Rekap ASL Indonesia Season 3 Week 3: Persaingan Papan Tengah yang Makin Membara

Arena of Valor Star League (ASL 2019) Indonesia S3 sudah memasuki pekan ketiga. Dari tiga hari pertandingan (14-16 Agustus 2019), persaingan di papan tengah kembali menjadi sorotan. Malah, pertarungan antar timnya terasa semakin membara di pekan ini.

Papan tengah ASL Indonesia S3 sendiri diisi oleh 3 tim, yaitu BOOM.ID, Bigetron Esports, dan COMEBACK, yang sedang saling sikut berebut posisi 4 besar. Dimulai dari perjuangan sang tim kuda hitam yang menjanjikan, COMEBACK.

Pekan lalu, tim yang digawangi oleh Irdham “Damskii”, Ilham “Cipengz” dan kawan-kawan ini tampil memukau. Mereka bahkan bisa kalahkan BOOM.ID, tim menurut saya akan jadi penantang terbesar EVOS Esports.

Sayangnya performa mereka menurun drastis pekan ini. Dari 3 pertandingan, mereka hanya bisa menang satu kali saja, saat melawan Armored Project. Mereka kalah pada dua pertandingan lainnya, yaitu melawan Saudara Esports (0-2) dan DG Esports (1-2).

Selain panasnya pertarungan papan tengah, kebangkitan dua tim papan bawah juga jadi tema lain pertandingan pekan ini. DG Esports yang paling terlihat jelas. Setelah dua pekan puasa kemenangan, kini mereka akhirnya kembali ke dalam permainan.

Kunci performa ganas DG Esports pekan ini adalah kembalinya Yayan “Backdoor” Hidayat, yang mengisi kekosongan posisi jungler pada tim dengan jargon #SuperDG ini. Mereka Berhasil menangkan semua pertandingan, kecuali saat melawan EVOS; yang memang masih perkasa di puncak klasemen ASL Indonesia S3.

“Memang karena Backdoor salah satunya.” tukas Tiara “Ravalda” Evalda, shoutcaster ASL Indonesia S3. “Karena dengan masuknya Backdoor yang memang fokus di Jungle, efeknya adalah Ayep jadi dapat role andalannya, sehingga potensi mereka lebih keluar.” Ravalda menjelaskan komentarnya soal perubahan yang terjadi pada tim DG Esports.

Lalu selanjutnya BOOM.ID, yang pekan lalu berada di posisi ketiga, ternyata malah dibungkam habis-habisan pada pekan ini. Mereka tidak berhasil mengamankan satu kemenangan pun.

Sumber: ESL Indonesia Official Page
Sumber: ESL Indonesia Official Page

Armored Project menjadi salah satu tim yang berhasil membuat BOOM.ID jadi tertekuk lutut. Muhammad “Naitomea” dan kawan-kawan tak berdaya menghadapi buasnya permainan Armored Project dan harus terima kekalahan 2-1.

Setelah kalah melawan Armored Project, tim berjulukan #HungryBeast ini seakan sudah kehabisan tajinya. Melawan Bigetron Esports, mereka kalah total dengan skor 2-0. Bigetron pun kini bisa berbangga diri setelah menyalip BOOM.ID dan mengamankan posisi 4 besar pada klasemen sementara.

“Turunya performa BOOM.ID gue rasa karena mereka terlalu nyaman di comfort zone sih. Variasi hero dan gameplay mereka begitu-gitu aja. Padahal, skill individual mereka sangat kuat.” kata Ravalda bicara soal performa BOOM.ID yang berangsur menurun.

“Mungkin juga karena kekurangan manpower. Sempet role OBS mereka ganti-ganti, ya Fracel lah, ya CL lah, bahkan Naitomea sempet digeser jadi OBS. Ditambah lagi, gue juga merasa selama beberapa pertandingan mereka seperti main sendiri-sendiri.”

Ravalda (kanan), sosok co-caster yang pandai menganalisa situasi permainan, yang selalu memeriahkan tayangan ASL Season 3 by ESL Indonesia. Sumber: ESL Indonesia Official Page
Tiara “Ravalda” Evalda (kanan), sosok co-caster yang pandai menganalisa situasi permainan, yang selalu memeriahkan tayangan ASL Season 3 by ESL Indonesia. Sumber: ESL Indonesia Official Page

Sementara klasemen papan tengah saling sikut, dua tim penghuni klasemen atas terbilang cukup santai. EVOS Esports? Masih mencatatkan kemenangan sempurna tanpa kalah sekalipun. Saudara Esports juga cukup santai pekan ini. Amankan skor penuh 2-0 melawan COMEBACK, walau lagi-lagi masih gagal mengalahkan EVOS Esports.

Pertandingan ASL Indonesia S3 akan kembali lagi pekan depan dengan pemadatan enam hari pertandingan sekaligus. Berikut jadwal lebih lengkapnya:

  • Pekan 1: 17-19 Juli 2019
  • Pekan 2: 3-5 Agustus 2019
  • Pekan 3: 14-16 Agustus 2019
  • Pekan 4: 19-21 Agustus 2019
  • Pekan 5: 23-25 Agustus 2019
  • Pekan 6 (Semifinal): 30 Agustus-1 September 2019

Saksikan terus seluruh pertandingan ASL ID S3 by ESL, yang dipersembahkan oleh Indofood dengan ChitatoGood to GoPop Mie, dan Mercedez sebagai Premium Sponsor serta Garena sebagai Official Partner di kanal YouTube ESL Indonesia ataupun Facebook Fanpage ESL Indonesia.

Disclosure: Hybrid adalah perwakilan Media Relations untuk ESL Indonesia Championship Season 2

Rekap ASL Indonesia Season 3 Week 2: EVOS Esports Masih Merajai Dunia Persilatan AoV

Arena of Valor Star League (ASL) adalah liga kompetitif dengan kasta tertinggi untuk Arena of Valor di tiap negara. Jika sebelumnya, di Season 1 dan 2, ASL dijalankan langsung oleh Garena sebagai publisher AoV di Indonesia, ASL Season 3 kali ini dijalankan oleh ESL Indonesia dan masuk dalam rangkaian ESL Indonesia Championship Season 2.

