Perusahaan “Group Retail” D2C Hypefast Berikan Investasi ke Bonnels

Hypefast, sebuah group direct-to-consumer (D2C) retail company, mengumumkan pemberian investasi ke Bonnels, sebuah brand online yang menjual produk natural untuk ibu dan anak-anak, dengan jumlah yang tidak disebutkan.

Bergabungnya Bonnels menambah portofolio yang telah dikumpulkan Hypefast. Kepada DailySocial, Founder dan CEO Hypefast Achmad Alkatiri mengatakan saat ini perusahaan telah memiliki 12 portofolio dan Bonnels adalah portofolio pertama mereka di sektor kesehatan dan kecantikan. Achmad memastikan mereka akan melipatgandakan investasi di sektor ini.

Meskipun belum bisa menjelaskan secara detail, Achmad menyebutkan bisnis Hypefast adalah mengembangkan tim, ekosistem, dan dana untuk membantu brand berkembang dan berekspansi dengan cepat. Brand yang menjadi sasaran Hypefast adalah yang memiliki keuntungan tahunan lebih dari Rp500 juta dan porsi mayoritas bisnisnya di ranah online.

Hypefast didirikan oleh orang-orang yang lama berkecimpung di industri, khususnya alumni Rocket Internet. Selain Achmad yang pernah menjadi CMO Lazada Indonesia, para penasihat perusahaan adalah Florian Holm (mantan CEO Lazada Indonesia), Ioann Fainsilber (Co-Founder Pintek), dan Jakob Rost (Co-Founder dan CEO Ayoconnect).

Dalam rilisnya, Brand Founder Bonnels Denny Santoso mengatakan, “Seiring dengan perjalanan Bonnels, kami membutuhkan partner yang memiliki latar belakang, pengalaman dan sumber daya yang kuat untuk mendukung misi saya yaitu membawa Bonnels menjadi brand retail produk natural bayi, anak-anak dan ibu terbesar di Asia Tenggara. Hypefast dengan seluruh sumber daya dan ekosistem yang dimilikinya merupakan pilihan paling tepat untuk mendorong pertumbuhan Bonnels. Saya senang sekali bisa bergabung ke dalam keluarga besar Hypefast.”

Bonnels, selain berjualan di platform e-commerce-nya sendiri, juga memiliki gerai di sejumlah online marketplace terkemuka.

Denny sendiri tak asing di industri startup dan telah mewarnai ekosistem ini sejak awal. Selain Bonnels, ia juga mengembangkan platform Tribelio untuk memudahkan perusahaan membangun dan memasarkan produk berbasis komunitas.

Achmad menambahkan, “Hypefast dan Bonnels memiliki visi dan misi yang sama, yaitu membangun ekosistem brand lokal Indonesia, hingga dapat bersaing tidak hanya di Indonesia tapi juga di berbagai negara lainnya. Saya
melihat Bonnels memiliki potensi yang cukup besar serta kualitas dari produk yang dimiliki sudah dapat bersaing dengan brand dari luar negeri.”

Pertumbuhan sektor D2C dan new economy mewarnai industri startup Indonesia tahun ini. Dimulai dari brand kopi, investasi di sektor ini juga merambah produk kesehatan, kecantikan, dan F&B.

Festival Online “Hari Belanja Brand Lokal” Diinisiasi untuk Bantu UKM di Tengah Pandemi

Pandemi Covid-19 berdampak pada banyak hal, tak terkecuali bisnis UKM di Indonesia. Mengambil sikap untuk terus bertahan, sejumlah brand lokal menginisiasi festival online “Hari Belanja Brand Lokal Indonesia”. Festival ini rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 25-27 April 2020 mendatang.

Achmad Alkatiri salah satu pencetus inisiatif ini kepada DailySocial bercerita, pada awalnya banyak teman-teman pemilik brand lokal mengeluh akan dampak pandemi Covid-19 ini. Banyak bisnis yang mengalami penurunan sangat signifikan.

