Sony Luncurkan Robot Asisten Imutnya, Xperia Hello

Di ajang IFA 2017 bulan kemarin, Sony memperkenalkan smart speaker perdananya yang ditenagai Google Assistant. Namun buat konsumen di kampung halamannya, Sony ternyata punya penawaran lain yang jauh lebih menarik ketimbang sekadar smart speaker, yaitu Xperia Hello.

Hello merupakan robot kecil yang, selain diproyeksikan menjadi asisten pribadi, juga dirancang untuk bertindak layaknya seorang anggota keluarga yang ramah terhadap siapapun. Konsep robot ini sebenarnya sudah diperkenalkan cukup lama pada awal tahun 2016, dan kala itu namanya masih Xperia Agent.

Sony Xperia Hello

Wujudnya yang mengerucut terdiri dari tiga bagian. Bagian teratas yang berbentuk bola merupakan kepalanya, lengkap dengan sepasang mata yang berfungsi untuk mengekspresikan perasaannya, plus kamera berteknologi pendeteksi wajah guna mengenal dan mengingat sejumlah anggota keluarga yang berbeda.

Di bagian perutnya yang dapat berputar 340 derajat, tertanam layar sentuh 4,6 inci. Setiap kali ada yang mengajaknya berbicara, Hello akan memutar tubuhnya ke arah orang tersebut. Melalui layarnya, pengguna bisa mengakses berbagai macam informasi maupun berita, mengirim dan menerima pesan melalui LINE, serta melakukan panggilan video lewat Skype.

Bagian yang paling bawah merupakan rumah untuk empat motion sensor dan tujuh buah mikrofon. Sony mengklaim Hello dapat mendeteksi seseorang yang datang menghampirinya dari jarak tiga meter. Sayang sekali tidak ada roda ataupun kaki di bagian dasarnya ini.

Sony Xperia Hello

Kemampuannya mengenali wajah pengguna yang berbeda berarti Hello juga bisa menyuguhkan informasi macam prakiraan cuaca atau kondisi lalu lintas yang sesuai dengan agenda masing-masing anggota keluarga. Sekali lagi, misi Hello adalah menjadi asisten pribadi, tapi bukan untuk satu orang saja, melainkan satu keluarga.

Sayangnya, seperti yang saya bilang di awal, Xperia Hello hanya tersedia di Jepang saja. Sony bakal memasarkannya mulai 16 November mendatang seharga 150 ribu yen, atau sekitar 17,9 juta rupiah – harga yang sangat tinggi untuk ibaratnya Amazon Echo Show versi robotik.

Sumber: Sony.

Tombol Bixby pada Samsung Galaxy S8 dan Note 8 Kini Dapat Dinonaktifkan

Tak bisa dipungkiri, Samsung Galaxy S8 merupakan salah satu smartphone terbaik di tahun 2017. Tentunya tidak akan pernah ada smartphone yang benar-benar sempurna, dan Galaxy S8 pun tidak luput dari fakta tersebut. Kekurangan utamanya, menurut banyak pengguna, termasuk sejumlah teman saya yang memilikinya, adalah penempatan sensor sidik jari dan kehadiran tombol ekstra di sebelah kiri handset.

Tombol yang saya maksud adalah tombol untuk mengaktifkan asisten virtual Bixby. Premisnya sederhana: tekan tombol untuk membuka Bixby Home, atau tekan dan tahan untuk membuka Bixby Voice. Namun yang menjadi masalah adalah, tidak semua pengguna mau memakai Bixby.

Salah satu alasannya adalah karena Bixby dinilai masih belum sepandai Google Assistant. Hal ini wajar mengingat Bixby baru saja menjalani debutnya bersama Galaxy S8, sedangkan Google Assistant sudah ditugaskan sejak tahun lalu, dan ia sendiri merupakan evolusi dari Google Now.

Samsung Bixby

Google Assistant sendiri tersedia di banyak smartphone Android, dan itulah mengapa banyak pengguna Galaxy S8 yang lebih memilihnya ketimbang Bixby. Alhasil, tombol ekstra tadi jadi tidak ada gunanya sama sekali, apalagi mengingat Samsung tidak memperbolehkan pengguna untuk mengganti fungsinya.

