CD Projekt Red Sedang Bersiap-Siap Mengembangkan Game Baru

Ekspektasi gamer kian meningkat mendekati peluncuran Cyberpunk 2077.  Sebagai salah satu judul terbesar di 2020, Cyberpunk 2077 ialah game pertama CD Projekt Red yang tak mengusung latar belakang dunia Witcher, merupakan adaptasi dari permainan tabletop ciptaan Mike Pondsmith yang menawarkan kebebasan dan keleluasaan kustomisasi jauh melampaaui karya-karya mereka sebelumnya.

Tampak kontras dari The Witcher, Cyberpunk 2077 akan membawa pemain ke sebuah dunia distopia di masa depan saat perusahaan-perusahaan raksasa berebut kekuasaan dan praktek modifikasi organ tubuh melampaui batas kewajaran. Meski begitu, CD Projekt Red tak mau buru-buru meninggalkan jagat fantasi medieval tempat Geralt dan Ciri bertualang. Kabarnya, game mereka selanjutnya mungkin akan kembali di-setting di sana.

Kepada situs bisnis berbahasa Polandia Stooq, CEO CD Projekt Adam Kiciński mengabarkan bahwa mendekati rampungnya proyek Cyberpunk 2077, timnya sudah mulai menggodok permainan baru. Game difokuskan pada pengalaman single-player, konsepnya sudah mantap dan tinggal menunggu langkah pengembangan selanjutnya. Begitu Cyberpunk 2077 dirilis, developer berencana untuk segera mencurahkan perhatian dan sumber daya mereka.

Namun Kiciński juga kembali menegaskan bahwa developer tidak berniat untuk menciptakan ‘The Witcher 4’. Tiga permainan sebelumnya dirancang sebagai trilogi, dan kisah Geralt of Rivia telah berakhir di Wild Hunt. Namun di bulan Desember lalu, pihak CD Projekt telah mencapai kesepakatan baru dengan penulis Andrzej Sapkowski, dan developer masih sangat bersemangat buat mengembangkan game di jagat The Witcher.

CD Projekt Red saat ini telah membangun dua semesta berbeda: Witcher dan Cyberpunk. Kiciński menjelaskan, dua franchise tersebut merupakan modal mereka meramu kreasi-kreasi digital berikutnya.

Tentu saja kini pertanyaan terbesarnya adalah, akan seperti apa game ‘Witcher’ selanjutnya? Jika perjalanan Geralt memang sudah selesai, maka ada kemungkinan CD Projekt Red akan memperkenalkan tokoh-tokoh baru, atau membangun permainan di rentang waktu berbeda. Saya pribadi berharap agar game memperkenankan pemain menciptakan dan mengustomisasi karakter sesuai keinginan – seperti Cyberpunk 2077.

Berbicara soal Cyberpunk 2077, developer telah mengirimkan game open world role-playing itu ke sejumlah agensi rating beberapa hari lalu. Permainan memang masih belum rampung – saat ini CD Projekt Red masih terus mengerjakannya – namun sudah dapat dimainkan dan diuji oleh pihak di luar perusahaan. Kiciński menilai, prosesnya berjalan sesuai jadwal dan developer merasa ‘nyaman’ dengan agenda yang telah dibuat.

Tentu saja sebelum beralih ke permainan anyar, sebagian besar staf CD Projekt Red masih harus menyelesaikan mode multiplayer Cyberpunk 2077 – secepat-cepatnya akan meluncur di tahun 2022. Kemudian sebuah tim kecil ditugaskan untuk mengerjakan setidaknya dua buah expansion pack.

Via Eurogamer.

 

The Witcher ‘4’ Masih Dalam Radar CD Projekt Red

The Witcher 3, tepatnya melalui expansion pack Blood & Wine menutup perjalanan panjang Geralt of Rivia di platform video game yang dimulai 11 tahun silam. Setelah trilogi The Witcher beserta segala add-on-nya rampung, CD Projekt Red akhirnya bisa mengalihkan fokus ke proyek besar berikutnya: Cyberpunk 2077. Momen ini ditandai dengan dipublikasikannya trailer baru di E3 2018.

Namun meski petualangan Geralt of Rivia sudah berakhir, tim developer asal Polandia itu ternyata tidak mau buru-buru memensiunkan jagat The Witcher yang mereka bangun dengan penuh detail. Dalam wawancara bersama Bankier.pl, CEO CD Projekt Adam Kiciński memberikan petunjuk soal rencana timnya untuk kembali ke benua liar yang dipenuhi monster dan mutan itu.

Sekuel The Witcher yang Kiciński maksudkan bukanlah game tabletop yang sedang dikembangkan oleh desainer Cyberpunk 2020 (yani sumber inspirasi dari Cyberpunk 2077), melainkan permainan video sejati. Saat ini, kabarnya CD Projekt Red tengah menggarap setidaknya dua game baru, yaitu Cyberpunk 2077 dan satu permainan tanpa judul.

“Untuk sekarang, kami ingin mencurahkan perhatian pada Cyberpunk 2077, dengan maksud buat mengoptimalkan sumber daya yang ada serta tidak memecah perhatian gamer,” kata Kiciński. “Akan ada waktunya bagi kami buat menyingkap proyek kedua tersebut.”

