Irasshaimase Rakuten!

Rakuten, pemain e-commerce terbesar di Jepang telah tiba di Indonesia. Rakuten melakukan joint venture dengan MNC Group untuk membawa perusahaan dotcom yang mengalahkan Amazon itu ke Indonesia (rakuten.co.id?). Di Jepang sendiri Rakuten merupakan penguasa, mengalahkan pemain global Amazon Japan yang memiliki traction hanya setengah dari Rakuten.

Di Jepang, Rakuten sangat populer dengan penjualan konten digital, satu hal yang tidak dimiliki oleh pesaingnya Amazon Japan. Dengan diferensiasi yang cukup kuat inilah Rakuten dapat terus melenggang hingga sampai ke negeri China. Dengan partnershipnya bersama Baidu, Rakuten makin dekat untuk mengklaim positioning sebagai ecommerce terbesar di dunia.

Continue reading Irasshaimase Rakuten!

Amazon Akuisisi Zappos

Berita yang sangat mengagetkan dunia persilatan, Amazon telah mengakuisisi Zappos dengan jumlah yang fantastis yaitu sebesar 928 juta dollar AS berupa saham, dan juga uang tunai. Zappos sendiri akan tetap beroperasi seperti biasa secara independen di kantornya di Las Vegas dan tidak ada karyawan Zappos yang dipindah ke Amazon.

Kombinasi keduanya sebenarnya sangat cocok karena kedua perusahaan ini memiliki fokus utama pada customer service. Company culture yang sama inilah yang menjadi salah satu faktor pendorong Jeff Bezos untuk berani mengakuisisi Zappos. Zappos adalah sebuah situs ecommerce yang menjual produk berupa sepatu secara online, dan sama seperti Amazon, Zappos juga memiliki keunikan tersendiri dalam hal customer service.

Untuk Zappos sendiri, exit-strategy ini tentu sangat menguntungkan bagi para founder dan juga investornya (Draper Richards, Scott Bannister, Sequoia Capital, Venture Frogs). Namun tetap saja jumlah ini masih dibawah angkat profit tahunan Zappos yang mencapai angka fantastis 1 milyar dollar, dan tahun ini diprediksi akan meningkat 20%. Mengapa Zappos menjual lebih murah? Beberapa kalangan menganggap bahwa para pemegang saham di Zappos lebih suka menjual daripada meneruskannya secara independen karena harganya cenderung lebih besar ketika menjual.

Amazon sendiri memiliki Endless, sebuah toko sepatu online yang juga kalah dari Zappos. Amazon juga menyatakan bahwa mereka tidak akan menutup dan akan terus berinvestasi di Endless yang juga menjual tas. Namun agak membingungkan dengan berjalannya dua bisnis yang paralel seperti itu.

Barnes & Noble Luncurkan eBookstore

Barnes & Noble, penerbit buku terkemuka di dunia hari ini meluncurkan Barner & Noble eBookstore, sebuah situs yang ditujukan untuk jual beli ebook sekaligus tempat mengunduh buku versi digital untuk dibaca di smartphone dan laptop.

Buku-buku digital ini mendukung berbagai macam perangkat, antara lain Windows dan Mac bahkan juga menjangkau para pengguna iPhone dan juga Blackberry. Untuk harga per buku, Barnes & Noble akan terus menempel ketat pesaing utamanya, Amazon. Barnes & Noble mengklaim saat ini sudah ada 700.000 buku yang siap dibeli dan dibandrol dengan harga $9.99, beda tipis dengan Amazon ($10).

Barnes & Noble juga dikabarkan telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan Plastic Logic, sebuah perusahaan pembuat perangkat display tipis untuk membaca teks dalam jumlah besar. Amazon sendiri beberapa waktu lalu telah mengadakan perjanjian kerjasama juga dengan New York Times untuk mengirimkan konten buku diluar Kindle dalam tujuan untuk memperluas bisnis buku digital selain di Kindle.

Yang pasti, persaingan Amazon dengan Barnes & Noble menjadi makin ketat saja. Namun Amazon juga harus tetap mampu membagi-bagi fokusnya dengan persaingannya dengan PayPal dan para kompetitor lainnya. Karena Amazon memiliki banyak sekali bisnis, maka kompetitornya pun makin banyak.

