Strategi Content Marketing yang Tepat untuk Mengembangkan Bisnis UMKM di Era Digital

Digitalisasi UMKM tidak terbatas pada pengenalan dan penggunaan teknologi digital saja, UMKM juga perlu dibekali pengetahuan akan strategi pemanfaatan teknologi yang tepat supaya bisa mengoptimalkan pengembangkan bisnis mereka.

Pentingnya Digital Marketing bagi Pengembangan Bisnis UMKM

Pemanfaatan platform digital, di kalangan bisnis UMKM bukan lagi hal baru. Bahkan, jumlahnya kian meningkat dari waktu ke waktu. Dalam Forum Ekonomi Digital Kominfo IV disebutkan bahwa sudah ada setidaknya 17,59 juta UMKM yang hadir dalam platform lokapasar digital atau e-commerce. Bahkan pemerintah menargetkan 30 juta UMKM go digital di tahun 2023.

Platform digital memungkinkan UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan pelanggan lebih banyak, karenanya platform digital menjadi opsi yang dapat membantu pengembangan bisnis UMKM di era digital.

Menurut Ester Jeanette, Chief Marketing Officer Social Bread Indonesia, digital marketing strategy sangat penting bagi upaya pengembangan bisnis UMKM di era digital.

“(Digital marketing strategy) Sangat penting, karena sekarang digital bukan lagi sesuatu yang wants tapi sudah needs. Dimana era digital mengharuskan UMKM untuk memperkenalkan dan meyakinkan produk nya kepada khalayak melalui online atau digital. Penyebarannya lebih cepat dan sangat terjangkau oleh matriks sehingga bisa tahu market dari brand tersebut siapa saja.” Ujar Ester.

Kebutuhan masyarakat akan informasi kian meningkat dan kompleks. Karenanya platform digital, terutama media sosial, bisa dimanfaatkan untuk mendorong kegiatan bisnis sebagai media pemasaran. Melalui digital marketing, penjual bisa terhubung dengan pelanggan secara online melalui konten yang dibagikan. Digital marketing memungkinkan pelaku bisnis untuk menargetkan konsumen yang tepat dengan biaya yang hemat dan tetap mendongkrak penjualan.

Namun, pemasaran digital tidak bisa dilakukan sembarangan. Adanya perbedaan karakteristik setiap platform mengharuskan pelaku UMKM untuk memerhatikan berbagai faktor dalam memproduksi konten di setiap platform.

Faktor yang Perlu di Perhatikan dalam Membuat Konten Pemasaran di Media Sosial

Beberapa faktor yang menurut Ester perlu diperhatikan dalam membuat konten di Media sosial, diantaranya:

  • Isi atau strategi konten

Untuk menghasilkan konten yang menarik dan efektif, maka diperlukan strategi yang tepat. Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah strategi help, hub dan hero. Konten yang berisi apa yang sedang populer di minggu tersebut, konten yang reguler untuk fokus ke product knowledge dan juga konten untuk menaikkan engagement dengan storytelling.

  • Device

Dalam pembuatan konten, ada standar minimal handphone atau kamera yang akan digunakan supaya menghasilkan output video yang lebih menarik dengan kualitas tinggi.

  • What to communicate

Penting untuk menentukan apa yang ingin di highlight dalam konten supaya inti pesan bisa tersampaikan kepada konsumen. Satu konten tidak bisa memuat terlalu banyak informasi sekaligus.

Karenanya, harus fokus setidaknya satu sampai tiga pesan untuk di highlight. Juga, akan lebih memberikan hasil yang optimal jika komunikasi konten dilakukan secara berulang, dengan begitu pesan akan menempel di ingatan konsumen.

Selain dari tiga faktor yang sudah disebutkan di atas, penting juga untuk mengetahui tren yang sedang naik. Tren dapat dimanfaatkan dan diadaptasi untuk pembuatan konten agar bisa menarik perhatian banyak konsumen. Untuk itu, perlu dilakukan analisa untuk menentukan strategi pemanfaatan tren agar menghasilkan konten yang menarik.

Kita (Social Bread Indonesia) memiliki data crawling sehingga UMKM dapat mengetahui apa yang sedang menjadi tren dan platform yang relevan untuk mereka gunakan untuk bertumbuh di social media.” Ungkap Ester.

Tips Membuat Konten yang Menarik

Banyaknya platform digital yang berkembang membuat UMKM semakin memiliki banyak kesempatan untuk meningkatkan bisnisnya. Di sisi lain, karakteristik setiap platform yang berbeda membuat UMKM perlu memikirkan strategi pemasaran digital yang tepat untuk masing-masing platform.

Sebagai Chief Marketing Officer di Social Bread Indonesia yang merupakan platform yang membantu UMKM untuk mengelola konten di media sosial, Ester berbagi tips untuk UMKM supaya bisa membuat konten yang menarik.

  • Strategi yang tepat. Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah hero, hub, dan help.
  • Pengunggahan konten di media sosial harus di lakukan secara konsisten dan pilih waktu prime time. Konsistensi dan kemasifan dalam mengunggah konten bisa membuat konsumen mengingat brand Anda.
  • Selalu ikut dengan tren. Tren yang selalu berubah membuat pelaku bisnis harus selalu mengikuti perkembangan supaya bisa mengadaptasi tren menjadi konten yang efektif untuk mengembangkan bisnisnya.
  • Cari Social Media partner yang affordable yang bisa membantu pembuatan konten UMKM sesuai anggaran yang dimiliki. Selain itu, juga bisa berkolaborasi dengan para investor untuk mendukung bisnis UMKM, dan memanfaatkan organic content for free dengan strategi yang tepat.
  • Penggunaan sound, hashtag dan jasa influencer juga akan sangat berguna. Dengan itu, UMKM memiliki kesempatan lebih besar untuk di lirik publik. Jasa influencer di Social Bread bisa membantu boost para UMKM dalam mempromosikan produknya di social media.
  • Karena setiap media sosial memiliki karakteristik yang berbeda, maka penting untuk memperhatikan kesesuaian konten dengan platform yang dipakai. Sesuaikan konten dengan brand identity atau voice masing-masing dari setiap brand. Penting untuk mengetahui kondisi target market dan karakter audience untuk menemukan cara penyampaian konten yang cocok. Misalnya konten promosi yang fun, konten informatif yang professional, dll.

Pentingnya Membangun Efisiensi Bisnis Bagi UMKM Agar Mampu Bertahan di Tengah Perubahan

Adanya perkembangan di berbagai bidang tentu membawa perubahan yang signifikan, tidak terkecuali pada dunia bisnis. Perkembangan inilah yang juga membuka peluang munculnya berbagai jenis bisnis atau usaha baru dan membuat persaingan makin ketat.

Kelompok bisnis yang tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan dan tidak bisa melakukan efisiensi ditengah ketatnya persaingan tentu akan berujung pada gulung tikar. Karenanya, setiap pelaku bisnis dituntut untuk selalu beradaptasi terhadap perubahan.

Seberapa penting efisiensi bisnis bagi kemampuan bisnis untuk bertahan terhadap perubahan?

Efisiensi adalah mengerjakan sesuatu dengan cepat dan tepat. Dalam konteks bisnis, efisiensi berarti berusaha untuk mencapai output semaksimal mungkin dengan sumber daya dan risiko seminimal mungkin. Kemampuan efisiensi suatu bisnis menjadi penting karena berpengaruh terhadap kemampuannya untuk bertahan menghadapi berbagai perubahan.

Okta Wirawan, selaku Founder dan CEO dari PT. Abindo, membagikan pandangannya kepada DailySocial terkait efisiensi bisnis UMKM. Menurutnya, kecepatan UMKM dalam merombak efisiensi bisnis sangat berpengaruh terhadap kemampuan UMKM untuk bertahan menghadapi perubahan.

“Sangat penting. Andaikan tidak cepat beradaptasi, tidak melakukan efisiensi secepat mungkin maka cost akan tinggi, sementara kompetitor lainnya cost sudah semakin rendah dan mereka bisa menjual dengan harga yang lebih murah dengan margin yang relatif sama. Kalau fixed cost nya ini bisa kita hilangkan atau kurangi, tentunya akan berpengaruh (terhadap kemampuan bisnis bertahan).” Ujar Okta.

Bagaimana mengubah kondisi perubahan menjadi peluang bagi UMKM?

Perubahan adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Maka, yang menjadi kunci adalah kemampuan pelaku bisnis dalam memandang, mengubah, dan menghadapi perubahan tersebut agar menjadi peluang untuk perkembangan bisnis.

Bagi Okta, segala keterbatasan pada kondisi pandemi justru menjadi training khusus yang membuat bisnisnya bisa bertahan dan semakin berkembang.

“Pandemi justru menjadi training khusus untuk kami sehingga kami memulai dengan sesuatu yang lebih rendah, melakukan restrukturisasi organisasi, melihat kembali Capex, dan akhirnya menemukan titik yang optimal. ” Jelas Okta.

Penemuan titik optimal tersebut yang membuat bisnisnya tidak hanya mampu bertahan tetapi juga berkembang. PT. Abindo yang sebelum pandemi memiliki kurang lebih 60 outlet, kemudian saat pandemi harus tutup untuk mengurangi cost dan tersisa 20 outlet, kini pasca pandemi dan setelah menemukan titik efisien bisnis yang optimum, bisnis tersebut mampu berkembang dengan lebih dari 100 outlet.

Tentunya, efisiensi yang dilakukan harus menyeluruh mencakup berbagai aspek bisnis dan tidak boleh timpang. Karena, jika ada satu aspek yang tidak dilakukan efisiensi, maka juga akan berpengaruh terhadap bisnis.

