Daftar Tim yang Pastikan Slot Closed Qualifier TI9. BOOM ID is In!

Hari ini (1 Juli 2019), Wykrhm Reddy, tokoh dari komunitas Dota 2 internasional mengumumkan daftar tim peserta yang mendapatkan undangan ke Closed Qualifier TI9 untuk berbagai wilayah.

Berikut ini adalah daftar tim dan masing-masing wilayahnya:

Asia Tenggara:

  • Mineski
  • BOOM ID

Tiongkok:

  • EHOME
  • RNG
  • Team Aster
  • Team Sirius

CIS:

  • Gambit Esports
  • NA’VI
  • Team Spirit
  • Team Empire
  • Winstrike Team

Eropa:

  • The Final Tribe
  • Chaos

Amerika Utara:

  • J.Storm
  • Forward Gaming
  • compLexity
  • Beastcoast

Amerika Latin:

  • paiN Gaming
  • Team Ham
  • Team Anvorgesa
  • Thunder Predator
Sumber: Wykrhm Reddy via Twitter
Sumber: Wykrhm Reddy via Twitter

Dari Closed Qualifier ini,  hanya ada 1 kursi dari masing-masing wilayah untuk diperebutkan ke kompetisi Dota 2 paling megah sedunia, The International 9 (TI9). Karena itulah, hanya ada 6 slot tersisa buat mereka-mereka yang ingin bertanding dengan 12 tim terbaik dunia yang sudah mengamankan kursi mereka lewat perolehan DPC poin, musim 2018-2019.

12 tim yang berhak mendapatkan undangan langsung ke TI9 adalah sebagai berikut:

  1. Team Secret
  2. Virtus.pro
  3. Vici Gaming
  4. Evil Geniuses
  5. Team Liquid
  6. PSG.LGD
  7. Fnatic
  8. Ninjas in Pyjamas
  9. TNC Predator
  10. OG
  11. Alliance
  12. Keen Gaming
Sumber: Wykrhm Reddy via Twitter
Sumber: Wykrhm Reddy via Twitter

Peluang BOOM ID ke TI9?

Jika melihat peta persilatan Asia Tenggara musim ini, faktanya, inilah peluang terbesar BOOM ID untuk membawa 5 pemain Indonesia merasakan megahnya kompetisi Dota 2 terakbar di alam semesta.

Kenapa? Karena 2 tim unggulan dari Asia Tenggara musim ini, TNC Predator dan Fnatic sudah memastikan lolos lewat jalur DPC. Maka dari itu, dua tim besar Asia Tenggara yang tersisa punya peluang besar untuk lolos ke ajang utama yaitu Mineski dan BOOM ID.

Jika berbicara soal sejarah, Mineski mungkin memang punya rekam jejak yang lebih baik. Mineski pernah jadi juara Major saat memenangkan DAC (Dota 2 Asia Championship) 2018. Dari sejarah pertarungan keduanya, Mineski juga lebih banyak menang saat bertemu BOOM ID.

Namun begitu, sejarah mencatat BOOM ID juga pernah membukukan setidaknya 3 kemenangan melawan tim asal Filipina tadi.

Sumber: Gosugamers.net
Sumber: Gosugamers.net

Ditambah lagi, faktanya, dibanding dengan TNC dan Fnatic, Mineski yang saat ini memang bisa dibilang lebih lemah. Karena itulah, BOOM ID sendiri juga sebenarnya punya peluang untuk mengalahkan kembali dan merebut kursi kehormatan buat kawasan Asia Tenggara.

Marzarian “Owljan” Sahita, General Manager dari BOOM ID yang saya hubungi sempat memberikan komentarnya mengenai kesempatan Closed Qualifier ini.

“Lumayan berdebar-debar karena tentunya kita semua yang ada di BOOM ID, atau bahkan para pecinta Dota 2 Indonesia, berharap Dreamocel, Jhocam, Khezcute, Fbz & Mikoto bisa kembali membuat rekor bukan hanya sebagai player; tapi juga tim yang terdiri dari 5 orang Indonesia pertama yang mampu masuk ke The International. Hal ini mungkin terlihat sederhana, tapi menurut saya, impact-nya akan sangat berpengaruh terhadap scene esports di Indonesia jikalau BOOM ID berhasil lolos.” Terang Ojan, sapaan akrab kawan saya yang satu ini.

Ojan saat jadi pembicara untuk Hybrid Day di SMA 1 PSKD. Dokumentasi: Hybrid
Ojan saat jadi pembicara untuk Hybrid Day di SMA 1 PSKD. Dokumentasi: Hybrid

“Kalau berbicara soal peluang, semua bisa dibilang relatif. Namun demikian, kita optimis dengan pengalaman dan chemistry yang telah dibentuk cukup lama ini bisa menjadi salah satu keunggulan. Dari sisi teknis, kita juga sudah mempersiapkan coach dan analyst serta memberikan waktu kepada tim Dota 2 untuk lebih fokus ke latihan.” Tutup sang General Manager yang kabarnya sedang cari pacar ini… Eh…

Tak lengkap juga sepertinya jika saya tidak menghubungi Brando Oloan, sang Manajer Tim BOOM ID untuk Dota 2. “Ini memang peluang terbesar Indonesia buat ke TI. Tahun ini, kita juga sudah melakukan banyak persiapan. Kita siap! Gua PEDE!” Ujar Brando semangat.

The International 2019 - Schedule
Sumber: Wykrhm Reddy via Twitter

Akhirnya, Anda bisa melihat jadwal di gambar di atas jika ingin mendukung dan menonton langsung perjuangan kawan-kawan kita dari BOOM ID. Namun sebelum Closed Qualifier (Regional Qualifiers), ada juga Open Qualifier buat tim-tim Asia Tenggara ataupun Indonesia lainnya.

Apakah tim-tim Indonesia lainnya juga bisa mendapatkan kesempatan bertanding di Closed Qualifier, seperti PG.Barracx, EVOS Esports, dan kawan-kawannya? Bagaimana perjuangan BOOM ID nanti? Apakah mereka benar-benar dapat membawa nama Indonesia ke panggung megah TI9? Kita doakan saja ya.

