Berkat Gboard, Pengguna iPhone Bisa Melakukan Pencarian di Google dari Dalam Aplikasi Apapun

Kita semua pasti pernah mengalaminya; sedang asyik chatting, tiba-tiba kita harus mencari sesuatu di Google. Meski sudah terbiasa, prosesnya bisa dibilang merepotkan, memaksa kita untuk keluar dari aplikasi chatting, mengakses Google, lalu kembali lagi ke aplikasi.

Apakah tidak ada cara supaya kita bisa mengakses Google dari mana saja, tanpa harus keluar-masuk aplikasi? Ada, angan-angan ini akhirnya bisa tercapai berkat Gboard, sebuah aplikasi keyboard untuk iPhone rancangan Google yang memungkinkan pengguna mengakses mesin pencari tersebut dari dalam aplikasi apapun.

Tampilan Gboard tak jauh berbeda dari tampilan keyboard bawaan iOS 9. Hanya saja di bagian atas kirinya terdapat icon Google. Sentuh icon tersebut, maka sebuah search box akan muncul, dan pengguna tinggal melakukan pencarian seperti pada situs atau aplikasi Google Search biasanya.

Gboard sangat praktis dan bisa digunakan dari dalam aplikasi apapun / Google
Gboard sangat praktis dan bisa digunakan dari dalam aplikasi apapun / Google

Hasil pencarian akan ditampilkan dalam wujud kartu demi kartu yang dapat digeser ke kiri. Seandainya mencari suatu tempat, hasil pencarian akan menampilkan informasi yang dianggap paling penting, seperti nomor telepon, rating dan jam buka. Dari situ pengguna tinggal menyentuh tombol “Share” untuk membagikan hasil pencarian tanpa perlu repot-repot copy-paste.

Gboard juga dapat digunakan untuk mencari gambar ataupun GIF dengan mengganti tab di sisi paling bawah. Ia bahkan juga bisa dipakai untuk mencari emoji dengan cepat. Sama halnya seperti aplikasi keyboard kebanyakan, Gboard juga mendukung gesture swipe.

Gboard saat ini sudah tersedia secara cuma-cuma di App Store, tapi sayang belum untuk pasar Indonesia. Google berjanji akan merilis dukungan bahasa yang lebih banyak ke depannya.

Sumber: Google Blog.

Game Ini Bisa Dimainkan dari Notification Center Milik iPhone atau iPad

Anda tentunya masih ingat dengan Flappy Bird, bukan? Kini bakal penerusnya kembali muncul, meski gameplay-nya agak sedikit berbeda. Namun yang amat berbeda adalah bagaimana game berjudul Steve – The Jumping Dinosaur ini bisa dimainkan dari Notification Center milik iPhone atau iPad.

Seperti yang kita tahu, sejak iOS 8 developer bisa merancang widget aplikasi untuk ditempatkan di Notification Center. Selama ini mayoritas widget dimaksudkan untuk memberi akses cepat terhadap suatu fungsi dalam aplikasi. Namun baru kali ini ada widget yang merupakan sebuah game.

Saat pengguna membuka aplikasi dengan menyentuh icon-nya, ia hanya akan menampilkan panduan untuk menambahkan widget pada Notification Center. Setelahnya, Anda tinggal menarik Notification Center dan mulai bermain. Dan karena ada di Notification Center, ini berarti Anda bahkan bisa memainkannya dari lock screen sekalipun.

Terdapat opsi in-app purchase untuk membuka karakter-karakter lain dalam Steve - The Jumping Dinosaur / App Store
Terdapat opsi in-app purchase untuk membuka karakter-karakter lain dalam Steve – The Jumping Dinosaur / App Store

Gameplay-nya sangat sederhana: Anda hanya perlu menyentuh layar untuk membuat sang T-Rex melompati rintangan. Sang pengembang, pemuda 22 tahun asal Spanyol bernama Iván De Cabo, mengaku bahwa ia terinspirasi oleh easter egg yang terdapat pada browser Chrome saat sebuah situs tidak dapat dibuka – entah karena salah server-nya atau salah koneksi Anda sendiri – yang bisa diaktifkan dengan menekan tombol Space.

Steve – The Jumping Dinosaur saat ini bisa didapat secara cuma-cuma dari App Store. Terdapat opsi in-app purchase untuk membuka karakter-karakter baru seperti Nyan Cat atau Ninja Turtle, sekaligus membuat tampilan keseluruhannya jadi berwarna.