Sebelum ini sempat muncul sejumlah aplikasi di Play Store yang memungkinkan pengguna untuk mengubah fungsi tombol Bixby agar dapat dijadikan shortcut ke aplikasi apa saja, termasuk halnya Google Assistant. Sayangnya Samsung tidak suka dengan ide tersebut, dan mereka dengan cepat memblokir sebagian besar aplikasi yang ada.

Tak hanya Galaxy S8, Note 8 yang baru dirilis pun juga dilengkapi tombol Bixby yang sama. Mungkin karena menerima komplain dari banyak konsumen, Samsung akhirnya memutuskan untuk mengubah aturan main seputar Bixby dan tombol dedicated-nya ini.

Tampilan opsi baru untuk menonaktifkan tombol Bixby pada Bixby Home / SamMobile
Tampilan opsi baru untuk menonaktifkan tombol Bixby pada Bixby Home / SamMobile

Lewat update terbaru, pengguna akan menjumpai opsi baru di bagian atas Bixby Home yang memungkinkan mereka untuk menonaktifkan tombol Bixby, yang berarti tidak akan terjadi apa-apa meski Anda menekan tombol tersebut berkali-kali. Ini merupakan kabar baik bagi pengguna yang tidak memakai Bixby dan kerap menekan tombol tersebut tanpa sengaja.

Namun perlu dicatat, Bixby bukannya bakal pergi meninggalkan Anda begitu saja. Bixby Home masih bisa diakses di halaman paling kiri home screen, sedangkan Bixby Voice sendiri masih bisa dipanggil dengan menekan dan menahan tombol tersebut. Opsi baru ini hanya meniadakan kemampuan mengakses Bixby Home dengan menekan tombolnya.

Seperti biasa, update ini sepertinya sedang diluncurkan secara bertahap sehingga kemungkinan besar belum semua pengguna Galaxy S8 maupun Note 8 menjumpai opsinya.

Sumber: SamMobile.

Versi Baru Google Assistant Dilengkapi Mode Penerjemah Baru dan Lebih Paham Konteks

Bulan lalu, Google mengumumkan kalau Google Assistant sudah bisa berinteraksi dalam Bahasa Indonesia. Salah satu kegunaan Assistant sendiri adalah menjadi penerjemah bahasa, dan dalam versi barunya nanti, perannya sebagai penerjemah akan semakin dimaksimalkan.

Dalam acara Google Developers Day Europe belum lama ini, Google mengumumkan mode penerjemah baru untuk Assistant. Untuk mengaktifkannya, pengguna hanya perlu bilang semacam, “Ok Google, jadilah penerjemah (masukkan bahasa di sini) saya.” Setelahnya, Assistant akan mengulangi semua ucapan Anda dalam bahasa yang diminta sampai Anda menyuruhnya untuk berhenti.

Implementasi semacam ini tentunya akan membuat fitur terjemahan Assistant terasa lebih alami dan sangat membantu ketika sedang melancong ke negara lain. Tentu saja, hasil terjemahannya pun mengandalkan sistem kecerdasan buatan yang sudah Google terapkan sejak tahun lalu.

Di kesempatan yang sama, Google juga memamerkan bagaimana versi baru Assistant dapat memahami konteks secara lebih baik lagi. Dengan mempelajari pertanyaan dan permintaan pengguna sebelum-sebelumnya, Assistant bisa menyajikan hasil pencarian yang lebih akurat ke depannya.

Google Assistant more contextually aware

Demonstrasi berikutnya adalah favorit saya, dan sangat sesuai dengan skenario dunia nyata sehari-harinya. Di situ sang pembicara bertanya kepada Assistant, “Apa judul film yang dibintangi Tom Cruise, yang di situ dia bermain biliar, dan selagi bermain biliar dia menari?” Assistant pun langsung menjawab “The Color of Money”, lalu lanjut membacakan informasi lengkapnya.

Secara keseluruhan, Google bilang kalau versi baru Assistant dapat menjawab pertanyaan dengan lebih cepat, dapat menangkap suara pengguna secara lebih akurat, dan dapat memanfaatkan Google Search secara lebih baik ketika memberikan jawaban. Kemungkinan besar, versi baru ini akan tersedia bersamaan dengan diluncurkannya sekuel Google Pixel.

