Samsung Game Live Dirancang untuk Menyiarkan Aksi Gamer via Ponsel

Dapur kerja tim piranti lunak Samsung sepertinya sedang dalam situasi yang super sibuk. Selain dikabarkan tengah menggodok aplikasi berita baru News Today, Samsung juga dikabarkan sudah membuat aplikasi baru lain yang kali ini ditujukan untuk menyiarkan aksi bermain game.

Dinamai Game Live, aplikasi ini dilaporkan mempunyai sederet fitur yang memanjakan para gamer. Fungsi utamanya adalah untuk menyiarkan secara langsung aksi bermain game ke Facebook, YouTube atau Twitch. Tak terbatas di tiga layanan itu, Game Live juga memungkinkan pengguna berbagi tautan video ke Twitter atau bahkan pesan singkat, SMS.

Samsung_GameLive

Dalam proses penyiaran video, pengguna juga memperoleh beberapa fitur pendukung misalnya fitur untuk menggunakan mikrofon sehingga mereka bisa sambil berbicara, atau menggunakan audio yang berasal dari game bersangkutan, atau keduanya. Sembari bermain, pengguna juga bisa saling memberi peringatan atau sekadar sapa melalui fitur live chat yang disisipkan ke dalam interface aplikasi.

game live

Secara umum fitur-fitur yang disuguhkan di atas sudah sangat lengkap. Tapi, Game Live juga punya keterbatasan di mana daya tampungnya hanya sebesar 4GB atau sekitar 200 menit dengan pengaturan resolusi tinggi. Jadi, jika ingin durasi video yang lebih lama pengguna bisa menyesuaikan kembali resolusi yang ingin disiarkan. Kelemahan kedua, Game Live baru bisa dijalankan di perangkat Samsung Galaxy S8. Jadi, jika Anda gamer yang tidak punya flagship terbaru Samsung ini, harus gigit jari.

Selanjutnya yang perlu diketahui, Game Live belum resmi digulirkan oleh Samsung. Jadi, aplikasi belum bisa dijumpai di toko aplikasi Play Store. Tapi jika Anda sudah tak sabar ingin mencicipinya, silahkan download dari APKMirror atau langsung ke Galaxy Apps. Samsung diyakini akan membuat pengumuman resmi terkait aplikasi barunya ini.

via TheAndroidSoul dan header ilustrasi YouTube.

Berkenalan dengan Aplikasi Diskon Berbasis Lokasi Korting

Sudah bukan rahasia lagi jika dewasa ini teknologi telah berhasil merubah gaya hidup masyarakat urban di berbagai aspek kehidupan, salah satunya dalam perilaku berbelanja. Bila dahulu ingin berbelanja dan mendapatkan potongan harga masih mengandalkan brosur, pamflet, atau informasi mulut ke mulut, kini hal tersebut sudah bisa dilakukan dari aplikasi. Salah satu pemain barunya yang turut meramaikan pasar aplikasi diskon di Indonesia adalah Korting.

Korting adalah aplikasi diskon berbasis lokasi yang bisa terpasang pada perangkat bergerak dengan platform iOS (belum tersedia) atau Android. Layanan ini didirikan oleh Supardi Tan yang kini menjabat sebagai CEO dan Ivan Laksana yang kini menjadi COO pada Desember 2015 silam. Namun, aplikasinya sendiri baru di terbitkan ke toko aplikasi populer pada 1 Mei 2016.

Ivan mengatakan, “Latar belakang kami membangun Korting itu ada dua, dari sisi pengguna dan penjual. Dari sisi pengguna, kami ingin memberikan pengalaman yang berbeda kepada pengguna saat mereka ingin mencari informasi mengenai promo atau diskon. Ini karena layanan yang ada sekarang menurut kami masih kurang informatif. Namun, kami juga masih banyak berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk pengguna.”

“Dari sisi penjual, kami bercita-cita [bisa] memberikan solusi bagi mereka untuk menggerakan trafik online-to-offline dan Korting juga dapat dijadikan sebagai Customer Relationship Management [CRM] database penjual,” lanjutnya.

Ivan juga menegaskan bahwa pihaknya ingin bisa menjadi layanan aplikasi diskon yang berguna dan tepat guna, baik itu bagi penggunanya ataupun merchant rekanan mereka.

Cara kerja Korting

Sebagai sebuah aplikasi diskon berbasis lokasi, Korting dapat menampilkan daftar diskon berdasarkan lokasi pengguna dengan radius tertentu, mulai dari 10 meter hingga 100 meter. Selain informasi diskon berupa listing, pengguna juga bisa melihat peta berdasarkan penjual terdekat dari lokasinya.

“Pengguna cukup lihat lokasi di peta, datang ke penjual, lalu scan QR Code Korting di penjual rekanan kami dan pengguna bisa mendapatkan diskon atau promo. Sedangkan bagi penjual rekanan, aplikasi Korting dapat menjadi database CRM, melakukan push notification, dan menayangkan promo diskon mereka,” jelas Ivan.

Di samping melihat daftar diskon, baik melalui peta ataupun sponsored content di halaman muka aplikasi, pengguna juga diberikan kebebasan untuk mengikuti penjual favoritnya melalui fitur follow yang akan tersimpan di menu MyBrands. Riwayat transaksi juga dapat dilihat pada menu History.

Dalam aplikasi Korting sendiri kini sudah ada 15 kategori yang bisa ditelusuri pengguna untuk mencari potongan harga yang diinginkan. Mulai dari Shopping Center, Credit Card, Automotive, Fashion & Accessories, Beauty & Health, Electronic & Gadget, Food & Beverage, Home Appliance & Decoration, Hospitality, Babies & Kids, Jewelry & Watches,  Toys & Games, Sport, Hobbies & Gifts, dan Other. Pun begitu, tak semua kategori terisi dengan penjual rekanan saat ini.

Sebagai informasi, bila Korting saat ini beroperasi di daerah Jawa, di Makassar ada aplikasi yang hampir serupa bernama Prodeals. Prodeals adalah layanan yang menghadirkan daftar diskon belanja untuk kota Makassar yang didirikan oleh Muhammad Munir Ahmadi Putra pada September 2015 silam.

Rencana ke depan Korting

Operasional Korting saat ini masih berjalan dengan biaya internal (bootstrap) dan Ivan menekankan bahwa pihaknya ingin produk mereka proven terlebih dahulu sebelum mencoba masuk ke putaran pendanaan selanjutnya. Di samping itu ada juga beberapa road map ke depan yang sudah dipertimbangkan. Mulai dari virtual voucher, iBeacon, penyempurnaan UI, dan perbaikan bug yang ada.

“iBeacon merupakan value added services untuk merchant agar dapat menyebarkan informasi kepada customer berdasarkan lokasi mereka berada jadi kami sebenarnya belum memikirkan lebih jauh mengenai fungsi-fungsi ke depannya. Kami tahu Cubeacon,mereka menang Indigo Awards tahun lalu. Tapi, kami belum ada pembicaraan kerja sama dengan mereka.. Kami lebih melirik pabrikan besar semacam LG atau Samsung yang memiliki digital signage TV series yang sudah embeded iBeacon untuk saat ini,” tandas Ivan

Application Information Will Show Up Here