OnePlus 8 Jadi Smartphone Pertama yang Bisa Jalankan Fortnite di 90 fps

Apa yang membedakan Fortnite versi PC, console dan mobile? Jawabannya adalah performanya. Asalkan hardware-nya mumpuni, Fortnite versi PC bisa berjalan di ratusan fps (frame per second), dan ini dengan setting grafik yang tinggi atau bahkan mentok sekalipun. Di console dan mobile, Fortnite cuma terbatas pada 60 fps saja.

Namun itu tidak selamanya harus demikian. OnePlus hendak membuktikan bahwa Fortnite juga bisa berjalan di atas 60 fps di perangkat mobile. Demi mewujudkannya, mereka memutuskan untuk bekerja sama langsung dengan Epic Games guna mengoptimalkan Fortnite pada perangkat bikinannya.

Hasilnya, setelah sekitar 10 bulan keduanya berkolaborasi, Fortnite kini dapat berjalan di 90 fps pada OnePlus 8 dan OnePlus 8 Pro. Problem barunya, sesi baku tembak yang lebih mulus ini harus dijalani dengan mengorbankan kualitas grafik. Ya, saat memilih opsi 90 fps, setting grafiknya otomatis turun ke “Low”.

Fortnite 90 fps di OnePlus 8

Untungnya resolusinya tidak berubah, tetap 1080p di OnePlus 8, dan 1440p di OnePlus 8 Pro. Namun seperti yang bisa kita lihat pada screenshot-nya di atas, grafiknya tidak bisa lagi dibilang manis di mata. Kecuali Anda benar-benar berjiwa sangat kompetitif, menurut saya mengorbankan kualitas visual hingga sejauh ini demi mendapat tambahan 30 fps akan terasa cukup sulit.

Di luar duo OnePlus 8 dan masih dalam konteks mobile, cuma iPad Pro yang bisa menjalankan Fortnite di atas 60 fps. 120 fps lebih tepatnya, dan itu tidak mengejutkan mengingat GPU milik iPad Pro memang lebih perkasa ketimbang milik smartphone paling high-end sekalipun. Terlepas dari itu, pencapaian OnePlus ini tetap patut diapresiasi, sekaligus menunjukkan prospek yang cerah untuk ranah mobile gaming.

Sumber: GameSpot.

Di Tengah Pandemi, Pemasukan Take-Two Naik Pesat

Take-Two Interactive, perusahaan game yang membawahi kreator Grand Theft Auto V, Red Dead Redemption 2, dan NBA 2K20, baru saja mengumumkan laporan keuangannya untuk Q4 dan untuk 1 tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2020. Dalam tahun fiskal ini, Take-Two mencetak rekor dalam hal pendapatan, net booking (total penjualan beserta biaya lisensi, merchandise, iklan dalam game, dan lain sebagainya), serta digital net booking.

Sepanjang tahun fiskal 2020, Take-Two mencatat net booking sebesar US$2,99 miliar, naik dari US$2,93 miliar pada tahun lalu. Digital net booking memberikan kontribusi sebesar 82 persen atau sekitar US$2,4 miliar, naik 35 persen dari tahun lalu. Pemasukan bersih perusahaan dalam satu tahun juga mengalami kenaikan, dari US$26,7 miliar menjadi US$3,09 miliar. Tak hanya itu, laba kotor juga naik dari US$1,14 miliar menjadi US$1,55 miliar, sementara pendapatan bersih naik menjadi US$404 juta naik dari US$334 juta.

Untuk laporan keuangan Take-Two pada Q4, pemasukan bersih perusahaan mencapai US$760 juta, naik dari US$539 juta. Sementara laba kotor naik dari US$280 juta menjadi US$365 juta dan penghasilan bersih naik menjadi US$123 juta dari US$57 juta. Sepanjang Q4, Take-Two melaporkan net booking sebesar US$729 juta, naik 49 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Digital net booking berkontribusi 92 persen, sebesar US$672 juta. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, digital net booking tahun ini naik 60 persen.

laporan keuangan take-two
GTA Online kini menjadi tempat berkumpul para gamer. |Sumber: Rockstar Games via VentureBeat

Kepada GamesIndustry.biz, CEO Take-Two Strauss Zelnick mengakui bahwa pandemi virus corona merupakan salah satu alasan mengapa penjualan digital mereka naik pesat. “Banyak orang percaya, tren yang muncul sebelum pandemi akan tumbuh pesat berkat pandemi ini. Sejak lama, saya telah berkata bahwa kita kini mulai berpindah ke distribusi digital… Kami rasa, tren ini akan terus berlanjut, tapi itu bukan berarti game dalam bentuk fisik akan menghilang sama sekali. Kami juga berharap, itu tidak terjadi,” katanya.

Zelnick mengatakan, Take-Two tidak merasa bangga atas pencapaian mereka di tengah tragedi. “Kami pikir, kami membantu dengan menyediakan hiburan yang baik di rumah. Kami senang karena Anda bisa berkumpul dengan komunitas dan teman-teman di seluruh dunia ketika Anda memainkan game online,” ujarnya. Dia mengakui, saat ini, permintaan akan hiburan — dalam kasus ini game — memang meningkat. Dan ini memengaruhi keuangan mereka dengan positif. Namun, dampak positif ini tidak hanya dirasakan oleh Take-Two, tapi juga perusahaan game lainnya seperti Activision Blizzard dan Tencent.