“Kalau sebagai pelaku usaha, knowledge aja nggak cukup. Perlu persistensi, konsistensi, dan kualitas mental untuk menghadapi problem. Selain itu, lakukan kolaborasi dan kerjasama kemitraan.” Sambung Okta.

Tips melakukan efisiensi bisnis bagi UMKM

Brian Arfi, selaku Director of Products Fasset, membagikan pandangannya terkait beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan efisiensi bisnis bagi UMKM, diantaranya:

Fokus menyediakan kebutuhan konsumen dan tidak melakukan ekspansi secara berlebihan.

Kondisi pasca pandemi telah menciptakan kebiasaan baru sehingga pelaku bisnis perlu memperhatikan kembari core bisnis dan lebih berhati-hati dalam mengeluarkan modal dan berkesperimen. Hal itu dilakukan agar pelaku bisnis bisa memastikan bisnisnya bisa terus tumbuh dan berkembang secara sehat.

Pemanfaatan teknologi

Tersedia berbagai teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk membantu melakukan efisiensi bisnis.

Survival

Meskipun tidak semua industri bisnis mengalami kontraksi, tetapi semua bisnis perlu strategi agar bisa bertahan. Sama halnya dengan UMKM, mereka perlu menyadari adanya kondisi yang terus berubah agar melakukan usaha untuk tetap selamat dan bisnis bisa tumbuh kembali ketika iklimnya sehat.

Perubahan mindset

Sebagai pelaku bisnis, penting untuk mengubah mindset melalui leadership. Pahami bahwa terkadang memang diperlukan suatu kebiasaan baru untuk membuat perusahaan makin efisien. Tanpa perubahan mindset, akan sulit bagi perusahaan mengubah kebiasaan yang sudah terbentuk.

Menilik kemampuan seorang leader

Kompetensi leader dalam memimpin, mengelola, dan membawa perusahaan ke arah yang lebih baik sangatlah penting, itulah alasan kenapa leader memiliki kompensasi yang jauh lebih besar dibandingkan karyawan lain.

Identifikasi resiko

Melakukan efisiensi atau tidak, keduanya akan menimbulkan resiko bagi keberjalanan suatu bisnis. Maka yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pelaku bisnis bisa mengidentifikasi setiap resiko yang mungkin ditimbulkan dan membuat strategi untuk meminimalisir kemungkinan risiko tersebut.

Itulah pembahasan mengenai efisiensi bisnis umkm terhadap kemampuannya menghadapi perubahan. Karena perubahan akan selalu ada, maka penting bagi setiap pelaku bisnis UMKM untuk bisa mengikuti dan beradaptasi terhadap setiap perubahan demi kelancaran bisnisnya. Semoga bermanfaat!

Menilik Tren UMKM yang Bergantung pada Platform Marketplace

Beberapa waktu lalu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan bahwa 86% pelaku UMKM saat ini menggantungkan kelangsungan bisnisnya di internet, termasuk di platform marketplace.

Tren UMKM menuju digitalisasi ini memang menjadi salah satu program yang didukung oleh pemerintah. Teten menyebut pelaku UMKM yang mendominasi struktur dunia usaha di Indonesia punya peran yang krusial dalam pemetaan ekonomi digital.

Per Juni 2022, tercatat sejumlah 19,5 juta unit UMKM di Indonesia yang merambah ke ekosistem digital. Dimana 82% di antaranya menggunakan internet untuk melakukan promosi bisnis dan 73% di antaranya berjualan di platform marketplace.

Terkait dengan tren ini, General Manager Ginee Souteast Asia Evelyin Wu berbagi tanggapannya kepada Dailysocial.id. Menurutnya, penggunaan platform marketplace dalam menjalankan bisnis adalah langkah yang baik bagi pelaku UMKM.

“Dalam menjalankan bisnis, UMKM menghadapi banyak tantangan. Dukungan platform marketplace dapat menjadi salah satu pendorong terbentuknya kesadaran masyarakat terhadap suatu brand. Selain itu, terjadinya transaksi online tidak semata-mata membuat brand menjadi ‘ketergantungan’, justru malah membantu para UMKM untuk tumbuh lebih cepat,” kata Evelyin, 14 oktober 2022 lalu.

Apakah Penggunaan Marketplace Sepenuhnya Baik bagi UMKM?

Penggunaan marketplace tentu membawa dampak baik bagi kelangsungan bisnis UMKM. Marketplace mendukung UMKM untuk semakin go digital sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas lagi.

Menurut Evelyin, salah satu kelebihan marketplace sehingga menjadi tempat yang digemari oleh pelaku usaha untuk menjalankan bisnisnya adalah karena marketplace memiliki traffic yang jelas.

“Kebiasaan konsumen di marketplace telah mendukung pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka dengan akses perdagangan online yang mudah melalui platform tersebut,” sambung Evelyin.

Selain itu, beberapa kelebihan marketplace sehingga menjadi pilihan wadah yang tepat bagi pelaku usaha untuk menjalankan bisnis, antara lain sebagai berikut:

Kelebihan Marketplace

  • Bisa Mulai Usaha dengan Modal Minim

Dalam berbisnis menggunakan platform marketplace, pelaku usaha tidak perlu sewa tempat. Meski beberapa marketplace menerapkan biaya tertentu, namun biasanya tidak sebesar biaya sewa tempat seperti ruko atau lapangan.

  • Jangkauan Pasar yang Luas

Marketplace memiliki beragam pengguna, dalam hal ini pelanggan, yang terdiri atas berbagai rentang usia, latar belakang, tingkat pendidikan, pekerjaan, selera, dan lainnya tanpa terbatas ruang dan waktu. Dengan begitu, pelaku usaha berkesempatan lebih banyak calon pembeli.

  • Mudah Baca Kompetisi Pasar

Di marketplace, pelaku usaha dapat melakukan analisis kompetisi dengan memanfaatkan fitur seperti pencarian. Pelaku usaha dapat melihat kisaran harga, trik promosi, serta penawaran khusus yang digunakan oleh pelaku usaha lainnya.

Namun, tak dapat dipungkiri, marketplace juga memiliki berbagai kekurangan yang dapat menjadi tantangan bagi perjalanan bisnis UMKM. Beberapa kekurangan penggunaan marketplace bagi UMKM, di antaranya sebagai berikut:

Kekurangan Marketplace

  • Ketatnya Persaingan antar Pelaku Usaha

Penggunaan platform marketplace yang mudah memungkinkan banyaknya pelaku usaha yang menjual produk yang serupa. Pelaku usaha perlu memikirkan strategi khusus agar produknya memiliki ciri khas tersendiri sehingga dapat memenangkan hati pelanggan.

  • Bergantung pada Pengelola Marketplace

Keberlangsungan bisnis pelaku usaha sangat tergantung pada regulasi dan reputasi pengelola marketplace. Apabila marketplace yang digunakan memiliki regulasi yang tidak jelas dan kurang promosi, maka akan berpengaruh buruk perkembangan bisnis.

  • Kerap Ada Penundaaan Pembayaran

Beberapa marketplace biasanya memiliki regulasi di mana pelanggan diberikan waktu tertentu untuk dapat membatalkan pesanan yang telah dilakukan. Akibatnya, pelaku usaha tidak akan langsung menerima uang mereka setelah transaksi masuk.

Peran Marketplace Dukung Kelangsungan Bisnis UMKM

Evelyin mengatakan, di tengah beberapa kekurangan yang dimiliki oleh marketplace, platform yang mewadahi pelaku usaha berbisnis online itu perlu membangun kepercayaan kepada penggunanya, baik itu pelaku usaha atau pelanggan, agar dapat lebih maksimal dalam memanfaatkan layanan di platformnya.

“Caranya yakni dengan layanan pelanggan dan waktu respons yang baik, stabilitas platform tanpa henti, khususnya saat  musim atau puncak penjualan, hingga pertemuan antara pihak marketplace dengan para pelaku usaha secara langsung,” ungkap Evelyin.

Menurutnya, cara tersebut dilakukan agar pelaku usaha bisa memberikan masukan tentang berbagai fitur atau dukungan yang mereka dibutuhkan. Dengan begitu, pihak marketplace dapat memberikan layanan terbaik untuk menunjang operasional bisnis pelaku usaha.

“Pelayanan bagi pengguna sangat penting. Terkadang ada pemilik usaha yang mungkin tidak paham teknologi, ketika dihadapkan pada puncak penjualan dengan volume permintaan yang tinggi, di sini lah mereka membutuhkan dukungan dan pelayanan yang cepat dan tepat,” sambung Evelyin.

Tips Sukses Jalani Bisnis Digital dengan dan tanpa Marketplace

Di samping dukungan marketplace, Evelyn juga menyarankan pelaku usaha untuk memaksimalkan dukungan dalam berbisnis online dengan solusi omnichannel. Layanan omnichannel seperti Ginee dapat membantu pelaku usaha mengelola toko online-nya di banyak marketplace sekaligus.

Selain itu, melansir AntaraNews, Kepala Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Bambang Brodjonegoro juga mengatakan bahwa digitalisasi pelaku usaha tidak hanya sekadar menggunakan marketplace.

Pasalnya, tak sedikit pelaku usaha yang justru kurang berhasil ketika menggantungkan kelangsungan bisnisnya hanya di marketplace. Beberapa di antaranya karena pelaku usaha tidak mampu menjaga konsistensi produk dan pelayanan yang maksimal.

Menurut Bambang, digitalisasi seharusnya dilakukan secara end-to-end, yakni secara menyeluruh dari segala aspek kelangsungan bisnis pelaku usaha. Mulai dari kegiatan produksi, manajemen, pengelolaan keuangan dan lain sebagainya.

