Inilah Developer yang Akan Bertanding di Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD

Setelah kurang lebih dua minggu dalam pencarian, TNI-AD dan DailySocial telah mendapatkan nama-nama developer yang akan mengikuti kompetisi nasional Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD pada hari Jumat, 7 Oktober 2016 sampai dengan Minggu, 9 Oktober 2016, di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), Bogor.

Sejak pendaftaran dibuka, 400 pendaftar telah mendaftarkan ide-ide pengembangannya ke Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD. Tercatat 113 ide telah terpilih untuk siap bertanding di Bogor.

Berikut adalah nama-nama atlet-atlet hackathon yang terpilih untuk mengikuti Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD:

Peserta Hackathon Kartika Cipta Yudha Eka Paksi TNI-AD

No Nama Tim Domisili / Kota Judul Ide / Nama Aplikasi
1 #random Jakarta Lapor Komandan
2 AlAzAr Yogyakarta ACBM
3 Alim Indev Malang Si Logist
4 appskep Padang Appskep
5 ARMY ONE Jakarta ARMY ONE
6 ArmyApp Bandung Weapon_GO
7 Artventure Labs Pontianak Penerapan Teknologi Mixed Reality untuk meningkatkan semua faktor dalam kemiliteran
8 Asc Bandung Territory
9 Assiasoft Malang Alutsista Track
10 Ayam Ketawa Malang Logistik Button
11 BadFish Game Surabaya Theater of Defence
12 Baret Hijau Yogyakarta Gladi
13 Baret Hitam Jakarta Naik Pangkat
14 Batavia Hack Town Malang pakupulo
15 Belalang Tempur Terawang
16 BETAS Jakarta Civic Mission System
17 bitsolution Jakarta Monitoring Progress Pembangunan Real Time
18 brawijaya Malang PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KOMANDO MENGGUNAKAN TEKNOLOGI REALTIME COMUNICATION DAN 3D WEBGIS
19 Break Yogyakarta Disaster App System with Notification
20 BreakHigh Yogyakarta Pantau Apps
21 C4ndr4d1muk4 Bandung Kalumsada (Aplikasi Pengetahuan Daerah Operasi)
22 C57 Bandung TNI Siaga
23 cakraSinarNusantara Jakarta ABRI masuk desa – online
24 CCIT – Hawk Depok Border Sensor
25 CCIT – Zero Depok HALO
26 CCIT Alpha Depok TNI Indonesia
27 CCIT Blizzard Depok GOOP (Go Operation)
28 CCIT MaBaFaKur Depok Aplikasi Logistik Penanggulangan Bencana
29 CCIT YUHUY Depok Bantu 45
30 CCIT-AZELROTH Depok logisticarmy
31 CCIT-ECHO Depok Bullets Bank
32 CikurDefence Cimahi PATOK – Passive Radar Technology Monitoring Kit
33 Circle Bandung RESYSLOG
34 Citras Malang Digitasi Panel Data
35 Cloud Piercer Bogor BotJukLap(Bot Petunjuk Lapangan)
36 Codres (Coder Respati) Jakarta Aplikasi Sistem Informasi Gudang Logistik Virtual
37 Disiko Jakarta disiko-owl
38 DivisionIT Bandung Aplikasi Monitoring data PaJaLe
39 Dream Akasa Bandung SIGAP(Siap Tanggap Bencana dan Ancaman Bahaya Nasional)
40 Eastlagoon Studio Surabaya TNI-COMBAT
41 ekadaster.com Semarang ekadaster.com
42 Epic Jelly Bandung MAKUTAv1
43 FEN Productions Jakarta TNI Maps (Field Companion)
44 Garuda Wisuda Kencana Bandung Mata Garuda
45 goeyon Yogyakarta WAR help
46 GorontaloBisaOLO Gorontalo Sicetang TNI AD(Sistem Informasi Cepat Tanggap)
47 greget Yogjakarta Asistensi Rekrutmen TNI AD
48 ICT UISI Gresik SIAP (Sistem Koordinasi Prajurit TNI)
49 Indonesia aman Yogjakarta laporin
50 inforkrisna Jakarta Lapor Siaga
51 Intechs Malang Pendeteksian dini titik api menggunakan drone berbasis Web GIS
52 Jagadsara Jakarta Jagadsara – Aplikasi mobile pendukung personil dalam operasi militer darat
53 Jejaka Studio Semarang Checking Teritori
54 Karsa Jakarta Karsa Yudha –Pelaporan Teritorial
55 Kawal Nusantara Jakarta IntegraWiraNusa
56 Kick Jogja Yogyakarta Smart Reporting Logistics System
57 KMB Micro Jakarta TNI-AD Resource Locator
58 KOMAL DEVELOPMENT Malang POL (Point Of Logistic) TNI AD
59 Lampu Mimpi Bandung Catatan Garuda
60 Laskar Angin Awang Awang
61 LOGOS Surabaya Volcanic Disaster Handling Decision Support System with Thermodinamical Approach
62 MABNA Malang Sistem Informasi Personel TNI-AD (SNIPER TNI-AD)
63 MalesLabs Depok Otot Samson
64 MANROBO Sidoarjo Bisik Komunikasi Komando Terbatas Anti Retas(Hack) Menggunakan Wireless Sensor Network
65 MARSUKARYA Malang SKETSA
66 MasMas Jakarta KAWAN [KAmi relaWAN]
67 Mediasoft Indonesia Bogor SIMPAN (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGETAHUAN)
68 MercySmart Jakarta CepatSembuh
69 mhtechno Yogyakarta auto tangap bencana
70 Micro Paradise Bogor Teropong Nusantara
71 Mitra Informatika Malang Pusat Kendali Peralatan Dan Logistik
72 NgomongDoang Jakarta App intai
73 Nova Bandung Strategic Mapping Based GIS
74 Nusantarabeta Studio Tangerang Selatan InSmartwatch
75 NVMCODE Kudus Peta Strategi Modern
76 Ojo Dumeh Bandung Augmented Reality Maps with SandBox
77 PANDAWA Bogor KABARTORIAL
78 Pati Unus Jakarta Aksa Parusa
79 pawanov Depok Control Room TNI AD
80 Playsure Jakarta Barrack / Medic Supply needs
81 Popo Jakarta logmil
82 PPAP Malang Notifikasi Benda Luar Atmosfer yang Jatuh ke dalam Teritorial NKRI
83 Programmer Jalanan Makassar I-Report Alutsista
84 Radya Playgroud Bandung Project Lagan
85 Rajawali Nusantara. Jakarta Aplikasi Logistik Militer
86 Rimbunesia Malang Tentaranesia
87 Rizeva Medan Ble People Finder
88 ROBOCROT Sidoarjo Remote Helm Shooting
89 Roboman Sidoarjo Bisik (Sistem Komando Perang Anti Retas(Hack) Menggunakan wireless Sensor Network)
90 RosyidTech Boyolali SkyGun (Sistem Kendali Senjata Otomatis Anti Pesawat & Rudal Balistik)
91 Sang Surya Developer Malang Aplikasi Verifikasi Keanggotaan TNI AD
92 Secure Society Yogyakarta Civil Intel
93 Siap, Ndan Jakarta Pertahankan
94 SkyLine Surabaya Garda Infanteri, Mobile Auto Detection – Aplikasi berbasis Android
95 Snow Leopard Semarang Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Pangkat / Kelulusan Anggota
96 SnS Studio Bandung Spionase
97 Solmed Solo AR Secret Tag
98 Spirit Bandung Bom Sensor PIR
99 standAlone Bogor SIPPTIK
100 Startup STMIK A. YANI Yogyakarta Personal Tracker
101 sysDev Indonesia Depok SIPETIK
102 TankSim Bandung Tank Simulator
103 The Polem Jakarta bihaba
104 titik Bandung sistem informasi pengembangan infrastruktur pengelolaan sumberdaya lahan
105 Tower Innovation Yogyakarta Trouble/Issue Ticket Radar
106 TRENDSOLUSI Bogor SISTEM LOGISTIK TERINTEGRASI
107 UNITY DEVELOPER UGM Yogyakarta SI KK (Sistem Informasi Koordinasi dan Komunikasi) / BABINSAKU
108 VATRIOT Bandung Aplikasi Simulator Kendaraan Alutsista Darat
109 Wearedevind Malang SIGAB-APP
110 Wika Pro Malang Movet
111 Wonderlabs Team Yogyakarta Aplikasi optimasi pada logistik dan anggaran TNI menggunakan Algoritma Simplex Minimization dan Maximization
112 X – GUNX CYBER TEAM TEGAL – BANDUNG SAR APPS
113 Zafinira dev Malang APsimel (Aplikasi Penataan Sistem Manajemen Personel)

