Free Fire Resmi Jalin Kerja Sama dengan Film Venom dan Hadirkan Skin Eksklusif!

Game besutan Garena yaitu Free Fire resmi mengumumkan proyek kolaborasi terbarunya bersama Sony Entertainment Pictures. Para pemain akan mendapatkan pengalaman berbeda dan seru karena akan ada konten eksklusif dari film terbaru milik Sony yaitu Venom: Let There Be Carnage.

Kolaborasi satu ini merupakan kerja sama perdana dari Free Fire dengan sebuah franchise film. Venom: Let There Be Carnage sendiri akan tayang di bioskop mulai tanggal 10 Oktober 2021.

Seiring dengan dekatnya tanggal tayang, akan ada serangkaian event menarik yang dihadirkan di game Free Fire.

kolaborasi free fire dan venom
Sumber: Free Fire

Harold Teo selaku Produser Garena Free Fire mengatakan, “Kolaborasi dengan Venom merupakan pencapaian besar bagi kami dan para pemain kami di seluruh dunia.

Pemain Free Fire dapat menggunakan karakter ikonik Marvel ini, yang mencerminkan gameplay Free Fire (membuat kegaduhan dan mengalahkan musuh untuk bertahan hidup). Terus menghadirkan berbagai karakter ikonik ini juga merupakan komitmen kami untuk menawarkan pengalaman seru yang tak terlupakan bagi komunitas Free Fire global.”

free fire venom
Sumber: Garena Free Fire

Tidak ketinggalan, Jeffrey Godsick selaku EVP Brand Strategy dan Global Partnerships dari Sony Pictures Entertainment memberikan pendapatnya mengenai kerja sama ini.

“Kami terus mencoba menghadirkan berbagai pengalaman seru dan nyata bagi seluruh penggemar komik dan film Marvel. Bermitra dengan Free Fire dan komunitas pemainnya adalah langkah yang tepat bagi kami untuk memperkuat pengalaman film Venom: Let There Be Carnage, dan kami berharap para penggemar menikmati apa yang kami sediakan untuk mereka.”

Apa saja yang akan dihadirkan selama event Free Fire dan Venom berlangsung? Berbagai konten Venom dapat dimainkan, in-game item eksklusif dari Venom, serta berbagai koleksi lainnya termasuk skin eksklusif Venom yang akan dirilis ke Free Fire sebagai bagian dari in-game event khusus.

Sekilas Tentang Film Venom: Let There Be Carnage

free fire venom
Sumber: Sony Entertainment

Venom: Let There Be Carnage (2021) merupakan film pahlawan super asal Amerika Serikat dari tokoh Marvel Comics yang berjudul sama dan merupakan sekuel dari film Venom (2018).

Kisah dalam film ini akan melanjutkan petualangan Eddie Brock bersama Symbiote-nya yang menyebut dirinya terlahir sebagai Venom. Film Venom: Let There Be Carnage (2021) sendiri diproduksi oleh Columbia Pictures dari Sony Entertainment Pictures yang bekerjasama dengan Marvel dan Tencent Pictures.

Lebih dari setahun setelah peristiwa Venom (2018), jurnalis investigasi Eddie Brock berjuang menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai inang manusia dari Symbiote yang bernama Venom. Memang Symbiote ini memberinya kemampuan untuk menjadi sosok pahlawan yang memiliki banyak kemampuan super.

Brock sendiri dalam petualangan untuk memulai kembali kariernya sebagai jurnalis dengan mewawancarai seorang pembunuh berantai bernama Cletus Kasady di penjara. Namun, Cletus rupanya seorang inang manusia dari Symbiote bernama Carnage dan sukses melarikan diri dari penjara setelah eksekusi hukuman yang gagal.

5 Big Esports Organizations that are diving into the world of NFT

NFTs, or non-fungible tokens, are currently all the hype everywhere from pop culture, economics, esports, you name it. However, if by any chance you don’t know what NFTs are, I would recommend catching up by reading this article from The Verge. In short, NFTs are essentially a modern form of bartering or art collection. Instead of old paintings, examples of NFTs can be an in-game item, video clips, digital artwork, or even a domain name. Furthermore, what makes NFTs unique is that they use the same blockchain technology that runs the whole cryptocurrency system.

Assuming that you already have a basic understanding of NFTs, let’s take a look at which esports organizations are jumping into the NFT hype train. As a side note, since there are currently A LOT of organizations who are creating their own personalized NFTs, we will only be selecting the biggest names in esports randomly.