Tentu saja pertanyaan terbesar yang diajukan oleh pewawancara (dan para fans jika mereka punya kesempatan) adalah, apakah game baru tersebut adalah The Witcher ‘4’? Penjelasan sang CEO mengindikasikan kabar buruk dan kabar baik.

Kiciński menyampaikan bahwa tiga permainan The Witcher pertama dirancang dari awal sebagai trilogi. Maka dari itu, developer tidak mau menamai sekuelnya ‘The Witcher 4’. Meski demikian, mereka tidak akan buru-buru meninggalkan dunia The Witcher, yang telah CD Projekt Red garap hampir 12 tahun. Dan seperti yang Anda tahu, developer saat ini sedang ‘mengasuh’ dua franchise besar.

Tanpa Geralt, itu berarti CD Projekt Red punya kesempatan buat meramu sekuel The Witcher sebebas apapun. Fans mungkin akan mengharapkan Cirilla (anak angkat Geralt) untuk jadi fokus di game berikutnya, tapi saya tidak keberatan jika CD Projekt Red memperkenalkan karakter yang benar-benar baru sebagai protagonisnya – apalagi jika pemain diberikan keleluasaan buat menciptakan tokoh tersebut sesuai imajinasi mereka.

Saya juga tidak keberatan jika kita tidak lagi bermain sebagai seorang Witcher – pemburu monster yang sudah mengalami mutasi fungsi tubuh. Bayangkan serunya bermain jadi pemberontak Scoia’tael atau mungkin jadi body guard dari Kaisar Emhyr var Emreis…

Via VG247.

Segala Hal yang Sudah Diketahui Mengenai Cyberpunk 2077, Mahakarya Baru dari Pencipta The Witcher

Meskipun terbilang sangat muda jika dibandingkan dengan nama-nama seperti Blizzard dan Bethesda, CD Projekt merupakan salah satu tim developer paling sukses. Komitmen dan kesungguhan mereka dalam mengarap karya membuat CD Projekt begitu disayang para gamer. Dan kini setelah trilogi The Witcher usai, pandangan fans tertuju pada Cyberpunk 2077.

Namun walaupun eksistensi dari Cyberpunk 2077 sudah tersingkap sejak enam tahun silam, informasi terkait permainan role-playing anyar ini masih belum banyak diketahui. Itu sebabnya para gamer begitu gembira saat mendengar bahwa CD Projekt Red akan berpartisipasi di E3 2018, karena kemungkinan developer akan memamerkan aspek gameplay dari Cyberpunk 2077 untuk pertama kalinya.

Dan dalam event streaming laporan finansial perusahaan di tanggal 22 Maret 2018 kemarin, CD Projekt kembali mengungkap sejumlah detail mengenai Cyberpunk 2017. Di sana, joint-CEO Adam Kiciński membahas arahan desain yang mereka ambil serta memberikan respons soal praktek microtransaction negatif yang menjadi sorotan belakangan ini.

Pertama-tama, Kiciński menanggapi keingintahuan khalayak soal eksistensi dari mode multiplayer di Cyberpunk 2077. Di tahun 2013, head of studio Adam Badowski pernah mengatakan bahwa kreasi baru mereka itu didesain sebagai RPG berbasis cerita dengan fokus pada single-player. Namun ia juga mengungkapkan rencana buat membubuhkan fitur-fitur multiplayer di sana. Menariknya, ada kemungkinan keputusan mereka telah berubah.

Kiciński lagi-lagi menegaskan bahwa proyek anyar tersebut dititikberatkan untuk menyuguhkan pengalaman role-playing single-player, tapi kali ini sang CEO turut mengomparasi Cyberpunk 2077 dengan The Witcher 3 yang murni merupakan game single-player. Ia sendiri tak mau mengatakan timnya sudah menghilangkan elemen multiplayer sepenuhnya. Kiciński kembali mengingatkan, CD Projekt Red tetap punya rencana untuk ‘membubuhkan komponen online‘ di permainan.

Dan menjawab pertanyaan soal apa tanggapan developer melihat begitu populernya genre battle royale, Kiciński bilang timnya ‘sudah mempertimbangkan segala hal’, dan tampak tetap berpegang pada konsep yang sejak awal jadi acuan pengembangan game. Ia juga menjamin, seperti The Witcher 3, Cyberpunk 2077 tidak akan mengusung microtransaction serta sistem in-app purchase tersembunyi.

Pertanyaan terbesarnya kini ialah: kapan kira-kira Cyberpunk 2077 akan meluncur? Jika benar permainan tersebut diumumkan di E3 2018, maka perkiraan waktu rilis paling optimisnya adalah di akhir tahun ini. Namun besar probabilitas Cyberpunk baru dilepas di ‘musim semi’ 2019 atau bahkan lebih terlambat lagi. Sebagai perbandingan, The Witcher 3 diluncurkan pada bulan Mei (tahun 2015).

Buat saya, tidak masalah kapan Cyberpunk 2077 akan dirilis, asalkan game tidak dibatalkan dan memiliki standar kualitas The Witcher 3 atau lebih baik lagi.

Via Eurogamer & Gamespot.