PayPal Saingi Amazon di Sistem Pembayaran Online

Paypal berencana merilis sebuah API dari sistem pembayaran yang diklaim super fleksibel bernama Adaptive Payments. API ini dirancang untuk memberikan akses penuh kepada pengembang untuk menggunakan fitur-fitur milik Paypal, membuat para pengembang lebih bebas menggunakan sistem milik PayPal termasuk menerima dan melakukan pembayaran.

Fitur yang dirilis PayPal ini dalam rangka persaingan keras dengan Amazon yang baru-baru ini merilis Flexible Payment Service (FPS), yang juga merupakan API dari sistem pembayaran yang memberikan akses penuh kepada pengembang. Baik Flexible Payment Service dan Adaptive Payments, keduanya memiliki fungsi sebagai agregator (pengumpul data) pembayaran, meskipun saat ini hal tersebut bertentangan dengan Terms of Service PayPal namun karena belum diluncurkan secara resmi maka hal ini belum menjadi masalah.

Keduanya juga telah mendukung micropayments, dan kalau dilihat lebih dekat kedua sistem ini memang sepertinya akan bertarung dengan keras (head to head). Dan karena keduanya merupakan platform pembayaran yang sangat besar, maka diyakinkan bahwa persaingan dan perebutan pelanggan akan menjadi tontonan tidak lama lagi. Saya membayangkan persaingan yang benar-benar keras, seperti YouTube vs Hulu atau Silverlight vs Flash, atau Google vs Bing. Dan tinggal waktu yang bisa menentukan pemenangnya.

Namun daripada kita pusing memikirkan persaingan Amazon vs PayPal, alangkah lebih baik kalau kita memikirkan sistem pembayaran di negeri kita sendiri. Sampai saat ini belum ada perusahaan yang mampu menawarkan solusi pembayaran lewat internet secara menyeluruh (online payment gateway). Kalau hanya sekedar online banking masih belum bisa dikatakan payment gateway, karena pasti hanya mendukung bank tertentu saja.

Pertanyaan saya, sudahkah kita memerlukan online payment gateway sendiri?

Amazon Siap Membayar Blogger

Kindle memang menjadi sumber inspirasi untuk Amazon, termasuk membuka banyak peluang bisnis baru baik dengan penerbit buku dan juga juga perusahaan koran. Kali ini sebuah business model baru datang dari Amazon yang melibatkan blogger.

Hari rabu kemarin, Amazon mengumumkan sebuah program baru yang masih dalam tahap ujicoba dimana Amazon akan membayar para blogger untuk berlangganan posting-posting blog mereka. Kindle adalah sebuah perangkat mobile yang digunakan untuk membaca e-book dan juga memiliki built-in browser untuk browsing internet via koneksi Wifi. Saat ini Amazon sedang mensortir beberapa blogger yang diajak bekerja sama dengan sedikit memodifikasi situsnya agar kompatibel dengan perangkat Kindle.

Nantinya harga untuk versi berlangganan ini mampu mencapai $2 per subscriber per bulan, namun Amazon mengambil 70% dari pendapatan blogger dan menyisakan blogger yang harus puas dengan 30% saja. Amazon juga lebih ketat dalam hal pricing, bahkan tidak mengijinkan blogger untuk menentukan harga subscribe atau menggratiskannya. Amazon sendiri yang akan menentukan harga subscription dari sebuah blog dinilai dari kelayakan konten dari blog yang dimaksud.

sumber:wsj

Amazon Akuisisi LexCycle

LexCycle, sebuah produsen piranti lunak Stanza di iPhone dan iPod Touch hari ini mengumumkan akuisisi LexCycle oleh Amazon. Stanza, salah satu produk iPhone dan iPod Touch yang populer besutan LexCycle adalah sebuah aplikasi yang mengijinkan penggunannya untuk mengunduh dan membaca buku digital langsung dari iPhone dan iPod Touch, sebuah kompetisi langsung dengan Amazon Kindle. Namun jika Amazon memiliki koleksi 270.000 buku yang siap diunduh, maka Stanza baru memiliki sekitar 100.000 judul saja.

