Peluncuran Cyberpunk 2077 Ditunda Lima Bulan

Pengembangan video game tidaklah sederhana. Prosesnya memakan waktu, tenaga serta pikiran. Di masa penggarapan permainan, developer selalu menghadapi tekanan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal sembari tetap menghadirkan konten sebaik mungkin. Ketika harus memilih antara dua hal ini, beberapa studio rela mengundur waktu rilis demi memastikan game tersaji sesuai visi mereka.

Pengunduran peluncuran game sering terjadi dan kadang pengumumannya dilakukan tiba-tiba. Belum lama ini, Square Enix memundurkan waktu rilis dua permainan blockbuster mereka, yaitu remake Final Fantasy VII serta Marvel’s Avengers, masing-masing ke bulan April dan September 2020. Menyusul kedua judul itu, penundaan juga terjadi pada game action role-playing open world sci-fi baru garapan CD Projekt Red, Cyberpunk 2077.

Melalui Twitter resmi, co-founder Marcin Iwinski dan head of studio Adam Badowski mengumumkan diundurnya peluncuran Cyberpunk 2077, dari tanggal 16 April menjadi 17 September 2020. Alasan mengapa pelepasan game dimundurkan sama seperti argumen umum studio lain: CD Projekt Red membutuhkan lebih banyak waktu untuk memoles permainan demi memastikan Cyberpunk 2077 tersuguh maksimal.

Berdasarkan penjelasan kedua developer, saat ini Cyberpunk 2077 telah selesai dikembangkan dan sudah dapat dimainkan. Namun mengingat kota permainan – dinamai Night City – yang begitu besar, kompleks serta penuh dengan cerita, CD Projekt Red memerlukan tambahan waktu buat melakukan pengujian dan pemolesan konten.

Mereka menyampaikan, “Kami ingin Cyberpunk 2077 menjadi sebuah pencapaian membanggakan di generasi ini, dan penundaan beberapa bulan bisa memberikan kami kesempatan untuk memastikan permainan rampung secara sempurna.”

Tak lama setelah mengungkapkan kabar penundaan itu, CD Projekt Red juga mengiformasikan bahwa mode multiplayer Cyberpunk 2077 baru akan tiba secepat-cepatnya pada tahun 2022. Dukungan multiplayer sudah didiskusikan sejak tahun 2013, tetapi waktu itu developer masih terlihat ragu karena fokus awal mereka ialah menyajikan lebih banyak konten single-player dan DLC gratis selepas perilisan Cyberpunk 2077 – sebuah pendekatan yang menjadi kunci kesuksesan The Witcher 3.

Pengunduran selama lima bulan ini membuat waktu peluncuran Cyberpunk 2077 jadi mendekati momen perilisan console next-gen. Namun menariknya, CD Projekt Red menegaskan mereka belum punya rencana buat meluncurkan  game di PlayStation 5 maupun Xbox (Series X). Sejauh ini, CD Projekt Red baru mengonfirmasi tiga platform: Windows PC, PlayStation 4 dan Xbox One.

Meski begitu, saya pribadi berasumsi bahwa CD Projekt Red pasti tak mau membuang kesempatan untuk menghidangkan permainan di hardware yang lebih canggih. Dengan melepas game secara lebih luas – terutama di console baru, peluangnya merangkul lebih banyak gamer jadi meningkat serta membuat umur permainan lebih panjang.

Via PC Gamer.

Siap-Siap Meluncurkan PlayStation 5, Sony Kembali Absen di E3 Tahun Ini

Sebagai ajang gaming terbesar di dunia, menjadi sebuah kehormatan bagi perusahaan untuk bisa ikut serta di E3. Selain dimeriahkan oleh  produsen console, konferensi pers dari sejumlah publisher seperti EA, Ubisoft, dan Bethesda juga dinanti khalayak. Tapi ada sesuatu yang kurang dari E3 2019. Karena alasan persiapan peluncuran console baru, Sony memutuskan buat melewatkannya dan membiarkan sang rival Microsoft mendominasi acara.

Di tengah-tengah penantian kabar terbaru mengenai console next-gen serta kelanjutan info mengenai The Last of Us Part II dan Ghost of Tsushima, Sony Interactive Entertainment kembali mengabarkan agenda untuk absen dari E3 2020. Sebagai kompensasinya, perusahaan berencana hadir di berbagai perhelatan konsumen lain buat memamerkan permainan-permainan PlayStation 4 dan 5 –  setidaknya itulah yang mereka ungkapkan pada Games Industry.

Sony menjelaskan bahwa langkah ini diambil setelah evaluasi menyeluruh. Juru bicara perusahaan menyampaikan, “Kami sangat menghargai Entertainment Software Association sebagai organisasi [penyelenggara E3], namun menurut pandangan kami, visi E3 2020 tidak sesuai dengan apa yang ingin jadi fokus Sony di tahun ini dan bukan merupakan tempat yang tepat untuk melangsungkan acara.”

Logo E3 2020.