Sumber: TechCrunch.

Microsoft Resmi Rilis Aplikasi Keyboard Word Flow untuk iPhone

Setelah cukup lama dirumorkan, Microsoft pada akhirnya merilis secara resmi aplikasi keyboard andalannya, Word Flow, untuk platform iOS. Jauh sebelum ini, Word Flow merupakan kebanggaan para pengguna Windows Phone.

Namun rupanya kebanggaan itu sudah tidak lagi relevan. Pasalnya, Word Flow untuk iOS memang dilengkapi fitur One-Handed Mode yang bisa dikustomisasi, dapat dipindah posisinya ke kiri atau kanan. Fitur ini tentu saja akan sangat ideal bagi para pemilik iPhone 6 Plus atau 6S Plus yang ingin mengetik menggunakan satu tangan dengan mudah.

Saat fitur ini diaktifkan dengan menekan tombol di sisi paling kiri atau kanan di atas, tampilan keyboard akan berubah jadi lebih ringkas sekaligus membusur. Dalam mode ini, pengguna tetap bisa mengetik seperti biasa atau memanfaatkan gesture swipe, dan fitur prediksi pun juga akan tetap aktif.

Word Flow untuk iPhone juga menawarkan fitur kustomisasi gambar latar keyboard / App Store
Word Flow untuk iPhone juga menawarkan fitur kustomisasi gambar latar keyboard / App Store

Hal lain yang membedakan Word Flow untuk iOS adalah fitur kustomisasi latar keyboard. Pengguna bebas memilih gambar yang telah tersedia maupun yang tersimpan dalam Camera Roll masing-masing untuk dijadikan background dari keyboard.

Word Flow untuk iOS saat ini sudah bisa diunduh secara cuma-cuma oleh pengguna iPhone. Sayangnya untuk sementara waktu ia baru tersedia di Amerika Serikat saja.

Selagi menunggu ketersediaannya di tanah air, mungkin pengguna iPhone bisa mencoba aplikasi keyboard lain besutan Microsoft, yaitu Hub Keyboard.

Sumber: The Verge.

Aplikasi Waterminder, Bantu Ingatkan Anda Minum Air Putih Secara Rutin

Air merupakan asupan yang cukup penting bagi tubuh. Bagaimana tidak, sekitar lebih dari 80% dari tubuh kita terdiri dari air. Air dalam tubuh memiliki banyak fungsi seperti sarana pencernaan dan penyerapan, transportasi nutrisi hingga menjaga suhu tubuh. Nah, mengingat betapa penting air bagi tubuh maka kita wajib memenuhi kebutuhan air tiap harinya.

Idealnya orang dewasa mamperlukan sekitar 8 gelas atau kira-kira 2 liter untuk memenuhi kebutuhan air di tubuh setiap harinya. Kini, ada sebuah aplikasi di iOS guna mengingatkanmu meminum air yang cukup setiap harinya. Aplikasi ini dinamakan Waterminder.

Waterminder akan mengingatkan Anda untuk meminum air putih sesuai kebutuhan tiap harinya. Pada saat pertama menggunakan aplikasinya, Anda akan disuruh memilih jenis kelamin serta mengisi tinggi dan berat badan. Waterminder akan secara otomatis menghitung berapa jumlah air putih yang harus Anda konsumsi setuap hari.

Waterminder

Anda bisa mencatat jumlah air yang sudah diminum menggunakan tanda ‘+’ di bagian bawah. Ada 3 ukuran yang bisa Anda pilih. Jika Anda sudah mengkonsumsi air putih sesuai jumlah yang direkomendasikan Waterminder maka orang yang ada pada aplikasinya akan berwarna biru.

Tenang, Waterminder akan mengirimkan reminder tiap beberapa jam sekali agar Anda tak lupa minum. Selain itu, asupan air putih di Waterminder terintegrasi dengan aplikasi Health milik Apple.

Anda bisa melihat catatan jumlah air yang dikonsumsi setiap harinya lewat tab History di Waterminder. Jika ingin mem-backup catatan yang dimiliki, ada pilihan Export as CSV di aplikasinya. Ingin mencatat dengan cepat setelah minum? Waterminder memiliki Today Widget Notification Center yang bisa digunakan.

waterminder

Pada pengaturan aplikasi Waterminder, Anda bisa mengganti satuan ukuran air yang dikonsumsi antara Oz dan mL. Selain itu Anda juga bisa memilih menampilkan badge di ikon aplikasi Waterminder atau mengaktifkan pengingat yang akan mengirim notifikasi setiap beberapa jam sekali.