Meskipun bukan merupakan kompetitor berat, namun Stanza tetap-lah sebuah ancaman bagi Amazon. Jika saja Stanza dibeli oleh kompetitor berat Amazon (Barnes & Noble Publishing), maka Amazon bisa kerepotan me-leverage buku-buku yang dikonversi ke versi Kindle. Hal inilah yang sepertinya menjadi latar belakang akuisisi ini.

Hi5 dan MySpace Dapat CEO Baru

MySpace, situs jejaring sosial nomor dua terbesar setelah Facebook akhirnya mengakhiri spekulasi mengenai CEO baru yang ditunjuk untuk memimpin anak perusahaan News Corp tersebut. Dan benar saja, rumor mengenai Owen Van Natta, mantan executive Amazon dan COO Facebook yang dikabarkan akan menjadi pengganti DeWolfe di posisi CEO MySpace ternyata benar adanya. Dalam sebuah pers release di situs NewsCorp, Van Natta akan segera bertugas dan berada di bawah pengawasan Jonathan Miller ( CEO Of Digital Media dan Chief Digital Officer News Corp). Sebelum menjadi COO di Facebook, Van Natta merupakan co-founder dari mesin pencari A9 di Amazon.

Setelah MySpace, kini giliran Hi5 mendapat penyegaran dengan ditunjuknya seorang CEO baru. Bill Gossman ditunjuk sebagai CEO dari situs jejaring sosial yang berbasis di San Fransisco, AS tersebut. Gossman adalah seorang executive di Mohr Davidow Ventures, salah satu investor terbesar di Hi5 dan sebelumnya menjabat sebagai CEO di AudienceScience yang akhirnya digantikan oleh Jeff Hirsch.

Dengan adanya suntikan semangat baru dari pemimpin baru, diharapkan MySpace dan Hi5 bisa ikut bersaing untuk mengejar ketertinggalan (jauh) dari Facebook.

Twitter Downtime : Amazon Tolak Bertanggung Jawab

Sejak hari minggu kemarin, pengguna Twitter nampaknya agak kesal dengan hilangnya tampilan avatar mereka di Twitter dan juga hilangnya beberapa DM yang mereka kirim (tentunya disertai dengan Fail Whale). Pengguna-pun dengan sigap langsung melirik ke Amazon, dimana avatar Twitter di-host di Amazon S3 dan diduga Amazon-lah yang sedang mengalami downtime. Selain avatar, Amazon S3 juga menyimpan background pictures, dan juga backup tambahan.

Namun Amazon melalui perwakilannya Kay Kinton menolak dihubungkan dengan downtime yang terjadi di twitter dengan menyatakan bahwa Amazon Web Services sedang dalam kondisi prima dan sama sekali tidak berhubungan dengan hilangnya beberapa avatar pengguna Twitter. Berbekal bukti report status di dashboard Amazon Web Service, Kay Kinton menunjukkan bahwa tidak terlihat adanya masalah dengan S3 ataupun layanan Amazon lainnya. Dan melalui sebuah blog post, Biz Stone juga tidak menyebutkan adanya keterlibatan Amazon Web Service di downtime Twitter.

Selain itu juga Twitter memiliki hubungan kerjasama dengan CEO Amazon Jeff Bezos, yang merupakan investor pribadi di layanan microblogging Twitter.

Yahoo Pasang ‘Artist Pages’

Yahoo, Senin kemarin mengumumkan kerjasama yang akan memfasilitasi layanan musik dan konten dari rekanan seperti Amazon, Apple, dan YouTube di sebuah section baru di Yahoo Music bernama ‘Artist Pages‘. Selain berisi rincian tour, anda juga bisa mengunduh musik, streaming musik, dan akan mengijinkan pengguna untuk meng-customize halamannya sesuai preferensi pengguna, mirip seperti fitur customize di Vivanews.

Dengan strategi ini Yahoo berharap bisa membuka jalur musik termasuk discovery, experience, dan sales, dan juga merupakan strategi utama untuk membuka sebuah portal web dengan mengundang banyak pihak ketiga untuk mengenerate konten dan juga user generated content demi bersaing dengan MySpace dan Facebook.