Garena Batalkan Turnamen Free Fire World Series (FFWS) 2021

Kabar mengejutkan datang dari kancah esports Free Fire. Turnamen terbesar tahunan bertajuk Free Fire World Series (FFWS) 2021 diberitakan batal. Turnamen yang mempertemukan tim-tim Free Fire terbaik dari seluruh dunia tersebut sebetulnya direncanakan akan digelar pada bulan November 2021 mendatang di Meksiko.

Kabar batalnya ajang FFWS 2021 ini diberitakan langsung oleh Garena selaku sang publisher. Alasan utama pihak Garena membatalkan FFWS 2021 adalah pandemi COVID-19 yang tidak kunjung mereda. Pihak Garena bercita-cita dapat menghadirkan turnamen esports offline internasional yang menyenangkan namun tetap aman bagi Survivors di seluruh dunia.

Garena juga sebetulnya telah mencoba mempertimbangkan seluruh opsi yang dapat dilaksanakan dengan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan seluruh pihak yang terlibat dalam FFWS 2021. Namun keputusan pembatalan FFWS 2021 harus diambil.

Meskipun begitu Garena masih berusaha menyajikan kompetisi-kompetisi esports Free Fire lainnya. Saat ini Garena juga sedang menggelar berbagai turnamen Free Fire tingkat nasional. Salah satu contohnya adalah turnamen Free Fire Master League (FFML) Season 4 dan Free Fire Indonesia Master (FFIM) 2021 di Indonesia. Turnamen ini digelar pada bulan Agustus hingga Oktober 2021 mendatang dan diikuti oleh 36 tim Free Fire terbaik di Indonesia. Total hadiah yang diperebutkan dalam turnamen ini mencapai Rp2,3 miliar.

Turnamen-turnamen Free Fire tingkat internasional memang terhambat karena pandemi COVID-19 di tahun 2020 hingga 2021 ini. Beberapa turnamen harus ditunda, dibatalkan, bahkan diubah sistemnya menjadi online.

Turnamen Free Fire tingkat internasional terakhir yang digelar oleh Garena adalah FFWS 2021 Singapore yang digelar pada bulan Mei 2021 kemarin. Turnamen ini diikuti oleh 18 tim Free Fire terbaik di dunia. Indonesia sendiri mengirimkan 2 wakilnya dalam turnamen FFWS 2021 Singapore kemarin yakni EVOS Divine dan First Raiders Bravo. Sayangnya kedua tim tersebut tidak mampu berbicara banyak dan hanya mampu menempati posisi 8 dan 11 klasemen akhir FFWS 2021 Singapore. Turnamen yang memperebutkan total hadiah sebesar US$2 juta atau sekitar Rp28 miliar ini berhasil dimenangkan oleh Phoenix Force dari Thailand.

Kurang Memuaskan di Musim 2021, BOOM Esports Dota 2 Berencana Rombak Timnya

Kabar mengejutkan datang dari tim esports Dota 2 terbesar di Indonesia yakni BOOM Esports. Melalui unggahan video, sang CEO Gary Ongko Putera mengungkapkan bagaimana nantinya masa depan tim mereka.

Di season yang baru nantinya selepas pagelaran TI10 diadakan, BOOM Esports berencana merombak tim mereka. Gary juga mengatakan akan melepas 3 pemainnya yakni Dreamocel, Hyde, dan Khezcute. Dreamocel dan Hyde sepertinya akan melajutkan karir profesional Dota 2 di tim lain. Sementara Khezcute memutuskan untuk pensiun setelah 4 tahun berkarir bersama BOOM. Dengan begitu, squad dari BOOM Esports hanya tersisa 2 pemain saja yaitu Mikoto dan Fbz.

Seperti yang kita ketahui, performa BOOM Esports tahun ini tidak begitu baik. BOOM Esports memulai perjalanan DPC musim ini di upper bracket SEA bersama tim-tim Dota 2 terbaik di Asia Tenggara. 2 turnamen DPC musim ini yang mereka jalani tidak berbuah manis. BOOM Esports hanya mampu menempati peringkat 5 klasemen Dota Pro Circuit 2021: Season 1 – Southeast Asia Upper Division dan peringkat 7 di Dota Pro Circuit 2021: Season 2 – Southeast Asia Upper Division. Dengan hasil tersebut, BOOM Esports akan terdegradasi ke Lower Division untuk gelaran DPC musim depan.

Image Credit: BOOM Esports

Sebetulnya BOOM Esports berusaha memperbaiki performa buruk mereka di akhir musim. BOOM Esports mengikuti turnamen BTS Season 6: SEA dan TI10 SEA Qualifier. Pada BTS Season 6: SEA BOOM Esports menjadi runner-up turnamen. Sementara pada kualifikasi TI10, BOOM Esports hanya mampu menempati posisi ketiga setelah dikalahkan oleh TNC Predator dengan skor 2-1 di final lower bracket. Sayangnya hasil tersebut masih dirasa kurang memuaskan untuk BOOM Esports.

