Ghostwire: Tokyo Tampilkan Fenomena Mistis Namun juga Futuristis

Pada PlayStation Showcase 2021 kemarin, Ghostwire: Tokyo mendapatkan sebuah trailer pendek yang memamerkan gameplay dan grafisnya. Video tersebut juga menceritakan sedikit cerita di balik kekacauan kota Tokyo yang menjadi lokasi game.

Ghostwire: Tokyo berlangsung di era modern Jepang, terutama kota Tokyo. Namun kota tersebut dipenuhi oleh banyak makhluk mitologi dan hantu khas Jepang. Tidak sedikit pula hantu-hantu tak berwajah yang mengenakan setelan yang berkeliaran di jalan. Di akhir video, ditampakkan seseorang yang merupakan sosok antagonis yang mengenakan topeng Oni yang bernama Hannya.

Game Action RPG ini digarap oleh developer asal Jepang, Tango Gameworks. Sebelum Ghostwire: Tokyo, Tango Gameworks telah menghasilkan game horror terkenal, yaitu The Evil Within (2014) dan The Evil Within 2 (2017). Ghostwire: Tokyo merupakan proyek mereka selanjutnya yang bakal rilis tahun depan. Awalnya game ini direncanakan akan rilis pada Oktober tahun ini, namun akhirnya ditunda.

sumber: Bethesda

Diceritakan bahwa pemain terbangun di tengah jalan penyebrangan di tengah kota Tokyo, dengan lenyapnya populasi manusia di kota itu. Tanpa diketahui apa yang menyebabkan fenomena tersebut, pemain bertemu dengan banyak makhluk halus yang menyerang pemain.

Untuk melawan mereka, pemain membutuhkan Ethereal Weaving, yaitu sebuah teknik yang menggunakan elemen dan energi spiritual, dipadukan dengan alat-alat bertarung, untuk melawan berbagai ancaman. Dengan memakai kekuatan angin, air, dan api, pemain akan menggabungkan kemampuan untuk melewati setiap rintangan supernatural.

Walaupun pernah mengerjakan game horror seperti serial Evil Within, Ghostwire: Tokyo lebih cenderung menekankan sisi action-nya. Hal ini dinyatakan oleh Ikumi Nakamura, sebagai mantan Creative Director, sebelum ia keluar pada tahun 2019 yang silam.

Ekspektasi game ini cukup besar, mengingat developer dan publishernya, Bethesda Softworks (Elder Scroll, Fallout, Doom) merupakan pemain lama yang piawai menghasilkan sejumlah game berkualitas.

Sampai saat ini belum ada tanggal rilis yang jelas, namun Ghostwire: Tokyo direncanakan bakal rilis pada tahun depan, tepatnya musim semi 2022 (Maret – Mei). Ghostwire: Tokyo akan dirilis untuk PlayStation 5 dan PC.

Uncharted 4 dan The Lost Legacy Akhirnya akan Masuk ke PC

Impian para gamer PC untuk memainkan judul-judul eksklusif PlayStation keliatannya semakin mendapat dukungan dari Sony. Sony memang ingin memperluas pasar game-game mereka yang selama ini fokus ke konsol menuju ke PC yang lebih luas.

Setelah memasukkan beberapa game eksklusifnya seperti Crash Bandicoot N. Sane Trilogy, Horizon Zero Dawn, dan Days Gone. Dugaan game yang akan masuk berikutnya adalah Uncharted 4. Apalagi dugaan ini diperkuat lewat dokumen milik Sony Group yang ditampilkan kepada para investor pada Mei lalu.

Setelah 4 bulan berlalu, Sony akhirnya benar-benar mengumumkan masuknya petualangan Nathan Drake ini ke PC pada gelaran PlayStation Showcase. Bukan hanya Uncharted 4, Sony juga akan membawa ekspansi terpisah dari serinya yaitu The Lost Legacy.

Kedua game ini kini dibundel dengan judul Uncharted Legacy of Thieves Collection dan mendapat status sebagai sebuah remastered yang akan dirilis di PC sekaligus di PlayStation 5. Sayangnya, meskipun berstatus remastered, improvisasi dari sisi grafis pada versi PS5 dan PC ini tidak terlalu terlihat, setidaknya dari apa yang ditunjukkan di dalam trailer perdananya.

Apalagi untuk versi PC, proses porting game ini tidak dikerjakan langsung oleh Naughty Dog, melainkan oleh Studio Iron Galaxy. Studio satu ini memang menjadi studio yang dipercaya oleh Sony untuk melakukan portinggame-game-nya ke PC seperti Crash Bandicoot N. Sane Trilogy dan Spyro Reignite.

