[Hands-on] Mencicipi Oreo Go pada Smartphone Murah Nokia 1

Nokia baru-baru ini meluncurkan sebuah smartphone dengan nama Nokia 1 di Indonesia. Smartphone yang satu ini memang cukup menarik karena menggunakan sistem operasi yang berbeda dari kebanyakan perangkat Android yang ada, yaitu Oreo Go Edition.

Oreo Go Edition sendiri memiliki perbedaan dengan Oreo. Perbedaan tersebut ditunjukkan pada penggunaan aplikasi buatan Google pada Oreo Go yang diberi nama tambahan “Go”, seperti Gmail Go, Google Go, Files Go, Maps Go, Youtube Go, dan Assistant Go.

Nokia 1 Hands on - The Phone

Semua aplikasi yang berakhiran Go tersebut memang dibuat khusus agar dapat berjalan dengan baik pada perangkat dengan spesifikasi minimal, terutama penggunaan RAM. Google sendiri mengklaim bahwa smartphone dengan RAM 1 GB akan dapat berjalan dengan lancar berkat penggantian aplikasi ini.

Nokia 1 merupakan yang pertama dan (mungkin) satu-satunya di Indonesia yang menggunakan Android Oreo Go Edition. Dengan harga Rp. 999.000, Nokia menyasar pada pasar entry level dan low end di Indonesia. Posisinya sendiri berada di bawah Nokia 2 yang dijual pada harga satu jutaan.

Nokia 1 Hands on - Belakang

Pada saat acara peluncuran Nokia 1 di Ruci’s Joint – Jakarta, Irvan Ridha Hasibuan selaku Trainer Lead HMD Indonesia memberikan contoh perbandingan penggunaan aplikasi Google Maps dengan Maps Go. Google Maps mampu mengambil ruang penyimpanan sebuah perangkat sampai 88,33 MB, sedangkan Maps Go hanya butuh 310 KB saja untuk dioperasikan.

Nokia 1 memiliki spesifikasi sebagai berikut:

SoC Mediatek MT6735
CPU 4 x 1.1 GHz Cortex-A53
GPU Mali-T720 MP1
RAM / Internal Storage 1 GB / 8 GB
Layar 4,5” 854 x 480 IPS
Baterai 2150 mAh
Sistem Operasi Android Oreo 8.1 Go Edition
Kamera Depan: 2 MP, Belakang: 5 MP

Jika hanya melihat dari sisi spesifikasi di atas, memang terbilang sangat minim untuk sebuah perangkat Android masa kini. Yang ditawarkan Nokia 1 ini antara lain ada pada harga yang murah serta fitur Android Go yang akan juga dibahas di bagian bawah artikel. Sebelum itu, mari kita bahas sisi spesifikasi.

Pada sisi CPU, dengan clock 1,1 GHz sepertinya akan membuat sebuah smartphone akan menjadi kurang responsif. Selain itu, penggunaan GPU Mali-T720 MP1 (single core) juga membuat kinerja grafis yang hanya sebagai penggerak antar muka saja.

Layar dengan dimensi 4,5 inci dengan resolusi 854 x 480 juga merupakan teknologi sekitar enam tahun yang lalu. Selain itu, dengan penyimpanan internal 8 GB, pengguna hanya dapat memakai sekitar 4 GB saja. Oleh karena itu, Irvan menyarankan untuk menggunakan kartu microSD dan memilih “Use as internal storage” agar dapat memperluas penyimpanan internal.

CPU-Z sendiri memindai dengan hasil sebagai berikut:

Desain

Nokia 1 masih menggunakan badan belakang dengan bahan plastik polikarbonat. Warna pada bagian depan dari Nokia 1 memiliki garis putih sehingga terlihat bahwa desain warnanya ditujukan untuk anak muda. Bahan seperti itu pun juga tidak membuat perangkat ini menjadi licin.

Pada bagian depannya terdapat layar dengan dimensi 4,5 inci dengan resolusi 854×480. Oleh karena memiliki harga di bawah satu juta rupiah, tentu saja layarnya rentan akan goresan sehingga menggunakan lapisan anti gores merupakan sebuah keharusan.

Pada bagian belakangnya terdapat sebuah kamera lengkap dengan flash-nya. Sayangnya, pada produk demo yang kami uji langsung tersebut sudah terdapat goresan. Lagi-lagi, bagi calon pemilik smartphone ini harus membeli tambahan anti gores untuk kameranya.

Smartphone ini tidak didesain dengan model unibody. Artinya, pengguna dapat membuka bagian belakangnya dan mengganti sendiri baterainya.

Pure Android 8.1: Android Go

Nokia 1 menggunakan sistem operasi Android Oreo Go yang tidak diubah antar mukanya. Pihak Nokia pun mengklaim bahwa pure Android-lah yang digunakan pada smartphone ini. Penggunaan Android Go ini sendiri sudah memakan sekitar setengah dari penyimpanan internal yang dijanjikan. Pengguna pun hanya bisa memakai sekitar 4 GB saja dan harus menggunakan microSD untuk memperlebar peyimpanan.