Aerowolf Juarai Kualifikasi Raleigh Major SEA, Tim Indonesia Peringkat 3

28 Juni 2019, Aerowolf akhirnya berhasil menjuarai kualifikasi Raleigh Major regional Asia Tenggara setelah mengalahkan Xavier Esports dari Thailand.

Aerowolf sendiri sebenarnya merupakan organisasi esports asal Indonesia namun roster tim R6S (Rainbow Six: Siege) mereka terdiri dari pemain-pemain luar negeri, Tiongkok, Malaysia, Singapura, dan Taiwan. Meski demikian, semua pemain mereka saat ini memang sedang kuliah dan berdomisili di Singapura.

Tim Indonesia yang memang berisikan para pemain Indonesia, Team Scrypt, juga sebenarnya berhasil melangkah sampai Lower Bracket Final. Sayangnya, mereka harus tumbang melawan Xavier. Meski begitu, prestasi dan perjuangan mereka tetap tak bisa dipandang sebelah mata karena mereka bisa finis top 3 di tingkat Asia Tenggara.

Ketiga tim ini, Xavier, Aerowolf, dan Scrypt, juga memang sebenarnya bisa dibilang yang terkuat di peta persilatan R6S Asia Tenggara.

Dengan kemenangan mereka di kualifikasi ini, Aerowolf, tidak bisa langsung masuk ke Raleigh Major. Mereka harus kembali bertanding untuk kualifikasi APAC melawan tim-tim Jepang, Korea Selatan, Australia-Selandia Baru (ANZ).

Berikut ini adalah tim-tim yang akan berlaga di kualifikasi APAC untuk Raleigh Major:

  • Aerowolf (Regional Asia Tenggara)
  • Cloud9 (Regional Korea Selatan)
  • CYCLOPS Athlete Gaming (Regional Jepang)
  • 0RGL3SS/Oddity (Regional ANZ)

Dari 4 tim yang berlaga, hanya ada 1 slot yang diberikan untuk ke ajang utama Raleigh Major. Meski demikian, ada 3 slot tim yang diberikan untuk regional APAC. 2 tim APAC lainnya yang langsung mendapatkan invitation adalah Nora-Rengo (Regional Jepang) dan Fnatic (Regional ANZ).

Menurut Ajie “WildLotus” Zata, pemain dan manajer Team Scrypt, final kualifikasi APAC nanti adalah antara Aerowolf melawan 0RGLESS. Namun Aerowolf yang akan memenangkan pertandingan final tadi. “Aerowolf saat ini memang sedang bagus-bagusnya dan bisa dibilang yang terbaik di Asia Tenggara sekarang. Mereka bahkan sempat mengalahkan telak jagoan Korsel, Cloud9, di Pro League APAC Final.”

Untuk main event Raleigh Major, yang akan digelar di kota Raleigh, Amerika Serikat (tanggal 12-18 Agustus 2019), ada 16 tim yang akan bertanding dengan pembagian sebagai berikut:

  • 1 juara Six Invitational 2019: G2 Esports (EU)
  • 8 finalis Pro League Season IX:
    • Evil Geniuses (NA)
    • DarkZero (NA)
    • Team Empire (EU)
    • LeStream Esport (EU)
    • FaZe Clan (LATAM)
    • Immortals (LATAM)
    • Fnatic (APAC)
    • Nora-Rengo (APAC)
  • 4 tim hasil Open Qualifier:
    • Amerika Utara (TBD)
    • Eropa (TBD)
    • Amerika Latin (TBD)
    • Asia-Pasifik (TBD)
  • 1 juara Allied Esports Vegas Minor (Team Secret)
  • 1 juara DreamHack Valencia (TBD)
  • 1 tim undangan dari negara tuan rumah (TBD)

Raleigh Major sendiri akan menyuguhkan total hadiah sebesar US$500K (sekitar Rp7,2 miliar) dengan pembagian hadiah sebagai berikut:

  • Juara 1: US$200.000
  • Juara 2: US$80.000
  • Juara 3 – 4: US$40.000
  • Juara 5 – 8: US$20.000
  • Juara 9 – 12: US$10.000
  • Juara 13 – 16: US$5.000

Apakah Aerowolf benar-benar bisa juara di kualifikasi APAC dan bertemu dengan 15 tim R6S terbaik dari seluruh penjuru dunia?

Rainbow Six: Siege Raleigh Major
Sumber: Ubisoft

[Guest Post] Bagaimana Saya Memulai EVOS Esports | Evolving EVOS #1

Semua bermula dari satu keyakinan. 

“Untuk mengubah mimpi jadi kenyataan dan untuk memberikan inspirasi bagi generasi masa depan”. 

Saat ini, EVOS Esports telah memilki 15 tim di lebih dari 5 negara, namun semuanya bisa berakhir dengan sangat berbeda.

Saya memang jarang berbicara tentang kisah personal saya sendiri, namun akan menjadi sebuah ide yang cukup baik untuk membuat artikel berseri tentang bagaimana EVOS berdiri. Catatan ini juga untuk merekam perjalanan saya selama ini di dunia esports.

No alt text provided for this image

 

Mari kita mulai dengan latar belakang saya sendiri 

Ketika memulai EVOS, saya sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang esports. Latar belakang saya adalah pernah memiliki pengalaman di bisnis FnB ketika mendirikan restoran di Kamboja, serta pernah bekerja di perusahaan keluarga yang memiliki fokus pada investasi real estate, startups dan perusahaan finansial. Jadi Anda bisa melihat sendiri, bahwa esports sama sekali bukan bidang saya. 

Jangan salah paham, saya suka bermain game. Saya bermain DOTA ketika ada waktu dan selalu menjadi penonton The International. Saya suka menonton kompetisi, ada sesuatu yang muncul ketika menonton pertandingan yang kompetitif. Dan akhirnya sampai pada suatu waktu, saya menjentikkan jari dan berkata pada diri saya sendiri, lakukan saja.