Seperti yang pernah dijelaskan sebelumnya, atlet-atlet hackathon ini wajib berkumpul di Markas Besar (Mabes) TNI-AD, pada hari Jumat, 7 Oktober 2016, usai jam kantor. Para peserta akan didampingi oleh para prajurit TNI-AD dengan transportasi khas TNI saat berangkat menuju Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), Bogor. Dari pukul 18.00 di hari Jumat hingga 00.00 di hari Sabtu, TNI-AD menyediakan transportasi tersebut bagi di Mabes TNI-AD yang berangkat setiap dua jam sekali.

Sesuai dengan yang telah dijanjikan TNI-AD, tidak hanya berhak mengikuti kompetisi dan merebut total hadiah uang tunai 50 juta rupiah, atlet-atlet hackathon ini juga secara otomatis menjadi anggota dari komunitas IT TNI-AD.

Tim yang telah disebutkan tadi siap berlaga di hackathon dengan mengembangkan aplikasi pertahanan darat negara di antara tiga sektor yakni Teritorial, Operasi, dan Dukungan. Dengan jumlah tim sebanyak itu, TNI-AD berharap Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD ini akan menghasilkan kekuatan-kekuatan baru di dalam pertahanan darat Tanah Air melalui aplikasi dan pemrograman.


Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan TNI-AD sebagai bagian rangkaian kegiatan Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD. 

Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD turut didukung dan disponsori oleh BCA, Cisadane Chemicals, Nestle Pureal, dan Blue Bird Group.

Mengapa Konten Instagram Masih Memikat Bagi Populasi Media Sosial?

Laiknya manusia, kanal media sosial punya karakter dan ciri khasnya masing-masing. Merujuk pada kalimat tersebut, maka tepat sekali jika dibilang bahwa Instagram adalah sosok orang yang punya selera fashion di atas rata-rata dengan kemampuannya yang hebat dalam meyakinkan orang lain.

Instagram adalah media sosial berbasis visual atau galeri digital. Sebagian besar penggunanya menggunakan platform ini untuk berbagi momen-momen yang mereka abadikan. Lewat kekuatan dan konsep alamiah konten Instagram ini, pintu Anda untuk melebarkan nama di industri sebenarnya sangat besar. Yang perlu Anda ketahui adalah alasan mengapa masih banyak masyarakat media sosial yang betah menggunakan Instagram.