Penggunaan RAM pada smartphone ini juga ternyata cukup memakan banyak resource. Pada unit yang kami uji, Android Oreo Go sudah memakan sekitar 612 MB dan menyisakan sekitar 362 MB RAM. Apa artinya? Tidak banyak aplikasi yang dapat dijalankan secara bersamaan pada smartphone ini.

Android Go sendiri menggunakan aplikasi edisi Go yang memang lebih irit media penyimpanan dan RAM. Seperti misalnya aplikasi Google untuk pencarian pada sebuah smartphone Android dapat memakan penggunaan penyimpanan internal sampai dengan 300an MB. Google Go sendiri hanya menggunakan 15 MB saja. Untuk menambahkan fungsi Google Assistant, aplikasi Assistant Go hanya menambah pemakaian internal sebesar 17 MB saja. Total keduanya hanya 10% dari aplikasi biasa.

Aplikasi dengan edisi Go memang tidak bakal selengkap yang versi penuh. Misalkan saja Maps Go tidak bisa melakukan semua yang dilakukah Google Maps. Maps Go menggunakan Chrome, sehingga bisa jadi aplikasi ini merupakan shortcut untuk membuka halaman mobile dari versi web Google Maps.

Youtube Go memperbolehkan penggunanya untuk men-download video yang ada di Youtube. Pilihan resolusi yang diberikan akan membuat kuota internet sang pengguna menjadi lebih irit. Yang membuatnya unik, video yang di-download tadi bisa dibagikan ke para pengguna Youtube Go juga melalui Bluetooth dan WiFi Direct.

Nokia 1 - Go Apps

GMail Go yang saat ini paling unik di antara semua aplikasi Go. GMail Go hanya menggunakan 10 MB saja, namun hampir tidak ada bedanya dengan aplikasi GMail biasa yang bisa memakan lebih dari 30 MB. Mungkin perbedaan yang terlihat adalah penggunakan penyimpanan internalnya dan letak setting-nya saja.

Terakhir adalah Files Go yang merupakan sebuah aplikasi file manager. Aplikasi ini juga memiliki fungsi untuk membagikan file antar perangkat Android Go dengan menggunakan WiFi Direct. Files Go juga berfungsi sebagai pengganti Google Drive karena bisa melakukan sinkronisasi ke penyimpan cloud tersebut.

Jaringan 4G LTE

Sayang memang, pengujian tidak sempat mencoba apakah smartphone ini bisa digunakan untuk semua operator atau tidak. Akan tetapi, melihat dari spesifikasi untuk APAC, smartphone ini mendukung band  1(2100), 3(1800), 5(850), 7(2600), 8(900), 20(800), 38(2600), dan 40(2300). Hal ini menunjukkan bahwa Nokia 1 bisa digunakan untuk semua operator di Indonesia.

Kamera: Lumayan namun seadanya

Nokia 1 memang memiliki dua buah kamera, di mana yang satu memiliki resolusi 5 MP diletakkan pada bagian belakang. Pada bagian depannya menggunakan resolusi 2 MP. Lalu bagaimana dengan hasilnya?

Well, hasil kamera yang ada pada bagian belakangnya bisa dibilang lumayan. Hasil gambarnya minim noise, namun tidak dapat menangkap gambar dengan tajam. Kamera yang ada sepertinya tidak bisa menggantikan fungsi sebuah kamera saku, namun gambar yang ada masih cukup bisa digunakan.

Pada kamera depannya, masih dapat digunakan untuk mengambil gambar selfie. Namun, sebaiknya kamera tersebut digunakan sebagai fungsi dasar utamanya, yaitu untuk melakukan video call saja. Hasil fotonya tidak tajam dan terkesan blur.

Pengujian Kinerja

Sintetis

Oleh karena keterbatasan waktu, pengujian hanya bisa dilakukan dengan satu aplikasi saja. Setelah mencoba menguji dengan menggunakan Antutu 7, sepertinya aplikasi ini menolak melakukan pengujian pada Nokia 1. Hal tersebut memang lumrah terjadi pada smartphone dengan spesifikasi rendah.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi benchmark lama, Antutu 6. Smartphone dengan SoC Mediatek 6735 ini ternyata mampu meraih nilai yang lumayan untuk digunakan sebagai smartphone sehari-hari, namun tidak untuk bermain game. Kami juga belum bisa menggunakan PUBG Mobile Lite karena game tersebut belum resmi hadir untuk Indonesia.

Berikut adalah hasil dari Antutu 6:

Antar Muka

Sering orang mengatakan bahwa nilai Antutu tidaklah penting. Walaupun nilainya berbanding lurus dengan kinerja sebuah perangkat, masih banyak yang menilai bahwa saat dioperasikan tidak menemukan lag, maka hal tersebut bukanlah masalah.