Credit: Reddit user u/GeryllAnthony

 

Langkah Pertama 

Langkah pertama agar semua bisa berjalan dengan benar adalah memilih titik awal untuk mulai. 

Meski saya warga negara Singapura, namun, waktu itu potensi pasar di negara ini tidak ada. Di sisi lain, Indonesia adalah pasar yang potensial untuk esports. Peluangnya ada, saya hanya tinggal mengolahnya.

Seperti yang saya sebutkan di awal, saya sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang esports. Jadi, langkah awal yang harus dilakukan adalah mempelajari industrinya. Tidak ada buku panduan untuk belajar esports, harus dengan mencoba secara langsung. Dan saya mendapatkan ide, mengapa tidak menggelar liga profesional untuk permainan DOTA di Indonesia – dan jadilah AES Pro League. Dengan cara ini saya bisa mempelajari tentang esports sekaligus mempelajari tentang pasar Indonesia. Killing two birds with one stone.”

Created the AES Pro League to Explore Esports in Indonesia

 

Melakukan penyesuaian 

Setelah menjalankan liga selama dua musim, saya sadar bawah kompetisi tidak akan berhasil, tidak ada banyak ROI di sana. Namun saya menyadari potensi esports telah ada. Saya memutuskan untuk mengubah haluan dan mendirikan tim. Mencoba untuk melakukan pendekatan berbeda untuk tap in ke pasar. 

Meskipun kompetisi yang saya jalankan tidak berhasil, ada satu hal positif yang saya dapatkan. Saya bisa membentuk tim pertama saya dari pengalaman tersebut, namanya Majapahit Esports. Tim tersebut bisa mendapatkan posisi 3 di AES Pro League, dan saya melihat peluang untuk mengeksplorasi lebih dalam perihal tim esports ini. Akhirnya saya terjun ke sana, karena pada dasarnya saya hanya membutuhkan sebuah tempat untuk memulai. 

Saya memulai dengan sederhana, memberikan anggota tim gaji bulanan untuk operasional dan mendirikan gaming house untuk tim tersebut, pertama di Indonesia. Tujuan utama waktu itu adalah memberikan gambaran pada tim bahwa saya peduli dengan mereka, selain itu saya juga ingin masuk ke ekosistem esports dan membangun sebuah brand.

Namun sebelum itu saya harus memikirkan sebuah nama untuk tim. Majapahit bukanlah nama yang gampang diingat. Lalu saya berpikir untuk melihat value saya sendiri dan apa yang saya percaya, saya ingin mengembangkan (evolve) ekosistem esports di Asia Tenggara dan membuatnya semakin besar. 

Evolve. EVOS. Begitulah, semua berawal dari sana. 

Auman pertama

Proyek AES Pro League kami (saya dan mitra) putuskan untuk dilanjutkan 1 musim lagi karena sebuah alasan, memberikan tim saya sebuah platform untuk bertumbuh dan bermain dengan tim lain. Mengasah kemampuan mereka dengan mengikuti kompetisi secara rutin. Sementara hal ini berjalan, saya ingin membangun tim ini secara lebih dan mengembangkan kehadiran media sosial mereka. Menjadi pemenang di sebuah kompetisi adalah penting tetapi membangun pengaruh adalah prioritas sejak awal. 

Saya mulai mendorong tim untuk lebih banyak membuat konten, memberikan saluran bagi fans untuk berinteraksi dengan EVOS. Secara mendasar, esports adalah sebuah bisnis hiburan. Orang ingin menonton pertandingan untuk terhibur, menonton permainan seru dan momen epik. 

Langkah pertama adalah membuat orang mengenal media sosial EVOS di manapun. Facebook, Instagram dan YouTube. Saya merekrut karyawan untuk membuat cuplikan dari setiap pertandingan tim kami dan juga membuat vlog untuk mendokumentasikan perjalanan offline tim, apapun yang bisa memberikan tontonan bagi fans EVOS.

Sementara konten yang kami miliki berkembang, tim kami pun berhasil menjadi pemenang di banyak pertandingan. Pondasi yang telah saya bangun memberi dampak, dan setelah latihan yang rutin dan tanding lawan tim lain (sparing), akhirnya tim EVOS bisa menjadi pemenang di beberapa turnamen DOTA lokal, dan yang paling utama adalah mengalahkan tim MVP Phoenix dari Korea.

Itu adalah sebuah titik balik. Sepercik harapan muncul. Harapan. Bahwa tim asal Indonesia bisa bertanding dengan tim terbaik lainnya. Waktu itu ada anggapan yang salah bahwa Indonesia tidak memiliki pemain yang bagus, namun tiba-tiba semua orang jadi memperhatikan. Dari sana kami mulai bisa mendapatkan sponsor, NVIDIA, Digital Alliance, LG dan sponsor non-endemic pertama kami Go-Jek. Saya akan selalu ingat tanggalnya, 20 November 2016. Hari itu adalah momen saat EVOS Esports benar-benar lahir

Tim kami bisa mengalahkan tim unggulan (top tier) DOTA 2, EVOS juga diundang ke kualifikasi regional. Semua berjalan secara baik tetapi saya merasa EVOS bisa melakukan lebih. Saya ingin melakukan ekspansi, dan saya melihat ada peluang. 

Bersambung di artikel berikutnya.

Tulisan berseri ini adalah tulisan tamu dan ditulis oleh Ivan Yeo – Chief Executive Officer dan co-founder EVOS Esports. Tulisan asli dalam bahasa Inggris pertama kali dimuat di laman LinkedIn Ivan Yeo. Publikasi dan terjemahan dilakukan tim Hybrid dan telah mendapatkan izin penulis.

Persiapan Bayu Indra Sakti Menyambut Neo Geo World Tour 2 Global Finals di Taipei

Setelah melalui rangkaian panjang turnamen di 30 negara dari berbagai penjuru dunia, ajang Neo Geo World Tour 2 akhirnya akan memasuki babak klimaks. Pada tanggal 12 – 14 Juli nanti, para jagoan The King of Fighters XIV dan The King of Fighters 98 akan berkumpul di Expo Dome, Taipei, untuk menentukan siapa petarung yang layak membawa pulang gelar juara dunia “King of KOF”.