Masih menjadi misteri bagaimana squad BOOM Esports ke depannya. CEO BOOM Esports juga menambahkan bahwa dia masih berusaha merekrut 3 pemain baru. Ada kemungkinan bahwa pemain dari luar negeri akan direkrut untuk melengkapi squad BOOM Esports di musim depan.

Kita lihat saja bagaimana squad BOOM Esports di musim Dota 2 2022 mendatang. Apakah wajah-wajah baru yang hadir mampu meningkatkan performa tim? Saat ini mereka juga harus berjuang dari babak Lower Division terlebih dahulu. BOOM Esports yang berusaha menggunakan “full Indo squad” dirasa tidak mampu bersaing menuju pentas tertinggi, The International. Apakah nantinya perjuangan tim selama lebih dari 4 tahun ini nantinya akan terbayar di musim depan?

31 Kampus Lolos Babak Kualifikasi TikTok FIGHT Campus Legend 2021

Turnamen atau kompetisi esports skala universitas dengan tajuk TikTok | FIGHT Campus Legend telah merampungkan fase kualifikasinya. Sebanyak 31 tim berhasil lolos ke babak grup dari total 40 tim yang terdaftar.

Fase kualifikasi berakhir tepat pada Jumat (13/08) lalu yang melewati proses seleksi sangat ketat. Setidaknya, ada 320 tim dari 293 kampus yang terdaftar dengan 31 kampus yang lolos untuk kembali bertanding di babak grup ajang FIGHT Campus Legend 2021.

Operation and Marketing Manager Forest Interactive, Vita Paulina selaku penyelenggara juga bercerita bahwa proses pertandingan di babak kualifikasi sangat sengit. Para peserta juga sangat suportif dalam menjalani rangkaian acara turnamen antar kampus yang pertama dari FIGHT Esports, platform esports di bawah naungan Forest Interactive. 

“Kami mengapresiasi semangat dan antusiasme peserta turnamen maupun suporter tim yang telah bertanding. Seluruh peserta menunjukkan sikap suportif. Mereka selalu hadir tepat waktu di setiap pertandingan dan technical meeting. Bahkan penonton yang tidak ikut pertandingan pun menantikan livestream dan aktif berkomentar setiap minggunya,” pungkas Vita. 

Sumber: Forest Interactive

Pertandingan kualifikasi di ajang kali ini juga menujukkan hal-hal menarik, seperti dominasi tim esports dari kampus luar area pulau Jawa. Salah satu tim tersebut adalah Poltek Negeri Pontianak yang mampu melaju ke babak grup setelah menyingkirkan Universitas Surabaya.

“Salah satu momen yang paling mengesankan ada di minggu keenam saat tim Univeristas Trisakti melawan Universitas Langlangbuana. Pertandingannya berlangsung sengit! Keduanya piawai dalam pertandingan. Pertandingan tersebut layak untuk ditonton ulang sebagai referensi bagi tim esports kampus lainnya,” ujar Axel Arkenzo, Caster Livestream TikTok | FIGHT Campus Legend.

Berikut daftar nama Universitas yang berhak melaju ke babak grup yang akan berlangsung 19 Agustus sampai 7 Oktober:

  • Universitas Gadjah Mada 
  • Institut Pertanian Bogor 
  • UPN Veteran Jawa Timur 
  • Universitas Sumatera Utara 
  • Universitas Tanjungpura 
  • Universitas Hassanudin 
  • Binus University 
  • Universitas Negeri Makassar 
  • Univeristas Pasundan 
  • Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai 
  • Universitas Gunadarma 
  • UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 
  • Universitas Surabaya 
  • Politeknik Negeri Pontianak 
  • Telkom University 
  • Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 
  • Politeknik Negeri Malang 
  • Universitas Pekalongan 
  • Universitas Tarumanagara 
  • Universitas Jenderal Achmad Yani 
  • Universitas Halu Oleo 
  • Universitas Budi Luhur 
  • Trisakti School of Management 
  • Universitas Langlangbuana 
  • IAIN Surakarta 
  • Universitas Kristen Indonesia 
  • Universitas Syiah Kuala 
  • Universitas Muhammadiyah Surakarta 
  • UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 
  • UPN Veteran Jakarta 
  • Universitas Udayana 

Angga Anugrah Putra, Head of Operations, TikTok Indonesia mengatakan, “Antusiasme peserta maupun penonton pada turnamen TikTok | FIGHT Campus Legend ini menunjukan komunitas gamers dan pecinta esports di TikTok tumbuh dan berkembang. Kami berharap TikTok dapat terus menjadi platform yang membuka kesempatan bagi komunitas ini untuk menjangkau audiens baru yang lebih luas, ditemukan bakatnya, dan tetap terhibur.” 

Turnamen kali ini juga terselenggara atas kerjasama FIGHT Esports dengan TikTok, serta didukung oleh Axis, Top Coffee, Lazada, Wallet Codes, Moonton Indonesia, Yamaha, NYK Nemesis, dan EVOS Esports.

Jika tertarik untuk mengikuti keseruan jalannya pertandingan, Anda bisa ditonton langsung secara eksklusif via Tiktok @fightesportsid. 