Sampai artikel ini ditulis, ASL Indonesia Season 3 telah merampungkan semua pertandingan mereka untuk pekan kedua. EVOS Esports, yang merupakan juara bertahan dari ASL Indonesia Season 2 sekaligus ESL Indonesia National Championship dan Clash of Nations 2019, memang masih mendominasi dunia persilatan AoV Indonesia di 2019 ini.

Di musim kedua ini, EVOS yang hanya memasukkan 1 pemain baru, Gilang “Fall” Dwi Fallah sebagai midlaner, berhasil memuncaki klasemen sementara ASL Indonesia S3 dengan kemenangan sempurna.

Mereka berhasil kokohkan posisinya di puncak klasemen dengan perolehan 12 poin. Melawan BOOM.ID pada pekan ini, EVOS hanya terpeleset satu kali. Namun setelahnya, mereka berhasil membalikkan keadaan dan memenangkan pertandingan dengan skor 2-1. Hal ini menarik karena sebelumnya, BOOM ID yang mendominasi dunia persilatan Dota 2 Indonesia menaklukkan EVOS di ESL Indonesia Championship S2 untuk Dota 2.

Selain perebutan posisi sebagai pemuncak klasemen yang sangat sengit, pertarungan klasemen papan tengah juga jadi tidak kalah menarik karena kehadiran tim Comeback. Merupakan tim kuda hitam yang baru muncul di musim ini, Comeback menjadi penantang keras organisasi-organisasi besar yang sudah lama bertengger di kancah AOV, seperti SES, Bigetron, ataupun DG Esports.

Berisikan pemain-pemain baru, mereka membuktikan juga bisa bicara banyak di dalam liga kasta utama. Pekan ini, mereka bertanding sebanyak tiga kali, melawan Bigetron, SES, dan BOOM.ID. Dari semua rangkaian pertandingan, pertarungan Comeback melawan BOOM.ID adalah yang paling mendebarkan.

Dari seri best of 3, Comeback tergelincir pada game pertama. Hanya karena satu kesalahan dalam teamfight, yaitu 4 pemain Comeback secara berbarengan terkena stun Ormar dari BOOM.Fracel. Dalam satu tarikan nafas, Comeback terkena wipeout, BOOM.ID fokus push lewat tengah, yang langsung memenangkan permainan game 1. Untungnya, dua game selanjutnya Comeback bisa membayar kesalahan tersebut dan menang secara berturut-turut. Permainan berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Comeback.

Kemenangan tersebut berhasil mendongkrak posisi Comeback ke peringkat 4. Dengan perolehan dua kali menang dan dua kali kalah dari empat partai pertandingan yang dijalani, poin Comeback dan BOOM.ID kini jadi setara; sama-sama 6 poin. Setelah pertandingan yang panas di pekan ketiga, berikut keadaan klasemen ASL Season 3:

Dalam pertempuran panjang liga dengan model double round-robin, 7 tim Arena of Valor terbaik se-Indonesia harus berjuang selama 6 pekan untuk memastikan 4 slot di babak playoff yang diselenggarakan tatap muka pada pertengahan September 2019. Turnamen gelaran ASL Season 3 yang diselenggarakan oleh ESL ini didukung oleh Mercedez sebagai Premium Sponsor serta Garena Indonesia selaku Official Partner, dan menyuguhkan total hadiah sebesar Rp1 Miliar. Kini, turnamen ini masih menyisakan 3 pekan pertandingan dengan jadwal lengkap yang bisa dilihat di bawah ini:

 

  • Pekan 1: 17-19 Juli 2019
  • Pekan 2: 3-5 Agustus 2019
  • Pekan 3: 14-16 Agustus 2019
  • Pekan 4: 19-21 Agustus 2019
  • Pekan 5: 23-25 Agustus 2019
  • Pekan 6 (Semifinal): 30 Agustus – 1 September 2019

Siapakah 4 tim yang nantinya akan berlaga di babak Playoff? Akankah dominasi EVOS dapat ditumbangkan pada musim ini? Dapatkan para kuda hitam buktikan diri bahwa mereka bukanlah penantang yang bisa diremehkan pada ASL musim ini? Saksikan setiap pertandingan Arena of Valor Star League di kanal YouTube ESL Indonesia ataupun Facebook Fanpage ESL Indonesia.

Disclosure: Hybrid adalah perwakilan Media Relations untuk ESL Indonesia Championship Season 2

Persiapan AIC, ESL Gelar Turnamen AOV di Malaysia, Singapura, dan Filipina

Dunia esports Arena of Valor segera kembali memasuki musim kompetisi global. Sebelum menyambut datangnya AOV International Championship (AIC) 2019 nanti, ESL selaku organizer dengan dukungan Garena akan terlebih dahulu menyelenggarakan kompetisi esports di tiga negara secara serentak. 8 tim terbaik dari Malaysia, Singapura, dan Filipina akan bertanding dalam ESL MSP Championship, memperebutkan hadiah senilai total US$10.000 (sekitar Rp141,7 juta) serta tiket mewakili wiayah MSP dalam ajang AIC 2019 nanti.

Partisipan ESL MSP Championship terdiri dari 2 tim undangan dan 6 tim dari Open Qualifiers. Undangan yang dimaksud adalah para finalis Valor Cup musim lalu, yaitu tim M8HEXA dari Malaysia dan Liyab Esports dari Filipina. ESL membuka 3 tahap Open Qualifiers, yaitu pada tanggal 13, 17, dan 20 Agustus. Masing-masing Qualifier akan meloloskan 2 tim ke ESL MSP Championship.

AOV - Violet Dimension Breaker
Sumber: Garena RoV Thailand

Turnamen ini terdiri dari dua tahap, yaitu Online Group Stage dan Playoffs. Tim-tim peserta akan dibagi ke dalam dua grup, dan 2 tim terbaik tiap grup berhak maju ke Playoffs. Babak Playoffs kemudian digelar selama dua hari, dengan sistem best-of-5 double elimination serta babak Grand Final best-of-7. Format yang tidak umum ini dibuat dengan tujuan menciptakan turnamen yang lebih kompetitif, serta memberi tontonan pertandingan yang lebih seru pada para penggemar.

