Tips Menggunakan Aplikasi Keyboard, Gboard, dari Google

Belum lama ini Google mengeluarkan aplikasi keyboard untuk iPhone. Bernama Gboard, keyboard ini mempermudah Anda untuk untuk mencari sesuatu langsung dari keyboard. Ibaratnya Anda memiliki mesin pencari di keyboard iPhone.

Selain pencarian kata atau situs, Gboard juga dilengkapi pencarian emoji dan GIF. Penasaran? Simak tips menggunakan Gboard yang akan saya bahas berikut ini.

Menggunakan Gboard cukup mudah, untuk melakukan pencarian layaknya di Google Search caranya sebagai berikut:

  1. Aktifkan Gboard
  2. Tekan pada lambang Google di pojok kanan atas, dan ketikkan pencarian yang diinginkan lalu tekan Search
  3. Gboard akan segera menampilkan daftar hasil pencarian. Untuk membagikan hasil pencarian secara cepat tinggal tap Share
Tips Menggunakan Gboard dari Google
Tampilan cara menggunakan Gboard

Untuk menampilkan pencarian gambar, tap pada ikon bergambar gunung di bagian tengah dan untuk pencarian GIF, tap pada ikon bertuliskan GIF. Mudah kan?

Selain menyertakan hasil pencarian dalam pesan, Anda juga bisa membuka hasil pencarian tersebut pada Safari. Misalnya ketika Anda ingin menelusuri sesuatu lebih lanjut. Caranya cukup tap pada ikon bergambar kotak dengan panah ke atas yang berada di seberang tombol Share.

Tips Menggunakan Gboard dari Google
(Kiri) Tombol untuk menampilkan pencarian gambar. (Kanan) Tombol untuk menampilkan pencarian GIF

Gboard juga sudah dilengkapi dengan keyboard emoji dan sebuah search bar sehingga Anda bisa mendapatkan emoji yang pas dengan cepat. Caranya adalah:

  1. Masih pada Gboard, tap tombol emoji
  2. Keyboard emoji akan muncul. Pada bagian atas dari deretan emoji ada sebuah search bar. Tap pada search bar lalu ketik emoji yang ingin dicari
  3. Emoji yang sesuai dengan kata yang Anda maksud akan muncul pada hasil pencarian. Tinggal pilih emoji yang ingin Anda sertakan.
Tips Menggunakan Gboard dari Google
Tampilan untuk mencari emoji di Gboard

Gboard cukup praktis dan sangat membantu terutama untuk mencari sesuatu dan membagikannya dengan cepat. Bagi Anda yang sering berbagi GIF via Twitter, kini tak perlu bolak-balik antar aplikasi pencari GIF. Cukup dengan menggunakan Gboard.

Sayangnya Gboard kini masih tersedia di App Store US. Bagi Anda yang menggunakan akun App Store US bisa langsung mengunduh dan mencobanya secara gratis.

Download – App Store – Gratis

Berkat Gboard, Pengguna iPhone Bisa Melakukan Pencarian di Google dari Dalam Aplikasi Apapun

Kita semua pasti pernah mengalaminya; sedang asyik chatting, tiba-tiba kita harus mencari sesuatu di Google. Meski sudah terbiasa, prosesnya bisa dibilang merepotkan, memaksa kita untuk keluar dari aplikasi chatting, mengakses Google, lalu kembali lagi ke aplikasi.

Apakah tidak ada cara supaya kita bisa mengakses Google dari mana saja, tanpa harus keluar-masuk aplikasi? Ada, angan-angan ini akhirnya bisa tercapai berkat Gboard, sebuah aplikasi keyboard untuk iPhone rancangan Google yang memungkinkan pengguna mengakses mesin pencari tersebut dari dalam aplikasi apapun.

Tampilan Gboard tak jauh berbeda dari tampilan keyboard bawaan iOS 9. Hanya saja di bagian atas kirinya terdapat icon Google. Sentuh icon tersebut, maka sebuah search box akan muncul, dan pengguna tinggal melakukan pencarian seperti pada situs atau aplikasi Google Search biasanya.