Hands On Nokia 1 - UI

Saat mengoperasikan antar mukanya, memang smartphone ini cukup responsif. Hal tersebut tidak masalah? Salah! Kami pun menemukan lag saat menekan tombol back setelah dari setting. Launcher membutuhkan waktu sekitar satu detik untuk melakukan loading.

Verdict

Dengan harga yang murah, Nokia 1 pun bisa dibeli untuk digunakan sebagai perangkat sehari-hari. Smartphone ini cukup baik digunakan untuk bersosial media, mengirim pesan, melakukan komunikasi baik suara maupun video.

Untuk bermain game, kalau melihat spesifikasi di atas kertas, smartphone ini bisa menjalankan game-game ringan seperti  Subway Server dan Temple Run. PUBG Mobile Lite pun juga menjanjikan untuk berjalan pada perangkat 1 GB. Akan tetapi, jangan terlalu berharap bahwa perangkat ini bisa menjalankan semua game yang ada di Play Store.

Dengan harga Rp. 999.000 smartphone ini memang cukup layak dijadikan sebagai perangkat perpindahan dari ponsel ke ponsel pintar. Mereka yang ingin memiliki perangkat komunikasi kedua juga bisa memilih Nokia 1.

Sparks

  • Murah
  • Feature Android lengkap
  • Baterai dapat dilepas
  • Tahan terhadap cipratan air
  • Android Oreo Go Edition
  • Spesifikasi mendukung untuk semua operator 4G

Slacks

  • Hasil kamera seadanya
  • Kinerja kurang kencang karena spesifikasi rendah
  • Kapasitas penyimpanan internal hanya setengahnya saja

HMD Luncurkan Nokia 1 dengan Android Oreo Go di Indonesia

Beberapa bulan yang lalu, Google mengumumkan bahwa mereka mengeluarkan inisiasi baru dengan nama Android Go. Yang pertama dirilis merupakan sistem operasi Oreo Go Edition. Satu hal yang menjadi pembeda dari sistem operasi Oreo adalah pada Go Edition, Google Apps yang terdiri dari Google, Gmail, Maps, dan Files digantikan dengan versi yang lebih ramah penyimpanan.

Nokia 1 - Launch

Untuk menyambut sistem operasi baru tersebut, Nokia juga meluncurkan smartphone terbaru mereka di Indonesia. Dengan nama Nokia 1, perangkat baru ini diluncurkan pada restoran Ruci’s Joint tanggal 15 Agustus 2018. Nokia 1 menggunakan sistem operasi Android Oreo Go Edition.

Nokia 1

Secara sekilas, tidak ada perbedaan yang mencolok pada sisi antar muka. Semua yang ada pada Oreo bisa ditemukan pada Oreo Go di Nokia 1. Dengan menggunakan penyimpanan yang tersisa 4 GB saja, ternyata fungsi utama sebuah perangkat Android bisa digunakan.

“Kami bangga dapat memenuhi keinginan pengguna untuk selalu memberikan pembaruan tepat waktu dengan ketersediaan versi Android Oreo (Go Edition) pada Nokia 1. Kami menawarkan lebih banyak hal baru di di dalam smartphone Android Nokia. Mulai dari fitur baru, kinerja yang lebih hebat hingga daya tahan baterai yang lebih lama. Pembaruan ini kami harap dapat memberikan pengalaman Android terbaik dan yang paling penting, tidak ribet dan bisa digunakan oleh semua orang”, papar Miranda Vania Warokka, Marketing Head Nokia Indonesia

Nokia 1 - Belakang

Nokia juga masih mempertahankan desain dengan layar 16:9. Hal tersebut membuatnya memiliki desain seperti smartphone dua sampai tiga tahun yang lalu. Akan tetapi, tidak hanya desainnya, spesifikasinya pun juga sama.

Nokia 1 - Go Apps

Nokia 1 memiliki spesifikasi sebagai berikut:

SoC Mediatek MT6735
CPU 4 x 1.1 GHz Cortex-A53
GPU Mali-T720 MP1
RAM / Internal Storage 1 GB / 8 GB
Layar 4,5” 854 x 480 IPS
Baterai 2150 mAh
Sistem Operasi Android Oreo 8.1 Go Edition
Kamera Depan: 2 MP, Belakang: 5 MP

Nokia menjual smartphone ini dengan harga di bawah satu juta, yaitu Rp. 999.000. Nokia 1 tersedia dalam dua pilihan warna, warm red dan dark blue.

Alasan merilis Nokia 1 di Indonesia?

Dengan adanya banyak perangkat Android dengan harga murah yang memiliki spesifikasi tinggi, membuat sebuah pertanyaan: Mengapa? Mengapa Nokia mengeluarkan smartphone dengan spesifikasi rendah dan harga yang murah?