Melalui livestream eksklusif di TikTok @fightesportsid, penonton atau supporter juga berkesempatan memenangkan beragam hadiah seperti Wallet Codes Points rewards yang dapat ditukar dengan voucher game di aplikasi Wallet Codes dan pulsa serta paket data dari Axis. 

Selain itu, di akhir pertandingan akan diumumkan tiga tim pemenang dengan pembagian sebagai berikut:

  1. Juara Pertama: Rp 15 juta
  2. Pemenang Kedua: Rp 12 juta,
  3. Pemenang Ketiga: Rp 10 juta.  

Informasi lengkap tentang tata cara mendaftar dan proses perlombaan bisa dilihat di Instagram mapun TikTok @fightesportsid atau www.fightesports.com. 

PUBG Mobile Becomes the Fourth Game Contested at PON XX Papua 2021

The Indonesian Esports Executive Board (PBESI) has announced the addition of PUBG Mobile to the game lineup for the PON XX Papua 2021 Esports Exhibition. PUBG Mobile joins Free Fire, Mobile Legends, and eFootball PES 2021 as the fourth game.

“PUBG Mobile will also be contested in the PON XX Papua 2021 Exhibition along with the three previous games: Free Fire, Mobile Legends, and eFootball PES 2021,” said PBESI Secretary-General Frengky Ong in a virtual press conference, Tuesday (24/8/2021).

Lokapala as friendly match game at PON XX Papua 2021

PBESI to support Lokapala as one of the original “Made in Indonesia” games by featuring it in the PON XX Papua 2021 as a friendly-match game. Image Credit: Dewaggnews

In addition, PBESI also ensures that there will be friendly matches of the Lokapala: Saga of the Six Realms game, taking place concurrently with the esports exhibition.

“The inclusion of Lokapala as a friendly match in the XX PON Papua 2021 Exhibition cannot be separated from the aspirations and enthusiasm of the esports community who want this local game to be presented.

This is also the realization of PBESI’s support for the local game development industry. We believe that the national game industry has great potential to go internationally, so we must always support [the game] together,” said Commissioner General Pol. Drs. Bambang Sunarwibowo, S.H., M.Hum.

PBESI to include Tencent’s PUBG Mobile as the fourth esports game of PON XX Papua 2021

Image Credit: Duniagames

As previously announced, esports will be contested for the first time as an exhibition sport at PON XX Papua 2021. Originally, PBESI stated last week that PON XX would include just three games: Free Fire, Mobile Legends, and eFootball PES 2021.

To accommodate Indonesian gamers’ ambitions while also attracting more exceptional athletes in the esports ecosystem, PBESI chose to add PUBG Mobile in the esports exhibition at the XX PON 2021.

Aswin Atonie, Country Manager of Tencent Games, expressed Tencent’s gratitude to PBESI for helping esports to get into PON (Indonesian National Sports Week) for the first time, and at the same time, by adding PUBG Mobile.

“We are very grateful to PBESI for assisting esports in passing for PON XX 2020 for the first time. Tencent Games recognizes that PON is the country’s biggest and most renowned sporting event and is prepared to fully assist the success of PON XX 2020 “Aswin Atonie, Tencent Games’ Country Manager, said.

Cover photo courtesy of Duniagames

Data Penonton DPC 2021 di Eropa, Tiongkok, CIS, Asia Tenggara, dan Amerika

Pada awal 2021, Valve merombak format Dota Pro Circuit. Salah satu perubahan yang Valve lakukan adalah mengurangi jumlah kompetisi Major yang diadakan. Sekarang, dalam satu tahun, hanya ada dua turnamen Major yang digelar. Tim yang maju ke turnamen Major ditentukan berdasarkan performa mereka di Regional Leagues, yang diadakan sebagai pengganti kompetisi Minor.

Dalam satu kompetisi Major, akan ada 18 tim yang bertanding. Berikut pembagian slot dari masing-masing kawasan:

Eropa – 4 slot
Tiongkok – 4 slot
Asia Tenggara – 3 slot
Commonwealth of Independent States (CIS) – 3 slot
Amerika Utara – 2 slot
Amerika Selatan – 2 slot

DPC 2021 diakhiri dengan digelarnya WePlay AniMajor pada Juni 2021. Menurut Esports Charts, walau format baru DPC ini menuai kritik dari para atlet esports, ia berhasil meningkatkan viewership dari DPC 2021. Berikut data lengkap mengenai viewership dari DPC 2021.

Viewership di Asia Tenggara dan Tiongkok

Untuk kawasan Asia Tenggara dan Tiongkok, DPC Season 2 lebih sukses daripada Season 1. Hal ini terlihat dari pertumbuhan viewership pada Season 2. Namun, besar pertumbuhan viewership dari DPC 2021 pada Season 2 tidak terlalu signifikan.

DPC 2021 Season 1 untuk kawasan Asia Tenggara berhasil mendapatkan total hours watched sebanyak empat juta jam. Pada Season 2, angka ini naik menjadi 4,6 juta jam. Dari segi jumlah average viewers, pada Season 1, jumlah penonton rata-rata DPC di Asia Tenggara mencapai 42 ribu penonton. Dan pada Season 2, jumlah penonton rata-rata naik sedikit menjadi 48,9 ribu orang. Kabar baik bagi Indonesia, BOOM Esports masuk dalam daftar lima tim esports terpopuler di DPC Season 1 dan Season 2 untuk Asia Tenggara.