Buat sekarang, Sony mencoba mengeksekusi strategi berbeda: perusahaan akan berpartisipasi dalam ‘ratusan acara konsumen di seluruh dunia’. Lewat cara tersebut, perusahaan ingin merangkul gamer-nya secara langsung sehingga mereka betul-betul merasa jadi anggota keluarga besar PlayStation, dan di saat yang sama memberikan akses ke beragam permainan favorit. Sony sudah menyiapkan judul-judul menarik di PlayStation 4 sembari mengajak khalayak menanti pelepasan PlayStation 5.

Sony sebetulnya punya sejarah panjang bersama E3. Sejak awal, perusahaan menggunakan E3 untuk menyingkap detail terkait hardware gaming-nya, dimulai dari PlayStation pertama di tahun 1995 sebagai persiapan perilisan console di kawasan Amerika Serikat. Lalu di E3 2013, Sony dianggap sukses membangun penantian tinggi terhadap PlayStation 4, membuat brand ini berhasil merebut kepemimpinan  pasar console dari tangan Xbox.

Absennya Sony tahun lalu memang memberi dampak besar bagi Electronic Entertainment Expo. Sejak beberapa tahun silam, angka pengunjung E3 terus menurun, apalagi dengan adanya fasilitas live stream untuk setiap konferensi pers. Dan di E3 2019, jumlahnya bahkan merosot lebih drastis lagi. ESA sendiri kini menghadapi dilema: sejumlah publisher ingin agar E3 menjadi ajang selebrasi gaming, namun pihak lain berharap agar acara tetap fokus pada aspek bisnis.

Menyusul pengumuman ini, ESA tak lama mengeluarkan pernyataan tanpa secara langsung menyebutkan Sony. Pada intinya, mereka berjanji E3 2020 akan jadi ‘acara menarik dan penuh energi, dimeriah oleh bermacam-macam pengalaman, program, mitra, dan brand baru yang dapat menghibur pengunjung, baik bagi mereka yang baru pertama kali hadir maupun para veteran’.

Via DualShockers.

Razer Mau Buat Razer Youth Bank untuk Generasi Muda

Razer berencana untuk membuat bank digital Razer Youth Bank. Untuk itu, divisi teknologi finansial mereka, Razer Fintech, meminta lisensi bank digital pada Monetary Authority of Singapore (MAS). Razer tidak sendiri dalam usahanya untuk mendirikan bank digital. Mereka membuat konsorsium bersama perusahaan investasi Sheng Siong Holdings, perusahaan asuransi FWD, marketplace mobil Carro, perusahaan internet mobile LinkSure global, dan perusahaan venture capital Insignia Ventures Partners. Razer Fintech akan menguasai 60 persen saham Razer Youth Bank sementara 40 persen sisanya akan dikuasai oleh anggota konsorsium lain.

Dalam pernyataan resmi, Razer mengatakan bank Razer Youth Bank dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan literasi keuangan dan menyediakan produk finansial yang transparan bagi generasi muda. Selain itu, mereka juga ingin menyesuaikan layanan mereka dengan kebutuhan nasabah. “Razer Youth Bank juga akan menyediakan layanan yang ditujukan untuk para penguasaha muda dan bisnis mikro dan kecil yang selama ini kesulitan dalam mendapatkan modal untuk mengembangkan bisnis mereka dan melakukan transformasi digital,” ungkap Razer, menurut laporan Channel News Asia. “Kami akan melakukan itu dengan metodologi dan struktur credit scoring yang inovatif.”

CEO Razer, Min-Liang Tan.
CEO Razer, Min-Liang Tan.

“Ada banyak orang yang belum mendapatkan layanan finansial secara maksimal. Menyediakan solusi untuk mereka melalui platform perbankan digital adalah langkah berikutnya bagi kami setelah kami menyediakan solusi pembayaran,” kata Lee Li Meng, Chief Strategy Officer Razer dan CEO Razer Fintech, seperti dikutip dari The Esports Observer. “Sebagai startup unicorn asal Singapura, kami harap kami bisa memberikan kontribusi untuk menjadikan Singapura sebagai pusat finansial global dan membuka era baru di dunia perbankan dan menyediakan layanan finansial yang unik pada generasi muda di Singapura dan di dunia.”

Selain rekan strategis yang menjadi bagian dari konsorsium, Razer Fintech juga bekerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk menyediakan layanan di Razer Youth Bank. Beberapa perusahaan yang digandeng oleh Razer Fintech antara lain travel booking platform Skyscanner, penyedia solusi pembayaran Visa, startup fintech SoCash, perusahaan co-working space JustCo, platform media edukasi finansial Real Vision, dan beberapa perusahaan lain. Menurut laporan Today Online, konsorsium yang dipimpin oleh Razer Fintech ini berencana untuk menambah jumlah rekan mereka di masa depan. Dengan begitu, perusahaan yang menjadi rekan mereka juga bisa mengakses pasar milenial.

MAS memperkenalkan konsep lisensi bank digital pada Juni 2019. Tujuan mereka ketika itu adala untuk memastikan sektor perbankan di Singapura tetap kompetitif dan relevan di pasar yang terus berubah dengan melakukan digitalisasi. Pihak yang tertarik harus memberikan proposal mereka pada 31 Desember 2019. MAS akan mengumumkan pihak yang mendapatkan lisensi pada pertengahan 2020. Pihak yang mendapatkan lisensi akan dapat mulai beroperasi pada pertengahan 2021.