Karena kebanyakan UKM cashflow sangat penting, jadi ketika demand tiba-tiba anjlok akhirnya banyak dari mereka mempertimbangkan untuk mengambil opsi pengurangan karyawan. Dari sanalah beberapa orang berdiskusi dan meramu inisiatif festival online Hari Belanja Brand Lokal ini.

“Hari Belanja Brand Lokal yang pertama ini diorganisir oleh dan untuk brand lokal Indonesia. Teman-teman dari beberapa brand bergotong-royong mengorganisir inisiatif ini, setelah melihat dampak krisis Covid-19 yang cukup signifikan terhadap bisnis,” jelas Achmad.

Inisiatif ini ditargetkan akan menjaring 1000 brand lokal di Indonesia dari berbagai macam jenis kategori. Di tiga hari pertama pendaftaran dibuka sudah ada 476 brand yang bergabung, mayoritas merupakan produk fashion seperti tas, sepatu, dan semacamnya.

Festival Online Belanja Brand Lokal ini nantinya akan membebaskan semua brand yang terdaftar untuk berlomba-lomba memberikan penawaran terbaik bagi seluruh pelanggannya. Selain ditawarkan melalui kanal resmi masing-masing, brand promo juga akan ditampilkan di brandlokal.online untuk memudahkan setiap pelanggan untuk memilih penawaran yang mereka minati.

“Setiap brand bebas menentukan sendiri. Setiap brand punya keunikan dan positioning masing-masing dan juga yang paling tau target customers mereka. Jadi kami bebaskan. Ada yang bikin diskon, ada yang buy 1 get 1 free, ada yang promo bundle, ada yang keluarin produk baru juga,” imbuh Achmad.

Membentuk support system

Lebih dari sekedar promosi belanja online, festival ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk membangun sebuah support system yang nantinya bisa mengembangkan brand lokal. Seperti yang kita tahu belakangan ini UKM Indonesia perlahan tapi pasti sudah banyak yang bertransformasi, memanfaatkan teknologi digital untuk kegiatan bisnisnya. Transformasi positif ini diharapkan bisa menjadi salah satu tanda positif industri UKM Indonesia semakin mendapat tempat di masyarakat.

Ada yang memanfaatkan kanal Instagram dan Facebook untuk promosi dagangannya, ada yang memanfaatkan cloud app untuk pengelolaan bisnis yang efisien, dan semacamnya. Potensi UKM Indonesia juga cukup besar, jika bisa dioptimalkan bukan tidak mungkin bisa memberikan sumbangsih yang besar bagi perekonomian negara.

“Hari Belanja Brand Lokal ini akan menjadi permulaan untuk membentuk community support system yang lebih solid kepada teman-teman brand lokal. Ini akan dijadikan sebagai sebuah permulaan untuk ke depannya kita bisa saling mendukung, misalnya brand yang sudah lebih besar membantu brand yang masih baru mulai untuk bisa scale, dan dukungan lainnya. Karena semangat untuk ini ada, kebetulan sekarang ini ada momen untuk local brands unite,” imbuh Achmad.

Selain festival belanja selama tiga hari melalui inisiatif ini juga akan diadakan program sharing, semacam kelas online untuk tips mengelola keuangan, menjalankan bisnis dan lain sebagainya. Dengan pelatihan ini diharapkan pemilik brand lebih siap untuk menghadapi krisis.

“Inisiatif ini akan membantu membentuk support system untuk teman-teman brand lokal di Indonesia ke depannya. Karena kekuatan sesungguhnya dari brand lokal adalah sense of community kita, bersama-sama kita saling membantu untuk tetap tangguh merespons situasi, karena kompetisi kita sebenarnya adalah brand luar. Hanya dengan semangat gotong royonglah ini bisa kita lalui bersama sama,” terang Founder & CEO Brodo Yukka Harlanda.

Aplikasi Pembayaran Tagihan Ayopop Bidik 5 Juta Transaksi Bulanan di Tahun 2019

Aplikasi pembayaran tagihan Ayopop membidik lima juta transaksi bulanan pada tahun depan, seiring bertambahnya produk yang bisa digunakan para pengguna setiap harinya. Teranyar, Ayopop kini memfasilitasi pembayaran untuk tagihan apartemen dan pendidikan dalam aplikasinya.