Indonesia juga punya perwakilan yang cukup istimewa dalam ajang tersebut. Dia bernama Bayu Indra Sakti, alias KentutBerdahak, sang juara turnamen NGWT 2 dalam ajang Fight Fest 2019. Nama Bayu Indra Sakti di kalangan penggemar esports mainstream mungkin kurang familier, tapi di komunitas The King of Fighters, dia adalah veteran yang sudah punya banyak prestasi.

Bayu Indra Sakti - Fight Fest 2019
Bayu (kedua dari kanan) di acara Fight Fest 2019 | Sumber: Bayu Indra Sakti

Bayu yang dikenal ahli menggunakan karakter Goro Daimon, berhasil jadi juara nasional di cabang KOF XIV dan KOF 98 sekaligus. Ia pun berhak mendapat transportasi dan akomodasi untuk terbang ke NGWT 2 Global Finals di Taipei nanti. Seperti apa persiapan serta kans Bayu untuk menghadapi perhelatan besar tersebut?

“Sejauh ini sih persiapan buat NGWT nanti sering latihan aja, nonton match-match turnamen di YouTube,” ujarnya dalam obrolan santai bersama Hybrid. Bayu memang bukan pertama kalinya menghadiri turnamen di luar negeri, bahkan prestasinya di kancah KOF global terbilang cukup mentereng. Ia pernah meraih juara 3 di Thailand dalam ajang Thaiger Uppercut 2018, juga juara 2 di Malaysia dalam ajang FV Cup Road to EVO Japan. Selain itu Bayu pun berhasil masuk peringkat Top 8 dalam acara KOFGCC Oman Summer Salt dan SEA Major Singapore.

Bayu Indra Sakti - SEA Major 2014
Bayu bermain kasual melawan Tokido di SEA Major 2014 | Sumber: Bayu Indra Sakti

Meski punya prestasi di Thaiger Uppercut 2018, Bayu tidak mengikuti Thaiger Uppercut 2019 yang beberapa waktu lalu digelar. Alasannya karena turnamen tersebut merupakan bagian dari NGWT 2 juga, dan NGWT 2 menggunakan sistem region lock. “Jadi untuk di luar Thailand bisa ikut, tapi gak dapet hadiah apa-apa andai menang, dan (andai menang) runner up-nya yang berhak mendapatkan,” ujarnya.

Namanya juga Global Finals, sudah jelas bahwa turnamen ini akan dihadiri oleh pemain-pemain KOF yang berbahaya. Ketika ditanya siapa saja lawan yang perlu diwaspadai, Bayu menjawab, “Hampir semua calon lawan nanti di NGWT patut diwaspadai sih. Khususnya Japan, China, dan Taiwan. Dari Japan ada M’Dash, dari China ada Xiaohai, dari Taiwan ada ET.” Xiaohai merupakan juara bertahan KOF 98 di NGWT sebelumnya, sementara M’Dash (alias M’) adalah juara bertahan di KOF XIV.

NGWT 2 Global Finals - KOF XIV Finalists
Sumber: Neo Geo World Tour
NGWT 2 Global Finals - KOF 98 Finalists
Sumber: Neo Geo World Tour

Sayangnya meski memiliki pemain berprestasi seperti Bayu, komunitas The King of Fighters sendiri di Indonesia saat ini sedang mengalami masa “agak redup” dalam artian anggotanya tidak sebanyak komunitas fighting game yang lain. Alasannya adalah karena game KOF itu sendiri cukup sulit dipelajari dan butuh waktu lama untuk dikuasai, sehingga membuat orang jarang meminatinya. Para pemain KOF di Indonesia saat ini rata-rata adalah pemain yang sudah cukup berumur dan sudah setia mengikuti seri KOF sejak lama.

“Yang sudah bagus dari komunitasnya sendiri sih ya kita udah punya wadah untuk chit-chat, dan gathering di toko GameBox Mangga Dua Square lantai GF, dan toko Sinar Electronic Mangga Dua Mall lantai 1. Jadi buat yang mau iseng-iseng atau coba-coba main KOF bisa langsung dateng aja,” kata Bayu. Sementara kekurangan komunitas KOF justru menurutnya datang dari game KOF itu sendiri yang kurang promosi terutama di Indonesia, kalah jauh oleh promosi judul-judul fighting game lain.

Ia melanjutkan, “Bahkan banyak orang yang gak tau game KOF ini tuh sebetulnya game apa. Malah ada orang yang baru tau KOF karena main Mobile Legends wkwkwk.” Beberapa waktu lalu memang Moonton sempat berkolaborasi dengan SNK untuk merilis skin Mobile Legends bertema The King of Fighters.

Di NGWT 2 Global Finals nanti, Bayu berharap agar bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya. Kita pun tentu berharap hal yang sama, apalagi kalau bisa menjadi juara tentu akan membanggakan dan membuat nama Indonesia semakin dikenal di ekosistem esports fighting game dunia. Mari kita dukung bersama Bayu Indra Sakti dalam ajang Neo Geo World Tour 2 Global Finals di Taipei agar ia dapat memberikan performa yang terbaik!

Battlefy Gelar Program Reward untuk Player dan Organizer Turnamen FIFA 19

Platform turnamen esports Battlefy belum lama ini meluncurkan program baru yang membuat kompetisi FIFA semakin seru. Mulai pertengahan Juni, Battlefy akan menyediakan hadiah untuk turnamen-turnamen FIFA 19 di PS4 yang menggunakan platform ini. Hadiah tersebut bukan hanya untuk para pemain yang berpartisipasi, melainkan untuk organizer juga. Namun ada syarat-syarat yang harus dipenuhi.