Sumber: Engadget dan 9to5Google. Gambar header: Maurizio Pesce (Flickr).

Xiaomi Luncurkan Mi AI Speaker

Xiaomi baru saja mengungkap Mi 5X dan MIUI 9 secara resmi. Namun selain smartphone berkamera ganda tersebut, perusahaan yang kerap digelari Apple-nya Tiongkok itu turut memperkenalkan sebuah smart speaker ala Amazon Echo dan Google Home.

Dijuluki Mi AI Speaker, perangkat ini ditenagai oleh, seperti yang sudah bisa Anda duga, artificial intelligence-nya sendiri. Selain tentu saja bertugas memutar musik, Mi AI Speaker juga didesain untuk menjadi pusat kendali sederet perangkat smart home besutan Xiaomi lainnya.

Untuk bisa memahami perintah suara dari pengguna secara jelas, Mi AI Speaker telah dibekali total enam buah mikrofon agar dapat mendengar dari segala sudut. Seperti halnya Apple HomePod, speaker ini juga berperan sebagai asisten pribadi pengguna, menyuguhkan informasi-informasi seperti prakiraan cuaca, kondisi lalu lintas serta agenda harian.

Mi AI Speaker

Desainnya memang banyak terinspirasi oleh Amazon Echo, tapi saya pribadi melihat aura yang lebih elegan di sini. Semua tombol kontrolnya terpampang di atas, dikitari oleh LED yang akan menyala ketika perangkat sedang mendengarkan instruksi dari pengguna.

Tidak mengejutkan dari Xiaomi, harga adalah atribut paling menariknya. Mi AI Speaker dibanderol cuma 299 yuan, atau sekitar 600 ribu rupiah. Perangkat ini bakal dipasarkan di Tiongkok mulai Agustus mendatang, siap bersaing dengan produk serupa dari Alibaba.

Sumber: TechCrunch dan The Verge.

Lenovo Pamerkan Standalone AR Headset dan Sejumlah Produk Konsep yang Sangat Menarik

Dalam acara tahunan Lenovo Tech World kali ini, ketimbang sekadar memamerkan laptop baru dengan perubahan inkremental, raksasa teknologi asal Tiongkok tersebut rupanya juga mencoba mencuri perhatian lewat lima produk konsep yang menarik.

Produk yang pertama adalah Lenovo daystAR. Dari nama dan wujudnya sudah sangat kelihatan kalau perangkat ini merupakan sebuah AR headset. Namun jelas bukan sembarang AR headset, sebab ia dapat beroperasi secara mandiri tanpa perlu tersambung ke PC atau diselipi smartphone.

Berbekal vision processing unit-nya sendiri, daystAR mampu menampilkan konten AR dengan sudut pandang seluas 40 derajat. Perangkat ini terintegrasi dengan berbagai layanan. Salah satu yang menarik adalah 3D Content Manager, yang memungkinkan pengguna untuk memindai, mengunggah, lalu mengedit konten 3D.

Lenovo SmartCast+

Produk yang kedua adalah Lenovo SmartCast+, sebuah smart speaker ala Amazon Echo yang juga merupakan proyektor augmented reality. Ya, selain berinteraksi dengan pengguna, perangkat ini juga bisa memproyeksikan gambar ke tembok atau layar, dan Lenovo juga berencana menambatkan kemampuan untuk mengenali suara maupun objek.

Lenovo CAVA

Bicara soal smart speaker tentunya tidak luput dari asisten virtual. Di sini Lenovo juga sudah menyiapkan asisten virtual-nya sendiri yang diberi nama CAVA, singkatan dari Context Aware Virtual Assistant. Sesuai namanya, ia dirancang untuk memahami konteks dengan memaksimalkan teknologi deep learning.

Tak hanya mengenali suara pengguna, CAVA juga dilengkapi kemampuan mengenali wajah sehingga ia dapat memberikan rekomendasi yang sangat personal kepada setiap pengguna. Contoh yang paling sederhana, CAVA dapat menyarankan waktu yang tepat untuk berangkat menuju tempat ketemuan dengan menganalisa kondisi lalu lintas dan cuaca.

