Grup Sinar Mas Pimpin Pendanaan Seri B+ Startup AI Asal Singapura “6Estates”

Startup pengembang teknologi pengolahan dokumen berbasis AI asal Singapura, 6Estates, berhasil meraih pendanaan seri B+ senilai $6,2 juta atau setara 89 miliar Rupiah. Grup Sinar Mas memimpin putaran pendanaan ini, diikuti oleh Enterprise Singapore (SEEDS Capital) dan Farquhar VC.

Pada putaran pendanaan Seri B sebelumnya di awal tahun 2019, perusahaan menerima investasi yang dipimpin oleh GDP Venture dengan partisipasi Central Capital Ventura — corporate venture milik BCA. 6Estates sendiri juga telah berkolaborasi dengan grup-grup besar di Asia Tenggara untuk menerapkan solusi terintegrasi termasuk penilaian risiko, deteksi penipuan, analisis pelanggan, serta kemampuan cross-selling.

Didirikan pada tahun 2014, 6Estates berfokus pada pengembangan teknologi Multilingual Natural Language Processing (NLP), Knowledge Graph (KG), dan Machine Reading Comprehension (MRC) untuk memahami dokumen bisnis. Platform ini menawarkan solusi pemrosesan dokumen berbasis AI di sektor fintech, tujuannya untuk mengotomatisasi dan menyederhanakan proses operasional.

Beberapa lembaga keuangan regional terkemuka juga sudah menggunakan solusi ini dalam pembiayaan perdagangan dan penilaian kredit melalui Intelligent Document Processing yang bisa dikustomisasi untuk melakukan analisis korelasi semantik, selangkah lebih maju dari teknologi Optical Character Recognition (OCR) tradisional.

Fokus ke pengembangan produk

Perusahaan disebut akan memfokuskan dana segar dari putaran pendanaan ini untuk pengembangan fungsi Intelligent Document Processing di sektor-sektor seperti perbankan dan keuangan, perdagangan, pengiriman, logistik, serta asuransi di seluruh Asia Tenggara. Doc Automize merupakan salah satu platform SaaS yang dikelola perusahaan untuk membantu pengolahan dokumen yang tidak terstruktur, mengurangi ketergantungan manusia, serta menskalakan bisnis secara eksponensial.

Selain itu, platform ini juga menawarkan beberapa solusi lain, seperti Market Innovation Knowledge Advisor (MIKA), solusi data berbasis kecerdasan buatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi setiap atribut penjualan produk. Lalu, ada Financial Analysis Automation untuk atuomasi proses manual dan analisis dokumen finansial, serta Trade Finance Automation untuk atuomasi  kelengkapan dokumen dalam proses Letter of Credit (LC).

Selama tujuh tahun beroperasi, 6Estates telah memproses lebih dari 1,8 juta dokumen, serta telah mendukung sekitar 23 format dokumen dalam platformnya. Beberapa perusahaan besar yang sudah menggunakan solusi dari 6Estates termasuk BCA, DBS, Unilever, Nestle, Samsung, dan Edelman.

Investasi ini semakin memperkuat keyakinan Grup Sinar Mas untuk terjun ke industri digital. Salah satu representatif grup mengungkapkan, “Kami percaya bahwa kemampuan AI 6Estates dalam sistem penilaian kredit, deteksi penipuan, dan kemampuan cross-selling bisa menjadi tolak ukur lembaga keuangan di Indonesia untuk penerapan kecerdasan artifisial yang optimal.”

Potensi AI di Indonesia

Pemanfaatan teknologi AI atau kecerdasan artifisial kian marak digunakan untuk menggantikan keputusan manusia dengan keputusan otomatis yang mewakili manusia. Teknologi ini kerap dipakai di area yang dapat berdampak signifikan bagi kehidupan banyak orang, misalnya pada perusahaan teknologi besar, lembaga-lembaga multilateral, serta industri perbankan untuk kemajuan ekonomi dan pembangunan nasional.

Berbagai negara, termasuk Indonesia, juga telah membuat strategi nasional kecerdasan artifisial. Tahun 2020 lalu, BRIN (sebelumnya BPPT) bersama quad helix dari berbagai institusi pemerintah, universitas – termasuk USK, komunitas, dan industri, telah berhasil merumuskan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia 2020 – 2045. Rumusan ini menjadi arah kebijakan nasional untuk kesiapsiagaan dan perencanaan nasional agar mampu memanfaatkan secara optimal perkembangan teknologi AI di tanah air.

Hingga saat ini, semakin banyak platform yang menawarkan solusi berbasis AI di Indonesia. Salah satunya Konvergen.ai yang menerapkan teknologi deep-learning Optical Character Recognition (OCR) untuk mengubah dokumen fisik dan dokumen pdf menjadi teks. Selain itu juga ada Datasaur.id dan Prosa.ai yang juga fokus mengembangkan solusi menggunakan teknologi pemrosesan bahasa alami (NLP).