Tak hanya berupa aplikasi pencatat saja, Waterminder juga memberikan satu laman berisi tips dan trik serta mengapa meminum air putih yang cukup adalah hal yang penting.

Waterminder cocok bagi Anda yang sering kelupaan meminum cukup air putih setiap harinya. Hidup sehat bisa dimulai dari hal yang sederhana bukan? Dengan minum air putih secara cukup dan teratur setiap hari misalnya.

Download – App Store – Rp 29ribu

Gambar header: Shuttersock

Aplikasi Terbaru Microsoft, Fetch!, Dapat Mengenali Jenis Anjing dari Fotonya

Setelah situs How-Old.net, Emotion API dan aplikasi Mimicker Alarm, tim Project Oxford dan Microsoft Garage kembali memamerkan teknologi machine learning lewat aplikasi baru bernama Fetch! Namun bukannya wajah Anda yang hendak dianalisa sekarang, melainkan wajah anjing kesayangan Anda.

Fetch! merupakan aplikasi yang sangat simpel. Tugasnya cuma satu, yakni mengidentifikasi dan mengklasifikasikan jenis anjing hanya dengan melihat fotonya. Entah itu anjing Anda sendiri atau anjing tetangga, Fetch! akan menganalisa fotonya, lalu menampilkan jenis sekaligus karakteristiknya, mulai dari sifat, tipe bulu, sampai tipe keluarga seperti apa yang cocok menjadi sahabatnya.

Fetch! didukung oleh database yang cukup luas yang dikumpulkan dari para ahli, meski kemungkinan besar belum bisa mencakup seluruh jenis anjing yang ada di dunia. Semisal anjing Anda merupakan jenis campuran, aplikasi akan menampilkan lima jenis berbeda yang mungkin terdapat dalam gen anjing tersebut.

Fetch! by Microsoft Garage

Aplikasi ini juga cukup pintar dalam membedakan antara seekor anjing atau benda mati. Tapi kalau Anda iseng memotret foto seseorang lalu memintanya menganalisa, Fetch! juga akan ikut iseng dengan menampilkan jenis anjing apa yang paling cocok dengan karakteristik orang tersebut beserta alasannya.

Yup, aplikasi ini juga bisa dijadikan bahan guyonan saat berkumpul bersama teman atau keluarga. Anda bisa saling memotret wajah, lalu meminta Fetch! menganalisanya. Hasil yang ditampilkan pasti terkesan konyol karena alasan-alasannya turut dicantumkan.

Saat ini Fetch! sudah bisa diunduh oleh pengguna iPhone lewat App Store. Buat pengguna perangkat lain, Microsoft telah menyediakan situs What-Dog.net dengan fungsi yang hampir sama, dimana Anda bisa mengunggah foto anjing Anda untuk menguji seakurat apa teknologi rancangan Microsoft ini.

Sumber: Microsoft via The Verge.

Aplikasi Email Populer di Mac, Airmail, Kini Tersedia di iPhone

iPhone tidak pernah kehabisan stok aplikasi email. Banyaknya aplikasi email yang tersedia mungkin kurang lebih sama jumlahnya seperti aplikasi Twitter. Namun hal itu tidak bisa mencegah munculnya aplikasi email baru di iOS, apalagi kalau sebelumnya aplikasi tersebut telah membangun reputasi di kalangan pengguna Mac.

Yup, Airmail adalah salah satu aplikasi email yang disukai oleh banyak pengguna Mac, khususnya mereka yang menggunakan layanan Gmail. Versi iOS-nya membawa keunggulan yang ditawarkan versi Mac-nya, yakni opsi kustomisasi yang sangat lengkap, bahkan bisa terkesan terlalu lengkap buat yang bukan menganggap dirinya power user.

Tim pengembang Airmail sengaja memberikan kebebasan bagi penggunanya karena mereka beranggapan bahwa masing-masing pengguna punya sistem yang berbeda-beda dalam mengolah email-nya. Hampir mustahil menciptakan satu sistem yang bisa mengakomodasi kebutuhan semua pengguna, jadi kenapa tidak membiarkan mereka meraciknya sendiri?

Airmail juga cukup unggul dalam hal integrasi dengan aplikasi lain. Berbagai file dari layanan Google Drive, Dropbox, OneDrive, Box dan Droplr bisa langsung dijadikan attachment saat tengah menulis email baru. Untuk link, pengguna bebas membukanya di Safari, Chrome, Firefox, iCab atau Mercury, sesuaikan saja dengan pilihan browser favorit.