G2 Esports

Source: Bondly

G2 is undoubtedly one of the largest brands in the whole esports realm. More specifically, G2 is ranked 5th most popular esports organization by ESCharts. Last June, G2 partnered up with Bondly to create their own NFT that will provide an exclusive experience for fans around the world. Carlos Rodriguez, CEO of the G2 organization, mentioned that he has been on the lookout for NFTs for a very long time and will use this opportunity to engage with the community. G2 also realizes the environmental impact of blockchain mining and hence uses a different proof of stake mechanism that is far more energy-efficient than regular blockchain technology. If you are interested in G2 Esports’ NFT, you can read more about it here.

Fnatic

Source: Fnatic

Fnatic, another esports giant from Europe has also recently dived into the world of NFTs with their multimillion deal with Crypto.com. The partnership contract is reported to last over 5 years and cost over $15 million USD. Crypto.com might have chosen the best orgs to collaborate in esports since Fnatic has one of the most diverse fanbases spread over Europe and Asia. Fnatic will also be offering financial and crypto education for fans who are looking to purchase its NFT. Like G2, Fnatic can use this opportunity to share the org’s moments with its fanbase. As for Crypto.com, the deal with Fnatic will be another hallmark in its impressive sponsorship portfolio, which already contains Paris Saint-Germain and Ultimate Fighting Championship to name a few.

Virtus.pro

Source: Esports Insider

Venturing slightly east into the CIS region, Virtus.pro has partnered up with Lympo to release their own line of NFTs. However, VP’s NFTs will solely be comprised of collectible cards, unlike the two previous esports orgs that will be releasing NFTs in various forms. The NFTs, or cards, in this case, will display players from the VP roster. VP’s CEO, Sergey Glamazda, mentioned that the idea behind their NFT is the hobby of collecting baseball player cards. Indeed, many authentic rare player cards today can cost up to millions of dollars. He hopes to replicate this century-old tradition in the modern digital world.

EVOS Esports

Source: Esports Insider

The NFT hype has only reached Asia very recently, with names such as RRQ, Bigetron, and Onic coming into the crypto game. However, EVOS Esports was the first esports organization to release an NFT in this region. Early in September, EVOS announced their partnership with Uninterested Unicorns, an NFT project created by a Singaporean blockchain company called NEX10 LABS. With the help of UU, EVOS will create its own personalized NFT through the Mythical Unicorn collection.

NRG Esports

Source: Guild of Guardians

In the North American region, NRG esports is one of the first organizations that stepped into NFTs. Similar to VP, NRG also takes yet another unique approach towards the blockchain system by producing NFT collectibles on a game called Guild of Guardians. GoG, a mobile game RPG set to release in 2022, utilizes NFTs as their in-game currency system. The partnership between NRG and GoG will also introduce a special championship fighter character in GoG that is purchasable in October on the GoG website.

Featured Image: Freepik

Nintendo Umumkan Game Terbaru untuk Bayonetta, Splaaton, Kirby, hingga Ekspansi Monster Hunter Rise

Nintendo akhirnya mengadakan kembali acara virtual Nintendo Direct pada Jumat 24 September 2021. Dalam acara berdurasi 40 menit tersebut Nintendo akhirnya memamerkan berbagai game dan ekspansi baru. Berikut ini adalah beberapa judul besar yang diumumkan Nintendo:

Bayonetta 3

Setelah hampir 4 tahun tanpa informasi baru, akhirnya PlatinumGames menunjukkan video trailer baru untuk game andalan mereka, Bayonetta 3.

Namun para fans kelihatannya cukup puas dengan trailer baru yang langsung menunjukkan gameplay sekaligus penampilan baru dari Bayonetta dengan rambut dikepang dua yang fresh.

Splatoon 3

Para pecinta game tembak-tembakan tinta, Splaaton tentunya tidak kalah gembira karena setelah 4 tahun akhirnya Nintendo menghadirkan instalasi terbaru game-nya dengan senjata baru, kemampuan baru, dan bahkan mode cerita baru.

Trailer tersebut juga memiliki sedikit misteri yang berhubungan dengan mode ceritanya yaitu “Return of the Mammalians”. Tidak banyak yang diungkapkan selain fakta bahwa mahluk mamalia akhirnya kini kembali ke Splatsville.