Nokia 1 - Miranda

Irvan Ridha Hasibuan selaku Trainer Lead HMD Indonesia menjelaskan bahwa Nokia memang ingin masuk ke semua pasar di Indonesia. Untuk itu, Nokia sudah memiliki seri 1 sampai 8, di mana 8 merupakan flagship yang ada saat ini.

Miranda juga mengatakan bahwa saat ini banyak orang yang masih membutuhkan perangkat dengan harga Rp. 999.000. Google juga mendukung dengan menggunakan sistem operasi Go Edition. Hal tersebut juga yang mendorong Nokia untuk meluncurkan perangkat Nokia 1di sini.

Lalu apakah Nokia 1 masuk ke dalam inisiasi Android One dari Google? Irvan menjawab tidak. Nokia 1 saat ini tidak masuk ke dalam inisiasi Android One. Akan tetapi, Nokia menjamin bahwa saat Android Pie Go sudah resmi, Nokia 1 akan mendapatkan update-nya. Nokia akan melakukan upgrade dua huruf (dua jenis) sistem operasi Android.

Nokia 1 sudah tersedia semenjak dua minggu sebelum peluncurannya. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin membelinya bisa langsung menuju toko ponsel terdekat.

Akan tetapi, sebelum membeli smartphone yang satu ini, kami sudah melakukan pengujian singkat sebagai panduan bagi Anda. So, stay tuned!

Alcatel 1 Resmi Dikenalkan, Smartphone Android Go Edition Berlayar Penuh

Salah satu strategi Alcatel adalah menyuguhkan inovasi desain full-screen pada handset di segmen entry-level, sehingga diharapkan akan ada lebih banyak orang yang bisa menikmati smartphone berlayar penuh.

Nah yang terbaru, mereka baru saja meluncurkan Alcatel 1. Handset ini mengusung layar 5 inci, resolusinya memang sebatas 480×960 piksel tapi sudah beraspek rasio 18:9.

Alcatel-1

Untuk memotret, Alcatel hanya membekali kamera utama 5-megapiksel dan kamera selfie 2-megapiksel. Fitur lainya seperti dukungan konektivitas 4G LTE dan fungsionalitas dual-SIM.

Alcatel 1 sendiri merupakan smartphone berbasis Android Go edition. Versi ringan dari sistem operasi Android 8.0 Oreo ini dirancang menawarkan user experience yang mulus meski pada hardware pas-pasan.

Google sendiri sudah menyiapkan banyak aplikasi populer versi ringan dengan ukuran lebih kecil dan hemat kuota dengan sistem kontrol penggunaan internet lebih baik. Ada Files Go, Google Go, Google Assistant Go, Gmail Go, YouTube Go, dan banyak lagi.

Dapur pacu di dalamnya mengandalkan chipset MediaTek MT6739, CPU quad-core 1,3GHz, disokong RAM 1GB, ruang penyimpanan 8GB yang bisa ditambah melalui slot microSD, dan baterai 2.000 mAh.

Saat ini Alcatel 1 baru akan tersedia di Rusia dengan pilihan warna gold, blue, dan black. Sayangnya, untuk harga dan tanggal penjualannya belum diungkap oleh Alcatel. Pun demikian ketersediaannya di pasar global, tapi yang pasti dijanjikan punya harga murah.

Sumber: PhoneArena

Nokia 5.1, Nokia 3.1 dan Nokia 2.1 Ramaikan Pasar Smartphone Kelas Budget

HMD Global baru saja merilis tiga smartphone anyar untuk segmen menengah ke bawah: Nokia 5.1, Nokia 3.1, dan Nokia 2.1. Dari namanya, kelihatan bahwa ketiganya merupakan model yang membawa penyegaran spesifikasi, menyesuaikan dengan standar 2018, meski ada pula sejumlah perubahan desain yang cukup menarik.

Sebelumnya, HMD sudah lebih dulu merilis versi baru dari Nokia 6. Sama seperti ponsel tersebut, ketiga smartphone baru ini juga menjalankan sistem operasi yang paling gres, yakni Android 8.1 Oreo, dan HMD tetap berkomitmen untuk merilis update sampai setidaknya tiga tahun ke depan.

Nokia 5.1

Nokia 5.1

Secara desain, Nokia 5.1 masih mirip seperti pendahulunya, dengan sasis yang terbuat dari aluminium utuh (unibody). Perbedaannya, wajahnya jadi kelihatan lebih ‘bersih’ berkat sensor sidik jari yang dipindah posisinya ke belakang. Bukan cuma itu, layarnya pun sedikit lebih besar.

Ponsel ini mengemas layar 5,5 inci dengan rasio 18:9, naik 0,3 inci dari Nokia 5, tapi lebar bodinya malah menyusut 2 inci berkat perubahan rasio tersebut. Yang istimewa, layarnya kini full-HD (2160 x 1080), dengan kerapatan pixel 443 ppi, naik drastis dibanding pendahulunya yang cuma berlayar 720p.

