Square Enix Jagokan Remake/Remaster di E3 2019, Juga Meriahkan Panggung Dengan Avengers

Untuk memahami signifikansi Square Enix di industri gaming, kita hanya perlu melihat rentetan franchise yang di bawah sayapnya. Banyak orang mengenalnya sebagai perusahaan pemilik seri Final Fantasy, Dragon Quest dan Kingdom Hearts, tapi mungkin Anda juga paham bagaimana Square Enix turut memegang IP-IP ‘asal Barat’ seperti Tomb Raider, Thief, Deus Ex dan Hitman.

Publisher asal Shinjuku ini juga bukan pendatang baru di pameran gaming kelas global. Sejak belasan tahun silam, Square Enix telah menjadi salah satu ‘mainstay‘ Electronic Entertainment Expo dan tradisi itu diteruskan hingga hari ini. Bagi penggemarnya, E3 2019 sediri merupakan momen yang begitu dinanti karena mereka ingin mendengar kelanjutan informasi dari sejumlah permainan menarik yang pernah diumumkan sebelumnya.

Ada lebih dari 15 game yang Square Enix pajang di E3 2019, namun jika menyimak seluruh presentasi mereka, Anda akan sadar bagaimana judul-judul remake dan remaster menjadi andalan sang publisher. Tapi jangan cemas, Square Enix tetap mengumumkan beberapa game baru, termasuk menyingkap trailer  sinematik perdana Marvel’s Avengers.

 

Final Fantasy VII Remake

Menyusul video gameplay singkat yang disingkap beberapa waktu lalu, produser Yoshinori Kitase naik ke panggung untuk mengungkap sejumlah update esensial, misalnya bagaimana game didistribusikan via dua buah disc Blu-ray dan dihidangkan dalam beberapa episode berbeda, serta memanfaatkan sistem pertempuran kombinasi real-time dengan paused-based. Kemudian kontennya diekspansi lebih jauh, dan bagian ‘pertamanya’ di-setting di kota Midgar.

Kitase sendiri belum bisa mengonfirmasi akan ada seberapa banyak episode di versi remake ini. Satu hal yang pasti adalah, Final Fantasy VII Remake punya jadwal dirilis di bulan Maret 2020. Anda sudah bisa melakukan pre-order, termasuk memesan edisi 1st Class yang dibanderol seharga US$ 330.

 

Final Fantasy Crystal Chronicles Remastered Edition

Berdasarkan trailer-nya, Remastered Edition akan menyuguhkan aspek visual yang lebih baik, konten-konten baru serta dialog bersuara. Crystal Chronicles mengisahkan perjalanan para petualang dalam mencari kristal mistis demi melindungi pemukiman dari udara berbahaya. Di sana Anda bisa bermain sendiri, bersama tiga orang kawan, atau secara online. Final Fantasy Crystal Chronicles ‘remaster‘ nanti dapat dimainkan di PS4, Switch, iOS dan Android, tetapi waktu rilisnya belum diketahui.

 

The Last Remnant Remastered

Salah satu kejutan menggembirakan dari Square Enix di E3 2019 adalah pengumuman peluncuran The Last Remnant Remasted di Nintendo Switch. Mereka tak cuma memublikasikan trailer, tapi betul-betul menyediakan permainan RPG ini (yang tadinya merupakan judul eksklusif Xbox 360) di Eshop. Sebelumnya, The Last Remnant telah dihadirkan lebih dulu di PlayStation 4 pada akhir tahun lalu.

 

Dragon Quest Builders 2

Dalam konferensi persnya, Square enix memamerkan trailer baru Dragon Quest Builders 2 yang memperlihatkan mekanisme gameplay dan detail permainan ala Minecraft. Anda dipersilakan buat menjelajahi gunung, goa-goa pertambangan, hingga menyelam ke dasar laut. Terdapat pula skill crafting serta kehadiran seorang kapan NPC yang akan menemani Anda dalam bertualang dan bertempur.

Dragon Quest Builders 2 akan tiba di PlayStation 4 pada tanggal 12 Juli. Sebelum hari itu tiba, Anda diperkenankan menjajal versi demo-nya mulai tanggal 27 Juni.

 

Dragon Quest XI Echoes of an Elusive Age Definitive Edition S

Kali ini giliran pemilik Nintendo Switch yang akan mendapatkan permainan Dragon Quest – lebih tepatnya ialah ‘versi komplit’ dari Dragon Quest XI. Square Enix melepas sebuah trailer anyar dan mengabarkan akan meluncurkan game di musim gugur tahun ini’

 

Square Enix Collective

Sang publisher mendedikasikan beberapa menit di presentasi mereka untuk menjelaskan lebih jauh Square Enix Collective, yaitu program yang dipersembahkan buat mendukung developer-developer indie. Dua judul jadi sorotan di sana, yaitu game shooter kompetitif berlatar belakang Perang Dunia kedua Battalion 1944 serta permainan balap top-down Circuit Superstar – akan tiba di Steam, PS4, Xbox One dan Switch di tahun 2020.

 

Kingdom Hearts 3 Re:Mind

Square Enix turut memamerkan satu trailer buat mempromosikan downloadable content baru Kingdom Hearts III, berjudul Re:Mind. Add-on ini akan dilepas di musim dingin 2019.

 

Final Fantasy XIV Shadowbringers

Enam tahun sudah berlalu, namun Square Enix tidak mengurangi perhatian mereka pada Final Fantasy XIV. Di 2019, publisher punya agenda untuk meluncurkan expansion pack ketiga – menyusul Heavensward dan Stormblood – berjudul Shadowbringers pada tanggal 2 Juli 2019.

 

Dying Light 2

Dying Light 2 diumumkan oleh penulis kawakan Chris Avelone di E3 tahun lalu, dan kali ini permainan survival horror bertema zombie dengan bumbu parkour itu mendapatkan satu lagi trailer anyar, diiringi pemberitahuan momen peluncurannya yang jatuh pada musim semi 2020.

Wawancara eksklusif dengan lead designer Tymon Smektała dapat Anda simak di sini.

 

Romancing Saga 3 & Saga Scarlet Grace Ambitions

Kedua permainan ini akhirnya akan Square Enix hadirkan secara global. Mereka nantinya bisa dinikmati dari PlayStation 4, Xbox One, PC, Switch, hingga perangkat bergerak.

 

War of the Visions: Final Fantasy Brave Exvius

War of the Visions ialah game role-playing taktis yang digarap secara kolaboratif oleh Square Enix serta Gumi Inc., dikembangkan secara khusus untuk perangkat iOS dan Android. Permainan terinspirasi dari seri Final Fantasy Tactics, rencananya akan dirilis di tahun ini juga.

 

Outriders

Outriders merupakan franchise baru punya Square Enix yang saat ini tengah dikembangkan oleh tim People Can Fly, yakni studio di belakang terciptanya Bulletstorm dan Gears of War Judgement. Developer belum memperlihatkan porsi gameplay-nya, namun pastinya, Outriders adalah permainan action-shooter yang turut ditopang mode multiplayer kooperatif. Game akan mendarat di PC, PlayStation 4, dan Xbox One pada musim panas 2020.

 

Oninaki

Merupakan permainan baru dari tim pencipta Lost Sphear dan I Am Setsuna. Di sana, Anda berperan sebagai Watcher, yaitu orang berkemampuan magis yang ditugaskan untuk memandu jiwa-jiwa tersesat agar dapat reinkarnasi. Oninaki akan meluncur di PlayStation 4, Switch dan PC pada tanggal 22 Agustus.

