Bukalapak Confirms Full Acquisition of Bolu Edtech Startup at 14.3 Billion Rupiah

Bukalapak confirms to acquire Bolu edtech (PT Belajar Tumbuh Berbagi) at $1 million (over 14.3 billion Rupiah). Bukalapak snags a full 11,340 shares through PT Kolaborasi Kreasi Investa (KKI) and PT Bina Unggul Kencana (BUK), and has completed since January 11th, 2022.

The confirmation was stated in its disclosure on the Indonesian Stock Exchange (IDX), along with the clarification of its nominal at $1 million not $1 billion.

“We intend to clarify that the share sale and purchase transactions made and by the selling shareholders of PT Learning Grow Sharing, PT Kolaborasi Kreasi Investa (KKI), and PT Bina Unggul Kencana (BUK) that occurred on November 4th, 2021 were related to the purchase of 100% The 11,340 shares of PT Belajar Tumbuh Bersama are worth USD 1,000,000 (One Million Dollars) not USD 1,000,000,000 (One Billion Dollars),” Bukalapak’s Corporate Secretary Perdana A. Saputro said.

He further said, “The information on the sale and purchase value of the shares is listed in the Addendum to the Conditional Shares Sale and Purchase Agreement signed by the selling shareholders of PT Learning to Grow Sharing, PT Belajar Tumbuh Bersama, KKI and BUK on January 11, 2022. This information will be uploaded later in the Q4 2021 Financial Report.”

Following this acquisition, Bolu’s operational office is now located not only in the Cengkareng area, West Jakarta, but also in Bukalapak’s head office which is located at the Metropolitan Tower Building, Cilandak.

Bukalapak’s road to edtech

Bolu, which stands for Belajar Online Yuk, is an edtech startup that was founded in 2018 by Sandi Pratama and Deka Adrai. Bolu focuses on being a community and online learning place for home business development. It is expected that online sellers can learn from each other and share experiences, therefore, they can continue to develop and transform digitally.

On our observation, this spirit is in line with Bukalapak’s main focus on building the MSME sector, through Bukalapak Partners, its main business driver. By the end of June 2021, the number of registered Partners reached 8.7 million, rising from 6.9 million at the end of December 2020.

Mitra Bukalapak’s revenue in the second quarter of 2021 grew 292% to Rp145 billion. Meanwhile, revenue in the first semester of 2021 rose 350% to IDR 290 billion. Its contribution to the company’s revenue increased from 12% in the second quarter of 2020 to 33% in the same quarter the following year.

Other startups acquired by Bukalapak

Aside from Bolu, Bukalapak has announced a series of acquisitions. Based on the company’s financial statements, the following is a list of completed acquisitions:

1. PT Onstock Solusi Indonesia

Bukalapak affiliates PT Kolaborasi Kreasi Investa (KKI) and PT Bina Unggul Kencana (BUK) signed a share purchase agreement with PT Onstock Solusi Indonesia (OSI) on September 2nd, 2021. Bukalapak bought 400 thousand shares or the equivalent of 100% ownership of OSI for Rp1 .45 billion. OSI is a SaaS startup that focuses on developing cloud-based stock management systems to help MSMEs do business neatly and automatically.

2. PT Ayo Tech Indonesia

KKI signed a share purchase agreement with PT Ayo Tech Indonesia (ATI) on August 12th, 2021. Bukalapak controls 51% ownership shares or 30,600 shares worth of Rp8.16 billion. ATI is engaged in trading and services business in Indonesia.

3. PT Kokatto Technology Global

KKI and BUK acquired PT Kokatto Teknologi Global (KTG) on November 2nd, 2021 for IDR 90.09 billion. Bukalapak controls 100% of the ownership shares or a total of 1,298 shares. However, the acquisition is held in stages, until no later than October 15, 2023. Kokatto is a provider of automated calling technology that is fast and effective in conveying business messages. This startup is led by Arsyah Rasyid.

4. Five Jack Co. Ltd

Five Jack Co. Ltd (FJ) was acquired by Bukalapak on April 30, 2021 through the issuance of new shares by FJ to FJ shareholders with a total share of 40,909 Series G shares. FJ is a company from South Korea that has a subsidiary in Indonesia, PT Five Jack (itemku). The aim of this acquisition is to expand the e-commerce business not limited to the game sector. As of September 30, 2021, Bukalapak owns 82,815 FJ shares or the equivalent of 100%.

5. PT Cloud Hosting Indonesia

Bukalapak acquired PT Cloud Hosting Indonesia for IDR 49.7 billion through the information technology infrastructure fixed assets transfer worth of IDR 53.3 billion. With this acquisition, Bukalapak obtained 486,531 shares of Cloud Hosting or equivalent to 13.35%.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Bukalapak Konfirmasi Akuisisi Penuh Startup Edtech Bolu 14,3 Miliar Rupiah

Bukalapak mengonfirmasi akuisisi terhadap startup edtech Bolu (PT Belajar Tumbuh Berbagi) senilai $1 juta (lebih dari 14,3 miliar Rupiah). Bukalapak mengambil sepenuhnya 11.340 saham melalui PT Kolaborasi Kreasi Investa (KKI) dan PT Bina Unggul Kencana (BUK), dan telah rampung sejak 11 Januari 2022.

