Menerka Potensi Masa Depan Inovasi Teknologi di Indonesia

Perkembangan teknologi yang terus terjadi selama beberapa tahun ke belakang telah mendorong para pelaku startup untuk terus menghadirkan berbagai inovasinya. Inovasi tersebut tidak hanya hadir dalam bentuk produk atau layanan baru, tetapi juga pengembangan fungsi-fungsi baru yang membuat mereka dapat memperluas cakupan bisnisnya.

Di satu sisi, perkembangan ini juga didukung oleh meningkatnya adaptasi teknologi baik oleh para pelaku bisnis maupun para konsumennya. Di sisi lain, inovasi-inovasi baru tersebut juga hadir dari kepekaan startup dalam melihat masih banyaknya problem-problem potensial yang dapat diselesaikan dengan efektif melalui produk atau layanan berbasis teknologi.

Kepekaan tersebut juga dapat membantu startup dalam melihat potensi pengembangan produk-produknya di masa depan. Kebutuhan konsumen yang terus berkembang hingga keinginan startup dalam memberikan pelayanan yang komprehensif dapat menjadi pendorong mereka untuk mengadaptasi solusi teknologi baru dalam produk ataupun layanannya. Dengan memanfaatkan potensi-potensi tersebut, startup dapat memiliki peluang bisnis baru sekaligus memberikan kemudahan baru nan canggih bagi konsumennya.

Pembahasan mengenai pemanfaatan potensi masa depan inovasi teknologi ini juga akan menjadi topik pembahasan dalam seri terakhir rangkaian webinar Startup Untuk Negeri. Bila Anda tertarik dan ingin mengetahui lebih lanjut seputar topik ini, segera daftarkan diri Anda melalui link berikut ini

Masih Banyak Peluang yang Dapat Dieksplorasi

Pemanfaatan teknologi seperti artificial intelligence, big data, Internet of Things, hingga cloud kini bukan hal yang baru di Indonesia. Startup-startup yang membuat produk teknologi tersebut serta yang memanfaatkannya untuk menambah nilai guna dari produknya sudah mulai bermunculan. Pemanfaatannya pun bervariasi, mulai dari operasional bisnis hingga diintegrasikan dengan kehidupan masyarakat sehari-sehari. Contohnya pemanfaatan teknologi cloud dalam meningkatkan operasional perusahaan dan penggunaan AI dalam deteksi penggunaan masker di tempat publik untuk mencegah penularan COVID-19.

Secara umum, pemanfaatan teknologi-teknologi tersebut digunakan untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas kerja. Salah satu bentuknya adalah otomasi proses manual yang dilakukan secara berulang. Dengan begitu, para pelaku bisnis dapat fokus untuk memaksimalkan aspek lainnya dalam operasional perusahaan sehingga produktivitas perusahaan dapat ditingkatkan.

Menurut data McKinsey, otomasi yang dihasilkan dari pemanfaatan inovasi teknologi ini dapat meningkatkan pertumbuhan PDB Indonesia. Selain itu, laporan yang sama juga menunjukan bahwa otomasi kerja ini disisi lain bisa menciptakan lapangan kerja baru hingga 25 juta angkatan kerja di Indonesia pada tahun 2030. Untuk itu, pemanfaatan inovasi teknologi ini dapat sangat berpotensi bagi perekonomian Indonesia. Tidak hanya itu, pemanfaatan tersebut juga berpotensi membantu startup-startup dalam negeri untuk memperluas cakupannya sehingga produk dan layanannya dapat bersaing secara global.

Di sisi lain, potensi tersebut juga harus dapat didukung dengan bantuan pemerintah, terutama dalam pengembangan infrastruktur. Dengan infrastruktur yang memadai, tentunya inovasi teknologi tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan mudah, serta membantu startup untuk mengeksplorasi kebutuhan-kebutuhan baru yang hadir di tengah masyarakat,

Tentunya banyak potensi inovasi teknologi yang bisa dieksplorasi oleh para pelaku startup di masa depan, tidak hanya berkutat pada pemanfaatan satu jenis teknologi. Potensi yang juga bisa dimanfaatkan adalah dengan menggabungkan fungsi dari berbagai solusi teknologi, sehingga pemanfaatannya dapat lebih komprehensif dan disesuaikan dengan berbagai jenis kebutuhan konsumen. Selain itu, potensi yang dapat dimanfaatkan adalah peningkatan kompleksitas use case, sehingga implementasi inovasi teknologi tersebut tidak hanya berhenti pada monitoring ataupun deteksi, tapi juga pada hal-hal yang lebih advance, sesuai dengan kebutuhan pengembangan produk dan layanannya.

Bantu Adanya Pemerataan Adaptasi Teknologi

Pemanfaatan potensi inovasi teknologi di Indonesia tidak hanya dapat dilakukan untuk menghadirkan produk baru, tetapi juga berpotensi untuk melakukan pemerataan inovasi tersebut di berbagai kategori bisnis. Saat ini sudah mulai banyak kategori yang mulai melakukan pendekatan teknologi mulai dari edukasi, manufaktur, kesehatan, hingga pertanian. Selain itu, semakin bervariasinya inovasi teknologi tersebut juga dapat membantu menjangkau jenis konsumen yang juga semakin bervariatif.

Hal tersebut juga dapat membantu para startup untuk melakukan penggunaan inovasi teknologinya di berbagai daerah di Indonesia. Di masa depan, tidak menutup kemungkinan adanya peningkatan jumlah pemanfaatan teknologi di daerah dengan lingkup kecil seperti pedesaan, sehingga seluruh masyarakat dapat memanfaatkan big data, kecerdasan buatan, hingga sistem cloud dalam kegiatan perekonomian dan kehidupannya sehari-sehari. Meski begitu, salah satu tantangan dalam pemerataan adaptasi teknologi ini adalah edukasi terkait penggunaannya, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan produk atau layanan berbasis teknologi tersebut dengan baik dan sesuai kebutuhannya.

Tentunya, masih banyak potensi inovasi teknologi dalam negeri lainnya yang dapat dieksplorasi di masa depan. Mengusung topik “Potensi Masa Depan Inovasi Teknologi di Indonesia”, webinar Startup Untuk Negeri yang diadakan oleh AWS bekerja sama dengan DailySocial ini akan membahas bagaimana potensi masa depan inovasi teknologi di Indonesia. Selain itu, webinar ini juga akan membahas apa tantangan yang akan dihadapi dalam pemanfaatan inovasi teknologi tersebut di masa depan. Webinar ini juga turut mengundang Suwandi Soh (CEO Mekari) dan Andrew Wangsanata (Solution Architect AWS) sebagai pembicara untuk berdiskusi lebih lanjut terkait topik di atas.