“Saya pikir, Anda akan melihat banyak perubahan di masa depan dan Anda akan menemukan, keinginan untuk menyediakan hiburan di rumah tetap ada bahkan setelah pandemi selesai,” ujar Zelnick. Dia juga mengungkap, ke depan, Take-Two akan mempersiapkan banyak game, termasuk sekuel dari franchise mereka dan juga game yang sama sekali baru.

“Kami tidak akan merilis banyak game pada tahun fiskal 2021, tapi kami duga, ini tidak akan memengaruhi keuangan kami karena kami memiliki katalog game yang beragam,” ujarnya, dikutip dari VentureBeat. “Kami punya banyak game yang siap kami luncurkan pada tahun fiskal 2020. Kami perkirakan, ini akan mendorong pertumbuhan pada tahun ntersebut.”

Command & Conquer Remastered Janjikan Dukungan Modding yang Sangat Lengkap

Selagi bersabar menunggu perilisan Command & Conquer Remastered Collection pada tanggal 5 Juni mendatang, banyak dari penggemarnya yang juga menanti jawaban atas pertanyaan mereka seputar modding. Mereka penasaran apakah C&C Remastered bakal mendukung modding atau tidak.

Jim Vessella yang menjabat sebagai produser akhirnya angkat bicara, dan jawabannya benar-benar tidak mengecewakan. C&C Remastered bakal mendukung modding, dan lebih istimewa lagi, EA juga akan merilis source code-nya di bawah lisensi open-source GPL versi 3.0.

Akses langsung terhadap source code berarti komunitas modder bisa berkreasi dengan lebih leluasa. Berbagai perubahan gameplay yang signifikan dapat mereka terapkan, demikian pula kebebasan untuk menciptakan unit-unit pasukan baru, lengkap dengan aset grafik barunya pula.

Guna menggambarkan keleluasaan yang bakal didapatkan para modder, developer Petroglyph memamerkan satu unit pasukan baru yang cukup unik, yakni Nuke Tank yang merupakan hasil perkawinan Brotherhood of Nod dan Mammoth Tank. Nuke Tank nantinya bisa dimainkan dengan meng-install mod-nya.

Nuke Tank, contoh unit pasukan baru hasil modding / EA
Nuke Tank, contoh unit pasukan baru hasil modding / EA

Untuk mengunduh dan meng-install mod maupun custom map, pemain bisa memanfaatkan fitur Steam Workshop. Buat pemain yang membeli C&C Remastered via Origin, bakal ada menu dalam game untuk mengakses langsung beragam mod dan custom map dari komunitas.

Modding mungkin terkesan tidak penting buat sebagian pemain, tapi sering kali modding berperan besar dalam memperpanjang umur suatu game. Lihat saja The Elder Scrolls V: Skyrim, Grand Theft Auto V, atau The Witcher 3 yang hingga kini masih sangat aktif komunitas modding-nya, dan pada akhirnya mengundang banyak pemain untuk kembali memainkannya lagi.

Dalam konteks game strategi, kita tentunya tidak boleh lupa bahwa Dota 2 yang memopulerkan genre MOBA berawal dari sebuah mod untuk Warcraft III.

Sumber: EA via PC Gamer.

4 Tips FUT 20 untuk Membangun Tim Impian dan Meraih Keuntungan

Jika beberapa waktu yang lalu kami sudah memberikan 6 tips gameplay untuk FIFA 20, kali ini kita akan membahas yang lebih spesifik yaitu tips FUT 20. Sebenarnya, membangun tim impian di FUT 20 sangat mudah dilakukan jika Anda punya uang banyak yang bisa digunakan untuk membuka banyak pack. Jadi, selamat bekerja keras dan menabung untuk mengumpulkan banyak uang! Sekian tips dari kami… Wkwkwkwk

Di sisi lain, jika Anda tak punya banyak modal atau tak ingin merogoh kocek dalam-dalam, Anda bisa memaksimalkan pendapatan dan pengeluaran Anda. Berikut ini adalah tips dari kami dan juga tambahan tips dari Achmad Fadh. Jika Anda sudah cukup lama bermain FIFA, Anda tentunya sudah tidak asing dengan nama Fadhkarim. Ia adalah salah satu pemain FIFA paling senior dari Indonesia yang berhasil mencetak pemain-pemain baru berkualitas di skena esports FIFA Indonesia seperti Kenny Prasetyo, Ega Rahmaditya, Pugu Mujahid Mantang, Abdul Rozak, dan kawan-kawannya. Saat ini ia adalah General Manager sekaligus Coach untuk Raja Esports.

Tanpa basa-basi lagi, inilah tips FUT 20.

Tips Memulai FUT 20

Sumber: EA Official Media
Sumber: EA Official Media

FIFA 20 mungkin memang sudah dirilis bulan September 2019 silam. Namun demikian, mungkin ada dari Anda yang masih ragu untuk mencoba fitur FUT 20 nya. Buat para pemain pemula, ada satu rating bernama Chemistry yang wajib Anda perhatikan. Pasalnya, rating ini akan sangat berpengaruh saat memulai FUT karena Anda belum memiliki banyak pemain hebat. Chemistry dapat meningkatkan stats kartu pemain jika nilainya tinggi namun juga bisa menurunkan stats jika terlalu rendah.