Bagi para organizer, cara mendapat hadiah ini adalah dengan menjadi organizer terbaik setiap bulannya. Battlefy menyediakan fitur rating untuk para peserta sebuah turnamen yang bisa mereka gunakan untuk menilai apakah pengalaman mereka dalam turnamen itu memuaskan atau tidak. Rating ini kemudian akan menentukan posisi para organizer di sebuah leaderboard.

Saat akhir bulan, tiga organizer dengan peringkat rating tertinggi akan memperoleh hadiah dengan rincian:

  • Peringkat 1: US$1.000
  • Peringkat 2: US$500
  • Peringkat 3: US$250

Di samping itu, organizer yang paling banyak mengadakan turnamen di Battlefy setiap bulannya juga akan memperoleh hadiah berupa:

  • Peringkat 1: US$1.000
  • Peringkat 2: US$500
  • Peringkat 3: US$250
Battlefy - Tournament Submission
Proses pembuatan turnamen di Battlefy | Sumber: Battlefy

Sistem ini tentunya akan memotivasi para organizer untuk semakin meningkatkan kualitas turnamen yang mereka adakan. Battlefy juga tidak mengizinkan organizer untuk menggelar turnamen secara sembarangan. Ada berbagai guideline yang harus diikuti supaya sebuah turnamen bisa mendapat persetujuan dari Battlefy dan dapat berpartisipasi di program reward ini.

Misalnya, turnamen harus bersifat kompetitif, adil, dengan pemenang yang jelas, dan memiliki peraturan yang mencegah terjadinya kecurangan. Peraturan tersebut juga harus tersedia dalam bahasa Inggris, dan organizer harus memiliki jangkauan ke setidaknya 15.000 penggemar di platform media sosial, streaming, atau VOD. Untuk peraturan lengkapnya dapat Anda baca di blog resmi Battlefy.

Sementara itu, para peserta akan menerima hadiah dari Battlefy tergantung dari peringkat mereka di turnamen dan jumlah peserta yang mendaftar. Semakin banyak peserta mendaftar, uang hadiah ini akan semakin besar. Rincian hadiah yang ditawarkan dapat Anda lihat lewat gambar di bawah.

Battlefy - Player Rewards
Besaran hadiah untuk pemain sebanding dengan jumlah peserta | Sumber: Battlefy

Battlefy juga memiliki leaderboard tersendiri untuk mencatat jumlah pertandingan yang dimenangkan oleh seorang pemain. Setiap bulannya, pemain dengan peringkat catatan kemenangan terbanyak berhak memperoleh hadiah tambahan berupa:

  • Peringkat 1: US$500
  • Peringkat 2: US$250
  • Peringkat 3: US$100

Bagaimana, berminat menyelenggarakan turnamen di platform Battlefy? Langsung saja daftarkan diri Anda sebagai organizer, dan dapatkan hadiah-hadiah menarik di atas dengan cara membuat turnamen FIFA 19 di PS4.

Sumber: Battlefy

Tencent Luncurkan Kerja Sama Manchester City dan Franchise Esports CrossFire

Pada tanggal 20 Juni lalu, Tencent baru saja menggelar acara Tencent Global Esports Summit yang merupakan pertemuan industri esports terbesar di Tiongkok. Bisa ditebak bahwa acara ini pasti mengandung banyak hal signifikan terhadap industri setidaknya untuk satu tahun ke depan. Terutama dalam hal pengumuman program baru, kerja sama antar para pelaku industri, dan perkembangan lainnya.

The Esports Observer telah melaporkan poin-poin penting yang patut jadi perhatian dalam acara tersebut. Secara umum, Tencent Global Esports Summit kali ini menunjukkan bahwa peran Tencent di industri esports akan memasuki babak baru yang penting. Tapi selain itu juga menunjukkan adanya geliat dari pemerintah maupun masyarakat untuk menjadikan esports sebagai salah satu bagian dari kebudayaan Tiongkok. Apa saja poin penting itu?

Kerja sama dengan Manchester City dan Juss Sports

Tencent mengumumkan ikatan kerja sama baru dengan dua organisasi olahraga, yaitu Manchester City F.C. dan Juss Sports. Nama Manchester City tentu sudah tak asing sebagai salah satu klub terkenal di liga Inggris, sementara Juss Sports adalah sebuah event organizer olahraga Tiongkok yang berpengalaman menggelar berbagai ajang kompetisi, termasuk Formula One Grand Prix.

Kerja sama dengan Manchester City ini bertujuan untuk menghubungkan esports dan olahraga konvensional, juga menciptakan pertukaran budaya antara Inggris Raya dan Tiongkok. Implementasinya akan menggunakan game Honor of Kings (Arena of Valor versi Tiongkok), namun belum ada informasi tentang detail konkretnya.

“Kami ingin menggunakan produk kami untuk membuat orang-orang di luar Tiongkok merasakan keindahan budaya Tiongkok,” kata Li Min, produser Honor of Kings, “Ini juga merupakan arah pengembangan Honor of Kings di masa depan.”

Sementara itu kerja sama dengan Juss Sports mencakup penggunaan sumber daya olahraga dan stadion. Salah satu stadion milik Juss Sports, yaitu Oriental Sports Center, saat ini sudah menjadi stadion esports resmi yang dapat digunakan Tencent. Di sini akan lebih banyak turnamen esports besar, terutama cabang League of Legends dan Honor of Kings, juga acara-acara bertema esports lain dan museum esports.

CrossFire Esports Franchise
Sumber: Tencent via The Esports Observer

Esports CrossFire kini menggunakan sistem franchise

Game first-person shooter populer CrossFire merupakan salah cabang esports populer di Tiongkok yang ada di bawah naungan Tencent. Liga profesionalnya, yaitu CrossFire Pro-League (CFPL) bahkan merupakan liga profesional esports pertama yang didirikan Tencent. Mengikuti kesuksesan franchise Tencent League of Legends Pro League (LPL), kini Tencent akan mengadaptasi sistem franchise ke CrossFire.

Selain di CrossFire Pro League, sistem franchise juga diterapkan untuk CrossFire Mobile League (CFML). Namun Tencent tidak membuka berapa harga slot franchise yang mereka tawarkan. Menurut Zu Zhengrong dari Tencent, saat ini sudah ada 10 organisasi esports besar yang bergabung dengan sistem baru CFPL dan CFML.