Kirby and the Forgotten Land

Mahluk bulat berwarna pink ini ikut kembali lewat Nintendo Direct dengan game terbarunya the Forgotten Land. Dalam game ini Kirby akan berpetualang di pulau yang berisi kota-kota yang telah ditinggalkan.

Yang membuatnya semakin seru adalah game ini akan bergenre 3D platformer yang membuat elemen petualangannya akan lebih terasa menyenangkan.

Chocobo GP

Genre kart-racing memang masih menjadi genre balap yang dianggap paling cocok untuk para pemain kasual. Maka tidak mengherankan bila Square Enix akhirnya menghadirkan sekuel dari game kart racing legendarisnya yaitu Chocobo GP.

Sekuel dari Chocobo Racing yang jauh dirilis pada 1999 lalu ini memang tidak diduga oleh para penggemar. Apalagi mengingat arah yang diambil oleh Square Enix terhadap game-game-nya beberapa tahun ke belakang.

Voice of Cards: The Isle Dragon Roars

Chocobo GP bukanlah satu-satunya game Square Enix yang muncul pada Nintendo Direct. Game lainnya adalah game kartu yang dikembangkan oleh otak di balik Nier Automata, Yoko Taro.

Meskipun cukup aneh melihat Square Enix baru memutuskan membuat game kartunya jauh setelah masa populernya, namun para fans tetap menunjukkan ketertarikan yang cukup tinggi kepada game ini.

Monster Hunter Rise: Sunbreak

Game Monster Hunter eksklusif untuk platform Switch ini memang memiliki basis fansnya tersendiri. Dan meskipun game ini baru dirilis awal tahun, Capcom ternyata telah menyiapkan DLC terbaru untuk game ini bernama Sunbreak.

Sunbreak akan menjadi DLC ekskpansi berbayar yang akan menghadirkan cerita, lokasi, ragam monster, dan tentunya quest rank baru.

Animal Crossing: New Horizons

Menjadi salah satu game yang paling populer pada 2020 lalu, Animal Crossing: New Horizon memang cukup nyaman menikmati kesuksesannya hingga tahun 2021 ini. Namun para pemain yang khawatir bahwa game ini telah ditinggalkan sekarang bisa tenang karena akan ada hal besar yang datang.

Sayangnya, pengumuman tersebut baru akan ditunjukkan pada bulan Oktober mendatang. Nintendo bahkan mendedikasikan acara Direct pada Oktober mendatang khusus untuk game ini. Jadi sepertinya Animal Crossing: New Horizon akan kedatangan ekspansi besar.

Mario Party Superstars

Game berisikan berbagai mini-games atau biasa juga disebut party game satu ini juga dinantikan oleh banyak fans. Menjadi kelanjutan dari Mario Party yang dirilis pada 2018 lalu, Mario Party Superstar memberikan berbagai tambahan fitur ke dalamnya.

Salah satu yang ditampilkan adalah penambahan 3 arena baru yang diadaptasi dari game-game Mario Party sebelumnya yaitu Woody Woods dari Mario Party 3, Yoshi’s Tropical Island dari Mario Party original, dan Horror Land dari Mario Party 2.


Dan itulah tadi game-game dan ekspansi besar yang diumumkan pada Nintendo Direct September ini. Selain game-game di atas Nintendo juga mengumkan beberapa game lain seperti Disco Elysium: The Final Cut, Triangle Strategy, Metroid Dread, Castlevania Advance Collection, Actraiser Renaissance, Star Wars: Knights of the Old Republic, dan update gratis untuk Mario Golf: Super Rush.

Riot Games Perkenalkan Turnamen Internasional Wild Rift Horizon Cup 2021

League of Legends: Wild Rift saat ini hampir memasuki umur 1 tahun. Riot Games selaku publisher Wild Rift sudah memperkenalkan ekosistem esports-nya dengan menghadirkan turnamen di beberapa regional di seluruh dunia. Selain itu Riot Games juga tengah merencanakan turnamen tingkat internasional di penghujung tahun 2021 ini.

Turnamen internasional penghujung tahun yang bertajuk Wild Rift Horizon Cup 2021 akan digelar pada 13 hingga 21 November 2021 mendatang. Turnamen ini rencananya akan digelar di Suntec Singapore Convention and Exhibition Centre, Singapuran dan diikuti oleh 10 tim peserta.