“Saat ini kami sudah berhasil memproses 1 juta transaksi bulanan, dengan 10 ribu transaksi per harinya. Ayopop juga terus tumbuh konsisten secara bisnis selalu dua digit, menjadikan kami sebagai salah satu startup yang digadang Kominfo sebagai the next unicorn,” terang Direktur Utama Ayopop Chiragh Manuhar Kirpalani, Jumat (12/10).

Di segmen properti, Ayopop telah melakukan pilot project bersama pengelola MT Haryono Residence untuk memfasilitasi pembayaran tagihan IPL, listrik, dan air. Pemilik atau penyewa apartemen di sana dapat membayar seluruh tagihan tersebut lewat aplikasi. Pengelola dapat memantau secara langsung dalam dashboard yang sudah disediakan Ayopop, siapa saja pemilik atau penyewa yang belum membayar tagihan.

Disebutkan sekitar 50% penghuni sudah memanfaatkan fasilitas tersebut selama empat bulan belakangan diperkenalkan. Untuk berikutnya, perusahaan akan menambah kemitraan dengan pengelola properti apartemen di sekitar Jabodetabek. Jumlahnya diperkirakan mencapai 1.500 apartemen dengan total 700 ribu unit.

“Segmen properti ini adalah salah satu produk keunggulan kami. Hasil dari pembelajaran dengan MT Haryono Residence, kami siap me-roll out ke banyak pengelola lagi ke depannya. Dalam beberapa bulan ke depan akan ada tambahan kemitraan baru.”

Disamping itu, pembayaran pendidikan juga produk terbaru yang diandalkan oleh Ayopop. Ada sejumlah institusi pendidikan baik formal maupun non formal yang sudah memanfaatkan layanan tersebut, di antaranya Wall Street English, The British Institute, Algoritma, Unika Atma Jaya, LP3i, dan masih banyak lagi.

Secara total Ayopop memiliki 19 kategori pembayaran yang terdiri atas 478 produk, termasuk diantaranya pembelian pulsa, token listrik, BPJS, voucher games, asuransi, tagihan listrik, dan lainnya.

Aplikasi Ayopop baru tersedia untuk versi Android saja, sudah diunduh lebih dari 1 juta kali sejak pertama kali dirilis pada Maret 2016. Dari situ telah menjaring ratusan ribu pengguna aktif. Menurut Chiragh, versi iOS akan segera hadir dalam waktu dekat.

Ajukan lisensi uang elektronik

Chiragh menuturkan perusahaan tengah memproses pengajuan lisensi uang elektronik ke Bank Indonesia, mengingat dalam layanannya perusahaan juga memberikan layanan dompet elektronik. Sembari menunggu izin keluar, untuk sementara perusahaan memberikan opsi pembayaran dari convenience store, bank, termasuk issuer seperti Visa dan Mastercard.

“Ayopop ini di bawah pengawasan Bank Indonesia. Untuk itu kami juga sedang memproses lisensi e-money. Ayopop juga tergabung sebagai anggota di BI Fintech Office.”

Apabila sudah mengantongi lisensi, pihaknya akan kebut mengeluarkan berbagai fitur agar penggunanya semakin dimudahkan.

Di kesempatan yang sama, Ayopop memperkenalkan Achmad Alkatiri sebagai Chief Growth Officer Ayopop. Achmad resmi bergabung sejak awal Oktober 2018. Sebelumnya dia pernah bergabung di Shopee dan Lazada Indonesia.

“Saya ingin punya ambisi pribadi, sudah waktunya untuk berkontribusi yang lebih buat startup lokal. Akhirnya saya memutuskan untuk memilih Ayopop karena perusahaan ini sudah cetak transaksi 1 juta per bulan. Ini angka yang besar dan bisa lebih besar lagi,” kata Achmad.