“Kami telah membawa produk National Championship kami ke Asia Tenggara tahun lalu dan kami gembira bisa mengembangkan program ini ke lebih banyak judul esports dan negara,” ujar Nick Vanzetti, SVP of ESL APAC, di situs resmi Garena, “Kami senang bisa bekerja bersama Garena dalam kesempatan menyelenggarakan ESL MSP Championship sebagai bagian dari ekosistem mereka dan kami akan terus menyelaraskan tujuan kami dalam membentuk ekosistem Arena of Valor yang sustainable di wilayah MSP.”

ESL Indonesia Championship
Sebelumnya ESL dan Garena juga bekerja sama di ESL Indonesia Championship | Sumber: ESL Indonesia

Marshal Bagus Nugroho, Produser AOV untuk wilayah Indonesia dan MSP, menambahkan, “Garena AOV bangga dapat bekerja bersama ESL lagi dalam mengembangkan dunia esports Asia Tenggara. Harapannya, dari ESL MSP Championship kita akan melihat kelahiran pemain-pemain berbakat yang akan meraih kemenangan di panggung internasional.”

Babak grup ESL MSP Championship akan digelar setiap hari Rabu dan Minggu pada periode 28 Agustus – 8 September 2019, dilanjutkan dengan Playoffs di tanggal 21 – 22 September. Seluruh pertandingan ini akan disiarkan secara langsung melalui channel YouTube dan Facebook ESL Asia.

Sumber: Garena

Masuk Musim Ketiga, AOV Star League kini Diselenggarakan oleh ESL Indonesia

Sementara Arena of Valor World Cup 2019 masih berlangsung sampai 14 Juli 2019, kancah kompetitif AOV di Indonesia pun tentu masih dalam masa tenang. Kendati demikian, bukan artinya kancah kompetitif AOV Indonesia berhenti bergeliat dan mempersiapkan diri untuk musim 2019-2020.

Setelah dari tahun ke tahun event resmi Arena of Valor dilaksanakan secara mandiri oleh Garena, ASL Season 3 datang dengan kejutan. Untuk musim ini, Garena menggandeng ESL Indonesia untuk melaksanakan liga kasta satu Arena of Valor Indonesia.

Seperti musim sebelumnya, ASL musim ketiga masih mempertandingkan 7 tim AOV terbaik se-Indonesia dalam format liga selama tiga pekan. Kompetisi akan menggunakan format best of 3 double round robin, yang artinya semua tim akan bertemu dengan semua tim lainnya sebanyak dua kali, dengan setiap pertandingan dilakukan dalam seri best-of-3.

Kompetisi akan dimulai pada bulan Juli ini, nantinya 4 tim teratas akan masuk ke fase playoff, bertanding secara offline pada bulan September mendatang. Babak playoff akan menentukan siapa tim AOV terbaik di Indonesia, dan mendapatkan piala ASL by ESL musim 3.

“Kami sangat merasa terhormat untuk dapat membawa ASL ke program National Championship kami.” Kata Nick Vanzetti, Senior Vice President ESL Asia Pacific Japan dalam rilis resmi dari ESL.  “Kita bahagia untuk bekerja sama Garena Indonesia dalam kesempatan ini, menyatukan tujuan kami untuk lanjut membentuk ekosistem esports berkelanjutan di Indonesia.”

Kerjasama antara Garena dengan ESL ini tentu membuat tayangan ASL jadi semakin dinanti oleh para penggemar Arena of Valor Indonesia. Pertandingan liga ASL yang selama ini terkenal penuh rivalitas sengit, dikombinasikan dengan produksi kelas dunia dari ESL, akan seperti apa jadinya?

“Harusnya bakalan bagus, mengingat production value ESL yang sudah next level banget” Adji “Sven” Hadi Perdana mengomentari kerjasama ini. “Selain soal manjain penonton, gue juga mau mention dari sudut pandang gue sebagai caster. Kalau berkaca dari gelaran ESL Clash of Nation kemarin, gue melihat memang caster dimanjain, baik dari segi disiplin waktu ataupun kenyamanan sang caster sendiri. Direct operation-nya juga keren, sehingga caster diajarkan untuk jadi lebih profesional.”

Sumber: Facebook Adji Sven
Sumber: Facebook Adji Sven

Sementara itu, redaksi Hybrid juga mencoba menghubungi Stefano Adrian, Project Manager ESL Indonesia. “Yang pasti dengan kita sebagai penyeneggara, kita akan berikan best production quality, entah itu secara broadcast ataupun offline.” Jawab Stefano. “Selain itu, yang pasti konten-konten menarik dalam bentuk kolaborasi ESL dan ASL juga akan hadir. Sebagai tambahan informasi, liga ASL juga akan menggunakan format Global Ban-Pick seperti yang digunakan di AWC.”

Kerjasama ini tentu diharapkan mendorong kompetisi ASL agar jadi lebih nikmat untuk disaksikan. ASL musim ketiga akan hadir mulai Rabu, 17 Juli 2019 mendatang. Jika Anda ingin menyaksikannya, Anda dapat langsung pergi ke kanal Youtube ESL Indonesia, untuk menyaksikan tayangan ASL Musim ketiga.

 

Adji “Sven” Bicara Analisis dan Prediksi Hasil AWC 2019

Tinggal satu pekan jelang Arena of Valor World Cup 2019. Kompetisi ini merupakan ajang tertinggi untuk menunjukkan siapa tim Arena of Valor terbaik di dunia. Indonesia, yang diwakili EVOS AOV, berada di dalam keadaan yang kurang enak. Setelah fase drawing dayEVOS AOV harus terima kenyataan terjebak di grup B, grup paling kompetitif, yang berisikan Thailand, Taiwan, Vietnam, Korea, dan Vietnam.

Melihat negara-negara kuat terkumpul di dalam satu grup, prediksi hasil dari AWC ini jadi semakin sulit. Jangankan bicara soal siapa juaranya, memprediksi siapa yang lolos dari fase grup saja sudah bikin kita jadi kebingungan. Maka dari itu, kami berdiskusi dengan salah satu shoutcaster yang juga terkenal sebagai community guy dalam Arena of Valor Indonesia, Adji “Sven” Hadi Perdana.