Lenovo SmartVest

Dua yang terakhir adalah SmartVest dan Xiaole. SmartVest sepintas kelihatan seperti baju biasa, padahal ia sebenarnya merupakan electrocardiogram (ECG), yang siap memonitor selama 24 jam nonstop dan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak biasanya.

Lenovo Xiaole

Xiaole di sisi lain merupakan platform layanan pelanggan berbasis AI, dimana semua percakapan dengan konsumen akan dipelajari demi memberikan layanan yang lebih baik dan personal.

Sumber: Engadget dan Lenovo.

Tmall Genie Adalah Pesaing Amazon Echo Besutan Alibaba

Tren smart speaker dengan integrasi asisten virtual belum mau meredup, apalagi setelah Samsung juga dikabarkan sedang menggarap versinya sendiri. Namun yang mungkin menjadi pertanyaan banyak orang adalah, siapa sih yang memulai tren ini? Amazon jawabannya.

Menjelang akhir tahun 2014, retailer online terbesar itu merilis Amazon Echo, sebuah speaker berwujud silinder yang dapat dioperasikan via perintah suara berkat integrasi asisten virtual bernama Alexa. Tiga tahun berselang, satu fitur Echo yang belum tersaingi oleh rival-rivalnya adalah bagaimana Alexa bisa membantu pengguna membeli barang dari Amazon hanya dengan beberapa ucapan saja.

Fungsionalitas Echo terkesan sangat masuk akal jika melihat peran Amazon sebagai retailer online. Hal ini tampaknya memicu retailer online besar lain untuk mengembangkan smart speaker-nya sendiri. Perusahaan yang saya maksud adalah Alibaba, yang didirikan oleh Jack Ma yang merupakan orang terkaya nomor satu se-Asia.

Tmall Genie

Pesaing Echo besutan Alibaba tersebut dijuluki Tmall Genie. Dari namanya saja sudah bisa kita tebak apa fungsi utamanya, yakni untuk memesan barang dari Tmall, situs belanja online kepunyaan Alibaba, hanya dengan menggunakan perintah suara. Kalau Echo ditenagai oleh Alexa, Tmall Genie mengandalkan bantuan asisten virtual bernama AliGenie.

Untuk mengaktifkan beragam fungsinya, pengguna tinggal mengucapkan frasa “Tmall Genie” dalam bahasa Mandarin, diikuti instruksinya. Untuk urusan keamanan, Tmall Genie diklaim mampu mengenali suara pemiliknya demi memastikan tidak ada orang asing yang memesan barang dari Tmall tanpa izin.

Hardware-nya sendiri mengadopsi gaya desain serupa dengan Echo: silindris, dengan speaker grille mengitari bagian bawahnya, diikuti oleh LED di bagian dasar perangkat yang menyala ketika perangkat diaktifkan. Ia dibekali total enam mikrofon yang dapat menangkap suara dari jarak sejauh lima meter, bahkan ketika ada musik yang mengalun dalam volume 75 desibel.

Juga senasib dengan Echo saat pertama dirilis, Tmall Genie awalnya hanya akan tersedia untuk konsumen terpilih. Harganya dipatok 499 yuan, atau hampir 1 juta rupiah, dan dijadwalkan dikirim ke konsumen mulai 17 Juli mendatang.

Sumber: The Verge.

Samsung Kabarnya Sedang Kembangkan Smart Speaker dengan Integrasi Bixby

Rumor berhembus bahwa Samsung sedang menyiapkan produk untuk segmen smart speaker, segmen yang sedang begitu ngetren sampai-sampai Apple pun tidak mau kehilangan momentum. Peluncuran HomePod bulan lalu bisa jadi juga yang akhirnya memicu Samsung untuk ikut bersaing di ranah ini, apalagi mengingat mereka sekarang sudah punya asisten virtual-nya sendiri.