Application Information Will Show Up Here

Lazada Announces New Office and Additional Feature for Seller and Consumer

In providing more benefits for sellers and consumers, Lazada e-commerce comes with a new feature. With the hashtag #LazNgobrolYuk, Lazada Indonesia has launched a ChatNow feature to facilitate sellers and consumers.

This feature bound to convince potential customers by live communication through the app. It can also be used to build positive relationships. By that means, sales can be easier and more transparent by appreciating customer service.

“Lazada wants the sellers to provide better customer service not only offline but also offline. Therefore, we launch the chat feature,” Haikal Bekti Anggoro, Head of Digital Marketing of Lazada Indonesia, claimed.

Moreover, Lazada Indonesia also provide select new features for sellers. Among those are, store builder, business analysis involving data analytics for potential clients wishlist and sales performance in desktop and application.

“In the business analysis, sellers can view the consumer’s behavior and how a store can give bonuses, discounts, and vouchers to users based on data analytics prepared by Lazada Indonesia,” Felicia Natalie Wijaya, Head Seller Service & Training of Lazada Indonesia, said.

New office

Lazada Indonesia has moved to a new office in Capital Place Building, South Jakarta. The two-floored office comes with auditorium, lounge, dining room, and working space with open space concept.

Filled with blue and natural colors, Lazada’s signature, the new office has a wide space and designed to comfort and accommodate the increasing number of employees.

Flash Sale

Achmad Alkatiri – CMO Lazada Indonesia
Achmad Alkatiri – CMO Lazada Indonesia

One of the regular activities held by Lazada Indonesia is Flash Sale. It is to sell products from selected brands in short period. Despite the benefits for sellers to increasing sales, there are many who took advantage of this event by purchasing loads of goods, but most of them are not the end consumers.

“We’ve heard of the middlemen existence who perform such activities. However, it can be assured with our tight filtering process, we’ve anticipated such consumers,” Achmad Alkatiri, CMO of Lazada Indonesia, said.

In this case, Lazada Indonesia will cancel the order of more than one items and set a limit for purchase. They also denied any allegation regarding Flash Sale that only provides limited items.

“We can assure by the time the Flash Sale start, thousands of products are available. If it sells fast, we ensure the reason was not a lack of stock,” Alkatiri said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Resmikan Kantor Baru, Lazada Indonesia Tambah Fitur Baru untuk Penjual dan Pembeli

Bertujuan untuk memberikan keuntungan lebih kepada penjual dan pembeli, layanan e-commerce Lazada Indonesia kembali meluncurkan fitur baru yang bisa dimanfaatkan penjual dan pembeli. Mengusung tagar #LazNgobrolYuk, Lazada Indonesia menghadirkan fitur Chat Now yang diklaim akan memberikan kemudahan untuk pengguna dan juga penjual.

Fitur Chat Now ini diharapkan bisa membantu meyakinkan calon pembeli, karena komunikasi langsung melalui aplikasi. Fitur Chat Now juga bisa dimanfaatkan penjual untuk membina relasi yang positif. Dengan demikian proses penjualan bisa lebih mudah, transparan dengan mengedepankan layanan pelanggan.

“Lazada inginnya para penjual juga bisa memberikan layanan pelanggan yang baik secara online, bukan secara offline saja. Dengan alasan itu fitur Chat kami luncurkan,” kata Head of Digital Marketing, Lazada Indonesia Haikal Bekti Anggoro.

Selain fitur Chat Now, Lazada Indonesia juga memberikan fitur pilihan untuk penjual. Di antaranya adalah, pembuatan toko (store builder), fitur analisis bisnis yang mencakup data analytics untuk wishlist calon pembeli dan performa penjualan di desktop dan aplikasi.

“Di analisis bisnis nantinya penjual bisa melihat consumer behavior dari pembeli dan bagaimana toko bisa memberikan bonus, diskon, dan voucher kepada pembeli berdasarkan data analytic yang disediakan oleh Lazada Indonesia,” kata Head Seller Service & Training Lazada Indonesia Felicia Natalie Wijaya.

