Twitter List dengan Listorious

Setelah artikel tentang Twitter List oleh @yonan32 :), kini waktunya melihat apa yang dilakukan oleh beberapa pihak ketiga dan aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan Twitter, selain terus berlomba dan dan berlomba saling terdepan. Seesmic adalah salah satu desktop bagi pengguna Twitter yang paling pertama mengadopsi aplikasi Twitter List, seperti yang diberitakan Mashable.

Sebagai pengguna Tweetdeck, tentu saya menunggu aplikasi Twiiter List bisa terintegrasi dengan Tweetdeck, meskipun pada aplikasi desktop Tweetdeck bisa dibuat group yang sebenarnya mirip dengan Twitter List.

Lalu, Listorious itu makhluk macam apa lagi nih?

Continue reading Twitter List dengan Listorious

Baru: Firefox 3.6 Beta 1

Persaingan dalam the web world, bukan hanya dijalur search engine, tapi di jalur browser pun semakin panas, Google Chrome muncul setelah sebelumnya Flock, membuat Internet Explorer rasanya jadi semakin tenggelam.

Dalam film terbarunya, Michael Jackson, bilang “This is It!”, bisa jadi itu juga yang menginspirasikan Firefox untuk mengeluarkan rilis browser terbaru mereka Firefox 3.6 beta 1 :). Browser ini telah diluncurkan dan siap untuk di download, meski masih dalam versi beta, tapi mencoba produk pada tahap awal pengembangan,  bisa jadi keasyikan tersendiri.

Continue reading Baru: Firefox 3.6 Beta 1

Raindrop, Inbox Yang Cerdas

Mozilla Labs telah sukses mengembangkan sebuah platform email dan komunikasi open source yang dinamakan Raindrop. Konsep yang masih experimental ini dikembangkan dengan fokus ke pembicaraan personal dimana semua pembicaraan akan dihost di satu klien.

Menurut keterangan di situsnya, Raindrop adalah sebuah usaha untuk mengerti percakapan yang terjadi di web belakangan ini dan merancang sebuah interface yang membantu pengguna mengelola kehidupan digital mereka. Sekarang Raindrop masih dalam fase prototype dengan fungsi-fungsi awal yang sudah berjalan dengan cukup baik. Fungsi pengkategorian pesan untuk memisahkan pesan personal dengan pesan lain, memisahkan email pribadi dengan email dari mailing list tentu menjadi fitur yang memang dibutuhkan pengguna. Jadi Raindrop akan mengimport semua email anda lalu memilah antara pesan pribadi dengan pesan dari mailing list dan juga memisahkan antara Direct Messages dan Replies Twitter anda bahkan anda juga dapat mengirimkan update ke Twitter langsung dari inbox Raindrop.

Continue reading Raindrop, Inbox Yang Cerdas

iGoogle Jadi Jejaring Sosial

Semalam, Google mengumumkan update untuk salah satu produknya iGoogle. iGoogle adalah halaman milik pengguna yang dapat dicustomize sesuai keinginannya, bisa diisi dengan widget-widget seperti gmail, rss feed, games, notes, calendar, dan lain-lain. Hampir mirip dengan Netvibes, namun lebih sederhana.

Google mengumumkan bahwa mereka telah menambahkan fitur-fitur sharing konten di iGoogle, jadi anda dapat berbagi informasi seperti News Widget, bermain games online bersama rekan anda, dan menulis note secara kolaboratif. Fitur – fitur ini membawa iGoogle menjadi seperti Social Network, seperti yang coba dilakukan Google dengan Google Reader dengan fitur sharing, fitur “like”, dan sebagainya.

Beberapa produk Google seperti Google Maps juga telah mengadopsi fitur social networking yang di-bundle menjadi Google Latitude. Saya pikir Google sedang mencoba-coba merilis produk baru dan melihat apa respon pasar, kalau responnya bagus akan dikembang kalau tidak ya dimatikan. Beberapa pengembangan dari produk-produk tersebut salah satunya adalah dengan menambahkan fitur sosial, menjadikannya lebih mudah untuk berbagi kepada pengguna lain.