Bila tertarik untuk mengikuti seri kedua dari webinar Startup Untuk Negeri ini, segera daftarkan diri Anda dalam webinar tersebut melalui link berikut ini.

Disclosure: artikel ini merupakan bagian dari publikasi acara webinar AWS #StartupUntukNegeri

Bagaimana Startup Dapat Bertahan Menghadapi Situasi Ekonomi Naik dan Turun?

Masa pandemi telah membawa dampak besar untuk sektor perekonomian. Oleh karena itu, startup harus terus melakukan berbagai upaya adaptasi untuk tetap dapat mempertahankan bisnisnya di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil seperti saat ini. Lalu bagaimana caranya?

Yuk ikuti webinar #StartupUntukNegeri bersama:

  • Doddy Lukito, Co-Founder & Chief Business Officer of Halodoc
  • Steve Patuwo, Business Development Manager of AWS

Pada hari Rabu2 September 2020 pukul 19.00 – 20.00 WIB. Daftarkan diri Anda lewat link berikut: dly.social/awssunwebinar

Inilah Pemenang Utama dan Terfavorit dari #FutureCityHackathon

Setelah melewati berbagai rangkaiannya, acara Future City – The Virtual Smart City Hackathon kini telah memasuki sesi grand final sebagai puncak rangkaiannya. Sebelumnya, para startup finalis hackathon ini telah mengikuti kegiatan mentorship untuk mengembangkan inovasinya sebagai solusi dalam menyelesaikan tantangan new normal yang ada dengan bantuan dari para mentor dan ahli. Selain itu, solusi-solusi tersebut juga diharapkan dapat membantu pengembangan smart city sesuai dengan indikator-indikatornya yaitu smart governance, smart economy, smart people, smart living, smart environment, smart mobility, dan smart branding di provinsi DKI Jakarta.

Pada sesi grand final yang diadakan pada Rabu (26/7) lalu, sembilan peserta tersebut diminta untuk mempresentasikan solusi mereka di hadapan para dewan penasihat untuk menentukan siapa pemenang utama dari Future City – The Virtual Smart City Hackathon. Dewan penasihat yang juga berperan sebagai juri pada sesi grand final ini terdiri dari tujuh orang expert dengan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Mulai dari pemerintah, NGO, akademisi, hingga beberapa sektor industri terkait. Keberagaman latar belakang ini juga diharapkan dapat memberi masukan kepada para finalis dalam mengembangkan solusinya sesuai bidang keahlian masing-masing.

Sehati TeleCTG jadi Pemenang Utama lewat Solusi Kesehatan Maternal

Setelah melalui penilaian yang cukup ketat, akhirnya startup Sehati TeleCTG berhasil menjadi pemenang utama dari Future City – The Virtual Smart City Hackathon. Sehati TeleCTG merupakan startup yang menyediakan solusi teknologi untuk kesehatan maternal dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kematian ibu dan janin. Dua fokus utama dari platform Sehati TeleCTG adalah inovasi teknologi kesehatan terkait maternal dan pemberdayaan bagi para bidan.

Dalam presentasinya, Co-Founder Sehati TeleCTG, Abraham Auzan, menjabarkan ada dua solusi terkait kesehatan maternal yang ditawarkan kepada Jakarta Smart City melalui platformnya. Solusi pertama yaitu terkait prioritas kunjungan ibu hamil di tengah COVID-19 melalui deteksi faktor risiko kehamilan dan masa aterm. Solusi lain yang juga ditawarkan adalah penguatan pelayanan kesehatan ibu hamil melalui telemedicine di Puskesmas setempat. Solusi-solusi tersebut juga diharapkan dapat membantu pencegahan peningkatan angka kematian ibu dan anak di provinsi DKI Jakarta.

Berkat kemenangan tersebut, Sehati TeleCTG berhak membawa pulang uang tunai sejumlah €1.500 yang dipersembahkan oleh pemerintah kota Berlin melalui sister city partnership Berlin-Jakarta dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan Jakarta Smart City.

Voting Publik Hasilkan Solusi Terfavorit Publik

Tidak hanya memiliki pemenang utama, rangkaian Future City – The Virtual Smart City Hackathon juga mengumumkan solusi terfavorit publik melalui sesi voting yang telah dilakukan sejak tanggal 22 hingga 27 Agustus lalu. Voting tersebut dilakukan melalui website resmi Future City – The Virtual Smart City Hackathon. Dari hasil voting tersebut, startup Braga Technologies berhasil terpilih menjadi solusi terfavorit publik setelah mendapatkan lebih dari 1000 vote. Braga Technologies menawarkan solusi untuk melakukan eskalasi fitur pada aplikasi JAKI (Jakarta Kini) dengan memanfaatkan advance location intelligence yang menggunakan pendekatan geospasial. Dengan integrasi pada seluruh fitur yang dimiliki aplikasi JAKI, Braga dapat menghadirkan beberapa fitur baru seperti location-based alert system serta traffic management system pada aplikasi tersebut.

Solusi-solusi inovatif yang hadir lewat Future City – The Virtual Smart City Hackathon ini diharapkan dapat membantu pengembangan smart city di provinsi DKI Jakarta ke depannya. Pengembangan smart city ini juga bisa menjadi motivasi untuk para pelaku startup untuk terus berinovasi, sehingga inovasi yang diciptakan dapat dikolaborasikan dengan berbagai kebutuhan dalam pengembangan tersebut.

The Future City – The Virtual Smart City Hackathon diselenggarakan oleh Smart Change berkolaborasi dengan Jakarta Smart City dan didanai oleh Uni Eropa. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi futurecity.jakarta.go.id

future city hackathon

Upaya Adaptasi Startup Menghadapi Situasi Turun Naik Ekonomi

Masa pandemi telah membawa banyak dampak untuk sektor perekonomian. Berbagai sektor usaha baik kecil maupun besar ikut terkena dampaknya, tak terkecuali para pelaku startup. Mulai dari penurunan pemasukan yang cukup masif hingga terpaksa harus menutup bisnis secara permanen menjadi imbas yang harus diterima beberapa startup di masa turun naik ekonomi ini. Kondisi tersebut juga dipersulit dengan terbatasnya ruang gerak karena harus bekerja dari rumah.

Disisi lain, masih tetap ada angin segar yang menaungi ekosistem startup lokal belakangan ini. Beberapa sektor seperti healthtech dan edutech turut mengalami pertumbuhan seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap inovasi teknologi yang dimiliki di masa pandemi ini. Selain itu, menurut catatan DailySocial, ada 32 transaksi pendanaan startup yang terjadi sepanjang kuartal kedua tahun ini. Bahkan, jumlah ini melebihi periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu 24 transaksi.