Airmail juga sanggup meneruskan informasi menuju seabrek aplikasi lain, misalnya Todoist, Wunderlist, Trello, Evernote, iA Writer, Pocket, dan masih banyak lagi. Secara garis besar, fitur integrasi ini mirip seperti yang ditawarkan aplikasi email lain yang tak kalah populer, yakni Dispatch.

Selebihnya, Airmail untuk iPhone ini sudah dioptimalkan untuk iOS 9, yang berarti ia sudah membawa dukungan fitur 3D Touch. Ia turut dibekali fitur push notification, customizable swipe, sinkronisasi iCloud, signature ganda, unified inbox dan lain sebagainya yang sejatinya sudah menjadi standar aplikasi email hari ini.

Buat yang tertarik, Anda bisa mengunduhnya langsung lewat App Store. Harganya Rp 75 ribu.

Sumber: The Verge.

ZCast Adalah Layanan untuk Menyiarkan Atau Mendengarkan Podcast Secara Live

Berkat Periscope dan Meerkat, semua orang kini bisa dengan mudah menyiarkan video secara langsung ke mata dunia. Di tahun 2016 ini, tren live broadcasting dan live streaming ini tak akan kehilangan pamor begitu saja. Malahan, tren ini sekarang merambah bidang podcast dengan adanya layanan baru bernama ZCast.

ZCast bisa dibilang sebagai Periscope-nya dunia podcast. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk menyiarkan podcast secara live, dan para permisa pun juga bisa mendengarkannya secara langsung. Hal ini jelas berbeda dengan konsep podcasting pada umumnya, dimana biasanya para penyiar akan melakukan perekaman terlebih dulu, mengedit isinya, barulah kita bisa mendengarkan hasil akhirnya.

Yang dibutuhkan untuk menggunakan ZCast adalah sebuah akun Twitter. Selesai menyambungkan akun, Anda bisa langsung menyiarkan podcast, baik sendirian maupun ditemani oleh sejumlah rekan. ZCast juga mendukung fitur chat, yang berarti para pendengar bebas melontarkan pertanyaan, dan penyiar pun bisa menjawabnya secara real-time.

ZCast

Buat para pendengar, laman utama ZCast akan menampilkan daftar podcast yang tengah disiarkan, lengkap dengan jumlah pendengarnya. Di sini juga akan ditampilkan sederet podcast lain yang sudah dijadwalkan untuk tayang ke depannya, lengkap beserta informasi tentang siapa saja pembicara yang akan tergabung ke dalamnya.

Podcast-nya menarik? Langsung undang teman Anda untuk ikut mendengarkan. Atau Anda juga bisa membagikan link-nya ke Twitter. ZCast saat ini sudah bisa diakses langsung dari web. Kalau Anda menggunakan iPhone, Anda bisa mengunduh aplikasinya di App Store.

Sumber: SlashGear.

Piku Piku Adalah Aplikasi Pembuat GIF yang Disertai Segudang Filter

Pengguna iPhone yang suka berkreasi dengan GIF, ada aplikasi baru yang bisa Anda pakai untuk mengasah kreativitas. Namanya Piku Piku, dan ia berasal dari developer yang mengembangkan GIFO, aplikasi pembuat kolase GIF. Dengan alasan tidak mau membuat aplikasi buatannya tersebut bertambah rumit, mereka memutuskan untuk menciptakan aplikasi baru.

Piku Piku sangat mudah digunakan. Kalau Anda memakai iPhone 6S atau 6S Plus, ia telah mendukung fitur 3D Touch dimana Anda bisa mengakses shortcut dengan menahan icon-nya di homescreen. Kalau tidak, masih ada widget di Notification Center sehingga Anda bisa membuat GIF secara instan.

Semua GIF yang dibuat dengan Piku Piku, entah itu berupa selfie atau bukan, akan diputar secara berulang-ulang seperti sebuah video di Vine. Selanjutnya, GIF ini bisa dibagikan langsung ke beragam media sosial. Khusus untuk WhatsApp dan Instagram, Piku Piku akan mengubah hasilnya menjadi video secara otomatis karena keduanya tidak mendukung format GIF.

Piku Piku

Salah satu kelebihan Piku Piku adalah segudang filter yang bisa ditambatkan ke GIF buatan Anda. Filter ini harus dipilih sebelum perekaman dimulai, dan tidak bisa diubah pasca perekaman.