Marissa Meyer, VP Product Google Inc, berkata bahwa sekarang ini fitur sosial adalah hal yang wajib dimiliki oleh situs-situs yang consumer-oriented. Pertanyaannya adalah, masih kita perlu jejaring sosial? Begitu banyak situs jejaring sosial yang kita gunakan, masihkah ada ruang untuk Google? Dari pertanyaan ini, muncul pertanyaan satu lagi (halah). Apa sih yang produk Google yang tidak kita gunakan? Hampir semua produk Google digunakan dan memang diciptakan berdasarkan kebutuhan (demand). Variannya pun sangat luas, mulai dari alat produktivitas, kolaboratif, pengelola, alat bantu, banyak sekali.

Langkah Google untuk mengintegrasikan beragam produk ini menjadi sebuah jejaring sosial yang amat besar tentu terlintas di pikiran saya. Dan pastinya jika memang benar, ada kemungkinan Facebook langsung dibalap. Atau justru kebalikannya? Bagaimana pendapat dan analisa anda?

Facebook Akuisisi Friendfeed

Hari ini berita yang cukup menghebohkan adalah proses akuisisi yang dilakukan Facebook terhadap Friendfeed. Friendfeed yang merupakan layanan life-streaming real-time yang cukup populer disebut-sebut menjadi kiblat baik untuk Facebook maupun Twitter. Friendfeed merupakan layanan yang sangat inovatif, dan salah satu layanan kesukaan saya. Banyak pihak yang setuju dengan anggapan bahwa Friendfeed adalah web service yang sangat keren, saking kerennya tidak akan dipakai banyak orang.

Kesepakatan antara Facebook dan Friendfeed-pun terbilang cukup mencengangkan, 50 juta dollar. 15 Juta dollar dalam bentuk cash, sisanya dalam bentuk saham kepemilikan di Facebook. Pemberian saham kepada Friendfeed ini meletakkan valuasi Facebook sekitar 6.5 milyar dollar secara keseluruhan, valuasi yang sama yang diberikan Facebook kepada setiap karyawannya.

Kenapa mengakuisisi Friendfeed? Ada beberapa hipotesis yang ada di kepala saya, yang pertama tentu saja untuk meningkatkan persaingan dengan Twitter. Facebook yang selama ini mencoba membuat para pengguna memberikan data real-time yang relevan, masih saja kalah jauh jika dibandingkan dengan Twitter yang saat ini menjadi search engine real-time yang paling maju. Facebook mungkin akan mengintegrasikan beberapa fitur real-time milik Friendfeed ke dalam Facebook.

Atau hipotesis lain yang saya pikirkan adalah mengenai keuntungan memiliki para founder dari Friendfeed. Satu hal yang saya salut dari tim pengembang Friendfeed adalah inovasi yang selalu kreatif dan biasanya fitur-fitur mereka sering diadopsi oleh Facebook dan juga Twitter. Seperti fitur “Like” yang diadopsi Facebook, fitur real-time search yang kemudian diadopsi oleh Twitter (dikembangkan lebih lanjut, lebih advance daripada fitur realtime di Friendfeed). Kemungkinan Facebook ingin memiliki staf yang lebih kreatif dan inovatif, dan pastinya tim pengembang Friendfeed ini orang yang tepat untuk Facebook dalam mengembangkan fitur-fiturnya lebih lanjut. Daripada terus mencontek dan mengamati pergeraka Friendfeed, tentu lebih mudah akuisisi sekaligus saja toh? 🙂

Lalu soal angka 50 juta dollar yang diberikan kepada Friendfeed, jujur saya sama sekali tidak terkejut. Zuckerberg, founder dan CEO Facebook yang bernegosiasi dengan pihak Friendfeed memang terkenal dengan sikapnya yang memberikan overvaluation, baik untuk valuasi Facebook sendiri maupun untuk perusahaan yang diakuisisi (Parakey).