Meski begitu, masa pandemi yang tak kunjung usai dipandang masih akan berlangsung cukup lama. Sehingga, mau tidak mau para startup harus terus melakukan berbagai upaya adaptasi untuk tetap dapat mempertahankan bisnisnya. Bila startup tetap dapat memperlihatkan ketahanan bisnisnya selama masa pandemi ini, maka masih tetap ada berbagai kemungkinan dan peluang positif yang menanti di masa depan.

Dimulai dari Adaptasi Internal Perusahaan

Dalam melakukan adaptasi tersebut, hal pertama yang harus diperhatikan oleh para pelaku startup adalah adaptasi internal perusahaan. Tujuannya agar perusahaan tetap dapat menjalankan operasionalnya secara efektif dan efisien meski harus bekerja dari rumah selama pandemi ini. Beberapa hal dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut, contohnya seperti membuat kebijakan baru terkait remote working, menyediakan tools dan alur komunikasi yang mendukung kolaborasi, serta fokus pada manajemen tim.  Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan pembaruan terhadap KPI dan tanggung jawab karyawan yang disesuaikan dengan target pencapaian baru di masa pandemi ini.

Hal lain terkait operasional yang juga sama pentingnya dalam masa adaptasi ini adalah strategi tata kelola keuangan perusahaan. Di masa sulit, keadaan bisa menjadi serba tidak pasti. Untuk itu, perusahaan perlu terus melakukan pemantauan kondisi keuangan sekaligus terus mendefinisikan ulang strategi keuangannya. Hal tersebut diperlukan agar strategi tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi baru yang dialami perusahaan. Perusahaan harus dapat berjalan dengan maksimal seefisien mungkin, salah satu yang harus dilakukan adalah memotong atau menunda pengeluaran yang tidak penting. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, perusahaan akan tetap dapat mempertahankan produktivitasnya meski mengalami beberapa efisiensi terkait operasionalnya.

Gali Terus Peluang Inovasi dan Kolaborasi

Salah satu cara terbaik dalam beradaptasi dengan masa sulit ini adalah dengan menghadirkan inovasi baru yang sesuai dengan kebutuhan baru di tengah masyarakat. Ini saatnya untuk meningkatkan kepekaan dalam mencari peluang-peluang baru. Startup harus jeli dalam melihat peluang tersebut melalui inovasi barunya. Inovasi baru tersebut bisa berupa produk maupun layanan baru atau nilai tambah baru yang menjawab kebutuhan baru pelanggan.

Inovasi baru tersebut juga dapat hadir dengan melakukan pivot pada bisnis.  Perubahan model bisnis ini perlu dilakukan bila model bisnis yang saat ini dimiliki dirasa tidak lagi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Melalui pivot, startup dapat menawarkan hal baru bagi konsumennya atau justru menjangkau konsumen baru. Dengan begitu, startup tetap dapat memiliki sumber pendapatan baru yang dapat membantu perusahaan untuk bertahan.

Selanjutnya, startup juga harus mencari peluang baru melalui potensi kolaborasi. Kolaborasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai stakeholder seperti pemerintah, korporasi, hingga sesama startup lainnya yang dapat mendukung penggunaan produk atau layanan oleh konsumen. Melalui kolaborasi, startup tidak hanya dapat memperluas jangkauannya, tetapi juga dapat menciptakan inovasi-inovasi baru melalui integrasi platform yang dimiliki dengan biaya yang lebih hemat dan hasil yang lebih optimal. Upaya kolaborasi seperti ini cukup penting, mengingat startup harus tetap dapat menjalankan bisnisnya secara efisien dan efektif.

Tentunya, masih banyak upaya lainnya yang dapat dilakukan startup untuk terus beradaptasi menghadapi situasi turun naik ekonomi ini. Pembahasan terkait upaya adaptasi ini juga akan menjadi pembahasan dalam seri kedua dari tiga rangkaian webinar Startup Untuk Negeri yang diadakan oleh AWS bekerja sama dengan DailySocial.

Pada seri kedua ini, tema yang diusung adalah “Bagaimana Startup Dapat Bertahan Menghadapi Situasi Ekonomi yang Naik dan Turun”. Seri kedua ini juga turut mendatangkan Doddy Lukito, (Chief [In-Hospital] Business Officer dan Co-Founder Halodoc) dan Steve Patuwo (Startup Business Development Manager AWS). Melalui topik tersebut, webinar ini akan membahas bagaimana cara startup dapat bertahan dan beradaptasi dalam mencari peluang baru disaat masa sulit dalam menjalankan bisnisnya.

Bila tertarik untuk mengikuti seri kedua dari webinar Startup Untuk Negeri ini, segera daftarkan diri Anda dalam webinar tersebut melalui link berikut ini.

Disclosure: artikel ini merupakan bagian dari publikasi acara webinar AWS #StartupUntukNegeri

Pilih Solusi Terbaik Lewat Online Voting Future City Hackathon

Rangkaian Future City Hackathon kini telah memasuki minggu terakhir penyelenggaraannya. Sembilan startup yang terpilih untuk mengikuti hackathon ini juga telah mendapatkan mentorship dari para expert di bidangnya. Mentorship tersebut juga bertujuan untuk membantu mereka mengembangkan produknya, sehingga dapat diintegrasikan dengan Jakarta Smart City (JSC) dalam mengatasi berbagai tantangan new normal.

Setelah mengikuti kegiatan mentorship dan melakukan presentasi finalnya kemarin (21/08), kini waktunya para peserta memasuki masa penjurian yang akan dilaksanakan pada Rabu, 26 Agustus 2020, pukul 14.00 sampai dengan 17.00 WIB. Sesi penjuriannya juga dapat disaksikan secara LIVE di Youtube Jakarta Smart City. Penjurian ini dilakukan untuk memilih 1 pemenang terbaik yang akan mempresentasikan solusinya ke para Advisor Boards. Pemenang terbaik tersebut akan mendapatkan hadiah sebesar €1.500, yang diberikan pemerintah kota Berlin sebagai bagian dari kerja sama sister city Berlin-Jakarta.

Selain itu, warga Jakarta juga dapat ikut serta berpartisipasi dalam memilih solusi favorit yang dirasa paling dapat menjawab permasalahan warga dalam masa new normal ini, tanpa mempengaruhi proses penjurian. Peserta yang mendapatkan hasil voting terbanyak akan menjadi pemenang terfavorit dalam rangkaian Future City Hackathon ini..

Untuk dapat lebih mengenal startup-startup yang bisa dipilih, berikut kami berikan uraian singkat tentang sembilan startup terbaik yang saat ini tengah mengikuti rangkaian Future City Hackathon.

8villages (Smart Economy)

Sejak didirikan pada tahun 2012, 8villages fokus dalam percepatan modernisasi di daerah pedesaan, khususnya terkait masalah-masalah pertanian. Melalui produk-produknya, 8villages memudahkan para petani untuk terhubung dengan konsumen di perkotaan, serta pengelolaan dan pengiriman barang pertanian. Selain itu, mereka juga menyediakan platform yang membantu para petani saling bertanya dan berbagi informasi terkait pertanian dengan para ahli dan praktisi.