 

Final Fantasy VIII Remastered

Meneruskan semangat remake dan remaster, Final Fantasy VIII juga akan dipoles agar dapat optimal ketika dinikmati dari PC, PlayStation 4, Xbox One dan Switch di tahun ini. Sayangnya, momen tepat peluncuran game masih belum diketahui.

 

Marvel’s Avengers

Square Enix akhirnya mengungkap trailer serta info lebih detail dari proyek raksasa mereka bersama Disney. Marvel’s Avengers dikerjakan secara kolaboratif oleh Crystal Dynamics dan Eidos Montreal, dimeriahkan oleh deretan pengisi suara kawakan semisal Nolan North, Troy Baker, Travis Willingham hingga Laura Bailey. Jika teliti, Anda akan menyadari bahwa video komersial berdurasi tiga menit itu juga memperlihatkan beberapa potongan gameplay.

Marvel’s Avengers dijadwalkan buat dilepas pada tanggal 15 Mei 2020 di Windows, PlayStation 4, Xbox One dan Stadia. Game kabarnya akan terus mendapatkan update berkala, satu contohnya lewat penambahan superhero baru, dan semuanya tersaji gratis tanpa microtransaction. Dua super-villain sudah dikonfirmasi, yaitu Abomination dan Taskmaster.

Selain itu, Square Enix dan Sony dikabarkan telah melakukan kesepakatan eksklusif untuk melangsungkan early beta yang cuma dapat diakses dari PlayStation 4.

BEKRAF Game Prime 2019, Momen Kumpul Dedengkot Industri Game Indonesia

Industri game adalah salah satu sektor ekonomi kreatif yang tengah berkembang pesat di Indonesia. Dengan total pendapatan sepanjang 2018 diperkirakan mencapai Rp15,4 triliun (data Newzoo), Indonesia menempati peringkat 17 dalam pasar industri game dunia. Untuk mendukung perkembangan industri ini, pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) terus berupaya memfasilitasi para pemain industri lokal untuk memenuhi kebutuhannya, salah satunya lewat ajang tahunan yang bertajuk BEKRAF Game Prime.

Tahun ini, BEKRAF bekerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan INSIDEA siap kembali menggelar BEKFRAF Game Prime untuk yang keempat kalinya. Acara tersebut akan berlangsung selama tiga hari, yaitu tanggal 12 – 14 Juli 2019, dan terbagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama yaitu Business Day di tanggal 12, merupakan acara tertutup dengan agenda sharing antar para pegiat industri game, dan digelar di Hotel AYANA Midplaza, Jakarta. Sementara sesi kedua adalah Public Day pada tanggal 13 & 14, sesuai namanya terbuka untuk umum dan berbentuk pameran yang siap menghibur gamer dari seluruh Indonesia.

BEKRAF Game Prime 2019 - Poster

Sesi Public Day BEKRAF Game Prime 2019 digelar di gedung Balai Kartini Jakarta, dan siapa pun boleh menghadirinya secara gratis. Tersedia berbagai macam hiburan di dalamnya, mulai dari berbagai game karya developer lokal, board game, hingga game virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) yang dapat dicoba. Ajang ini juga memiliki kompetisi esports yang akan membuat acara jadi lebih meriah.

Event ini menjadi ajang berkumpulnya para developer, publisher, investor dan consumer game di Indonesia. BEKRAF menangani dari hulu ke hilir salah satunya untuk industri game. Saya berharap produk-produk game lokal dapat berkembang cepat mengikuti tren dan bersaing sampai ke tingkat global,” ujar Hari Santosa Sungkari, Deputi Infrastruktur BEKRAF, dalam siaran pers.

BEKRAF Game Prime 2019 - Mobile Legends

Tahun lalu, BEKRAF Game Prime 2018 telah berjalan sukses dengan mendatangkan lebih dari 16.000 pengunjung selama 3 hari acara, menjadikannya event industri game terbesar di Indonesia dan salah satu yang signifikan di Asia Tenggara. Kini BEKRAF Game Prime 2019 mengusung tema, “Game is the Future of Sport, Entertainment, and Business”. Harapannya acara ini dapat mengakomodasi dan memberikan informasi kepada para pelaku industri maupun masyarakat umum mengenai masa depan industri game yang terus bergerak cepat mengikuti tren.

BEKRAF Game Prime 2018 - Photo 1
Suasana BEKRAF Game Prime 2018

Seperti apa manfaat yang diberikan BEKRAF Game Prime bagi pelaku industri game? Menurut Monica Kansy, Events and Community Manager INSIDEA, ajang ini memberi manfaat dari dua sisi yaitu secara online dan offline. “Jadi kalau online, semua berita tentang gamedev lokal kita angkat di gameprime.org. Dari sisi offline, kita kasih kesempatan untuk showcase gratis (kepada para developer indie) di event BGP ini,” paparnya kepada Hybrid.

Lanjut Monica, “Pertama biar bisa langsung in-touch sama market, terus bisa dapat direct feedback, dan ga menutup kemungkinan dengan mengumpulkan semua key player di event ini, bisa ada transaksi bisnis. Dan itu beberapa kali kejadian, ada yang diakuisisi, ada yang jalin kerja sama bisnis bareng.”

BEKRAF Game Prime 2018 - Photo 2
Suasana BEKRAF Game Prime 2018

BEKRAF Game Prime 2019 juga akan memberikan berbagai penghargaan kepada para developer Indonesia yang berprestasi selama satu tahun ke belakang sebagai apresiasi atas usahanya memajukan industri game Indonesia. Bahkan beberapa game dan developer paling berprestasi bisa mendapat kesempatan memamerkan karyanya di luar negeri. Ini tentu akan sangat membantu para developer untuk menjangkau pasar yang lebih luas lagi.

Bila Anda berminat untuk menghadiri BEKRAF Game Prime 2019, Anda bisa mendapatkan tiketnya dengan mengunjungi tautan https://bit.ly/bgp2019public. Informasi lebih lanjut mengenai BEKRAF Game Prime 2019 juga bisa dilihat di https://event.gameprime.org atau dengan menghubungi via email di [email protected].

Di E3 2019, Ubisoft Fokus Pada Franchise Game Andalan Sembari Mengekspansi Layanan

Bahkan dengan absennya Sony, E3 2019 tetap terasa seperti ajang di tahun-tahun sebelumnya: meriah, penuh hype, serta diwarnai kejadian tak terlupakan dan tidak bebas dari momen-momen canggung. Saya cukup yakin Anda sudah punya game terfavorit di E3 2019 dan boleh jadi di antaranya ialah Cyberpunk 2077, remake Final Fantasy VII, atau Star Wars Jedi: Fallen Order.

Kecuali bagi fans berat dan pemain setianya, game-game baru Ubisoft memang tidak seheboh permainan-permainan tersebut. Namun kabar gembiranya, publisher asal Perancis ini tetap berhasil memberikan presentasi secara mantap, dengan mencurahkan perhatian pada franchise-franchise andalanya, tapi tentu saja ada beberapa pengumuman permainan baru di panggung mereka.

Di luar itu, Ubisoft fokus memperkaya konten game-game yang sudah ada: For Honor, The Division 2, Rainbow Six Siege, serta menyingkap agenda peluncuran layanan berlangganan baru. Silakan simak rangkuman presentasi Ubisoft di E3 2019.

 

Watch Dogs Legion

Sempat bocor beberapa hari sebelum konferensi pers, Ubisoft akhirnya resmi mengumumkan game ketiga di seri Watch Dogs. Watch Dogs Legion mengambil latar belakang kota London di masa depan, dan seperti biasa, tetap mengedepankan formula open world dan mempersilakan kita untuk berjelajah. Namun ada satu aspek yang membuatnya sangat unik: Legion mempersilakan Anda buat merekrut NPC (non-playable character) dan bermain sebagai mereka.