Selebihnya, interface Piku Piku sangatlah minimalis. Di sebelah tombol shutter, terdapat tombol untuk mengaktifkan timer serta untuk mengganti antara kamera depan dan belakang. Anda lebih tertarik membuat video ketimbang GIF? Ganti saja dengan menyentuh tombol di atas kanan.

Piku Piku saat ini sudah bisa diunduh oleh pengguna iPhone dari App Store. Aplikasinya gratis, tapi terdapat opsi in-app purchase senilai Rp 75 ribu untuk membuka semua filter yang ditawarkan – awalnya sudah ada lima filter yang bisa dipakai.

Sumber: TheNextWeb dan Medium.

Aplikasi Pembuat Video Adobe Voice Kini Tersedia di iPhone

Masih ingat dengan Adobe Voice, aplikasi presentasi yang memudahkan pengguna untuk menceritakan sesuatu lewat sebuah video? Sejak diluncurkan hampir dua tahun yang lalu, aplikasi tersebut telah diunduh sebanyak lebih dari 3,5 juta kali dan berhasil memenangi gelar App Store Best of 2014.

Namun Adobe masih belum puas. Pasalnya selama ini Voice hanya tersedia untuk pengguna iPad saja. Maka dari itu, sepertinya sudah merupakan langkah yang alami apabila Adobe menghadirkan Voice untuk iPhone.

Fitur-fitur yang dimiliki sama persis seperti versi iPad-nya. Pengguna bebas memadukan narasi suara, musik latar, teks dan gambar menjadi sebuah video singkat yang sanggup menceritakan suatu hal dengan apik. Tak ketinggalan pula efek-efek animasi yang unik yang diambil dari Adobe After Effects yang pastinya akan membuat video semakin menarik untuk ditonton.

Adobe Voice for iPhone

Kehadiran Adobe Voice di iPhone ini tentunya bakal membawa manfaat tersendiri. Salah satunya adalah, karya pengguna bisa terkesan lebih orisinil karena menggunakan foto-foto hasil tangkapannya sendiri dengan iPhone. iPad memang punya kamera, tapi pastinya pengguna lebih sering memotret menggunakan iPhone, bukan?

Semua proyek video yang dibuat di iPhone juga akan tersinkronisasi di iPad. Kapanpun suatu ide muncul, Anda bisa langsung mengeksekusinya tanpa peduli perangkat apa yang sedang ada di genggaman.

Adobe Voice untuk iPhone saat ini sudah bisa diunduh langsung dari App Store, gratis. Perangkat yang didukung minimal harus menjalankan iOS 8 atau lebih.

Sumber: Adobe Blog.

Microsoft Luncurkan Aplikasi Selfie untuk iPhone

Meski Windows 10 Mobile sudah tersedia secara resmi lewat Lumia 950, bukan berarti Microsoft lalu lupa begitu saja terhadap Android dan iOS. Kehadiran Windows 10 Mobile pada dasarnya tidak mempengaruhi komitmen Microsoft dalam menghadirkan aplikasi-aplikasi berkualitas buat platform mobile secara umum.

Bukti terbarunya, Microsoft belum lama ini merilis sebuah aplikasi anyar untuk iOS. Dinamai Microsoft Selfie, aplikasi ini fungsinya sangat simpel, yaitu untuk mengambil foto selfie sekaligus mengeditnya sebaik mungkin.

Kendati demikian, cara Microsoft Selfie mengedit agak berbeda dari aplikasi lain pada umumnya. Ia turut memperhatikan faktor seperti usia, jenis kelamin, warna kulit dan pencahayaan dalam melakukan penyesuaian. Microsoft tidak mengada-ada, karena kita sendiri tahu bahwa mereka cukup berpengalaman soal menganalisa sebuah foto.

Sama seperti di Instagram, ada sejumlah filter yang bisa dipilih dan diubah-ubah intensitasnya di sini. Filter ini kebanyakan akan mengubah pencahayaan, warna, tekstur, serta melembutkan kulit. Ya, namanya juga aplikasi selfie, pastinya tugas utamanya adalah mempercantik wajah.

Aplikasi Microsoft Selfie saat ini sudah bisa diunduh langsung lewat App Store. Tidak ada keterangan apakah Microsoft akan menghadirkan versi Android-nya dalam waktu dekat.

Sumber: TheNextWeb.