Image Credit: Sony

Uncharted Legacy of Thieves Collection ini nantinya akan dirilis pada 2022 mendatang. Meski belum ada tanggal rilis pasti namun, berdasarkan dari blog resmi dari PlayStation, disebutkan bahwa versi PlayStation 5 untuk game ini akan dirilis terlebih dahulu sebelum versi PC-nya.

Dengan masuknya Uncharted 4 yang merupakan salah satu judul eksklusif utama milik Sony, semoga saja lebih banyak lagi judul-judul utama PlayStation seperti The Last of Us, Spider-Man, dan mungkin bahkan God of War yang menuju ke PC.

Akan Ada Lebih dari 400 Mobil di Forza Horizon 5

Playground Games kelihatannya ingin membawa peningkatan di berbagai aspek di dalam Forza Horizon 5 untuk menyenangkan para fans. Mulai dari ukuran map yang lebih luas, diversifikasi alam yang semakin bervariasi, trek balap drag yang lebih panjang, dan yang terakhir adalah jumlah mobil yang bisa dikoleksi juga semakin banyak.

Secara resmi Playground Games merilis blog update yang menunjukkan daftar mobil yang sudah dikonfirmasi akan hadir di game saat dirilis pada November mendatang. Dan menakjubkannya, Forza Horizon 5 dipastikan akan memiliki 426 mobil. Daftar tersebut bahkan masih belum lengkap karena game-nya akan terus di-update.

Daftar awal ini juga memberikan berbagai macam jenis mobil mulai dari yang klasik seperti Ferrari 250 Testa Rossa, Ford De Luxe Coupe, Jaguar E-Type, hingga mobil-mobil terbaru seperti Mercedes AMG ONE, Ford Bronco, Porsche Taycan, dan tentunya masih banyak lagi.

Para penggemar mobil Jepang alias JDM juga tidak perlu khawatir karena Horizon 5 juga akan memiliki daftar mobil JDM yang memadai. Apalagi dengan kehadiran line-up Toyota yang memang cukup dinanti oleh para fans yang ingin mencoba Toyota GR Supra terbaru.

Beberapa brand besar seperti Alfa Romeo, Bugatti, BMW, dan juga Mazda masih absen total dari daftar tadi. Kemungkinan besar mobil-mobil dari brand-brand tadi akan diumumkan pada update info berikutnya.

Selain daftar tersebut, Playground Games juga menunjukkan berbagai hal baru dari game-nya pada livestream yang diadakan beberapa hari lalu. Salah satunya adalah sistem struktur campaign yang kini sudah ditata ulang. Kini setiap tipe event akan memiliki Horizon Festival-nya sendiri.

Setidaknya ada 6 macam kategori event dengan Horizon Festival-nya masing-masing. Mulai dari Apex (trek aspal), Wilds (off-roads), Baja (cross-country), Street Scene (balap jalanan). Rush (stunt), dan Horizon Main Stage yang merupakan lokasi festival paling besar di sini.

Sistem ini harusnya mempermudah para pemain, terutama yang baru bermain, untuk melacak progres yang telah mereka lakukan dan menunjukkan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Tidak seperti yang terjadi di game sebelumnya, yang melepas para pemain dalam map dengan berbagai event yang tersebar di seluruh map.

Keuntungan CoD: Warzone Mencapai Rp27 Triliun dalam Setahun

Tahun 2020 dan 2021 mungkin memang menjadi tahun yang cukup menantang bagi para developer dan publisher game. Keberadaan pandemi memang membuat proses pengembangan menjadi terhambat namun di sisi lain, dengan banyaknya orang yang berada di rumah, keuntungan dari game-game mereka juga meningkat.

Salah satu contohnya adalah game free-to-play dari seri Call of Duty, yaitu Warzone, yang mencatatkan keuntungan hingga lebih dari $5,2 juta per harinya. Hal ini dilaporkan dari riset yang dilakukan oleh NetBet dengan menunjukkan keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari berbagai game populer di dunia.

Dari data tersebut, Warzone menjadi game dengan peningkatan keuntungan paling tinggi dari tahun kemarin yang mencapai 196%. Dan dalam durasi tersebut, game ini diperkirakan menghasilkan keuntungan sekitar $3.633 atau sekitar Rp51 juta per menitnya. Yang berarti jadi $1,91 miliar atau sekitar Rp27 triliun dalam satu tahun.

Warzone ternyata bukan satu-satunya seri Call of Duty yang masih mendatangkan pundi-pundi keuntungan bagi Activision. Ada dua seri lainnya yaitu seri terakhir dari franchise Call of Duty yaitu Cold War dan bahkan Black Ops 4 yang ternyata juga masih mendapatkan keuntungan hingga sekarang.