Sumber: Garena Official Media
Sumber: Garena Official Media

Seperti saya sebut sebelumnya, memprediksi hasil AWC ini cukup sulit. Bahkan Adji sendiri cukup kebingungan. Semua tim kuat tergabung di sana, termasuk juga EVOS yang bisa digolongkan sebagai tim kuat. “Jangan meremehkan EVOS loh, mereka juga termasuk kategori tim kuat menurut gue. Hal ini karena melihat perkembangan serta kualitas permainan mereka di panggung ESL Clash of Nation bulan Maret kemarin.”

Tapi terlepas dari hasil mereka kemarin, EVOS AOV juga melakukan rezim latihan yang cukup berat untuk persiapan AWC ini. Mereka sempat latihan bootcamp di Taiwan selama kurang lebih 2 pekan, untuk berlatih tanding dengan negara yang jadi kiblat permainan di Arena of Valor.

Melanjutkan bicara prediksi, menurutnya peluang juara terbesar dipegang oleh tim Toyota Diamond Cobra atau KOG Diamond Cobra, tim perwakilan dari Thailand. Tim ini memang sedang kuat belakangan ini. Kedatangan beberapa punggawa pecahan dari tim Korea di AWC 2018 lalu menjadi salah satu faktor besar bagi tim ini.

“Cara mereka (Sun dan Jjak) bermain dan menguasai map beda banget jika dibanding dengan saat di ahq. Ditambah, Jjak juga terlihat lebih bisa kontrol emosi saat keadaan sedang kalah.” Jawab Adji. “Tetapi yang pasti, kalau dari segi gameplay, nilai lebih mereka adalah gaya permainan yang disiplin. Contohnya adalah, ketika harus bertarung di Abyssal, mereka sudah memastikan minion wave midlane dan DS lane aman terkendali.”

Sumber: Facebook @TeamDiamondCobra
Sumber: Facebook @TeamDiamondCobra

Lalu bagaimana dengan grup A? Grup sebelah agak jarang disorot, karena anggapan bahwa grup ini tidak seberat dibanding grup B. Bicara soal ini, prediksi Adji ada pada ahq e-Sports Club dan juga ONE Esports. “Kalau dilihat dari segi player tim ahq punya Kim ‘HAK’ Do-Yeop. Sebagai pemain midlanerpermainan dia sangat stabil, dan jarang bermain buruk.” Adji membahas ahq.

“Kalau dari ONE Esports, apa yang gue lihat adalah permainan mereka itu tipikal Asia Timur, yaitu permainan disiplin objektif. Dalam salah satu rekaman yang gue tonton, ada satu game dia mendapat skor kill di bawah 10, tapi berhasil menang. Melawan mereka tentu bakal jadi sangat sengit dan juga sulit.” lanjut Adji membahas ONE Esports.

Pertandingan Arena of Valor World Cup 2019 akan dimulai pada 27 Juni 2019 mendatang. Mari dukung EVOS AOV, dukung Indonesia dalam pertandingan ini. Bagi Anda yang ingin menyaksikan, Anda dapat pantau kanal Youtube Garena AOV Indonesia untuk siaran langsung berbahasa Indonesia dari pertandingan AWC 2019.

Tencent Umumkan Detail AOV World Cup dan Honor of Kings World Champion Cup 2019

Arena of Valor dan Honor of Kings adalah dua game yang sebetulnya sama, tapi berbeda dari segi konten dan bahasa. Bila Honor of Kings adalah versi eksklusif Tiongkok dan memiliki hero-hero yang terinspirasi legenda Tiongkok pula, Arena of Valor adalah versi internasional yang mengusung pahlawan-pahlawan mancanegara.

Karena perbedaan ini, basis penggemar Arena of Valor pun berbeda dengan Honor of Kings, begitu juga dengan ekosistem kompetitifnya. Untungnya Tencent Games tak pilih kasih, mereka mau memfasilitasi keduanya. Seperti yang baru-baru ini diumumkan, Tencent akan segera menggelar dua kejuaraan dunia secara terpisah. Pertama yaitu Arena of Valor World Cup 2019, dan yang satu lagi yaitu Honor of Kings World Champion Cup 2019.

Honor of Kings World Champion Cup 2019
Honor of Kings World Champion Cup 2019 | Sumber: Jeff Chau

Arena of Valor World Cup (AWC) 2019 akan digelar di kota Da Nang, Vietnam, pada bulan Juni – Juli 2019. Ini berbeda dari AWC 2018 yang mengambil tempat di Los Angeles. Jumlah hadiahnya pun berbeda, namun sayangnya mengalami sedikit penurunan dari US$550.000 menjadi US$500.000 saja (sekitar Rp7,2 miliar). Arena of Valor di Barat memang sempat kesulitan meraih minat pasar, namun Ramon Hermann dari Tencent America yakin bahwa game ini memiliki masa depan yang cerah di sana.

AWC 2019 diikuti oleh 12 tim dari 9 wilayah berbeda, salah satu di antaranya adalah wilayah baru yang memang server-nya baru dibuka pada November 2018 kemarin, yaitu Jepang. Sisanya adalah tim-tim dari Tionghoa Taipei (Taiwan), Thailand, Vietnam, Indonesia, Korea, Tiongkok, wilayah gabungan Singapura, Malaysia, dan Filipina, serta wilayah gabungan Amerika Utara, Eropa, dan Amerika Latin.

AWC 2019 - Global Ban Pick 1
AWC 2019 menerapkan sistem baru yaitu Global Ban Pick | Sumber: Garena
AWC 2019 - Global Ban Pick 2
AWC 2019 menerapkan sistem baru yaitu Global Ban Pick | Sumber: Garena

Sementara itu, Honor of Kings World Champion Cup (KWCC) 2019 akan digelar di tiga negara berbeda. Fase grup akan digelar pada tanggal 10 – 21 Juli di Seoul, Korea Selatan. Kemudian babak playoff digelar pada tanggal 27 Juli – 3 Agustus di Kuala Lumpur, Malaysia. Terakhir, babak final digelar pada tanggal 10 Agustus di Shenzhen, Tiongkok, yang juga merupakan kota tempat markas Tencent Games berada.