Yang mengagumkannya lagi, tokoh-tokoh tersebut punya dialog dan latar belakang cerita sendiri. Anda dipersilakan memilih ahli robot, atlet MMA, hingga seorang nenek mantan pembunuh profesional. Fitur ini memang memberikan keleluasaan bermain, tapi perlu diingat bahwa kematian karakter-karakter ini bersifat permanen. Itu artinya, pemain didorong untuk menjaga mereka sebaik-baiknya.

Watch Dogs Legion akan meluncur pada tanggal 6 Maret 2020, dapat dinikmati di PC, Xbox One, PlayStation 4, dan Stadia. Anda juga sudah dipersilakan buat melakukan pre-order, baik edisi standar maupun kolektor.

 

Rainbow Six Siege

Mulai minggu ini, para gamer Rainbow Six Siege sudah bisa menikmati add-on Operation Phantom Sight. Update tersebut memperkenalkan dua operator baru, yaitu Nøkk dan Warden, serta peta Kafe Dostoyevsky yang telah disempurnakan. Selain itu, Ubisoft Montreal juga menerapkan sejumlah modifikasi pada gameplay: sistem Reverse Friendly Fire memperoleh upgrade, begitu pula bagian shop serta playlist Ranked.

 

Brawlhalla

Permainan fighting free-to-play ini akan kedatangan konten-konten bertema serial kartun Adventure Time. Program crossover antara Ubisoft dan Cartoon Network itu menghadirkan Finn, Jake dan Princess Bubblegum sebagai karakter yang dapat dimainkan, mode game Buddy, map ‘Tree Fort’ yang diadaptasi dari Adventure Time, bonus Gold, dan lain-lain.

 

Ghost Recon Breakpoint

Seperti dugaan kita sebelumnya, Ubisoft mengungkap lebih banyak detail terkait sekuel dari Wildlands ini di E3 2019. Di sesi pembuka, presentasi dibawakan oleh aktor Jon Bernthal. Di dalam game, ia berperan jadi tokoh antagonis Kolonel Cole D. Walker, mantan anggota tim Ghost yang disewa oleh Skell Technology untuk memimpin pasukan The Wolves. Selain prajurit musuh, para Ghost juga harus menghadapi drone tempur (hampir mirip Watch Dogs Legion).

Setelah sempat terdengar kabar bahwa Anda akan bermain sendiri tanpa bantuai AI di Breakpoint demi mengedepankan sensasi isolasi, community manager Laura Cordrey akhirnya mengabarkan kembalinya ‘AI squadmates‘. Itu berarti, di mode single-player Anda akan kembali ditemani rekan-rekan yang dikendalikan komputer.

Ghost Recon Breakpoint akan dilepas pada tanggal 4 Oktober 2019 di PC, Stadia, PS4 dan Xbox One. Sebelum momen itu tiba, Ubisoft akan melangsungkan tes beta pada bulan September.

 

Tom Clancy’s Elite Squad

Ubisoft juga sudah menyiapkan sesuatu bagi mereka yang gemar menikmati permainan di perangkat bergerak. Di E3 2019, mereka mengumumkan Elite Squad, game strategi yang dimeriahkan karakter-karakter dari beragam permainan Tom Clancy dan dihidangkan dalam arahan visual low-polygon. Di sana ada Sam Fisher (Splinter Cell), Megan dari The Division, serta Montane dan Caviera dari Rainbow Six.

 

Just Dance 2020

Seperti pendahulunya, permainan ritme versi 2020 ini menantang kita untuk mengikuti gerakan penari virtual, menggunakan controller motion atau smartphone. Just Dance 2020 rencananya akan tersedia di Switch, PlayStation 4, Xbox One dan Google Stadia pada tanggal 4 November. Itu artinya ia adalah permainan pertama di seri ini yang dirilis di platform cloud gaming.

 

For Honor

Sampai tanggal 27 Juni nanti, Ubisoft akan menggelar event in-game Shadows of the Hitokiri. Di sana ada mode Soul Rush baru yang mengadu dua tim untuk memperebutkan soul. Simak trailer-nya di sini.

 

Tom Clancy’s Rainbow Six Quarantine

Rainbow Six Quarantine mungkin boleh dikatakan sebagai permainan di jagat Tom Clancy pertama yang mengedepankan unsur survival horror. Ketika Rainbow Six Siege dititikberatkan pada pengalaman PvP, Quarantine didesain untuk menyuguhkan gameplay kooperatif. Elemen taktis kabarnya tetap dijaga (pengembangan game tetap berbasis Siege), dan di sana Anda bisa bermain bersama dua kawan lain.

Belum ada informasi kapan Rainbow Six Quarantine akan tersedia.

 

Gods & Monsters

Mencoba bermain-main dengan mitos Yunani lebih jauh, tim di belakang Assassin’s Creed terdorong untuk menggarap Gods & Monster, permainan action role-playing open world bertema fantasi. Game mengusung banyak elemen dari Odyssey, tapi terbebas dari latar belakang Assassin’s Creed dan kabarnya dirancang agar lebih mainstream. Anda juga dipersilakan untuk mengustomisasi penampilan karakter utamanya, seorang pemuda bernama Phoenix.

 

Uplay+

Mengikuti langkah Sony, Microsoft dan Electronic Arts, Ubisoft turut mengumumkan layanan berlangganannya sendiri. Sang publisher menamainya Uplay+, akan tersedia di bulan September 2019. Dengan membayarkan uang sebesar US$ 15 per bulan, Anda diberikan akses ke lebih dari 100 permainan, termasuk judul-judul terbaru semisal The Division 2, Assassin’s Creed Odyssey, Watch Dogs Legion, Ghost Recon Break Point, dan Rainbow Six Quarantine, serta permainan-permainan klasik seperti Beyond Good & Evil dan Heroes of Might and Magic.

Selain Jagokan Judul-Judul Andalan, Bethesda Juga Singkap Kejutan Menarik di E3 2019

Dalam melakukan debutnya di Electronic Entertainment Expo, Bethesda Softworks melakukan sebuah hal yang mengesankan di tengah-tengah persaingan panas Sony dan Microsoft. Saat itu tahun 2015 dan ketika E3 mulai terasa stagnan, Bethesda membuat sebuah kehebohan dengan melakukan pengumuman Fallout 4 secara mendadak. Momen seperti inilah yang hingga kini dinanti para fans.

Di E3 kali ini, Bethesda mengandalkan game-game blockbuster yang pernah mereka umumkan atau sudah dirilis sebelumnya, dipadu dengan sejumlah kejutan menyenangkan. Namun mungkin ada hal yang sedikit mengecewakan di sini: Bethesda belum memberikan update substainsial terkait Starfield dan The Elder Scrolls 6, selain bilang bahwa kedua game masih berada di tahap pengembangan dan berkomitmen untuk tidak mengambil jalan pintas dalam prosesnya.

Ini dia segala hal yang Bethesda umumkan di E3 2019:

 

The Elder Scrolls: Blades

Melalui game action role-playing spin-off dari The Elder Scrolls IV: Oblivion ini, Bethesda mencoba mengajak para penikmat permainan mobile untuk masuk ke dunia Elder Scrolls. Dalam Blades, pemain disuguhkan desain level linier dan di sana mereka bisa bertualang dengan memanfaatkan metode kendali stick virtual, serta gerakan tap dan swipe. Banyak orang menyukai aspek visual, perkembangan karakter, sistem pertempuran serta cerita permainan.