Lima tim terpopuler dari DPC 2021 Season 2. | Sumber: Esports Charts

Di Tiongkok, DPC 2021 Season 1 berhasil mendapatkan 2,4 juta jam hours watched dan 75,6 ribu peak viewers. Pada Season 2, total hours watched dari DPC Tiongkok naik menjadi 2,7 juta jam dan jumlah peak viewers naik menjadi 78,4 ribu orang. Secara umum, viewership DPC Asia Tenggara lebih tinggi daripada DPC Tiongkok. Meskipun begitu, ada satu pengecualian.

Statistik viewership DPC 2021 Tiongkok dan SEA. | Sumber: Esports Charts

Viewership DPC Tiongkok berhasil mengalahkan viewership dari DPC Asia Tenggara satu kali, yaitu pada Season 2 minggu ke-5. Ketika itu, jumlah hours watched dari DPC Tiongkok melampaui jumlah hours watched dari DPC Asia Tenggara. DPC Tiongkok berhasil mendapatkan total hours watched sebanyak 613 ribu jam, sementara DPC Asia Tenggara hanya 472 ribu jam. Kemungkinan, hal itu terjadi karena pada minggu ini, tim-tim Tiongkok tengah bertanding dengan satu sama lain.

Viewership di Eropa dan CIS

Jika dibandingkan dengan empat region lainnya, kawasan Eropa dan Commonwealth of Independent States (CIS) memiliki penonton paling banyak. Buktinya, jumlah hours watched dari DPC 2021 di Eropa untuk Season 1 dan 2 mencapai 23,5 juta jam. Sementara di CIS, total hours watched dari dua musim DPC 2021 mencapai 11,1 juta jam.

Secara keseluruhan, Season 2 dari DPC 2021 untuk kawasan Eropa dan CIS juga lebih baik daripada Season 1. Pada Season 1 minggu pertama, jumlah peak viewers di kawasan Eropa hanya mencapai 175 ribu orang dan di CIS hanya 100 ribu orang. Pada Season 2 minggu pertama, angka ini naik menjadi 233 ribu orang untuk kawasan Eropa dan menjadi 130 ribu orang untuk kawasan CIS.

Menariknya, seiring dengan berjalannya DPC 2021 Season 2, jumlah penonton justru semakin bertambah. Untuk kawasan Eropa, Season 2 minggu ke-6, jumlah peak viewers mencapai 320 ribu orang, naik 37% dari jumlah peak viewers pada minggu pertama. Sementara di CIS, jumlah peak viewers pada minggu ke-5 naik 24%, menjadi 162 ribu orang. Namun, pada minggu ke-6, jumlah peak viewers untuk DPC 2021 CIS kembali turun, menjadi 128 ribu orang.

Statistik viewership DPC 2021 Eropa dan CIS. | Sumber: Esports Charts

Dari segi hours watched, DPC Season 2 juga lebih sukses daripadam usim pertama. Di Eropa, total hours watched dari DPC 2021 Season 1 hanya mencapai 9,8 juta. Sementara pada Season 2, angka itu naik menjadi 13,7 juta jam. Hal yang sama juga terjadi di CIS. Jumlah hours watched dari DPC 2021 Season 2 untuk kawasan CIS mencapai 5,6 juta jam, sedikit lebih banyak daripada total hours watched pada Season 1, yang hanya mencapai 5,5 juta jam.

Tren hours watched untuk DPC 2021 di Eropa dan CIS berkebalikan dengan tren peak viewers. Jika jumlah penonton rata-rata justru naik seiring dengan berjalannya pertandingan, tren hours watched justru menurun. Pada Season 1 minggu pertama, jumlah hours watched dari DPC 2021 Eropa mencapai 2 juta jam. Namun, pada akhir musim, jumlah hours watched justru turun menjadi 1,4 juta jam. Hal ini juga terjadi di CIS. Pada akhir musim pertama, total hours watched dari DPC 2021 CIS hanya 654 ribu jam, turun dari 705 ribu jam pada awal musim.

Viewership di Amerika Utara dan Amerika Selatan

Pada DPC 2021, kawasan Amerika terbagi menjadi Amerika Utara dan Amerika Selatan. Menurut Esports Charts, secara umum, viewership untuk DPC 2021 Season 2 di Amerika Selatan lebih baik daripada Season 1. Namun, di Amerika Utara, viewership pada Season 2 justru mengalami penurunan. Pada Season 2, jumlah hours watched dari DPC Amerika Utara hanya mencapai 1,8 juta jam, turun dari 2,1 juta jam pada Season 1.

Statistik viewership DPC 2021 untuk Amerika Utara dan Selatan. | Sumber: Esports Charts

Sementara itu, pada DPC 2021 Season 1, viewership untuk kawasan Amerika Selatan jauh lebih rendah dari Amerika Utara. Namun, pada musim kedua, viewership dari Amerika Selatan mulai menyamai Amerika Utara. Pada Season 2, total hours watched dari DPC 2021 Amerika Selatan mencapai 2 juta jam. Sementara jika digabungkan dengan Season 1, total hours watched dari DPC 2021 untuk kawasan Amerika Selatan mencapai 3,85 juta jam.