Sumber header: Today Online

Death Stranding Mendominasi Daftar Nominasi Game Developers Choice Awards 2020

Game Developers Choice Awards ialah ajang pemberian penghargaan gaming yang dipresentasikan di Game Developers Conference. Berbeda dari acara serupa, GDCA merupakan persembahan dari kalangan pengembang permainan video untuk sesamanya. Dan mendekati waktu dilangsungkannya event tahun ini, penyelenggara mengumumkan daftar nominasi judul-judul yang berpotensi menyabet award bergengsi.

Game Developers Conference 2020 dijadwalkan untuk digelar pada tanggal 18 Maret di San Francisco Moscone Center. GDCA ke-20 sendiri akan dilangsungkan bersamaan dengan Independent Games Festival, dipandu oleh Kim Swift selaku game design director Stadia 2P Games. Sebelum bergabung bersama Stadia, Swift punya andil dalam pengembangan sejumlah permainan unik seperti Portal dan Left 4 Dead – keduanya dipublikasikan oleh Valve.

Untitled Goose Game.

Lewat GDCA ke-20, penyelenggara juga berencana untuk menganugerahkan gelar Ambassador dan Pioneer Award kepada dua orang individu. Ambassador Award akan diterima oleh Kate Edwards, executive director dari Global Game Jam. Edwards terpilih karena dianggap berjasa membuat industri gaming jadi lebih baik lewat ‘aksi nyata dan advokasi’. Penerima Pioneer Award sendiri baru akan diumumkan di waktu dekat.

Ini dia daftar lengkap finalis Game Developers Choice Awards ke-20, terbagi jadi 10 kategori.

 

Best Audio

  • Death Stranding
  • Sayonara Wild Hearts
  • Control
  • Untitled Goose Game
  • Call of Duty: Modern Warfare

Honorable mentions: Cadence of Hyrule: Crypt of the NecroDancer, Star Wars Jedi: Fallen Order, Disco Elysium, Ape Out, Outer Wilds

 

Best Debut

  • ZA/UM (Disco Elysium)
  • Mobius Digital (Outer Wilds)
  • William Chyr Studios (Manifold Garden)
  • Foam Sword Games (Knights and Bikes)
  • Chance Agency (Neo Cab)

 

Best Design

  • Baba Is You
  • Outer Wilds
  • Death Stranding
  • Sekiro: Shadows Die Twice
  • Untitled Goose Game

Honorable mentions: Disco Elysium, Control, Apex Legends, The Outer Worlds, Star Wars Jedi: Fallen Order, Luigi’s Mansion 3

 

Innovation Award

  • Untitled Goose Game
  • Disco Elysium
  • Baba Is You
  • Death Stranding
  • Outer Wilds

Honorable mentions: Control, Hypnospace Outlaw, Kind Words, Ring Fit Adventure, Wattam

 

Best Mobile Game

  • Sayonara Wild Hearts
  • What the Golf?
  • Grindstone
  • Sky: Children of the Light
  • Call of Duty: Mobile

Honorable mentions: Mutazione, Assemble with Care, Pilgrims, Archero, Card of Darkness, Mini Motorways

 

Best Narrative

  • Disco Elysium
  • Control
  • Death Stranding
  • The Outer Worlds
  • Outer Wilds

Honorable mentions: Star Wars Jedi: Fallen Order, Fire Emblem: Three Houses, A Plague Tale: Innocence, Heaven’s Vault, Mutazione, Telling Lies

 

Best Technology

  • Death Stranding
  • Control
  • Call of Duty: Modern Warfare
  • Apex Legends
  • Noita

Honorable mentions: Gears 5, Resident Evil 2, Manifold Garden, Sekiro: Shadows Die Twice, The Outer Worlds, Star Wars Jedi: Fallen Order, Outer Wilds

 

Best Visual Art

  • Control
  • Death Stranding
  • Sekiro: Shadows Die Twice
  • Sayonara Wild Hearts
  • Disco Elysium

Honorable mentions: Outer Wilds, Untitled Goose Game, The Legend of Zelda: Link’s Awakening, Luigi’s Mansion 3, Void Bastards

 

Best VR/AR Game

  • Vader Immortal
  • Blood & Truth
  • Asgard’s Wrath
  • Boneworks
  • Pistol Whip

Honorable mentions: Trover Saves the Universe, Falcon Age, Ghost Giant, Vacation Simulator, Stormland

 

Game of the Year

  • Death Stranding
  • Control
  • Sekiro: Shadows Die Twice
  • Untitled Goose Game
  • Outer Wilds

Honorable mentions: Disco Elysium, The Outer Worlds, Star Wars Jedi: Fallen Order, Apex Legends

Control.

Dari penjabaran di atas, Death Stranding terlihat sangat mendominasi GDCA ke-20. Kondisi ini menyerupai ketika finalis The Game Awards 2019 diumumkan. Ia muncul di tujuh kategori penghargaan, termasuk Game of the Year. Di posisi kedua ada Control dan Outer Wilds, masing-masing mengamankan lima nominasi.

