, Pemerintah Targetkan 200 Teknopreneur Berkualitas Setiap Tahun

Upaya pemerintah untuk mendukung kemajuan para pelaku startup dan UKM di Indonesia nampaknya mulai menunjukkan hasil yang positif. Setelah hampir rampungnya roadmap e-commerce di Indonesia yang saat ini tengah memasuki 98%, pemerintah melalui Mentri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara berencana untuk menciptakan 1.000 pengusaha di bidang e-commerce hingga tahun 2020 mendatang.

Hal tersebut dilakukan setelah melihat kemajuan bisnis e-commerce di Indonesia selama 3 tahun terakhir yang mengalami peningkatan cukup signifikan. Diperkirakan jumlah uang yang beredar di industri e-commerce akan mencapai $130 miliar.

Untuk bisa mewujudkan rencana tersebut pemerintah menargetkan 200 teknopreneur baru yang berkualitas setiap tahunnya dan tentunya dapat memberikan kontribusi maksimal di bisnis e-commerce di Indonesia. Tentunya diperlukan pengembangan sumber daya manusia yang lebih sistematis.

“Kita ingin tumbuh lebih cepat, untuk itu kita harus hitung berapa startup dan inkubator yang masuk, berapa participant yang diadakan,” kata Rudiantara kepada Kompas.

Tantangan lain yang harus dihadapi pemerintah untuk mencetak tenaga teknopreneur berkualitas adalah melakukan penyaringan dari 8.000 orang teknopreneur yang dinilai memiliki ketertarikan yang besar serta potensi di dunia e-commerce. Selanjutnya proses penyaringan melalui kegiatan workshop, hackathon dan lainnya yang akan dilakukan demi menghasilkan 200 teknopreneur yang berkualitas.

Rudiantara menambahkan untuk menjalankan program tersebut pemerintah memerlukan dana sekitar 6-7 juta dolar AS per tahunnya. Diharapkan para pengusaha serta pelaku e-commerce di Indonesia dapat membantu untuk mengalokasikan dana, memberikan bantuan dan lainnya untuk mendukung upaya pemerintah.

“Manfaatnya nanti bukan hanya bagi pemerintah, tapi bagi industri secara keseluruhan,” kata Rudiantara.

Ekosistem e-commerce Indonesia

Selain roadmap yang tengah di finalisasi pembahasannya, saat ini pemerintah juga tengah mengupayakan untuk menciptakan ekosistem yang sempurna agar dapat mendorong ekonomi digital di Indonesia. Pembahasan lain yang juga tengah dijajaki oleh pemerintah diantaranya adalah mengenai isu investasi, dan rencana national payment gateway di Indonesia. Sistem pajak yang tepat juga menjadi bagian dari pembahasan yang tengah diselesaikan.

Saya berharap semua pembahasan tersebut dapat selesai dalam waktu dekat, untuk itu pemerintah bersama dengan pemangku kebijakan serta pihak terkait sedang bekerja keras untuk menyelesaikannya,” tuntas Rudiantara.