Berikut ini 10 slot tim peserta Wild Rift Horizon Cup 2021:

  • Tiongkok mengirimkan 2 wakilnya dari pemenang turnamen LPL Qualifier dan Spark Invitational
  • Asia Tenggara, Taiwan, dan Hongkong mengirimkan 2 wakilnya dari finalis turnamen SEA Championship 2021
  • Eropa mengirimkan 1 wakilnya dari pemenang turnamen Origin Series 2021
  • Amerika Utara mengirimkan 1 wakilnya dari pemenang turnamen Summoners Series 2021
  • Korea Selatan mengirimkan 1 wakilnya dari pemenang turnamen Wild Rift Champions Korea 2021
  • Jepang mengirimkan 1 wakilnya dari pemenang turnamen Japan Cup 2021
  • Amerika Latin mengirimkan 1 wakilnya dari pemenang turnamen Lolcito Salvaje Abierto 2021
  • Brazil mengirimkan 1 wakilnya dari pemenang turnamen Wild Tour 2021

Riot Games meluncurkan Wild Rift di seluruh wilayah awal tahun ini dan berkomitmen untuk membangun ekosistem esports. “Wild Rift Horizon Cup adalah langkah awal dari sekian banyak langkah yang akan kami ambil untuk menunjukkan seberapa besar komitmen kami terhadap penggemar game mobile kami di seluruh dunia. Kami sangat senang untuk berbagi lebih banyak hal lagi yang telah kami persiapkan untuk masa depan olahraga ini di akhir tahun,” ungkap Leo Faria, Global Head of Wild Rift Esports.

Dengan adanya Wild Rift Horizon Cup 2021 ini sekaligus menepis rumor akan digelarnya Wild Rift World Championship. Sebelumnya, beredar isu bahwa Riot Games tengah menyiapkan turnamen World Championship di akhir tahun 2021 mendatang. Namun karena Wild Rift saat ini masih dalam tahap pre-season maka turnamennya diganti dengan Wild Rift Horizon Cup 2021.

Indonesia sendiri saat ini masih mempunyai 1 wakilnya diajang SEA Champioship 2021. MBR Esports mengikuti SEA Champioship 2021 setelah menjuarai SEA Icon Series 2021: Fall – Indonesia. Kita lihat saja apakah MBR Esports mampu menjadi finalis SEA Champioship 2021 dan lolos ke ajang Wild Rift Horizon Cup 2021 mendatang.

Kelangkaan Chip Global Diprediksi Bakal Berakhir di Tahun 2023, Malah Berpotensi Oversupply

Kelangkaan chip global yang terjadi semenjak pandemi COVID-19 menghantam tahun lalu memicu sejumlah pertanyaan di kalangan gamer. Yang paling utama tentu adalah, “Sampai kapan ini bakal terus terjadi?” Disusul oleh “Kapan saya kebagian jatah membeli PS5?” dan “Kapan harga GPU bisa kembali normal?”

Sejauh ini memang belum ada yang berani memberikan jawaban pasti, akan tetapi setidaknya masih ada secercah harapan dalam dua tahun ke depan. Firma analis IDC baru-baru ini melaporkan bahwa industri semikonduktor bakal mengalami normalisasi pada pertengahan tahun depan.

IDC bahkan juga menyinggung soal potensi terjadinya overcapacity di tahun 2023 seiring ekspansi-ekspansi berskala besar yang dilakukan produsen mulai aktif menjelang akhir 2022. Seperti yang kita tahu, nama-nama terbesar di industri fabrikasi microchip seperti TSMC, Samsung, dan Intel memang tengah sibuk mengeksekusi rencana ekspansinya masing-masing.

Menurut IDC, kapasitas produksi semikonduktor untuk tahun ini sudah hampir mentok. Kapasitas dari sisi front-end disebut masih akan terbatas, sementara kapasitas dari sisi back-end (pasca wafer silikon selesai diproduksi) akan terus terhambat oleh kelangkaan material maupun sejumlah isu lainnya.

Terlepas dari antusiasme laporannya, IDC tidak menjelaskan kapan atau bagaimana problem di sisi back-end ini dapat teratasi.

Namun IDC bukan satu-satunya yang memprediksi akhir dari isu kelangkaan chip global. Dalam wawancaranya bersama Hardware Info belum lama ini (via Guru3D), Maurits Tichelman selaku petinggi Intel juga menyampaikan pendapat yang serupa. Menurutnya, bahkan di tahun 2022 pun ketersediaan beberapa produk tetap tidak akan optimal, akan tetapi isu kelangkaan ini bakal berakhir di tahun 2023.

