GrabBajay Resmi Beroperasi, Coba Gaet Wisatawan Asing dengan Moda Transportasi Ikonik

Grab meresmikan layanan terbaru mereka, GrabBajay. Bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, perusahaan on-demand yang berpusat di Singapura ingin memberikan pengalaman berkendara dengan kearifan lokal menggunakan bajaj, kendaraan roda tiga yang menjadi ikon di ibukota. Hal ini juga bertujuan untuk menggaet para wisatawan asing yang kerap berlalu-lalang di area Jakarta Pusat.

Dalam menjalankan GrabBajay, Grab bekerja sama dengan 12 operator penyelenggara angkutan lingkungan untuk perekrutan dan perizinan. Sekitar 60 armada sudah terdaftar dan siap melayani di 5 titik utama yang tersebar di Jakarta Pusat, yaitu Stasiun Jakarta Kota, ITC Mangga Dua, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Sawah Besar, dan Pasar Baru. Kelima daerah yang disebut merupakan kawasan ramai turis dan kendaraan.

Untuk menikmati layanan ini, pengguna hanya perlu memasukkan titik penjemputan yang masih berada dalam lima kawasan yang telah disebut. GrabBajay akan muncul di pilihannya. Tarif dasar yang dikenakan untuk sekali perjalanan adalah sekitar 9 ribu rupiah untuk jarak 4-5 kilometer, selanjutnya akan dikenakan Rp3,000 per km. GrabNow juga berlaku untuk GrabBajay dengan ketentuan yang sama ketika memesan GrabBike dan GrabCar.

Populasi bajaj yang dikenal sebagai angkutan lingkungan atau angli kini semakin berkurang, seiring kehadiran transportasi online yang semakin marak. Saat ini, terdapat sekitar sepuluh ribu armada yang masih beroperasi. Data terkini BPS menunjukkan dari jumlah tersebut, terdapat kurang dari 7 ribu bajaj yang terdaftar.

Dalam acara ini, Kepala Bidang Angkutan Jalan Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Massdes Aroufy menghimbau para pengemudi, melalui operator yang bekerja sama dengan Grab, untuk meningkatkan pembinaan serta kesadaran perizinan.

“Kami mengapresiasi inovasi Grab yang mau merangkul para pengemudi bajaj dan mengenalkan teknologi dalam transportasi. Kami harap ini bisa jadi momentum untuk kita bisa menata lebih baik registrasi dan pendataannya,” tambahnya.

Saat ini, bajaj yang terdaftar merupakan bajaj dengan bahan bakar gas yang ramah lingkungan, sehingga diklaim mendukung program Langit Biru dari pemerintah untuk mengurangi pencemaran udara dari kendaraan bermotor.

Selain GrabBajay, aplikasi Tron juga berupaya mendigitalkan angkutan umum seputar Jakarta, termasuk bajaj.

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi “Ride Sharing” Tron Siap Sasar Pengemudi Bajaj di Jakarta

Aplikasi “ride sharing” Tron akan segera hadir untuk pengemudi bajaj di Jakarta. Sebelumnya, aplikasi ini pertama kali pilot di Bekasi dengan menyasar pengemudi angkutan kota (angkot) trayek K-11A dan K-11B.

CEO Tron David Santoso menjelaskan, bajaj sama seperti kendaraan umum lainnya, belum tersentuh dengan dunia digital. Kehadiran Tron, diharapkan memberikan jumlah kenaikan penumpang sehingga dapat meningkatkan perekonomian para pengemudi bajaj.

Tron bajaj sendiri akan hadir di Jakarta, khususnya di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat, kedua lokasi tersebut dianggap memiliki sirkulasi penggunaan bajaj yang cukup vital.

“Sistem untuk Tron Bajaj yaitu ride sharing dan maksimum penumpang untuk Bajaj roda tiga adalah 2 penumpang dan untuk Bajaj roda empat adalah 4 penumpang”, terang David dalam keterangan resmi, Selasa (21/5).

Tron pertama kali hadir untuk angkot Bekasi sejak 10 April 2019. Tanpa disertai data, David mengklaim peningkatan penggunaan cukup signifikan. Atas pertimbangan itulah yang membuat perusahaan percaya diri untuk membawanya ke Jakarta.