Kabar ini pertama kali diberitakan oleh Wall Street Journal, yang menyebutkan bahwa Samsung sedang mengembangkan sebuah speaker dengan integrasi asisten virtual Bixby. Kabarnya, perangkat ini sudah menjalani tahap pengembangan selama satu tahun, dan secara internal mendapat julukan “Vega”.

Spesifikasi maupun fiturnya masih misterius, dan WSJ bilang bahwa tim pengembangnya sendiri belum bisa menentukan secara final. Kemungkinan hal ini dikarenakan Bixby sendiri yang juga harus ditunda fitur voice-nya.

Terlepas dari itu, rumor ini terdengar sangat masuk akal karena Samsung sendiri memang punya visi besar buat Bixby, dan mereka berniat untuk mengintegrasikannya ke semua produk, bukan hanya smartphone saja, tapi juga perangkat macam lemari es. Tidak hanya itu, kehadiran smart speaker Bixby ini juga bisa menjadi pelengkap untuk lini perangkat smart home mereka di bawah bendera SmartThings – yang diakuisisi tiga tahun silam.

Tidak mau kalah dari Apple juga merupakan alasan yang sangat masuk akal, apalagi kalau meninjau sejarah persaingan antara kedua raksasa teknologi ini. Fungsi lain dari HomePod memang bisa untuk mengontrol perangkat smart home, dan speaker Bixby besutan Samsung ini semestinya juga memiliki fungsi serupa.

Sumber: SlashGear.

Daftar Aplikasi Asisten Virtual Pintar Alternatif Google Now

Aplikasi asisten virtual Google Now secara default tersedia untuk perangkat berbasis Android. Aplikasi ini membantu Anda melakukan berbagai hal seperti mencari berita, menjalankan aplikasi, membuat catatan dan lain sebagainya menggunakan perintah suara. Tapi, jika Anda kurang menyukai apa yang disuguhkan oleh Google Now, mungkin 4 aplikasi asisten virtual ini bisa jadi alternatif.

Indigo

Indigo dirancang untuk menggantikan Google Now dengan mencoba menawarkan semua yang bisa dilakukan oleh Google Now, namun dengan menambahkan gayanya sendiri. Indigo mampu menyajikan berita terbaru yang Anda minati dan membacakannya dengan keras. Anda juga dapat melakukan semua tugas dasar, seperti membuka aplikasi, pencarian online, mendapatkan ramalan cuaca, menerjemahkan teks, mengelola kalender, menemukan lokasi yang diinginkan di dekat Anda, dan menelpon orang. Semua tugas-tugas tersebut dilakukan dengan perintah suara.

Application Information Will Show Up Here

 

Jarvis

Yap, apa yang kamu baca memang benar adanya. Aplikasi asisten virtual ini bernama Jarvis. Bagi yang pernah menonton film Box Office Iron Man tentu sangat familiar dengan nama ini. Seperti di film aslinya, Jarvis ini merupakan asisten virtual pribadi yang pintar. Ia mampu melakukan berbagai hal seperti menerima perintah untuk menghidupkan Wifi, Bluetooth, panggilan, membuka pesan teks, atau membuat jadwal kegiatan baru. Semuanya juga diperintahkan melalui suara.

Application Information Will Show Up Here

 

Robin

Aplikasi asisten virtual Android ini masih terus dikembangkan, tapi bahkan dalam kondisinya sekarang ini, Robin mampu bekerja dengan baik. Robin siap menjadi asisten pribadi saat Anda membutuhkan penunjuk jalan yang akurat. Dia memiliki sistem aktivasi isyarat di mana Anda bisa mengucapkan “halo” dua kali di depan telepon untuk mengaktifkannya, kemudian membuat pesan baru dengan suara dan mengakses GPS.

Application Information Will Show Up Here

 

Smart Voice Assistant

Aplikasi ini disebut dapat membantu orang menghindari bahaya saat mengemudi. Smart Voice Assistant membantu pengguna perangkat smartphone Android untuk terus terhubung, misalnya membuat pesan teks dengan suara, membuat panggilan baru, membacakan pesan saat sedang berada di jalanan, mencarikan informasi di internet, membuat catatan hingga memeriksa kapasitas baterai.

Application Information Will Show Up Here

Google Assistant Segera Meluncur ke Platform iOS?