Kesimpulannya, untuk tahun 2021 yang hanya tersisa beberapa bulan lagi, kita sebagai konsumen tetap tidak boleh terlalu banyak berharap. Kecuali ada mujizat yang terjadi, stok game console masih bakal sangat langka, dan harga kartu grafis juga masih akan tetap di luar nalar.

Sumber: IDC via The Register. Gambar header: Laura Ockel via Unsplash.

You Can Play Nintendo 64 and SEGA Genesis Games on Nintendo Switch Online

Nintendo announces a new “expansion pack” that allows users to play Nintendo 64 and SEGA Genesis games on Nintendo Switch Online. Keep in mind, those games are not available in the standard package of Nintendo Switch Online. You have to pay extra to gain access to the N64 and Genesis games.

There will be 9 Nintendo 64 games and 14 SEGA Genesis games when the expansion launches in October. Obviously, Nintendo will add more games in the future, including Banjo Kazooie, Pokémon Snap, and The Legend of Zelda: Majora’s Mask. It’s worth noting that the games available in the expansion will support online multiplayer.

Here are the current Nintendo 64 and SEGA Genesis games that you can play on Nintendo Switch Online.

Nintendo 64

  • Super Mario 64
  • Mario Kart 64
  • Star Fox 64
  • Yoshi’s Story
  • The Legend of Zelda: Ocarina of Time
  • Mario Tennis
  • Dr. Mario 64
  • Sin and Punishment
  • WinBack

Sega Genesis

  • Castlevania: Bloodlines
  • Contra: Hard Corps
  • Dr Robotnik’s Mean Bean Machine
  • Ecco the Dolphin
  • Golden Axe
  • Gunstar Heroes
  • Musha
  • Phantasy Star IV
  • Ristar
  • Shining Force
  • Shinobi III
  • Sonic the Hedgehog 2
  • Streets of Rage 2
  • Strider

In case you didn’t know, Nintendo Switch Online is a subscription that allows you to play games online on the console. Not only that, it allows you to play classic NES and SNES games on the modern platform.

New Nintendo 64 and SEGA Genesis Controllers

Related to the previous news, Nintendo also announces that they are selling new Nintendo 64 and SEGA Genesis wireless controllers for Nintendo Switch Online members. Both will be priced at US$49.99 each.

However, there is a unique version of the SEGA Genesis wireless controller that’s only available in Japan. The controller will have six buttons for the users in Japan, instead of the 3 buttons version available in the rest of the world.

Nintendo Umumkan Film Super Mario Bros yang Bertabur Bintang

Dalam event virtual Nintendo Direct yang baru dilaksanakan Jumat dini hari tadi, terdapat satu kejutan yang kelihatannya tidak diprediksi oleh para fans. Karena tanpa diduga, Nintendo mengumumkan film adaptasi dari Super Mario Bros yang akan tayang tahun depan.

Tapi tenang, Nintendo telah mengonfirmasi bahwa film Super Mario ini akan berbentuk film animasi dan bukan live action. Sehingga fans pun tidak perlu takut dengan kejadian film live action Super Mario Bros yang pernah dibuat pada 1993.

Film animasi Super Mario Bros ini akan dikerjakan bersama dengan Universal dan akan dikerjakan oleh studio animasi Hollywood, Illumination Entertainment yang dikenal lewat berbagai film animasi seperti Despicable Me dan The Secret Life of Pets.

Tidak hanya itu, film ini juga memiliki daftar pengisi suara dari para bintang seperti Chris Pratt yang akan menjadi sang tukang ledeng Mario, Anya Taylor-Joy sebagai Peach, Charlie Day sebagai Luigi, Jack Black sebagai Bowser, Keegan-Michael Key sebagai Toad, dan Seth Rogen sebagai Donkey Kong.

Cukup unik juga Nintendo lebih memilih Chris Prat sebagai Mario, mengingat ada Charles Martinet yang merupakan pengisi suara asli dari Super Mario di game, animasi, dll. Namun dirinya dituliskan hanya akan menjadi karakter cameo rahasia di dalam filmnya.

Uniknya, proyek film animasi ini sebenarnya telah dimulai pada 2018 lalu dengan kursi produser diisi langsung oleh sang kreator original Super Mario, Shigeru Miyamoto dan CEO dari Illumation Chris Meledandri.