Sayangnya, data yang ditampilkan oleh NetBet tidak mengkategorikan game sesuai genre-nya. Sehingga, apa yang diraih oleh Warzone tidak dapat dibandingkan dengan game serupa seperti Apex Legends ataupun Fortnite.

Screenshot: NetBet

Apalagi NetBet juga mencantumkan game-game mobile dari berbagai genre seperti Honor of Kings (AOV) yang kembali menjadi game dengan pendapatan paling tinggi, setelah sebelumnya dikalahkan PUBG Mobile. Free Fire ternyata juga mampu masuk ke 5 besar dalam daftar ini. Diikuti dengan Pokemon GO yang ternyata masih menunjukkan dominasinya.

Meskipun bukan menjadi yang tertinggi, namun Activision membuktikan bahwa game-game yang mereka buat masih terus digemari oleh para gamer. Meski Activision Blizzard sedang tersandung kasus besar, nampaknya hal tersebut tidak terlalu berpengaruh ke pendapatan game-nya.

18 Tahun Berdiri, Bagaimana Strategi Bisnis Lyto Sekarang?

Dalam 10 tahun terakhir, ada cukup banyak perubahan yang terjadi di industri game. Genre dan model bisnis baru mulai bermunculan. Tak hanya itu, platform yang digunakan oleh para gamers pun mulai berubah. Sekarang, platform mobile memberikan kontribusi besar pada pemasukan industri game global. Menurut Newzoo, 2,8 miliar dari 3 miliar gamers di dunia akan bermain di platform mobile. Tentu saja, perubahan ini akan mempengaruhi para pelaku industri game, tak terkecuali perusahaan game Indonesia.

Awal Mula Lyto Indonesia

Lyto Indonesia adalah salah satu perusahaan game Indonesia yang berumur panjang. Berdiri pada 2003, Lyto kini sudah berumur 18 tahun. Dalam waawancara dengan Hybrid.co.id, COO Lyto Indonesia, Kenken Rudy Salim mengungkap bahwa selama ini, Lyto telah meluncurkan sekitar 24-25 games. Sayangnya, kebanyakan dari game itu harus tutup. Saat ini, Lyto hanya menaungi sembilan game, yaitu enam game PC dan tiga mobile game.

Kenken menceritakan, ketika didirikan, salah satu visi Lyto adalah untuk memberikan hiburan pada remaja dan dewasa muda. “Di Indonesia, hiburan untuk golongan di rentang umur 17-25 tahun itu agak kurang,” ujarnya. “Karena itu, mereka malah pergi ke tempat karaoke, dugem, atau bahkan narkoba dan tawuran.” Keberadaan game online bisa menjadi salah satu hiburan alternatif bagi remaja dan dewasa muda.

Warnet juga pernah menimbulkan budaya buruk. | Sumber: Marketeers

Namun, Kenken mengakui, bermain game online terus-menerus juga memberikan dampak buruk. Contohnya, ketika komunitas warnet yang menjamur karena infrastruktur internet yang belum memadai. “Jadi, warnet sering buka paket malam sampai subuh. Hal ini memberikan efek buruk. Kalau sekarang, ada hiburan yang lebih baik,” katanya. “Kalau diatur, game bisa memberikan dampak baik. Karena, segala sesuatu yang berlebihan memang memberikan dampak buruk.” Dia menjadikan esports sebagai contoh dampak positif dari dunia game.

Strategi Lyto Sekarang

Seiring dengan berubahnya industri game, Lyto pun harus menyesuaikan diri. Kenken lalu menceritakan strategi yang Lyto terapkan untuk bisa beradaptasi dengan industri game saat ini. Dia menyebutkan, salah satu hal yang paling diperhatikan oleh Lyto adalah komunitas gamers. Menurutnya, keberadaan komunitas game yang kuat bisa membuat sebuah game bertahan lama.

“Dari dulu, kita sudah punya komunitas,” ujar Kenken. “Game-game kita bisa tetap bertahan berkat adanya komunitas para pemain.” Dia mengungkap, walau sekarang mobile game menjamur, hal itu bukan berarti tidak ada lagi orang yang senang memainkan game PC. Game PC tetap diminati. Hanya saja, dia mengakui, regenerasi pemain PC menjadi lebih lambat.

“Karena dulu, PC jadi platform pertama bagi para gamers Indonesia untuk bermain game,” kata Kenken. “Sekarang, budayanya sudah berbeda. Gamers biasanya mulai mengenal game melalui mobile, baru gamer beralih ke PC.” Menurut Kenken, perubahan budaya game ini memang hal yang lumrah. Dia bercerita, pada era 2000-an, budaya game di Indonesia juga tidak sama dengan budaya gaming saat ini. Di tahun 2000-an, kebanyakan gamers mulai bermain game di konsol. Setelah itu, mereka baru mulai bermain di PC.