Performanya ikut didongkrak. Chipset yang digunakan bukan lagi Snapdragon kelas bawah, melainkan MediaTek Helio P18 berinti delapan dengan GPU Mali T720, yang HMD klaim mampu meningkatkan kinerja secara menyeluruh hingga 40%. Pilihan RAM dan storage internalnya ada dua: 2 GB/16 GB, atau 3 GB/32 GB, plus slot microSD.

Di sektor kamera, Nokia 5.1 mengusung kamera belakang 16 megapixel dengan dukungan phase-detection autofocus (PDAF) dan dual-tone flash. Kamera depannya 8 megapixel, sedangkan baterainya memiliki kapasitas 2.970 mAh.

HMD bakal melepas Nokia 5.1 di Eropa mulai bulan Juli dengan harga €189 untuk varian RAM 2 GB, atau €219 untuk varian RAM 3 GB. Pilihan warnanya ada tiga: hitam, biru, dan warna tembaga.

Nokia 3.1

Nokia 3.1

Nokia 3.1 mengikuti jejak Nokia 5.1 dengan menggunakan layar berasio 18:9, meski resolusinya cuma 1440 x 720 pixel di panel berukuran 5,2 inci. Penampilannya cukup mirip seperti versi 2017, namun sepintas kelihatan sedikit lebih elegan meski material yang digunakan masih sama (bingkai aluminium dipadukan panel polycarbonate di belakang).

Selain layar yang lebih besar, Nokia 3.1 juga menjanjikan peningkatan performa hingga 50% berkat pemakaian chipset MediaTek MT6750. Chipset yang digunakan ini mengemas prosesor octa-core, sedangkan pendahulunya cuma ditenagai prosesor quad-core, sehingga klaim HMD tampaknya cukup bisa dipertanggungjawabkan.

HMD turut menawarkan Nokia 3.1 dalam dua opsi RAM dan storage: 2 GB/16 GB atau 3 GB/32 GB, plus slot microSD. Kamera utamanya 13 megapixel, sedangkan kamera depannya 8 megapixel. Baterai yang diusung memiliki kapasitas 2.990 mAh.

Ponsel ini akan hadir lebih dulu di bulan Juni dengan banderol €139 untuk varian RAM 2 GB, atau €169 untuk varian RAM 3 GB. Kombinasi warnanya juga ada tiga: biru/tembaga, hitam/krom, dan putih/silver.

Nokia 2.1

Nokia 2.1

Meneruskan kiprah pendahulunya yang belum berusia satu tahun, Nokia 2.1 tampil dengan layar yang lebih besar: 5,5 inci, 1280 x 720 pixel. Performanya tentu saja juga meningkat, apalagi berkat penggunaan chipset Snapdragon 425 yang diklaim 50% lebih cepat dibanding Snapdragon 212 milik pendahulunya.

Sayang sekali RAM-nya masih 1 GB, dan storage internalnya pun cuma 8 GB, meski untungnya masih ada slot microSD. Untuk kamera sepertinya juga masih sama: 8 megapixel di belakang, 5 megapixel di depan. Beruntung Nokia 2.1 masih mempertahankan salah satu keunggulan pendahulunya, yakni baterai berkapasitas masif, tepatnya 4.000 mAh, dikemas dalam bodi yang tebalnya belum melewati 1 cm.

Juga menarik untuk disorot adalah software-nya. Sistem operasi Android 8.1 Oreo yang dijalankan bukanlah versi standar, melainkan versi Go seperti yang ada pada Nokia 1, yang telah dioptimalkan untuk hardware kelas bawah, serta datang bersama sejumlah aplikasi bawaan Go Edition macam Gmail, YouTube, Maps, dan lain sebagainya.

HMD berniat menjual Nokia 2.1 mulai bulan Juli mendatang dengan harga $115. Selisihnya tidak jauh dari Nokia 1, padahal spesifikasi Nokia 2.1 bisa dibilang cukup superior.

Sumber: Android Central dan HMD Global.

Samsung Disebut Sedang Menguji Smartphone Android Go, Apa yang Terjadi dengan Tizen OS?

Samsung ada dalam target para rival, salah satu yang paling berambisi menggeser singgasananya adalah Xiaomi. Di India yang notabene merupakan pasar berkembang, Xiaomi terus mencengkeramkan kukunya. Di pasar dengan tingkat serapan smartphone yang masih relati rendah seperti India, harga menjadi komoditas yang paling mudah dijual. Dan sayangya Samsung gagal memahami itu. Sementara brand-brand seperti Huawei, Vivo dan OPPO terus menggempur pasar garapannya dengan iming-iming harga yang menggiurkan.