Gboard sangat praktis dan bisa digunakan dari dalam aplikasi apapun / Google
Gboard sangat praktis dan bisa digunakan dari dalam aplikasi apapun / Google

Hasil pencarian akan ditampilkan dalam wujud kartu demi kartu yang dapat digeser ke kiri. Seandainya mencari suatu tempat, hasil pencarian akan menampilkan informasi yang dianggap paling penting, seperti nomor telepon, rating dan jam buka. Dari situ pengguna tinggal menyentuh tombol “Share” untuk membagikan hasil pencarian tanpa perlu repot-repot copy-paste.

Gboard juga dapat digunakan untuk mencari gambar ataupun GIF dengan mengganti tab di sisi paling bawah. Ia bahkan juga bisa dipakai untuk mencari emoji dengan cepat. Sama halnya seperti aplikasi keyboard kebanyakan, Gboard juga mendukung gesture swipe.

Gboard saat ini sudah tersedia secara cuma-cuma di App Store, tapi sayang belum untuk pasar Indonesia. Google berjanji akan merilis dukungan bahasa yang lebih banyak ke depannya.

Sumber: Google Blog.

Aplikasi Google Keyboard Dapatkan Sederet Fitur Baru

Salah satu fitur unggulan yang ada di aplikasi keyboard Word Flow bikinan Microsoft ada pada layout-nya, di mana bagian ini dirancang sedemikian rupa sehingga mudah dipergunakan dengan satu tangan. Rupanya fitur ini membuat Google kesemsem dan ingin memberikan kemudahan yang sama untuk fitur satu tangan di aplikasi Google Keyboard miliknya.

Kendati tak mengubah layout keyboard utama, modus satu tangan di Google Keyboard kini dirancang agar lebih mudah diaktifkan. Jika sebelumnya pengguna harus menekan lama tombol koma, kini modus satu tangan dapat diaktifkan dari kotak menu baru cukup dengan satu tap.

Selain rombakan modus satu tangan, Google Keyboard 5.0 juga menambahkan fitur Height slider yang memungkinkan pengguna memilih sesuka hati ketinggian dan panjang papan ketuk di layar. Dukungan gesture typing juga hadir di Google Keyboard versi terbaru yang membuatnya setara dengan aplikasi kompetitor, Swype. Memungkinkan pengguna menghapus ketikan dengan satu usapan ke layar atau melakukan koreksi otomatis dengan cepat.

Perubahan baru yang menggembirakan, Google Keyboard juga diprogram agar mampu belajar memahami kata yang diketikkan oleh pengguna. Fitur ini akan semakin akurat seiring semakin sering ia digunakan. Dan jika Anda mulai bosan dengan tampilan aplikasi, Anda bisa mengubah tema dari gelap ke terang atau sebaliknya.

Fitur-fitur keren Google Keyboard versi terbaru ini dapat Anda unduh sekarang di Google Play secara gratis.

Sumber berita Slashgear.

Microsoft Resmi Rilis Aplikasi Keyboard Word Flow untuk iPhone

Setelah cukup lama dirumorkan, Microsoft pada akhirnya merilis secara resmi aplikasi keyboard andalannya, Word Flow, untuk platform iOS. Jauh sebelum ini, Word Flow merupakan kebanggaan para pengguna Windows Phone.

Namun rupanya kebanggaan itu sudah tidak lagi relevan. Pasalnya, Word Flow untuk iOS memang dilengkapi fitur One-Handed Mode yang bisa dikustomisasi, dapat dipindah posisinya ke kiri atau kanan. Fitur ini tentu saja akan sangat ideal bagi para pemilik iPhone 6 Plus atau 6S Plus yang ingin mengetik menggunakan satu tangan dengan mudah.

Saat fitur ini diaktifkan dengan menekan tombol di sisi paling kiri atau kanan di atas, tampilan keyboard akan berubah jadi lebih ringkas sekaligus membusur. Dalam mode ini, pengguna tetap bisa mengetik seperti biasa atau memanfaatkan gesture swipe, dan fitur prediksi pun juga akan tetap aktif.