Hadiah yang dijanjikan oleh KWCC 2019 pun lebih besar dari AWC 2019, yaitu senilai 16.000.000 Yuan atau kurang lebih Rp33,6 miliar. Dari seluruh hadiah itu, 42% akan jatuh ke tangan tim yang menjadi juara. KWCC 2019 diikuti oleh 12 tim, terdiri dari 2 tim teratas King Pro League (KPL) dan 2 tim teratas Korea King Pro League (KRKPL) Spring Season, 4 tim dari KPL hasil kualifikasi, serta 4 tim KRKPL hasil kualifikasi juga.

Meski hanya diikuti oleh dua liga saja (KPL dan KRKPL), bukan berarti tidak ada tim dari negara selain Tiongkok dan Korea Selatan di sini. KRKPL sebetulnya diikuti oleh tim dari berbagai negara, termasuk dari Eropa, Amerika, Hong Kong, dan Makau. Nah, kira-kira siapa wakil Indonesia yang akan maju ke ajang AWC 2019 nantinya ya?

Sumber: Esports Insider, The Esports Observer

EVOS Terbaik Asia Tenggara, Juarai ESL Indonesia Championship & Clash of Nations

Puncak kompetisi nasional pertama ESL Indonesia telah digelar pada tanggal 29 – 31 Maret 2019 kemarin. Tidak hanya pertandingan dalam negeri saja yang disebut ESL Indonesia Championship, ajang ini sekaligus menjadi wadah pertarungan tim-tim Asia Tenggara dalam gelaran yang bernama ESL Clash of Nations. Ada dua game yang dipertandingkan dalam ESL Indonesia Championship, yaitu Dota 2 dan Arena of Valor. Sementara ESL Clash of Nations mempertandingkan satu game Arena of Valor saja.

Dua tim Indonesia berhasil meraih prestasi dalam kejuaraan tersebut. Pertama adalah BOOM.ID, mereka sekali lagi membuktikan status sebagai tim Dota 2 terkuat Nusantara dengan merebut trofi Dota 2 ESL Indonesia Championship. Di final turnamen ini, BOOM.ID berhasil unggul atas tiga tim lainnya yaitu Aura Esports, PG.Barracx, dan The Prime, dan berhak atas hadiah utama senilai US$25.000 (sekitar Rp355,8 juta).

BOOM.ID belakangan ini memang sedang menunjukkan performa yang cukup mengesankan. Aksi mereka di turnamen Bucharest Minor beberapa waktu lalu mengantar mereka hingga ke posisi 8 besar. Posisi yang sama kemudian mereka raih kembali di ajang StarLadder ImbaTV Dota 2 Minor. Meski belum sampai tembus ke turnamen Major, ini sudah menjadi bukti bahwa BOOM.ID mulai bisa bertarung seimbang dengan tim-tim besar dunia. Prestasi di ESL Indonesia Championship memang patut mereka sandang.

“Pesan buat fans-nya BOOM, tetap dukung BOOM.ID ya. Meskipun di dunia internasional mungkin belum bisa membahagiakan Indonesia, cuman kita tetep terus berjuang, doain. Jangan hate speech juga, mungkin saran-saran yang baik pasti bakal ditanggapin sih sama gua,” demikian ujar kapten BOOM.ID Khezcute (Alfi Syahrin Nelphyana), dalam post-match interview bersama ESL Indonesia.

ESL Indonesia Championship - BOOM.ID
BOOM.ID juara Dota 2 ESL Indonesia Championship | Sumber: ESL Indonesia

Sementara itu di cabang Arena of Valor, raungan sang harimau putih EVOS Esports menggetarkan podium dengan peraihan double winner. Gelar pertama adalah juara ESL Indonesia Championship yang mereka raih dengan menumbangkan tim-tim dalam negeri, termasuk di antaranya WAW Esports, GGWP.ID, Bigetron, serta Saudara e-Sports (SES).

Babak Grand Final antara SES melawan EVOS menjadi sorotan utama karena berlangsung cukup ketat. Kepada ESL Indonesia kedua tim sama-sama berkata bahwa mereka sudah melakukan persiapan dan latihan keras menyambut ajang ini, namun SES.DyZ (Andrian Saputra) mengakui bahwa mereka memang beberapa kali melakukan kesalahan yang tak perlu sehingga harus kalah dengan skor 3-1. Seperti BOOM.ID, EVOS juga berhak atas hadiah senilai US$25.000.

ESL Indonesia Championship - EVOS
EVOS juara AOV ESL Indonesia Championship | Sumber: ESL Indonesia

Sebagai kampiun dan runner-up dalam ESL Indonesia Championship, EVOS serta SES sama-sama berhak untuk maju ke turnamen berikutnya, yaitu turnamen level Asia Tenggara ESL Clash of Nations. Langsung digelar setelah ESL Indonesia Championship berakhir, dalam turnamen ini EVOS dan SES harus berhadapan dengan tim M8HEXA dari Malaysia, Liyab Esports dari Filipina, Devita dari Thailand, juga FAPtv dari Vietnam. Indonesia selaku tuan rumah memang mendapat dua slot kualifikasi di turnamen ini.

Perjuangan berat dilalui SES dan EVOS yang sama-sama terlempar ke Losers’ Bracket di ESL Clash of Nations. SES dikalahkan oleh FAPtv, sementara EVOS kalah oleh Devita. Posisi tersebut akhirnya mempertemukan EVOS dan SES kembali, dan lagi-lagi EVOS unggul, menjadi satu-satunya tim Indonesia yang maju ke Grand Final. EVOS juga sempat “membalaskan dendam” SES dengan mendepak FAPtv keluar turnamen.

ESL Clash of Nations - EVOS
Double winner, juara Indonesia dan juara Asia Tenggara! | Sumber: ESL Indonesia

Berhadapan sekali lagi dengan Devita, tampaknya kali ini EVOS sudah bisa beradaptasi dengan lebih baik. EVOS sempat tertinggal dengan skor 2-1, tapi di game 4 EVOS menguasai ritme permainan dan melakukan team wipe. Tel’annas, Murad, serta Teemee memegang peran krusial dalam permainan EVOS. Taktik yang sama kembali diulang dalam game 5, dan EVOS akhirnya juara setelah comeback gemilang dengan skor 2-3.