Chemistry akan diberikan jika Anda memiliki pemain dari asal negara, liga, tim, dan posisi yang tepat. Anda juga akan mendapatkan 1 bonus poin Chemistry untuk setiap pemain yang berasal dari negara yang sama dengan manager yang Anda gunakan. Anda bisa mulai mencari-cari perhitungan Chemistry tadi dan menerapkannya untuk mendapatkan advantage lebih saat baru mulai bermain. Jika Anda belum terlalu paham soal Chemistry tadi, ada penjelasan yang cukup baik yang bisa Anda baca di artikel dari Gfinity ini.

Achmad Fadh juga memberikan beberapa tipsnya buat para pemain baru. “Manfaatkan kartu-kartu yang ada dengan benar. Mulailah mencari coin dari Squad Battle. Pilih level yang bisa Anda menangkan dengan mudah dengan kartu seadanya.”

Fadh pun menambahkan, “Setelah mendapatkan reward dari Squad Battle di hari senin, mulai bangun tim Anda. Awalnya, Anda harus rajin mencari kartu pemain Gold yang bagus tapi harganya murah. Setelah memiliki tim, Anda bisa mulai mencari lawan di divisi 10 / divisi Rivals.”

Kartu Pemain META FUT 20

Layaknya para atlet sepak bola yang sesungguhnya, memang ada pemain-pemain yang nilainya lebih tinggi dan lebih berguna ketimbang pemain-pemain lainnya. Ada juga beberapa pemain yang bahkan lebih efektif dari yang terlihat di stats-nya, misalnya seperti Marcus Rashford dan Davidson Sanchez di FIFA 19.

Anda bisa mengunjungi FIFA 20 di Reddit untuk informasi-informasi pemain-pemain bagus tadi. Di sana Anda juga bisa bertanya-tanya soal rekomendasi squad building. Jika Anda lebih suka dengan komunitas lokal, grup Facebook FIFA 20 Indonesia adalah komunitas yang cukup aktif untuk berbagi informasi.

Sedangkan tips dari Fadh, ia menyarankan melihat stats Pace untuk setiap pemain yang ingin Anda gunakan. “Pemain META adalah pemain dengan Pace yang bagus. Pace minimal yang bagus untuk pemain sayap adalah 90 sedangkan untuk pemain CB (Center Back) adalah 80.” Ujarnya.

Tips Belanja dan Rewards untuk FUT 20

eMLS Tournament Special
Sumber: Electronic Arts

Tentu saja, salah satu aspek yang paling menarik dari FUT 20 adalah soal jual beli kartu pemain antar pemain FUT 20 di seluruh dunia. Namun, hal tersebut akan kita bahas di bagian terakhir tips kali ini. Sebelum itu, kita akan membahas terlebih dulu soal memaksimalkan anggaran belanja Anda dan rewards yang bisa Anda dapatkan.

FIFA 20 SBC (Squad Building Challenge) adalah bagian yang tak terpisahkan dari FUT jika Anda ingin mendapatkan kartu-kartu pemain bagus. Sama seperti namanya, tugas Anda dengan SBC adalah membangun tim yang terdiri dari pemain-pemain dengan sejumlah kriteria tertentu. Dengan menyelesaikan SBC, Anda bisa mendapatkan pack kartu senilai 50 ribu coin, versi buffed dari kartu-kartu pemain, ataupun membangun tim raksasa. Untuk melacak challenge yang aktif, Anda bisa mengunjungi FUTBin.

Lalu bagaimana soal belanja pack untuk FUT20? Jika Anda punya anggaran yang terbatas, jangan membeli Gold Pack. Silver (2500 coin) dan Bronze Pack (400 coin) standar adalah pertaruhan yang lebih aman jika Anda ingin belanja. Kenapa bisa begitu? Karena ada SBC tadi. Kartu-kartu dari Silver dan Bronze Pack bisa Anda gunakan untuk SBC tanpa harus mengeluarkan terlalu banyak coin. Sedangkan untuk pack Gold Premium yang seharga 7500 coin, kemungkinan besarnya akan kesulitan untuk balik modal — bahkan setengahnya dari nilai tadi.

Jual Beli Kartu di FUT 20

Sama seperti semua pasar, hukum permintaan dan penawaran juga berlaku bagi Anda yang ingin meraup lebih banyak keuntungan dari jual beli kartu di FUT 20. Spesifiknya, inilah tips jual beli yang disarankan oleh Fadh.

“Jual kartu saat barangnya langka. Misalnya, jual kartu saat semuanya mau melakukan FUT Champions (Jumat pagi). Sedangkan tips beli kartu yang paling efisien adalah saat hari Kamis sore (jam 4) karena banyak orang yang buka pack reward dari FUT Champions alias saat banyak suplai barang.” Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan keuntungan cepat dengan membeli Fitness card di hari Senin lalu jual kembali di Jumat pagi. Menurut Fadh, cara ini efektif karena banyak pemain mencari Fitness card untuk memulai FUT Champions.

Terakhir, SBC juga bisa Anda manfaatkan untuk mencari keuntungan dari pasar jual beli kartu. FUTBin tadi bisa Anda gunakan untuk mencari tahu pemain-pemain SBC yang sedang dicari banyak orang. “Kartu-kartu rating tinggi (84 ke atas) akan naik harganya saat ada SBC baru yang membutuhkan kartu tersebut.” Tutup Fadh mengakhiri perbincangan kami.