Kantor baru

Kini Lazada Indonesia memiliki kantor baru yang bertempat di Gedung Capital Place, Jakarta Selatan. Kantor yang menempati dua lantai ini dilengkapi dengan auditorium, lounge, dining room, dan ruangan kerja dengan konsep open space.

Sarat dengan warna natural dan biru, yang merupakan signature color dari Lazada, kantor baru Lazada Indonesia memiliki ruangan yang luas dan didesain untuk memberi kenyamanan dan menampung jumlah pegawai yang makin bertambah.

Flash Sale

Achmad Alkatiri - CMO Lazada Indonesia
Achmad Alkatiri – CMO Lazada Indonesia

Salah satu kegiatan yang rutin digelar oleh Lazada Indonesia adalah Flash Sale. Yaitu kegiatan menjual produk dari brand terpilih untuk jangka waktu yang cepat. Meskipun mengklaim kegiatan ini memberikan keuntungan kepada penjual menambah volume penjualan,  tidak dapat dipungkiri masih banyak oknum yang menyalahgunakan kegiatan ini dengan sengaja membeli barang dalam jumlah banyak dan kebanyakan bukan end consumer.

“Kami memang sudah mendengar adanya oknum (tengkulak) yang melakukan kegiatan tersebut. Namun bisa dipastikan dengan proses filtering ketat dari kami, sudah kami antisipasi jika adanya kategori pembeli tersebut,” kata CMO Lazada Indonesia Achmad Alkatiri.

Dalam hal ini, Lazada Indonesia akan membatalkan pesanan barang yang lebih dari satu dan memberikan batasan jumlah barang yang bisa dibeli. Lazada Indonesia juga membantah adanya dugaan bahwa dalam kegiatan Flash Sale, hanya menyediakan barang dalam jumlah yang sedikit.

“Bisa kami pastikan bahwa saat Flash Sale digelar, ribuan produk sudah kami siapkan. Jika penjualan laku cepat dalam waktu yang singkat, kami jamin bukan karena barang tersebut sedikit jumlahnya,” kata Achmad.

Application Information Will Show Up Here

Lazada Boyong UKM Lokal Berjualan di Malaysia dan Singapura

Lazada Indonesia segera memboyong sekitar 150 UKM lokal untuk go global dengan memanfaatkan platform Lazada di luar negeri. Rencana ini akan direalisasikan pada Mei 2018, dimulai dengan Malaysia dan Singapura melalui platform Lazada yang tersedia di negara tersebut.

Go global adalah pilar ketiga kami dalam program Upgrade UKM. Yang pertama ada dorong UKM dari offline ke online, berikutnya dari UKM kecil ke skala besar. Terakhir dorong UKM lokal ke global,” terang CMO Lazada Indonesia Achmad Alkatiri, Rabu (11/4).

Pihaknya menginginkan program ini berlanjut untuk jangka waktu panjang. Perusahaan akan mengkurasi UKM mana saja yang bisa diikutkan dalam program tersebut. Salah satunya adalah dilihat dari kapasitas produksi yang besar dan mampu menjaga kontinuitasnya. Kemudian, kurasi juga dilakukan di negara tujuan, barang-barang apa saja yang laku di sana, bagaimana demand-nya, dan sebagainya.

“Intinya kami pilah pilih seller-nya karena ini proses yang paling sulit. Nah, untuk batch pertama ini kami lihat mereka sudah punya kapabilitas untuk produksi dalam jumlah banyak. Secara paralel kami akan bina untuk batch berikutnya. Kami inginnya volumenya bisa terus bertambah.”

Untuk batch pertama nantinya akan ada sekitar 150 UKM lokal yang kebanyakan bergerak di bidang fesyen dan kerajinan tangan. Kemudian, Lazada Malaysia dan Singapura akan memajangnya di laman khusus yang dinamai Indonesia Corner.

UKM tersebut bakal memasukkan produknya ke dalam gudang Lazada yang ada di Malaysia dan Singapura. Proses pengiriman ke gudang dari Indonesia akan rutin dilakukan dalam setiap minggunya.