Perserikatan teknologi esports

Tencent juga mengumumkan pembentukan perserikatan di bidang teknologi yang berkaitan dengan esports. Dipimpin oleh kementerian industri dan teknologi informasi Tiongkok, perserikatan ini bertujuan untuk membentuk standar teknologi khusus esports di negara tersebut, terutama yang menyangkut teknologi internet, hardware, serta broadcasting.

Beberapa perusahaan yang bergabung dalam perserikatan ini (selain Tencent Esports sendiri tentunya) antara lain Intel, Qualcomm, Nvidia, China Unicom, Tencent Cloud, Razer, dan Yesee Tech. Salah satu kontribusinya yaitu penyediaan teknologi 5G oleh China Unicom untuk meningkatkan pengalaman bermain dalam judul-judul game Tencent.

Tencent Esports Union
Sumber: Tencent via The Esports Observer

“Sekarang adalah waktu dan kesempatan terbaik bagi esports Tiongkok untuk berkembang,” kata Ren Yuxin, COO Tencent Group, dalam acara Tencent Global Esports Summit. Dengan revenue tahun 2019 diperkirakan mencapai lebih dari US$210 juta, Tiongkok memang ditengarai akan menjadi negara dengan pertumbuhan esports tertinggi kedua di dunia. Adanya beberapa kendala seperti regulasi penerbitan game yang kini semakin ketat tampaknya bukan penghalang bagi kemajuan industri esports di Tiongkok, dan Tencent jelas berperan besar dalam hal itu.

Sumber: The Esports Observer

Pro Player dan Influencer Top Berkumpul dalam Pesta MLBB All Star Indonesia

Kemenangan ONIC Esports di ajang Mobile Legends: Bang Bang Southeast Asia Cup 2019 adalah momen kegembiraan bagi kita semua. Tidak hanya membanggakan dunia esports saja, tapi juga seluruh ekosistem game ini, baik itu gamer, pro player, cosplayer, hingga media. Menindaklanjuti momen itu, Moonton kini mengundang seluruh penggemar MLBB di tanah air untuk menghadiri ajang apresiasi dan perayaan bertajuk MLBB All Star Indonesia.

MLBB All Star Indonesia - Deskripsi

Apa itu MLBB All Star? Sesuai namanya, MLBB All Star adalah tempat berkumpulnya para bintang MLBB Indonesia. Mulai tanggal 1 – 14 Juli nanti, 8 tim profesional dan lebih dari 20 influencer yang berpartisipasi dalam kegiatan voting All Star. Tim-tim itu terdiri dari ONIC, Louvre, Aerowolf, Geek Fam, Alter Ego, Bigetron, EVOS, dan Aura, dengan jumlah lebih dari 40 orang pemain.

Para penggemar kemudian dapat melakukan voting untuk memilih siapa saja pemain serta influencer paling top untuk tampil dalam pertandingan All Star di tanggal 20 Juli. Hanya 4 tim, terdiri dari 16 pemain dan 8 influencer yang berhak maju ke panggung All Star tersebut. 4 pro player dengan hasil voting tertinggi akan menjadi ketua dari masing-masing tim All Star dan dijadikan emoticon/Battle Emote di dalam game MLBB. Tim yang menjadi juara nantinya akan mendapatkan hadiah senilai US$6.000 (sekitar Rp85 juta).

MLBB All Star Indonesia - Voting

MLBB All Star adalah ajang kegembiraan, jadi turnamennya pun memiliki format dengan hiburan tersendiri. Di babak semifinal nanti akan digelar pertandingan fun match, di mana seluruh tim akan diadu dengan komposisi hero semua Marksman, semua Mage, semua Assassin, dan seterusnya. Moonton juga mendatangkan influencer top Indonesia yaitu Atta Halilintar sebagai MC.

Di samping pertandingan, Moonton juga menggelar All Star Cosplay Competition, di mana para cosplayer dapat bersaing untuk memperebutkan berbagai hadiah. Kualifikasi online kompetisi cosplay ini berlangsung di Instagram dari tanggal 22 – 28 Juni, ditambah dengan kualifikasi offline pada tanggal 30 Juni. Kemudian berbarengan dengan voting All Star, para penggemar dapat melakukan voting di situs resmi MLBB untuk menentukan siapa cosplayer terbaik. Tiga peraih voting tertinggi kemudian akan diundang ke acara puncak tanggal 20 Juli untuk mendapatkan hadiah serta trofi penghargaan.

MLBB All Star Indonesia - Cosplay Qualifier

MLBB All Star Indonesia - Cosplay Reward

MLBB All Star Indonesia akan ditayangkan secara live streaming di Nimo TV dan YouTube, dan sepanjang acara Moonton akan membagikan berbagai hadiah menarik, termasuk skin Epic MLBB. Jangan lupa saksikan tayangan MLBB All Star tanggal 20 Juli nanti, atau langsung saja datang ke Tennis Indoor Senayan untuk bertemu langsung dengan para bintang MLBB Indonesia kesayangan Anda.

Terkuat Asia Tenggara! ONIC Esports Juara MLBB Southeast Asia Cup 2019

Anda yang merupakan penggemar esports Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) tentu tahu bahwa beberapa waktu lalu, ada dua tim asal Indonesia yang sedang berjuang Filipina dalam kejuaran Mobile Legends: Bang Bang Southeast Asia Cup (MSC) 2019. Benar, mereka adalah ONIC Esports dan Louvre. Kedua tim ini menjadi perwakilan Indonesia setelah membuktikan diri sebagai juara 1 dan 2 nasional dalam Mobile Legends: Bang Bang Professional League Indonesia (MPL-ID) Season 3, bulan Mei lalu.