Penutup

Itu tadi beberapa tips FUT 20 yang bisa Anda coba untuk membangun tim impian Anda sekaligus meraih keuntungan. Semoga berguna dan selamat mencoba!

Disclosure: Artikel ini disponsori oleh Electronic Arts

Tinggalkan Fase Beta, Valorant Resmi Diluncurkan 2 Juni

Valorant, game FPS kompetitif persembahan Riot Games, sudah menjalani fase pengujian closed beta sejak 7 April kemarin. Namun belum dua bulan berselang, Riot rupanya sudah tidak sabar untuk merilis Valorant secara resmi.

28 Mei nanti, fase pengujian Valorant akan berakhir, dan Riot bakal menghapus semua akun pemain yang ada. Lalu tanpa harus menunggu lama, kita semua dipersilakan untuk memainkan game free-to-play ini mulai tanggal 2 Juni.

Valorant

Sekadar mengingatkan, Valorant boleh dibilang merupakan hasil perkawinan antara Overwatch dan CS:GO. Ada beberapa hero – Agent kalau dalam kamus Valorant, dan sejauh ini jumlahnya sudah ada 10 – yang bisa dipilih yang menawarkan beragam skill uniknya masing-masing, akan tetapi variasi senjatanya sama untuk setiap karakter.

Entah kebetulan atau tidak, karakteristik senjata Valorant sangat mirip seperti di CS:GO, dan ini tentunya merupakan kabar gembira bagi para pemain profesional CS:GO yang pindah haluan ke Valorant. Di saat yang sama, pemain Overwatch mungkin memerlukan waktu ekstra buat beradaptasi, namun itu tidak mencegah salah satu bintang terbesarnya untuk banting setir.

Valorant

Terkait gameplay, Riot kabarnya sudah menyiapkan mode baru yang akan tersedia bersamaan dengan peluncuran resmi Valorant. Mode utamanya sendiri adalah mode yang sudah tidak asing lagi buat siapapun yang pernah memainkan Counter-Strike; satu tim bertugas menanam bom di titik yang ditentukan, sedangkan tim lainnya harus mencegah aksi teror tersebut (5 vs 5).

Timing peluncuran resmi Valorant ini hanya terpaut beberapa hari setelah Crucible, hero shooter besutan Amazon yang sudah lebih dulu hadir di Steam. Meski begitu, kedua game sebenarnya sangat berbeda. Bahkan dari segi tampilan saja sudah kelihatan perbedaannya, mengingat Crucible menyajikan permainan dari sudut pandang orang ketiga seperti Fortnite.

Sumber: Riot Games via VentureBeat.

9 Game Gratis untuk Menemani Anda di Kala Pandemi

Di masa pandemi dan pembatasan jarak fisik sekarang ini, saya tahu banyak dari Anda yang merasa mati gaya karena tak bisa bebas keluar rumah dan bertemu kawan-kawan. Tetapi, saya juga tahu banyak gamer yang memang hobi mengurung diri dalam kamar dan asyik dengan dunianya sendiri meski di luar masa pandemi — saya salah satunya wkawawkawka… Namun setidaknya masa-masa itu kita mengurung diri karena pilihan, bukan karena terpaksa.

Untungnya, di zaman sekarang ini, akses internet sudah jauh lebih mudah dan juga banyak game-game yang bisa dijadikan kawan setia menemani hari-hari Anda di kala pandemi. Dengan bermain game, Anda tetap bisa berinteraksi dengan kawan-kawan Anda meski berada di rumah masing-masing. Memang, bermain bersama di satu ruang memiliki keasyikan tersendiri yang tidak akan tergantikan. Meski demikian, adalah tanggung jawab bersama dari masing-masing kita untuk saling menjaga jarak fisik untuk menahan laju persebaran virus COVID-19.

Razer Gold merupakan mata uang digital untuk membeli item dalam game. | Sumber: Razer
Razer Gold merupakan mata uang digital untuk membeli item dalam game. | Sumber: Razer

Berhubung artikel ini disponsori oleh Razer Gold, game-game yang saya rekomendasikan kali ini adalah yang mendapatkan penawaran harga khusus dan promosi sekarang-sekarang ini. Buat yang belum tahu, Razer Gold sendiri adalah sistem pembayaran milik Razer yang menawarkan banyak bonus dan kemudahan. Sekarang, Anda bahkan bisa isi ulang Razer Gold di Indomaret dan Alfamart. Untuk update promo-promonya, silakan kunjungi sendiri lama resmi Razer Gold ya.

Game-game di sini juga sangat populer dan dimainkan banyak orang — meski memang bisa jadi selera Anda berbeda dengan kebanyakan orang. Namun demikian, setidaknya, Anda wajib mencoba 9 game yang ada di daftar kali ini.

PUBG Mobile

PUBG Mobile
Sumber: PUBG Mobile

Jika Anda belum pernah bermain PUBG Mobile sama sekali, Anda harus mencoba setidaknya sekali… Buat Anda yang merasa aneh bermain game tembak-tembakan di layar sentuh (seperti saya), PUBG Mobile bahkan menyuguhkan emulator resmi yang bisa dimainkan di PC. Saya pribadi juga mencoba memainkannya di PC dengan emulator.