Dari ajang ESL Clash of Nations, EVOS kembali memperolah hadiah sebesar US$25.000. Namun lebih dari itu, ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi EVOS untuk dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. “Aku bangga sama timku yang kemarin habis kalah lawan Devita, terus bisa fight back lagi buat hari ini. Lupakan kemarin, terus comeback stronger hari ini, terus akhirnya memenangkan, jadi juara 1 Clash of Nations,” ujar Carraway (Henri Teja) dari EVOS dalam post-match interview dengan ESL Indonesia.

ESL Clash of Nations - Prize
Membawa pulang hadiah dan kebanggaan | Sumber: Dokumentasi ESL

Sesuai reputasi ESL selama ini yang telah membesarkan ekosistem esports di banyak negara, kita tentu berharap ESL Indonesia Championship dan ESL Clash of Nations dapat menjadi standar baru bagi penyelenggaraan kompetisi esports di Indonesia. Apalagi ESL Indonesia tidak hanya memperhatikan cabang-cabang esports besar seperti Dota 2 dan AOV. Mereka juga menyediakan wadah berkumpul dan berkegiatan bagi komunitas kompetitif lain, seperti komunitas Rainbow Six: Siege dan komunitas fighting game Indonesia.

Semoga saja ke depannya industri esports kita bisa berkembang menjadi lebih dewasa, dan memunculkan talenta-talenta yang dapat meraih prestasi terbaik dunia. Apa langkah ESL setelah dua turnamen ini selesai? Kita tunggu saja pengumuman berikutnya. Pantau selalu berita terkini dunia esports Indonesia, hanya di Hybrid.

Sumber: ESL Indonesia

Rivalitas GGWP.ID dan EVOS dalam Megahnya Gelaran Grand Final ASL Season 2

Lima bulan berlalu, liga kasta pertama Arena of Valor, Arena of Valor Star League (ASL) kini mencapai puncaknya. Setelah kompetisi liga rutin berjalan, terpilih empat tim terbaik di babak grand finals yaitu DG Esports, Saudara Esports, EVOS Esports, dan GGWP.ID. Gelaran final yang diselenggarakan pada hari Sabtu,16 Februari 2019 kemarin jadi penentu siapa rajanya jagat esports AOV Indonesia.

Tidak mudah untuk bisa mencapai babak Grand Finals ASL Season 2. Para tim peserta punya cerita perjuangannya masing-masing untuk bisa mengalahkan diri sendiri dan musuh-musuhnya mencapai panggung megah grand final ASL Season 2. Awalnya, melihat susunan bracket serta cerita perjuangan dari masing-masing tim, harapan saya adalah DG Esports akan jadi seperti GGWP.ID di ASL Season 1; merangkak dari keadaan terburuk sampai jadi runner-up ASL Season 1.

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Nyatanya DG Esports harus tersungkur di awal-awal setelah bertarung sengit melawan Saudara Esports. Lanjut ke babak berikutnya, Saudara Esports harus berhadapan dengan EVOS. Kalau liga ini diibaratkan sebagai RPG, Saudara Esports mungkin hanya seperti mini-boss; yang bisa dilewati dengan mudahnya oleh EVOS. Walau Saudara Esports digadang-gadang sebagai salah satu yang terkuat di jagat kompetisi AOV, ternyata absennya SES.NasiUduk membuat Saudara Esports bisa ditaklukkan cukup mudah dengan skor 2-0.

Setelah perjalanan panjang, sampailah kita pada sajian utama Grand Final ASL Season 2, pertandingan antara dua rival terberat, GGWP.ID melawan EVOS. Kedua tim ini memang punya sejarah rivalitas yang sangat keras walau pada musim sebelumnya level permainan GGWP.ID mungkin bisa dibilang belum mencapai level permainan EVOS.

Masuk musim kedua, rivalitas keduanya jadi semakin ketat lagi. Apalagi performa GGWP.ID meningkat, sampai-sampai mereka jadi raja regular season ASL Season 2 dan hanya kalah satu kali sepanjang musim (oleh EVOS saat jelang akhir musim). Sementara pada sisi lain, EVOS memang terbilang tidak prima seperti musim pertama namun mereka berhasil mengikuti GGWP.ID di posisi kedua dengan cuma kalah 2 kali saja sepanjang musim.

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Megahnya panggung ASL yang jadi saksi bisu dari panasnya rivalitas antara GGWP.ID dengan EVOS Esports. Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Selain rivalitas dalam permainan, kedua tim ini juga punya beberapa catatan rivalitas di luar permainan. Seperti saat tuduhan GGWP atas kasus poaching atau “pencurian” pemain kepada EVOS. Melihat hal ini, mungkin ASL bisa dibilang sebagai satu-satunya kompetisi saat EVOS tidak bersaing keras dengan musuh bebuyutannya, RRQ.

Final ini pun menjadi ajang pertaruhan antara GGWP.ID melawan EVOS untuk membuktikan ego masing-masing. Apakah GGWP.ID bisa mendapatkan tahta yang seharusnya ia dapatkan pada musim pertama? Ataukah EVOS kembali dapat mempertahankan tahta mereka dari terkaman sang naga?

Sebelum permainan dimulai prediksi saya ketika itu adalah GGWP.ID bisa menang jika mereka mendapat momentum bertubi-tubi dari awal sampai akhir permainan. Sementara EVOS akan menang apabila mereka berhasil mengulur permainan dan membuat GGWP.ID kewalahan karena rotasi yang dilakukan.

Meski baru seumur jagung klub esports GGWP.ID merupakan penantang keras organisasi sebesar EVOS di kancah Arena of Valor Star League. Sumber: Dokumentasi Resmi Garena
Meski baru seumur jagung, klub esports GGWP.ID merupakan penantang keras organisasi sebesar EVOS di kancah Arena of Valor Star League. Sumber: Dokumentasi Resmi Garena

Melihat betapa garang permainan GGWP.ID selama musim berjalan, dugaan saya pertandingan akan sengit dengan skor 3-2 dari pertarungan best of 5. Ternyata jam terbang EVOS yang lebih tinggi dalam hal bermain di panggung besar memang masih sulit dikalahkan GGWP.ID; yang memang belum punya jam terbang main di panggung besar sebanyak EVOS.