Membangun Kepercayaan Pelanggan untuk UMKM yang Baru Terjun Go Digital, Bagaimana Caranya?

Istilah go digital belakangan ini mungkin sering Anda dengar di jagat dunia maya, terutama di sektor bisnis. Biasanya, go digital pada bisnis merujuk kepada perubahan aktivitas bisnis yang sebelumnya dilakukan dengan cara konvensional ke cara yang lebih modern dengan pemanfaatan teknologi digital.

Dalam bisnis, istilah go digital lebih banyak digunakan oleh bisnis skala mikro dan menengah (UKM) dimana perubahan aktivitas bisnis ke digital ini menjadi satu langkah yang penting untuk perkembangan usaha mereka. Meski terjun ke dunia digital membuka banyak kesempatan bagi sebuah usaha, namun untuk mengawalinya tidaklah mudah.

Pelaku usaha perlu melakukan banyak hal untuk membangun usaha mereka secara digital. Salah satu hal yang penting untuk dilakukan adalah membangun kepercayaan konsumen atau pelanggan sehingga UKM dapat melakukan penjualan secara online.

Tapi, bagaimana caranya? Berikut ini adalah informasi yang dibagikan oleh Trian Nugroho, selaku AVP of Regional Growth Expansion Tokopedia, mengenai kiat-kiat membangun kepercayaan pelanggan di tahap awal membangun usaha secara digital.

Pentingnya Membangun Kepercayaan Konsumen Dalam Bisnis

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, membangun kepercayaan konsumen adalah satu hal yang terbilang sulit dalam proses membangun usaha secara digital. Meskipun sulit, tapi menurut Trian, membangun kepercayaan konsumen terhadap sebuah bisnis adalah hal yang penting.

“Membangun kepercayaan dari para konsumen untuk sebuah bisnis tentunya merupakan hal yang penting. Bisnis Tokopedia sendiri merupakan bisnis kepercayaan. Sebagai perusahaan teknologi dengan platform marketplace terdepan di Indonesia, Tokopedia hari ini telah dipercaya sebagai rumah oleh lebih dari 12 juta penjual di mana hampir 100% di antaranya merupakan UMKM, yang memasarkan lebih dari 638 juta produk ke ratusan juta masyarakat Indonesia di 99% kecamatan di seluruh Indonesia. Kepercayaan ini adalah sebuah tanggung jawab yang selalu kami pegang teguh,” ujar Trian.

Meski terdengar sederhana, namun kepercayaan yang dimiliki oleh konsumen dapat membawa banyak manfaat dan dampak jangka panjang terhadap bisnis Anda. Ketika konsumen mempercayai bisnis Anda, mereka akan terdorong untuk melakukan pembelian pertama mereka atau bahkan konsumen akan melakukan pembelian ulang.

“Kepercayaan konsumen tentunya menjadi dasar dalam mendorong konsumen mengambil keputusan pembelian. Kepercayaan kepada suatu bisnis adalah salah satu faktor psikologis yang mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian ulang dan menjadi konsumen setia bisnis tersebut,” lanjut Trian.

Tips Membangun Kepercayaan Pelanggan Bagi UMKM Go Digital Pemula

Apa yang harus dilakukan UMKM yang baru terjun ke dunia digital untuk membangun kepercayaan pelanggan? Berikut ini adalah beberapa cara yang menurut Trian sebaiknya dicoba oleh UKM.

Cross-Channel Strategy

Tips pertama yang disarankan Trian adalah melakukan cross-channel strategy, yakni strategi yang memanfaatkan tidak hanya satu platform saja melainkan beberapa platform online.

“Perlu cross-channel strategy untuk mempromosikan toko dan meningkatkan penjualan. Sudah saatnya memanfaatkan platform online untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” jelasnya.

Lalu, platform apa saja yang dapat digunakan UMKM untuk mulai membangun kepercayaan konsumen? Dalam wawancaranya, Trian menyebutkan dua platform yang cukup efektif untuk digunakan UKM di awal hingga proses pengembangan bisnis ke depan, yaitu media sosial dan marketplace seperti Tokopedia.

“Banyak saat ini penjual kami yang sukses yang fokus berjualan di Tokopedia, memanfaatkan fitur-fitur promosi atau beriklan di dalam platform kami, namun mereka juga membangun basis yang kuat di media sosial. Strateginya, mereka memperkuat brand mereka di media sosial dan aktif mengiklankan produk mereka, namun tetap mengarahkan seluruh pembelian ke platform Tokopedia.”

UKM dapat menggunakan media sosial sebagai platform untuk melakukan promosi dan membangun hubungan dengan pelanggan. Namun, karena media sosial tidak didesain untuk transaksi online, UKM dapat mengarahkan pelanggan untuk melakukan transaksi melalui Tokopedia.

“Sebagai contoh, Batik Kultur dari Semarang atau Klinik Kopi dari Yogyakarta. Mereka sangat aktif mempromosikan produk mereka lewat media sosial, namun mereka pun aktif mengarahkan transaksi lewat platform Tokopedia,” ujar Trian.

Selain memudahkan penjual dalam hal pengiriman, menggunakan marketplace seperti Tokopedia juga dapat membuat pelanggan lebih nyaman dalam melakukan transaksi, terutama dalam hal pembayaran serta melakukan komplain apabila diperlukan.

Semangat Adaptasi, Inovasi, dan Kolaborasi

Kemudian, selain cross-channel strategy, Trian juga menyarankan untuk selalu semangat adaptasi, inovasi, dan kolaborasi agar bisnis dapat berkembang dan mudah membangun kepercayaan pelanggan.

Dalam hal ini, menurut keterangan Trian, Tokopedia juga turut membantu penggunanya yang hampir 100% merupakan UMKM dengan berbagai cara, antara lain:

  • Mendorong produktivitas UMKM Indonesia melalui berbagai kampanye daring seperti kampanye Bangga Buatan Indonesia dan Waktu Indonesia Belanja.
  • Meluncurkan inisiatif Hyperlocal untuk mendukung kemajuan UMKM di daerah sekaligus mendorong pemulihan ekonomi lokal. Maka produk UMKM lokal dapat lebih diminati oleh konsumen terutama konsumen di sekitar daerahnya.
  • Berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menggelar acara yang biasa dilakukan secara offline menjadi online seperti Big Bad Wolf, Market Museum, Jakarta Sneakers Day, Festival Santapan Lezat, dll.
  • Mengadakan ‘Obrolan Seller’ Tokopeda, sebuah acara talkshow yang membahas tips seputar bisnsi dan disiarkan di Tokopedia Play secara live.
  • Menyediakan laman Pusat Edukasi Seller Tokopedia khusus untuk mengedukasi seller seputar berjualan di Tokopedia.

Membangun Kepercayaan Pelanggan di Platform Tokopedia

Tidak hanya membangun kepercayaan bagi pelanggan di platform lainnya, seperti media sosial, UMKM juga sebaiknya memaksimalkan segala potensi bisnisnya agar memperoleh penjualan dengan membangun kepercayaan pelanggan di Tokopedia.

Untuk itu, Trian berbagi beberapa tips yang bisa dilakukan oleh UMKM guna menarik pelanggan atau mempertahankan pelanggan yang dimiliki di Tokopedia, antara lain:

  • Memberikan perhatian khusus, misalnya memberikan thank you card dengan menyertakan nama pelanggan.
  • Melakukan follow up setelah pesanan selesai, seperti menanyakan apakah suka dengan produk Anda atau tidak.
  • Menjaga kualitas produk.
  • Fast response, sebisa mungkin tanggapi pesan pelanggan dengan cepat.
  • Memberikan penawaran/promosi menarik, seperti membuat voucher toko dan mengaktifkan Bebas Ongkir Tokopedia.

Dalam berbisnis, baik bisnis berskala kecil atau besar, membangun kepercayaan pelanggan selalu menjadi hal utama. Memastikan pelanggan merasa aman, nyaman, dan puas dalam bertransaksi merupakan faktor penting yang akan membantu kepercayaan pelanggan terhadap sebuah bisnis terbentuk.

Tokopedia sendiri selalu percaya bahwa keberhasilan hanya bisa diperoleh apabila kita turut membantu orang lain berhasil. Dari situlah kini Tokopedia menjadi marketplace yang dipercaya dan berdampak kepada 12 juta Tokopedia Seller dengan hampir 100% di antaranya adalah UMKM.

Pentingnya Desain Konten Media Sosial, Amalia Nanda: Desain Visual Adalah Wajah Terdepan Sebuah Bisnis

Media sosial adalah salah satu platform yang jarang luput dari keseharian banyak orang. Tak heran, media sosial kini tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan sosial, seperti berinteraksi dengan kerabat secara online, tapi juga untuk kebutuhan bisnis.

Media sosial merupakan platform digital yang wajib dimiliki oleh sebuah usaha, termasuk usaha berskala kecil dan menengah, di era yang serba digital seperti sekarang. Dengan menggunakan media sosial, sebuah usaha dapat menjangkau lebih banyak orang melalui konten yang terkadang tidak hanya informatif tapi memiliki tampilan yang enarik.

Tapi, apakah konten media sosial harus memilki desain yang menarik? Seberapa penting desain konten pada akun media sosial usaha, terutama pada UMKM?

Apakah Desain Konten Pada Media Sosial UMKM Penting?

Ketika berbicara tentang konten, beberapa orang tidak hanya mempertimbangkan informasi yang disajikan, tapi juga bagaimana tampilan konten tersebut. Tapi, apakah desain pada konten media sosial merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan?

Menurut Amalia Nanda, Content Lead Nice To Meet You Studio, desain konten pada media sosial terutama media sosial usaha, termasuk UMKM, merupakan hal yang penting. Baginya, desain konten bukan hanya untuk menambah estetika media sosial, tapi tampilan visual pada konten media sosial juga memberikan audiences first impression terkait usaha yang Anda miliki.