Word Flow untuk iPhone juga menawarkan fitur kustomisasi gambar latar keyboard / App Store
Word Flow untuk iPhone juga menawarkan fitur kustomisasi gambar latar keyboard / App Store

Hal lain yang membedakan Word Flow untuk iOS adalah fitur kustomisasi latar keyboard. Pengguna bebas memilih gambar yang telah tersedia maupun yang tersimpan dalam Camera Roll masing-masing untuk dijadikan background dari keyboard.

Word Flow untuk iOS saat ini sudah bisa diunduh secara cuma-cuma oleh pengguna iPhone. Sayangnya untuk sementara waktu ia baru tersedia di Amerika Serikat saja.

Selagi menunggu ketersediaannya di tanah air, mungkin pengguna iPhone bisa mencoba aplikasi keyboard lain besutan Microsoft, yaitu Hub Keyboard.

Sumber: The Verge.

[Rumor] Google Bakal Rilis Aplikasi Keyboard untuk iOS

Persaingan merupakan salah satu indikasi bahwa bisnis tersebut dalam kondisi sehat. Kita bisa lihat bagaimana Android dan iOS saling berjibaku namun keduanya tetap hidup “layak” berdampingan. Tak heran bila Google yang notabene empunya Android, tetap bersedia menyediakan aplikasi pendukung untuk pengguna iOS.

Dan menurut kabar dari orang yang dekat dengan sumber disebutkan bahwa Google sedang menggarap aplikasi keyboard pihak ketiga yang dirancang untuk perangkat iOS. Bukan aplikasi keyboard biasa, aplikasi ini katanya bakal dilengkapi dengan fungsionalitas pencarian. Pengembangannya sendiri dikatakan sudah berjalan sejak beberapa bulan yang lalu, bertujuan untuk menarik lebih banyak pengguna Google search dari perangkat berbasis iOS.

Masih menurut sumber yang sama, aplikasi keyboard tersebut nantinya bakal mempunyai sederet fitur menarik. Di antaranya fitur input ketikan berbasis gesture seperti ditawarkan oleh Swype. Kemudian ada fitur pencarian web yang disematkan di balik logo Google, serta pencarian gambar dan GIF.

Tak disinggung bagaimana wujud aplikasinya, namun kemungkinan besar ia tak akan banyak berbeda dari penampilan aplikasi keyboard untuk platform Android yang sekarang ada. Sayangnya belum ada kepastikan kapan Google akan merealisasikan rencananya itu.

Google bukan satu-satunya perusahaan kelas atas yang berkeinginan membawa aplikasi keyboard ke platform iOS. Sebelumnya, Microsoft pun santer diberitakan bakal menghadirkan aplikasi serupa untuk iPhone.

Rencana ini bisa jadi benar tapi bisa juga hanyalah sebuah rencana tanpa realisasi. Pasalnya, aplikasi keyboard tampaknya tak terlalu diminati oleh pengguna iOS mengingat munculnya berbagai masalah mulai dari performa yang lambat, crash saat digunakan, dan bugs lainnya.

Sumber berita Theverge dan gambar header Pixabay.

Microsoft Ciptakan Aplikasi Keyboard untuk Android dengan Kemampuan Multitasking

Pernahkah Anda merasa kesal karena harus berpindah-pindah aplikasi tiap kali ada seorang rekan yang menanyakan kontak seseorang di aplikasi chatting? Untuk menjawabnya, Anda harus keluar dari aplikasi, masuk ke aplikasi kontak, menyalin nomor kontak yang diminta, lalu kembali ke aplikasi chatting untuk membagikannya. Merepotkan.

Kalau Anda menggunakan perangkat Android, Anda cukup beruntung. Pasalnya tim Microsoft Garage baru saja meluncurkan aplikasi keyboard pintar dengan kemampuan multitasking. Namanya Hub Keyboard, dan ia sudah bisa diunduh saat ini juga lewat Google Play secara cuma-cuma.