Birru (Smart Living)

Birru merupakan startup yang menyediakan beberapa solusi on-premise yang bisa diintegrasikan langsung ke aplikasi perusahaan. Beberapa fitur yang disediakan adalah video chat, screen and file sharing, whiteboard, hingga meeting transkrip. Meski diintegrasikan dengan pihak ketiga, keamanan data perusahaan tetap dapat terjaga karena penyimpanan dilakukan di server internal perusahaan.

Braga Technologies (Smart Governance)

Melalui pendekatan geospasial, Braga menghadirkan solusi inovatif yang dapat dimanfaatkan berbagai sektor, termasuk pemerintahan. Startup asal Bandung ini juga telah menghadirkan beberapa produk yang membantu penanganan COVID-19 seperti Pandan (Pasar Andalan), Intan (Indonesia Bertahan), serta Apply (APD Supply).

Bullyid Indonesia (Smart Governance)

Fokus pada perlindungan korban bullying dan bentuk kekerasan lainnya, Bullyid menyediakan dukungan terkait kesehatan mental dan bantuan pengetahuan hukum kepada mereka yang membutuhkan melalui platformnya secara gratis. Bentuk dukungan ini juga membantu mereka yang membutuhkan dukungan-dukungan tersebut akibat pandemi COVID-19. Selain itu, melalui platformnya, Bullyid juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan terkait hak-hak para korban cyberbullying dan juga kasus kekerasan fisik dan mental lainnya.

Doktersiaga (Smart People)

Startup Doktersiaga menyediakan platform chatbot rumah sakit yang dapat digunakan sebagai virtual health assistant (VHA). Bagi pasien, platform ini dapat membantu mereka untuk mendapatkan informasi terkait jadwal dokter dengan cepat dan mudah. Bagi pihak rumah sakit, platform ini dapat membantu mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien dengan otomatis, termasuk menerima pendaftaran pasien yang ingin berobat.

IZY.ai (Smart Living)

Melalui kemitraannya dengan berbagai hotel, IZY.ai menyediakan layanan pramutamu digital (mobile concierge) melalui platformnya. Digitalisasi layanan perhotelan ini diyakini dapat memungkinkan hotel untuk memberikan penawaran layanan yang lebih banyak kepada para tamu. Selain itu, kemudahan interaksi yang dihadirkan juga membantu hotel untuk meningkatkan pendapatan dari konsumsi tamu selama menginap.

Sehati (Smart People)

Sehati merupakan startup yang menyediakan platform akses pelayanan kesehatan maternal berbasis teknologi. Melalui produk-produknya, Sehati dapat memberikan screening awal untuk mengetahui risiko yang dimiliki ibu sekaligus melakukan deteksi dini dalam pencegahan peningkatan angka kematian ibu dan anak. Sehati juga memiliki produk berbasis IoT bernama Sehati TeleCTG untuk digunakan bidan dalam mendeteksi detak jantung bayi, pergerakan bayi, serta kontraksi ibu.

Smash (Smart Environment)

Pengelolaan yang masih belum maksimal dan distandarisasi dengan baik menjadi alasan Smash untuk membuat platform terintegrasi untuk sistem online manajemen sampah. Beberapa platform yang dimiliki adalah Banksampah.id, mysmash, e-smash, dan Smart Drop Box. Melalui integrasi tersebut, pemerintah dapat memaksimalkan pengelolaan sampah di DKI jakarta sekaligus mendorong partisipasi aktif masyarakat.

Sonicboom (Smart Mobility)

Sonicboom merupakan startup berbasis IoT yang fokus terhadap deteksi mobilitas dan pergerakan masyarakat. Melalui aplikasinya, Sonicboom memungkinkan terjadinya pengiriman data melalui gelombang audio dengan maupun tanpa internet. Aplikasi ini juga dapat membantu kegiatan pemantauan tempat padat pengunjung serta deteksi pergerakan manusia di dalam gedung.

Anda juga dapat menggali informasi lebih banyak terkait startup-startup tersebut dengan menyaksikan sesi interview mereka beberapa waktu yang lalu di Youtube DailySocial TV.

Bila Anda telah mengetahui startup mana yang dapat memberikan solusi terbaik dalam menjawab tantangan new normal tersebut, jangan ragu untuk berikan voting Anda sekarang juga dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Kunjungi website futurecity.jakarta.go.id.
  2. Kilik “vote here
  3. Sign in dengan menggunakan akun google, Anda hanya dapat memberikan voting sebanyak satu kali.
  4. Pilih solusi favorit Anda.

Sesi voting publik ini akan dibuka mulai tanggal 22 Agustus hingga 27 Agustus 2020. Lalu para pemenang utama dan terfavorit dari Future City Hackathon ini akan langsung diumumkan pada tanggal 28 Agustus 2020.

The Future City – The Virtual Smart City Hackathon diselenggarakan oleh Smart Change berkolaborasi dengan Jakarta Smart City dan didanai oleh Uni Eropa. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi futurecity.jakarta.go.id

host logo

Pentingnya Project Management dalam Mendorong Revenue Bisnis saat Remote Working

Sistem kerja jarak jauh atau yang juga akrab disebut sebagai remote working kini menjadi tren terbaru di kalangan pelaku bisnis dalam menjalankan operasional perusahaannya. Meski begitu, sistem kerja ini terkadang masih menjadi momok yang menakutkan, terutama bagi perusahaan yang masih terbiasa dengan sistem bekerja dari kantor (work from office). Mulai dari koordinasi yang kurang berjalan lancar, hingga pendapatan bisnis yang menurun menjadi hal yang harus diatasi perusahaan-perusahaan tersebut. Untuk itu, para pelaku bisnis harus dapat menemukan formula yang tepat untuk dapat mempertahankan efektivitas kerja para karyawannya, sehingga operasional perusahaan dapat tetap berjalan seperti biasanya.

Hal tersebut juga menjadi pembahasan dalam acara webinar #DSTalk yang diadakan pada Rabu (19/8) lalu. Dengan mengusung topik “Optimizing Business Revenue Through Work Efficiency”, webinar ini membahas bagaimana penggunaan project management tools yang tepat dapat mendukung terciptanya kerja yang efektif dan efisien, sehingga dapat mengoptimalkan pendapatan suatu bisnis. Webinar ini juga turut mengundang Vina Fitria (Head of Project Management DANA) dan Suryanto Lee (Senior Professional Service Consultant Lark) sebagai pembicara.