Menurut data yang dihimpun AdParlor, Instagram masih menjadi kanal yang digandrungi populasi media sosial, di mana mayoritas dari mereka adalah millennials dengan angka yang cukup besar yakni 40%. Angka ini terhitung besar dan merupakan ceruk bagi para marketers. Alasan terbesar mengapa kaum-kaum yang ada di ceruk ini memilih Instagram adalah karena daya tarik, keseruan, dan tren yang berkembang di dalamnya.

Pengalaman yang menyenangkan

Berbeda dengan kanal jejaring lain, Instagram menyuguhkan konten-konten yang secara estetika menyenangkan bagi audiens. Konten yang tidak terlalu menyodorkan gambar produk, penuh dengan sentuhan personal (seperti sapaan kepada audiens), dan interaktif adalah konten yang dicari masyarakat Instagram. Hal tersebut yang, menurut sebuah studi, membuat kaum millennials di Instagram loyal terhadap brand dan korporasi yang sudah mengimplementasikan content marketing di sana.

Anda bisa memanfaatkan fakta ini agar konten yang Anda suguhkan mendapat respon baik di Instagram dan mengemasnya dengan brand identity perusahaan Anda. Konsistensi adalah yang utama.

Kualitas di atas kuantitas

Sudah merangkai editorial plan dengan konten yang seabrek, tapi ternyata tidak disambut ramah audiens di Instagram? Ingat bahasan sebelumnya, bahwa Instagram adalah tentang pengalaman secara visual! Itulah yang menarik bagi orang-orang. Karena itu, dibanding membuat konten yang bertumpuk, Anda bisa memilih untuk membuat konten yang berkualitas, tepat pada momentumnya, dan up-to-date, di mana upaya yang Anda kerahkan pun sebanding dengan respon yang diterima.

Setelah Anda membuat konten semacam itu, Anda tidak perlu ‘membombardir’ timeline terus-menerus. Audiens Instagram lebih suka dengan kualitas dibanding kuantitas. Cukup lakukan scheduling yang sekarang sudah bisa Anda lakukan di Instagram, salah satunya dengan ombaQ.

Tools media sosial yang satu ini baru saja merilis satu fitur untuk menjadwalkan konten Instagram Anda. Yang perlu Anda lakukan hanyalah memasukkan konten tersebut ke dalam tools ombaQ, dan lakukan scheduling di sana. Nantinya, dengan aplikasi ombaQ di smartphone, Anda akan mendapat notifikasi berupa reminder bahwa konten sudah siap tayang dan Anda cukup menekan tombol “Publish”. Monitoring juga dapat Anda lakukan di sana, sehingga Anda bisa meminimalisasi kesalahan dengan efektif dan efisien.


Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung ombaQ.

Beberapa Hal yang Bisa Didapat dengan Analisis Prediktif di Industri Travel

Seperti cenayang, hasil analisis prediktif banyak dijadikan acuan bagaimana bisnis melakukan sebuah kebijakan. Untuk sektor travel analisis prediktif juga banyak membantu para pengelola untuk mengenali lebih jauh kebutuhan dan keinginan pelanggan mereka. Berikut beberapa hal yang didapatkan dari penggunaan analisis prediktif untuk industri travel.

Penawaran produk travel yang dinamis

Para pelanggan industri travel atau bisa disebut dengan traveller mulai melirik bagaimana mendapatkan pengalaman personalisasi, dalam hal ini pemilihan paket perjalanan dan sejenisnya. Untuk mewujudkan hal tersebut mustahil tanpa bantuan analisis prediktif. Dengan data-data yang didapat dan mungkin feedback yang diberikan sistem akan mampu merumuskan seperti apa paket yang dimaui para traveler. Tinggal selanjutnya para pemilik bisnis melakukan negosiasi, kerja sama, atau semacamnya dengan industri dan pihak terkait.

Segmentasi penumpang

Dalam segmentasi dasar para traveler kita mengenal istilah bisnis, eksekutif, dan ekonomi.Kita bisa membaca kebiasaan para traveler dalam memesan kendaraan, baik itu kereta, kapal, dan pesawat terbang. Data-data tersebut nantinya bisa dimanfaatkan untuk membagi pelanggan dalam segmentasi berbeda untuk memberikan peningkatan pengalaman yang terfokus. Juga menyarankan segmentasi kepada para pelanggan dengan potongan harga misalnya.

Deteksi penipuan

Analisis prediktif tidak hanya bisa memprediksi apa yang dibutuhkan dan diinginkan pengguna, tetapi juga mampu mendeteksi adanya penipuan. Di era digital yang serba online dan real time, peluang untuk terjadi penipuan atau fraud bisa meningkat dengan pesat tanpa terkendali. Analisis prediktif akan mampu membuat pola tindakan mencurigakan untuk mencegahnya sebelum terjadi penipuan. Tantangannya adalah bagaimana sistem deteksi bisa memprediksi penipuan tanpa salah melakukan deteksi.

