Intel NUC Generasi Baru Kabarnya Akan Menanggalkan Teknologi AMD

Intel Next Unit of Computing bisa dibilang sebagai produk yang memercik kepopularitasan mini PC. Sejak diperkenalkan di 2012, NUC telah mengalami setidaknya delapan kali regenerasi. Versi terbarunya, diberi codename Hades Canyon, mengusung komposisi hardware yang unik. Walaupun diotaki oleh Kaby Lake-G, Intel memilih GPU berbasis teknologi AMD Vega.

Namun berdasarkan informasi terbaru, Intel kemungkinan akan menanggalkan teknologi AMD di NUC generasi selanjutnya. Bocoran tersebut, diungkap oleh Fanless Tech, mengungkapkan bahwa NUC ‘Beam Canyon’ itu terbagi menjadi lima model, dua varian berdiri setinggi 3,6-sentimeter, lalu tiga model lain memiliki tinggi 5-sentimeter – memungkinkannya menjadi rumah bagi unit hard drive 2,5-inci atau SSD.

Untuk sekarang, belum diketahui kapan Beam Canyon akan dirilis dan berapa harganya. Namun melihat dari susunan hardware yang terungkap, ada kemungkinan Intel meraciknya sebagai perangkat kelas mainstream. Di Hades Canyon, decal tengkorak dimaksudkan buat merepresentasikan garangnya kinerja mini PC tersebut dan tak sedikit pengguna kelas antusias terlihat puas dengan performa gaming-nya.

Sebagai ganti dari chip grafis AMD Radeon, Intel akan mengusung teknologi integrated Iris Plus Graphics 655. Ada tiga jenis prosesor yang mempersenjatai NUC anyar itu, yakni Core i7-8559U, i5-8259U dan i3-8109U. Mereka adalah bagian dari chip Intel 8th-gen gelombang ketiga yang dirilis di bulan Apil – menyusul prosesor buat laptop ultra-thin di bulan Agustus 2017 dan versi desktop-nya.

Ketiga prosesor tersebut mengonsumsi tenaga sebesar 28-Watt, yang berarti lebih besar dari chip NUC terdahulu di 15-Watt. Komponen grafis Intel Iris Plus Graphics 655 di sana mempunyai kecepatan dasar di 300MHz, tapi varian Core i7 memiliki kecepatan maksimal tertinggi, mencapai 1.200MHz.

Di antara lima model NUC Bean Canyon, varian NUCi5BEK dan NUC8i3BEK (yang lebih kecil) tidak mendukung memori Intel Optane yang dapat mendongkrak kecepatan hard disk secara signifikan, dan cuma dibekali port SATA. Sedangkan NUC8i7BEH, NUC8i5BEH dan NUC8i3BE dibekali drive bay buat tempat HDD atau SSD. Semua Bean Canyon tersebut disuguhkan sebagai PC barebone, jadi Anda harus membeli memori dan storage secara terpisah.

Bean Canyon bisa menjadi alternatif dari Hades Canyon yang Intel luncurkan awal tahun ini. Melihat hardware bersenjata Radeon RX Vega M GH dan memori HBM2-nya, Hades Canyon memang bukan ditargetkan untuk konsumen mainstream. Indikasi lain adalah harganya. Hades Canyon dibanderol di US$ 900, sekali lagi belum termasuk memori dan unit penyimpanan.

Dengan begitu, ada indikasi kuat NUC Bean Canyon dijajakan di bawah angka itu, cocok bagi Anda yang sedang mencari PC mungil berkinerja tinggi untuk bekerja, tanpa harus mengeluarkan tambahan biaya buat membeli ‘kemampuan gaming-nya’.

Via Digital Trends.

Menguak Rahasia di Balik Performa MSI Aegis

Diungkap pada bulan April silam, Aegis boleh dikatakan menjadi salah satu produk primadona MSI di Computex Taipei 2016. Penampilan Aegis sangat distingtif dibanding PC barebone sejenis ciptaan produsen, dan di booth MSI selama pameran, saya melihat perangkat tersebut dipakai buat menangani HTC Vive. Jadi sebenarnya, seberapa kuat performa Aegis?

MSI Aegis Computex 2016 6
HTC Vive, ditenagai MSI Aegis X.

Aegis didesain sebagai dekstop PC gamer profesional dengan memaksimalkan keseimbangan antara ruang hardware dan kinerja. Penampilannya yang terinspirasi dari pedang katana cukup ringkas dibawa-bawa di event LAN party, dan terlihat keren saat ditaruh di atas meja di ruang gaming Anda (berkat kehadiran Mystic Light). Untuk sekarang, ada dua tipe Aegis: varian standar serta Aegis X. Varian terakhir itu sengaja disiapkan buat mentenagai headset VR.

MSI Aegis Computex 2016 3
MSI Aegis X di booth MSI di Computex 2016.

Sebelum membahas jeroan, kita harus tahu dulu bagaimana MSI merancang case-nya. Produsen dari Taiwan itu memastikan bahwa tak ada kompromi terhadap performa terlepas dari wujud Aegis yang kecil. Ia mengusung form mini-ITX, tetapi tetap dapat dipasangkan kartu grafis Nvidia GeForce high-end. Seperti Nightblade X, MSI menyediakan handle untuk memudahkan kita mengangkatnya.

MSI Aegis Computex 2016 5
Sisi samping MSI Aegis.

Fitur-fitur baru tak lupa produsen mampatkan di dalam. Aegis mengusung PCI-E Gen3, memanfaatkan teknologi SSD M.2, di mana waktu load game dijanjikan lima kali lebih cepat dibanding SSD SATA3. Ia menyimpan posesor Intel generasi ke-6 (i7-6700 atau i5-6400 dan motherboard B150 di Aegis, dan i7-6700K atau i5-6400K dan motherboard Z170 di Aegis X), serta tentu saja dukungan modul memori DDR4 2133MHz sampai 32GB. Untuk motherboard-nya, Aegis dibekali tipe Military Class 4, buat menjamin kestabilan sistem serta efisiensi penggunaan listrik.

MSI Aegis Computex 2016 4
MSI Aegis dengan GTX 1080 Armor 8G.

Resiko PC bervolume kecil adalah temperatur yang tinggi karena jarak komponen lebih berdekatan. Sebagai solusinya, MSI memanfaatkan sistem pendingin Silent Storm Cooling 2, menggunakan ruang-ruang terpisah yang menangani suhu panas di hardware berbeda (contohnya PSU, CPU, serta GPU) dalam Aegis.

MSI Aegis Computex 2016 1
Anda bisa melihat sendiri fitur dan spesifikasi Aegis X.

Aegis X bisa kompatibel ke lebih banyak varian kartu grafis dibanding tipe standar, dari mulai GeForce GTX 960 sampai GTX 980Ti. Berdasarkan bincang-bincang bersama staf MSI, kemungkinan besar ia mendukung GTX 1080 meskipun saat itu produsen belum mengonfirmasi tipe spesifiknya. Rancangan Aegis dan Aegis X hampir serupa, hanya dibedakan oleh kehadiran port HDMI di area bawah.

MSI Aegis Computex 2016 7
MSI Aegis dan Nightblade MI yang sudah dimodifikasi.

Tak seperti Vortex, MSI berupaya mengemas kedua Aegis ini agar lebih bersahabat bagi kantong konsumen. Aegis dan Aegis X masing-masing dijajakan mulai harga US$ 400 dan dibanderol US$ 500. Tapi berdasarkan press release, harga tersebut belum termasuk komponen kartu grafis.