Achmad tidak menutup kemungkinan untuk membawa program ini untuk negara lainnya tempat Lazada beroperasi. Akan tetapi dia enggan membeberkan negara berikutnya yang akan dituju.

Pipeline-nya dalam tahun ini akan ada negara lain yang akan kami tuju [untuk Indonesia Corner]. Kami pilih Malaysia dan Singapura karena itu negara terdekat, ada banyak orang Indonesia di sana, dan [ada] free trade.”

Untuk dukung program Upgrade UKM ini, Lazada juga bakal menghadirkan profesor dari Taobao University untuk memberikan seminar dan workshop seputar tips scale up bisnis.

Perjalanan enam tahun Lazada Indonesia

Perjalanan enam tahun Lazada Indonesia
Perjalanan enam tahun Lazada Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Co-CEO Lazada Indonesia Duri Granziol membeberkan perjalanan enam tahun Lazada di Indonesia. Menurutnya, perusahaan terus menghadirkan beragam terobosan dan inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan situs dan aplikasi belanjanya.

Mulai dari menghadirkan fasilitas FBL (Fullfiment by Lazada), meluncurkan aplikasi Seller Center untuk permudah seller marketplace, memfasilitasi promosi seller melalui kampanye khusus, hingga program pengembangan kapasitas bagi seller dalam program Upgrade UKM.

Aplikasi Lazada untuk konsumen, tuturnya, mengalami banyak perubahan baik dari sisi UI/UX mengedepankan display barang sesuai kebutuhan tiap individu. Untuk dorong interaksi dengan konsumen, Lazada menghadirkan fitur gamification Shake Shake. Dalam fitur ini, konsumen bisa berburu diskon untuk periode tertentu.

Sejauh ini Lazada Indonesia memiliki sekitar 50 ribu seller UKM, enam gudang yang tersebar di lima kota, diantaranya Jakarta, Surabaya, Medan, Balikpapan, dan Makassar. Untuk gudang Lazada di Cimanggis luasnya mencapai 30 ribu meter persegi, dengan kapasitas 400 ribu parcel per hari dan diklaim ramah lingkungan.

Secara global, Lazada telah hadir di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Terdapat lebih dari 135 ribu seller lokal dan internasional yang telah bergabung dengan perusahaan, tiga ribu brand untuk melayani 560 juta konsumen di Asia Tenggara.

Dengan lebih dari 260 juta SKU produk, perusahaan menawarkan variasi produk dalam berbagai kategori mulai dari barang elektronik hingga barang keperluan rumah tangga, fesyen, hingga kebutuhan sehari-hari.

Application Information Will Show Up Here

Harbolnas 2017 Makes Rp4.5 Trillion, Mostly from Consumers Outside Java

Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas / National Online Shopping Day) 2017 makes Rp4.7 trillion transaction, 4.2 times up from last year. The transaction misses the estimated target at Rp5 trillion, 50% up of Rp3,3 trillion last year.

Based on Nielsen’s results, Harbolnas 2017 partner, the transaction is a total amount collected from 11-13 Desember 2017. Biggest contribution comes from outside Java increasing at 82%.

“We are pleased to announce this year’s Harbolnas is attracting more and more Indonesians participating as consumers or sellers. Not to forget the various parties as parts of digital ecosystem to share the euphoria of a biggest national online shopping event,” said Achmad Alkatiri, Harbolnas 2017 Chairman, in official statement to DailySocial.

Claimed to be better

Nielsen explains further, around 68% of Harbolnas 2017 consumers are regular online consumers, most of them said this year’s event is so much better.

There are 27% first consumer in Harbolnas, and this year’s event is said to be successful in attracting first-timer online consumers for about 5%.

Regarding shopping time, Harbolnas 2017 is held on weekdays, slightly shifting the shopping activities at 09:00 to 12:00 AM, 03:00 to 09:00 PM. In addition, about 77% consumers shopping via mobile devices (smartphone and tablets) and no longer using browser.