“Kami harapkan dalam waktu dekat kami sudah bisa menambah trayek sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi para pengguna kami.”

Dalam dua pekan mendatang, perusahaan juga akan meluncurkan fitur chat. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengirimkan percakapan ke pengemudi angkutan umum yang akan menjemput di titik penjemputan.

“Kami juga telah memberikan pelatihan kepada para pengendara agar tetap mematuhi peraturan lalu lintas yang ada dalam menggunakan fitur chat ini”, tutupnya.

Tron merupakan produk PT Teknologi Olah Rancang Nusantara, perusahaan afiliasi Digiasia Bios. David sendiri sebelumnya adalah CFO PayPro. Untuk implementasinya, Tron menggandeng Via, perusahaan teknologi Amerika Serikat. Tidak ada saham Via yang ditempatkan ke perusahaan.

Ditargetkan sampai akhir tahun ini Tron dapat mendigitalkan tujuh ribu unit angkutan umum di pinggiran Jakarta, seperti angkutan kota, bajaj, bus, mikrolet, dan lainnya yang belum tersentuh implementasi digital.

Application Information Will Show Up Here

Rencana Grab Luncurkan GrabBajay untuk Pengguna di Jakarta

Setelah sebelumnya mengumumkan kemitraan strategis dengan HOOQ, Grab berencana segera meluncurkan layanan transportasi alternatif untuk warga Jakarta, yaitu GrabBajay.

Dalam pernyataan resmi yang diterima oleh DailySocial, Head of Public Affairs Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno mengungkapkan, layanan ini masih dalam tahap pengembangan dan belum secara resmi dirilis untuk pengguna.

“GrabBajay merupakan layanan baru yang tengah diuji coba secara beta. Dalam prosesnya, Grab berkoordinasi penuh dengan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan dan badan lain yang terkait. Peluncuran layanan GrabBajay di Jakarta secara resmi akan diumumkan di kemudian hari.”

Sebagai perusahaan teknologi yang mengklaim memiliki visi menjawab tantangan transportasi guna meluaskan kebebasan akses transportasi untuk seluruh masyarakat Indonesia, Grab berupaya memperkenalkan solusi inklusif untuk masalah transportasi dengan berangkat dari kearifan lokal dan disesuaikan dengan kondisi maupun kebutuhan dari masing-masing kota.

“Kami bertekad untuk menjadikan transportasi masyarakat di Jakarta lebih baik dengan menggunakan moda transportasi favorit yang biasa mereka gunakan,” lanjut Tri.

Berdasarkan informasi dari Katadata, sebelumnya Gojek telah menyediakan layanan transportasi yang berbasis kearifan lokal yakni Gojek Becak Motor atau Bentor di Gorontalo pada Mei 2018. Vice President Corporate Communications Gojek Michael Say mengklaim, layanan Bentor melalui aplikasi ini adalah yang pertama di Indonesia.

Mengadopsi teknologi dalam penggunaan transportasi tradisional

Keberadaan bajaj sendiri sebagai transportasi warga Jakarta saat ini sudah mulai berkurang jumlahnya. Karena fisiknya yang terlalu besar dan cenderung lambat saat bergerak di jalan raya, menjadikan bajaj transportasi yang kurang ideal saat ini. Disinggung seperti apa implementasi dan penggunaan bajaj di aplikasi Grab, Tri enggan mengungkapkan lebih lanjut.

Kurang lebih tujuh tahun beroperasi, Grab telah memiliki 8,5 juta micro entrepreneurs termasuk di dalamnya mitra pengemudi se-Asia Tenggara. Cakupan layanan Grab tersedia di 335 kota, 222 kota di antaranya adalah Indonesia.

Aplikasi Grab sudah diunduh lebih dari 130 juta kali. Sementara jumlah karyawan Grab ada lebih dari 5 ribu. Saat ini, Grab menyediakan layanan GrabBike untuk kendaraan roda dua, GrabCar, Grab Gerak untuk pelanggan berkebutuhan khusus, dan Grab Taxi.

Application Information Will Show Up Here