Ada empat komponen utama yang diusung Hub Keyboard: Clipboard, Documents, Contacts dan Translate. Idenya adalah, Anda bisa membagikan potongan-potongan teks yang sebelumnya pernah disalin, mencari dan membagikan dokumen beserta kontak, sekaligus menerjemahkan potongan teks, semuanya tanpa keluar dari aplikasi awal dan hanya menggunakan keyboard ini.

Saat mengklik icon Clipboard, akan muncul pilihan potongan teks yang pernah Anda copy sebelumnya. Pindah ke icon Documents, Anda bisa mengetik nama file, lalu pilihan dokumen yang relevan yang tersimpan di OneDrive akan muncul. Pilih salah satu, maka link menuju dokumen tersebut bisa langsung dibagikan.

Hub Keyboard

Untuk berbagi kontak, Anda tinggal mengklik icon Contacts, lalu ketik nama kontak yang dimaksud. Terakhir, saat hendak mengirim pesan dalam bahasa lain, Anda bisa memanfaatkan fitur Translate.

Sekadar klarifikasi, Hub Keyboard tidak ada sangkut-pautnya dengan akuisisi SwiftKey belum lama ini. Ini merupakan proyek mandiri yang dikerjakan oleh tim Microsoft Garage, yang bermula dari sebuah event hackathon.

Ide yang ditawarkan Hub Keyboard sungguh menarik. Namun sayangnya ketika saya coba, aplikasi ini masih belum tersedia buat pengguna tanah air. Kemungkinan karena Microsoft masih melabelinya “Preview”.

Sumber: Microsoft Blog via Digital Trends.

Aplikasi Keyboard Word Flow untuk iOS Bakal Gondol fitur Berbeda?

Anda tentu masih ingat, beberapa hari yang lalu kami pernah mengulas kabar soal digodoknya aplikasi Word Flow ke platform iOS oleh sang empu aplikasi, Microsoft. Dikatakan, Microsoft sedang menguji aplikasi tersebut di dalam tim internal mereka sebelum memboyongnya ke publik.

Bagi sobat yang merasa tidak familiar dengan Word Flow, saya coba berikan sedikit gambaran. Word Flow merupakan aplikasi keyboard yang lumrah digunakan di perangkat-perangkat keluaran Microsoft. Bagi fans Windows Phone, Word Flow adalah yang terbaik, sehingga wajar bila gembar-gembor kehadirannya di platform lain merupakan sebuah kabar besar tapi menyedihkan bagi para penggemar. Sebab, itu artinya Word Flow tak akan menjadi piranti lunak ekslusif lagi.

Sekarang telah beredar perkembangan terbaru yang dilansir oleh Theverge, di mana mereka mengklaim mendapatkan bocoran dari sumber yang dekat dengan rumor. Menurut mereka, aplikasi Word Flow akan membawa sejumlah fitur istimewa yang sepenuhnya unik ke platform iOS. Fitur-fitur ini akan membedakan versi iOS dengan versi lain. Salah satunya adalah mode one-handed yang memungkinkan tombol keyboard berpindah ke satu sisi perangkat dan memberikan papan tombol yang lebih ringkas sehingga mudah digunakan dengan satu tangan.

Ilustrasi/shutterstock

Menurut sumber yang sama, kemampuan berpindah ini ternyata tidak hanya ke satu sisi saja. Melainkan dapat ke sisi kanan atau sebaliknya ke sisi kiri sesuai keinginan pengguna. Hal inilah yang membedakan Word Flow versi iOS dengan versi Windows Phone. Pasalnya di versi Windows Phone, mode one-handed hanya bisa berpindah dan terkunci di salah satu sisi perangkat.

Selain itu, segala fitur di kedua platform akan sepenuhnya sama. Antara lain ketersediaan emoji, dukungan swiping dan word suggestion. Sayangnya belum ada kepastian kapan aplikasi ini akan menyambangi iOS ataupun Android. Platform terakhir tampaknya baru akan menyusul kemudian setelah terlebih dahulu tiba di iOS.

Sumber gambar header Shutterstock.

Microsoft Berencana Boyong Aplikasi Word Flow ke iOS?