MSC 2019 diikuti oleh 12 tim terbaik dari 9 negara Asia Tenggara: Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Kamboja, Laos, Thailand, Myanmar, dan Vietnam. Sesuai yang telah diberitakan sebelumnya, mereka terdiri dari:

  • ArkAngel (Juara 1 MPL-PH Season 3)
  • Bren Esports (Juara 2 MPL-PH Season 3)
  • ONIC Esports (Juara 1 MPL-ID Season 3)
  • Louvre Esports (Juara 2 MPL-ID Season 3)
  • Geek Fam (Juara 1 MPL-MY/SG Season 3)
  • EVOS Esports (Juara 2 MPL-MY/SG Season 3)
  • Team Resolution (Juara 1 MPL-MM Season 2)
  • Burmese Ghouls (Juara 2 MPL-MM Season 2)
  • Team IDNS (dari kualifikasi Thailand)
  • Overclockers (dari kualifikasi Vietnam)
  • Diversity Helheim (dari kualifikasi Kamboja)
  • WAWA Gaming (dari kualifikasi Laos)

Sepak terjang ONIC dan Louvre di MSC 2019 menunjukkan pada dunia bahwa kehebatan Indonesia di dunia esports MLBB tidak perlu diragukan lagi. Buktinya, ternyata kedua perwakilan kita sama-sama berhasil masuk ke babak Grand Final! Di pertarungan puncak tersebut, ONIC akhirnya memastikan kemenangan atas Louvre dengan skor 3-0. Kini ONIC resmi menjadi tim esports MLBB terkuat seantero Asia Tenggara.

ONIC Esports - MSC 2019 Champion
Sumber: Moonton

Tak hanya meraih gelar tingkat regional, ONIC juga berhasil mengukir sejarah. Chandra Wijaya, General Manager ONIC Esports memaparkan dalam siaran pers, “Kemenangan yang diraih ONIC Esports di MSC 2019 menjadi momentum bersejarah bagi perkembangan esports Indonesia di mata dunia, karena untuk pertama kalinya Indonesia berhasil membawa pulang piala ini setelah tahun lalu turnamen MSC selalu dikuasai oleh tim-tim Filipina.”

Perjalanan berlogo kuning hitam yang beranggotakan Udil, Drian, Sasa, Antimage, dan Psychoo ini tergolong mulus. Sebagai salah satu anggota Grup D di group stage, ONIC berhasil meraih kemenangan 2-0 atas tim Burmese Ghouls dan WAWA Gaming sekaligus. Perolehan poin sempurna mengantar ONIC maju ke babak playoff lewat Upper Bracket, melawan tim IDNS yang merupakan salah satu unggulan. Lagi-lagi, ONIC melibas IDNS 2-0, bahkan sempat meraih Savage sebelum akhirnya melenggang ke All-Indonesian Final.

ONIC Esports - MVP Sasa
Sumber: Moonton

“Kemenangan tim ONIC Esports di MSC 2019 menjadi milik bersama dengan para penggemar, partner, pecinta esports, dan masyarakat Indonesia. Gelar juara ini memotivasi kami untuk terus berkembang dan menjadi amunisi semangat untuk persiapan menghadapi Mobile Legends Pro League Season 4 yang akan segera digelar di bulan Agustus. Kami juga berharap dengan kemenangan berturut-turut di tiga turnamen besar, para pemain ONIC Esports akan terus mendapatkan dukungan sepenuhnya dari seluruh masyarakat untuk berjuang mewakili Indonesia di ajang berskala nasional dan internasional, seperti pada SEA Games di bulan November mendatang,” papar Chandra lagi.

Selamat kepada ONIC Esports! Semoga terus bisa mempertahankan prestasinya, bahkan meningkatkannya ke panggung yang lebih tinggi lagi. Sampai kapan kira-kira dominasi ONIC di kancah MLBB akan bertahan? Akankah Louvre bisa melakukan rematch dan merebut takhta juara dari ONIC? Tampaknya MPL ID Season 4 akan menghasilkan cerita-cerita yang lebih seru lagi dengan persaingan tim-tim top Indonesia yang semakin hebat saja. Jangan lupa saksikan cerita perjuangan ONIC Esports di MSC 2019 lewat dokumenter singkat di bawah.

RRQ Kerja Sama Dengan Jaringan Cinema XXI, Siap Manjakan Fans Dengan Layar Besar

Rex Regum Qeon kini, mungkin bisa dibilang sudah jadi salah satu tim esports paling populer di Indonesia. Salah satu penyebabnya, setidaknya menurut saya, adalah karena tim ini yang selalu mengedepankan prestasi dalam berbagai cabang yang mereka geluti. Contohnya saja kemarin, ketika salah satu cabang tim PUBG Mobile RRQ di Thailand, RRQ.Athena, berhasil menjadi juara PMCO SEA Finals 2019.

Maka dari itu, mencoba menjangkau penggemar dari berbagai penjuru nusantara, baru-baru ini RRQ mengumumkan jalin kerjasama dengan salah satu jaringan sinema terbesar di Indonesia, Cinema XXI. Kerjasama ini diumumkan berbarengan dengan acara Meet and Beat RRQ Athena yang diselenggarakan di Epiwalk XXI, Rasuna Said, Jakarta, pada 25 Juni 2019 kemarin.

Dalam acara kumpul jumpa fans dengan tim RRQ Athena tersebut, para penggemar diajak untuk bermain dan menonton pertandingan PUBG Mobile di layar bioskop milik Cinema XXI.

Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Keseruan para fans ketika berjumpa dengan sang jawara PUBG Mobile, RRQ Athena. Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

“Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan RRQ. Kami percaya banyak dari penonton kami juga pecinta game ataupun sebaliknya. Kami yakin lewat kerjasama ini, komunitas RRQ maupun Cinema XXI akan makin sering mengadakan event seru bersama.” Ujar Catherine Keng, Corporate Communication Cinema XXI.

Andrian “AP” Pauline, CEO Team RRQ, juga turut berkomentar soal kerjasama antara RRQ dengan Cinema XXI. “Semoga dukungan Cinema XXI dapat menjadi momentum untuk meningkatkan animo para gamers dan moviegoers di Indonesia terhadap esports. Industri esports semakin maju dan berkembang, event esports dapat mulai diselenggarakan di bioskop, dan tentunya semoga Team RRQ akan semakin dikenal baik di Indonesia dan berkembang bersama dengan Cinema XXI.”