Dari semua ini, ada beberapa hal yang bagi saya cukup mengecewakan. Pertama, Disco Elysium sebenarnya patut untuk masuk di daftar Game of the Year karena ia merupakan permainan role-playing dengan skor review rata-rata tertinggi di 2019, mengalahkan Kingdom Hearts III, The Outer Worlds dan Dragon Quest Builders 2. Lalu sebagai salah satu permainan terbaik di tahun lalu, remake Resident Evil 2 malah sama sekali tidak masuk di nominasi GDCA ke-20 – hanya muncul di honorable mention Best Technology.

Pengumuman pemenang GDCA ke-20 bisa Anda saksikan secara live di tanggal 18 Maret 2020 nanti via channel Twitch resmi GDC.

Disco Elysium.

Sumber: GDConf.com.

[GUIDE] Cara Counter Pudge Di Dota 2

Pudge merupakan hero yang paling sering di-pick di ranking Herald sampai Legend, setidaknya berdasarkan statistik yang ditulis oleh DotaBuff. Karena itu, hampir setiap game Anda akan bertemu dengan Pudge di Dota 2.

Sebelum ke pembahasan counter Pudge, menurut saya, ada beberapa alasan hero ini sering dipakai. Pertama, Hero-nya memang memberikan Anda kesempatan untuk tampil keren dengan upaya hook yang berhasil. Atau memang tidak ada hero lain yang lebih menyenangkan untuk dimainkan di role support. Apapun alasannya, Anda kadang tetap kebingungan untuk melawan Pudge dengan stack Flash Heap lebih dari 20. Terlalu sulit untuk dibunuh adalah permasalahan yang paling menonjol ketika Anda melawan Pudge.

Karena itulah, berikut ini beberapa tips untuk mengalahkan Pudge; baik dari pick hero, pemilihan item, ataupun cara bermain.

Hero counter Pudge

1. Outworld Devourer

Sumber: Dota Gamepedia
Sumber: Dota Gamepedia

Seperti yang saya bilang sebelumnya, Pudge sangat sulit untuk dibunuh. Karena ia memiliki tambahan atribut Strength di skill pasif Flesf Heap. Jumlah HP yang besar, menyulitkan siapapun untuk menghabisinya. Di sini Outworld Devourer memiliki skill Arcane orb yang menambahkan pure damage di setiap serangannya. Damage-nya juga merupakan persentase dari jumlah mana yang sedang ia miliki. Damage dari Arcane Orb sangat besar, bahkan bisa membunuh seorang support dengan dua kali pukulan saja. Essence Flux juga memberikan efek slow di setiap pukulan dengan Arcane Orb. Faktanya mobilitas dari Pudge sangatlah minim. Pudge tidak memiliki escape ability sama sekali. Apabila dia diberikan crowd contol seperti slow atau stun, hal ini akan mempermudah kita untuk membunuhnya.

Astral Imprisonment juga dapat menyelamatkan teman dari skill Dismember dari Pudge. Sepertinya semua skill dari Outworld Devourer memang berguna untuk melawan hero-hero Strength seperti Pudge. Skill ultimate dari Outworld Devourer juga sangat berguna untuk melawan Pudge. Sanity Eclipse memberikan damage berdasarkan perbedaan mana yang dimiliki. Maka itu, Outworld Devourer seharusnya melakukan build item yang menambah atribut intelligence dia agar Sanity Eclipse dan Arcane Orb-nya lebih memberikan damage. 

Sebagai catatan, Outworld Devourer juga tidak memiliki escape ability. Membeli barang defensif seperti Black King Bar juga hal yang wajib agar Outworld Devourer bisa bebas memberikan damage ke musuh. Perhatikan juga positioning Anda ketika bermain Outworld Devourer, Anda harus memilih momentum ketika peperangan terjadi. Jangan sampai semua perhatian musuh tertuju pada Anda. Intinya adalah, Outworld Devourer harus bisa bebas mengeluarkan damage di peperangan.

2. Lifestealer

Sumber: Dota Gamepedia
Sumber: Dota Gamepedia

Berbeda dengan Outworld Devourer, Lifestealer berguna untuk melawan Pudge dengan mengandalkan sustainability-nya. Skill Rage yang ia miliki membuatnya immune terhadap magic damage yang dikeluarkan oleh Pudge. Jadi, Pudge harus mengandalkan physical damage untuk melawan Lifestealer ketika berada dalam keadaan Rage. Feast dari Lifestealer yang memberikan efek lifesteal di setiap pukulan. Hal ini membuatnya kuat untuk melawan Pudge. Pasalnya, Pudge harus mengorbankan HP yang hilang ketika ia menggunakan skill Rot. Lifestealer yang tidak terpengaruh magic damage dari Rot tetap bisa memukul dengan efek lifesteal. Pudge akan sangat sulit untuk membunuh Lifestealer.