Apalagi buat para pemain yang biasanya bermain MOBA, genre battle royale menurut saya tidak terlalu bergantung pada rekan-rekan satu tim. Dengan begitu, Anda tidak perlu takut keceplosan mengeluarkan nama-nama fauna saat mendapatkan rekan satu tim yang menyebalkan seperti di MOBA. Apalagi ini masih bulan puasa…

Oh iya satu lagi, PUBG Mobile juga sudah memiliki liga resminya sendiri (PMPL) yang dimulai di tahun 2020 ini. Jadi, buat Anda yang punya ambisi besar menjadi pemain profesional dan lebih percaya diri dengan kemampuan membidik senjata, PUBG Mobile bisa jadi jalur kompetitif untuk Anda meraih mimpi.

Black Desert Online (PC)

Saya tahu tidak sedikit juga para gamers yang memang lebih suka bermain di PC ketimbang di ponsel, seperti saya. Bagaimanapun juga platform PC jauh lebih canggih dan lebih matang. Hal ini terlihat jelas dari Black Desert versi PC dan mobile. Aspek pertama yang bisa langsung terlihat adalah perbandingan grafisnya. Faktanya, jika berbicara soal grafis, PC memang paling superior dibandingkan platform gaming lainnya; termasuk dibandingkan dengan console, apalagi mobile. Malah mungkin memang jadinya tidak adil membandingkan grafis antara PC dan mobile.

Black Desert Online untuk PC adalah salah satu MMO yang langsung mencuri perhatian bahkan saat pertama kali dirilis. Game yang sudah dimainkan oleh 17 juta orang di 150 negara ini menawarkan pertarungan yang terasa mantap dan bertempo cepat, grafis yang ciamik, serta open world content yang lengkap.

Mobile Legends: Bang Bang

Sumber: Google Play
Sumber: Google Play

Seperti yang saya tuliskan tadi, mengingat sekarang masih bulan puasa, bermain MLBB memang menjadi tantangan tersendiri. MLBB sendiri sebenarnya sangat menyenangkan untuk dimainkan, sayangnya komunitasnya mungkin sudah terlalu besar dan terlalu liar.

Maka dari itu, solusinya adalah bermain Mode Ranked hanya bersama kawan yang Anda kenal. Jika kebetulan Anda tak punya kawan di MLBB, menurut saya bermain mode Classic, Brawl atau Arcade mungkin sedikit lebih aman karena tekanan yang dirasakan tidak akan separah saat bermain Ranked.

Menurut saya pribadi, MLBB itu layaknya kebanyakan game MOBA lainnya. Jika Anda bermain bersama dengan kawan-kawan yang memang Anda kenal, pengalaman bermainnya bisa sangat menyenangkan. Namun sebaliknya, jika Anda bermain sendirian, game ini bisa jadi ujian kesabaran yang teramat berat.

World of Tanks

Setelah ke game mobile tadi, kita kembali ke game PC. World of Tanks sebenarnya sudah dirilis 10 tahun silam. Namun demikian, game ini memang sangat unik dibandingkan kebanyakan MMO lainnya. Pasalnya, di sini Anda hanya akan berkutat dengan pertempuran antar tank. Bukan seperti kebanyakan game MMO yang biasanya menggunakan karakter humanoid. Karena pertempurannya adalah antar mesin-mesin baja dengan artileri kelas berat, pertempuran di WoT juga terlihat sekaligus terasa lebih epik. Saya sungguh merasa pengalaman yang ditawarkan oleh WoT benar-benar unik dan jauh dari MMO lainnya.

Maksudnya, jika seperti BDO di atas tadi, pengalamannya mungkin ada kemiripan dengan yang ditawarkan dari Terra Online atau MMO action-RPG lainnya yang bertempo cepat. Namun untuk WoT, saya belum menemukan game lain yang menyuguhkan rasa yang mirip dengannya. Mungkin saudaranya, World of Warships, menawarkan pengalaman bermain yang lebih familiar ketimbang MMO lainnya.

Ragnarok Eternal Love

Sumber: Google Play
Sumber: Google Play

Siapakah pemain game gratisan di era kejayaan game free-to-play PC beberapa tahun silam yang tidak pernah mendengar game yang satu ini? Sayangnya, mengingat popularitasnya yang begitu legendaris di masa kejayaannya, jadi ada terlalu banyak game yang memanfaatkan nama Ragnarok. Hal ini mungkin jadi membuat pasarnya terlalu tersaturasi dan membingungkan mana yang layak dimainkan.

Ragnarok Eternal Love adalah salah satu yang layak dicoba bagi Anda yang ingin bernostalgia atau merasakan serunya MMO ala Ragnarok di perangkat mobile. Kelas-kelas karakter yang ada di sini juga sama seperti yang ada di versi PC-nya. Selain itu, gaya grafisnya juga serupa dengan yang ada di PC. Untuk kelas mobile, Ragnarok Eternal Love juga memiliki grafis yang cantik dan sedap dipandang. Terlepas dari Anda pernah bermain Ragnarok Online atau belum, ia tetap layak dicoba mengingat game ini boleh dibilang salah satu MMO terbaik yang bisa saya temukan di platform mobile sekarang ini.

Marvel Super War

Sumber: Google Play
Sumber: Google Play

MOBA memang masih jadi genre yang populer sejak bertahun-tahun silam. MOBA di mobile juga cukup berhasil merebut banyak perhatian para pemainnya. Di sisi lain, cerita dan karakter-karakter superhero dari Marvel juga kembali populer sejak Marvel Cinematic Universe berhasil memberikan hiburan yang sangat berkesan buat banyak sekali orang, lewat layar lebar.