Lebih lanjut soal kerjasama, Andrian Pauline lalu sedikit membocorkan beberapa rencana acara yang diselenggarakan saat kami tanyakan dalam sesi tanya jawab di gelaran Meet and Beat RRQ Athena. “Kami sedang menggodok beberapa event bersama dengan Cinema XXI. Mengingat ini adalah hal yang baru, jadi kami juga harus diskusi terlebih dahulu, internal maupun dengan pihak Cinema XXI. Dan….ya, event yang kami maksud ini adalah sebuah turnamen, yang akan kami coba selenggarakan di dalam Cinema XXI.”

Andrian Pauline, dalam sesi tanya jawab dengan awak media seputar kerjasama RRQ dengan Cinema XXI. Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Andrian Pauline, CEO RRQ, dalam sesi tanya jawab bersama awak media, membicarakan seputar kerjasama RRQ dengan Cinema XXI. Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Ini tentu akan memberikan pengalaman yang baru. Tapi kalau bicara bertanding di dalam Cinema XXI, rasanya mungkin akan jadi sedikit janggal. Mengingat suara speaker stereo yang sangat menggelegar, para pemain bisa jadi tidak konsentrasi dibuatnya bukan? Tapi, bagaimana kalau nonton tayangan esports di Cinema XXI? Hal itu tentu akan jadi pengalaman baru yang sangat menyenangkan bagi para penggemar esports! Saya sendiri bahkan turut bersemangat ketika menulis tentang hal ini!

“Wah media yang datang hari ini kritis-kritis sekali ya, saya jadi nggak bisa bikin surprise lagi dong buat fans..hahaha.” Ucap pria yang biasa disapa AP, seraya bersenda bergurau saat menerima pertanyaan tersebut. “Ya benar sekali, kami merencanakan akan mengadakan acara nonton bareng atau pubstomp PMCO Global Finals, agar para fans dapat lebih puas menyaksikan perjuangan RRQ Athena di layar besar Cinema XXI.”

Menarik melihat perkembangan esports di tahun 2019 ini. Sungguh tidak diduga, bagaimana besarnya esports, membuat berbagai pihak jadi tertarik dan terpincut untuk turut berinvestasi atau bekerja sama. Kerjasama RRQ dengan Cinema XXI, selain memang merupakan hal yang baru, tapi tentunya juga menjadi hal yang sangat menarik dan bisa membuat para fans RRQ jadi makin terpincut.

Turnamen Offline Dota Underlords Akan Digelar dalam ESL One Hamburg 2019

Demam auto battler sudah jadi wabah yang menyelimuti seluruh penjuru dunia. Tidak percaya? Lihat saja apa yang terjadi selama sebulan belakangan. Bukan hanya satu atau dua, tapi tiga perusahaan berbeda mengumumkan produk auto battler mereka masing-masing. Drodo Studio dengan Auto Chess orisinalnya, Valve dengan Dota Underlords, bahkan Riot Games pun meluncurkan mode Teamfight Tactics untuk para penggemar League of Legends.

Genre auto battler juga tampaknya berpotensi untuk menjadi salah satu cabang game kompetitif populer. Tidak butuh waktu lama, Drodo Studio bersama ImbaTV sudah meluncurkan turnamen berhadiah US$1.000.000 di Tiongkok. Valve pun tak mau kalah. Kini mereka menggaet ESL untuk menggelar turnamen offline resmi Dota Underlords pertama di dunia. Serunya adalah turnamen ini akan digelar bersamaan dalam acara ESL One Hamburg 2019.

ESL One Hamburg 2019 - Dota Underlords
Sumber: ESL

Dibandingkan dengan turnamen Auto Chess, turnamen Dota Underlords ini memang kalah jauh dari segi uang hadiah. ESL hanya menyediakan prize pool sebesar 5.000 Euro (sekitar Rp80,5 juta). Tapi kelebihannya, ESL memperbolehkan siapa saja yang datang ke acara ESL One Hamburg 2019 untuk berpartisipasi. Beda dari turnamen Drodo yang bersifat invitational alias tertutup untuk peserta undangan.

ESL belum mengumumkan detail lebih lanjut tentang turnamen Dota Underlords ini. Yang jelas acara ESL One Hamburg 2019 itu sendiri akan digelar pada tanggal 25 – 27 Oktober, berlokasi di Barclaycard Arena, Hamburg, Jerman. Venue ini memiliki kapasitas sekitar 16.000 penonton, dan ESL menyediakan berbagai aktivitas hiburan untuk dinikmati para pengunjung. Termasuk di antaranya ESL Shop yang menjual merchandise Dota 2 resmi, lomba cosplay, workshop menggambar, hingga sesi tanda tangan dengan para atlet Dota 2 profesional.

Menu utama ESL One Hamburg 2019 sendiri adalah turnamen Dota 2 berhadiah US$300.000 (sekitar Rp4,25 miliar). ESL mengundang 8 tim untuk langsung bertanding, ditambah dengan 4 tim lain yang datang lewat jalur kualifikasi dari wilayah Eropa/Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS), Amerika Utara, Tiongkok, dan Asia Tenggara.

Sayangnya saat ini ESL juga belum mengumumkan tim apa saja yang akan berpartisipasi dalam turnamen Dota 2 tersebut. Mungkinkah Team Secret, sang juara ESL One Hamburg 2018, akan bisa mempertahankan gelar juaranya? Atau akan muncul juara baru yang tak terduga? Bagaimana dengan Dota Underlords, apakah mampu menyaingi Auto Chess milik Drodo atau malah bernasib nahas seperti Artifact? Akankah ada tim Dota 2 Indonesia yang tampil di ESL One Hamburg, seperti EVOS tahun lalu? Kita tunggu saja jawaban semuanya di bulan Oktober nanti.

Sumber: ESL, Esports Insider