Lembaga riset Fortune Business Insight merilis hasil penelitian terkait valuasi pasar kecerdasan buatan global pada 2021 yang mencapai $47 miliar atau setara Rp673 triliun, sesuai persentase rata-rata pertumbuhan sejak 2017 yang berada di angka 31% per tahunnya. Angka itu diperkirakan terus meningkat menjadi $360 miliar pada 2028 mendatang, seiring meningkat permintaan pasar yang akan terus tumbuh hingga 33% setiap tahunnya.

Startup Kecerdasan Buatan 6Estates Bukukan Pendanaan Seri B dari GDP Venture dan Central Capital Ventura

6Estates, startup pengembang solusi berbasis kecerdasan buatan dan data besar asal Singapura, mengumumkan telah berhasil menyelesaikan putaran pendanaan seri B. Pendanaan ini dipimpin oleh GDP Venture dengan partisipasi Central Capital Venturacorporate venture milik BCA. Penambahan modal ini difokuskan dalam pengembangan solusi cognitive data intelligence miliknya dan ekspansi global.

Pasca pendanaan, perusahaan juga berencana mendirikan kantor di Indonesia untuk memanfaatkan peluang pasar. Termasuk untuk mengakselerasi pengembangan kemampuan Natural Language Processing Bahasa Indonesia dan berkolaborasi lebih dalam dengan BCA guna meningkatkan kompetensi kecerdasan buatan di perbankan.

“6Estates telah mendapatkan traksi pasar yang mengesankan dengan teknologi AI mereka di ruang data besar yang tengah berembang. Dengan DNA inovatif, mereka secara progresif mendorong batas-batas untuk memecahkan tantangan dunia nyata yang disajikan oleh ledakan data pada platform digital yang berbeda. Kami sangat bersemangat untuk berinvestasi di perusahaan dan memimpin putaran seri B-nya,” sambut CEO GDP Venture Martin Hartono.

Salah satu produk 6Estates adalah Market Innovation Knowledge Advisor (MIKA), solusi data berbasis kecerdasan buatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi setiap atribut penjualan produk. MIKA mengidentifikasi tren konsumen mendatang dan atribut pembelian utama yang memungkinkan brand untuk menjalankan desain produk dan kegiatan pemasaran dengan lebih baik.

Solusi yang dikembangkan 6Estates kebanyakan berpusat pada intelijen pasar untuk industri consumer goods dan keuangan. Pendekatan teknologi seperti Natural Language Processing, Explainable Neural Network, dan Knowledge Graph diterapkan pada produk-produk yang dikembangkan.

“Karena kebutuhan konsumen yang terus berubah, klien kami mencari cara untuk tidak hanya memahami tren dengan lebih baik, tetapi mencari solusi yang dapat menjelaskan mengapa fenomena itu terjadi. Di 6Estates, kami menggunakan terobosan penelitian terbaru untuk menciptakan solusi inovatif untuk memberdayakan klien kami,” ujar Co-Founder & CEO 6Estates Luan Huanbo.

Luat turut menerangkan, bahwa di sektor keuangan 6Estates menerapkan teknologi ekstraksi informasi dan mesin pembaca yang komprehensif untuk membantu klien mentransformasikan dokumen tidak terstruktur menjadi pengetahuan yang bermanfaat. Selanjutnya informasi tersebut akan berguna untuk otomasi intelijen. Saat ini 6Estates juga tengah mengeksplorasi pemanfaatan teknologinya untuk industri perdagangan dan pasar modal.

6Estates
Tim 6Estates di Singapura / 6Estates

“Didirikan oleh pemenang ACM Achievements Award, Prof Chua Tat-Seng, CEO Dr Luan Huanbo dan CTO Dr Wang Chao, 6Estates adalah salah satu ahli kecerdasan buatan dunia. Mereka telah membentuk tim kecerdasan buatan kelas dunia. Mereka adalah salah satu perusahaan kecerdasan buatan terbaik di dunia, yang mampu menggabungkan pengalaman industri dan keahlian akademis,” ujar CTO GDP Venture, CEO/CTO GDP Labs On Lee, yang juga akan turut bergabung dalam dewan direksi 6Estates.

Kepercayaan investor juga didorong oleh prestasi bisnis yang mengesankan. Disampaikan pertumbuhan 6Estate mencapai 300% YoY dalam 12 bulan terakhir, didorong permintaan solusi intelijen pasar dari perusahaan Fortune 500 seperti P&G, Nestle, dan Unilever. Untuk solusi finansial yang dikembangkan, saat ini tengah diterapkan di beberapa perusahaan, seperti HengFeng Bank dan South-West Securities.