Pengayaan data wisata dan traveler

Analisis prediktif tentu merupakan satu paket dengan pengumpulan data. Dengan data-data yang semakin banyak dikumpulkan akan mampu menambal lubang-lubang data yang ditimbulkan data hilang atau data salah dari pengguna-pengguna sebelumnya. Penambahan data ini secara berkala dan dikelola dengan akan mampu memberikan sesuatu yang berharga bagi sistem travel secara signifikan.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Integrasi Data dari Banyak Sumber Bisa Bantu Tim Pemasar Kenali Pelanggan Lebih Jauh

Diakui atau tidak, di era digital channel pemasaran meningkat dengan pesat. Mulai dari memanfaatkan laman resmi, aplikasi mobile, iklan digital, media sosial, dan banyak lainnya. Dengan semakin banyaknya channel pemasaran ini jalur konversi pelanggan pun semakin banyak, terlebih juga semakin banyak perangkat yang mereka gunakan. Misalnya kegiatan komparasi harga dan melihat barang melalui perangkat laptop atau komputer kemudian membayarnya menggunakan perangkat smartphone. Tentu harus dibutuhkan sebuah analisis yang cukup mendalam untuk mendapatkan data secara pasti dari mana seorang pembeli akhirnya memutuskan untuk membayar sebuah produk. Wawasan mendetil soal ini nantinya sangat diperlukan untuk melakukan pengukuran channel mana yang efektif dan mana yang tidak. Di sinilah letak pentingnya integrasi data.

Para pemasar tentu setuju bahwa data-data seperti bagaimana perjalanan seorang pembeli sampai melakukan pembayaran itu penting. Sekarang tantangannya adalah proses yang sekarang bisa dilakukan terpisah dan multi device membutuhkan proses dan teknologi yang tidak mudah. Kebanyakan data-data tersebut disimpan di sistem yang beber seperti sistem untuk email, pembayaran, service, dan website engagement. Selain melakukan pengumpulan data tantangan selanjutnya berkaitan dengan kualitas data, seperti halnya elemen-elemen yang hilang, tidak benar dan kadaluwarsa, atau mengandung duplikasi dari pelanggan yang sama. Data-data inilah yang harus dikonsolidasikan sehingga menghasilkan sebuah bahan bakar analisis yang berguna.

Integrasi adalah salah satu hal yang harus digarisbawahi. Semua data dalam sistem harus disiapkan dan dikelola sedemikian rupa untuk bisa tetap mendapatkan data yang berkualitas. Setiap jalur pelanggan memiliki keunikan dan tantangan tersendiri, untuk itu satu hal yang juga harus disiapkan adalah pengelolaan dan monitoring alur bagaimana pelanggan hingga memutuskan untuk melakukan pembayaran. Memantau semua channel yang ada. Termasuk dari media sosial, blog, iklan online, email, email, newsletter, dan lain sebagainya.

Penting untuk melakukan rancangan agar tingkat konversi tinggi. Pemasar harusnya bisa membuat berbagai macam skenario untuk mengakomodir keperluan masing-masing pelanggan mereka. Beberapa teknologi pun harus disiapkan seperti aplikasi mobile, marketing analytics, social publishing tools, dan predictive Intelligence.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Tren Serangan Siber yang Terus Meningkat dan Langkah Antisipasinya

Tren startup digital di Indonesia didominasi oleh layanan yang menggunakan platform website dan aplikasi mobile. Keduanya memiliki ketergantungan penuh terhadap layanan server untuk melakukan manipulasi data secara online. Selain kesiapan server terhadap disaster recovery, persiapan lain yang sering diabaikan di awal adalah terkait dengan tameng untuk mencegah serangan siber. Padahal berbagai lembaga riset, salah satunya Akamai, mencatat terjadi kenaikan yang terus-menerus setiap tahunnya untuk serangan siber.

Dari beragam serangan siber tersebut, Akamai mencatat ada 10 jenis yang paling banyak ditemui dalam kuartal kedua tahun ini. Serangan-serangan tersebut umumnya dilakukan dalam bentuk aktivitas DDoS (Distributed Denial-of-Services), yakni sebuah upaya untuk menjatuhkan jaringan atau layanan yang diakses secara online dengan memenuhi kapasitas network, memory, CPU dan sumber daya server lain.

Jenis-jenis serangan siber yang mendominasi kuartal kedua 2016 / Akamai
Jenis-jenis serangan siber yang mendominasi kuartal kedua 2016 / Akamai

Tiongkok (56,09%) masih teridentifikasi dengan negara sumber DDoS paling banyak, disusul Amerika Serikat (17,38%) dan Taiwan (5,22%). Di Asia Tenggara sendiri Vietnam (3,70%) dan Singapura (2,90%) yang menyumbangkan angka cukup tinggi. Spesifik untuk layanan aplikasi berbais web sendiri, pada kuartal ini sektor ritel (40%) yang terpantau paling berisiko, dilanjutkan dengan OTA (Online Travel Agency) dengan persentase 21%, layanan finansial (11%) dan media hiburan (5%).

Kapasitas serangan pun terpantau kian tinggi dengan rata-rata di atas 100 Mbps. Tanpa kesiapan sumber daya yang mumpuni, dan langkah cerdas dalam menanggulangi tentu beban yang ditimbulkan DDoS dapat menumbangkan layanan online yang sedang berjalan.

Intensitas serangan siber yang kian meningkat kapasitasnya dari waktu ke waktu / Akamai
Intensitas serangan siber yang kian meningkat kapasitasnya dari waktu ke waktu / Akamai

Mengingat besarnya risiko serangan tersebut, kami mencoba berdiskusi dengan pakar sekuriti komputer terkait dengan antisipasi yang harus dilakukan oleh para penggiat startup teknologi untuk tetap memastikan layanan tetap bisa mengudara tanpa kendala.

Tren serangan siber di Indonesia dan antisipasinya

DailySocial berbincang singkat dengan Onno W. Purbo terkait dengan tren serangan siber yang saat ini masif di Indonesia. Menurut pandangan Onno, tren serangan ke depan akan terus bertambah. Ia mengatakan:

“Logika sederhananya (serangan siber) dilakukan kebanyakan oleh robot atau aplikasi, dan makin hari banyak yang suka jahil atau iseng, ya serangan akan makin gila.”