Ragnarok Online jadi salah satu game Lyto pada tahun 2000-an.

Walau punya mobile game, Lyto lebih menargetkan gamers PC. Sementara dari segi umur, gamers yang menjadi target pasar Lyto adalah mereka yang berumur 17 tahun ke atas. Kenken mengaku, keputusan mereka untuk menargetkan gamer PC dengan umur 17 tahun ke atas memang membatasi pasar mereka. Namun, mereka percaya, target pasar mereka tetap ada. Selain itu, dia menyebutkan, salah satu keuntungan menargetkan gamers PC di umur 17 tahun ke atas adalah daya beli yang lebih besar.

“ARPU (Average Revenue per User) dari mobile game dan game PC seperti langit dan bumi,” ujar Kenken. “Di mobile, ARPU sekitar US$4 saja, kita sudah happy. Kalau di game PC, bisa 10 kali lipat dari mobile game, sekitar US$40-60.” Karena itu, dia menjelaskan, untuk bisa mendapatkan untung dari mobile game, game tersebut harus bisa menarik banyak pemain. “Misalnya, kalau di mobile, kita perlu mendapatkan 10 ribu pemain. Kalau di PC, jika kita mendapatkan seribu pemain saja sudah senang,” cerita Kenken.

Atlantica Rebirth dan Angel Squad

Salah satu game yang saat ini ada di bawah naungan Lyto Indonesia adalah Atlantica Rebrith. Sebenarnya, sebelum diluncurkan oleh Lyto pada April 2021, game tersebut pernah diluncurkan pada 2008 dengan nama Atlantica Online. Menurut laporan Suara, popularitas game itu sempat bertahan selama lebih dari 10 tahun.

“Atlantica tutup service bukan karena nggak laku,” ujar Kenken ketika ditanya mengapa Lyto mau meluncurkan kembali game ‘lawas.’ “Atlantica cukup potensial dan pasarnya pun masih bagus.” Atlantica Online pertama kali diluncurkan di Indonesia pada 2008. Game itu menjadi populer di warung internet pada 2010. Sayangnya, game tersebut harus tutup pada 2016.

Dengan peluncuran kembali Atlantica Rebirth, Kenken berharap, orang-orang yang sempat tertarik untuk memainkan game itu, tapi enggan karena mereka merasa sudah tertinggal jauh, akan mau mencoba game tersebut. Alasan lain mengapa Lyto tertarik meluncurkan Atlantica adalah karena komunitas dari game tersebut juga masih hidup. “Kalau rekam jejak dari sebuah game sepi, ya kami nggak akan luncurkan kembali,” tambahnya.

Lyto kembali merilis Atlantica Rebirth karena komunitasnya yang masih kuat.

Lyto tak hanya berkutat dengan game PC, tapi juga mobile game. Salah satu mobile game baru dari Lyto adalah Angel Squad Mobile. Game tersebut memiliki genre shooter RPG. Kenken mengungkap, salah satu hal yang membedakan Angel Squad Mobile dengan game shooter lainnya — seperti PUBG Mobile atau Free Fire — adalah karena Angel Squad memiliki artstyle anime. Selain itu, di Angel Squad, para pemain juga bisa mengumpulkan para karakter, yang disebut Angel.

Angel Squad Mobile merupakan game free-to-play alias gratis untuk dimainkan. Model bisnis yang Lyto gunakan untuk mendapatkan untung dari game tersebut adalah in-app purchase. “Revenue-nya darimana? Dari pemain yang beli Angels, akesori, dan weapon,” ujar Kenken. “Kekurangannya adalah pemasukan dari game ini tidak akan sebesar game yang PVP. Memang, game-game kompetitif biasanya punya pemasukan yang lebih besar.”

miHoYo Gugat Bilibili, Paksa Ungkap Identitas 11 Leaker

Peperangan Genshin Impact melawan leaker memasuki babak baru. miHoYo, selaku developer Genshin Impact, baru saja menggugat Bilibili, sebuah platform video sharing di Tiongkok. Gugatan ini dilakukan demi mencari identitas 11 leaker berbeda. Sidang akan dilakukan pada 17 September mendatang.

Sekadar informasi, kedua perusahaan besar ini tidak memiliki masalah satu sama lain. Keduanya sering berkolaborasi dan memiliki hubungan yang baik. Gugatan ini merupakan bentuk kerjasama miHoYo dan Bilibili dalam memburu para leaker Genshin Impact.

Karena undang-undang privasi di Tiongkok, miHoYo tidak bisa meminta langsung data pribadi para pengguna Bilibili. Data tersebut hanya bisa dibuka melalui sebuah persidangan.Maka dari itu, metode penggugatan ini dilakukan.