Tim Esports Terpopuler di DPC 2021

Selain mengumpulkan data tentang viewership dari DPC 2021, Esports Charts juga mengumpulkan informasi tentang tim-tim Dota 2 yang paling banyak ditonton. Dua metrik yang digunakan oleh Esports Charts adalah hours watched dan average viewers. Berdasarkan dua tolok ukur itu, tim paling populer di DPC 2021 adalah Nigma. Tim tersebut berhasil mendapatkan total hours watched sebanyak 18 juta jam. Sementara jumlah penonton rata-rata dari tim yang dipimpin oleh Kuro Salehi Takhasomi alias KuroKy mencapai 182 ribu orang. Pada puncaknya, ada 497 ribu orang yang menonton Nigma.

Lima tim terpopuler di DPC 2021 berdasarkan hours watched. | Sumber: Esports Charts

Posisi tim terpopuler kedua diduduki oleh Evil Geniuses. Tim asal Amerika Utara ini adalah satu-satunya tim yang bisa menyaingi popularitas Nigma. Sepanjang DPC 2021, EG berhasil mendapatkan 16,9 juta jam hours watched dan 176 ribu average viewers. Jumlah peak viewers dari EG bahkan lebih besar dari Nigma, mencapai 645 ribu orang. Dari segi hours watched, tim terpopuler ketiga adalah PSG.LGD (13,9 juta jam hours watched), diikuti oleh Team Secret (12,2 juta jam hours watched), dan Vici Gaming (12,1 juta jam hours watched).

Lima tim terpopuler di DPC 2021 berdasarkan average viewers. | Sumber: Esports Charts

Jika kita menggunakan average viewers sebagai tolok ukur, Nigma masih menjadi tim paling populer, dengan jumlah penonton rata-rata mencapai 182,2 ribu orang. Posisi kedua juga masih ditempati oleh Evil Geniuses, yang memiliki jumlah penonton rata-rata sebanyak 176,3 ribu orang. Sementara posisi ketiga, keempat dan kelima agak berubah. Team Secret ada di posisi ketiga, dengan average viewers sebanyak 172,2 ribu orang, sementara OG, yang memiliki average viewers sebanyak 160,5 ribu, ada di posisi ke-4, dan Virtus.pro ada di posisi ke-5 dengan jumlah penonton rata-rata sebanyak 144,6 ribu orang.

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Esports Charts

LoL World Championship 2021 will be Hosted in Europe instead of China

Previously, according to a report by Upcomer, League of Legends developer Riot Games is preparing to announce the relocation of the League of Legends 2021 World Championship from China to Europe, making a return to the other side of the world that has not hosted the Worlds championship since 2019.

Now, it’s confirmed by Riot’s John Needham that Worlds 2021 will be moved to Europe. Although, there is no exact location so far.

According to sources close to Riot Games, the move was made because Riot had problems arranging travel for production teams to China, albeit the decision was made recently. League Championship Series teams competing for a place at Worlds were still attempting to obtain permits to enter China as of Friday, league sources said.

This is the second year in a row that Worlds will be impacted by the COVID-19 pandemic. Originally, the 2021 competition was scheduled to take place in North America, but owing to the global problem, Riot decided last year to offer China the opportunity to host again with fans.

Originally, the League of Legends 2021 World Championship was intended to be a multi-city event in China, with tournament stages spread throughout Shanghai, Qingdao, Wuhan, Chengdu, and Shenzen, with the finals hosted in the latter city.

Worlds will return to Europe after a one-year hiatus. As of now, nine teams have qualified for the 2021 World Championship. DWG KIA, Gen.G, and T1 will take three of the four places representing League of Legends Champions Korea. Team Liquid, 100 Thieves, and Cloud9 will represent the LCS. The LEC’s three teams will be MAD Lions, Rogue, and Fnatic.

The last time Europe hosted Worlds was in 2019, when G2 was defeated in the grand finals by FunPlus Phoenix. This was the last international tournament to be held in front of a live audience.

Kalahkan Paper Rex di Final, Bren Esports Juara VALORANT SEA Challenger Playoff Stage 3

Turnamen VALORANT bertajuk VALORANT SEA Challenger Playoff Stage 3 telah resmi berakhir. Turnamen yang mempertemukan 16 tim terbaik dari kawasan Asia Tenggara, Hongkong, dan Taiwan ini berhasil dimenangkan oleh Bren Esports. Bren Esports berhasil mengalahkan Paper Rex dengan skor 3-0 di grand final.

Kemenangan Bren Esports ini sekaligus membalaskan dendamnya atas Paper Rex. Sebelumnya, di babak final upper bracket tim Paper Rex berhasil mengalahkan Bren Esports dengan skor 2-1. Permainan yang agresif membuat Bren Esports mendominasi jalannya laga grand final dan membawa tim asal Filipina tersebut memenangkan turnamen.