Untuk memastikan sistem kuat menghadapi serangan tersebut Onno menekankan bahwa engineer sangat perlu untuk belajar tentang keamanan jaringan dan skenario serangan, supaya aplikasi yang disiapkan bisa lebih aman dan meminimalkan celah.

“Hanya saja sulit untuk mengharapkan ilmu seperti ini dari kampus, maklum sebagian besar dosen di kampus kan teori. Jadi kalau Anda mau belajar yang sifatnya praktik ada baiknya terjun dan bergabung ke komunitas underground seperti Indonesia Backtrack.”

Menurut Onno ketahanan sistem terhadap serangan DDoS juga ada kaitannya dengan pemilihan kualitas layanan server yang dilanggan. Umumnya provider juga menyiapkan skema tertentu untuk mengantisipasi gempuran DDoS. Sehingga penting bagi pemilik aplikasi untuk benar-benar menaruh pertimbangan terkait dengan sistem sekuriti sebelum menempatkan kontrak terhadap layanan tertentu.

Namun kembali lagi bahwa di dunia siber keamanan akan sangat tergantung pada keahlian tim IT. Pembekalan diri terkait kemampuan antisipasi keamanan dan serangan siber sangat penting diperdalam untuk bertahan di atmosfer bisnis digital yang kian rumit.

“Jangan pernah mengandalkan polisi, aparat, TNI untuk melindungi kita (terhadap serangan siber), karena saat ini teman-teman di kepolisian aparat dan TNI nyatanya juga kekurangan tenaga (ahli) untuk itu,” pungkas Onno.

Tantangan yang Dihadapi dalam Transformasi Digital

Hampir semua sektor di Indonesia mulai melirik ke adopsi teknologi. Mulai dari bisnis skala kecil sampai menengah, bisnis perusahaan kelas korporasi hingga pemerintahan menjadikan teknologi sebagai salah satu perubahan yang akan dilakukan organisasi mereka. Di pemerintahan jelas teknologi memegang peranan dalam memangkas birokrasi yang berbelit dan semakin mendekatkan akses ke masyarakat. Untuk bisnis, teknologi berperan lebih penting lagi. Teknologi seolah menjadi dasar paling fundamental dalam inovasi, terlebih lagi bisnis-bisnis digital. Namun layaknya sebuah transformasi, proses adopsi teknologi atau sering disebut dengan transformasi digital menghadapi beberapa tantangan. Berikut beberapa tantangan yang dijumpai dalam proses transformasi digital.

Kultur

Kultur atau budaya adalah tantangan yang mau tidak mau menjadi hambatan pertama dalam proses transformasi digital. Kultur atau budaya di sini juga sering disebut dengan kebiasaan. Ada kebiasaan yang harus dipaksakan berubah ketika memutuskan untuk melakukan transformasi ke arah digital. Yang dapat diartikan pula ada kenyamanan yang terusik dengan transformasi ini. Tantangannya sendiri hadir pada ketakutan mengubah kebiasaan cara lama. Beberapa pemikiran negatif seperti bagaimana nantinya kalau transformasi gagal atau transformasi digital bukan memudahkan tetapi malah menyulitkan akan sering muncul sebagai bentuk ketakutan akan perubahan.

Biasanya kondisi semacam ini akan muncul di organisasi yang memang sudah nyaman dengan cara konvensional. Dan biasanya sering dijumpai pada organisasi yang sebagian anggotanya tidak bisa dengan cepat mempelajari sebuah teknologi. Salah satu yang harus dilakukan untuk mengantisipasi masalah yang dihadapi untuk permasalahan kebiasaan atau kultur ini adalah komunikasi. Pemimpin atau orang yang bertanggung jawab dalam proses transformasi digital harus mengkomunikasikan dengan tim yang lain secara terbuka, termasuk menawari untuk melakukan pelatihan dan peningkatan kemampuan SDM.

Kurangnya dukungan dari pemimpin

Hal ini sebenarnya ada kaitan erat dengan kebudayaan. Yang membedakan mungkin tantangan kali ini hadir dari para pimpin. Beberapa perusahaan atau organisasi sekarang sudah mulai akrab dengan kegiatan browsing, email, chatting, atau bentuk lain dari teknologi yang digunakan sehari-hari, ini akan tidak mungkin terjadi jika pimpinannya sendiri menolak untuk menerapkan. Misal karena dianggap memakan biaya anggaran terlalu besar atau efeknya dirasa tidak sebesar dengan pengerjaan konvensional. Masalah ini mau tidak mau solusinya ada di pimpinan. Orang-orang yang membawa gagasan transformasi digital harus bisa meyakinkan pimpinan mengenai pentingnya transformasi digital.

Kolaborasi antar departemen

Kolaborasi adalah bagian penting dalam transformasi digital. Transparansi dan keterbukaan teknologi digital membawa kemudahan dalam kolaborasi. Sayangnya dalam proses transformasi kolaborasi tidak berjalan semulus yang dibayangkan. Pasti ada beberapa permasalahan yang ditimbulkan, seperti perbedaan kewenangan, izin, dan lain sebagainya. Untuk masalah ini jalan terbaik adalah dengan menghadapinya, dengan demikian akan diketahui letak permasalahan dan bisa diselesaikan secara bersama-sama.

Sumber daya manusia

Teknologi terus berkembang dengan laju yang semakin cepat. Jika organisasi kesusahan dalam mengoptimalkan orang-orang dalam tim untuk melakukan transformasi digital tidak ada salahnya untuk mempekerjakan orang-orang dari luar dengan kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Toh pada akhirnya itu demi kebutuhan organisasi.