Image Credit: Nintendo

Setelah 3 tahun pengerjaan, akhirnya Nintendo secara resmi mengumumkan keberadaan film animasi ini. Meskipun Nintendo sendiri belum mengumumkan apa judul resmi filmnya, yang mengindikasikan bahwa film ini masih dalam tahap pengerjaan.

Namun para fans bisa sedikit lega, karena meskipun belum memiliki judul resmi, Nintendo telah mengumumkan bahwa film Super Mario ini akan dirilis pada 21 Desember 2022. Berarti, kemungkinan besar, trailer perdana untuk film animasi ini baru akan muncul pada awal tahun depan.

Mengenal Dota 2 Player Card: Fungsi dan Cara Memainkannya

Dota 2 Player Card merupakan salah satu fitur yang sudah diperkenalkan Valve untuk memeriahkan gelaran The International. Khususnya pada TI10, ada kejutan yang diberikan Valve yaitu Compendium gratis untuk semua pemain Dota 2.

Sebagai rangkaian dari fitur gratis Compendium ada satu hal yang bisa dimainkan oleh semua pemain yaitu 10 pack Dota 2 Player Card gratis. Setiap paket akan berisikan 5 kartu pemain Dota 2 yang isinya bervariasi.

Dilansir dari blog milik Valve, Dota 2 Player Card memiliki fungsi penting selain alat untuk koleksi yaitu Fantasy Lineup yang akan diumumkan lebih lengkap pada 30 September mendatang.

Buat yang belum paham cara memainkan Dota 2 Player Card, Anda bisa menyimak artikel kali ini.

Pengenalan Dota 2 Player Card

dota 2 player card
Sumber: Screenshot Dota 2

Dota 2 Player Card merupakan sistem kartu yang menghadirkan para peserta The International 10, yang akan digelar di Bucharest, Rumania. Ada 18 tim yang bertanding secara LAN dari berbagai regional.

Ada tiga versi atau tipe di setiap kartu yang bisa Anda dapatkan, seperti:

  • Bronze (versi biasa)
  • Silver
  • Gold (versi terbaik)

Fungsinya untuk sementara ini masih sekadar barang koleksi, namun akan ada pembaruan di fitur-fitur mendatang seiring dekatnya gelaran The International 10.

Susun Pemain dan Buat Fantasy Lineup Terbaik

“Mulai rencanakan fantasy lineup milik Anda karena Player Card resmi datang hari ini,” tulis Valve pada blog miliknya.

Meski baru diimplementasikan pada game Dota 2, tentu niat Valve dalam menghadirkan fitur Dota 2 Player Card sudah jelas terlihat. Bila Anda sering bermain Fantasy Draft di liga sepak bola, harusnya tidak asing lagi dengan cara main Fantasy Lineup di Dota 2.

Selain tulisan oleh Valve pada blog miliknya, sebelum membuka card pack juga ada penjelasan lebih lanjut dengan tulisan “For Use in Fantasy Challenge game” di bagian bawah.

Sumber: Screenshot Dota 2

Akan ada status kartu di setiap pemain The International 10 dengan detail statistik seperti tower yang dihancurkan, KDA, camps stacked, dan lain sebagainya.

Namun status yang terpampang di kartu pemain hanya untuk tipe kartu Silver dan Gold. Pada tipe kartu Silver akan ada 3 statistik yang terpampang sedangkan tipe Gold akan membawa 5 statistik.

Uniknya, statistik ini akan berubah seiring berjalannya gelaran The International 10 tergantung performa masing-masing pemain. Jadi tidak heran bila konsep Fantasy Lineup sangat cocok diterapkan dengan konsep kartu.

Meskipun demikian, bagi Anda yang serius dengan sistem Fantasy Lineup maka sangat dianjurkan untuk melengkapi kartu pemain.

Akan ada perolehan poin dengan penggunaan Fantasy Lineup yang pas, tentunya akan hadiah yang diberikan bagi para pemain salah satunya adalah The International 2021 Legacy Set.

Sumber: Dota 2

Valve mengatakan akan banyak hadiah lain yang diberikan kepada setiap pemain yang bermain Fantasy Lineup, detail lengkap akan diumumkan lebih lanjut sebelum babak grup The International 10 dimulai.

Jadi bila Anda mengincar set eksklusif dari gelaran The International 10, pastikan meraih poin sebanyak-banyaknya dengan formasi pemain pilihan.