3. Necrophos

Sumber: Dota Gamepedia
Sumber: Dota Gamepedia

Ada dua skill dari Necrophos yang berguna untuk melawan Pudge. Heartstopper Aura dan Reaper Scythe. Ia bisa memberikan damage berdasarkan maksimum HP yang dimiliki oleh Pudge. Pasalnya, Pudge memiliki HP yang besar dan Heartstopper Aura bisa lebih efektif melawan hero yang memiliki HP besar. Bahkan ada talent yang bisa diambil oleh Necrophos untuk menurunkan regenerasi musuhnya sebesar 40 persen yang tentu saja berguna bagi Pudge karena dia juga memiliki regenerasi HP yang sangat besar setiap detiknya.

Reaper Scythe memberikan damage berdasarkan jumlah HP yang hilang ketika peperangan. Semakin banyak jumlah HP yang hilang, semakin besar pula damage-nya. Belum lagi ada efek stun yang akan diberikan oleh Reaper Scythe, yang akan sangat membantu untuk memberikan damage tambahan kepada Pudge.

Pemilihan item

Sumber: Steam Community
Sumber: Steam Community

Kekuatan Pudge adalah dari sustainability dan pick off musuh. Anda bisa mengurangi potensi sustainability-nya dengan item Spirit Vessel. Item ini berguna untuk melawan hero-hero dengan kemampuan regenerasi yang tinggi seperti Pudge atau Timbersaw.

Pudge juga menyebalkan karena skill Hook-nya. Jadi, Anda harus membuat item yang bisa menyelamatkan Anda sendiri atau teman Anda. Black King Bar yang tadi saya sebutkan juga berguna untuk hero-hero lainnya. Selanjutnya, item untuk menyelamatkan teman seperti Glimmer Cape atau Lotus Orb. Glimmer Cape bisa menghilangkan teman Anda dari penglihatan musuh untuk sementara waktu. Hal ini sangat berguna untuk mengurangi damage yang diterima.

Lotus Orb adalah item defensif lain yang berguna untuk menangkal skill Dismember yang akan dikeluarkan oleh Pudge. Skill Dismember akan gagal apabila teman diberikan efek Lotus orb sesaat sebelum Pudge mengeluarkan Dismember. Item ini akan membuat Pudge berpikir dua kali untuk menarik Anda.

Cara bermain melawan Pudge

Pudge mampu memanfaatkan musuh yang berada di posisi offside atau mudah untuk ditarik. Anda harus memperhatikan posisi Anda ketika perang atau bahkan ketika laning phase melawan Pudge. Jangan sampai Anda berada dalam jangkauan Hook-nya atau tetap berada di belakang Creep ketika laning phase akan menyelamatkan Anda dari Hook Pudge.

Vision juga sangat krusial ketika melawan Pudge karena biasanya ia akan berdiri di tempat yang tidak terlihat oleh musuh untuk menariknya. Sediakan Observer Ward agar Anda mengetahui posisi Pudge dan bisa antisipasi upaya Hook darinya.

Penutup

Itu tadi tips singkat yang bisa Anda gunakan untuk counter Pudge di Dota 2. Tentu saja, membaca tips tadi tidak akan serta merta membuat Anda jadi ahli. Banyak berlatih dengan mengingat semua pengetahuan yang sudah Anda baca dari setiap guide adalah cara yang paling ideal untuk mengasah kemampuan.

 

Rilis Overwatch 2 Dibocorkan Oleh PlayStation Brazil

Meski memang belum ada info resmi dari Blizzard, tetapi akun twitter PlayStation Brazil telah membocorkan waktu rilis Overwatch 2.

Sumber: CodigoEsports
Sumber: CodigoEsports

Di tweet tadi mereka berkata “2020 akan jadi tahun Overwatch 2 akan masuk ke PS4.” Hal ini memang tidak bisa dianggap sebagai pengumuman resmi dari Blizzard. Overwatch 2 baru saja diumumkan oleh Blizzard ketika BlizzCon 2019. Bahkan Jeff Kaplan sempat menegaskan bahwa ia dan tim belum mengetahui kapan Overwatch 2 akan siap untuk diluncurkan. Kami tidak tahu juga dari mana sumber dari akun tersebut. Mungkin saja sudah ada pembahasan mengenai tanggal rilis Overwatch 2 dan ada pihak yang berusaha membocorkan tanggal rilis tersebut.

Menurut saya, perilisan Overwatch 2 seharusnya masih dalam kurun waktu yang lama. Pasalnya, tidak mungkin Overwatch 2 dirilis saat Overwatch League musim 2020 berjalan. Hal ini akan mengganggu Overwatch League dalam segi viewership.  Bagaimana Anda ingin menonton Overwatch League yang masih memainkan Overwatch 1, sedangkan Overwatch 2 sudah dirilis. Karena Overwatch 2 merupakan game yang berbeda dari pendahulunya.

Perbedaan antara Overwatch 1 dan Overwatch 2

Sumber: Overwatch
Sumber: Overwatch

Pada saat pengumumannya di BlizzCon 2019, Overwatch 2 akan berisi banyak konten PVE cooperative mode. Pemain dapat bekerja sama melawan musuh-musuh seperti Null Sector Faction. Ada juga fitur level up heroes, guna membuka special abilities yang dapat memodifikasi bagaimana setiap karakter dimainkan. Misinya adalah memberikan story and lore content yang dianggap minim oleh penggemarnya di Overwatch 1. Tentu saja akan tetap ada mode PVP di Overwatch 2, bahkan dengan mode PVP baru. Mode tersebut bernama “Push” yang memberikan tugas bagi para pemain untuk mendorong sebuah robot ke masing-masing base. 