Adaptasi Terhadap Perubahan Pola Kerja

Perubahan pola kerja menjadi remote working ini sebenarnya bukanlah suatu hal yang benar-benar baru. Banyak perusahaan yang telah menerapkan sistem ini sebelumnya, namun pandemi COVID-19 ini mempercepat proses perubahannya. Menurut Suryanto Lee, sistem kerja ini sendiri juga akan menjadi cara kerja yang tetap digunakan dalam waktu yang lama.

“Kami di LARK percaya bahwa kerja jarak jauh ini bukanlah hal yang sementara karena pandemi covid-19, tapi adalah sesuatu yang akan tetap bersama dengan kita untuk waktu yang lebih lama.” ujar Suryanto.

Suryanto juga turut memaparkan tiga alasannya menanggap remote working menjadi suatu perubahan yang tak terelakkan. Pertama, tenaga kerja kini semakin banyak datang dari generasi milenial. Generasi yang percaya bahwa jam kerja yang lebih fleksibel (salah satunya akibat remote working) dapat meningkatkan produktivitas mereka. “Millennials ini buat perusahaan akan melakukan adjustment, yang tadinya nggak mendukung kerja jarak jauh, sekarang mungkin melakukan perubahan untuk mendukung hal itu.” tambahnya.

Selanjutnya, Ia juga memaparkan alasan yang kedua adalah adanya kemajuan teknologi yang membuat pengalaman kerja remote menjadi semakin mudah. Teknologi video conference contohnya, mungkin dulu teknologi ini hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar, tetapi sekarang sudah dapat dimiliki oleh siapa saja. Terakhir, Ia juga menyoroti bahwa banyak perusahaan Indonesia yang kini mulai melakukan ekspansi internasional. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan tersebut akan membutuhkan koordinasi dengan kantor luar negeri dan tenaga kerja internasional yang dimiliki secara jarak jauh.

Meski begitu, Suryanto juga menjelaskan bahwa adaptasi terhadap perubahan baru ini memang tidaklah mudah. “Banyak sekali yang perlu kita adaptasi, baik dari segi alat komunikasi, maupun alur komunikasi yang baru.” tambahnya.

Pentingnya Peran Aplikasi Project Management

Salah satu adaptasi yang harus dilakukan saat mulai bekerja secara remote adalah menggunakan aplikasi yang dapat membantu tim melakukan project management secara jarak jauh. Dengan menggunakan aplikasi project management yang tepat, tim tetap dapat tetap on-track untuk memenuhi berbagai objektifnya.

Hal ini juga senada dengan pendapat Vina Fitria yang mengatakan bahwa pemilihan project management tools yang tepat dapat membawa impact yang besar dalam cara bekerja saat remote working. Namun, Ia juga menambahkan pentingnya bagi seorang project manager untuk mengetahui platform apa yang harus digunakan, karena terlalu banyak pilihan akan membuat anggota tim bingung. Ada beberapa fitur penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan platform tersebut, yaitu collaboration, flexibility, real-time reporting, simple to use, document management tools, mobile connectivity, serta clear and transparent.

Dalam presentasinya, Vina menjelaskan tools tersebut harus dapat memudahkan para anggota tim untuk dapat saling berkolaborasi dalam mengerjakan tugas serta memiliki fleksibilitas platform yang memudahkan penggunanya. Fitur real-time reporting juga perlu diutamakan, karena fitur ini dapat mempermudah seorang project manager untuk dapat mengetahui progres pengerjaan proyeknya secara terintegrasi. Selain itu, fitur kolaborasi yang dimiliki juga harus mendukung pengerjaan tugas atau dokumen bersamaan secara real-time.

Make sure tools tersebut bisa sync across all team members and devices whenever we need.” tambah Vina.

Berbagai macam fitur yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam melakukan project management juga diakui Suryanto menjadi hal yang diutamakan oleh Lark. Untuk itu, mereka juga memberikan fitur-fitur tersebut dalam satu aplikasi, sehingga pengguna tidak perlu bergonta-ganti aplikasi untuk memanfaatkan fitur-fitur tersebut. Hal ini dilakukan untuk memberikan para pengguna pengalaman yang seamless hanya dalam satu aplikasi.

“Bukan hanya aplikasi yang berbeda ada di satu ranjang, tapi all-in-one integrated experience” ujar Suryanto.

Dapat Menjaga Produktivitas dan Dorong Revenue Bisnis

Salah satu efek positif yang diharapkan setelah perusahaan dapat beradaptasi dengan pola kerja remote working dengan baik adalah terjaganya produktivitas. Dengan begitu, para karyawan tetap akan memberikan kinerja terbaiknya meski dihadapkan dengan akses interaksi yang terbatas. Produktivitas tersebut diharapkan dapat mendorong adanya peningkatan pendapatan perusahaan walau harus tetap harus menjalankan bisnisnya di masa sulit seperti ini.

Being productive can help any company improve its performance and better utilise its human resources.” terang Vina.

Selain itu, Vina juga menuturkan bahwa hal tersebut juga akan membantu perusahaan untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya yang harus dikeluarkan. Sehingga lewat kemajuan teknologi tersebut, operasional perusahaan dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.

Tools itu sebenarnya seharusnya membuat kita bekerja lebih efektif dan efisien, bukan justru membebani kita.”  tambahnya.

Proses adaptasi bagi tiap perusahaan mungkin berbeda-beda, tetapi dengan menggunakan project management tools yang dapat mendukung seluruh kebutuhan remote working, dianggap dapat membantu perusahaan-perusahaan tersebut tetap memiliki pemasukan yang optimal. Dengan begitu, proses adaptasi dapat berjalan dengan lebih baik baik, tanpa perlu khawatir adanya pengurangan produktivitas saat harus bekerja secara remote.

 

Melihat Peran Startup dalam Mendorong Kemandirian Ekonomi Indonesia

Perkembangan teknologi turut berperan dalam munculnya berbagai inovasi baru yang terus dihadirkan melalui produk maupun layanan startup. Di satu sisi, inovasi-inovasi ini memang menjadi senjata utama startup dalam menjalankan bisnisnya. Di sisi lain, inovasi yang dihadirkan tersebut juga turut berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai masalah serta tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.

Tidak hanya itu, startup juga dianggap dapat membantu memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kualitas ekonomi melalui produk dan layanan berbasis teknologinya. Hal tersebut juga didukung adanya peningkatan adaptasi penggunaan teknologi oleh masyarakat Indonesia.

Munculnya Inovasi pada Berbagai Sektor Bisnis

Hadirnya inovasi-inovasi ini juga diiringi dengan kemunculan startup-startup baru di berbagai vertikal bisnis. Kini masyarakat tidak hanya mengenal startup pada kategori ride hailing dan e-commerce saja, tetapi juga mulai mengenal berbagai kategori lainnya seperti fintech, edutech, healthtech, agritech, serta kategori-kategori lain dalam kehidupan sehari-hari.