Konfirmasi tersebut disampaikan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), sekaligus mengklarifikasi perilah nominal akuisisi bukan $1 miliar melainkan $1 juta.

“Kami bermaksud memberikan klarifikasi bahwa transaksi jual beli saham yang dibuat dan oleh pemegang saham penjual PT Belajar Tumbuh Berbagi, PT Kolaborasi Kreasi Investa (KKI), dan PT Bina Unggul Kencana (BUK) yang terjadi pada tanggal 4 November 2021 terkait dengan pembelian 100% saham-saham PT Belajar Tumbuh Berbagi, sebanyak 11.340 saham adalah senilai USD1,000,000 (Satu Juta Dollar) bukan senilai USD1,000,000,000 (Satu Miliar Dollar),” ucap Corporate Secretary Bukalapak Perdana A. Saputro.

Perdana melanjutkan, “Informasi nilai jual beli saham tersebut tercantum dalam Addendum Atas Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat yang ditandatangani oleh pemegang saham penjual PT Belajar Tumbuh Berbagi, PT Belajar Tumbuh Berbagi, KKI dan BUK pada tanggal 11 Januari 2022. Informasi ini akan di muat lebih lanjut dalam Laporan Keuangan Q4 2021.”

Dampak dari akuisisi ini, kantor operasional Bolu kini tak hanya di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, juga menempati di kantor pusat Bukalapak yang bertempat di Gedung Metropolitan Tower, Cilandak.

Jalan Bukalapak merambah edtech

Bolu yang merupakan kepanjangan dari Belajar Online Yuk, adalah startup edtech yang sudah berdiri sejak 2018 oleh Sandi Pratama dan Deka Adrai. Bolu fokus sebagai komunitas dan tempat belajar online untuk pengembangan bisnis rumahan. Harapannya agar para penjual online dapat belajar dari satu sama lain dan berbagi pengalaman agar mereka dapat terus berkembang dan bertransformasi secara digital.

Bila dilihat, semangat tersebut selaras dengan fokus Bukalapak yang menjadikan sektor UMKM, melalui Mitra Bukalapak, sebagai motor bisnis utamanya. Pada akhir Juni 2021, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 8,7 juta, naik dari 6,9 juta pda akhir Desember 2020.

Pendapatan Mitra Bukalapak pada kuartal II 2021 tumbuh 292% menjadi Rp145 miliar. Adapun pendapatan pada semester I 2021 naik 350% menjadi Rp290 miliar. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan meningkat dari 12% pada kuartal II 2020 menjadi 33% pada kuartal yang sama di tahun berikutnya.

Startup lainnya yang diakuisisi Bukalapak

Selain Bolu, Bukalapak telah mengumumkan serangkaian aksi akusisi. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, berikut daftar akuisisi yang telah rampung:

1. PT Onstock Solusi Indonesia

Entitas afiliasi Bukalapak PT Kolaborasi Kreasi Investa (KKI) dan PT Bina Unggul Kencana (BUK) menandatangani perjanjian jual beli saham dengan PT Onstock Solusi Indonesia (OSI) pada 2 September 2021. Bukalapak membeli 400 ribu lembar saham atau setara 100% kepemilikan OSI senilai Rp1,45 miliar. OSI merupakan startup SaaS yang berfokus pada pengembangan sistem manajemen stok berbasis cloud untuk membantu UMKM berbisnis lebih rapi dan serba otomatis.

2. PT Ayo Tech Indonesia

KKI menandatangani perjanjian jual beli saham dengan PT Ayo Tech Indonesia (ATI) pada 12 Agustus 2021. Bukalapak menguasai 51% saham kepemilikan atau 30.600 saham senilai Rp8,16 miliar. ATI bergerak dalam bidang usaha perdagangan dan jasa di Indonesia.

3. PT Kokatto Teknologi Global

KKI dan BUK mengakuisisi PT Kokatto Teknologi Global (KTG) pada 2 November 2021 senilai Rp90,09 miliar. Bukalapak menguasai 100% saham kepemilikan atau sejumlah 1.298 lembar saham. Namun, proses akuisisi dilakukan secara bertahap, sampai selambat-lambatnya 15 Oktober 2023. Kokatto adalah perusahaan penyedia teknologi panggilan otomatis yang cepat dan efektif dalam menyampaikan pesan bisnis. Startup ini dipimpin oleh Arsyah Rasyid.

4. Five Jack Co. Ltd

Five Jack Co. Ltd (FJ) diakuisisi oleh Bukalapak pada 30 April 2021 lewat penerbitan saham baru oleh FJ kepada pemegang saham FJ dengan total saham 40.909 lembar saham Seri G. FJ merupakan perusahaan asal Korea Selatan yang memiliki anak usaha di Indonesia, PT Five Jack (itemku). Tujuan dari akuisisi ini adalah untuk memperluas bisnis e-commerce tidak terbatas pada sektor gim. Pada 30 September 2021, Bukalapak memiliki 82.815 lembar saham FJ atau setara 100%.

5. PT Cloud Hosting Indonesia

Bukalapak mengakuisisi PT Cloud Hosting Indonesia senilai Rp49,7 miliar melalui pengalihan aset tetap infrastruktur teknologi informasi senilai Rp53,3 miliar. Atas akuisisi ini, Bukalapak mendapatkan hak kepemilikan saham Cloud Hosting sebanyak 486.531 saham atau setara 13.35%.