Selain mode game, Overwatch 2 juga akan mengalami perubahan dari segi visual-nya. Akan lebih banyak dynamic environments, improved atmospheric effects and shadows, beserta detail visual yang lebih tajam.

Pemain lama yang ingin bermain Overwatch 2

Sumber: WePlay!
Sumber: WePlay!

Mungkin terpikirkan oleh Anda, player base-nya akan terbagi antara Overwatch 1 dan Overwatch 2. Namun nampaknya hal ini sudah dipikirkan matang-matang oleh pihak Blizzard. Pasalnya, Blizzard membuat konektivitas antara Overwatch 1 dan Overwatch 2. Jangan takut apabila Anda sudah memiliki banyak cosmetic items di akun Overwatch lama Anda. Jeff Kaplan sudah mengumumkan hal tersebut saat BlizzCon 2019, jika Anda dapat membawa semua cosmetics items yang Anda miliki di Overwatch 1 ke Overwatch 2. Lalu pemain Overwatch 1 dapat bermain dengan Overwatch 2 dalam mode PVP. Hanya saja konten PVE-nya hanya eksklusif untuk Overwatch 2. Jadi Anda masih dapat bermain mode ranked dengan teman-teman Anda dengan tenang.

Bukan Fortnite, Fate/Grand Order Jadi Game Terpopuler di Twitter

Sepanjang 2019, ada lebih dari satu miliar tweet yang membahas soal game, ungkap Twitter. Angka ini naik 20 persen jika dibandingkan dengan tahun 2018. Jepang menjadi negara yang paling aktif dalam membuat kicauan tentang game. Faktanya, aktifnya para pengguna Jepang membuat Fate/Grand Order, game yang dirilis empat tahun lalu, masih ramai dibicarakan di Twitter hingga saat ini.

Memang, dari tahun ke tahun, pengguna Jepang sering menjadi pemecah rekor di Twitter. Minggu lalu, milyarder Jepang, Yusaku Maezawa mengunggah dua tweet yang paling sering di-retweet sepanjang sejarah. Bahkan pada 2011, pengguna Twitter di Jepang begitu aktif membicarakan anime klasik yang kembali muncul di televisi sehingga topik itu menjadi topik yang paling sering dibicarakan, mengalahkan pengumuman kehamilan Beyonce.

“Popularitas Twitter di Jepang memiliki peran penting dalam menentukan game apa yang paling sering orang bicarakan di Twitter, baik pada tingkat lokal maupun global,” kata Rishi Chadha, Global Head of Gaming Partnerships, Twitter pada The Washington Post. “Fans dari Jepang terus mendorong diskusi tentang game-game yang memang populer di Twitter. Ini menunjukkan bahwa game itu memang tak dibatasi oleh negara.”

Sumber: Epic Games
Sumber: Epic Games

Setelah Jepang, negara yang paling sering membahas soal video game adalah Amerika Serikat, diikuti oleh Korea Selatan dan Thailand. Indonesia masuk peringkat ke-8 dalam daftar 10 negara yang paling sering membahas game di Twitter. Pada November 2019, Twitter mengungkap tentang lanskap pasar gaming di Indonesia. Berdasarkan survei yang mereka lakukan pada 3.928 orang, 86 persen responden mengaku, mereka bermain di perangkat mobile.

Fate/Grand Order menjadi game yang paling banyak dibicarakan di Twitter, mengalahkan Fortnite, yang menjadi game dengan pendapatan paling besar pada 2019. Selain itu, Final Fantasy juga menjadi salah satu game yang paling sering dibahas oleh pengguna Twitter. Kemungkinan, salah satu alasan mengapa Final Fantasy sering dibicarakan karena game remake dari Final Fantasy VII akan dirilis pada Maret tahun ini. Pada tahun ini, Chadha memperkirakan, Jepang masih akan memengaruhi diskusi tentang game di Twitter, terutama karena turnamen fighting game EVO Japan 2020 akan diadakan pada akhir bulan Januari ini. Selain itu, Intel Open World juga akan diadakan sebelum Olimpiade Tokyo.

Selain soal industri gaming, Twitter juga mengungkap data tentang esports. Menurut Twitter, turnamen esports yang paling sering dibahas adalah League of Legends World Championship, diikuti oleh EVO 2019 dan Fortnite World Cup. Sementara itu, organiasi esports yang paling sering menjadi bahan pembicaraan adalah FaZe Clan, diikuti oleh G2 Esports dan Cloud9. Tyler “Ninja” Blevins menjadi streamer yang paling populer di kalanganpengguna Twitter. Duduk di posisi kedua dalam daftar streamer yang paling sering dibicarakan adalah YouTuber asal Spanyol, ElRubius sementra posisi ketiga ditempati oleh YouTuber asal Irlandia, Jack Septic Eye.