Kita tahu Google memboyong aplikasi mesin pencarinya ke iOS satu paket dengan Google Now – asisten virtual pintar yang bisa dimanfaatkan mencari dan melakukan berbagai perintah. Kini, banyak orang bertanya-tanya bagaimana cara Google mengemasi asisten virtual barunya, Google Assistant ke dalam platform yang sama tersebut. Nah, menurut yang dilaporkan oleh AndroidPolice, Google Assistant memang akan diluncurkan ke iOS, tetapi dalam wujud aplikasi mandiri, tidak dalam kemasan Google Search atau sejenisnya.

Seperti apa yang dilaporkan oleh AndroidPolice, aplikasi Google Assistant untuk iOS akan menampilkan tatap muka bergaya chat seperti yang disuguhkan oleh aplikasi Allo. Artinya, pengguna bakal berinteraksi dengan otak kecedasan buatan di Assistant menggunakan format teks, bukan suara. Namun opsi perintah suara disebut tetap akan disediakan untuk pengguna yang memerlukannya.

Pengumuman Google Assistant untuk iOS dipercaya akan terealisasi di ajang Google I/O yang sebentar lagi akan digelar. Manuver ini cukup masuk akal mengingat Google Assistant SDK sudah mulai dibuka untuk para pengembang beberapa waktu yang lalu. Catatan penting lainnya, seperti kebanyakan aplikasi asisten virtual, Google Assistant untuk iOS baru akan bisa dipergunakan oleh pemilik iPhone di kawasan Amerika Serikat.

Rencana Google membidik pengguna iOS merupakan langkah strategis yang diambil demi penguatan ekosistem semata. Perlu diketahui bahwa Microsoft sudah lebih dulu menghadirkan Cortana untuk iOS, memungkinkan pengguna untuk memperoleh asistensi yang sebelumnya secara eksklusif ditemukan di perangkat Microsoft. Apabila Google benar-benar menghadirkan Assistant untuk perangkat iOS, maka ini akan menyempurnakan cakupan ekosistem mereka yang sudah menjangkau platform beragam mulai dari Google Pixel, Google Home, aplikasi Allo dan ke depan pastinya ke perangkat Android secara meluas.

Sumber berita Softpedia dan gambar header Google.

Samsung Perluas Integrasi Asisten Virtual Bixby ke Lini Kulkas Pintarnya

Meski secara default ponsel Android 7.0 telah mengusung integrasi Google Assistant, Samsung bersikeras menyematkan asisten virtual-nya sendiri pada Galaxy S8. Samsung sejatinya punya visi besar untuk asisten virtual bernama Bixby tersebut, dimana mereka berniat untuk mengintegrasikannya ke semua produk, bukan cuma smartphone saja.

Dalam melaksanakan upaya tersebut, Samsung mengawalinya dari ranah home appliances, spesifiknya lini kulkas pintar Family Hub 2.0 yang diperkenalkan pada ajang CES bulan Januari lalu. Singkat cerita, Bixby kini tak cuma bisa diakses lewat Galaxy S8 saja, tapi juga melalui lemari es.

Kehadiran Bixby pada lini kulkas Family Hub 2.0 ini akan menjadi pelengkap yang sangat berarti. Ketimbang harus mengandalkan layar sentuh 21,5 incinya untuk mengakses beragam informasi, konsumen sekarang tinggal berinteraksi dengan Bixby menggunakan perintah suara.

Teknologi deep learning yang diadopsi Bixby juga memungkinkan lemari es untuk mengontrol suhu di dalam bilik penyimpanannya secara otomatis. Tak hanya itu, Bixby juga bisa menampilkan rekomendasi resep berdasarkan pola dan kebiasaan makan pengguna, plus koleksi musik untuk menemani kegiatan memasak ataupun makan malam.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, integrasi Bixby pada kulkas Family Hub 2.0 ini baru awal dari visi besar Samsung. Pun demikian, yang paling penting adalah konsumen tidak perlu membeli kulkas baru, Bixby akan datang bersama software update yang sudah Samsung siapkan untuk lini kulkas Family Hub 2.0 besutannya.

Sumber: The Verge dan Pulse.