Memahami pelanggan

Transformasi digital saat ini dipengaruhi oleh ekspektasi pelanggan. Perusahaan-perusahaan digital seperti Go-Jek, Uber, Airbnb dan lain-lain telah mengubah cara pandang pelanggan dalam mengharapkan sebuah layanan. Bagi perusahaan yang baru saja melakukan transformasi digital dibebankan standar yang berbeda dan terus ditingkatkan.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Viral Marketing untuk Startup: Antara Produk dan Media Sosial

Seorang businesswoman asal Amerika Serikat, Beth Comstock, pernah berujar, “You can’t sell anything, if you can’t tell anything.” Bagi para pebisnis startup, kalimat tersebut terasa kurang lengkap, terlebih bila yang Anda inginkan adalah nama brand Anda yang tersebar di jejaring sosial (viral).

Terlepas dari bagaimana Anda mengelola media sosial dan berupaya mencitrakan brand startup Anda di sana, kunci untuk menjadi viral sebenarnya tidak jauh-jauh di sekitar Anda. Produk Anda lah yang sejatinya menjadi alat utama dalam viral marketing. Maka, ungkapan yang lebih lengkap ialah, “You can’t sell anything, if you can’t tell anything. And you can’t tell anything, if nothing worth buying.”

Kenali produk, dan ceritakan pada dunia

Mari ambil nama Dropbox sebagai contoh dari viral marketing. Dropbox adalah tech startup besar yang kini berada di tengah singgasana raja-raja industri teknologi dunia. Produk dari perusahaan asal Negeri Paman Sam ini begitu menyebar di media maya bagai virus. Hal ini dipicu oleh produk cloud storage mereka yang menjadi perangkat marketing utama.

Langkah Dropbox ini bisa Anda tiru, dengan mengenali terlebih dahulu apa yang startup Anda berikan kepada dunia, dan kepada siapa Anda akan memasarkannya. Penggalian terhadap produk ini dapat Anda lakukan dengan trial and error.

Sejalan dengan bagaimana Anda mengenali produk, jangan lupa ceritakan produk Anda. Integrasikan produk tersebut dengan strategi viral marketing di media sosial. Dropbox sudah menjahitnya dengan begitu elegan. Kini giliran Anda.

Memahami karakter audiens di media sosial

Kendati startup perlu mengerahkan energinya untuk membuat produk yang terjamin secara kualitas, bukan berarti mencitrakan diri di media sosial lantas menjadi dosa. Anda tentu saja memerlukan ranah marketing yang satu ini.

Di samping konten dari produk, viral marketing dapat bekerja dengan baik bila diimbangi dengan pengelolaan media sosial yang apik. Agar tepat sasaran dalam menyebarkan konten produk–yang kemudian menjadi konten di media sosial, perlu adanya insight tentang bagaimana pertumbuhan engagement dan followers.

Insight ini bisa Anda dapatkan dengan tools media sosial seperti ombaQ. Semua data dan angka terkait pertumbuhan media sosial startup Anda dapat dipantau dengan cara-cara yang mudah, sehingga Anda tetap bisa fokus pada perkembangan produk.

Dengan memiliki data-data tersebut, Anda sudah selangkah lebih maju dalam memahami karakter audiens dan target market Anda di media sosial. Langkah ini jelas dapat memuluskan langkah Anda untuk melakukan viral marketing secara terus menerus.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama dengan ombaQ. Sumber gambar header dari Pixabay

Karena di Awan Pun Juga Ada Petir

Cukup ramai beberapa waktu terakhir bertebaran di media sosial sebuah tulisan blog pribadi tentang kekecewaan seorang Founder startup asal Yogyakarta yang disebabkan kegagalan penyedia layanan cloud server kepercayaannya sehingga menyebabkan data bisnis (di server website dan server email) hilang begitu saja. Hal ini sontak membuat banyak pihak menjadi was-was, dari tadinya merasa aman dan nyaman meletakkan produk dan layanan mereka pada brand cloud server ternama, kini mulai dihantui dengan isu yang sama. Penting bagi kita untuk mencoba mengulang kembali bagaimana sebenarnya konsep cloud computing tersebut bekerja.

Cloud computing atau komputasi awan mulai hype sejak awal era millenium. Kehadirannya diawali oleh pesatnya penggunaan VPN (Virtual Private Network) di kalangan pengguna internet – jika jaringan saja bisa dibuat jalur pribadi dengan kepemilikan yang lebih simpel dan murah, bagaimana dengan server – Amazon menjadi pemain kunci di awal kehadiran layanan komputasi awan. Popularitas layanan tersebut kian menjanjikan kala brand besar seperti Microsoft, Google hingga IBM turut meramaikan pasar dengan berbagai variasi layanan dan jaminan kenyamanan pengguna. Produk komputasi awan pun mulai mengerucut untuk sampai ke konsumen, dari berbentuk SaaS (Software as a Services), IaaS (Infrastructure as a Services), dan PaaS (Platform as a Services).

Tujuan konsep komputasi awan semakin jelas, yakni ingin membuat pengembang software memfokuskan pada produk, bukan pada pengelolaan infrastruktur, dalam hal ini server. Sistem server menjadi peran dominan seiring meningkatnya ketergantungan bisnis dengan dunia online. Penumbuhan traksi yang cepat dan dinamika produk menjadi pertimbangan kunci. Alhasil layanan komputasi awan laris-manis di pasaran. Faktanya pun demikian. Layanan komputasi awan benar-benar menyederhanakan proses manajemen dan pemeliharaan infrastruktur server. Menariknya layanan tersebut juga memberikan fleksibilitas dan skalabilitas dalam penggunaan, pun demikian dengan sistem pembayaran. “Pay as you use”.