Fantasy Lineup akan dibuka resmi pada 30 September dan prediksi tim dibuka bertahap dari tanggal 7 untuk main event dan 10 Oktober untuk babak grup.

Bagaimana Cara Mendapatkan Dota 2 Player Card?

Sumber: Dota 2 Blog

Komunitas Dota 2 mendapatkan 10 pack Dota 2 Player Card secara cuma-cuma dengan 5 kartu di setiap pack. Namun tidak semua pemain akan mendapatkan kartu tipe Gold maupun Silver.

Tenang, meski Anda hanya mendapatkan 10 pack namun Valve mempersiapkan 1 pack gratis setiap harinya hanya dengan memenangkan 1 pertandingan apapun (casual/ranked).

Bila ingin lebih intensif dalam mengumpulkan Dota 2 Player Card, Anda bisa mengeluarkan uang sebesar US$0,49 atau sekitar Rp7.000 per pack.

Sumber: Screenshot Dota 2

Pemain juga bisa mendapatkan kartu dari fitur Supporters Clubs. Pilih tim yang Anda dukung dan berpotensi mendapatkan kartu dari tim tersebut (termasuk tipe Bronze, Silver, dan Gold) dengan rincian sebagai berikut:

  • Bronze: 1 basic pack, 1 team pack
  • Silver: 6 basic packs, 2 team packs
  • Gold: 7 basic packs, 3 team packs

Hingga artikel ini ditulis, Valve telah menurunkan harga untuk Supporters Clubs dengan beberapa paket yang berbeda.

Apa Itu Dust Point?

Sumber: Screenshot Dota 2

Saat membuka pack Dota 2 Player Card, Anda juga berpotensi mendapatkan tipe atau kartu pemain yang sama. Lalu apa yang harus dilakukan bila memiliki kartu yang sama?

Valve memperkenalkan fitur Dust Point yaitu melebur kartu yang sama dan mengubahnya dalam bentuk Dust Point yang nantinya bisa digunakan untuk menarik satu pack.

Meskipun demikian, setiap tipe kartu memiliki perbedaan Dust Point dengan rincian sebagai berikut:

  • Bronze = 1 Dust Point
  • Silver = 2 Dust Point
  • Gold = 5 Dust Point

Nantinya, setiap 15 Dust Point bisa Anda tukar dengan 1 pack Dota 2 Player Card.

Anda juga bisa mengubah 30 Dust Point menjadi kartu pemain secara spesifik namun dengan tipe yang diacak.


Munculnya fitur ini bisa jadi kegiatan baru yang bisa dilakukan para pemain selain bermain Dota 2 dan menjalankan misi Battle Pass. Valve berharap sistem Fantasy Lineup bisa diterapkan dengan baik selama gelaran The International 10 berlangsung.

Razer Luncurkan Headset Gaming Kelas Bujet, Kaira X, Harganya Cuma $60

Razer meluncurkan headset gaming baru, yakni Kaira X. Kalau namanya terdengar familier, itu karena Anda pernah tahu mengenai Razer Kaira, headset gaming nirkabel yang dirilis tahun lalu untuk para pengguna Xbox.

Kaira X hadir dalam dua varian: Kaira X for Xbox dan Kaira X for PlayStation. Perbedaan di antara keduanya cuma perkara estetika saja; varian Xbox-nya tersedia dalam pilihan warna hitam dan sejumlah warna lain agar serasi dengan warna controller, sementara varian PlayStation-nya cuma ditawarkan dalam warna putih dengan aksen hitam.

Di luar penampilannya, kedua model Kaira X benar-benar identik, dengan kabel sepanjang 1,3 meter yang bisa dicolokkan ke perangkat apapun yang memiliki jack audio 3,5 mm. Kinerja audionya ditunjang oleh sepasang driver Razer TriForce berdiameter 50 mm. Branding TriForce itu merujuk pada kemampuannya menyetel frekuensi low, mid, dan high secara terpisah, bukan jadi satu seperti desain driver konvensional.

Untuk input suaranya, Kaira X mengandalkan mikrofon cardioid yang fleksibel, tapi tidak bisa dilepas-pasang. Mic-nya dapat di-mute atau unmute secara instan via sebuah tuas di belakang earcup sebelah kiri. Pengguna juga bisa menemukan kenop volume di bagian tersebut.

Kaira X mengemas bantalan telinga yang terbuat dari bahan memory foam, yang kemudian dibalut oleh kain breathable dengan motif honeycomb. Di angka 283 gram, bobot headset ini tergolong cukup standar. Oh ya, kalau Anda mencari RGB, headset ini bukan buat Anda.