Sumber header: Tokyo Buzzy Clips

Sony Umumkan Logo PS5 dan Laporan Penjualan PS4

Banyak yang menantikan momen pengumuman Sony di ajang Consumer Electronic Show (CES) 2020. Pasalnya, masih sedikit informasi yang kita terima berkaitan dengan generasi baru dari console PlayStation 5. Perwakilan dari Sony yaitu Jim Ryan mengumumkan logo baru dari Sony PlayStation 5. Di luar dugaan, reaksi dari para penonton di CES 2020 seperti tidak ada yang terkejut dengan pengumuman tersebut. Memang tidak ada yang berubah drastis dari logo tersebut, hanya perubahan angka 4 menjadi 5 saja.

Jim Ryan juga menjabarkan mengenai beberapa fitur hardware yang dimiliki PlayStation 5. Yaitu mendukung 3D Audio Support, penggunaan SSD, Adaptive Triggers untuk controller yang baru, ray-tracing, dan Ultra HD blu-ray drive. Sony juga memastikan peluncuran PlayStation 5 pada musim liburan tahun 2020.

Sumber: Youtube CNET
Sumber: Youtube CNET

PS5 sudah dekat, PS4 masih merajai penjualan dan pengguna aktif konsol

Sony memang tidak memberikan banyak informasi mengenai PlayStation 5 di CES kali ini. Tetapi, Sony juga menjabarkan informasi mengenai statistik yang menunjukan seperti apa PlayStation 4 merajai pasar konsol. Sampai saat ini, ada sebanyak 106 juta PlayStation 4 yang sudah terjual. PlayStation sempat memberikan update mengenai penjualannya di bulan September 2019, saat itu PS4 memiliki penjualan sebanyak 102.8 juta unit. Yang berarti, selama musim liburan 2019 ini PS4 masih terjual sebanyak 3 juta unit. Angka ini terbilang fantastis mengingat sebentar lagi PS4 akan segera tergantikan.

Sumber: Youtube CNET
Sumber: Youtube CNET

Sony juga menyebutkan ada 1.15 miliar game yang terjual untuk PlayStation 4, ada 5 juta unit PlayStation VR, 103 juta pengguna aktif setiap bulan, dan sebanyak 38.8 juta orang berlangganan PlayStation Plus.

Presentasi kali ini nampaknya memang tidak terlalu menarik bagi para penggemar yang menunggu kabar PS5 karena hanya mengungkap logo baru dan spesifikasi yang sudah diketahui oleh khalayak luas sebelumnya. Namun demikian, buat para pengamat industri, angka-angka tadi sebenarnya cukup menarik karena bisa dibandingkan dengan platform gaming lainnya.

Misalnya, pada bulan April 2019 yang lalu, Variety menuliskan angka pengguna Steam (yang bisa mewakili platfom PC gaming). Kala itu, Steam sudah memiliki 1 miliar akun dengan 90 juta pengguna aktif bulanan (MAU). Sedangkan menurut laporan dari Windows Central, pada bulan Juli 2019, Xbox One memiliki 65 juta pengguna aktif bulanan.

Dari data tersebut saja, nampaknya pengguna aktif bulanan PS4 masih memimpin sementara. Sedangkan pengguna Xbox One berada di posisi juru kunci.

Pendapat Presiden Nintendo Soal Cloud Gaming

Cloud gaming diperkirakan akan menjadi tren baru dalam industri gaming. Berbagai perusahaan teknologi berlomba-lomba untuk mengembangkan layanan cloud gaming, mulai dari Google, Microsoft, sampai Tencent dan NVIDIA. Bagaimana dengan pendapatan Nintendo? Presiden Nintendo, Shuntaro Furukawa memperkirakan bahwa teknologi cloud gaming masih memerlukan waktu untuk berkembang.

“Ada kemungkinan cloud gaming akan populer dalam waktu 10 tahun dari sekarang. Namun, pada saat ini, saya rasa, konsol gaming masih akan populer,” kata Furukawa dalam wawancara dengan media Jepang, Nikkei, seperti dikutip dari Dot Esports. “Kita masih harus menunggu beberapa tahun lagi sebelum kita tahu apa yang akan terjadi. Meskipun begitu, kita tidak bisa hanya fokus pada permainan di konsol. Ketika para gamer tahu bahwa mereka bisa bermain di konsol lain atau di smartphone, maka bisnis Anda akan tamat.”

Komentar Furukawa tampaknya mengacu pada Project xCloud dari Microsoft, yang nantinya akan memungkinkan para pemain untuk memainkan game Xbox di perangkat mobile selama mereka memiliki jaringan internet yang memadai. Memang, layanan cloud gaming ini akan menarik perhatian gamer dan meningkatkan penjualan software. Pada saat yang sama, keberadaan layanan cloud gaming akan membuat konsumen enggan untuk membeli konsol, yang akan berdampak negatif pada penjualan Xbox.

Ki-ka: Preisen Nintendo ke-6, Shuntaro Furukawa dan Presiden Nintendo ke-5 Tatsumi Kimishima.
Presisen Nintendo ke-6, Shuntaro Furukawa (kiri) dan Presiden Nintendo ke-5 Tatsumi Kimishima (kanan).