“Desain visual itu wajah terdepan untuk sebuah brand atau bisnis, bukan sekadar estetika semata,” ujar Amalia.

Selain itu, Amalia juga memaparkan beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari mempertimbangkan desain pada konten media sosial usaha Anda, termasuk untuk UMKM.

Manfaat Desain Pada Konten Media Sosial Bisnis

Selain membuat tampilan media sosial usaha menarik, terdapat beberapa manfaat lainnya dari mempertimbangkan desain pada konten media sosial bisnis. Salah satu manfaatnya adalah desain pada konten media sosial bisnis dapat membantu membangun brand image dan menyampaikan pesan kepada audiences. Menurut Amalia, media sosial merupakan media terbaik untuk berkomunikasi dengan audiences sebagai calon pelanggan. Mengemas tampilan konten sebagai sarana komunikasi di media sosial dengan desain akan membantu membangun image bisnis Anda di mata pelanggan dan memudahkan informasi pada konten diterima dengan baik oleh audiences.

Kemudian, Amalia juga menjelaskan bahwa desain dapat membantu sebuah usaha mendapatkan kepercayaan dari calon pelanggan. Membangun trust adalah hal yang penting untuk dilakukan oleh sebuah bisnis, terutama pada UMKM.

“Desain juga membantu kita membangun trust, mendapat kepercayaan dari pelanggan, dan hal ini sangat penting untuk UMKM, termasuk yang baru membangun atau mengembangkan bisnis. Pasti kamu pernah ingin beli sesuatu, cek-cek akun media sosial mereka dan ketika desainnya ‘proper’, kamu tahu bahwa bisnisnya bukan tipu-tipu. Jika ada dua bisnis dengan produk dan harga yang sama, kemungkinan besar kamu akan memilih yang desain konten media sosialnya lebih bagus,” jelas Amalia.

Ciri-Ciri Desain Konten Media Sosial yang Ideal

Bagaimana ciri desain konten media sosial yang baik? Seperti yang Anda ketahui, setiap akun media sosial usaha menampilkan desain konten media sosial yang berbeda. Sebuah desain tidak bisa dikatakan baik atau buruk. Namun, idealnya desain untuk konten media sosial sebaiknya disesuaikan dengan target audience dan produk usaha Anda.

“Yang paling utama adalah desainnya sesuai dengan target audience dan customer produk kamu. Desain se-powerful itu untuk membangun image dan menjaring audience. Kalau desain tidak cocok dengan audience yang dituju, bisa jadi yang datang melihat konten kamu bukan yang akan membeli produk kamu,” ujar Amalia.

Tips Membuat Desain Konten Media Sosial Bisnis

Membuat desain konten media sosial bukanlah hal yang mudah. Namun, seperti yang sebelumnya telah dijelaskan, hal ini penting untuk dilakukan. Apabila Anda berencana untuk mulai mempertimbangkan tampilan konten media sosial usaha Anda, berikut ini beberapa tips yang diberikan Amalia untuk Anda.

Pastikan Fondasi Bisnis Kuat dan Jelas

Tips pertama sebelum mulai membuat strategi konten media sosial beserta desainnya adalah memastikan poin-poin dasar dalam usaha Anda telah jelas. Poin-poin tersebut antara lain adalah visi misi, produk, keunggulan, dan target customer.

Kemudian, dari poin-poin sebelumnya Anda dapat menentukan beberapa hal lainnya yang dapat digunakan sebagai pertimbangan pembuatan konten dan desain konten media sosial, antara lain persona brand, target audience, serta pesan yang ingin disampaikan kepada audiences.

Buat Strategi Konten Media Sosial dan Desainnya

Selanjutnya, setelah poin-poin pada tips sebelumnya telah ditentukan, Amalia menyarankan untuk menggunakan informasi tersebut untuk membuat strategi konten media sosial usaha Anda.

“Informasi tersebut menjadi acuan kita untuk membuat strategi konten media sosial, baik dari konten maupun desainnya.”

Anda dapat menentukan bagaimana konten Anda akan didesain agar dapat menarik audiences yang telah Anda tetapkan sebelumnya dan bagaimana akhirnya pesan yang ingin Anda sampaikan dapat diterima dengan baik dengan target audiences tersebut.

Menggunakan Jasa Desain Sebagai Bentuk Investasi

Meskipun desain konten adalah salah satu hal yang crucial karena mempengaruhi beberapa hal seperti yang sebelumnya telah disinggung, namun masih banyak yang mengabaikannya. Salah satu faktornya adalah bingung menentukan desain seperti apa yang sesuai untuk media sosial usahanya.

Sebagai solusinya, Amalia menyarankan untuk menggunakan jasa desain sebagai bentuk investasi. Menurutnya berinvestasi pada desain akan memberikan dampak besar jangka panjang pada bisnis.

“Berinvestasi pada desain memang bukan keputusan yang mudah, sebagian malah berpikir kalau spending untuk desain itu tidak memberikan hasil yang nyata. Tapi kalau dilihat dalam jangka waktu menengah dan panjang, serta diiringi dengan berbagai strategi lainnya, impactnya sangat besar pada bisnis,” jelasnya.

Selain itu, menggunakan jasa desain untuk meng-handle desain konten media sosial usaha juga memberikan kemudahan kepada Anda selaku pemilik dan Anda dapat memanfaatkan waktu untuk fokus kepada aspek lain dalam bisnis.

“Banyak aspek yang harus diperhatikan dalam bisnis, bukan hanya marketing, produk, atau service, tapi juga sampai ke finance dan resource lainnya. Mencari jasa desain dengan model penawaran yang sesuai bisa jadi solusi. Urusan desain bisa didelegasikan dan pemilik bisnis bisa fokus ke aspek lain dalam bisnis yang juga nggak kalah penting,” lanjut Amalia.

Desain konten media sosial ternyata memiliki peranan yang cukup penting dalam hal engagement dengan audiences di media sosial bisnis Anda, baik UMKM maupun bisnis skala besar sekalipun. Meskipun sulit, namun desain konten media sosial adalah suatu hal yang wajib Anda pertimbangkan. Jika perlu, Anda juga dapat menerapkan beberapa tips di atas untuk mempermudah pembuatan strategi desain konten media sosial usaha Anda.

Header by Pexel.

Tips dan Hal-Hal yang Harus Dihindari untuk Mendapatkan Penghasilan dari Media Sosial

Di era digital seperti sekarang, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menghasilkan uang, termasuk memonetisasi akun media sosial yang kita punya. Monetisasi media sosial juga merupakan pilihan yang tepat jika Anda merupakan seorang influencer atau content creator.

Apa Itu Monetisasi Media Sosial?

Monetisasi media sosial adalah proses memperoleh penghasilan dari audiens akun media sosial yang dimiliki. Memperoleh penghasilan dari media sosial ini sangat memungkinkan, terutama untuk Anda yang memiliki banyak pengikut aktif dan terbiasa berinteraksi dengan para pengikut Anda.

Lalu, bagaimana cara memulainya? Dan adakah tips untuk melakukan social media monetization ini? Untuk menjawab rasa penasaran Anda, Myre Gustam, Country Manager Impact.com membagikan informasi terkait topik ini yang selengkapnya akan dipaparkan secara lengkap pada artikel ini. Jadi, pastikan Anda membacanya hingga selesai!

Mengapa Monetisasi Media Sosial Itu Penting?

Monetisasi adalah cara seorang content creator mendapatkan penghasilan. Namun, menurut keterangan Myre, monetisasi bukanlah hal yang utama dalam bersosial media, melainkan konten itu sendiri.

“Media sosial adalah ruang di mana bersosialisasi dan keterlibatan komunitas terjadi. Pembuat konten membawa nilai ke ruang ini melalui konten yang bermanfaat dan menarik yang bermanfaat bagi audiens mereka,” ujar Myre.

Konten telah menjadi sarana hiburan dan informasi dari banyak pengguna media sosial. Untuk itu, idealnya, monetisasi dilakukan dengan tetap menghadirkan konten yang menghibur dan memberikan informasi lebih untuk audiens.

Strategi Membangun Akun Media Sosial yang Layak untuk Dimonetisasi

Pada dasarnya, setiap akun media sosial yang Anda miliki berpotensi untuk menghasilkan uang untuk Anda. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun akun media sosial tersebut agar nantinya layak untuk dimonetisasi.

Pertama, identifikasi tujuan awal. Media sosial memang merupakan salah satu platform untuk mencari hiburan. Namun, jika ingin mulai mendapatkan penghasilan dari media sosial, maka pastikan Anda menentukan goal yang akan dicapai di awal. Goal ini bisa berupa membangun branding, membangun komunitas, atau meningkatkan engagement dengan target audiens Anda.

“Anda harus terlebih dahulu mengidentifikasi tujuan yang ingin Anda capai bersama dengan target audiences Anda untuk memahami pendekatan yang perlu Anda lakukan dengan social media campaign Anda nantinya,” kata Myre.

Selain goal, Myre juga mengatakan bahwa memiliki keunikan dan gaya tersendiri sangat penting bagi sebuah akun media sosial. Gaya dan keunikan ini akan membantu menarik audiens dengan minat yang sama dan memudahkan Anda mengembangkan strategi social media campaign yang cocok untuk audiens Anda.

Haruskah Memiliki Followers yang Banyak untuk Monetisasi Media Sosial?

Kemampuan untuk menjangkau audiens dalam jumlah besar adalah salah satu keunggulan yang dapat memudahkan Anda dalam monetisasi media sosial. Namun, terkadang, jumlah tidak selalu menjadi hal yang penting asalkan Anda menjangkau audiens yang tepat.

