Pandemi Mendorong Minat Investasi Emas, Dongkrak Jumlah Pengguna IndoGold

IndoGold selaku penyedia platform investasi emas berbasis aplikasi, menyebutkan saat pandemi telah mengalami pertumbuhan bisnis yang positif. Tercatat perusahaan mengalami peningkatan jumlah pengguna hingga 40%, sehingga awal tahun 2021 jumlah pengguna mencapai lebih dari 800 ribu orang.

Kepada DailySocial, Managing Director IndoGold Amri Ngadiman mengungkapkan, di tengah situasi yang tidak menentu seperti pandemi, banyak orang menjadikan emas sebagai investasi yang aman sebagai alat pelindung nilai. Hal ini berdampak positif bagi kinerja bisnis IndoGold.

Meskipun saat ini sudah banyak platform investasi online yang menawarkan produk dan layanan serupa, namun IndoGold mengklaim memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Di antaranya adalah, IndoGold terintegrasi secara online dan offline, mereka memiliki kantor cabang yang dapat melayani secara langsung dalam berinvestasi emas.

“Kami menyadari bahwa dalam menghadirkan produk keuangan yang inklusif, haruslah menjangkau semua kalangan. Kantor cabang kami tidak hanya melayani jual-beli emas, akan tetapi juga melayani gadai emas. Kantor cabang kami terletak di unit pasar Malabar Tangerang. Rencananya IndoGold akan berekspansi secara offline dengan menambah kantor cabang baru di tahun ini,” kata Amri.

Sebelumnya IndoGold juga telah memperluas kolaborasi dengan layanan dompet digital seperti GoPay dan payment gateway Doku untuk menambah pilihan pembayaran kepada pengguna.

Di Indonesia, emas memang menjadi salah satu katalisator platform investasi, mendorong minat masyarakat untuk berinvestasi secara online. Layanan investasi emas sekarang bisa ditemui di mana-mana, adapun aplikasi yang memberikan layanan serupa juga sudah banyak opsinya, seperti:

Platform Minimal Investasi
e-mas Rp100
Indogold Rp500
Lakuemas Rp50.000
Pegadaian Rp5.000
Pluang Rp10.000
Sehatigold Rp20.000
Tamasia Rp10.000
Tanamduit Rp10.000
Treasury Rp5.000

Luncurkan fitur auto-debet

Hingga saat ini fitur yang menjadi pilihan pengguna adalah fitur beli emas, sebagian besar pengguna menabung emas secara berkala. Harga beli emas yang ditampilkan IndoGold diperbarui secara real time mengikuti harga pasar. Untuk mempermudah pengguna mengelola investasi emas mereka, IndoGold meluncurkan fitur auto-debet. Melalui fitur ini para pengguna dapat menjadwalkan pembelian emas secara otomatis lewat pemotongan saldo KASPRO.

“Investasi emas secara berkala kami permudah dengan adanya fitur auto debet, sehingga memungkinkan para pengguna dapat menjadwalkan pembelian emas secara otomatis lewat pemotongan saldo KASPRO,” kata Amri.

Para pengguna dapat membeli emas secara berkala dengan fitur auto debet mulai dari Rp10 ribu. Hasil investasi emas yang telah dilakukan dapat dicairkan dalam bentuk uang tunai secara langsung ke rekening bank yang telah didaftarkan atau ditukarkan menjadi logam emas bersertifikat ANTAM atau UBS kadar 99,99% yang pengirimannya terasuransi kemana pun di seluruh Indonesia.

“Kami harap dengan fitur baru ini dapat menumbuhkan kebiasaan finansial yang sehat sehingga para pengguna dapat meraih tujuan finansial di masa depan. Dalam menghadirkan solusi investasi emas online yang aman dan terpercaya, IndoGold telah terdaftar dan diawasi oleh OJK serta memperoleh sertifikasi ISO 27001:2013 yang merupakan standar global dalam penerapan manajemen keamanan informasi,” ujar Amri.

Tahun ini IndoGold tengah mempersiapkan rencana penggalangan dana untuk ekspansi bisnis mereka. Harapannya IndoGold bisa menjangkau lebih banyak lagi masyarakat untuk berinvestasi emas.

Gambar Header: Depositphotos.com

Application Information Will Show Up Here

IndoGold is Going Aggressive for Fintech Partnership This Year

A gold trading platform, IndoGold, will tighten its partnership with other fintech this year, payment gateway in particular. Some of which are digital wallet platform Doku and Go-Pay.

On company’s observation, the partnership with other fintech may smoothen the transaction. Moreover, partnerships are getting wide open, given the fintech company are spreading in Indonesia.

“This is an era of partnership. Unlike the old days, we haven’t decided whom to partner. There aren’t any fintech to partners with,” Amri Ngadiman, CEO of IndoGold, said on IndoGold Talkshow in Jakarta Convention Center (JCC), Thu (4/20).

He said that there are ongoing partnerships with some fintech companies. Doku, for example, the partnership with this e-wallet platform has been going for four months, but haven’t realized.

Currently, IndoGold is doing API integration with Doku’s. Later, Doku’s users won’t have to register in IndoGold for a cashless gold transaction in the platform.