Marvel Super War mencoba memanfaatkan 2 formula yang populer tadi menjadi satu game. Anda bisa bertarung di pertarungan MOBA dengan menggunakan karakter-karakter superhero Marvel seperti Black Panther, Captain Marvel, Iron Man, Hulk, dan segudang karakter lainnya yang akan terlalu banyak jika disebutkan semuanya di sini.

Jika Anda memang masih mencari MOBA yang lebih cocok dengan gaya Anda, Marvel Super War memang layak dijajal. Meski memang, sayangnya, selain karakter-karakter Marvel, game rilisan Net Ease ini mungkin tak mampu menawarkan keistimewaannya sendiri dari sisi gameplay. Hal ini memang bisa jadi kekurangan dan kelebihan tersendiri. Kelebihannya, Anda mungkin tak perlu menyesuaikan diri terlalu lama jika Anda sudah terbiasa bermain MOBA di mobile seperti Mobile Legends di atas.

Asphalt 9: Legends

Jika Anda sudah bermain game di ponsel bahkan sejak zaman Symbian dulu, Anda pasti tahu bahwa seri Asphalt adalah seri game balap legendaris di perangkat mobile. Gameloft pun tentunya tak ingin melepaskan kesempatan untuk terus memanfaatkan brand kuat Asphalt.

Asphalt 9: Legends adalah game terakhir dari seri Asphalt yang sebenarnya sudah dirilis dari tahun 2018. Namun demikian, grafis Asphalt 9 ini sungguh sedap dipandang di kelas mobile dan bisa dibilang cukup berat dimainkan. Jika Anda punya ponsel yang cukup mumpuni, Anda wajib mencoba Asphalt 9: Legends karena setiap aspek yang ditawarkannya sungguh memuaskan.

LifeAfter

Sumber: Google Play
Sumber: Google Play

Dari semua game-game yang ada di sini, jujur saja, mungkin inilah game yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Namun demikian, setelah saya mencobanya sendiri, saya tahu kenapa saya harus memasukkannya ke daftar kali ini. Game ini adalah game survival yang menggabungkan banyak elemen mulai dari shooter, RPG, ataupun strategi.

Game ini benar-benar kompleks dan akan menyita banyak waktu Anda yang berarti cocok untuk menemani di kala pandemi ini. Oh iya, satu lagi, mengingat game ini juga mungkin tidak sekompetitif MOBA, Anda tak perlu takut batal puasanya karena keceplosan menyebut berbagai jenis nama flora dan fauna saat bermain. Di tambah lagi, jika dibandingkan dengan semua game yang ada di daftar ini, LifeAfter juga mungkin yang paling unik dari sisi gameplay-nya.

Saint Seiya: Awakening

Game terakhir yang ada di daftar ini adalah Saint Seiya: Awakening. Di dunia anime, Saint Seiya mungkin bisa dibilang sama legendarisnya dengan Dragon Ball atau mungkin Doraemon. Anime yang pertama kali dirilis tahun 1986 ini memang menyuguhkan dunia, cerita, dan karakter-karakter yang tidak mudah terlupakan.

Saint Seiya: Awakening adalah salah satu game mobile yang memanfaatkan popularitas seri ini. Game ini adalah RPG turn-based yang menceritakan kembali petualangan Sherina, eh maksudnya, Seiya dari awal. Grafisnya juga sangat menarik dengan efek-efek yang fantastis. Sayangnya, tidak seperti LifeAfter sebelumnya, gameplay yang ditawarkan oleh game ini juga tidak jauh berbeda dari kebanyakan RPG turn-based lainnya di platform mobile.

Meski begitu, game ini tetap menarik untuk dicicipi karena ia mampu menyuguhkan banyak aspek (seperti grafis, gameplay, dkk.) yang layak diacungi jempol.

Bigo Live

Ummm, yang ini mungkin memang bukan game. Makanya, saya menuliskan 9 game di awal artikel. Meski begitu, sekarang, Bigo Live juga banyak menyuguhkan konten game streaming — selain konten-konten lainnya. Bagi Anda yang sedang jenuh bermain, sial dengan losing streak, atau ingin bersantai saja tanpa perlu berpikir soal strategi, timing, ataupun bidikan, Bigo Live mungkin bisa menemani Anda.

Penutup

Itu tadi 9 game yang bisa Anda coba jika sedang kebingungan mencari pengisi waktu menunggu berbuka atau malah sahur — siapa tahu Anda punya jam hidup yang terbalik macam burung hantu seperti saya akhir-akhir ini.

Disclosure: Artikel ini disponsori oleh Razer Gold, layanan virtual credit terbesar di dunia dari Razer untuk para gamer. #StayHomeGameOn #StayCleanStayHealthy #DiRumahAja

2K Games Umumkan Mafia: Definitive Edition, Remake Total dari Game Mafia Pertama

Penggemar seri game Mafia, 2K Games punya kejutan buat Anda. Mereka baru saja mengumumkan Mafia: Definitive Edition, remake dari game pertamanya yang dirilis 18 tahun silam.

Seperti yang bisa kita ekspektasikan dari sebuah remake, Mafia: Definitive Edition tak hanya menawarkan penyegaran visual semata. Developer Hangar 13 dipercaya untuk mengerjakannya menggunakan engine baru, dan ini berarti grafiknya bakal berubah total, serta di saat yang sama bakal ada sejumlah elemen gameplay baru, seperti salah satunya sepeda motor sebagai tipe kendaraan baru.