Permainan ternyata dapat diselesaikan EVOS cukup cepat dengan skor 3-1. Menariknya, momentum kemenangan GGWP malah bukan dari permainan agresif mengandalkan snowball, melainkan permainan cerdik memanfaatkan kesalahan dari EVOS. Sementara itu EVOS benar melakukan seperti apa yang saya prediksi, berhasil melakukan rotasi cerdik yang membuat game seolah dimenangkan GGWP.ID, namun pada kenyataannya EVOS yang diuntungkan.

Momen Grand Final ASL 2019 ini bisa mungkin bisa dibilang jadi momen kemenangan paling manis bagi EVOS, terutama bagi Sultandyo “MythR” Raihan dan Hartawan “Wyvorz” Muliadi. Musim lalu kedua pemain tersebut bermain untuk tim GGWP, namun sayangnya mereka berdua hanya bisa melihat piala ASL diangkat oleh EVOS. Menariknya kepindahan mereka berdua ternyata berbuah manis dan mendapatkan piala yang seharusnya mereka dapatkan.

Salah satu momen yang menangkap perasaan lega EVOS.MythR setelah semua perjuangan yang ia lalui. Sumber: Dokumentasi Garena
Momen foto terbaik yang berhasil menangkap perasaan lega EVOS.MythR setelah menjadi juara. Sering dianggap sebagai pemain dengan komitmen paling tinggi, foto ini menggambarkan kelegaan setelah semua perjuangan keras yang ia lalui sepanjang karirnya di jagat kompetitif AOV. Sumber: Dokumentasi Resmi Garena

EVOS selaku juara ASL Musim kedua berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp500 juta. Diikuti dengan GGWP.ID selaku runner up mendapatkan Rp250 juta.  Lalu Saudara Esports di posisi ketiga mendapatkan Rp150 juta dan terakhir ada DG Esports Rp100 Juta. Momen Grand Final ASL kemarin mungkin bisa jadi titik balik dari semua tim peserta.

Akankah DG Esports dapat bangkit di musim berikutnya dan menyusul ketertinggalan mereka dari kawan-kawan seperjuangannya? Apakah GGWP.ID bisa mendapatkan piala yang mereka idam-idamkan sejak musim pertama di musim ketiga nanti? Apakah EVOS Esports bisa buktikan diri bahwa tim Indonesia tidak cuma jago kandang dan bisa buktikan diri di kompetisi internasional? Semua hal tersebut tentu baru bisa terjawab saat ASL musim ketiga dan tentunya kompetisi AoV World Cup 2019 nanti.

Tencent Luncurkan Aturan Baru untuk Streaming Konten Seluruh Game Mereka

Sebagai salah satu perusahaan game tersukses dan terpopuler dunia, Tencent Games punya pengaruh yang sangat kuat di industri game. Dengan portofolio mencakup judul-judul raksasa seperti PUBG Mobile, Fortnite, dan League of Legends, Tencent punya kekuatan untuk menjangkau ratusan juta gamer serta anak muda di dunia. Tentu saja, semakin besar suatu kekuatan maka semakin besar pula tanggung jawabnya.

Untuk menjaga agar ekosistem gamer di sekitar produk-produk Tencent tetap sehat, mereka baru saja mengumumkan sejumlah aturan untuk streaming konten yang berkaitan dengan seluruh game mereka. Aturan ini berlaku terhadap platform, produksi, institusi, dan streamer mana pun yang menciptakan konten berbasis produk milik Tencent.

Aturan tersebut diumumkan pada tanggal 14 Februari 2019 lalu, tak lama setelah pemerintah Tiongkok menerapkan aturan baru terkait regulasi konten internet. Beberapa aturan itu antara lain:

  • Larangan melanggar aturan-aturan dasar undang-undang konstitusi, serta topik-topik sensitif seperti politik nasional, kewarganegaraan, agama, serta kedaerahan.
  • Larangan publikasi informasi ilegal, seperti pornografi, perjudian, sekte-sekte, terorisme, dan lain-lain.
  • Larangan perilaku yang merusak user experience ataupun brand Tencent.
  • Larangan menyebarkan informasi palsu ke pengguna lain dengan berpura-pura menjadi perwakilan resmi Tencent.
  • Larangan menyebarkan private server, cheat, hack, atau informasi account boosting (joki).
  • Larangan mempromosikan dan memicu kekerasan di dunia nyata.
  • Larangan melanggar privasi orang lain dan menyebarkan informasi mereka tanpa izin.
  • Larangan melanggar kontrak, memutuskan kontrak sepihak, atau menjalin perjanjian terlarang dengan pihak ketiga, selama masih berada di bawah kontrak suatu platform streaming.
  • Larangan melanggar hak cipta penerbit game atau content creator lain.
  • Larangan akan konten yang memunculkan pengaruh sosial negatif.
Haishi
Haishi (Jiang Haitao) | Sumber: China Daily

Menurut laporan dari Esports Observer, aturan tentang pelanggaran kontrak muncul setelah adanya kasus dari streamer Honor of Kings (Arena of Valor versi Tiongkok) yang bernama Haishi (Jiang Haitao). Ia memiliki kontrak dengan platform streaming Huya, namun kemudian menjalin kontrak lain dengan platform Douyu. Haishi akhirnya mendapat tuntutan pengadilan dari Huya, dan diwajibkan untuk membayar denda sebesar 49 juta Yuan (sekitar Rp102,1 miliar).

“Terdapat hubungan hak cipta yang natural antara konten gaming dan platform live streaming. Tencent, sebagai pemimpin platform gaming streaming dan penerbit game, memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan standardisasi dan otorisasi konten streaming di industri,” demikian pernyataan Tencent yang diumumkan di media sosial Weibo.