Pada beberapa bulan lalu, Genshin Impact memang gencar membabat habis para leaker. Mereka bahkan sempat menyatakan bahwa tindakan pembocoran ini sangat menggangu rencana dan proses pengembangan game dan promosi versi baru. Hal tersebut juga bisa mengakibatkan kesalahpahaman pemain terhadap isi dari sebuah versi baru.

Para leaker yang dimaksud adalah orang-orang yang memiliki akses pada tahap beta testing. Mereka menyebarluaskan informasi tersebut melalui media sosial, salah satunya adalah melalui Bilibili, setelah mendapatkan informasi saat melakukan testing.

Sumber: 4chan

Pada bulan Juni lalu, salah satu leaker asal Tiongkok, yang dikenal dengan alias “Uncle Takashi”, pernah digugat langsung oleh miHoYo karena membocorkan konten Genshin Impact. Ia dikenakan denda sebesar RMB500 ribu atau sekitar Rp1,1 miliar.

Leaker tersebut mengaku, bahwa ia mendapatkan surat gugatan langsung dari pengacara miHoYo melalui pos. Ia terpaksa menjual rumahnya, demi membayar denda tersebut. Pada akhirnya, miHoYo berbaik hati dengan memotong dendanya, sehingga leaker tersebut hanya diwajibkan untuk membayar RMB100 ribu saja.

Pada saat itu, miHoYo berhasil mencocokkan gambar yang tersebar dan mencocokkannya dengan data yang mereka miliki. Karena telah memegang identitas asli semua tester-nya, maka dengan mudahnya mereka menemukan leaker tersebut.

Genshin Impact tersedia secara gratis untuk PlayStation 4, PlayStation 5, Android, iOS, dan PC. Sedangkan versi Switch-nya sedang dalam tahap pengembangan.

Bos Proton Mengingatkan jika Steam Deck Tidak Bisa Jalankan Semua Game Steam

Kehadiran Steam Deck sebagai konsol genggam yang mampu memainkan berbagai game PC memang masih terasa seperti mimpi. Namun dari berbagai tes yang diperlihatkan baik oleh Valve ataupun dari berbagai tech reviewer memang menunjukkan bahwa konsol genggam ini memiliki potensi yang sangat besar.

Apalagi narasi yang sebelumnya tersebar di berbagai media adalah konsol ini nantinya mampu memainkan game apapun yang ada di Steam. Pierre-Loup Griffais dari Steam bahkan mengklaim bahwa mereka tidak dapat menemukan game PC yang tidak dapat dimainkan oleh Steam Deck.

Hype ini ternyata membuat Presiden dari CodeWeaver, James B. Ramey sedikit khawatir karena ia merasa bahwa hal tersebut agak tidak mungkin bahwa setiap game yang ada di Steam mampu berfungsi penuh di dalam konsol ini.

CodeWeaver merupakan partner dari Valve yang ikut mengerjakan software Proton untuk Steam Deck. Proton merupakan software yang memungkinkan game PC Windows untuk dimainkan di dalam SteamOS yang memiliki basis Linux.

Ramey mengutarakan kekhawatirannya tersebut di dalam podcast Boiling Steam dengan memperingatkan bahwa mungkin ada kesalahpahamam pada pernyataan Valve bahwa Steam Deck dapat menjalankan setiap game. Hal ini dikarenakan pernyataan tersebut meleburkan dua makna terhadap kemampuan Steam Deck.

Ramey merasa bahwa apa yang disebutkan oleh Griffais merujuk pada kemampuan hardware dari Steam Deck mulai dari pengolah grafis, RAM, hingga penyimpanan yang mampu untuk memainkan semua game. Padahal masih ada potensi ketidakcocokan Proton saat memainkan beberapa game di Steam Deck.

Berita baiknya adalah bahwa Valve terus meningkatkan jumlah game-game yang siap dimainkan di Steam Deck. Ramey juga yakin bahwa pengembangan Proton yang masih terus berlangsung dapat memastikan bahwa Steam Deck nantinya mampu mendukung cukup banyak game saat diluncurkan pada bulan Desember mendatang.

Proton juga disebut sebagai proyek hidup yang terus bernafas. Sehingga, pengembangan terus dilakukan untuk membuat lebih banyak game dapat berjalan tanpa masalah lewat software tersebut.

Konsol Steam Deck memang direncanakan untuk dirilis pada bulan Desember mendatang yang sayangnya belum mencantumkan tanggal pastinya. Para pembeli yang berminat juga sudah dapat memesan konsolnya dengan memilih dari 3 pilihan penyimpanan yang disediakan.