Respons yang cukup positif ini mendorong publisher untuk meluncurkan Blades di Nintendo Switch. Seperti versi mobile-nya, permainan dapat diakses secara gratis. Selain itu, game nantinya juga ditopang oleh fitur cross-play dan cross-save, yang memungkinkan kita buat meneruskan petualangan dan progres permainan di smartphone ke Switch. Blades versi Switch rencananya akan meluncur setelah periode early access di Android dan iOS-nya selesai.

 

Fallout 76

Konten yang belum rampung, serta berbagai masalah teknis dan bug menodai peluncuran game multiplayer online pertama di jagat Fallout ini, namun Bethesda terus memegang janji mereka untuk memperbaiki, menyempurnakan serta memperkaya konten. Di tahun 2019, ada rentetan agenda menarik yang Bethesda sudah siapkan buat Fallout 76.

Pertama-tama, mereka mempersilakan Anda yang belum pernah bermain buat mencicipi Fallout 76 secara gratis selama kurang lebih seminggu hingga tanggal 17 Juni. Kedua, tim Bethesda Game Studios membubuhkan mode battle royale untuk 52 orang pemain bertajuk Nuclear Winter. Dan terakhir, melalui add-on bernama Wastelanders, developer menghadirkan tokoh-tokoh NPC ala game Fallout single-player yang sebelumnya absen di 76.

Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah, seluruh update ini akan tersuguh gratis bagi pemain Fallout 76.

 

GhostWire: Tokyo

Dari atas panggung E3 2019, ‘kakek game survival horror‘ Shinji Mikami mengabarkan bahwa tim Tango Gameworks pimpinannya tengah mengembangkan game baru bertajuk GhostWire: Tokyo. Permainan dibuat agar tidak semengerikan seri The Evil Within, tapi tentu saja Mikami tidak bisa pergi jauh dari tema supernatural. Sesuai judulnya, game mengambil latar belakang kota Tokyo. GhostWire mengisahkan kejadian aneh yang menyebabkan penduduk di sana hilang dan Anda ditugaskan untuk mengeksplorasi serta menginvestigasi fenomena tersebut.

Belum diketahui kapan GhostWire: Tokyo akan dilepas.

 

The Elder Scrolls Online: Elsweyr

Setelah diumumkan di bulan Januari kemarin, Bethesda akhirnya meluncurkan expansion pack teranyar untuk RPG online ini. Elswyr membawa pemain ke kampung halaman manusia-kucing Khajiit, sembari mempersilakan kita buat bermain jadi necromancer dan menyuguhkan jalan cerita yang melibatkan naga. Di E3 2019, developer memublikasikan satu lagi trailer sinematik baru.

 

Commander Keen

Bertahun-tahun sebelum merevolusi industri dengan permainan-permainan legendaris seperti Wolfenstein 3D dan Doom, id Software memulai debutnya lewat Commander Keen in Invasion of the Vorticons dan game terakhirnya dirilis di Game Boy Color 18 tahun silam. Sebagai pemilik IP, Bethesda berniat untuk menghadirkan lagi Commander Keen dalam wujud yang sedikit berbeda: sebagai permainan perangkat bergerak free-to-play.

 

Deathloop

Deathloop ialah kreasi terbaru dari talenta di belakang seri Dishonored. Konsep permainannya tak kalah unik, mengisahkan persaingan antara dua pembunuh profesional – Colt dan Julianna – yang terjebak di sebuah pulau misterius. Tiap kali salah satu dari karakter ini tewas, mereka akan hidup lagi. Colt percaya cara untuk memecahkan siklus ini adalah dengan menghabisi Julianna, sedangkan sang gadis malah menyukai kondisi tersebut.

 

Wolfenstein: Youngblood

Youngblood merupakan sekuel sekaligus spin-off dari Wolfenstein II: The New Colossus. Game memperkenalkan dua tokoh protagonis, Jessica dan Sophia Blazkowicz, yaitu anak gadis kembar dari B.J. Blazkowicz. Anda bisa memilih satu dari karakter ini di mode single-player, atau alternatifnya, bermain berdua bersama kawan dalam mode multiplayer kooperatif. Tentu saja Bethesda tidak membuang-buang kesempatan buat memamerkan trailer gameplay Youngblood baru di E3 2019.

Wolfenstein: Youngblood siap meluncur pada tanggal 26 Juli di PC, PlayStation 4, Xbox One dan Switch.

 

Doom Eternal

Bethesda sudah lama ingin membuktikan bahwa era permainan single-player berkualitas belum berakhir. Dan dalam beberapa tahun ke belakang, mereka berhasil melakukannya lewat karya-karya berkualitas seperti remake Doom dan Wolfenstein. Tradisi itu terus mereka jaga, dan Doom Eternal menjadi salah satu unggulan sang publisher di E3 2019. Game lagi-lagi mengusung formula ‘push-forward‘ sang pendahulu demi mendorong Anda buat bermain agresif. Kali ini ada lebih banyak jenis iblis yang menghadang Anda, namun kondisi ini diimbangi dengan beragam perkakas baru untuk menumpas mereka.

Di E3 2019, Bethesda menyingkap dua buah trailer baru Doom Eternal, satu membahas jalan cerita permainan dan satu lagi adalah teaser mode multiplayer asimetris Battlemode (2 vs 1 pemain). Selanjutnya, publisher tidak lupa mengumumkan waktu rilis game, jatuh pada tanggal 22 November 2019. Doom Eternal akan tersedia di PC, PlayStation 4, Xbox One, Switch, dan Stadia.

Drodo Studio Luncurkan Auto Chess Versi PC Eksklusif di Epic Games Store

Ada hal yang cukup mengejutkan dari sesi PC Gaming Show dalam ajang E3 2019. Ketika Epic Games mengumumkan jajaran game yang akan terbit di marketplace milik mereka, Epic Games Store, sebuah judul mencuat dan menarik perhatian. Judul itu adalah Auto Chess, game karya Drodo Studio yang diterbitkan oleh penerbit Tiongkok, Dragonest. Game ini mempopulerkan genre baru yang disebut “auto battler”, dan digemari oleh jutaan pemain di seluruh dunia.

Awalnya hanya merupakan mod populer untuk Dota 2, Auto Chess kini telah memiliki versi standalone yang beberapa waktu lalu dirilis dalam fase alpha untuk perangkat mobile. Tapi Drodo Studio tidak berhenti sampai di sana. Mereka juga berencana merilis versi PC yang tentunya akan memiliki tampilan visual lebih menarik. Kini Dragonest mengumumkan bahwa Auto Chess versi PC akan tersedia eksklusif di Epic Games Store di tahun 2019 ini.

Loring Lee, founder dan CEO Dragonest, menyatakan di atas panggung PC Gaming Show bahwa mereka bekerja sama langsung dengan Drodo Studio selaku kreator asli Auto Chess untuk merilis game ini. Ia ingin agar semua orang, di mana pun, lewat perangkat apa pun, bisa merasakan kesenangan yang sama. Lee juga mengatakan bahwa Auto Chess versi PC ini dikembangkan menggunakan Unreal Engine 4, yang ia sebut “salah satu game engine terbaik di dunia”. Sementara itu versi mobile dikembangkan menggunakan Unity.

Bila Anda melihat video trailer Auto Chess versi PC di atas, Anda akan melihat bahwa game tersebut memiliki antarmuka yang cukup berbeda dari versi mobile. Selain tombol-tombol yang lebih kecil dan ketersediaan shortcut untuk keyboard, tampilan pratinjau hero ketika akan kita letakkan di atas arena juga lebih menarik. Detail lingkungan serta efek-efek pertarungan juga dibuat lebih wah, pastinya lebih memanjakan mata ketimbang bermain di layar smartphone.

