Twitter Tidak Akan IPO?

IPO atau initial public offering atau penawaran umum perdana yang dilakukan perusahaan teknologi, khususnya yang berbasis internet dan konsumen, bisa dibilang selalu menjadi pusat perhatian dan menjadi salah satu jalan yang dipilih berbagai perusahaan tersebut. Namun lain halnya dengan Twitter yang diberitakan tidak akan mengambil jalan ini, setidaknya dalam waktu dekat.

Continue reading Twitter Tidak Akan IPO?

Cari Kosakata Bahasa Indonesia dengan @katakateglo

Jika Anda pernah mengalami kesulitan untuk menerjemahkan kosakata dalam bahasa asing, kemungkinan besar Anda pernah menggunakan berbagai aplikasi penerjmah seperti Google Translate ataupun Merriam-Webster. Bagaimana jika Anda ingin mengetahui arti kosakata Bahasa Indonesia? Barangkali akun Twitter @katakteglo bisa menjadi jawabannya.

Akun @katakateglo merupakan akun bot yang dibuat oleh Ronny Lantip dari Ardwort Intillegence. Cara kerjanya sangat sederhana. Jika Anda ingin mengetahui arti sebuah kata dalam Bahasa Indonesia, Anda cukup melakukan mention akun tersebut di Twitter beserta koskata yang ingin Anda ketahui artinya. Nantinya, akun @katakateglo akan membalas Anda dengan arti kata yang Anda cari.

Menurut Ronny, akun @katakateglo ini dibuat karena banyak orang yang suka bertanya mengenai kosakata Bahasa Indonesia. Meski proyek Kateglo sendiri sudah memiliki halaman web, ternyata banyak orang yang lebih suka bertanya ke pembuat situs Kateglo, Ivan Lanin, melalui situs jejaring sosial Twitter. Melihat fenomena tersebut, Ronny akhirnya membuat akun bot yang memang secara otomatis akan menjawab pertanyaan tentang kosakata Bahasa Indonesia.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, akun @katakateglo ini bagian dari produk Ardwort Intillegence. Ardwort sendiri adalah sebuah perusahaan R&D yang berfokus pada pengembangan produk dan layanan berbasis intelegensia buatan, utamanya yang berkaitan dengan bidang natural language processing (NLP).

Selain @katakateglo, Ardwort sudah mengembangkan beberapa akun bot lain yang nampaknya juga menggunakan teknologi NLP. Beberapa akun yang sudah memiliki banyak follower diantaranya adalah akun @skrembelbot yang menghadirkan permainan tebak kata, akun @tebakanlagu yang menghadirkan permainan menebak judul lagu, dan akun @tukangdvd yang menghadirkan permainan tebak judul film.

Pendiri Vine Janjikan Aplikasi Ini Hadir di Android

Bagi Anda pengguna Android yang menunggu kehadiran aplikasi perekam video 6 detik, Vine, bisa berlega hati. Setelah indikasi akan hadirnya Vine beberapa waktu lalu, pendiri Vine secara jelas menyebutkan bahwa aplikasi ini akan hadir untuk Android.

Continue reading Pendiri Vine Janjikan Aplikasi Ini Hadir di Android

Gentleman dari PSY Sudah Pecahkan Rekor

Video klip dari PSY yang dipublikasikan di YouTube telah memecahkan rekor. Bukan rekor sebagai video yang dilihat paling banyak sepanjang masa memang tetapi rekor view yang dicapai dalam waktu 24 jam pertama sejak video tersebut diunggah di YouTube.

Continue reading Gentleman dari PSY Sudah Pecahkan Rekor

Parodi Arya Wiguna Banjiri YouTube

Kehebohan kasus yang sedang ramai di infotainment dan media gosip ternyata memiliki sisi tersendiri yang cukup menarik di media sosial. Terlepas dari kontroversi beritanya, muncul banyak versi parodi dari video amarah orang yang terlibat di kasus tersebut berupa remix atau mash-up, yang walaupun masih bersifat amatir, namun ide kreatifnya cukup menarik untuk dicermati.

Continue reading Parodi Arya Wiguna Banjiri YouTube

Infografis: Efektivitas Facebook vs Pinterest untuk Social Media Marketing

Melakukan marketing melalui media sosial menjadi tren yang semakin berkembang saat ini. Seperti yang dilansir oleh situs ReadWrite, berdasarkan data dari CMO Survey, perusahaan-perusahaan saat ini menghabiskan 8,4% dari anggaran pemasarannya untuk media sosial. Angka ini diprediksikan akan meningkat menjadi 21,6% dalam lima tahun ke depan.

Melihat fenomena tersebut, tentunya tidak salah jika para marketer mulai harus memilah dengan baik kanal media sosial mana yang dipilih untuk menggunakan anggarannya. Bloom Research, sebuah perusahaan analis web dan media sosial, belum lama ini merilis sebuah infografis yang membandingkan efektivitas media sosial Facebook dan Pinterest untuk marketing. Infografis ini didasarkan dari analisis Bloom Research terhadap lebih dari 46 juta kunjungan di berbagai halaman situs web.

Beberapa poin penting temuan Bloom Research diantaranya adalah bahwa Pinterest lebih efektif dibandingkan Facebook dalam beberapa hal. Dalam soal konversi kunjugan menjadi pembelian, Pinterest memiliki efektivitas 22% lebih baik daripada Facebook. Pengunjung situs yang datang melalui Pinterest menghabiskan waktu 60% lebih lama dari pengunjung yang datang melalui Facebook. Demikian juga, pengunjung yang datang dari Pinterest melihat rata-rata 2,9 halaman dengan bounce rate sebesar 75%., lebih baik dari statistik Facebook yang hanya 1,6 halaman dengan bounce rate 90%.