“Audiens yang besar tidak selalu menghasilkan hasil terbaik untuk brand,” ujar Myre.

Ia juga memaparkan bahwa saat ini tidak jarang brand lebih terbuka untuk bekerja sama dengan nano influencers/content creators (<10K pengikut) dan micro influencers/content creators (10K-75K pengikut). Meski memiliki pengikut dengan jumlah sedikit, nano influencers tetap memiliki kemampuan untuk mempengaruhi audiensnya.

“Sementara selebritas memiliki jangkauan yang lebih luas, pembuat konten yang lebih kecil lebih unggul dalam hal keterlibatan yang berdampak karena mereka cenderung memiliki hubungan yang erat dengan komunitasnya. Jadi, menjangkau audiens tidak hanya tentang mendapatkan lebih banyak perhatian, tetapi juga benar-benar menarik dan terhubung dengan audiens yang tepat,” lanjutnya.

Tips Dalam Monetisasi Media Sosial

Dalam memonetisasi media sosial, Myre juga menyampaikan beberapa tips yang perlu diperhatikan. Di antaranya mengenai personal branding dan bagaimana Anda sebaiknya terhubung dengan brand.

Be Authentic

Hal pertama yang disebutkan Myre ketika berbicara mengenai tips menghasilkan uang dari media sosial adalah menjadi otentik. Menunjukkan diri sendiri dan konten secara otentik akan memudahkan Anda untuk membangun hubungan dengan audiens.

“Saya pikir hal pertama yang harus diperhatikan oleh content creators atau influencers adalah apakah mereka membuat konten dan menampilkan diri mereka secara otentik atau tidak. Membangun hubungan dan kepercayaan dengan audiens mereka adalah kunci untuk kesuksesan dalam pertumbuhan.”

Pahami Value

Menurut Myre, monetisasi sebaiknya dilakukan bersama brand yang memiliki value yang sama. Maka dari itu, sebaiknya Anda sendiri memahami value apa yang ingin Anda pegang dan sebarkan melalui konten atau personal branding.

“Memilik gambaran yang jelas akan value mereka akan memudahkan proses penyelarasan dengan klien atau brand,” ujar Myre.

Myre juga menegaskan bahwa umumnya brand akan senang bekerja sama dengan seseorang yang bersemangat di bidang yang menjadi ketertarikannya.

Monetisasi yang berorentasi pada tujuan, seperti meningkatkan traffic bisnis atau penjualan, adalah salah satu jenis monetisasi yang direkomendasikan oleh Myre dibandingkan monetisasi yang berfokus pada jumlah likes, komentar, dan shares

Ketika content creators dan influencers memiliki value yang sama, maka akan lebih mudah bagi keduanya mencapai tujuan yang diinginkan.

Ketahui Angka dan Data

Angka dan data hasil analisis adalah hal yang penting bagi seorang content creator ataupun influencer. Mengapa? Karena analisis dan data menjadi alat negosiasi terbaik yang bisa digunakan oleh content creators dan influencers dalam membangun kerjasama dengan brand.

Selain sebagai laporan dari performa kerjasama sebelumnya, analisis dan data ini juga penting bagi brand karena memudahkan brand dalam melacak kinerja kolaborasi yang dlakukan.

“Itulah sebabnya brand akan sering beralih ke teknologi untuk mengelola pemasaran influencer mereka karena kesuksesan sering kali diinformasikan oleh data. Selain itu, content creator yang memiliki pemahaman yang kuat tentang data mereka sendiri juga akan memiliki keunggulan meyakinkan merek untuk bekerja dengan mereka,” jelas Myre.

Permudah Akses dengan Brand

Selain menjadi otentik serta memahami value dan data, jangan lupa untuk membuka akses untuk terhubung dengan mudah kepada brand. Faktanya memang ketika content creators atau influencers telah berhasil membangun komunitasnya, akan mudah bagi mereka untuk mulai bekerja sama dengan brand. Namun, bagaimana cara brand dan influencers dapat terhubung?

“Jangan hanya menunggu kesempatan datang, terutama ketika ada banyak program afiliasi dari berbagai brands yang bisa Anda pilih,” ujar Myre.

Alih-alih hanya menunggu hingga brand menemukan Anda, sebaiknya Anda juga secara aktif mempermudah akses brand kepada Anda dengan bergabung ke media partner seperti Impact.com.

Dengan bergabung dengan platform seperti impact.com, konten, audiens, dan metrik penting lainnya akan dapat dilhat oleh berbagai brand dan dijadikan pertimbangan untuk melakukan kerja sama. 

Ketika akhirnya brand berhasil menjangkau dan terhubung dengan Anda, selanjutnya brand akan menentukan tipe monetisasi terbaik untuk Anda.

Hal-Hal yang Harus Dihindari Dalam Monetisasi Media Sosial

Bagi Anda yang tertarik untuk mulai mendapatkan penghasilan dari akun media sosial Anda, Anda juga perlu memperhatikan serta menghindari hal-hal berikut ini.

Bekerja Sama dengan Brand yang Berbeda Value

Seperti yang telah disebutkan di atas, bekerja sama dengan brand yang memiliki core value yang sama akan memudahkan baik influencer dan brand mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk menghindari ketidaksesuaian antara produk atau jasa yang ditawarkan dengan target audiens, influencer atau content creator dapat melakukan sedikit riset mengenai brand tersebut sebelum mulai bekerja sama.

“Hal ini dapat diminimalisir dengan sedikit riset tentang brand sebelum menandatangani kerjasama. Lagi pula, Anda tidak ingin bekerja untuk tujuan yang tidak Anda yakini, atau menjual produk dan layanan yang tidak relevan dengan citra dan target audiences Anda,” jelas Myre.

Berkolaborasi dengan Brand yang Tidak Memiliki Infrastruktur Memadai

Selain value, pastikan juga brand yang akan bekerja sama dengan Anda memiliki infrastruktur untuk berkolaborasi yang memadai. Salah satu contoh infrastruktur yang tidak memadai di sini adalah dokumen syarat dan kesepakatan yang memiliki objectives kurang jelas.

Meski terdengar sepele, namun hal ini nantinya dapat berkembang menjadi masalah yang lebih besar, termasuk dalam mendapatkan bayaran yang adil dan tepat waktu.

“Salah satu cara terbaik untuk melindungi kepentingan tersebut adalah bekerja dengan jaringan dan platform yang akan menguraikan sifat hubungan bisnis dengan jelas sambil menghubungkan Anda ke brand yang tepat untuk media sosial Anda.”

Ternyata untuk mulai mendapatkan penghasilan dari media sosial terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dan dihindari, termasuk dalam membangun akun media sosial itu sendiri.

Menjadi otentik, memahami value dan membuka akses kepada brand adalah tiga hal yang paling ditekankan oleh Myre. Bagaimana? Tertarik mulai menerapkan tips di atas untuk menghasilkan uang dari media sosial?

Tips Mencatat Transaksi untuk Pelaku Usaha Kecil Hingga Menengah

Anda yang sudah memiliki usaha ataupun bisnis sekecil apapun skalanya tentu akan berhubungan dengan urusan pembukuan. Banyak sekali para pebisnis pemula yang kebingungan terkait pencatatan keuangan ini, mulai dari cara mulai, tahapan, hingga tempo waktu yang dilakukan.

DailySocial.id memiliki kesempatan untuk berbincang dengan Head Marketing dari Olsera Indonesia (Aplikasi Kasir), yang memberikan penjelasan dan beberapa tips mengenai pencatatan keuangan bagi Anda yang masih bingung. Berikut adalah penjelasannya.

Seberapa Penting Pencatatan Transaksi Bagi UMKM

Pencatatan keuangan ini sangat penting, karena dengan melakukan pencatatan kita bisa mengetahui pemasukan dan pengeluaran usaha. “Dengan mencatat transaksi para pelaku UMKM, dapat mengetahui keadaan usaha yang dijalankan dari keuntungan atau kerugian yang ditimbulkan,” kata Aldo, Head of Marketing Olsera Indonesia.

Tujuan Pencatatan Transaksi Bagi UMKM

Banyak sekali tujuan dari pencatatan transaksi terutama untuk UMKM, Aldo menjelaskan dalam beberapa poin sebagai berikut.

  • Mengetahui Perkembangan Usaha

Dengan pencatatan transaksi UMKM bisa melihat perkembangan usaha, dari barang yang paling banyak terjual, keuntungan atau kerugian yang didapat, hingga mengetahui barang yang perlu direstock.

  • Mengetahui Analisa Bisnis

Ketika kita mencatat dengan lengkap transaksi yang terjadi, kita bisa menentuka’/n strategi mengembangkan bisnis kita, dari data yang ada. Misalnya dengan mengetahui produk yang paling laris, kita bisa membuat strategi untuk memperbanyak atau menginovasi yang laris tersebut sehingga pendapatan yang didapat bisa maksimal.

Jangka Waktu Pencatatan Transaksi

Sebenarnya tidak ada aturan khusus untuk jangka waktu dari transaksi terjadi dan pencatatannya, tetapi Aldo menyarankan agar pencatatanya dilakukan secara real time, “Alangkah lebih baik pencatatan transaksi dilakukan secara real time, dengan menggunakan aplikasi kasir berbasis cloud seperti di Olsera,” jelas Aldo.

Pencatatan secara real time dalam sistem cloud ini akan memudahkan pemilik usaha untuk mengetahui performa usahanya secara harian, bahkan realtime, di mana pun dan kapanpun.

Langkah-langkah Melakukan Pencatatan Transaksi

Pencatatan transaksi ini memiliki dua cara sebagai berikut.