Meskipun begitu, tidak tertutup kemungkinan, Nintendo akan mengembangkan layanan cloud gaming sendiri di masa depan. Amazon juga dikabarkan hendak membuat layanan cloud gaming sendiri. Saat ini, Furukawa mengaku, mereka akan fokus untuk menyediakan konsol. “Saya percaya, bisnis utama kami, yaitu memberikan pengalaman bermain yang unik, hanya bisa diberikan dengan pengembangan hardware dan software yang terintegrasi,” ujar Furukawa. “Memberikan pengalaman bermain unik yang hanya bisa diberikan oleh Nintendo, itulah prioritas kami.”

Melihat kesuksesan Switch, tidak heran jika Nintendo masih ingin fokus pada pengembangan konsol dan game. Selain itu, kebanyakan pemilik Switch juga memiliki konsol lain. Jadi, jika Nintendo ingin melihat apa yang akan terjadi sebelum memutuskan untuk mengembangkan cloud gaming sendiri, itu bukanlah masalah. Namun, Furukawa menegaskan bahwa Nintendo tetap berusaha untuk mengembangkan teknologi baru yang dapat membuat produk mereka menjadi lebih baik lagi.

“Satu hal yang saya ingin masyarakat tahu adalah kami tidak berusaha untuk mengacuhkan teknologi — kami terus melakukan riset dan penelitian,” ungkap Furukawa. “Tim pengembangan hardware kami terus mengevaluasi teknologi baru yang ada saat ini dan berdiskusi dengan tim pengembangan software kami. Jika mereka memutuskan bahwa sebuah teknologi bisa digunakan dalam satu game, mereka akan menggunakan teknologi itu. Kami tidak akan mengubah pendekatan kami ini di masa depan.”

Selama ini, Nintendo juga dikenal dengan berbagai inovasi yang mereka lakukan. Hanya karena apa yang mereka lakukan sekarang terbukti sukses bukan berarti mereka akan berhenti untuk mencoba mencari teknologi baru untuk bermain game. Furukawa mengatakan, mereka tertarik dengan teknologi augmented reality dan tengah mencari cara untuk mengaplikasikan teknologi itu ke proyek mereka sekarang.

Tencent Beli 10 Persen Saham Universal Music Group

Konsorsium yang dipimpin oleh Tencent, meliputi Tencent Music Entertainment dan beberapa perusahaan lain, akan membeli 10 persen saham Universal Group Music dari perusahaan induknya, Vivendi. Dengan ini, Tencent akan mendapatkan akses ke lebih banyak musik karya musisi asal negara-negara Barat, seperti Taylor Swift. Untuk membeli 10 persen saham UMG, konsorsium ini harus mengeluarkan €3 miliar. Dalam pernyataan resmi, Vivendi mengatakan bahwa konsorsium yang dipimpin Tencent itu memiliki kesempatan untuk membeli saham UMG hingga 20 persen dengan tenggat waktu Januari 2021.

Dengan pembelian saham ini, valuasi perusahaan UMG mencapai US$30 miliar. Nilai saham Vivendi juga naik 0,4 persen setelah kabar tentang pembelian saham ini muncul. Dalam catatan internal, Chairman dan CEO UMG Lucian Grainge mengatakan bahwa keputusan Tencent untuk membeli saham UMG merupakan “validasi dari strategi bisnis kita.” Meskipun begitu, Tencent akan menjadi pihak yang paling diuntungkan dalam jangka panjang. Nilai industri musik diperkirakan masih akan terus naik. Selain itu, jumlah pengguna smartphone dan internet di negara-negara berkembang seperti Amerika Latin dan India terus bertambah. Itu artinya, jumlah orang yang mengonsumsi musik akan meroket dalam waktu tiga sampai lima tahun ke depan, lapor Music Business Worldwide.

Sumber: Flickr/dephisticate
Sumber: Flickr/dephisticate

Sebelum ini, Tencent juga telah membuat perjanjian dengan sejumlah entitas, seperti Sony Music Entertainment, Warner Music Group, dan YG Entertainment, perusahaan asal Korea Selatan yang membawahi berbagai artis K-Pop seperti Blackpink dan Big Bang. Tak hanya itu, Tencent juga cukup aktif dalam mendukung perusahaan yang bergerak di bidang gaming dan esports. Menurut laporan The Esports Observer, sejauh ini, mereka telah menanamkan investasi di Riot Games, developer League of Legends, Discord, aplikasi chatting untuk gamer, dan Kakao Games. Sementara itu, Vivendi akan menggunakan dana investasi ini untuk memperkuat posisi mereka di pasar Asia.

Universal Music Group juga pernah terjun ke dunia esports. Pada Juli 2018, UMG Kanada membuat perjanjian kerja sama dengan organisasi esports Luminosity Gaming untuk membuat konten promosi. Sementara pada Agustus 2018, UMG Eropa dan penyelenggara turnamen ESL menandatangani kontrak untuk membuat label rekaman Enter Records, yang bertujuan memperkenalkan musik untuk fans esports.