Di luar parameter-parameter tadi, Facebook masih lebih unggul dalam hal mengundang traffic. Facebook memberikan traffic 7,5 kali dari jumlah traffic yang diberikan oleh Pinterest. Lebih lengkapnya, Anda bisa lihat di infografis berikut ini.

 

 

Sumber: ReadWrite. [gambar via]

SO.HO, Aplikasi Launcher Android untuk Twitter dan Facebook

Kehadiran Facebook Home rupanya memberi inspirasi buat para pesaingnya. Misalnya saja, belum lama ini KakaoTalk menyatakan akan juga merilis aplikasi launcher untuk Android yang akan mengintegrasikan aplikasi KakaoTalk serta berbagai aplikasi yang berjalan di atasnya dengan fitur-fitur Android yang lebih dalam seperti pengaturan tampilan home screen, lock screen atau area notifikasi.

Kali ini kami akan mengulas mengenai satu lagi alternatif aplikasi launcher yang memiliki orientasi pada layanan media sosial, SO.HO. Dengan aplikasi SO.HO, pengguna bisa mengakses linimasa akun-akun media sosial miliknya langsung pada halaman home screen. Saat ini SO.HO bisa digunakan untuk akun media sosial Facebook dan Twitter.

Aplikasi yang baru dirilis sebagai versi beta pada 15 April lalu ini sementara ini mendapat sambutan yang cukup baik. Meski belum mendapat jumlah unduhan yang signifikan (saat tulisan ini dibuat, SO.HO baru mendapat angka unduhan di kisaran 5 ribu hingga 10 ribu unduhan), SO.HO mendapat rating yang jauh lebih baik dari Facebook Home dengan rata-rata rating 3,8 berbanding 2,2.

Saya sendiri berpandangan SO.HO masih perlu banyak pengembangan untuk bisa menyaingi fitur-fitur Facebook Home maupun berbagai aplikasi launcher populer lainnya. Misalnya saja untuk layanan integrasi Twitter yang ada saat ini, SO.HO hanya menyediakan fitur untuk membaca lini masa dan membuat tweet baru. Sementara untuk melakukan reply atau retweet masih harus dilakukan dengan menggunakan aplikasi klien Twitter lain.

Melihat perkembangan ini, saya prediksikan dalam waktu dekat akan banyak bermunculan integrasi layanan media sosial dengan aplikasi launcher baik dari aplikasi-aplikasi launcher yang sudah lebih dulu populer sebelumnya maupun dari aplikasi-aplikasi baru seperti SO.HO.

 

Sumber: Venture Beat. [gambar via]

Aplikasi Mobile TweetDeck dan TweetDeck Air Akan ‘Pensiun’ Mulai 7 Mei

Kabar kurang baik bagi pengguna aplikasi TweetDeck. Baru-baru ini TweetDeck mengumumkan akan menghentikan beberapa layanannya. Diantara layanan-layanan yang dihentikan tersebut adalah aplikasi mobile TweetDeck baik untuk sistem operasi Android maupun iOS serta aplikasi TweetDeck Air yang berjalan di atas sistem operasi Windows untuk komputer personal. Rencananya, layanan-layanan ini akan mulai dihentikan pada 7 Mei nanti.

TweetDeck menyatakan bahwa alasan utama diberhentikannya layanan-layanan tersebut adalah untuk lebih memfokuskan tim pengembang TweetDeck dalam mengembangkan aplikasi TweetDeck sebagai aplikasi web dan plugin untuk peramban Google Chrome. Pembagian fokus ini nampaknya merupakan strategi yang dibuat oleh Twitter yang mengakuisisi TweetDeck pada pertengahan tahun 2011 lalu. Sebagaimana yang disampaikan dalam blog TweetDeck, aplikasi klien resmi Twitter akan difokuskan untuk pengguna mobile sementara TweetDeck akan difokuskan untuk pengguna komputer personal.

Sementara diberhentikannya aplikasi TweetDeck Air yang selama ini memang sudah berjalan di komputer personal, dalam pandangan saya, nampaknya dilakukan untuk lebih memfokuskan pengembangan pada aplikasi natif pada sistem operasi Windows maupun Mac OS X. Hal ini saya simpulkan dari pernyataan TweetDeck yang masih akan mengembangkan kedua aplikasi tersebut meskipun dengan prioritas yang sedikit di bawah aplikasi versi web dan plugin Google Chrome.

Bersamaan dengan pengumuman ini, TweetDeck juga mengabarkan bahwa Twitter akan menghentikan dukungan terhadap Twitter API versi 1.0 mulai bulan ini. Selain itu, TweetDeck juga akan menghentikan layanan integrasi dengan akun Facebook.

 

Sumber: blog TweetDeck via Android Authority.

[idea@work] Copywriting Untuk Media Sosial

Catatan Editorial: Kolom idea@work yang hadir atas kerja sama dengan Idea Imaji kali ini akan membahas tentang copywriting untuk media sosial. Kita akan melihat beberapa contoh serta pembahasan bagaimana pentingnya copywriting nyuk media sosial.

Continue reading [idea@work] Copywriting Untuk Media Sosial