Dengan munculnya Auto Chess versi PC, para gamer “master race” akan punya setidaknya empat pilihan untuk memainkan game dengan genre yang sama. Pertama yaitu mod Dota Auto Chess sendiri yang hingga kini masih tersedia di dalam Dota 2, kedua yaitu Auto Chess versi standalone, ketiga adalah versi standalone bikinan Valve yang kabarnya akan dirilis dengan judul Dota Underlords, dan terakhir adalah di dalam League of Legends lewat mode barunya yang bernama Teamfight Tactics. Versi manakah kira-kira yang akan bertahan di pasaran?

Sumber: PC Gamer

Bocoran Gameplay Dota Underlords, Auto Chess dari Valve untuk PC dan Mobile

Apa yang dilakukan Valve ketika melihat ada mod Dota 2 yang ternyata sangat populer di kalangan penggemar? Langkah yang paling masuk akal, tentu saja adalah mengundang developer dari mod tersebut untuk merancang suatu strategi kerja sama. Itulah yang dilakukan Valve kepada Drodo Studio, pengembang mod Dota Auto Chess. Sayangnya, ternyata langkah tersebut tidak membuahkan hasil karena berbagai alasan.

Drodo Studio dan Valve kini pergi meniti jalan masing-masing. Bersama dengan penerbit asal Tiongkok, Dragonest, Drodo Studio pun merilis versi standalone Auto Chess dengan menghilangkan unsur-unsur Dota 2 di dalamnya. Sementara Valve akan mengembangkan produk auto chess versi mereka sendiri yang bertema Dota 2, tentunya dengan persetujuan dari Drodo Studio selaku kreator Dota Auto Chess asli.

Dota Underlords - Screenshot 1
Hero-hero dalam Dota Underlords | Sumber: dotavru

Valve telah mendaftarkan merk dagang atas judul game baru yang merupakan produk auto chess tersebut, dengan judul Dota Underlords. Dan kini, seorang pengguna Reddit membocorkan video yang disebut-sebut sebagai gameplay dari Dota Underlords versi mobile. Valve memang dikabarkan sedang membuat dua versi dari Dota Underlords, yaitu untuk mobile dan PC. Bila Anda perhatikan dalam video di bawah, game yang dimainkan memiliki frame rate sedikit rendah. Menurut si pembuat video, versi PC akan memiliki performa teknis yang lebih baik.

Sebagian besar gameplay dan fitur dalam Dota Underlords masih sama dengan Dota Auto Chess, namun ada beberapa tambahan yang diberikan oleh Valve. Misalnya, jumlah hero untuk dipilih lebih banyak, antara 12 – 15 hero per tier. Valve juga telah memasukkan hero-hero yang tidak ada di Auto Chess versi Drodo. Misalnya hero Warlock di Tier 1, Pudge di Tier 2, dan Arc Warden di Tier 3. Begitu pula dengan item, Dota Underlords menambahkan sejumlah item yang tidak ada di Auto Chess asli.

Dota Underlords - Screenshot 2
Gameplay masih mirip Auto Chess orisinal | Sumber: dotavru

Dalam video tersebut disebutkan bahwa Dota Underlords menggunakan sistem Season, dan setiap Season akan ada pergantian gameplay yang cukup drastis. Pilihan hero, item, serta synergy di dalamnya akan selalu berubah. Terdapat sekitar 15 jenis synergy dalam bocoran Dota Underlords ini, dan meski sebagian besar memiliki efek sama, ada juga synergy dengan efek yang berbeda dari Auto Chess orisinal.

Karena semua informasi ini datang dari jalur tak resmi, ada kemungkinan banyak aspek di dalamnya yang akan berbeda dengan produk Dota Underlords versi final nanti. Akan tetapi bila kita perhatikan videonya memang tampak cukup meyakinkan. Mengingat game ini juga masih dalam pengembangan, versi akhirnya tentu akan memiliki kualitas yang lebih baik lagi. Bagaimana, apakah Anda berminat mencoba Dota Underlords, atau akan setia dengan Auto Chess versi bikinan Drodo Studio saja?

Sumber: VPEsports, Reddit

Auto Chess Tuju League of Legends Lewat Mode Baru: Teamfight Tactics

Setelah MOBA dan battle royale, apa genre yang akan menjadi “big thing” berikutnya? Setiap orang boleh berspekulasi, tapi tampaknya auto chess bisa menjadi kandidat kuat. Pertama kali muncul sebagai mod untuk Dota 2 di awal tahun 2019, Dota Auto Chess dengan cepat menjaring popularitas besar. Drodo Studio, kreator Dota Auto Chess, kini bahkan sudah merilis Auto Chess versi standalone untuk mobile. Dalam ajang E3 2019 mereka juga mengumumkan Auto Chess versi PC yang akan dirilis eksklusif di Epic Games Store.

Seolah tak mau ketinggalan tren terkini, Riot Games pun membuat tandingan Dota Auto Chess dalam bentuk mode baru di League of Legends. Mode tersebut bernama Teamfight Tactics, jauh dari kata-kata “auto” maupun “chess”, tapi sebenarnya tidak jauh berbeda. Anda akan bertanding melawan tujuh orang lainnya dalam sebuah arena menyerupai board game, mengumpulkan champion (hero) terkuat, kemudian menggabung-gabungkan unit champion untuk menciptakan unit yang lebih kuat lagi.

Teamfight Tactics - Screenshot 1
Teamfight Tactics menggunakan arena heksagonal | Sumber: Riot Games

Perbedaan yang paling terlihat adalah bahwa arena permainan Teamfight Tactics tidak berbentuk persegi, melainkan heksagon. Selain itu terdapat fitur khusus di tengah permainan di mana seluruh pemain diperbolehkan untuk memilih (drafting) satu dari beberapa champion yang disediakan. Urutan pemilihan champion ini berkebalikan dengan peringkat permainan, jadi pemain yang sedang memimpin klasemen kemungkinan akan mendapat champion terlemah karena ia menempati urutan terakhir drafting.

Dalam pengumuman di situs resminya, Riot Games mengaku bahwa mereka memang mengembangkan Teamfight Tactics karena terinspirasi oleh Dota Auto Chess. Malah mereka dengan gamblang menyebutkan, banyak karyawan di kantor mereka yang ketagihan bermain Dota Auto Chess. Para kru Riot Games adalah penggemar genre strategi, jadi ketika genre auto chess (atau “auto-battler”) menawarkan pengalaman strategi baru, sudah jelas mereka harus mencobanya.

Teamfight Tactics - Little Legends
Kustomisasi avatar yang disebut Little Legends | Sumber: Riot Games

Saat ini Teamfight Tactics masih dirilis dengan status beta, akan tetapi Riot Games berencana untuk menanganinya dengan serius seperti mode-mode utama di League of Legends. Salah satunya dengan cara menyediakan Ranked Mode di Teamfight Tactics, juga pemberian beragam item kosmetik baru. Avatar pemain yang bertindak sebagai summoner di arena Teamfight Tactics juga bisa dikustomisasi menggunakan makhluk-makhluk imut yang disebut Little Legends.

Auto chess memang genre yang menarik dan mengasyikkan, jadi wajar bila genre ini mulai menjamur sebagai tren baru. Akan tetapi yang jadi pertanyaan adalah akan sebesar apa genre ini jadinya nanti. Mungkinkah auto chess menggeser ketenaran genre-genre lainnya? Apakah genre ini bisa berkembang menjadi cabang esports populer? Atau hanya hangat sementara, lalu hilang ditelan usia? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Sumber: Riot Games

Berlaga Tanpa Rival Utama, Microsoft Bersinar di E3 2019

2019 merupakan tahun pertama Sony Interactive Entertainment absen dari ajang Electronic Entertainment Expo. Kita tahu sang console maker Jepang tengah menjalankan strategi ‘rahasianya’ sembari mempersiapkan peluncuran console next-generation mereka. Ketiadaan Sony memang memberikan kesempatan besar bagi sang kompetitor utama, Microsoft, untuk mencuri perhatian khalayak.