Mafia: Definitive Edition

Plot yang diangkat tentu tidak berubah. Permainan masih akan mengisahkan Thomas “Tommy” Angelo, seorang sopir taksi yang hidupnya berubah drastis semenjak menyelamatkan sepasang gangster dari kejaran geng lawannya.

Setting lokasinya pun juga sama, yakni kota fiktif bernama Lost Heaven yang banyak terinspirasi oleh kota Chicago dan New York. Buat yang belum pernah memainkan Mafia sebelumnya, anggap saja Lost Heaven ini sebagai Liberty City (setting lokasi GTA III dan GTA IV) versi tahun 1930-an.

Mafia: Definitive Edition kabarnya bakal mulai tersedia pada tanggal 28 Agustus 2020 di PS4, Xbox One dan PC. Selain itu, remake ini juga akan ditawarkan dalam bentuk bundel bernama Mafia: Trilogy.

Sesuai namanya, Mafia: Trilogy terdiri dari tiga permainan yang berbeda. Selain Mafia: Definitive Edition, ada Mafia II: Definitive Edition yang merupakan remaster dari game kedua di seri Mafia. Berhubung cuma remaster, jangan berharap perubahan sedrastis yang ditawarkan sebuah remake.

Singkat cerita, kualitas grafiknya tidak akan sebagus remake Mafia pertama tadi, tapi setidaknya masih lebih nyaman di mata ketimbang versi aslinya yang dirilis di tahun 2010. Juga berbeda dari remake Mafia pertama, Mafia II: Definitive Edition sudah bisa dimainkan mulai sekarang di PS4, Xbox One, atau PC.

Bundel ini tentunya juga mencakup Mafia III, lengkap dengan seluruh DLC dan konten ekstranya. Berhubung masih tergolong baru, game ketiga yang dirilis empat tahun lalu ini tidak menerima pembaruan apa-apa.

Sumber: 2K Games via Eurogamer.

Masuki Pasar Gaming, LINE Bakal Rilis LINE POD

LINE membuka masa pra-registrasi untuk platform gaming LINE POD pada minggu lalu. Perusahaan asal Jepang itu menjelaskan LINE POD sebagai “solusi bermain game lengkap” yang memungkinkan pengguna untuk memainkan game mobile dan PC melalui satu platform. Tentu saja, pemain juga bisa log in melalui akun LINE mereka. LINE POD juga sudah dilengkapi dengan fitur open chat.

LINE POD akan dirilis pada Mei 2020 di sejumlah negara, termasuk Indonesia, Ada 6 negara lain yang mendapatkan akses ke LINE POD selain Indonesia, yaitu Filipina, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Thailand. Saat ditanya tentang alasan LINE memilih negara-negara tersebut, melalui email, perwakilan LINE menjawab, “Kami ingin memperluas layanan kami di negara-negara Asia Tenggara di mana LINE cukup dikenal oleh banyak orang di wilayah ini.”

LINE POD
Game-game yang tersedia di LINE POD. | Sumber: LINE

Salah satu tujuan LINE meluncurkan platform gaming ini adalah untuk memasuki pasar gaming. Mengingat nilai industri game pada 2020 diperkirakan akan menembus US$159,3 miliar, tidak heran jika LINE tergiur untuk memasuki industri tersebut. Selain LINE, ByteDance, perusahaan induk TikTok, juga dikabarkan berencana untuk lebih serius menggarap pasar game pada tahun ini.

Melalui LINE POD, LINE ini menyasar semua gamer, baik gamer PC maupun mobile. Karena itu, game-game yang ada di dalam LINE POD juga memiliki genre yang beragam. Salah satu game yang ada di LINE POD adalah Free Style, game basket yang menawarkan gameplay 3v3 layaknya basket jalanan.

Selain itu, Anda juga akan menemukan game strategi Game of Thrones Winter is Coming. LINE juga berhasil mendapatkan hak untuk merilis game fantasi MMORPG ArcheAge secara eksklusif di platform gaming barunya. Game MMORPG lain yang tersedia di LINE POD antara lain Rebirth Online, serta Hunter’s Arena: Legends yang menggabungkan genre MMORPG dengan battle royale.

Sejatinya, LINE dikenal sebagai aplikasi messaging. Namun, perlahan tapi pasti, LINE mulai merambah ke bisnis lain, termasuk ke pembayaran, dengan memperkenalkan LINE Pay. Dan kini, mereka mencoba untuk menembus pasar gaming dengan LINE POD. Di LINE POD, terdapat POD Store, yang merupakan tempat bagi Anda untuk membeli item atau paket game. Untuk melakukan pembelian, Anda dapat menggunakan Coins yang bisa Anda beli menggunakan LINE Pay.

Epic Games Store Luncurkan Sejumlah Fitur Baru, Mulai dari Sistem Refund Sampai Dukungan Modding

Epic Games Store (EGS) baru-baru ini mengadakan program Mega Sale dengan sederet diskon yang sangat menarik. The Witcher 3: Wild Hunt – Game of the Year Edition misalnya, bisa didapat seharga $6 saja, lengkap bersama dua expansion pack masifnya. Bahkan game yang masih tergolong gres seperti Red Dead Redemption 2 pun juga ikut didiskon.