  1. Manual

Jika pencatatan dilakukan secara manual, diperlukan buku kas, alat tulis, atau menggunakan mesin kasir konvensional. Kemudian setiap ada transaksi dilakukan pencatatan dengan menulis bukti masuk atau keluar uang. Dari bukti transaksi secara real time ataupun dalam jangka waktu tertentu ditulis ke dalam catatan keuangan.

  1. Digital

Saat ini pemilik usaha tidak perlu ketakutan untuk kerepotan mengecek transaksi yang ada secara manual, karena sudah banyak aplikasi yang bisa memudahkan pencatatan transaksi, salah satunya adalah Olsera.

Semua transaksi yang terjadi bisa tercatat secara rapih melalui sistem. Olsera memang hadir untuk UMKM beralih datau go digital, sehingga biaya langganannya sangat terjangkau hanya Rp.2.000/harinya.

Tips Pencatatan Transaksi Dapat Efektif dan Efisien

Aldo selaku Head of Marketing Olsera Indonesia, membagikan dua tips mengenai pencatatan transaksi.

  • Jika usaha UMKM anda masih menggunakan sistem pencatatan manual, Anda bisa beralih pada pencatatan digital. Banyak aplikasi kasir yang murah. Beralih ke pencatatan digital merupakan kunci utama agar pencatatan transaksi yang dilakukan bisa efektif dan efisien
  • Jika UMKM sudah berencana untuk migrasi pencatatan digital, Anda wajib memastikan aplikasinya sudah terjamin kualitasnya. Kualitas di sini merujuk pada laporan transaksi yang  lengkap, fitur yang melimpah, sehingga laporan yang Anda terima memiliki catatan yang baik.

UMKM yang Baru Mulai Wajib Catat Transaksi?

Aldo menjelaskan bahwa pencatatan transaksi ini memiliki banyak manfaat baik untuk strategi pemasaran ataupun meningkatkan motivasi pelaku UMKM untuk terus berinovasi, “Why not? Pencatatan ini memiliki banyak manfaat,” jawab Aldo, ketika ditanya oleh tim DailySocial.id.

Intinya UMKM harus mulai untuk rapi dalam melakukan pencatatan transaksi karena bisa melihat perkembangan dan melakukan inovasi sesuai dengan data riil yang ada di lapangan.

Sekarang, tidak ada lagi kata sulit karena pencatatan bisa dilakukan melalui aplikasi kasir. Salah satunya dengan aplikasi Olsera yang bisa menunjnag kebutuhan pencatatan keuangan Anda.

Seberapa Penting Pencatatan Keuangan Dilakukan oleh UMKM?

Pencatatan keuangan adalah salah satu kegiatan yang wajib dilakukan para pemilik usaha. Karena setiap usaha harus membutuhkan transparansi keuangan bagi banyak pihak.

Namun, banyak sekali usaha terutama UMKM yang kebingungan ataupun menyepelekan pencatatan keuangan ini. DailySocial.id berkesempatan berbincang dengan Adi Harlim Director of Merchant Experience di BukuWarung.

Ketika kita berbicara mengenai UMKM atau orang yang baru mengawali pijakannya untuk menjual sesuatu, maka yang dibutuhkan adalah modal. Sekilas memang seperti tidak ada hubungannya antara modal dengan pencatatan keuangan. Namun, sebenarnya hal ini sangat berkaitan, “Pencatatan yang rapi dan teratur dapat menjadi salah satu alat penilaian kredit atau credit scoring perbankan atas pelaku usaha bisnis skala mikro dan kecil,” Jelas Adi.

Tidak jarang juga UMKM yang tidak memiliki sistem pencatatan keuangan yang baik mengalami kerugian, karena pelaku usaha tidak bisa mengelola keuangan secara tepat. Ada beberapa kasus UMKM mendapatkan banyak penjualan, tetapi tidak mendapatkan keuntungan. Sehingga pencatatan keuangan ini sangat krusial.

Tujuan Pencatatan Transaksi bagi UMKM

Adi membagi tiga tujuan pencatatan transaksi ini ke dalam dua poin:

  • Pencatatan transaksi keuangan membantu pelaku usaha semakin produktif. Karena pelaku usaha mengetahui keadaan usaha dari data keuangan yang ada.
  • Pencatatan transaksi dapat digunakan untuk melihat peluang-peluang usaha yang ada, dan merencanakan pengeluaran untuk mengantisipasi tantangan-tantangan usaha di masa depan
  • Meningkatkan kesempatan pelaku usaha untuk mendapatkan tambahan modal dari Lembaga keuangan formal seperti perbankan, fintech peer-to-peer lending, maupun Lembaga pembiayaan lainnya.

Hal yang Perlu Dipersiapkan dan Langkah-langkah Pencatatan Keuangan

Hal yang Perlu Dipersiapkan

  • Melacak pengeluaran
  • Merencanakan keuangan usaha
  • Memantau stok dan penjualan
  • Memisahkan pengeluarkan pribadi dan pengeluaran usaha
  • Paham biaya rutin bulanan
  • Biaya tahunan
  • Menentukan HPP yang tepat

Langkah-langkah

Adi merekomendasikan para UMKM untuk menggunakan BukuWarung untuk melakukan pencatatan transaksi. Karena para UMKM akn dimudahkan dengan berbagai fitur yang mudah hanya menggunakan gawai. Pengunaan aplikasi BukuWarung ini juga akan membuat transaksi Anda tersistem dengan tampilan yang sederhana dan mudah dipahami.

Pemilik usaha juga wajib mencatat utang piutang yang terjadi, BukuWarung bisa memudahkan hal ini juga karena menyediakan fitur notifikasi tagihan melalui SMS atau WhatsApp yang dikirim ke penyuplai atau pihak lain.

Untuk keperluan usaha pengguna ke seluruh bank dan pembayaran dari pelanggan akan lebih praktis dengan fitur pembayaran digital seperti Bayar dan Tagih serta QRIS. Fitur ini mencatat secara otomatis di pembukuan untuk memudahkan monitoring arus keuangan baik dari sisi transaksi tunai maupun dari non-tunai. Dalam pembayaran digital, BukuWarung bekerjasama dengan mitra yang terdaftar dan diawasi oleh Bank Indonesia.

Waktu Untuk Mencatat Transaksi

“Semakin rajin dan disiplin pelaku UMKM melakukan pencatatan digital, maka mereka akan semakin produktif, karena tugas pencatatan telah terintegrasi real-time secara digital, manajemen data menjadi lebih baik, dan pekerjaan semakin cepat terselesaikan, serta dapat mengetahui untung dan rugi setiap saat. Pengusaha yang rajin mencatat secara digital juga dapat terhindar dari human error seperti lupa atau bahkan salah mencatat,” jelas Adi mengenai waktu pencatatan transaksi.

Tips Agar Pencatatan Transaksi UMKM Bisa Efektif dan Efisien

Agar pencatatan transaksi UMKM bisa lebih efektif dan efisien jika UMK menggunakan platform pencatatan digital, karena lebih mudah dan efisien. Integrasi dengan pembayaran digital juga akan meminamalisir terjadinya salah catat transaksi untuk UMKM, salah satu platform yang bisa digunakan adalah BukuWarung. Selain itu mental displin para UMKM juga

Apakah UMKM yang Baru Perlu Melakukan Pencatatan Transaksi?

“Tentu saja. Berdasarkan studi dari Bank U.S. di tahun 2020, menunjukkan bahwa 82% bisnis kecil gagal dalam lima tahun pertama karena buruknya manajemen arus kas. Sekecil apa pun skala dari sebuah usaha yang dijalankan, setidaknya sediakan sebuah buku kas. Buku kas ini digunakan untuk mencatat uang yang keluar dan masuk yang disertai dengan bukti,” jelas Adi.

Bagaimana TikTok Shop Menjadi Kanal Promosi dan Penjualan yang Efektif untuk UMKM

Seperti yang Anda ketahui, TikTok Shop kini menjadi salah satu platform aktivitas jual-beli online yang banyak digemari para pemilik bisnis online, terutama bisnis pada skala kecil dan menengah. Penggunaan TikTok Shop ini pun dinilai memiliki dampak positif bagi UMKM, khususnya dari segi peningkatan penjualan.

Kali ini, Anda akan diajak untuk menilik lebih dalam terkait dampak yang dihasilkan TikTok Shop bagi UMKM dari sisi UMKM itu sendiri serta dari TikTok selaku pihak yang mewadahi UMKM melalui TikTok Shop.

Dampak TikTok Shop Bagi UMKM

Dalam proses mengetahui dampak TikTok Shop bagi usaha skala kecil dan menengah, UMKM pengguna TikTok Shop menjadi pihak yang sangat penting untuk memberikan informasi terkait hal ini.

Untuk mengetahui apakah ada dampak yang signifikasi dari penggunaan TikTok Shop, Sevine, salah satu UMKM pengguna TikTok Shop membagikan pengalaman dan informasinya untuk Anda.

Jadi, apa saja dampak yang diperoleh Sevine selama menggunakan TikTok Shop?

Mengapa Memilih TikTok Shop?

Salah satu UMKM yang turut menggunakan platform TikTok Shop ini adalah Sevine. Sevine adalah usaha berbasis online di bidang fashion yang menyediakan fashion item berupa totte bag untuk target pasar usia remaja dan dewasa.

Target pasar dari Sevine ini, menurut Rinda selaku Marketing Sevine, menjadi alasan utama bagi Sevine memilih TikTok Shop sebagai salah satu platform penjualan.

“TikTok Shop ini sangat memiliki peluang untuk menjual produk Sevine lebih banyak, karena pengguna tiktok kebanyakan range umur delapan belas sampai dua puluh empat. Nah, itu sama seperti target pasar Sevine,” ujarnya.