Sehingga cukup wajar jika kemudian Samsung santer disebut ikut menggandeng program Android Go untuk menyelamatkan pangsa pasarnya di tier entry-level. Diberitakan oleh SamMobile, smartphone Android Go dari Samsung secara alami akan menjadi perangkat berbanderol terjangkau dengan spesifikasi low-end yang dirancang sebagai smartphone untuk pengguna pemula yang baru beralih dari ponsel featured. Dalam listing benchmark diketahui perangkat dengan kode Samsung SM-J260G merupakan cikal bakal smartphone Samsung Galaxy J2 Core, di mana ia menawarkan sistem operasi Android 8.1 Oreo (Go Edition) dan ditenagai RAM hanya sebesar 1GB.

Lebih jauh disebutkan bahwa ponsel pintar ini nantinya akan difokuskan untuk berkiprah di empat negara, antara lain India, Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka. Perangkat masih dalam fase pengujian sebelum diluncurkan ke publik.

Kehilangan Arah

Istilah ini barangkali pas untuk menggambarkan situasi di tubuh Samsung, terutama menyikapi pangsa pasarnya di India yang terus tergerus. Pasalnya, jika ponsel pintar berbasis Android Go ini benar-benar terwujud, di satu sisi menjadi sebuah terobosan menggembirakan bagi para penggemar. Tapi di sisi lain juga menjadi pengakuan akan gagalnya Tizen OS di ranah mobile. Sebab selama beberapa tahun terakhir, Samsung lebih memilih menggunakan Tizen OS untuk smartphone dengan RAM kurang dari 1GB. Ketika Google mengisiasi program Android One, Samsung juga tak ambil bagian karena ditengarai sedang fokus mendorong Tizen OS di platform mobile. Apakah ini pertanda berakhirnya Tizen OS?

Sumber gambar header inquirer.

Huawei Y3 2018 Resmi Dikenalkan, Smartphone Android Go Pertama Mereka

Device Android sangat beragam dan untuk pengalaman pengguna terbaik tentu bisa diperoleh lewat smartphone flagship terbaru. Namun melalui program Android Go, Google ingin memastikan bahwa setiap orang dapat menikmati fitur-fitur Android terbaru, termasuk mereka yang tidak mampu memiliki smartphone high-end.

Huawei – pabrikan ponsel terbesar ketiga di dunia itu juga setuju dengan Google, mereka pun meluncurkan smartphone entry-level berbasis Android Go pertamanya yakni Huawei Y3 2018. Seperti apa spesifikasinya?

Penerus dari Huawei Y3 2017 ini mengusung layar 5 inci dengan resolusi 854×480 piksel. Untuk mengabadikan momen sehari-hari penggunanya, Huawei membekali kamera belakang 8-megapixel dengan bukaan f/2.0, autofocus, dan dibantu LED flash.

Dapur pacu Huawei Y3 2018 sederhana, bertenaga chipset MediaTek MT6737 64 bit, quad-core 1,3 GHz. Kinerjanya didorong RAM 1GB dan memori internal 8GB yang bisa diperluas melalui slot microSD.

Perlu diingat, sistem Android Go berjalan lebih ringan dibandingkan Android biasa. Android Go mengedepankan optimalisasi resource dan penghematan konsumsi data. Serta didukung oleh aplikasi versi Go yang telah dioptimalkan berjalan di hardware rendah.

Smartphone Android Go dari Huawei ini juga mendukung konektivitas 4G LTE dan fungsi dual-SIM, serta dihidupkan oleh baterai berkapasitas 2.280 mAh. Sayangnya, harga Huawei Y3 2018 ini belum diungkap, pun begitu dengan ketersediaannya. Kalau melihat kombinasi spesifikasinya, harusnya di bawah Rp1 juta.

Sumber: PhoneArena

Smartphone Android Go, Nokia 1 Memulai Debut di India

Setelah menjadi salah satu suguhan di ajang MWC 2018 beberapa saat yang lalu, smartphone Android Oreo Go Edition Nokia 1 dari HMD Global akhirnya mendarat mulus di India, sebagai salah satu pasar berkembang sasaran program. Di India sendiri, Nokia 1 menjadi yang kedua setelah sebelumnya Lava Z50 buatan pabrikan lokal lebih dulu diluncurkan. Di India, Nokia 1 dijual seharga $85 dan bisa lebih murah karena sejumlah operator lokal menawarkan potongan harga yang menggiurkan.

Berlabel smartphone Android Go, maka dapat dipastikan perangkat ini keluar kemasan dengan bekal Android 8.1 Oreo dengan sedikit rombakan di sisi piranti lunak dan aplikasi khusus yang ditujukan untuk perangkat dengan spesifikasi minimalis.

Smartphone Android Go Nokia 1

Nokia 1 membawa layar IPS 4,5 inci yang menawarkan kejernihan layar di 640 x 480 piksel. Di balik komponen fisiknya tersemat prosesor quad-core tingkat rendah dari MediaTek MT6737M dengan kecepatan clock 1.1GHz.