Dan kabar gembiranya, di E3 2019, perusahaan pemilik Xbox ini sama sekali tidak mengecewakan. Beberapa hal yang diumumkan Microsoft memang sudah diprediksi sebelumnya, misalnya terkait xCloud dan Project Scarlett. Namun ada pula kejutan menyenangkan seperti konfirmasi karya terbaru tim pencipta Dark Souls, serta langkah pengambilalihan strategis. Dalam kesempatan itu, Microsoft memamerkan tidak kurang dari 60 judul game serta jadi medium tempat disingkapnya tanggal rilis Cyberpunk 2077.

Tak sempat menyaksikan presentasi Microsoft? Tak perlu merasa ketinggalan. Saya sudah merangkum segala hal yang publisher umumkan di E3 2019. Silakan simak di sini.

 

Xbox Scarlett

Microsoft belum memberi tahu apa nama resmi dari Scarlett, namun mereka menyingkap rencana peluncuran hardware next-gen tersebut yang jatuh pada ‘musim libur’ tahun 2020. Console ini dijanjikan punya performa empat kali lipat dibanding Xbox One X. Chip-chip AMD custom yang digunakan Scarlett memungkinkannya menghidangkan konten di resolusi 8K, 120-frame per detik, serta refresh rate yang bervariasi.

Dan seperti PlayStation 5, Xbox Scarlett turut dibekali fitur ray tracing dan penyimpanan berbasis SSD – yang dimanfaatkan pula sebagai virtual RAM. Otak dari console ini adalah prosesor AMD Zen 2, lalu ada GPU Radeon berarsitektur RDNA, serta RAM GDDR6. Bos Xbox Phil Spencer sempat menyampaikan bahwa ‘Scarlett ialah console paling bertenaga dan berperforma tercepat yang pernah mereka desain, dan merupakan sebuah lompatan terbesar ke generasi berikutnya’.

Satu hal lagi: Halo: Infinite akan menjadi permainan yang menemani peluncuran Xbox Scarlett.

 

Project xCloud

Akhirnya jelas sudah, layanan xCloud dihidangkan secara terpisah dari Xbox Scarlett dan akan tiba tidak lama lagi. Microsoft tidak banyak menyingkap detail baru mengenainya di E3 2019 tetapi sempat mengabarkan bahwa platform gaming on demand itu dapat mulai diakses ‘dari console‘ mulai bulan Oktober 2019.

 

Elden Ring

Di antara banyak judul-judul permainan menjanjikan yang diungkap di E3 2019, Elden Ring merupakan salah satu yang paling unik. Game ini ialah buah ide dari kolaborasi antara dua individu kreatif ternama: penulis serial A Song of Ice and Fire (Game of Thrones), George R.R. Martin, dan director FromSoftware, Hidetaka Miyazaki. Developer belum memperlihatkan porsi gameplay dari Elden Ring, namun kita bisa melihat sedikit kesamaan tema dengan karya-karya FromSoftware terdahulu.

Selain itu, latar belakang dunia dan penyampaian cerita yang menyimpan banyak pesan tersembunyi juga mungkin segera mengingatkan kita pada Dark Souls. Trailer tersebut diiringi oleh narasi misterius, dan karakter-karakter di sana mengenakan kostum ala seri Souls (salah satunya menyerupai Dragon Slayer Ornstein).

Elden Ring dijadwalkan buat meluncur di PC, Xbox One dan PS4, tapi waktu pastinya pelepasannya belum diketahui.

 

Game baru Ninja Theory

Ninja Theory adalah studio game asal Inggris yang terkenal dengan kreasi-kreasi unik seperti Heavenly Sword, DmC: Devil May Cry dan Hellblade: Senua’s Sacrifice. Mereka beroperasi sebagai tim developer independen hingga Microsoft mengakuisinya di bulan Juni 2018 – di bawah nama Xbox Game Studios. Di E3 2019, mereka mengumumkan Bleeding Edge. Sedikit berbeda dari permainan-permainan Ninja Theory sebelumnya, Bleeding Edge dirancang sebagai game action first-person berbasis tim mirip Team Fortress 2 atau Overwatch, namun dititikberatkan pada pertempuran jarak dekat.

Rencananya, Xbox Game Studios akan melaksanakan uji coba alpha Bleeding Edge pada tanggal 27 Juni 2019.

 

Akuisisi Double Fine dan nasib Psychonauts 2

Bukan cuma Ninja Theory saja yang kini jadi bagian dari Xbox Game Studios, Double Fine Productions juga mengumumkan telah diakuisisi sang raksasa teknologi asa Redmond. Dan tak lama sesudah diungkapnya informasi itu, CEO Tim Schafer naik ke atas panggung untuk memamerkan trailer gameplay baru Psychonauts 2. Di sebuah video terpisah di YouTube, Schafer kembali menyampaikan pada fans bahwa mereka akan tetap memegang komitmen dan ‘semua akan berjalan sesuai rencana’.

Begitu seluruh janji kampanye crowdfunding terpenuhi, Double Fine akan mengalihkan perhatian mereka pada platform Xbox, Game Pass dan PC.

 

Game Battletoads baru

Microsoft mengumumkan permainan Battletoads anyar di tahun lalu tapi baru sekarang gamer diperlihatkan aspek gameplay-nya. Game ini tetap mempertahankan penyajian visual dua dimensi ala tahun 90-an, namun tentu saja dibuat lebih modern dan stylish, dengan penggunaan warna-warni cerah. Battletoads turut mempersilakan Anda buat bermain bersama dua teman lain via mode kooperatif.

Sang publisher belum memberi tahu kapan game ini akan meluncur, tapi kabarnya Battletoads akan tersedia pertama kali melalui layanan Microsoft Game Pass.

 

Cyberpunk 2077

Berita gembira lain dari panggung E3 2019 Microsoft adalah, kita tidak perlu menunggu hingga tahun 2077 untuk menanti perilisan Cyberpunk 2077. Game role-playing garapan developer trilogi The Witcher ini akan tiba dalam waktu yang tak terlalu lama, yaitu pada tanggal 16 April 2020. Info tersebut disingkap lewat sebuah trailer baru yang turut dibintangi oleh Keanu Reeves. Di sana, bintang film John Wick itu memerankan seorang tokoh ‘rocker legendaris’ bernama Johnny Silverhand. Belum ada apakah ia karakter baik atau jahat.

Gerbang pre-order Cyberpunk 2077 telah dibuka, dan Anda juga dipersilakan memesan collector’s edition berisi action figure setinggi 10-inci, steelbook, dan art book, yang dibungkus packaging keren.

Konten Apex Legends Season 2 – Hero Baru, Ranked Mode, dan Buff Mozambique!

E3 2019 telah dimulai! Ajang pameran video game akbar ini selalu ditunggu tiap tahun karena di dalamnya para developer dan penerbit game berlomba-lomba memamerkan hal baru yang tengah mereka kerjakan. Akan tetapi Electronic Arts (EA) ternyata punya acara sendiri. Sehari sebelum acara E3 dimulai, EA menggelar tayangan livestream bernama EA PLAY untuk mengumumkan berbagai karya mereka secara eksklusif.

Bagi para penggemar Apex Legends, EA PLAY kali ini penuh dengan kabar menggembirakan. Menurut Drew McCoy, Project Lead di Respawn Entertainment, mereka telah mengumpulkan berbagai feedback dari penggemar sejak Battle Pass Season 1 dirilis, dan kini akan merilis konten-konten yang jauh lebih baik sesuai keinginan penggemar. Apa saja konten yang dimaksud?