The Pegasus Dream Tour adalah Mobile MMORPG tentang Paralimpiade Pertama Di Dunia

Tokyo 2020 Paralympics memang telah usai pada 5 September kemarin. Para atlet kita berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih dua medali emas, tiga medali perak, dan empat medali perunggu. Meskipun ajang Tokyo 2020 Paralympics telah usai, dunia gaming kedatangan game MMORPG tentang paralimpiade berjudul The Pegasus Dream Tour.

Dikembangkan oleh JP Games, The Pegasus Dream Tour merupakan game pertama di dunia yang mengangkat tema paralimpiade. Di sisi lain, game tentang olimpiade sudah banyak rilis sejak tahun 90-an. Lantas, mengapa paralimpiade baru mendapat video game-nya sekarang? Berikut jawaban dari pihak JP Games.

“Meskipun banyak orang yang mengetahui tentang paralimpiade, jumlah penggemar paralimpiade tidak sebesar ajang lainnya seperti olimpiade atau Piala Dunia sepak bola,” ucap Taeko Yoshimoto, selaku public relation manager dari JP Games, dikutip dari gameindustry.biz

“Meskipun hal ini hanya sebuah hipotesis, kami berpikir bahwa bagi banyak perusahaan, ini (game tentang paralimpiade) bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan dengan mudah dan berhasil, terutama dalam hal penjualan, tetapi kami merasa kami memiliki proposisi yang sangat unik untuk menggarap game seperti ini.” Lanjut Taeko.

Image Credit: JP Games

Bukan seperti game olahraga pada umumnya, The Pegasus Dream Tour mengusung tipe game MMO (Massively Multiplayer Online) dengan komunitas untuk terlibat dalam acara in-game seperti konser-konser serta upacara penutupan.

Bahkan, bertepatan dengan usainya Tokyo 2020 Paralympics pada 5 September kemarin, The Pegasus Dream Tour mengadakan konser virtual sebagai upacara penutupan. Konser ini dinamakan “Virtual DREAMS COME TRUE”.

Kontrol untuk game ini juga terbilang simple. Tidak seperti Wii Sports atau seri Mario & Sonic yang membutuhkan gerakan refleks cepat, sebagian besar kontol The Pegasus Dream Tour dilakukan secara otomatis. Jadi, pemain bisa fokus meraih medali emas. Pemain dapat melatih karakter mereka melalui workout dan diet nutrisi untuk mendapatkan lebih banyak energi.

Image Credit: JP Games

Pemain juga dapat bebas mengustomisasi karakter sesuai keinginan. Tidak hanya gaya rambut dan pakaian, pemain juga bisa memilih berbagai kustomisasi lainnya. Menariknya, pemain dapat menggunakan selfie untuk membuat wajah karakter mirip dengan wajah asli mereka. Di game ini, Anda bisa menjelajahi kota Pegasus dan berinteraksi dengan pemain lain maupun NPC.

The Pegasus Dream Tour telah diluncurkan pada 24 Juni lalu dan dapat dimainkan pada platform Android serta iOS secara gratis.

Berbicara tentang olimpiade, beberapa waktu lalu kami telah membuat studi komparasi keuntungan antara olimpiade dan kompetisi esports. Anda bisa membaca tentang itu di sini.

Microsoft Flight Simulator Undur DLC Top Gun ke Tahun Depan

Asobo Studio, selaku developer dari Microsoft Flight Simulator, resmi menunda ekspansi Top Gun ke tahun depan. Mereka beralasan bahwa mereka ingin menyelaraskan tanggal rilis Top Gun: Maverick dengan ekspansi ini. Mereka menyatakan pengumuman tersebut melalui situs remsinya.

Sumber: flightsimulator.com

“Paramount Pictures baru saja menggeser tanggal rilis Top Gun: Maverick ke 27 Mei 2022. bersamaan dengan akhir pekan Hari Memorial. Seperti yang telah kami umumkan sebelumnya, ekspansi Top Gun: Maverick untuk Microsoft Flight Simulator untuk PC Windows 10, Steam, Xbox Series X|S dan Xbox Game Pass akan dirilis bersamaan dengan filmnya. Kami tidak sabar untuk berbagi informasi lebih lanjut di masa yang akan datang.” Kata Asobo Studio.

Minggu lalu, Paramount Pictures menunda beberapa film mereka di tahun 2021, termasuk Top Gun: Maverick. Awalnya film tersebut direncanakan untuk dirilis pada akhir pekan Thanksgiving di tahun ini. Paramount Pictures terpaksa menundanya karena peningkatan kasus covid-19 di Amerika Serikat.

Ekspansi Top Gun: Maverick pertama kali diumumkan pada E3 tahun ini bersamaan dengan trailer gameplay-nya. Banyak yang terkejut dan terkesima atas pengumuman ekspansi ini, mengingat popularitas franchise Top Gun yang dibintangi oleh Tom Cruise.