Although claimed to be better, Harbolnas 2017 had numbers of people spreading inaccurate rumor. However, the committee believes most consumers are quite satisfied with the event.

For Alkatiri, the team expect consumers to understand better and get smarter in shopping online. There are many businessman, including enterprises experiencing the increase of online transaction.

“We are confident of Harbolnas 2017 goal is to give positive influence and contribution for creative industries in Indonesia, especially for local and enterprises to be achieved,” Alkatiri said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Harbolnas 2017 Cetak Transaksi Rp4,7 Triliun, Kontributor Terbesar dari Pembeli Luar Jawa

Pergelaran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2017 mencetak transaksi Rp4,7 triliun atau naik 4,2 kali lipat dari tahun lalu. Perolehan ini tidak mencapai estimasi awal yang ditargetkan panitia Harbolnas sekitar Rp5 triliun atau naik 50% dari tahun sebelumnya sebesar Rp3,3 triliun.

Berdasarkan hasil survei Nielsen, yang merupakan partner Panitia Harbolnas 2017, transaksi ini adalah kompilasi yang dikumpulkan dari tanggal 11-13 Desember 2017. Kontribusi terbesar rupanya berasal dari luar Jawa yang meningkat 82%.

“Dengan senang hati kami sampaikan bahwa Harbolnas tahun ini semakin banyak masyarakat Indonesia yang berpartisipasi baik sebagai konsumen maupun seller. Tidak ketinggalan berbagai pihak yang menjadi bagian dari ekosistem digital juga turut merasakan euphoria ajang belanja online nasional terbesar ini,” papar Ketua Panitia Harbolnas 2017 Achmad Alkatiri dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial.

Diklaim lebih baik

Lebih lanjut Nielsen memaparkan, sekitar 68% konsumen di Harbolnas 2017 adalah orang yang biasa belanja online, dan mayoritas dari mereka menyebut pergelaran tahun ini lebih baik dari sebelumnya.

Ada 27% konsumen yang pertama kali belanja di acara Harbolnas, dan acara Harbolnas ini dikatakan cukup berhasil menarik konsumen yang pertama kali belanja online yakni sekitar 5%.

Dari sisi waktu belanja, mengingat Harbolnas tahun ini jatuh di hari kerja, maka aktivitas belanja juga sedikit bergeser ke jam 09.00-12.00, 15.00-21.00. Selain itu, sekitar 77% pembeli berbelanja menggunakan perangkat mobile (smartphone dan tablet) dan mulai meninggalkan browser dalam berbelanja.

Meski diklaim membaik, Harbolnas tahun ini sempat diwarnai sejumlah oknum yang menyebarkan informasi yang tidak akurat. Namun panitia yakin sebagian besar konsumen cukup puas dengan pelaksanaan tahun ini.

Menurut Achmad, pihaknya berharap konsumen dapat semakin paham dan lebih cermat dalam berbelanja online. Banyak pelaku usaha, termasuk UKM yang ikut merasakan peningkatan transaksi online.

“Kami optimis tujuan Harbolnas 2017 untuk memberikan pengaruh positif dan kontribusi yang baik bagi para pelaku industri ekonomi kreatif Indonesia, khususnya untuk brand lokal dan UKM tercapai,” pungkas Achmad.

Harbolnas 2017 is Coming, Aiming For Rp5 Trillion Transactions

Harbolnas (National Online Shopping Day) that will be held in December 12, 2017 later is attended by 254 e-commerce throughout Indonesia. This year’s transaction is targeted to reach 5 trillions or increasing 50% by last year.

Achmad Alkatiri, Harbolnas 2017’s Head Committee said, the number is set due to the weekday, unlike the previous year’s long weekend. Harbolnas 2016 was held on three days, December 12-14, 2016.

“This is a good date, unlike the last year’s long weekend. It is challenging due to public’s tendency in spending money for vacation rather than shopping. Therefore we optimist in targeting 50% increasing transaction,” he added, on Wednesday (12/6)

Last year, according to Nielsen’s survey, Harbolnas transaction surpasses 3,3 trillion Rupiah (GMV), engaged with 221 e-commerce services. During the three day event, the average transaction rose up to 3.9 times higher of usual days.