Dengan kemenangan ini maka Bren Esports berhak mendapatkan hadiah utama berupa uang tunai sebesar US$25.000 atau sekitar Rp360 juta dari total hadiah yang diperebutkan senilai US$100.000 atau sekitar Rp1,4 miliar.

Sementara itu 3 wakil Indonesia yang mengikuti VALORANT SEA Challenger Playoff Stage 3 tumbang. Alter Ego hanya mampu menempati posisi 3 klasemen setelah kalah 2-0 atas Bren Esports di partai final lower bracket. Kemudian BOOM Esports harus puas di posisi 5 besar klasemen. Sedangkan ONIC Esports sudah harus pulang lebih dahulu karena gagal lolos ke babak playoff.

Image Credit: Valorant Esports

Sebagai finalis VALORANT SEA Challenger Playoff Stage 3 Bren Esports dan Paper Rex berhak atas slot menuju VCT 2021: Stage 3 Masters – Berlin. Turnamen ini nantinya akan digelar pada 10 hingga 19 September 2021 mendatang di Berlin, Jerman. VCT 2021: Stage 3 Masters – Berlin akan diikuti oleh 16 tim VALORANT terbaik dari seluruh dunia.

Ajang VCT 2021: Stage 3 Masters – Berlin akan menjadi turnamen VALORANT tingkat dunia kedua musim ini. VCT 2021: Stage 2 Masters – Reykjavík yang digelar pada Mei 2021 kemarin di Islandia merupakan turnamen VALORANT tingkat dunia pertama musim ini. Turnamen yang memperebutkan total hadiah sebesar US$600.000 atau sekitar Rp8,6 miliar ini berhasil dimenangkan oleh tim asal Amerika Serikat yakni Sentinels.

Meskipun tidak ada nama tim Indonesia di ajang VCT 2021: Stage 3 Masters – Berlin mendatang, namun akan ada 2 pemain dari Indonesia yang mengikuti turnamen ini. Kedua pemain tersebut adalah Aaron “mindfreak” Leonhart dan Jason “f0rsakeN” Susanto. Baik mindfreak maupun f0rsakeN merupakan mantan pemain profesional CSGO yang saat ini menggeluti VALORANT bersama Paper Rex. Kami sempat menuliskan profil f0rsakeN beberapa waktu lalu, yang bisa Anda baca di sini.

Data Penonton MPL Indonesia Season 8 Sampai di Pekan Kedua

MPL Indonesia (ID) Season 8 sudah merampungkan pekan keduanya. Anda bisa membaca rekapnya di artikel berbeda yang sudah kami tuliskan sebelumnya. Kali ini, saya lebih ingin berbagi data-data tentang penonton MPL Indonesia Season 8 sampai di pekan kedua. Semua data yang saya dapatkan kali ini dihimpun dari fitur Pro milik Esports Charts.

Pertama, Peak Viewers MPL ID S8 mencapai 1,031 juta penonton yang terjadi di pekan pertama saat pertarungan RRQ melawan Alter Ego. Pertandingan kedua yang paling ramai ditonton terjadi pada minggu kedua saat RRQ bertemu dengan ONIC Esports dengan 950 ribu penonton. Di posisi ketiga, pertandingan RRQ kembali menjadi yang terlaris. Namun, uniknya, lawan RRQ kali ini adalah Geek Fam. Anda dapat melihat 5 pertandingan yang paling banyak ditonton dari screenshot yang saya ambil di Esports Charts berikut ini.

Image credit: Esports Charts

Dari gambar di atas, Anda juga dapat melihat jika RRQ Hoshi menjadi tim yang paling populer sampai di pekan kedua ini, baik dalam hal Average Viewers ataupun Hours Watched.

Uniknya, Alter Ego ternyata lebih ramai ditonton ketimbang EVOS Esports. Meski kelihatannya fans EVOS lebih banyak di dunia maya. Di posisi keempat dan kelima, Bigetron ternyata berhasil mengalahkan ONIC Esports.

Selain Peak Viewers, sampai dengan pekan kedua, MPL ID S8 sudah ditonton selama 11,4 juta jam (Hours Watched).

Image credit: Esports Charts Pro

Terakhir, ada juga data yang disortir dari bahasa tayangan ataupun platformnya. Dari segi bahasa, tidak heran jika penonton tayangan bahasa Indonesia jauh mengungguli tayangan berbahasa Inggris.

Sedangkan dari sisi platform siaran, YouTube masih menjadi platform terlaris. Namun menariknya, penonton di NimoTV sudah lebih banyak ketimbang penonton di Facebook dengan selisih angka yang sangat besar.

Image credit: Esports Charts Pro

Harusnya, angka-angka tadi masih akan terus bertambah tinggi nantinya. Karena, pertandingan di babak Playoff biasanya lebih populer ketimbang Regular Season. Namun begitu, apakah nantinya jumlah penonton MPL ID S8 bisa mengalahkan musim sebelumnya? Apakah RRQ juga bisa jadi tim paling populer kali ini, setelah sebelumnya EVOS yang memegang predikat tersebut di S7?

*Disclosure: Esports Charts adalah Partner dari Hybrid.co.id.