Berangkat dari alasan tersebut, Sevine mulai fokus dalam memanfaatkan TikTok Shop. Setelah mengunggah produk ke TikTok Shop, biasanya akun Sevine akan mengunggah 1 hingga 3 konten promosi di TikTok per-harinya.

Apabila konten yang diunggah pada akun Sevine berhasil masuk ke For You Page (FYP), hal tersebut dinilai Rinda menghasilkan dampak yang lebih besar secara organik terhadap branding dan penjualan Sevine.

“Apalagi kalau videonya masuk FYP. Jadinya hasilnya lebih berkali lipat dibanding pakai influencer. Jadi nggak perlu mengeluarkan modal,” kata Rinda.

Dampak dari Segi Penjualan dengan TikTok Shop

Sebelumnya, Sevine hanya mengandalkan penjualan melalui salah satu situs e-commerce. Setelah merambah ke TikTok Shop dan mulai mengunggah konten serta melakukan live sebanyak 3 hingga 4 kali dalam seminggu, diakui Rinda, Sevine mengalami kenaikan penjualan hingga 50% atau bahkan 70% jika video Sevine berhasil masuk ke FYP.

“Kalau untuk penjualannya itu naik sekitar lima puluh persen dari platform e-commerce sebelumnya. Sebelumnya kan cuma pake satu platform, nah abis itu kenaikannya lima puluh sampai tujuh puluh persen.”

Dari hasil yang diperoleh oleh Sevine selama menggunakan TikTok Shop dan juga peningkatan branding Sevine, Rinda menilai bahwa TikTok Shop memberikan banyak dampak positif bagi Sevine.

Kendala dalam Menggunakan TikTok Shop

Jika sebelumnya pembahasan lebih mengarah kepada dampak, lalu bagaimana dengan kemudahan penggunaan? Mengingat pengguna TikTok Shop mayoritas adalah usaha menengah, kecil, atau bahkan yang baru merintis, apakah penggunaan TikTok Shop cukup mudah?

Diakui Rinda, terdapat beberapa hal yang menjadi kendala selama ia mengelola TikTok Shop Sevine, antara lain tidak adanya kategori untuk produk dan benefit gratis ongkir yang hanya bisa dinikmati oleh beberapa akun saja.

“Kalau untuk kendalanya di TikTokshop mungkin fiturnya kurang ada kategori-kategorinya jadi produknya masih pada jadi satu gitu ya. Sama biasanya free ongkir nya nggak semua akun dapet karena masih banyak (pelanggan) yang mengeluh nggak dapet free ongkir jadi larinya ke e-commerce lain untuk checkout,” katanya.

Meskipun terdapat beberapa kendala yang dialami Rinda, namun TikTok Shop masih menjadi andalan bagi Sevine sebagai salah satu platform penjualan karena dinilai sangat efektif dalam meningkatkan branding serta penjualan produk totte bag Sevine.

Bagaimana TikTok Shop Bisa Berdampak bagi UMKM?

Dari informasi yang dibagikan Rinda terkait dampak TikTok Shop bagi Sevine selaku UMKM, Anda tentu dapat melihat banyaknya sisi positif dari TikTok Shop dan bagaimana TikTok Shop memiliki peran yang besar terhadap perkembangan Sevine saat ini.

Lalu, apakah dampak ini adalah hal yang sejak awal memang ingin diciptakan oleh TikTok Shop? Apa yang membuat TikTok Shop menjadi platform yang bisa memberikan dampak  signifikan terhadap UMKM Indonesia?

TikTok Shop merupakan marketplace inovatif yang terintegrasi sepenuhnya ke dalam platform media sosial TikTok. Dengan dukungan fitur-fitur seperti video singkat, tab tampilan produk pada profil, dan live streaming pada aplikasi TikTok, TikTok Shop hadir menyatukan online seller, pembeli, dan  juga kreator.

Pemanfaatan TikTok Shop oleh UMKM

Sebelumnya, Anda telah mengetahui bagaimana pemanfaatan TikTok Shop oleh Sevine dimana Sevine aktif melakukan promosi melalui fitur video singkat dan livestream. Apakah hanya itu yang bisa dilakukan UMKM dengan TikTok Shop?

Selain kedua fitur tersebut, spokesperson TikTok Shop mengatakan UKM juga bisa mengikuti program inkubasi dan pelatihan TikTok Shop Seller Conference yang sebelumnya telah diselenggarakan bulan Juni lalu dan akan kembali diadakan bulan Agustus 2022 ini.

“Dalam program ini, para seller dapat mengikuti workshop dan menjalin networking dengan sesama seller serta kreator.”

Tidak hanya TikTok Shop Seller Conference, pada bulan yang sama, TikTok Shop juga akan mengadakan program fashion exhibition bernama TikTok For You Fashion. Program ini dapat diikuti oleh seller TikTok Shop pada kategori fashion dengan rangkaian acara mulai dari fashion show hingga talkshow bersama kreator yang diadakan di Kota Kasablanka.

Dampak yang Ingin Diciptakan TikTok Shop bagi UMKM

Dengan pemanfaatan fitur-fitur yang dihadirkan TikTok Shop, banyak UKM sangat terbantu dalam hal promosi dan penjualan. Apakah hal tersebut memang goals yang ingin diciptakan TikTok Shop untuk UMKM?

Kepada DailySocial, pihak TikTok Shop membeberkan dampak awal yang ingin diciptakan untuk para pelaku bisnis kecil dan menengah di Indonesia.

Sejak awal, TikTok Shop telah berkomitmen untuk menjadi platform yang dapat membantu UMKM di Indonesia mengembangkan bisnisnya secara digital. Hal ini, menurut spokesperson TikTok Shop, juga sebagai salah satu bentuk kontribusi TikTok dalam membantu pemulihan kondisi ekonomi Indonesia setelah mengalami penurunan di masa pandemi.

“TikTok Shop berkomitmen untuk menjadi platform yang dapat dimanfaatkan para pemilik bisnis lokal, khususnya UKM, untuk mengembangkan bisnisnya di platform digital. Hal ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi di Indonesia pasca pandemi.”

Kemudian, melalui TikTok Shop, para pelaku UMKM juga diharapkan dapat berinteraksi langsung dengan pelanggan dan dapat mengenalkan produknya ke seluruh Indonesia, serta memberikan pengalaman jual-beli yang menghibur. Dampak positif ini juga dikatakan telah dirasakan oleh sebagian besar seller TikTok Shop.

“Hal ini sudah dirasakan oleh sejumlah seller di TikTok Shop yang mengalami peningkatan jumlah penjualan, salah satunya adalah Ayjona Store, seller yang terkenal dengan produk kaftannya, yang berhasil mengalami peningkatan GMV hingga sepuluh kali lipat selama bulan Ramadan tahun ini di TikTok Shop.”

Melihat fakta bahwa adanya peningkatan rata-rata GMV (Gross Merchandise Value) TikTok Shop sebanyak 18 kali lipat sejak Agustus hingga Desember 2021 serta potensi pertumbuhan, TikTok Shop antusias untuk bisa terus berperan dalam membantu peningkatan bisnis UMKM Indonesia secara digital yang juga sejalan dengan program pemerintah 30 Juta UKM Go Digital di 2023.

“TikTok Shop bersemangat untuk mengajak UKM untuk menjadikan platform ini sebagai medium dalam meningkatkan bisnisnya, sejalan dengan program pemerintah yang menargetkan sebanyak 30 juta UKM go digital di 2023, TikTok Shop akan terus membantu UKM untuk menumbuhkembangkan bisnisnya melalui platform TikTok Shop.”

Mengapa TikTok Shop Menjadi Platform yang Efektif untuk UMKM?

Dari komitmen awal TikTok Shop hingga banyaknya pelaku UMKM yang mengandalkan TikTok Shop saat ini mengartikan TikTok Shop berhasil menjadi platform yang efektif dalam meningkatkan penjualan UMKM. Bagaimana hal ini dapat tercapai? Mengapa banyak UMKM akhirnya memilih menggunakan TikTok Shop?

Menurut spokesperson TikTokShop, terdapat tiga hal yang menjadi alasan mengapa TikTok Shop dinilai menjadi platform commerce yang banyak diminati UMKM sebagai tempat jual-beli serta mampu memberikan hasil yang positif bagi UMKM.

Pertama, TikTok Shop merupakan platform jual-beli yang mengusung konsep shoppertainment. Konsep ini adalah sebuah konsep di mana pengguna dapat berbelanja produk-produk menarik sambil menikmati hiburan dari fitur video singkat dan livestream.

Kedua, adanya solusi yang menyatukan seller, konsumen, dan kreator pada TikTok Shop sehingga memperluas jangkauan pasar sebuah bisnis.

“TikTok Shop menyediakan solusi satu atap yang menyatukan penjual, pembeli, dan kreator online dalam satu platform. Hal ini memudahkan para UKM untuk menjangkau pasar atau audiens yang lebih luas melalui video singkat, livestreaming dan tampilan showcase produk di profil seller.”

Ketiga, TikTok Shop memfasilitasi UKM dengan program pelatihan dan edukasi seperti program TikTok Shop Seller Conference yang akan diselenggarakan pada Agustus 2022 bersamaan dengan peringatan Hari UKM Nasional.

Setelah mengetahui apa yang menjadi tujuan awal TikTok Shop dan apa yang dirasakan oleh UMKM pengguna TikTok Shop saat ini, dapat dilihat bahwa TikTok Shop berhasil membawa dampak yang positif bagi UMKM serta memiliki peran besar dalam perkembangan bisnis setiap UMKM yang tergabung sebagai seller TikTok Shop.