Alkatiri continued, the difference of this year’s Harbolnas is the theme “Belanja Bersama” that focused on engaging enterprises to participate in developing their online business.

For the first time, Harbolnas team manage a three-city roadshow in Surabaya, Makassar and Medan, meeting 300 enterprises of various industries. The roadshow provides a number of training materials related to benefits and success tips for online marketing also the formula in using Harbolnas to improve their business.

“The previous theme is to increase customer awareness, currently there is a great ambition for small-area enterprises to go online. Of government’s participation in developing infrastructure, we want e-commerce to reach entire community to tighten the gap of necessity goods.”

This year’s Harbolnas participants consist of various business segments such as fashion and accessories, health and beauty, electronic goods, travel, marketplace and so on.

Some major e-commerce participated in this event are Bhinneka, Bukalapak, Jakmall, Zalora, Blanja, Shopee, Blibli, JD.id and Lazada.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Harbolnas 2017 Siap Digelar, Bidik Total Transaksi Hampir Rp5 Triliun

Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) siap kembali digelar pada 12 Desember 2017 mendatang, diikuti oleh 254 layanan e-commerce dari seluruh Indonesia. Ditargetkan pada tahun ini transaksi dapat tembus hampir Rp5 triliun atau naik 50% dibandingkan tahun sebelumnya.

Ketua Panitia Harbolnas 2017 Achmad Alkatiri menuturkan, angka target ini ditetapkan karena pada tanggal tersebut adalah hari biasa, bukan hari libur panjang seperti tahun sebelumnya. Harbolnas 2016 digelar selama tiga hari tanggal 12 hingga 14 Desember 2016.

“Kalau sekarang harinya bagus, bukan long weekend seperti tahun lalu tapi hari biasa. Kalau long weekend agak tertantang karena masyarakat bisa jadi spend uangnya untuk rekreasi. Jadi kami optimis bisa targetkan transaksi naik hingga 50%,” terangnya, Rabu (6/12).

Pada tahun lalu, berdasarkan survey Nielsen, total transaksi selama Harbolnas mencapai Rp3,3 triliun (GMV) diikuti oleh 211 peserta e-commerce. Selama tiga hari tersebut rata-rata transaksi naik hingga 3,9 kali dibandingkan hari biasa.

Achmad melanjutkan, yang berbeda dengan tahun sebelumnya tema yang diangkat Harbolnas tahun ini adalah “Belanja Bersama” dengan fokus mengajak pelaku UKM untuk ikut terjun dan berpartisipasi dalam mengembangkan bisnisnya secara online.

Untuk pertama kalinya tim Harbolnas melakukan roadshow ke tiga kota, Surabaya, Makassar, dan Medan, bertemu 300 UKM dari berbagai industri. Dalam roadshow tersebut, diberikan sejumlah materi pelatihan mengenai manfaat dan kiat-kiat sukses untuk berjualan online dan bagaimana memanfaatkan momen Harbolnas untuk meningkatkan bisnis mereka.

“Tema sebelumnya adalah meningkatkan awareness konsumen, kalau sekarang ada ambisi besar untuk buat pelaku UKM yang ada di daerah untuk bisa go online. Dari partisipasi yang dilakukan pemerintah dari pembangunan infrastruktur, kami ingin buat e-commerce dapat menjangkau seluruh masyarakat sehingga memperkecil gap terhadap kebutuhan barang.”

Kali ini peserta Harbolnas 2017 terdiri dari beragam segmen usaha, mulai dari fesyen dan aksesoris, health and beauty, barang elektronik, travel, marketplace, dan lainnya.

Beberapa layanan e-commerce besar yang ikut berpartisipasi dalam program kali ini adalah Bhinneka, Bukalapak, Jakmall, Zalora, Blanja, Shopee, Blibli, JD.id, dan Lazada.