Walaupun ditunda, setidaknya pemain masih dapat menikmati salah satu mode terbaru di Microsoft Flight Simulator, yaitu mode multiplayer racing. Mode ini memberikan ruang untuk pemain berkompetisi satu sama lain, baik dengan teman-teman maupun dengan pilot lain, dalam sebuah balapan pesawat.

Untuk menjamin pengalaman otentik mengendalikan pesawat terbang, developer telah bekerja sama dengan Reno Air Racing Association dan mendesain mode balap pesawat ini berdasarkan STIHL National Championship Air Races.

Peluncuran mode ini disertai dengan improvement untuk negara Swiss, Austria, dan Jerman di dalam game. Ekspansi ini bisa didapatkan secara gratis via Reno Air Races expansion pack. Ekspansi ini merupakan ekspansi terbesar Microsoft Flight Simulator sejak game ini pertama kali dirilis.

Belum ada tanggal pasti mengenai perilisan ekspansi ini, namun perilisannya akan diumumkan pada musim gugur tahun ini (September – November 2021).

5 Serial Bertema Esports yang Cocok Ditonton Gamer

Tidak bisa dipungkiri, pertumbuhan gaming dan esports di seluruh dunia belakangan ini memang sangat pesat. Bahkan, tidak lagi ingin menjadi pilot atau dokter, kini banyak remaja yang memiliki cita-cita menjadi pemain esports professionalApalagi mengingat gaji pemain esports bisa mencapai angka yang fantastis.

Jika Anda memiliki cita-cita menjadi pemain professional esports, pastinya jam bermain game kompetitif Anda sudah tinggi. Nah, untuk beristirahat sejenak, kami akan memberikan beberapa rekomendasi drama asal Tiongkok atau biasa disebut dengan C-drama yang memiliki tema tidak jauh dari hobi Anda, yaitu gaming dan esports.

Sebagai gamer, pastinya juga akan sangat menarik jika Anda menonton serial drama dengan unsur gaming dan esports. Tidak hanya berfokus di esports, beberapa judul berikut juga dibumbui dengan romance dan comedy. Nah, tanpa basa-basi lagi, berikut adalah beberapa rekomendasi C-drama ber-genre esports untuk mengisi waktu luang Anda.

1. Falling Into Your Smile (2021)

Di drama Falling Into Your Smile ini, Anda akan mengikuti perjalanan pertandingan esports tim ZGDX serta asmara antara kedua tokoh utama. Drama ini juga memperlihatkan jatuh bangunnya pemain professional esports

Diadopsi dari novel “You’re Beautiful When You Smile” besutan Qing Mei, drama Tiongkok satu ini menceritakan tim esports laki-laki terkenal bernama ZGDX yang akan bersaing di OPL (Onmyoji Premier League). Tim ZGDX ini memiliki kapten bernama Lu Si Cheng yang terkenal akan sifat arogan dan perfeksionisnya.

Konflik dimulai saat salah satu anggota tim mengalami cedera tangan. Hal ini membuat tim kalang kabut mencari penggantinya. Di sisi lain, manager dari tim ZGDX menemukan seorang pemain amatir yang memiliki skill yang menjanjikan bernama Tong Yao.

Image Credit: Falling Into Your Smile

Tong Yao adalah seorang gadis gamer yang terobsesi dengan OPL. Keahlian bermain game-nya bisa dibilang luar biasa. Awalnya, Lu Si Cheng dengan sifat arogan dan perfeksionisnya ragu-ragu mengizinkan Tong Yao masuk ke tim mereka. Namun karena satu dan lain hal, akhirnya ia pun mengubah keputusannya.

Tentu saja, selain gaming dan esports, banyak adegan romantis dengan percikan komedi di drama ini yang bisa membuat jiwa jomlo Anda bergetar (tidak berlaku kepada yang sudah punya pasangan hehe…).

2. You Are My Glory (2021)

You Are My Glory membawa Anda mengikuti kisah seorang artis perempuan bernama Qiao Jing Jing yang berjuang untuk membuktikan skill-nya di game melalui pertandingan esports.

Semua dimulai dari Jing Jing yang mendapat sebuah pekerjaan menjadi brand ambassador game mobile berjudul Honor of Kings. Masalah muncul ketika satu video terunggah di internet yang menampilkan buruknya performa bermain Jing Jing di game.

Karena video itu, ia terancam kehilangan pekerjaan menjadi brand ambassador game. Jing Jing putus asa mencari cara untuk mempertahankan pekerjaannya. Sampai ia menemukan satu solusi, yaitu mengikuti turnamen untuk membuktikan keahliannya bermain game.