Tencent sendiri sebetulnya memiliki modal yang tertanam di kedua platform, Huya maupun Douyu. Tapi mereka tetap berlaku adil dan menjunjung tinggi penghargaan atas kontrak serta hak cipta. Selain itu Tencent juga berinvestasi di platform video Bilibili, dan memiliki platform streaming sendiri bernama Penguin Esports. Dengan pengaruh seluas itu, penerapan aturan baru oleh Tencent ini akan memiliki imbas yang sangat besar pada dunia streaming, khususnya di Tiongkok. Mudah-mudahan saja dampaknya dapat membuat industri streaming tumbuh lebih positif.

Sumber: Esports Observer

Cerita Perjuangan 4 Tim Grand Finalist Arena of Valor Star League Season 2

Setelah sekitar 5 bulan berlalu, akhirnya kita sampai ke babak playoff dari liga kasta pertama Arena of Valor, AOV Star League (ASL). Dimulai pada 16 September 2018 lalu, ASL diikuti oleh 7 tim esports profesional Indonesia. Mereka adalah EVOS, Saudara Esports, DG Esports, GGWP.ID, RRQ, Headhunters, dan Bigetron Esports.

Tujuh tim tersebut bertanding dalam format liga, lalu akhirnya tersaring empat tim terbaik untuk bertanding pada babak playoff berdasarkan dari klasemen mereka selama musim berjalan. Empat tim tersebut adalah GGWP.ID, EVOS, Saudara Esports, dan DG Esports. Untuk bisa mencapai playoff, empat tim ini punya cerita perjuangannya masing-masing yang membuat ASL Grand Final jadi menarik untuk disimak.

Roster GGWP.ID pada ASL musim pertama. Sumber:
Roster GGWP.ID pada ASL musim pertama. Sumber: Facebook Page @ggwpaov

Pemuncak klasemen, GGWP.ID, bisa dibilang sebagai tim yang punya cerita paling dramatis selama ASL ada di jagat kompetisi AOV Indonesia. Musim pertama ASL, tim ini terseok-seok menjalani liga profesional ini. Berkali-kali kalah pada pekan awal, mereka bangkit pada paruh kedua musim pertama setelah bergabungnya SusuGajah ke dalam tim.

Berkat hal tersebut, mereka dapat melaju ke babak playoff, mencapai putaran final, dan bahkan hampir jadi juara ASL musim pertama. Belajar dari kesalahan di masa lalu, tim ini berhasil mendominasi sepanjang musim kedua. Tercatat mereka hanya kalah satu kali selama musim kedua, yaitu oleh tim EVOS.

Roster EVOS AOV jelang memasuki musim kedua ASL. Sumber:
Roster EVOS AOV jelang memasuki musim kedua ASL. Sumber: Facebook Page @TeamEvos

Berikutnya ada EVOS, salah satu organisasi esports yang punya sejarah panjang di kancah kompetitif AOV. Berawal dari tim TheWir yang dipunggawai oleh Wiraww dan kawan-kawan, tim ini dicaplok oleh EVOS setelah berhasil membuktikan diri dalam kompetisi MO Cup.

Dikelola oleh salah satu organisasi esports berpengalaman, tim ini berhasil mempertahan performa tetap stabil selama dua musim ASL berlangsung. Walau jadi fallen king pada musim kedua, namun mereka bertahan di posisi top 4 dan melaju ke playoff di posisi kedua klasemen ASL.

Roster terkuat SES di musim kedua ASL sebelum ditinggal oleh SES.NasiUduk
Roster terkuat SES di musim kedua ASL sebelum ditinggal oleh SES.NasiUduk. Sumber: Kincir

Lalu selanjutnya ada tim Saudara Esports, tim yang bisa dijuluki sebagai uncrowned king pada jagat kompetitif AOV. Tim Saudara Esports selama ini punya performa yang dibilang naik-turun. Berkali-kali mereka hampir menjadi juara, hampir mendominasi, tapi berkali-kali juga performa mereka menurun, dan bahkan hampir gagal lolos playoff.

Sempat sangat kuat dan bisa mewakili Indonesia dalam kompetisi internasional, AIC 2018, kini mereka pincang setelah kehilangan sang ahli strategi SES.NasiUduk. Meski begitu pada akhirnya Saudara Esports berhasil melaju ke playoff dan mereka bertengger di peringkat ketiga klasemen ASL musim kedua.

Roster musim pertama dari DG esports, terlihat menjanjikan namun sayangnya gagal melaju ke babak playoff ASL. Sumber:
Roster musim pertama dari DG esports, terlihat menjanjikan namun sayangnya gagal melaju ke babak playoff ASL. Sumber: duniagames.co.id

Terakhir ada tim DG Esports, pendatang baru di kancah esports Indonesia. Datang pada musim pertama ASL dengan mengakuisisi tim Relative Risk, DG Esports juga bisa dibilang sebagai tim yang kerap inkonsisten. Permainan mereka agresif, garang, dan sangat potensial. Sayangnya mereka kerap gagal mengamankan beberapa kemenangan yang harusnya bisa mereka dapatkan.

Masuk musim kedua, penampilan DG Esports semakin terseok setelah kehilangan salah satu jungler berbakat mereka, DG.SiMontok. Paruh pertama musim kedua ASL, DG esports sangat terseok-seok, karena masalah roster dan pembagian role tim. Masuk ke paruh kedua, mereka mengganas sampai akhirnya dapat berangkat ke babak playoff, meski hanya bertengger di posisi keempat klasemen ASL musim kedua.

Melihat klasemen Grand Final ASL musim kedua, apakah mungkin kutukan ASL terjadi? Kalau benar terjadi, maka prediksi saya adalah seperti ini: DG Esports akan menjadi seperti GGWP.ID pada playoff ASL musim pertama. Mereka berjuang menjadi from zero to hero, terseok dari bracket paling bawah, lalu menanjak sampai ke babak final dan hampir mengalahkan sang raja. Sementara itu keadaan EVOS pada playoff ASL musim pertama akan digantikan oleh GGWP.ID. Mereka sebagai pemuncak klasemen akan berhasil menjadi juara setelah menang telak melawan DG Esports di babak final.

Sumber: Garena
Sumber: Garena

ASL Grand Final akan diselenggarakan pada 16 Februari 2019 mendatang di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. Untuk yang ingin menyaksikan langsung pertandingan tim AOV terbaik se-Indonesia, Anda bisa mendaftarkan diri lewat tautan aov.co.id/tiketasl2.