Legend Baru: Wattson

Setelah lama menjadi rumor, EA akhirnya resmi mengungkap hero alias Legend kesepuluh dalam Apex Legends, yaitu Wattson. Menyandang julukan “Static Defender”, Wattson adalah Legend yang sebetulnya bukan seorang petarung, namun seorang insinyur. Bersama ayahnya, Wattson adalah salah satu orang yang berperan dalam menciptakan turnamen Apex Games. Jadi meski bukan petarung, ia dari kecil sudah hidup di dalam arena.

Gadis 22 tahun bernama asli Natalie Paquette ini memiliki kemampuan berbasis manipulasi listrik. Ia menempati posisi Support, seperti Lifeline, namun juga mampu bermain ofensif berkat kemampuan ultimate miliknya yang unik. Wattson memiliki tiga ability, yaitu:

  • Perimeter Security (Tactical Ability) – Wattson dapat menaruh tiang-tiang di atas tanah yang akan saling terhubung untuk membentuk pagar listrik. Bila musuh melewati pagar ini, mereka akan terkena damage dan slow. Wattson dapat menaruh hingga 12 tiang dengan kombinasi sesuka hati.
  • Interception Pylon (Ultimate Ability) – Wattson meletakkan robot yang akan melindungi area sekitarnya dari granat atau segala macam bombardment. Pylon ini juga akan mengisi shield anggota tim yang ada di dekatnya.
  • Spark of Genius (Passive Ability) – Setiap kali Wattson menggunakan Ultimate Accelerant, ultimate miliknya akan langsung terisi penuh. Artinya Wattson bisa meletakkan banyak Pylon bersamaan (maksimal 3) bila ia memiliki stok Ultimate Accelerant yang cukup. Tactical Ability milik Wattson juga akan terisi lebih cepat bila ia berdiri di dekat Pylon.
Apex Legends - Bloodhound Legendary Hunt
Sumber: EA

Senjata Baru dan Buff untuk Mozambique?

Respawn kembali merilis satu senjata baru bernama L-STAR, dan Drew McCoy secara gamblang menyebutkan bahwa senjata ini adalah senjata OP (overpowered). Sebelumnya juga muncul di Titanfall, L-STAR adalah machine gun energi yang sangat kuat dan mampu menghancurkan pintu dengan daya ledaknya. Karena senjata ini sangat kuat, L-STAR hanya bisa didapat secara acak dari Care Package dan pelurunya tidak bisa diisi ulang.

Selain L-STAR, Respawn juga akan merilis dua Hop-Up Attachment baru, namun McCoy masih merahasiakan detailnya. Ia hanya berkata bahwa dengan Hop-Up baru ini, kemungkinan Mozambique akan menjadi senjata yang “layak digunakan”. Anda yang main Apex Legends tentu tahu bahwa Mozambique merupakan senjata terburuk dalam game. Mungkinkah hal itu akan berubah?

Event Baru: Legendary Hunt

Di bulan Juni ini, Apex Legends mendapatkan event terbatas yang disebut Legendary Hunt. Untuk waktu terbatas, para pemain dapat mengikuti mode khusus bernama Elite Queue. Syaratnya, mereka harus berhasil masuk peringkat 5 besar dalam ronde yang dimainkan. Dalam Elite Queue mereka akan dihadapkan dengan para pemain yang sama-sama berhasil masuk ke 5 besar. Jadi mode ini akan lebih kompetitif dari biasanya.

Dengan mengikuti berbagai tantangan sepanjang event, pemain bisa memperoleh berbagai imbalan menarik. Termasuk di antaranya skin Epic untuk Bloodhound bernama Master of the Hunt, skin untuk G7 Scout bernama Wolfpack, serta skin untuk Triple Take bernama Tamed Beast. Seluruh pemilik Battle Pass Season 1 juga akan mendapat skin Honored Prey untuk R-301, dan mereka yang berhasil mencapai level 15 di Battle Pass berhak menerima skin khusus Wraith bernama Night Terror.

Konten Battle Pass Season 2

Bila Season 1 kemarin dirilis dengan judul Wild Frontier, Apex Legends Season 2 akan memiliki judul Battle Charge. Respawn menyadari bahwa Battle Pass Season 1 memiliki banyak kekurangan, mulai dari bentuk skin yang kurang menarik, cara level up yang terlalu grindy, hingga banyaknya imbalan yang cenderung tidak berguna. Kini mereka melakukan banyak perombakan besar.

Apex Legends - Legendary Hunt Skins
Skin Honored Prey (R-301) dan Night Terror (Wraith) | Sumber: EA

Pertama, Battle Pass Season 2 akan memiliki misi-misi tantangan yang membuat proses level up lebih cepat serta menyenangkan. Terdapat Daily Challenges dan Weekly Challenges yang bisa Anda coba, dan tantangan-tantangan ini bersifat stacking. Maksudnya, bila Anda berhenti memainkan Apex Legends beberapa lama pun, tantangan itu tidak akan hilang dan dapat Anda lanjutkan.

Imbalan berwujud Badge dan Stat Tracker kini sama sekali dihilangkan, diganti dengan jenis-jenis imbalan baru. Namun McCoy tidak menjelaskan detailnya. Battle Pass Season 2 juga memiliki imbalan berupa Crafting Metal, sehingga ketika Anda mencapai level 100, Anda akan memiliki cukup Crafting Metal untuk membuat satu skin tingkat Legendary sesuai keinginan.

Ada empat Legendary Skin eksklusif yang diberikan dari imbalan Battle Pass kali ini, dua di antaranya adalah skin karakter dan dua sisanya skin senjata. Untuk karakter, Caustic mendapat skin bernama Prince of Darkness, sementara Octane mendapat skin Jade Tiger. Senjata Spitfire mendapat skin Intimidator, sedangkan R-301 mendapat skin keren bernama Iron Rampage. Khusus untuk Iron Rampage, terdapat dua versi yaitu versi biasa dan versi Gold.

Ranked Mode

“Ketika kami mendesain Apex Legends, kami ingin memiliki semacam inti kompetitif di dalamnya. Game ini dimaksudkan untuk dimainkan selama ratusan jam agar bisa dikuasai, ada pengalaman belajar yang sangat dalam. Jadi, Elite Queue adalah langkah pertama kami untuk menuju panggung kompetitif yang lebih tinggi. Di Season 2 ini saya sangat, sangat, sangat senang bisa mengumumkan bahwa kami akan meluncurkan Ranked Mode,” papar McCoy. Akhirnya, mode yang ditunggu banyak orang telah tiba!

Ranked Mode menempatkan pemain dalam enam tingkatan, dimulai dari Bronze hingga yang paling tinggi yaitu Apex Predator. Setiap akhir Season, para pemain juga akan memperoleh imbalan sesuai dengan rank mereka. McCoy berkelakar bila Anda adalah pemain “garbage tier” maka Anda akan masuk ke peringkat Wood bersama dengan dirinya dan pembawa acara EA PLAY, Alex Mendez.

Demikianlah seluruh update baru Apex Legends yang diumumkan EA dalam acara EA PLAY. Menurut saya langkah yang diambil EA sudah sangat tepat, mereka memperbaiki nyaris semua keluhan penggemar dari Battle Pass Season 1 dan menyajikan konten dengan kualitas lebih baik. Satu saja request penggemar yang belum terpenuhi, yaitu mode Solo dan Duo. Tapi mungkin sebetulnya kedua mode itu tidak diperlukan.