Rekap MPL ID Season 8 Week 2: Alter Ego Kokoh Dipuncak, Aura Fire Raih Kemenangan Perdana

MPL Indonesia Season 8 sudah memasuki minggu yang kedua. Tim-tim peserta berusaha untuk mengamankan keunggulannya dan memperbaiki kegagalannya. Pada minggu kedua ini terjadi beberapa kejutan yang menarik dalam pertandingan lanjutan MPL. Mulai dari Alter Ego yang semakin perkasa hingga kemenangan pertama untuk Aura Fire.

Berikut ini rekap MPL ID Season 8 minggu kedua:

Image Credit: MPL ID

Alter Ego Dipuncak, ONIC Esports Siap Menyusul

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Alter Ego e-Sports (@alteregoesports)

Alter Ego masih dapat menjaga tren positif dari minggu pertama kemarin. Pada minggu kedua Alter Ego hanya bermain 1 kali yakni melawan Rebellion Genflix. Skor akhir 2-0 kembali membuat Alter Ego mengamankan posisi puncak klasemen sementara MPL Indonesia Season 8.

Di sisi lain ONIC Esports berusaha untuk mengejar posisi puncak. ONIC Esports berhasil memenangkan 2 pertandingannya pada minggu kedua ini. ONIC Esports sukses mengalahkan Aura Fire dengan skor 2-0 dan RRQ Hoshi dengan skor 2-1. Dengan 3 kemenangan, ONIC Esports mempunyai poin yang sama dengan Alter Ego.

EVOS Legends Berusaha Bangkit

 

View this post on Instagram

 

A post shared by EVOS ESPORTS (@evosesports)

Sang juara bertahan MPL Indonesia, yakni EVOS Legends, berusaha bangkit dari start yang kurang baik di minggu pertama kemarin. Pada minggu kedua ini EVOS Legends juga hanya bermain 1 kali saja. Kemenangan atas Geek Fam dengan skor 2-0 menghantarkannya ke posisi 3 klasemen sementara MPL ID Season 8.

Aura Fire Raih Kemenangan Perdana, Bigetron Alpha Terjungkal

 

View this post on Instagram

 

A post shared by MPL Indonesia (@mpl.id.official)

Aura Fire yang pada season 7 lalu tidak pernah menang sekalipun akhirnya menghentikan keterpurukannya. Aura Fire berhasil meraih kemenangan perdana di MPL ID Season 8 ini atas Bigetron Alpha dengan skor 2-1. Sayangnya pertandingan Aura Fire lainnya di minggu kedua ini berakhir dengan kekalahan saat melawan ONIC Esports.

Sementara itu Bigetron Alpha tidak mampu mempertahankan performanya di minggu pertama. Pada minggu kedua ini Bigetron Alpha menelan 2 kekalahan sekaligus saat melawan Aura Fire dan RRQ Hoshi.

Image Credit: MPL ID

Rebellion Genflix sebagai pendatang baru di MPL ID Season 8 ini masih belum mampu memperbaiki performa mereka. Rebellion Genflix terbenam di dasar klasemen sementara MPL ID Season 8 karena 2 kekalahan di minggu kedua ini. 2 kekalahan tersebut atas Alter Ego dengan skor 2-0 dan Geek Fam dengan skor 2-1.

Meskipun begitu tim-tim yang saat ini berada di papan bawah MPL ID Season 8 tidak boleh putus asa. Masih ada waktu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan mereka di awal musim. Kita lihat saja apakah tim-tim papan bawah MPL ID Season 8 ini seperti Aura Fire, Geek Fam, dan Rebellion Genflix dapat memenangkan pertandingan mereka di minggu ketiga nantinya.

Stardew Valley Bakal Jadi Kompetisi Esports, T1 Buat Akademi Khusus Esports

Minggu lalu, ada beberapa pengumuman menarik di dunia esports. Salah satunya adalah Stardew Valley Cup pertama akan diadakan pada awal September 2021. Selain itu, T1 juga mengumumkan bahwa mereka akan membuat akademi esports, yang dinamai T1 Esports Academy. Sementara Evil Geniuses membuat program baru, yaitu Creator Collective.

Stardew Valley Cup Pertama Bakal Digelar di Awal September 2021

Kreator Stardew Valley, Eric “ConcernedApe” Barone, baru saja mengumumkan keberadaan kompetisi esports pertama dari game farming sim-nya, Stardew Valley Cup. Dalam kompetisi itu, empat tim yang terdiri dari konten kreator dan speedrunner Stardew Valley akan bertanding dengan satu sama lain untuk menyelesaikan 100 tugas yang diberikan pada mereka. Stardew Valley Cup akan mengadu kemampuan, pengetahuan, dan kerja sama para pemain. Total hadiah dari kompetisi itu mencapai US$40 ribu.

Untuk menggelar Stardew Valley Cup, Barone bekerja sama dengan Zach “Unsurpassable Z” Hartman. Keduanya akan memikirkan tantangan yang harus dihadapi oleh para tim peserta. Setiap tim yang berhasil menyelesaikan sebuah tantangan akan mendapatkan poin. Besar poin yang didapatkan akan tergantung pada tingkat kesulitan dari tantangan itu sendiri, ujar GameRant. Tim yang mendapatkan poin terbanyak akan keluar sebagai juara.