Image Credit: You Are My Glory

Memiliki ambisi yang kuat, Qiao Jing Jing memutuskan untuk menggunakan semua waktu luangnya untuk berlatih. Namun, itu saja tidak cukup, ia juga meminta bantuan teman sekelasnya saat SMA, Yu Tu.

Yu Tu adalah siswa yang populer saat masih sekolah. Mulai dari segi akademis sampai non-akademis, Yu Tu lihai dalam segala hal. Kini, Yu Tu menjadi seorang insinyur aerospace dan juga pemain game yang lihai. Karena itu, Jing Jing meminta Yu Tu menjadi pelatihnya. Dan dari sini, kapal cinta mulai berlayar. Kya ~

Drama ini mengandung banyak adegan tentang gaming dan aerospace dengan unsur romantis, membuatnya cocok untuk para gamer yang ingin merasakan bagaimana rasanya PDKT. Atau mungkin saja Anda bisa terinspirasi dari drama ini.

3. Gank Your Heart (2019)

Mirip TenZ dan Kyedae, Gank Your Heart mengisahkan kisah asmara seorang pemain esports professional bernama Ji Xiang Kong dengan streamer perempuan, Qiu Ying. Qiu Ying memiliki cita-cita menjadi komentator turnamen esports professional. Tentu saja, drama ini dipenuhi dengan turnamen, persaingan, dan percintaan.

Hubungan Qiu Ying dan Ji Xiang Kong dimulai pada pertemuannya di suatu turnamen internasional. Namun, beberapa saat setelah pertemuannya dengan Qiu Ying, reputasi Xiang Kong memburuk. Ia dituduh memukuli lawannya, membocorkan rencana permainan sebelum turnamen, dan terlibat dalam cinta segitiga.

Di sisi lain, Qiu Ying mendapatkan kesempatan untuk menjadi komentator turnamen esports. Kisah ini terbilang menarik untuk ditonton, karena Anda akan mengikuti perjalanan kedua tokoh utama dengan karir yang berbeda. Karir yang dimiliki oleh kedua tokoh ini juga sangat berhubungan dengan esports.

4. Love O2O (2016)

Memiliki 30 episode, Love 020 merupakan salah satu drama terpopuler yang rilis di tahun 2016 dengan lebih dari 25 miliar kali ditonton. Mengadopsi cerita dari novel “One Smile is Very Alluring” besutan Gu Man, drama ini menceritakan kisah seorang mahasiswi jurusan teknik informatika (IT) bernama Bei Wei Wei dan senior kampusnya, Xiao Nai.

Xiao Nai diceritakan sebagai seorang gamer dan juga sangat populer di kampus. Memiliki skill gaming di atas rata-rata, Xiao Nai menjadi pemain nomor 1 di game MMORPG berjudul “A Chinese Ghost Story”. Dipertemukan oleh game, Bei Wei Wei ternyata juga memainkan game MMORPG tersebut.

Dengan kemampuannya yang lihai, nama Wei Wei tercatat di daftar 10 pemain terbaik. Ia juga merupakan satu-satunya perempuan yang berada di daftar tersebut. Mengetahui hal ini, Xiao Nai menjadi penasaran dan memutuskan untuk berkenalan dengan Wei Wei melalui game A Chinese Ghost Story ini. Nah, di sinilah awal mula perjalanan cinta pasangan ini.

Drama ini sangat mungkin dapat terjadi di dunia nyata. Mengingat jaman sekarang banyak kisah cinta yang berawal dari kenalan di game (asal jangan ketemu hode aja wkwkwk). Apakah Anda juga tertarik untuk mencari pasangan di game? 

5. Go Go Squid! (2019)

Go Go Squid merupakan salah satu drama terbaik dengan ceritanya yang mengangkat tema gaming dan romance. Tayang di tahun 2019 lalu, Go Go Squid memiliki 41 episode.

Drama ini menceritakan tentang mahasiswi ilmu komputer, Tong Nian, yang juga seorang penyanyi cover ternama. Suatu hari, Tong Nian bertemu dengan Han Shang Yan di sebuah warnet. Han Shang Yan juga seorang mahasiswa ilmu komputer yang jenius serta merupakan pemain game professional. Saat itu, Tong Nian langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

Cerita drama ini terfokus di kisah cinta Tong Nian dan Han Shang Yan. Tidak hanya kisah asmara, beberapa adegan juga menunjukkan esensi gaming dan esports.

Penutup

Nah, itu tadi adalah beberapa rekomendasi drama bertema gaming dan esports untuk Anda. Meskipun drama-drama ini tidak sepenuhnya esportstema romantis dan komedi juga membantu jalan cerita menjadi menarik. Semoga beberapa drama ini memotivasi Anda mencari pasangan lewat game, ya! Wkwkwkwk…