Kapasitas RAM sebesar 1GB duduk bersama dengan memori seluas 8GB. Namun, ada slot kartu microSD yang memungkinkan pengguna untuk memperluas kapasitas penyimpanan jika diperlukan. Sementara dari sisi fotografi, smartphone dilengkapi sensor kamera 5 megapiksel di belakang dan 2 megapiksel di bagian depan. Jika tak cukup baik untuk selfie, setidaknya perangkat bisa dipakai untuk panggilan video.

Di India, smartphone dengan dukungan baterai 2.150mAh ini dibalut dua warna warm red and dark blue. Harga jualnya tadi sudah kita singgung, di kisaran $85). Perangkat diharapkan tersedia mulai 28 Maret. Belum ada informasi apakah negara berkembang lain seperti Indonesia juga akan dikunjungi. Tapi mengingat kiprah Nokia sudah sampai ke tanah air, skenario itu bukan sesuatu yang mustahil.

Sumber berita FoneArena dan Nokia.

5 Aplikasi Android Go yang Ringan untuk Smartphone dengan Memori Rendah

OS Android dan teknologi pada smartphone memang terus berkembang, namun masih banyak di luar sana yang terjebak menggunakan smartphone entry-level dengan ruang penyimpanan pas-pasan. Semisal memori internal 4GB atau 8GB dan RAM 512MB atau 1GB.

Seiring makin canggihnya aplikasi-aplikasi di Android, mereka juga terlalu rakus resource. Pengguna smartphone budget pun harus, karena aplikasi tersebut menjadi terlalu berat dijalankan dan membuat memori internal smartphone menjadi penuh.

Kalau sudah begitu, salah satu solusinya ialah kita bisa memanfaatkan aplikasi versi ringan yang ditunjukkan untuk platform Android Go. Aplikasi ini lebih ringan hingga 50 persen dari versi biasa, meski sebagian fiturnya dipangkas.

Buat yang belum tahu, Android Go merupakan Android yang telah dimodifikasi supaya bisa berjalan optimal di perangkat berspesifikasi rendah, khususnya yang memiliki kapasitas RAM kurang dari 1 GB. Berikut beberapa aplikasi versi ringan Android Go yang sudah bisa kita coba, untuk hemat memori internal dan juga hemat kuota internet.

1. Google Maps Go

Aplikasi-Android-Go-1

Google Maps Go adalah versi yang lebih ringan dari aplikasi Google Maps asli. Didesain untuk berjalan lancar pada smartphone dengan memori terbatas dan jaringan yang tidak stabil.

Namun tanpa mengurangi kecepatan untuk memberikan info tentang lokasi Anda, lalu lintas real-time, petunjuk arah, serta jadwal kereta, bus, dan transportasi umum kota. Salah satu kelemahannya ialah tidak disertai mode offline, yang pastinya hal ini sangat berguna.

Application Information Will Show Up Here

2. YouTube Go

YouTube Go merupakan aplikasi versi ringan dari versi asli YouTube. Dirancang untuk negara-negara yang mempunyai akses internet terbatas dan mahal.

Fitur menarik dari YouTube Go ialah memungkinkan pengguna mengunduh video ke memori untuk ditonton lagi nanti. Dengan begitu, Anda tidak harus menghabiskan kuota hanya untuk menonton video yang sama. Video yang disimpan bahkan bisa juga dibagikan ke teman dekat menggunakan koneksi Bluetooth.

Application Information Will Show Up Here

3. Files Go

Aplikasi-Android-Go-2

Files Go adalah pengelola penyimpanan yang smart dari Google yang didesain untuk membantu mengelola berkas dan mengosongkan ruang penyimpanan di smartphone guna mempertahankan performa smartphone agar tetap nyaman digunakan.

Cukup dengan beberapa tap, Anda dapat mengosongkan ruang penyimpanan dengan lebih cepat dan mudah: Menghapus foto lama, meme dari aplikasi chatting, file duplikat, aplikasi yang tidak digunakan, cache, spam, dan lainnya.

Application Information Will Show Up Here

4. Google Go

Aplikasi-Android-Go-3

Google Go adalah aplikasi penelusuran Google yang lebih ringan dan hemat kuota untuk pengguna smartphone entry-level dengan akses internet terbatas.

Aplikasi ini didasarkan riset Google di 170 kota yang tersebar di Indonesia dan India. Google Go dibuat agar bisa bekerja lebih cepat di smartphone dengan RAM rendah dan jaringan 2G.

Application Information Will Show Up Here

5. Datally
Aplikasi-Android-Go-34jpg
Tanpa adanya koneksi internet, smartphone tidak lagi ‘smart’. Lewat Datally, Google ingin membantu Anda bisa mengontrol lebih luas terhadap penggunaan data jaringan seluler di smartphone.

Aplikasi ini bisa digunakan untuk menghemat konsumsi data, jadi tak ada lagi kasus kehabisan kuota di tengah-tengah bulan.