Setelah menggulirkan update terbaru untuk aplikasi Microsoft Selfie, sang raksasa software sepertinya kembali sibuk menggarap aplikasi mobile lainnya. Kali ini kabarnya mereka berencana memboyong aplikasi keyboard virtual Word Flow yang sebelumnya hanya ada di habitat mereka ke Android dan iOS. Untuk memuluskan proyek barunya ini, Microsoft pun dikabarkan sudah mengirimkan undangan ke beberapa orang untuk menjajal versi preview-nya.

wordflow-ios-keyboard-email2

Dalam surat elektronik yang dikirimkan tersebut, Microsoft menanyakan manfaat dan kemampuan yang ditawarkan oleh aplikasi asli bawaan iOS. Microsoft juga memamerkan rekor kecepatan ketikan yang dicetak oleh aplikasi Word Flow miliknya. Android memang tidak disebutkan di sana, namun berkaca pada kebiasan sebelumnya, setelah iOs biasanya akan diteruskan ke platform Android yang notabene lebih populer di kancah global.

Belum jelas apa yang melatar-belakangi rencana Microsoft memboyong Word Flow ke platform di luar Windows 10 Mobile. Namun tentu langkah ini bukan sebuah manuver yang mengejutkan mengingat sebagian besar aplikasi Office sudah tersedia di sebagian besar platform mobile. Aplikasi-aplikasi produktivitas semacam ini memang membutuhkan dukungan keyboard yang tidak hanya pintar, tapi juga menawarkan kecepatan serta akurasi ketikan.

Jika Word Flow nanti benar-benar dirilis, maka ia akan berhadapan dengan sejumlah aplikasi serupa yang sudah lebih dulu lahir, seperti SwiftKey, Touchpal, dan Fleksy.

Sumber berita WindowsCentral dan gambar header Shutterstock.

SwiftKey Luncurkan Aplikasi yang Permudah Komunikasi Anak Penyandang Disabilitas

Pengembang aplikasi keyboard untuk smartphone, SwiftKey baru-baru ini meluncurkan inisiatif baru yang bertujuan membantu mempermudah anak-anak dengan gangguan bicara untuk berkomunikasi satu sama lain. SwiftKey merilis aplikasi alat bantu komunikasi yang menggunakan gambar bernama SwiftKey Symbols. Menurut keterangan resminya, ide aplikasi ini dicetuskan oleh salah seorang staff mereka yang mempunyai keluarga pengidap autis. Meskipun ditargetkan untuk anak-anak, namun penggunaan aplikasi ini sendiri dapat menyentuh berbagai kalangan dan usia.

Konsep aplikasi ini sangat sederhana, pengguna memilih sederet gambar yang dianggap mewakili pesan yang ingin disampaikan, kemudian SwiftKey Symbols akan mengubah gambar tersebut menjadi sebuah kalimat sehingga pesan yang dimaksudkan dapat diterima dengan akurasi yang lebih baik. Pengembang telah menyiapkan beberapa kategori yang berbeda, seperti gambar orang, aktivitas dan juga warna. SwiftKey juga membenamkan kemampuan belajar dan memprediksi yang akan semakin akurat seiring penggunaannya, sebagaimana kemampuan yang dibawa oleh aplikasi keyboard mereka.

SwiftKey Symbols saat ini tersedia secara cuma-cuma di Google Play Store. Dan berdasarkan pantauan DailySocial, aplikasi berbasis simbol seperti ini ternyata bukan barang baru. Setidaknya ada dua aplikasi yang cukup tenar, antara lain TouchChat dan Proloqui2Go.

Bagi SwiftKey sendiri ini adalah sebuah kemajuan yang sangat baik sebagaimana visi mereka ke depan. Menggunakan teknologi yang dipunyai untuk membantu orang-orang dalam berkomunikasi. Sebelumnya SwiftKey juga telah menggandeng Professor Stephen Hawking dan startup asal Israel, Click2Speak untuk menjajaki pengembangan teknologi mereka ke level yang lebih serius khususnya dalam hal komunikasi.