Namun bintang utamanya tentu saja adalah Grand Theft Auto V, yang bisa dibilang merupakan game AAA paling bergengsi yang pernah digratiskan oleh suatu platform distribusi digital. Sepanjang kiprahnya, EGS sendiri sudah menggratiskan 108 game yang berbeda dengan nilai total melebihi $2.000.

Sungguh merupakan pencapaian yang mengesankan, apalagi mengingat EGS bahkan belum berusia dua tahun. Itulah mengapa fitur-fiturnya terkesan minim, terutama jika dibandingkan dengan platform macam Steam. Salah satu fitur paling krusial yang masih absen di EGS menurut saya adalah dukungan mata uang rupiah.

Epic Games Store modding support
Tampilan mod gallery di launcher Epic Games Store / Epic Games

Kabar baiknya, EGS berkomitmen untuk terus berbenah. Baru-baru ini, mereka merilis sejumlah fitur anyar yang cukup esensial. Yang pertama adalah self-service refund. Ya, sebagian besar game yang dibeli dari EGS sekarang bisa di-refund. Batas waktu maksimal untuk mengajukan refund adalah 14 hari setelah pembelian, dan game-nya tidak boleh dimainkan selama lebih dari 2 jam (sama seperti kebijakan refund Steam).

Masih seputar refund, EGS juga menerapkan sistem partial refund otomatis untuk game yang terlanjur dibeli sebelum didiskon, disesuaikan dengan selisih harga asli dan harga setelah diskon. Jadi semisal Anda membeli The Outer Worlds saat harganya masih normal ($45), maka EGS akan mengembalikan sekitar $15.

Kemudian yang tidak kalah menarik adalah, EGS dalam waktu dekat bakal memiliki katalog mod-nya sendiri, memudahkan para pemain untuk melakukan instalasi mod pada sejumlah game. Juga bakal menyusul ke depannya adalah fitur achievement, yang saat ini disebut masih dalam tahap pengembangan.

Sumber: Epic Games.

Bersiaplah, ArcheAge SEA Segera Rilis Pada LINE POD

Pada 14 Mei 2020 lalu, LINE mengumumkan platform PC Gaming terbaru besutan mereka yang bernama LINE POD. Platform PC Gaming ini dijadwalkan akan diluncurkan untuk 3 negara terlebih dahulu, yaitu Taiwan, Thailand, dan Indonesia, yang lalu dilanjut untuk negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Lewat rilis, dikatakan bahwa LINE POD direncanakan akan merilis 5 game sebagai awalan, yaitu Free Style, Game of Thrones Winter is Coming, ArcheAge, Hunter’s Arena: Legends, dan Rebirth Online. Kemarin (19 Mei 2020), ArcheAge menjadi game pertama dari 5 game tersebut, yang diumumkan jadwal rilisnya untuk LINE POD.

Mengutip rilis, walau didistribusikan melalui LINE POD, namun penerbitan ArcheAge tetap dipegang langsung oleh sang pengembang yaitu XLGAMES. Rilis sejak 15 Januari 2013, ArcheAge bisa dibilang sebagai salah satu game MMORPG yang sukses di pasaran. Mereka berhasil menarik minat gamers di 7 negara yaitu Korea Selatan, Amerika Serikat, Eropa, Rusia, Tiongkok, Jepang, dan Taiwan.

Jake Song CEO XLGAMES. Sumber: Rilsi resmi
Jake Song CEO XLGAMES. Sumber: Rilsi resmi

Jake Song CEO XLGAMES mengungkap perasaannya terkait perilisan ArcheAge untuk pertama kalinya di pasar Asia Tenggara. “Saya merasa sangat terhormat dapat memperkenalkan karakteristik yang unik, serta kebebasan eksplorasi dunia yang ditawarkan oleh ArcheAge. Ini adalah layanan game pertama yang kami terbitkan sendiri secara internasional. Kami akan melakukan yang terbaik dalam mengoperasikan game sehingga komunitas di Asia Tenggara bisa menikmati dan memainkan ArcheAge dengan harga yang pantas dan berbagai macam hadiah.”

Riis tahun 2013 lalu, ArcheAge menawarkan beberapa fitur yang membuat MMORPG ini memiliki keunikannya tersendiri. ArcheAge kerap kali disebut oleh pengembang sebagai fantasy-sandbox MMORPG, karena game ini yang menerapkan fitur crafting, membuat kastil, menguasai daerah, hingga peperangan skala besar.

Hingga saat ini, ArcheAge mendapat penerimaan yang cukup baik dari para pemainnya. Dengan skor metacritic sebesar 80, ArcheAge disebut memiliki jumlah konten menarik yang tidak terbatas, grafis ciamik yang memanjakan mata, dan dianggap sebagai satu contoh penerapan yang baik dari genre sandbox di dalam game MMORPG.

Rilis untuk pasar Asia Tenggara, ArcheAge SEA nantinya akan tersedia dalam bahasa lokal, termasuk Indonesia, dan Thailand. Pra-registrasi LINE POD sudah dimulai sejak 14 Mei 2020 kemarin yang bisa dilakukan pada situs game.line.me. Sementara itu, pembuatan pra-karakter ArcheAge SEA akan dimulai 28 Mei 2020 mendatang. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengikuti Facebook Page resmi ArcheAge SEA berikut ini.

Bagaimana? Apakah Anda juga sudah tidak sabar untuk mencicipi ArcheAge pada platform LINE POD?