Di Amerika Serikat, Razer Kaira X saat ini sudah dijual seharga $60 (± 855 ribuan rupiah), lebih murah $40 daripada versi nirkabelnya.

Pada kesempatan yang sama, Razer juga menyingkap sebuah charging dock untuk controller Xbox. Dock magnetis ini kompatibel dengan controller milik Xbox Series X|S, Xbox One, maupun controller Xbox Elite Series 1. Harganya dipatok $40, dan pilihan warnanya pun beragam, mengikuti variasi warna controller resmi Xbox.

Sumber: Razer.

Duo Laptop Gaming Terbaru HP, Omen 16 dan Victus 16, Resmi Hadir di Indonesia

Mei lalu, HP memperkenalkan seri laptop gaming baru bernama Victus. Empat bulan berselang, perangkat tersebut sudah resmi mendarat di Indonesia, bersamaan dengan anggota terbaru dari lini Omen, yaitu Omen 16.

Meski ditujukan untuk segmen pasar yang berbeda — Victus untuk kelas menengah, Omen di atasnya — kedua laptop ini sebenarnya punya sejumlah kemiripan. Yang paling utama, layarnya sama-sama berukuran 16 inci, dengan resolusi 1080p dan refresh rate 144 Hz.

Omen by HP 16 / HP

Laptop dengan layar 16 inci memang cukup ngetren belakangan ini. Sepintas mungkin terkesan nanggung, tapi ukuran ini justru bisa jadi solusi bagi yang merasa 15 inci terlalu kecil untuk mengakomodasi hasrat bermainnya, sementara 17 inci kelewat bongsor dan agak sulit dibawa-bawa. Daripada bingung, ambil saja di tengahnya.

Kemiripan yang selanjutnya adalah, kedua perangkat juga sama-sama hadir dalam versi Intel (11th Gen H-Series) dan AMD (Ryzen 5000 H-Series). Itu berarti ada varian yang dibekali port Thunderbolt 4 (Intel), ada pula yang harus puas dengan port USB-C standar (AMD). Jadi kalau Thunderbolt 4 merupakan suatu keharusan, pilih varian yang mengemas prosesor Intel.

Juga identik adalah kapasitas RAM dan penyimpanannya. Baik Victus 16 maupun Omen 16 sama-sama mengusung RAM 16 GB (dual-channel, upgradeable) dan SSD NVMe PCIe Gen 4 berkapasitas 512 GB. Kalau butuh lebih, pengguna bisa menyelipkan SSD NVMe lain, tapi slot tambahannya ini cuma mendukung versi PCIe Gen 3.

Satu hal lagi yang perlu dicatat, yang dibekali SSD NVMe PCIe Gen 4 cuma versi Intel saja, sebab versi mobile dari Ryzen 5000 Series memang belum mendukung PCIe Gen 4, berbeda dari versi desktop-nya.

Victus by HP 16 / HP

Untuk GPU-nya, varian termahal Victus 16 ditenagai oleh Nvidia GeForce RTX 3060, sementara varian termahal Omen 16 mengemas RTX 3070. Kedua perangkat sama-sama mendukung fitur undervolting via software Omen Gaming Hub, akan tetapi sistem pendingin Omen 16 lebih superior, dengan bilah kipas 2,5x lebih tipis dan jumlah 2x lebih banyak.

Omen 16 juga lebih unggul soal baterai berkat kapasitas yang lebih besar; 83 Wh dibanding 70 Wh milik Victus 16. Untuk bermain game, baterai Omen 16 bisa tahan sampai sekitar 2 jam menurut perwakilan HP Indonesia, tapi ini bisa bervariasi tergantung game-nya, dan tentu saja performa terbaiknya baru bisa didapat saat laptop dicolok ke listrik. Perwakilan HP juga bilang tidak ada perbedaan daya tahan baterai antara versi Intel dan AMD.

Victus by HP 16 / HP

Di Indonesia, HP Victus 16 dan HP Omen 16 saat ini sudah bisa dibeli melalui official store HP di Tokopedia. Untuk harganya, Victus 16 dibanderol mulai Rp18.999.000, sementara Omen 16 mulai Rp24.999.000. HP tidak menyertakan terlalu banyak bonus, tapi setidaknya harga tersebut sudah termasuk software Office Home & Student 2019.