Komputasi awan tetap disokong server fisik

Jargon Service Level Agreement (SLA) menjadi salah satu yang paling kencang ditawarkan dalam pemasaran layanan komputasi awan. Persentase 99,99% SLA sering disodorkan untuk meyakinkan kepada pengguna agar meletakkan sistem aplikasinya ke layanan tersebut. Diketahui namun sering tak diindahkan bahwa ketika berbicara tentang komputasi awan sebenarnya tetap berbicara tentang server fisik, hanya saja letaknya jarang kita ketahui. Konsep virtualisasi menjadi salah satu yang berperan besar dalam peradaban komputasi awan. Sistem mirroring atau duplikasi server juga.

Perbedaan antara menyediakan server on-premise (mengelola data center secara mandiri) dengan mengandalkan layanan komputasi awan adalah terletak pada jangkauan pengelolaan dan pemeliharaan. Sedangkan persamaannya, keduanya sama-sama mengandalkan pada “kredibilitas” komputer server. Ketika kita mengelola server secara on-premise maka penjagaan sepenuhnya ada di tangan kita, plus pengelolaan. Bedanya ketika berlangganan dengan layanan komputasi awan, kita mempercayakan penjagaan tersebut kepada pihak lain.

Jadi dapat ditarik benang merahnya. Ini hanya masalah letak server dan penjagaan. Bentuknya tetap sebuah komputer server, bukan sebuah kekuatan super yang melayang di atmosfer. Artinya 0,01% di luar SLA bisa jadi mengabarkan kepada kita bahwa komputer server terbakar atau meledak.

Kegiatan membosankan bernama mem-backup

Menyadari komputasi awan tetaplah sebuah bentukan fisik dari komputer server, kekhawatiran tampaknya kembali perlu ditanamkan. Pertanyaan seperti “Bagaimana jika tiba-tiba SSD (Solid State Drive) pada server mengalami corrupt?”, “Bagaimana jika terjadi kerusakan pada CPU di server?”, dan sebagainya penting untuk menjadi pertimbangan, setidaknya untuk membakar kemalasan untuk melakukan sebuah kegiatan membosankan bernama “mem-backup” data. Sayangnya sampai saat ini belum ada brand yang benar-benar bisa memberikan 100% SLA yang mencakup keseluruhan layanan cloud server yang dijajakan.

Jika sekelas Digital Ocean yang banyak dielukan saja tidak bisa mengembalikan data Fitinline yang lenyap di servernya, maka tugas backup menjadi agenda yang seharusnya krusial. Bisa jadi bisnis online yang sudah besar butuh mengalokasikan tim khusus yang bertugas untuk melakukan backup data. Ini layaknya sebuah asuransi. Jika tidak terjadi kecelakaan, maka hanya terkesan sebagai sebuah kegiatan yang menghamburkan sumber daya. Namun jika kembali mengingat bahwa sebuah benda fisik bisa kapan saja terdampak risiko buruk, maka hal tersebut harusnya dapat disiapkan secara lebih matang.

Apa yang diharapkan dari sebuah layanan komputasi awan?

Selain memangkas tuntas kerumitan pengelolaan sumber daya server, pemanfaatan komputasi awan sering dikaitkan dengan kebutuhan yang berjenjang, terlebih untuk startup. Umumnya startup dimulai dengan sistem berkapasitas minim sehingga tidak memerlukan sumber daya yang besar. Seiring dengan bertumbuhnya pengguna suatu layanan, kadang startup perlu melakukan peningkatan (upgrade) sistem server secara cepat, mengimbangi lonjakan yang dihadapi. Komputasi awan memfasilitasi kebutuhan tersebut dengan baik, karena salah satu visi yang ingin didorong adalah skalabilitas yang mudah.

Kecepatan akses juga menjadi pertimbangan tatkala seseorang mempercayakan meletakkan sistem yang dibangun pada sebuah layanan komputasi awan. Umumnya penyedia layanan komputasi awan menawarkan kenyamanan pemilihan data center sesuai dengan target penggunaan, tujuannya agar akses lebih cepat. Saat ini yang dijajakan untuk sebuah layanan – misalnya website – bukan sekedar sistem hosting, namun mengarah ke VPS (Virtual Private Server) atau VM (Virtual Machine). Yang disewakan bukan sebuah ruang kosong dengan kapasitas tertentu, melainkan satu kesatuan sistem server.

Salah satu hal krusial lainnya adalah terkait dengan jaminan akan data-data yang diunggah ke server tersebut. Perlu dipahami betul ketentuan SLA dan batasan tanggung jawab penyedia layanan komputasi awan sebelum memilih, sehingga dari sisi penggunaan kita dapat memastikan tindakan yang perlu dilakukan untuk disaster recovery ketika terjadi kegagalan di sisi penyedia.

Teknologi kini menjadi kunci bisnis digital yang berkembang dan akan terus menjadi ketergantungan. Kesiapan untuk menghadapi berbagai kemungkinan juga menjadi hal yang krusial, karena di awan juga ada petir yang kapanpun bisa menyambar.

Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD, Sebuah Misi Pertahanan Indonesia di Dunia Siber

Teknologi tanpa lelah terus mengubah wajahnya menjadi lebih mutakhir, lewat piranti-piranti tercanggih dan teranyar yang muncul bertubi-tubi. Setali tiga uang, fenomena ini dapat Anda temui juga dalam ancaman militer. Teknologi kini mulai menginvasi pertahanan negara dan diperlukan pengembangan untuk menghadapinya. Tak hanya dari aspek teknologi tapi juga dari sumber daya manusia (SDM).