ESIC Bakal Mulai Program Transparansi

Esports Integrity Commussion (ESIC) mengumumkan bahwa mereka akan membuat “inisiatif transparansi”. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi terpercaya terkait langkah yang ESIC ambil untuk menyelesaikan kasus yang tengah mereka selidiki. Inisiatif ini akan terdiri dari empat fase. Fase pertama adalah “Matters Register”, yang akan menampilkan informasi terbaru tentang penyelidikan ESIC. Informasi yang masuk dalam segmen ini hanyalah informasi yang telah diberitakan oleh jurnalis atau pihak ketiga.

Fase kedua adalah pembuatan “Public Sanctions Registry”, yang akan mencatat hukuman yang telah ESIC berikan. Informasi di segmen ini mencakup status, lama hukuman, jenis hukuman, dan tautan ke press release. Selain itu, ESIC juga akan membuat Public Appeals Registry, yang akan menampilkan informasi akan semua banding yang diajukan pada ESIC. Baik segmen Public Sanctions maupun Public Appeals diperkirakan akan bisa diakses oleh masyarakat pada Oktober 2021, lapor HLTV.

Sementara pada November 2021, ESIC berencana untuk merilis Public Appeals Library, yang merupakan fase terakhir dari inisiatif transparansi mereka. Segmen ini akan memberikan akses ke keputusan tertulis dari hasil banding.

T1 Buat Akademi Pelatihan Esports

Organisasi esports asal Korea Selatan, T1 Entertainment and Sport memperkenalkan akademi esports baru mereka, yaitu T1 Esports Academy (TEA). Akademi tersebut akan resmi dibuka di Seoul, Korea Selatan pada awal September 2021. Pada awalnya, T1 hanya akan mengadakan pelatihan untuk League of Legends. Nantinya, mereka berencana untuk mengadakan pelatihan untuk game-game esports lain.

T1 Esports Academy hanya akan dibuka untuk gamers Korea Selatan. | Sumber: Esports Insider

TEA berencana untuk menawarkan dua jenis pelatihan. Pertama adalah Path to Pro (PTP), program intensif yang didesain untuk melatih seseorang menjadi pemain profesional, lapor Esports Insider. Kedua adalah Path to Improvement. Berdasarkan laporan Inven Global, Path to Improvement ditujukan untuk para pemain kasual yang ingin bisa bermain dengan lebih baik. Satu hal yang pasti, semua kelas pelatihan dari TEA hanya tersedia untuk pemain yang tinggal di Korea Selatan.

SK Gaming Tanda Tangani Kontrak Kerja Sama dengan Motorola

SK Gaming telah menandatangani kontrak dengan Motorola pada awal Agustus 2021. Kontrak kerja sama ini berlangsung selama 1,5 tahun. Dengan ini, Motorola akan mendukung tim mobile game SK Gaming yang berlaga di Clash Royale dan Brawl Stars. Dan jika memungkinkan, SK dan Motorola akan menggelar sejumlah turnamen mobile, termasuk live events di Saturn XPERION Arena di Cologne, Jerman. SK memulai kerja sama dengan Motorola dengan menghadiri Hellomoto Cup 2021 yang digelar di Berlin. Ketika itu, mereka menyertakan sejumlah tim mereka untuk bertanding di kompetisi mobile tersebut, lapor Sports Business Journal.

Evil Geniuses Buat Creator Collective, Dipimpin Oleh Taylor Heitzig-Rhodes

Organisasi esports asal Amerika Utara, Evil Geniuses, mengumumkan peluncuran The Creator Collective, proyek yang melibatkan sejumlah kreator konten dan streamers esports. Program ini dipimpin oleh Taylor Heitzig-Rhodes, yang kini menjabat sebagai Director of Talent Management di Evil Geniuses, lapor Esports Insider.

Evil Geniuses buat program baru, yaitu Creator Collective. | Sumber: Esports Insider

Sebelum masuk ke EG, Heitzig-Rhodes menjabat sebagai Head of Talent di Queens Gaming Collective dan sebagai Esports Agent untuk Evolved. Sebelum masuk ke esports, dia pernah menduduki berbagai jabatan di Headspace dan menjadi pelatih catur profesional di STAR Education.

FaZe Clan Dapat Kucuran Dana Segar dari Cox Enterprises

FaZe Clan baru saja mendapatkan investasi dari Cox Enterprises. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai dari investasi tersebut. Kerja sama antara FaZe dan Cox Enterprises dimulai pada 2019. Ketika itu, FaZe mengungkap bahwa mereka akan bertanding di Call of Duty League menggunakan nama Atlanta FaZe. Tim itu merupakan hasil kerja sama antara FaZe Clan dan Atlanta Esports Ventures (AEV), organisasi yang dijalankan oleh Cox Enterprises dan Province Inc., lapor GameReactor. Selain investasi, CEO AEV, Pete Hamilton juga akan menduduki jabatan sebagai penasehat strategis di dewan FaZe.