“We’re in development to connect Doku’s API with ours, it’ll soon to be launched. There’s also few fintech on progress, not only Doku. Considering this is a digital era, it takes time to integrate two systems,” he explained.

Mobile app re-launch

In addition, IndoGold is developing the new app to be re-launched in late 2018. Currently, in iOS and Android, IndoGold app is still in beta version.

IndoGold’s CEO said on the current development, it’s expected to facilitate users to invest. Given the example that users have to click many buttons to make a transaction.

“Then, in the latest update, we’ll introduce many additional features. It’s still on the list. No need to worry, the current app can be used for transactions.”

PT Sinar Rezeki Handal, IndoGold’s parent company, provides an online platform for gold trading since 2011. The transaction can be done through the website or mobile app. IndoGold also a part of Indonesia’s Fintech Association and Indonesia’s E-Commerce Association.

The mobile app has been downloaded 118,000 times since the first launching in 2013. Meanwhile, the site already has 63,000 members since 2011.

Up until now, Ngadiman considers gold as the best instrument of investment. Mobile platform for gold trading is expected to attract other segments of the market, particularly today’s generation.

“In the old days, we have to buy gold in retail and get the physical form. Nowadays, it’s getting easier and credible. In this way, we expect today’s generation to invest in gold, like the oldies.”


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

IndoGold Agresif Berkolaborasi dengan Layanan Fintech Lain Tahun Ini

Platform jual-beli emas IndoGold akan memperkuat kolaborasinya dengan sejumlah layanan fintech lain, khususnya platform pembayaran, pada tahun ini. Beberapa di antaranya adalah platform dompet digital Go-Pay dan Doku.

Menurut perusahaan, kolaborasi dengan layanan fintech lainnya akan semakin mempermudah transaksi jual-beli emas. Lebih lagi, potensi kolaborasi semakin mudah saat ini mengingat penyedia layanan fintech mulai menjamur di Indonesia.

“Zaman sekarang adalah zaman kolaborasi. Berbeda dengan zaman dulu, kami belum tahu akan kolaborasi dengan siapa. Di 2013 dan 2014 kan belum ada fintech yang bisa kolaborasi dengan kami,” tutur CEO IndoGold Amri Ngadiman yang ditemui saat Talkshow IndoGold di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (20/4).

Amri mengungkapkan saat ini kerja sama dengan sejumlah layanan fintech masih dalam proses. Misalnya saja Doku, kerja sama untuk e-wallet ini sudah diresmikan sejak empat bulan lalu, tetapi belum bisa direalisasikan.

Saat ini, IndoGold masih melakukan integrasi API miliknya dengan API milik Doku. Nantinya, pengguna Doku tak harus menjadi pengguna IndoGold untuk bisa bertransaksi emas secara cashless di platform tersebut.

“Kami sedang develop karena harus menghubungkan API Doku dengan API kami, sebentar lagi jalan. Sebetulnya ada beberapa fintech yang on progress, tidak cuma dengan doku saja. Tapi karena ini dunia online, yang paling memakan waktu adalah mengintegrasikan dua sistem mereka dan kami,” jelasnya.

Peluncuran ulang aplikasi mobile

Selain upaya kolaborasi tadi, IndoGold tengah mengembangkan aplikasi baru yang akan diluncurkan ulang pada akhir tahun ini. Saat ini, aplikasi IndoGold yang berjalan di iOS dan Android masih dalam versi beta.

Menurut Amri, aplikasi yang tengah digarap saat ini diharapkan akan memudahkan penggunanya berinvestasi. Contohnya di aplikasi sekarang pengguna harus mengklik banyak tombol untuk bertransaksi.

“Nah, dengan aplikasi mobile terbaru ini, kami akan menghadirkan banyak fitur-fitur tambahan. [Fitur-fitur] ini masih dalam perencanaan. Tapi jangan khawatir, aplikasi yang sekarang masih bisa digunakan untuk bertransaksi,” tambahnya.

PT Sinar Rezeki Handal, startup yang menaungi IndoGold, menyediakan platform jual-beli emas secara online sejak tahun 2011. Transaksinya dapat dilakukan via desktop maupun aplikasi mobile. IndoGold juga tergabung dalam Asosiasi FinTech Indonesia dan Asosiasi E-Commerce Indonesia.

Aplikasi mobile IndoGold telah diunduh sebanyak 118.000 kali sejak pertama kali diluncurkan pada 2013. Sementara, situs IndoGold sendiri telah memiliki 63.000 anggota sejak dirilis pada 2011.

Amri menilai bahwa hingga saat ini emas masih menjadi instrumen investasi terbaik. Model jual-beli emas secara mobile diharapkan dapat lebih menarik lebih banyak segmen pasar, terutama generasi anak masa kini.

“Kalau dulu membeli emas harus ke toko, belum lagi pegang barangnya [secara fisik]. Sekarang sudah lebih mudah dan trusted. Kami harap dengan cara ini, anak-anak zaman now mau seperti orangtua zaman dulu, yakni mau investasi emas.”

Application Information Will Show Up Here