Oxford Nobatkan Sebuah Emoji Sebagai Word of the Year 2015

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, gelar Oxford Dictionaries Word of the Year 2015 jatuh pada sebuah emoji. Bukan kata “emoji” itu sendiri, melainkan sebuah emoji yang memang sangat sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, yaitu ?.

Menurut Oxford, nama resmi dari ? adalah “Face with Tears of Joy”, atau mungkin dalam Bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai “Tangis Kebahagiaan”. Tapi kalau menurut versi pribadi, saya lebih suka menyebutnya “ketawa sampai nangis”. ?

Dalam sebuah blog post, Oxford menjelaskan alasan di balik pemilihan yang tidak umum ini. Bekerja sama dengan SwiftKey, mereka memantau statistik emoji terpopuler di berbagai negara. ? akhirnya dipilih karena merupakan yang paling sering digunakan secara global.

Di UK saja, emoji konyol ini mencatatkan angka 20 persen dari seluruh emoji yang dipakai dalam percakapan, sedangkan di AS angkanya mencapai 17 persen. Penggunaan kata “emoji” sendiri juga meningkat hingga tiga kali lipat dalam tahun 2015 ini menurut data yang dikumpulkan Oxford Dictionaries Corpus.

Nah, dalam rangka merayakan ‘kemenangan’ emoji sebagai Oxford Dictionaries Word of the Year 2015, kita pun juga harus ikut menyemarakkan penggunaannya. Tentu saja, kita sudah bisa menyelipkan emoji dalam percakapan menggunakan keyboard bawaan smartphone atau tablet. Akan tetapi deretan aplikasi berikut menawarkan sesuatu yang unik seputar emoji.

Fleksy dan Minuum

Minuum Emoji Autocomplete

Dari sekian banyak aplikasi keyboard yang tersedia untuk Android dan iOS, Fleksy dan Minuum bisa dibilang yang paling ideal untuk pencinta emoji. Selagi Anda mengetik, kedua aplikasi dapat menampilkan deretan emoji pada autocomplete bar sehingga Anda bisa dengan cepat menyelipkannya ke dalam percakapan.

Star Wars

Star Wars Emoji

Oke, ini bukan sebuah aplikasi keyboard. Tapi di dalamnya Anda akan menemukan seabrek emoji khusus yang berisikan karakter-karakter dari jagat Star Wars. Mengingat jadwal rilis film terbarunya semakin dekat, sudah saatnya kita berbagi kemeriahan lewat emoji yang dirancang khusus untuknya.

Aplikasi ini tersedia untuk Android maupun iOS. Ukurannya cukup besar karena juga mencakup sejumlah konten menarik seputar Star Wars.

Linkmoji

Linkmoji

Linkmoji bukanlah sebuah aplikasi, melainkan situs URL shortener macam Goo.gl atau Bit.ly. Ide konyol yang ditawarkan adalah, Anda bisa membagikan link apapun menjadi deretan emoji acak. Contohnya seperti ini: http://????????.??.ws.

Wikemoji

Wikemoji

Wikemoji sederhananya merupakan kamus emoji. Di situsnya, Anda bisa menemukan berbagai macam kombinasi emoji yang punya makna tersendiri. Data yang dikumpulkan berasal dari komunitas, yang berarti Anda juga bisa membuat entry versi Anda sendiri.

Bonus: Emoji Keyboard

Emoji Keyboard / EmojiWorks

Bukan aplikasi, juga bukan situs, Emoji Keyboard benar-benar merupakan sebuah keyboard fisik yang ditujukan buat pengguna emoji kelas kakap. Layout tombol-tombolnya menyerupai keyboard milik MacBook, hanya saja hampir di setiap tombolnya terdapat satu atau lebih emoji.

Ada tiga varian yang ditawarkan dengan kisaran harga mulai $80 sampai $100, dan ketiganya mengandalkan daya dari dua baterai AAA beserta konektivitas Bluetooth. Pihak pengembangnya mengklaim Emoji Keyboard kompatibel dengan perangkat iOS, Windows maupun OS X – sayang Android tidak tercantum.