Kemunculan berbagai variasi startup tersebut juga tidak terlepas dari transformasi digital di berbagai sektor bisnis. Kehadiran teknologi kini dianggap meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam operasional bisnis. Selain itu, perubahan perilaku konsumen juga membuat pendekatan digital menjadi hal yang tak terhindarkan pada sebuah bisnis.

Di sisi lain, kehadiran inovasi-inovasi ini juga terdorong dari kepekaan para pelaku startup dalam melihat peluang untuk mengatasi berbagai permasalahan di tengah masyarakat melalui solusi teknologi. Masalah yang diselesaikan pun membuat model bisnis yang dibuat tidak hanya mencakup konsumen secara langsung (business to consumer), tetapi juga turut mencakup sesama pelaku bisnis (business to business), tergantung produk atau layanan yang dimiliki.

Kepekaan tersebut juga dapat dilihat saat masa pandemi seperti ini. Beberapa startup turut menghadirkan berbagai produk baru, hingga terpaksa melakukan pivot untuk tetap menjaga relevansi dan mempertahankan operasional bisnisnya. Hal ini dapat menunjukkan bahwa meski dalam masa sulit sekalipun, startup tetap dapat hadir untuk menjawab berbagai permasalahan baru dalam kehidupan masyarakat.

Membantu Mendorong Kemandirian Ekonomi Indonesia

Kehadiran inovasi-inovasi teknologi melalui produk dan layanan startup di berbagai sektor tersebut tidak hanya membantu kegiatan perekonomian masyarakat secara mikro. Bila dilihat secara makro, ekonomi digital juga cukup berkontribusi terhadap PDB Indonesia. Menurut riset INDEF, ekonomi digital telah berkontribusi sebesar 5.5% atau sekitar Rp 814 Triliun untuk PDB Indonesia pada tahun 2018. Berdasarkan riset yang sama, sektor ekonomi digital juga telah membantu membuka sekitar 5.7 juga lapangan kerja baru. Dapat dilihat, perlahan tapi pasti ekonomi digital juga telah memberikan kontribusi positifnya dalam mendorong kemajuan ekonomi di Indonesia.

Menurut laporan yang bertajuk e-Conomy SEA 2019, valuasi ekonomi digital Indonesia pada tahun 2019 telah mencapai $40 miliar dan diprediksi akan mencapai $130 miliar pada tahun 2025 nanti. Hal ini juga dapat menunjukkan adanya potensi besar pada sektor ini melalui pemanfaatan inovasi-inovasi yang dihadirkan startup melalui produk atau layanannya.

Dengan potensi yang besar serta diiringi adaptasi teknologi di masyarakat yang terus meningkat, bukan tidak mungkin inovasi teknologi yang dihadirkan startup akan menjadi salah satu kunci terwujudnya kemandirian ekonomi Indonesia. Selain itu, pemerintah juga diharapkan bisa memberikan dukungan untuk menjaga dan mengembangkan ekosistem startup di Indonesia, salah satunya melalui pembangunan infrastruktur teknologi yang bersifat inklusif. Sehingga pemanfaatan inovasi teknologi oleh startup dapat dimanfaatkan secara meluas dan tidak memusat pada titik-titik tertentu. Dengan begitu, inovasi teknologi tersebut dapat menyasar berbagai kalangan dan kawasan sehingga dapat membantu terdorongnya kemandirian ekonomi bangsa.

Pembahasan terkait startup dan kemandirian ekonomi ini juga akan menjadi pembahasan dalam seri pertama dari tiga rangkaian webinar Startup Untuk Negeri yang diadakan oleh AWS bekerja sama dengan DailySocial. Dengan mengusung tema “Bagaimana Inovasi Startup Dapat Mendorong Kemandirian Ekonomi Indonesia”, seri pertama ini akan membahas bagaimana startup dapat berperan dalam mendorong kemandirian ekonomi Indonesia lewat inovasi teknologi yang dihadirkan lewat produk dan layanannya. Selain itu akan webinar ini juga akan membahas pula peluang-peluang apa yang dapat dimanfaatkan startup lokal guna mendorong kemajuan ekonomi Indonesia di masa depan.

Seri pertama ini juga turut mendatangkan Peter Shearer (Founder Wahyoo) dan juga Mehr Vaswani (Amazon Web Services) sebagai pembicara. Melalui webinar ini, para peserta diharapkan dapat memiliki pemahaman lebih lanjut terkait potensi startup dan inovasinya untuk memajukan negeri. Segera daftarkan diri Anda dalam webinar tersebut melalui link berikut ini.

Disclosure: artikel ini merupakan bagian dari publikasi acara webinar AWS #StartupUntukNegeri

Selamat Kepada 10 Startup Terpilih dalam Future City Hackathon

Setelah melewati proses kurasi terhadap lebih dari 100 solusi yang terdaftar, Future City Hackathon kini telah memilih Top 10 Startups yang akan mendapatkan keuntungan mentorship serta bimbingan dari tim Jakarta Smart City untuk penerapan solusinya di Jakarta.  Untuk membantu startup mengembangkan inovasinya untuk tepat guna dalam tantangan new normal, Future City – The Virtual Smart City Hackathon telah mengadakan rangkaian webinar dari sudut pandang 6 pilar Smart City yang dipaparkan  para ahli di bidangnya.

Terpilihnya 10 startup ini melibatkan penilaian dari para mentor dan juri dengan beberapa kriteria, yakni kematangan bisnis, kesiapan teknis, potensi integrasi dengan layanan publik di Jakarta Smart City dan kapabilitas tim. Seluruh startup terpilih akan mendapatkan kesempatan untuk merancang solusi berdasarkan data permasalahan kota Jakarta dan kembali melakukan presentasi pada penjurian terakhir pada tanggal 20 dan 21 Agustus 2020. Warga Jakarta juga dapat berpartisipasi untuk memilih solusi yang dinilai paling nyata untuk menjawab permasalahan yang dirasakan warga dalam new normal ini.

Pemenang dari Future City Hackathon akan diumumkan pada 28 Agustus 2020 dengan hadiah  sebesar €1.500, yang diberikan pemerintah kota Berlin sebagai bagian dari kerja sama sister city Berlin-Jakarta dan kesempatan untuk mengimplementasikan solusinya di Jakarta Smart City. Berikut daftar Top 10 Startups yang terpilih dan berhasil ke tahap Future City Hackathon selanjutnya:

1. 8villages Indonesia

2. Birru

3. Braga Technologies

4. Bullyid Indonesia

5. Doktersiaga

6. IZY.ai

7. Qyos

8. Sehati TeleCTG

9. Smash.id

10. Sonicboom Indonesia

Sebelum terpilih, startup-startup tersebut juga sempat mengikuti sesi online interview bersama para mentor sebagai bagian dari penilaian. Bila tertarik, Anda juga dapat menyaksikan video-video sesi interview tersebut melalui link berikut ini.