Demi memajukan kedua aspek tersebut, TNI Angkatan Darat (TNI-AD) yang bekerja sama dengan DailySocial akan menggelar sebuah kompetisi pemrograman bertajuk Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD.

Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD merupakan sebuah upaya dari TNI-AD dalam merangkul para ahli teknologi sipil untuk bersama-sama memajukan pertahanan darat negara.

Di Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD, developer akan terlibat di dalam sebuah misi kemiliteran di bidang teknologi, yakni menciptakan aplikasi untuk pertahanan darat negara dalam 24 jam dengan beberapa pengarahan dari awak TNI-AD. Aplikasi-aplikasi yang mereka buat harus meliputi salah satu di antara tiga sektor: pembinaan teritorial, operasi pertempuran, dan operasi dukungan.

Pembinaan teritorial ini meliputi pengembangan potensi pertahanan negara dalam aspek komunikasi dan koordinasi tim, serta pemahaman tim terhadap kondisi lapangan yang disesuaikan dengan kondisi yang sedang atau kerap terjadi di Indonesia. Karena Indonesia berbatasan dengan sejumlah negara tetangga, pengembangan teknologi teritorial ini seharusnya dapat membantu tentara di perbatasan negara untuk lebih optimal dalam menjaga pertahanan Indonesia.

Ada pula pembinaan operasi pertempuran. Pengembangan yang diharapkan TNI-AD adalah untuk meningkatkan daya tempur prajurit dalam menghadapi kemungkinan ancaman terhadap kepentingan strategis nasional. Implementasi teknologi di operasi tempur, salah satunya, adalah rapid response.

Sektor ketiga adalah pembinaan dukungan. Pengembangan dukungan ini mencakup pembinaan dukungan intelijen, operasi dan latihan, personil, logistik, anggaran, penelitian dan pengembangan, topografi, hukum, psikologi, dan kerja sama militer dan inspektorat. Aplikasi monitoring penyediaan suku cadang adalah salah satu bentuk yang bisa dikembangkan oleh developer.

Hackathon ini akan diselenggarakan pada tanggal 7 – 9 Oktober 2016 berlokasi di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), Bogor. Berada di tempat pasukan TNI-AD dididik dan dibina, para developer dapat secara langsung merasakan bagaimana operasi militer sektor TI dijalankan dan juga ikut terjun di dalamnya.

Hanya ada 50 aplikasi militer terpilih yang akan ikut serta di Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD. Untuk itu, DailySocial  berencana melangsungkan meetup di dua kota, yaitu di Yogyakarta pada 28 September 2016 dan Malang pada 29 September 2016. Developer meetup ini adalah momentum yang baik bagi para developer untuk membuka wawasan dan memahami tentang kebutuhan tim TNI-AD dalam dunia TI serta penjelasan teknis kompetisi.

Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD adalah wadah pencarian talenta-talenta TI Indonesia untuk turun tangan secara langsung dalam pertahanan siber negara. Andakah orangnya?


Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan TNI-AD sebagai bagian rangkaian kegiatan Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD.

Pentingnya Kualitas Data Bagi Bisnis Modern

Data dan bisnis modern seolah menjadi paket lengkap yang tidak bisa dipisahkan. Sebagai bisnis yang berjalan di era teknologi data lengkap dengan analisisnya merupakan bagian terpenting yang menopang arah kebijakan dalam bisnis. Analisis data yang dihasilkan menjadikan acuan ke mana bisnis selanjutnya akan dikembangkan. Di posisi ini kualitas data menjadi sangat penting, sekali lagi sangat penting. Memastikan data benar-benar ‘bersih’ dan baik adalah hal yang wajib diupayakan.

Bersih yang dimaksud adalah bersih dari data-data duplikasi. Hal ini sangat berpengaruh pada keakuratan hasil analisis dan juga nantinya berpengaruh pada pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Selain duplikasi data kevalidan sumber juga menjadi salah satu hal yang penting. Sumber yang valid akan berdampak langsung pada kualitas data dan analisis yang dihasilkan.

Tidak ada harga pasti yang bisa dibayarkan untuk hasil dari buruknya kualitas data. Beberapa dampak negatif yang mungkin bisa ditimbulkan, antara lain seperti buruknya ROI pemasaran, gagalnya mengetahui apa yang sedang terjadi di pasar, memungkinkan turunnya kualitas keamanan data, dan gagal bersaing karena keputusan-keputusan tidak lagi akurat.

Selain menghindari duplikasi data dan dampak seterusnya akibat penggunaan data “tidak berkualitas” tanggung jawab adalah hal selanjutnya ketika berbicara mengapa penting menjaga kualitas data. Jika bicara bisnis saat ini personalisasi adalah salah satu layanan yang banyak disebut-sebut. Layanan personalisasi pada dasarnya adalah mengelola data penggunaan pengguna untuk diolah menjadi sebuah saran bagi pengguna terkait dengan produk atau layanan. Jika data yang menjadi bahan bakar sudah terkontaminasi, personalisasi tidak lagi menjadi sesuatu yang valid sesuai dengan apa yang diinginkan pengguna.

Bisa dibilang kualitas data adalah hal wajib bagi semua bisnis modern yang menjadikan data sebagai landasan. Jadi jika kualitas data masih menjadi nomor dua bahkan nomor sekian dalam urusan analisis data, ini akan menjadi semacam bom waktu yang kapan saja bisa meledak dan memberikan dampak buruk. Baiknya memang kualitas, keamanan, dan perihal masalah data ditempatkan sejajar satu sama lain.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.