Kemudahan branding dan peningkatan penjualan adalah dua hal yang membuat banyak UKM mengandalkan TikTok Shop sebagai salah satu platform commerce bisnisnya. Salah satunya adalah Sevine.

Kiat Scale Up Bisnis Beserta Tipsnya, Ronald: Tidak Perlu Tergoda Ikutan Trend, Instant Itu Cenderung Rentan

Istilah scale up mungkin sudah tidak asing lagi bagi Anda pelaku bisnis. Setiap bisnis pasti berharap untuk bisa melakukan scale up. Namun, nyatanya, tidak semua bisa mengeksekusinya dengan baik. Lalu, sebenarnya bagaimana cara untuk melakukan scale up bisnis dengan baik?

Ronald Sipahutar, Country Manager Borong Indonesia, membagikan beberapa tips dan cara melakukan scale up untuk bisnis dari berbagai skala, baik UMKM maupun skala besar sekalipun. Tapi, sebelum itu, simak terlebih dahulu pengertian dari istilah scale up menurut Ronald.

Apa Itu Scale Up?

Secara umum, kata atau istilah scale up ini artinya adalah berkembang. Namun, dalam bisnis, scale up memiliki arti berkembang dalam berbagai bentuk, seperti memperluas cakupan layanan, memperbesar volume produksi, dan menambah jenis layanan. Ronald juga memberikan contoh untuk masing-masing bentuk perkembangan tersebut.

“Memperluas cakupan layanan, misalnya dari penjualan hanya sekitar rumah, sekarang berkembang sekelurahan atau sekecamatan. Memperbesar volume produksi, misalnya selama ini hanya produksi PO based, kemudian kuota per 1000 pack. Menambah jenis layanan, sebelumnya hanya melayani pembelian retail satuan, kemudian mulai menyediakan layanan B2B atau catering untuk F&B,” tuturnya.

Dalam kata lain, scale up dalam bisnis merupakan sebuah strategi untuk mengembangkan bisnis, baik dari segi penjualan, produksi, atau layanan.

Kapan Sebuah Bisnis Harus Melakukan Scale Up?

Ronald mengatakan bahwa terdapat satu hal yang bisa menjadi tanda sebuah bisnis perlu melakukan scale up, yakni ketika growth sales mulai mengalami stagnan.

“Saat market yang mereka layani saat ini sudah mulai masuk tahap mature, yang biasanya ditandai dengan growth penjualan yang mulai mengecil dan cenderung stagnan. Dimana ini artinya frekuensi pembelian sudah mendekati maksimal atau maximum wallet share customer sudah mentok,” ujarnya.

Jadi, ketika jumlah penjualan menurun atau bertahan di angka yang sama, di situlah sebuah bisnis perlu melakukan scale up dari segi penjualan, produksi, atau layanan agar bisa meningkatkan pertumbuhan penjualan atau setidaknya bertahan di market yang sudah ada.

Tahapan Persiapan Scale Up untuk Bisnis

Di atas telah disebutkan bahwa dalam tidak sedikit bisnis yang gagal dalam melakukan scale up. Hal itu mungkin dikarenakan kurangnya persiapan matang sebelum proses eksekusi scale up.

Menurut Ronald, sebelum melakukan scale up, terdapat beberapa aspek yang perlu di-assess sebagai persiapan. Beberapa aspek tersebut kemudian ia bagi menjadi dua, yaitu aspek internal dan eksternal.

Asesmen Aspek Internal

Aspek internal merupakan aspek yang terdapat di dalam bisnis. Melakukan asesmen terhadap aspek internal akan membantu suatu bisnis untuk bisa menilai apakah bisnis tersebut sudah siap atau belum untuk melakukan scale up.

Ronald menyebutkan aspek internal yang perlu dinilai oleh suatu bisnis sebelum melakukan scale up adalah kemampuan atas 3C, capital, capacity, dan capability.

Pertama adalah capital atau modal. Perhitungan modal sangat penting untuk dilakukan oleh bisnis sebelum memutuskan untuk melakukan scale up. Hal ini dikarenakan scale up juga memiliki resiko gagal.

“Apakah kita punya “nafas” untuk membuka market baru misalnya. Karena ingat, langkah ini pasti punya resiko yang artinya bisa jadi failed. Untuk itu mesti dilakukan kalkulasi, untuk tau kapan mesti stop atau lanjut,” kata Ronald.

Kedua, capacity. Capacity ini mencakup kemampuan produksi, jaringan supply chain yang dimiliki, hingga supporting system. Melakukan scale up berarti adanya harapan akan peningkatan penjualan yang mana juga berarti peningkatan jumlah barang keluar. Untuk itu, sangat penting bagi bisnis dapat memastikan bahwa ia bisa memenuhi stok yang diminta.

“Ini tidak hanya soal kemampuan produksi, namun juga keberlangsungan supply dari vendor kita serta jaringan supply chain yang kita miliki. Biasanya ini suka terlupakan sehingga tak jarang saat scale up dimulai tiba-tiba nggak ada stok. Termasuk apakah kita didukung oleh teknologi atau system yang bisa support perkembangan kita. Tanpa itu, cost of growth kita bisa tidak terkontrol.”

Ketiga, capabillity. Asesmen capability ini merujuk kepada penilaian kemampuan atau kesanggupan SDM untuk mengimplementasikan rencana untuk scale up. Scale up bukan berarti hanya menjangkau market baru, tapi juga mempertahankan market yang ada saat ini.

“Apakah kita punya people yang bisa lead dan implementasi ini? Karena scale up artinya current market mesti tetap terjaga saat kita masuk ke market baru,” ujar Ronald.

Asesmen Aspek Eksternal

Pada aspek eksternal, sebuah bisnis perlu melakukan asesmen terhadap Total Available Market (TAM) dan Service Available Market (SAM).

Total Available Market (TAM) merupakan istilah yang merujuk kepada besaran total market potensial. Dengan begitu, sebuah bisnis bisa mengetahui potensi growth yang dapat dijangkau dengan scale up.

Setelah mengetahui Total Available Market, selanjutnya perlu dilakukan penilaian mengenai seberapa besar Service Available Market. Service Available Market (SAM) adalah besaran market yang bisa kita ambil pertama kali dengan melihat kemampuan 3C yang dimilki. Pastikan besaran SAM dapat mendukung basic fundamental growth agar memudahkan proses menjangkau TAM yang tersisa.

Lakukan Pilot Project

Pilot project merupakan proyek percontohan yang biasanya dilakukan sebagai pengujian atau trial. Dalam strategi scale up bisnis, istilah ini merujuk kepada uji coba scale up sebelum nantinya mengeluarkan full effort. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir resiko yang mungkin terjadi.

“Pastikan kedua hal tersebut (TAM dan SAM) diukur dengan data. Sangat recommend untuk lakukan pilot project sebelum full blown effort dikeluarkan,” kata Ronald.

Tips Melakukan Scale Up untuk UMKM

Scale up tidak hanya bisa dilakukan untuk bisnis dengan skala besar, tapi juga untuk skala kecil dan menengah selama bisnis tersebut siap dengan memperhatikan beberapa aspek yang telah dijelaskan di atas.

Namun, untuk UMKM, Ronald memberikan tips untuk selalu melakukan scale up secara bertahap. Hal ini dapat menjadi cara untuk mengurangi resiko.

“Tips untuk scale up adalah biasakan menggunakan milestone alias bertahap. Ini untuk managing resiko dan memastikan bahwa setiap kali kita scale up, kita benar benar menguasai market-nya. Jangan hanya sekedar ada karena akan jadi sasaran empuk kompetitor,” jelasnya.

Ronald juga memberikan contoh scale up secara bertahap untuk UMKM. Misalnya saat ini penjualannya hanya berfokus di lingkungan komplek, selanjutnya lebarkan sayap untuk menargetkan ke satu kelurahan, kemudian satu kecamatan, hingga dapat mudah menjangkau se-Indonesia.

Apakah Scale Up Membutuhkan Modal Besar?

Jika berbicara tentang rencana mengembangkan bisnis, beberapa dari Anda mungkin langsung bertanya-tanya berapakah modal yang diperlukan? Apakah membutuhkan modal yang besar?

Asumsi scale up membutuhkan modal besar memang telah menjadi asumsi umum. Namun, Ronald berpendapat bahwa scale up tidak selalu membutuhkan modal besar. Semua tergantung pada jenis scale up yang akan dilakukan.

“Tergantung keputusan dari scale up. Biasanya yang butuh modal cukup besar jika scale up menyangkut capacity, karena ini selalu impact dengan pembelian aset.”

Selain itu, melakukan scale up secara bertahap juga bisa menjadi solusi agar modal yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Dengan menggunakan milestone, biaya yang dikeluarkan juga akan naik secara bertahap.

Sebaliknya, jika langsung melakukan scale up besar-besaran, maka biaya yang dibutuhkan juga akan langsung besar dengan resiko yang sama besarnya.

“Tidak perlu tergoda untuk ikut trend tiba tiba besar, karena instant itu cenderung rentan akibat tidak memiliki fundamental yang kuat untuk mendukung size yang cenderung besar,” ujar Ronald.

Itu dia kiat-kiat melakukan scale up bisnis ala Ronald. Kesempatan scale up ini terbuka untuk siapa saja, baik untuk bisnis kecil, menengah, maupun besar. Hal yang terpenting adalah selalu melakukan persiapan matang sebelum mengimplementasikannya, serta lakukan secara bertahap. Dengan begitu, resiko dapat diminimalisir dan beban modal tidak terlalu besar.

Jangan lupa juga untuk selalu memanfaatkan teknologi digital untuk memudahkan proses scale up di era digital seperti sekarang.