Application Information Will Show Up Here

Selain lima aplikasi Android Go di atas, Google juga sedang mengembangkan Gmail Go, Google Assistant Go, dan Gboard Go. Untuk saat ini ketiga aplikasi tersebut belum tersedia di Google Play Store region Indonesia, tunggu saja.

 

ZTE Ikut Hadirkan Smartphone Berbasis Android Go

Menyusul Nokia yang sudah lebih dulu memperkenalkan smartphone berbasis Android Go, Nokia 1. Di ajang yang sama MWC 2018, ZTE juga meramaikan bursa dengan mengumumkan smartphone serupa bernama ZTE Tempo Go. Smartphone berbasis Android Go Oreo Edition ini menonjolkan sisi minimalis, akses yang ringan, hemat data, aplikasi mini namun dengan interface dan fitur khas OS Android 8.0 Oreo.

Dijual di kisaran $79,99,  ZTE Tempo Go merupakan smartphone entry level yang berada di level baru meskipun dari sisi spesifikasi terbilang super minimalis, sesuai dengan harganya. ZTE Tempo Go membawa prosesor 1.1 GHz, layar 5,0 inci dengan resolusi 480 x 854 piksel, dan kamera belakang 5MP, kamera depan 2MP serta baterai sebesar 2.200mAh. Muncul dengan RAM 1GB dan penyimpanan 8GB, smartphone mendapatkan dukungan MicroSD untuk ruang simpan ekstra.

zte_tempo_go

ZTE mengatakan telah menghentikan produksi perangkat mobile dengan RAM 512MB karena pada dasarnya OS membutuhkan keseluruhan memori perangkat, namun dengan Android Go, pabrikan sekarang merasa lebih nyaman menjaga ponsel tetap menggunakan RAM di 1GB. Sejumlah pabrikan termasuk ZTE bahkan mungkin akan meninjau ulang perangkat dengan RAM yang lebih kecil.

Sebagai pengingat, Google mengumumkan Android Go tahun lalu di Google I / O dengan tujuan memberikan pengalaman Android yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah. Pengembang dan pabrikan kemudian menerima OS pada bulan Desember. Perangkat baru ini menjalankan aplikasi versi “Go” yang telah dioptimalkan, seperti YouTube, Gmail, dan Maps, yang memakan memori lebih sedikit dan dibangun untuk mengonsumsi data lebih rendah dari aplikasi standar.

Selain ZTE dan Nokia, brand-brand lokal India juga antusias menyambut OS baru ini. Dalam waktu dekat akan lebih banyak perangkat berbasis Android Go yang bakal diumumkan ke publik.

Sumber berita Cnet.

Aplikasi Gmail Go Tiba di Play Store

Beberapa waktu yang lalu, Google meluncurkan YouTube Go, aplikasi YouTube versi ringan yang dirancang untuk perangkat berbasis Android Go, atau yang memiliki spesifikasi minimalis. Sejak saat itu, hanya soal waktu sebelum Google merilis aplikasi-aplikasi asli lainnya dengan embel-embel Go. Dan benar adanya, karena baru-baru ini raksasa internet itu menggulirkan Gmail Go yang kini sudah mejeng di Play Store untuk diunduh.

Berdasarkan pantauan Dailysocial, aplikasi Gmail Go memang adanya sudah duduk manis di Play Store. Namun saya kesulitan menemukan aplikasi ketika mencoba mencarinya melalui perangkat mobile. Jadi, tampaknya Google masih dalam tahap persiapan sebelum menggulirkan Gmail Go ke seluruh pengguna. Atau bisa jadi karena perangkat yang saya gunakan tidak memenuhi kriteria. Seperti yang diketahui, aplikasi Google seri Go memang dirancang untuk perangkat dengan RAM kurang dari 1GB dan minimal menjalankan Android 8.1 Oreo.

screenshot-play.google.com-2018-02-14-09-25-11

Karena batasan-batasan itulah, angka unduhan Gmail Go baru di rentang 100-500 unduhan dengan satu rating bintang 5. Statistik ini diambil per 14 Februari 2018 pukul 10 WIB. Tapi diyakini akan terus mendaki seiring jangkauannya yang meluas. Meskipun saat ini, tak banyak perangkat yang sudah menggunakan Android 8.1 Oreo, terutama yang sesuai dengan kriteria, yaitu perangkat kelas entry level dengan RAM 1GB.

unnamed

Kemudian jika diperhatikan dari deretan screenshot dan penjelasan di Play Store, tampak Gmail Go masih menawarkan wajah lama Gmail standar. Kemudian dijelaskan bahwa Gmail Go bakal mendahulukan pesan-pesan dari teman dan kolega. Google juga menjamin keamanan pesan, serta masih memberikan dukungan untuk login ke banyak akun meliputi Gmail, Outlook, Yahoo Mail dan IMA/POP. Pengguna Gmail Go juga bakal mendapatkan ruang simpan seluas 15GB secara cuma-cuma.

Sumber berita Gizmochina.

Application Information Will Show Up Here