Setelah mengumumkan semua konten di atas, EA menutup sesi dengan sebuah trailer yang diakhiri oleh adegan misterius di mana muncul mata raksasa di tengah-tengah permainan. “Mungkin sepasang benda besar akan datang ke King’s Canyon di awal Season 2,” kata McCoy. Apakah EA masih menyimpan fitur atau konten rahasia yang akan muncul di bulan Juli nanti? Kita tunggu saja tanggal mainnya.

Sumber: EA

Star Wars Jedi: Fallen Order Jadi Andalan EA di E3 2019

Beberapa hari sebelum publisher game raksasa melangsungkan ritual tahunan di ajang E3, Google lebih dulu memulai kehebohan lewat penyingkapan detail terkini terkait layanan game stream Stadia. Singkat cerita, platform cloud gaming ini akan meluncur di bulan November 2019 dan dapat diakses via browser Chrome, dongle Chromecast Ultra TV serta smartphone Pixel 3.

Dari semua itu, hal paling istimewa dari Stadia ialah dukungan game dan developer. Sudah ada 21 publisher mengonfirmasi siap berpartisipasi di sana. Dan sampai saat ini, ada 31 permainan blockbuster masuk dalam daftarnya – salah satunya adalah sekuel RPG legendaris, Baldur’s Gate 3. Berdasarkan sentimen pribadi, mungkin tidak ada game yang bisa membuat saya lebih bersemangat dari Baldur’s Gate 3, tapi saya yakin ada banyak di antara Anda menjerit girang ketika EA Play E3 2019 dilangsungkan.

EA tidak mengumumkan banyak game baru di Electronic Entertainment Expo kali ini, namun memang ada satu judul yang begitu dinanti gamer karena waktu rilis yang pelan-pelan datang menghampiri: Star Wars Jedi: Fallen Order. Selain itu, Electronic Arts mengungkap update Apex Legends, Battlefield V, The Sims 4, Madden NFL 20 dan FIFA 20.

 

Star Wars Jedi: Fallen Order

Banyak orang merasa skeptisnya pada Jedi: Fallen Order, tetapi gameplay trailer sepanjang 13 menit persembahan Respawn Entertainment di E3 lebih baik dari harapan saya. Banyak hal memang perlu dicerna, namun ada beberapa aspek penting yang bisa dicatat. Pertama, seperti dugaan sebelumnya, Jedi: Fallen Order mengedepankan aksi pertempuran jarak dekat yang diintegrasikan pada gameplay petualangan.

Mengacu pada video tersebut, Jedi: Fallen Order mengusung gameplay linier yang dititikberatkan pada narasi dan elemen-elemen sinematik, mungkin akan mengingatkan Anda pada Uncharted atau trilogi Tomb Raide. Game merupakan bagian dari kisah canon Star Wars, dan Anda akan bertemu dengan tokoh-tokoh baru serta karakter yang ada di film – misalnya Saw Gerrera (diperankan oleh Forest Whitaker). Dalam petualangannya, sang protagonis Cal Kestis ditemani oleh robot BD-1. Ia akan membantu Kestis menyelesaikan puzzle sembari mengekspos detail pada dunia permainan.

Hal unik kedua adalah sistem pertempuran Jedi: Fallen Order. Game memang tidak meneruskan gaya bertarung lightsaber khas seri Jedi Knight, namun ada elemen menarik yang Respawn angkat di sana. Taktik, strategi dan eksekusi serangan sangat penting dalam menghadapi jenis lawan tertentu, seperti ketika Anda bermain Bloodborne atau Sekiro: Shadows Die Twice.

Star Wars Jedi: Fallen Order akan meluncur di PC, Xbox One dan PlayStation 4 pada tanggal 15 November. Permainan difokuskan pada pengalaman single-player dan Respawn juga menjamin ketiadaan microtransaction dalam bentuk apapun.

 

Apex Legends

Akan ada banyak konten yang dibawa oleh update Season 2 dari game shooter battle royale populer EA ini, di antaranya ada karakter, skin, dan senjata-senjata baru. Season 2 mengangkat judul Battle Charge dan sesuai namanya, ia akan menyodorkan sejumlah tantangan dan aktivitas (baik mingguan maupun harian) yang bisa Anda lakukan. Penyajiannya tak jauh berbeda dari Fortnite.

Lewat video animasi, EA memperkenalkan tokoh bernama Natalie ‘Wattson’ Paquette, seorang pakar teknologi dan insinyur listrik. Kemampuan-kemampuan yang dimilikinya berpotensi mengubah struktur gameplay Apex Legends karena spesialisasinya ialah bertahan dan membangun pertahanan.

Selain itu, EA dan Respawn akan menghadirkan mode Ranked yang terdiri dari enam level (Bronze sampai Apex Predator), menambahkan skin legend untuk Caustic dan Octane serta beberapa senjata (Spitfire dan R-301), dan memperkenalkan senjata baru, yaitu L-Star dari Titanfall 2. Senjata ini mematikan, tapi hanya bisa diperoleh dari air drop dan amunisinya terbatas. Kemudian, developer tak lupa ‘memperbaiki’ tingkat efektivitas Mozambique, yang selama ini jadi cemoohan pemain.

Season 2 Apex Legends akan dimulai pada tanggal 2 Juli 2019.

 

Battlefield V

Di tahun ini, EA dan tim DICE akan terus fokus memperkaya konten Battlefield V. Potongan terbesarnya terbesarnya adalah penambahan medan tempur Pasifik di game FPS berskala raksasa tersebut, yang meerupakan bagian dari update Chapter 5. Di sana akan ada medan tempur berlatar belakang daerah Iwo Jima, kendaraan-kendaraan perang amfibi dari Amerika dan Jepang, serta senjata baru: M1 Garand yang legendaris.

Seluruh konten ini tentu saja terhidang secara gratis, kabarnya siap mendarat di bulan November 2019.

 

The Sims 4

Permainan simulasi buatan Maxis yang dirilis di tahun 2014 ini akan mendapatkan konten baru bertema kehidupan pantai melalui expansion pack berjudul Island Living. Add-on tersebut membawa Anda ke sebuah pulau bernama Sulani, di mana ‘Sim’ bisa bersantai di pinggir laut, membantu membersihkan lautan, bermain dengan lumba-lumba, membuat kastil dari pasir, hingga menjadi penjaga pantai.

The Sims 4 Island Living dapat dinikmati lebih dulu di PC pada tanggal 21 Juni, lalu akan menyusul di Xbox One dan PS4 pada tanggal 16 Juli.

 

FIFA 20

Sebelum E3 dimulai, memang sudah ada desas-desus mengenai agenda diumumkannya FIFA 20. Kini setelah game resmi disingkap, diketahui pula bahwa ada sejumlah aspek yang EA perbarui, misalnya pada mekanisme menendang bola serta penyesuaian pada reaksi penjaga gawang – yang selama ini dianggap terlalu cepat. Developer juga berniat untuk membubuhkan mode game ala FIFA Street, bernama Volta, difokuskan pada pertandingan berskala kecil.

FIFA 20 dijadwalkan buat meluncur pada tanggal 27 September.

 

Madden NFL 20

Madden memang bukan seri game olahraga terpopuler di Indonesia, tetapi ia merupakan salah satu franchise andalan EA. Di judul teranyar ini, developer mencantumkan mode campaign bertajuk Longshot, memberikan keleluasaan bagi pemain buat memodifikasi gameplay, serta menambahkan skenario-skenario tantangan demi membuka konten. Madden NFL 20 juga sengaja dirancang agar lebih bersahabat bagi pemula.

Sebelum meluncur di tanggal 2 Agustus nanti, EA akan melangsungkan uji coba beta tertutup pada tanggal 14 sampai 16 Juni.