The Future City – The Virtual Smart City Hackathon diselenggarakan oleh Smart Change berkolaborasi dengan Jakarta Smart City dan didanai oleh Uni Eropa. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi futurecity.jakarta.go.id

host logo

Mengenal Lebih Jauh Konsep Smart City lewat Rangkaian Webinar Future City

Pembangunan kota berkelanjutan di Jakarta semakin memiliki urgensi di masa pandemi. Dengan banyaknya perubahan dan tantangan baru yang muncul dan berdampak langsung pada kehidupan warga Jakarta, solusi inovatif sangat diperlukan untuk membantu kota dan masyarakatnya dalam menghadapi era new-normal. Dengan itulah webinar Future City diadakan untuk membahas indikator Smart City demi menjawab permasalahan yang dihadapi Jakarta dengan solusi yang inovatif dan berkelanjutan.

Webinar yang berlangsung pada 27 Juli hingga 4 Agustus lalu ini terbuka untuk umum. Harapannya, webinar yang dipaparkan oleh para ahli dapat dijadikan masyarakat sebagai sarana informasi dan juga membantu startups untuk mengembangkan solusi lebih dalam yang berguna untuk memenangkan hackathon ini.

Berikut adalah 6 indikator Smart City kota Jakarta yang dibahas dalam webinar Future City:

Smart Governance

Melalui indikator ini, para peserta diharapkan dapat memberikan solusi inovatif terkait pelayanan publik yang lebih efektif oleh pemerintah, khususnya terkait pengelolaan data COVID-19. Contohnya inovasi dalam integrasi data dan sistem pemantauan pasien COVID-19. Selain itu, digitalisasi layanan pemerintah pada smart city juga diharapkan dapat mempermudah penerimaan informasi atau pelaporan masalah dari masyarakat, salah satu contohnya dalam penanggulangan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.

“Sebagai bentuk perwujudan kota cerdas, teknologi dapat mengakselerasi hidup yang berimbang sesuai dengan kebutuhan bagi setiap warga kota, salah satunya adalah layanan untuk menanggulangi kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak yang harus selalu menjadi aspek penting, baik sekarang, maupun di masa depan,” ujar Agita Pasaribu, pembicara webinar seri smart governance.

Smart Economy

Pemanfaatan teknologi digital juga diyakini dapat membantu pelaku ekonomi terdampak COVID-19 untuk kembali bangkit. Digitalisasi ini diharapkan dapat membantu memberdayakan dan juga meningkatkan ketahanan UMKM dalam beradaptasi dengan situasi new normal. Inovasi lain yang juga dapat dihadirkan untuk menciptakan wadah penghubung pencari kerja dengan penyedia kerja. Selain itu, digitalisasi juga diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan informasi lengkap terkait perkembangan ekonomi di Jakarta melalui aplikasi.

Smart People

Salah satu aktor penting dalam penerapan kota cerdas adalah sumber daya manusianya. Untuk itu, inovasi juga perlu hadirkan untuk membantu pemberdayaan masyarakat berbasis digital. Hal ini bertujuan untuk membangun koordinasi yang lebih baik antar warga, mengadakan pelatihan yang bersifat inklusif. Selain itu, menurut pembicara pada seri smart people, dr. Edi Alpino Rivai Siregar, MKK, DIPIDK, pilar kesehatan dan promosinya juga harus terintegrasi dengan baik untuk memudahkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

“Dalam kerangka dan konteks smart people di smart city maka pilar kesehatan seperti promosi, preventif, kuratif dan rehabilitatif harus tetap terintegrasi dengan baik sehingga memberikan kemudahan layanan kesehatan di era digitalisasi dimana masyarakat dengan mudah dapat mengakses aplikasi tersebut serta mendapatkan hasil yang valid, efektif dan safe.” terang dr. Edi.

Smart Living

Salah satu tantangan yang juga harus diatasi terkait fasilitas publik adalah bagaimana membuat fasilitas tersebut dapat digunakan dengan lebih aman tanpa meningkatkan risiko penyebaran virus. Dengan inovasi yang tepat, pemerintah dapat meningkatkan pelayanan dalam dunia pendidikan, pariwisata, kesehatan, serta ketenagakerjaan di Jakarta. Inovasi-inovasi dapat dihadirkan dalam bentuk digitalisasi layanan kesehatan yang dapat diakses dari rumah, aplikasi yang dapat membantu kegiatan belajar-mengajar di rumah, dan juga proteksi bagi kesehatan tenaga kerja.

Smart Environment

Pengelolaan sampah, limbah, dan pengurangan tingkat polusi juga turut menjadi perhatian dalam pengembangan smart city. Pada indikator ini, para peserta diharapkan dapat memunculkan inovasi digital terkait manajemen pengelolaan sampah yang baik dan terintegrasi. Hal ini juga mencakup inovasi terkait solusi daur ulang sampah dan pengelolaan limbah air yang dapat mencemari lingkungan. Inovasi-inovasi yang dihadirkan juga diharapkan dapat membantu pengurangan polusi di Jakarta.

Smart Mobility

Terakhir, salah satu aspek penting dalam kembalinya kegiatan masyarakat setelah masa pandemi ini adalah mobilitas. Mobilitas yang aman dan disesuaikan dengan protokol agar mengurangi resiko penyebaran COVID-19. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas layanan transportasi, layanan digital dapat dihadirkan untuk mengurangi kontak antara pengemudi dan penumpang, serta memungkinkan masyarakat melakukan pemantauan tingkat keramaian tempat umum yang hendak dikunjungi. Digitalisasi ini juga diharapkan dapat membantu dalam penyediaan layanan transportasi bagi pasien COVID-19 dan memudahkan masyarakat dalam melakukan jual-beli bahan pangan.

Rangkaian webinar ini tidak hanya menghadirkan para expert di indikator-indikator smart city tersebut, tetapi juga mengundang para pembicara dari Jakarta Smart City (JSC) untuk memperluas pemahaman para peserta webinar pada tiap sesinya. Pembicara-pembicara dari Jakarta Smart City juga turut memaparkan data yang ada tentang smart city dan bagaimana data tersebut dapat diolah menjadi solusi baru yang bermanfaat bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan di era new normal.

Selain itu, solusi-solusi yang sedang dikembangkan oleh JSC juga turut diperkenalkan melalui rangkaian webinar ini. Contohnya adalah Corona Likelihood Metric (CLM) , sebuah solusi untuk membantu menekan laju penyebaran COVID-19. Ini merupakan alat uji risiko yang dapat digunakan melalui fitur JakCLM pada aplikasi Jakarta Kini (JAKI). JSC juga turut memaparkan program yang sedang dan telah berjalan dengan melibatkan kolaborasi bersama startups di bidang Artificial Intelligence.