Yang pasti, akan sangat menarik melihat fitur-fitur baru yang akan dirilis oleh Facebook setelah fitur real-time search yang juga diluncurkan belum lama ini. Menurut anda mampukah koalisi Facebook dan Friendfeed membunuh Twitter? Sampaikan pendapat anda di kolom komentar.

Kalah Dengan Bit.ly, Tr.im Ditutup

Tr.im sebuah layanan URL-Shortener yang cukup populer hari ini mengumumkan bahwa layanan tersebut akan segera ditutup. Alasannya? Karena Twitter lebih memilih Bit.ly dan biaya operasional yang sangat besar sedangkan ada begitu banyak layanan URL Shortener lainnya.

Nambu Networks, perusahaan yang berada dibelakang tr.im dan pic.im mengumumkan penutupan ini melalui sebuah blog post. Dan Nambu Networks akan memfokuskan diri ke pengembangan Nambu untuk Mac dan iPhone.

Kalau melihat dari link-link yang beredar di Twitter dan jejaring sosial lainnya, sepertinya memang masih banyak sekali yang menggunakan Tr.im. Tentunya akan sangat disayangkan bila situs dengan 1 juta pengunjung per bulan ini harus ditutup. Meskipun masih ada beberapa pihak yang yakin bahwa tr.im masih terlalu berharga untuk ditutup dan akan dibeli sebelum akhir tahun ini.

Yahoo! 360 Hidup Kembali di Vietnam

Yahoo! 360, platform blogging milik Yahoo memang sudah cukup lama ditutup, namun ternyata tidak di Vietnam. Vietnam adalah satu-satunya negara di dunia dimana mereka masih dapat menikmati Yahoo! 360 Plus yang memang dibuat khusus untuk para blogger dari Vietnam.

Meredith, Product Manager Yahoo South East Asia yang Jumat kemarin mampir untuk bertemu dengan beberapa blogger (termasuk saya) untuk berbincang-bincang mengenai scene social media di Indonesia. Meredith juga menjelaskan bahwa Vietnam memiliki blogger yang sangat aktif dan rata-rata masih berusia remaja. Isi blog mereka pun tentu saja kebanyakan berisi mengenai pengalaman sehari-hari kehidupan remaja dan segala pernak-perniknya.

Yahoo! 360 Plus ini cukup populer di kalangan remaja Vietnam, dan mereka sepertinya sangat giat mengisi blog mereka dan juga mengutak-atik tampilan blog mereka sesuai dengan keinginan mereka meskipun mereka harus terlebih dahulu belajar CSS sederhana.

Sebenarnya Meredith juga mengumumkan sebuah produk baru yang khusus dikembang untuk Indonesia, namun sesuai dengan mandatnya maka kami belum diperbolehkan memberitahu rincian mengenai produk ini. Tapi yang pasti tidak terlalu jauh berbeda dengan yang dilakukan di Vietnam kok. Hayo, ada yang berani tebak?

Digg Mulai Ujicoba Unit Iklan Baru

Setelah memutuskan untuk keluar dari kerjasama advertising dengan Microsoft, Digg mulai mengembangkan unit iklannya sendiri. Melalui sebuah pengumuman di blog-nya, Digg menyatakan telah mulai mengujicobakan unit iklan dengan mengundang beberapa sponsor di situsnya.

Menurut perjanjian dengan advertisers, semakin banyak konten dari advertisers tersebut di-digg maka advertiser akan membayar semakin murah karena advertiser juga telah memberikan konten yang relevan bagi digg. Win-win situation.

Tentu masih ada kemungkinan unit iklan seperti ini akan diubah kembali, tergantung dari respon para pengguna digg. Kalau ternyata pengguna digg secara serentak melakukan bury terhadap konten ini ya tentu harus dipikirkan kembali unit iklan yang bisa diterima pengguna digg sebagai konten.