Kolaborasi tersebut juga memperlihatkan bahwa JSC membuka peluang besar bagi para startup yang memiliki solusi inovatif yang berkaitan dengan indikator-indikator smart city terutama bagi para peserta yang sedang mengikuti rangkaian hackathon ini. Selain itu, menurut Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City, Yudhistira Nugraha, hackathon ini juga merupakan momentum untuk memberikan kontribusi nyata dalam memberikan ide, gagasan dan inovasi terhadap permasalahan Jakarta dalam adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi COVID-19.

“Inovasi datang dari permasalahan. Future City Hackaton ini merupakan momentum untuk memberikan kontribusi nyata dalam memberikan ide, gagasan dan inovasi terhadap permasalahan Jakarta dalam adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi COVID-19. Di era pandemi ini, kegiatan hackathon diharapkan bisa menjadi kesempatan besar dalam mengakselerasi transformasi digital dalam pengembangan smart city mulai dari orang, proses bisnis dan teknologi sehingga bisa mengantisipasi perubahan kebutuhan masyarakat” terang Yudhistira.

The Future City – The Virtual Smart City Hackathon diselenggarakan oleh Smart Change berkolaborasi dengan Jakarta Smart City dan didanai oleh Uni Eropa. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi futurecity.jakarta.go.id

host logo

Sinar Mas Land dan Nakama Gelar Startup Heroes di BSD City

Perkembangan ekosistem startup di Indonesia terus memperlihatkan hal positif. Hal ini dapat terlihat dari terus bermunculannya startup baru meski saat ini sedang dilanda pandemi. Kemunculan startup-startup baru ini juga didukung oleh banyaknya seminar maupun kelas pendek yang membantu founder untuk lebih mengerti tata cara serta langkah-langkah dalam pembuatan startup.

Selain itu, tidak sedikit pula kompetisi diadakan untuk startup-startup baru ini, baik oleh pemerintah maupun pihak swasta (perusahaan). Akan tetapi, salah satu problem yang muncul adalah setelah mengikuti rangkaian seminar dan kompetisi, masih banyak startup baru yang tidak memiliki akses untuk menuju ke tahapan berikutnya, terutama terkait pendanaan yang dibutuhkan dalam memulai startup mereka. Untuk menjawab hal tersebut, Sinar Mas Land dan Nakama Connecting mengadakan Startup Heroes yang mulai berlangsung sejak Sabtu (25/7) lalu.

Bootcamp Startup Pertama di Masa Pandemi

Bekerja sama dengan Nakama, Sinar Mas Land mengadakan program bootcamp pertama bertajuk Startup Heroes yang diikuti lebih dari 500 startup dan 1000 founders. Inisiator dari program ini adalah Temmy, Iga Alma, Thomas Ardi dan Hendri Chen dari Nakama. Mereka memiliki pengalaman menjalankan beberapa acara seminar Impactpreneur, acara startup, dan seminar community builder.

Dalam rangkaiannya, para peserta akan menjalankan training dan one-on-one mentoring bersama 30 mentor profesional selama 3 bulan. Hal ini dilakukan untuk mematangkan ide sebelum mereka dipertemukan dengan para calon investor di puncak kegiatan yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober mendatang. Acara bootcamp ini juga didukung oleh Amazon Web Services (AWS), Intel, DailySocial.id, Techinasia, dan Kejora Venture dalam penyelenggaraannya.

“Bootcamp ini akan memberikan kesempatan kepada setiap peserta startup untuk mendapatkan one-on-one monitoring dengan para mentor sesuai dengan bidang startup yang dibangun. Nakama akan mewadahi, membina, dan mempertemukan startup unggulan dengan investor,” tutup Temmy dari Nakama.

startup heroes
Rangkaian Startup Heroes diadakan sesuai protokol kesehatan

Program ini juga merupakan program bootcamp pertama yang diadakan pada masa pandemi COVID-19. Hal ini membuat acara dilangsungkan sesuai dengan protokol kesehatan yang tetap mendukung mereka untuk melakukan pertemuan tatap muka. Acara tatap muka pertama dilakukan pada Sabtu (25/7) lalu di atrium semi-outdoor The Breeze BSD City dan terbatas hanya untuk 44 founder terpilih. Peserta lain yang tidak langsung menghadiri acara tatap muka ini tetap dapat mengikuti rangkaian acaranya secara online melalui aplikasi Zoom.

Sediakan Digital Hub sebagai Rumah bagi Komunitas Digital

Sebagai salah satu pendukung acara Startup Heroes, Sinar Mas Land terus turut aktif berkontribusi terhadap perkembangan ekosistem startup di Indonesia. Selain melalui bootcamp ini, keseriusan Sinar Mas Land dalam menopang perkembangan teknologi digital juga diwujudkan dalam pembentukan Digital Hub pada kawasan seluas 26 hektare di BSD City. Kawasan tersebut akan didedikasikan sebagai pusat riset dan pendidikan bagi startup hingga multinational companies yang bergerak di bidang digital serta teknologi. Project Leader Digital Hub dari Sinar Mas Land, Irawan Harahap, menyampaikan harapan bahwa dengan program Startup Heroes ini Sinar Mas Land melalui Digital Hub dapat mendukung talenta muda dan komunitas digital terus berkembang meskipun di tengah pandemi Covid-19.

Transformasi digital yang terjadi secara masif menjadi dorongan Sinar Mas Land untuk mewujudkan BSD City sebagai salah satu ekosistem digital. Hal ini diyakini akan membawa tantangan tersendiri dan membutuhkan keterlibatan banyak pihak seperti pemerintah, korporasi dan startup untuk bersama membentuk ekosistem digital yang kohesif. Untuk mempercepat perwujudan visi tersebut, BSD City nantinya akan dipersiapkan menjadi sebuah digital talent pool dengan bermarkasnya sekolah-sekolah digital bertaraf nasional dan internasional.

“Seperti kita ketahui, kehadiran teknologi semakin diperlukan karena banyak kegiatan dilakukan secara online. Program ini juga merupakan wujud keseriusan kami untuk terus untuk memperkaya ekosistem Digital Hub dan mengembangkan integrated smart digital creative city di BSD City,” ujar Irawan.

Kelengkapan fasilitas yang ditawarkan oleh Digital Hub sendiri telah mengundang perhatian para pelaku industri teknologi di pasar domestik maupun internasional. Mulai dari interactive meeting room, mesin 3D printing, gaming room, VR room, hingga segway dapat dimanfaatkan oleh seluruh tenant. Sarana dan prasarana yang disiapkan untuk Digital Hub ini juga merupakan salah satu bentuk keseriusan Sinar Mas Land untuk membangun integrated smart digital city yang mampu berkontribusi bagi kehidupan masyarakat dan perekonomian negara.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Sinar Mas Land